Sunteți pe pagina 1din 20

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN KANDIDIASIS

NAMA KELOMPOK:

STIKes MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat Rahmat dan Hidayah – Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah
Keperawatan ini. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak sekali menemukan
kesulitan dan hambatan, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.Makalah ini tersusun berkat
bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya .

Mudah-mudahan semua bimbingan, petunjuk dan bantuan yang telah diberikan


kepada penulis akan dapat diterima sebagai suatu amal baik dan mendapat balasan
dari Allah SWT.Penulis sadari bahwa makalah ini masih belum sempurna dan banyak
kekurangannya, walaupun demikian penulis mengharapkan makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan pada penulis pada
khususnya.Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar
penulis dapat menghasilkan makalah yang lebih baik lagi. Permohonan maaf penulis
ucapkan jika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
berguna bagi mahasiswa, para dosen dan pembaca lainnya.

Pringsewu, September
2017

Kelompok 1
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kandidiasis (moniliasis) adalah suatu infeksi oleh jamur Candida, yang
sebelumnya disebut Monilia. Kandidiasis oral atau sering disebut sebagai
moniliasis merupakan suatu infeksi yang paling sering dijumpai dalam rongga
mulut manusia, dengan prevalensi 20%-75% dijumpai pada manusia sehat tanpa
gejala. Kandidiasis pada penyakit sistemik menyebabkan peningkatan angka
kematian sekitar 71%-79%. Terkadang yang diserang adalah bayi dan orang
dewasa yang tubuhnya lemah. Pada bayi bisa didapat dari dot, pakaian, bantal,
dan sebagainya.
Kandidiasis oral merupakan salah satu penyakit pada rongga mulut berupa lesi
merah dan lesi putih yang disebabkan oleh jamur jenis Candida sp, dimana
Candida albican merupakan jenis jamur yang menjadi penyebab utama.
Kandidiasis oral pertama sekali dikenalkan oleh Hipocrates pada tahun 377 SM,
yang melaporkan adanya lesi oral yang kemungkinan disebabkan oleh genus
Kandida. Terdapat 150 jenis jamur dalam famili Deutromycetes, dan tujuh
diantaranya ( C.albicans, C.tropicalis, C. parapsilosi, C. krusei, C. kefyr, C.
glabrata, dan C. guilliermondii ) dapat menjadi patogen, dan C. albican
merupakan jamur terbanyak yang terisolasi dari tubuh manusia sebagai flora
normal dan penyebab infeksi oportunistik. Terdapat sekitar 30-40% Kandida
albikan pada rongga mulut orang dewasa sehat, 45% pada neonatus, 45-65%
pada anak-anak sehat, 50-65% pada pasien yang memakai gigi palsu lepasan, 65-
88% pada orang yang mengkonsumsi obat-obatan jangka panjang, 90% pada
pasien leukemia akut yang menjalani kemoterapi, dan 95% pada pasien
HIV/AIDS.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah definisi kandidiasis?
2. Apakah etiologi kandidiasis?
3. Bagaimana manifestasi klinis kandidiasis?
4. Bagaimana patofisiologi kandidiasis?
5. Apakah komplikasi kandidiasis?
6. Bagaimana cara penularan dan pencegahan kandidiasis?
7. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien kandidiasis?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui definisi kandidiasis
2. Untuk mengetahui etiologi kandidiasis
3. Untuk mengetahui manifestasi klinis kandidiasis
4. Untuk mengetahui patofisiologi kandidiasis
5. Untuk mengetahui komplikasi kandidiasis
6. Untuk mengetahui cara penularan dan pencegahan kandidiasis
7. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien kandidiasis
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI KANDIDIASIS

Kandidiasis adalah suatu infeksi jamur yang disebabkan oleh candida. Candida
merupakan mikroflora normal pada rongga mulut, mikroorganisme ini mencapai 40-
60 % dari populasi (Silverman S, 2001).

Kandidiasis adalah infeksi atau penyakit akibat jamur Candida, khususnya C.


albicans. Penyakit ini biasanya akibat debilitasi (seperti pada penekan imun dan
khususnya AIDS), perubahan fisiologis, pemberian antibiotika berkepanjangan, dan
hilangnya penghalang (Stedman, 2005).

Kandidiasis oral atau mulut (juga dikenal sebagai sariawan) adalah infeksi jamur ragi
dari genus Candida pada membran berlendir mulut. Infeksi oportunistik yang umum
dari rongga mulut yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur yang berlebihan.
Sariawan pada mulut bayi disebut kandidiasis, sementara jika terjadi di mulut atau
tenggorokan orang dewasa diistilahkan candidasis atau moniliasis.

Kandidiasis oral ini memang sering terjadi pada bayi yang berusia kurang dari 6
bulan, seiring dengan bertambah dewasanya bayi tersebut, penyakit ini akan makin
jarang terjadi. Penyakit ini juga bukan penyakit yang serius dan beberapa sumber
mengatakan bahwa penyakit ini dapat sembuh sendiri (walaupun tentu saja lebih baik
diobati).
B. ETIOLOGI KANDIDIASIS

Penyebab paling umum adalah jamur candida albikans. Struktur K.Albikans ini
terdiri dari dinding sel sitoplasma nucleus membrane golgi dan endo plasmik
retikuler, dinding sel terdiri dari beberapa lapis dan di bentuk oleh manoprotein
gulkan chitin.K.Albikans dapt tumbuh pada media yang menganbung sumber karbon
misalnya glukosa dan nitrogen biasanya di gunakan ammonium atau nitrat kadang –
kadang memerlukan biotin.Pertumbuhan jamur ditandai dengan pertumbuhan ragi
yang berbentuk oval atau sebagian elemen filament hyfa/pseudohyfa ( sel ragi yang
memanjang )dan suatu masa filament hyfa disebut mycelium sepsis ini tumbuh pada
temperature 20-40 ˚c.
Faktor predisposisi terjadinya infeksi Candida meliputi faktor endogen maupun
eksogen, antara lain :
1. Faktor endogen :
a. Perubahan fisiologik
 Kehamilan, karena perubahan pH dalam vagina
 Kegemukan, karena banyak keringat
 Debilitas
 Iatrogenik
 Endokrinopati, gangguan gula darah kulit
 Penyakit kronik : tuberkulosis, lupus eritematosus dengan keadaanumum yang buruk.
b. Umur : orang tua dan bayi lebih sering terkena infeksi karena status imunologiknya
tidak sempurna.
c. Imunologik : penyakit genetik.

2. Faktor eksogen :
a. Iklim, panas, dan kelembaban menyebabkan perspirasi meningkat
b. Kebersihan kulit
c. Kebiasaan berendam kaki dalam air yang terlalu lama menimbulkan maserasi dan
memudahkan masuknya jamur.
d. Kontak dengan penderita

C. MANIFESTASI KLINIS KANDIDIASIS


 Kandidiasis orofaringeal sangat jarang terjadi pada orang dewasa sehat, sering kali
terjadi pada bayi yang berusia kurang dari satu bulan, orang tua, dan kelompok
orang dengan sistem kekebalan yang lemah.
Pada bayi
 Timbul bercak putih pada lidah dan sekitar mulut
 Menimbulkan nyeri
 Infeksi mulut (peradangan).
Pada anak-anak dan dewasa
 Lesi putih atau krem di lidah, pipi bagian dalam, langit-langit mulut gusi
danamandel (tonsil)
 Lesi menyerupai keju
 Nyeri
 Sedikit perdarahan jika lesi digosok atau tergores
 Pecah-pecah dan kemerahan pada sudut mulut
 Sensasi seperti terdapat kapas pada mulut
 Kehilangan selera makan
 Faktor lain yang juga bisa menjadi penyebab antara lain
 HIV / AIDS,
 perawatan Kanker
 transplantasi organ
 Diabetes Mellitus penggunaan obat kortikosteroid penggunaan antibiotik spektrum
luas
 Kandidiasis vulvovaginal terjadi cukup sering, dimana hampir 75% wanita dewasa
mengalami setidaknya satu kali infeksi ini dalam hidup mereka, dan terjadi lebih
sering serta lebih parah pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah.
D. KLASIFIKASI KANDIDIASIS
 Kandidiasis Orofaringeal
menimbulkan gejala berupa bercak putih atau plak di lidah dan selaput lendir mulut.
Gejala tersebut dapat disertai kemerahan, nyeri, sulit menelan, dan cracking di sudut
mulut (cheilitis angular).

 Kandidiasis Vulvovaginal
menimbulkan gejala berupa rasa gatal dan terbakar di sekitar alat vital, serta
keputihan berupa gumpalan putih dan terkadang bewarna seperti keju. Kandidiasis
genital juga bisa menyerang pria dan menimbulkan gejala gatal dan kemerahan di
sekitar miss V.
E. PATOFISIOLOGI KANDIDIASIS
Jamur candida albicans umumnya memang terdapat di dalam rongga mulut
Kandidiasis ini sering di sebabkan oleh kandida albikans, atau kadang oleh candida
glabrata,dan kandida tropikalis.jamur kandida albikans ini umumnya memang
terdapat pada mulut dan vagina sebagai sporofit sampai terjadi perubahan mekanisme
pertahan local sistemik yang menurunkan daya tahan tubuh. Baru pada keadaan ini
jamur akan berproliferasi dan menyerang jaringan.hal ini merupakan infeksi paling
sering terjadi pada mulut dan vagina. penyakit ini disebabkan jamur candida albikans
ini yang pertumbuhannya dipelihara dibawah pengaturan keseimbangan bakteri yang
tidak normal. tidak terkontrolnya pertumbuhan candida karena penggunaan
kortikosteroid dalam jangkan waktu yang lama dan penggunaan obat-obatan yang
lama dan penggunaan obat-obatan yang menekan system imun serta penyakit yang
menyerang system imun(AIDS) namun juga karena gangguan keseimbangan
mikroorganisme yang biasanya dihubungkan dengan penggunaan antibiotic yang
tidak terkontrol.sehingga ketika pertahanan tubuh /antibody dalam keadaan
lemah,jamur candida albikans yang daam keadaan normal tidak memberikan reaksi
apapun pada tubuh berubah tumbuh tak terkontrol,dan menyerang system imun
manusia itu sendiri yang menimbulkan penyakit Yng di sebut Candidasis

F. PENATALAKSANAAN
1. Sistemik
a. Tablet nistatin untuk menghilangkan infeksi fokal dalam saluran cerna,obat ini tidak
diserap oleh usus
b. Amfoterisin B diberiakan intravena untuk kandidosis sistemik
c. Untuk kandidosis vaginalis dapat di berikan kotrizo 500 mg per vagina dosis tunggal
sistemik dapat diberkan ketonazol 2x200 mg /hari atau dengan itrakonazol 2x200 mg
dosis tunggal atau dengan flukonazol 150 mg dosis tunggal
d. Itrakonazol bila dipakai untuk kandidosis vulvovaginalis disis untuk dewasa 2x100
mg sehari selam 3 hari
2. Topical
a. Larutan unggu gentian ½ -1 untuk selaput lender 1-2% untuk kulit,dioleskan sehari 2
kali selama 3 hari
b. Nistatin : berupa krim atau bedak
c. Amfoterisin B
d. Grup asol antara lain
a) Mikonazol 2% berupa krim atau bedak
b) Klotrimazol 1% berupa bedak atau larutan ,dank rim
c) Tiokonazol ,bufonazol isokonazol
d) Siklopirksolamin 1% larutan atau krim
e) Anti mikotik yang lain yang berspektrum luas 1,10
3. Khusus
a. Kandididasis intertriginosa : pengobatan ditujukan untuk menjaga kulit tetap kering
daeng penambahan bedak nistatin topical, klotrimazol, 2x sehari.pasien dengan
infeksi yang luas ditambakan dengan flukonazol oral 100 mg selam 1-2 minggu atau
itrokonazl orl 100 mg 1-2 minggu.
b. Diaper disease : mengurangi waktu area diaper terpapar kondisi panas dan
lembab.Pengeringan udara,sering mengganati diaper dan selalu menggunakan bedak
baby atau pasta zinc oxide merupakan tindakan pencegahan yang adekuat.terapi
topikalyang efektif dengan nistatin ,amfoteristin b , mikonazol.
c. Paronikia :pengobatan dengan obat topical biasanya tidak efektif tetapi dpat di coba
untuk paronikia yang kronis .solusio anti fungi dapat digunakan terapi oral yang
dianjurkan dangan itrakonazol atau terbinafin
Grup azole adlah obat anti mikosis sintetik yang berspektum luas.termasuk
ketokonazol .mekenisme kerja dari grup ini adalah menghambat sintesis dar
ergosterol mengubah cairan membransel dan nengubah kerja enzim
membrane.hasilnya dapat menghambat replikasi dan penghambatan trans formasi
bentuk ragi ke bentuk hifa yang merupakan bentuk invasive dan patogenik parasit
Niatatin dan amfoterisin adlah polyene yang aktif melawan beberapa fungi tpai hanya
bekerja sedikit pada sel mamalia dan tidak bekerja pada bakteri.obat ini mengikat
membrane sel dan menghalangi fungsi permeabilitas dan transport
Terbinafine adlah alimine yang merupakan funfisida jangkauan luas pada kulit
pathogen .obat ini menghambat eposidase yang terlibat dlam sintesis ergosterl dari
bagian dinding sel jamur.

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium : ditemukan adanya jamur candida albikans pada swab mukosa
2. Pemeriksaan endoscopi :hanya dilakukan jika tidak dapat perbaikan dengan
pemberian flokonazol.
3. Dilakukan pengolesan lesi dengan toluidin biru 1% topical dengan swab atau
kumur pada oral.
4. Bahan pemeriksaan dapat diambil dengan beberapa cara yaitu asupan
(SWAB)aatau kerokan (SCRAPING) lesi pada mukosa atau kulit juga dapat
digunakan darah sputum dan urine.Selanjutnya bahan pemeriksaan tersebut
diletakan pada geles objek dalam larutan potassium hydroksida (KOH),hasil
akan terlihat Pseudhyphae yang tidak beraturan atau blastopora.Selain
pemeriksaan mikroskopis dapat dilakukan dengan kultur menggunakan agar
sabouraud’s atau eosinmethylene blue pada suhu 37˚C hasilnya akan terbentuk
koloni dalam waktu 24-48 jam
5. Pada kasus kandidiasis kronis pada umumnya dilakukan biopsy bahan
pemeriksaan dapat diwarnai dengan Periodik Acid Schiff(P.A.S) hasilnya akan
terlihat pseudomyselia dan hifa.disamping itu akan terlihat parakeratosis dan
leukosit plimorfonuklear
6. Diagnosa pasti dengan biopsi
H. KOMPLIKASI

Candida albicans yang bermetastase dapat menjalar ke esofagus, usus halus, usus
besar dan anus. Infeksi sistemik lainnya berupa abses hati dan otak.

I. PENCEGAHAN

Pencegahan yang dapat dilakukan pada klien dengan candidiasis oral antara lain :

1. Oral hygiene yang baik


2. Utamakan ASI daripada susu formula karena ASI mengandung banyak
immunoglobulin yang berguna bagi kekebalan tubuh bayi. Selain itu,
payudara ibu juga jauh lebih terjamin kebersihannya daripada botol dot bayi
3. Bila menggunakan susu formula sebagai tambahan ASI, pastikan kebersihan
botol dan dotnya, jangan lupa untuk mencucinya dengan air panas
4. Beri bayi minum 2-5 sendok air hangat untuk membilas mulut bayi setelah
minum susu
5. Pastikan bayi beristirahat yang cukup
6. Berikan bayi makanan yang mengandung nutrisi yang lengkap
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
a. Identitas pasien
1. Identitas pasien
2. Identitas orang tua

b. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama
2. Riwayat kesehatan sekarang
3. Riwayat kesehatan dahulu
4. Riwayat kesehatan keluarga

c. Pola fungsi kesehatan


1. Aktivitas dan istirahat
Gejala : mudah lelah,berkurangnya toleransi terhadap aktivitas
biasanya,progesi kelelahan malaise.
Tanda : kelemahan otot.

2. Sirkulasi
Gejala : proses penyembuhan luka lambat
Tanda : takikardi,perubahan TD

3. Intregitas ego
Gejala : menguatirkan penampilan lasi cacat. Dan BB menurun
Tanda : cemas depresi,takut menarik diri,

4. Eliminasi
Gejala :diare ,sering dengan atau tanpa disertai kram abdominal .nyeri
panggul serta nyeri saat miksi.
Tanda : lesi atau abses peri anal ,perubahan dalam jumlah warna dan
karkteristik urin.

5. Makanan/ cairan
Gejala : Tidak ada napsu makan,perubahan dalam kemampuan
mengenali makan,mual muntah,disfagia,nyeri restoternal saat menelan
Tanda :penurunan BB yang cepat turgor kulit buruk,lesi pada rongga
mulut,adanya selaput putih dan dan perubahan warna,kesehatan gigi
/gusi yag buruk,aanya gig tanggal

6. Hygiene
Memperlihatkan penampilan yang tidak rapi.
Kekurangan dalam banyak atau semua perawatan diri aktivitas
perawatan diri

7. Neurosensori
Gejala : Kerusakan sensasi,atau indera posisi getaran,kelemahan otot.
Tanda : timbul rafleks yang tidak normal.

8. Nyeri/nyaman
Gejala : nyeri, sakit dan rsa terbakar
Tanda : penurunan rentan gerak,gerak otot melingdungi bagian yang
sakit

9. Keamanan
Gejala : Rasa terbakar luka yang lama penyembuhannya.riwayat
penyakit defisiensi imun.
Tanda : perubahan intergitas kulitluka pda peri anal dan kulit.
10. Seksualitas
Gejala : riwayat berperilaku beresiko tinggi yakni mengadakan
hubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi.aktivitasa seksual
yang terlingdungi dan seks anal.penggunaan kondom yang tidak
konsisten.

2. Diagnosa Keperawatan
a. Kerusakan intergitas kulit b/d patologi penyakit
b. Nyeri akut b/d reaksi inflamasi
c. Gangguan citra tubuh b/d persepsi penampilan.
3. Intervensi Keperawatan
a. Kerusakan intergitas kulit b/d patologi penyakit
Kriteria hasil :
- Menunjukan regenerasi jaringan.
- Mencapai penyembuhan tepat waktu pada area luka.

1) Kaji kulit setiap hari, catat warna, turgor, sirkulasi, dan sensasi
R/ : menentukan garis dasar dimana perubahan pada status dapat
dibangdingkan dengan melakukan intervensi yang tepat
2) Secara teratur ubah posisi,ganti sprei sesuai kebutuhan
R/ : Meningkatkan aliran darah ke jaringan dan meningkatkan
prodes penyembuhan.
3) Pertahankan sprei bersih, kering, dan tidak berkerut
R/ : firksi kulit disebabkan oleh kain yang berkerut dan basah yang
menyebabkan iritasi dan potensial terhadap infeksi
4) Bersihkan daerah perianal dengan membersihkan veses dengan air
dan mineral.hindari penggunaan tissue toilet jika timbul vesikel
gunting kuku secara teratur.
R/ : mencegah miserasi yang disebabkan oleh diare dan menjaga
agar lesi perianal tetap kering
5) Dapatkan kultur dari lesi kulit
R/ : mengidentivikasi bakteri pathogen dan pilihan perawatan yang
sesuai
6) Gunakan obat topical sistemik sesuai indikasi
R/ : digunakan pada perawatan lesi kulit.jika digunakan salep multi
dosis perawatan harus dilakukan untuk menghindari kontaminasi
silang.

b. Nyeri akut b/d reaksi inflamasi


Kriteria hasil :
- Klien menunjukan nyeri berkurang dan terkontrol.
- Terlihat rileks dan dapat tidur/istirahat.

1) Kaji tingkat nyeri dengan skala 0-10.


R/ : Memudahkan perawat dalam menentukan tingkat nyeri.
2) Catat lokasi dan factor-faktor pencetus.
R/ : Membantu dalam menentukan kebutuhan manajemen nyeri
dan keefektifan asuhan.
3) Gunakan terapi bermain, relaksasi sesuai usia dan kondisi.
R/ : Mengalihkan perhatian terhadap nyeri sehingga nyeri
berkurang.
4) Biarkan klien untuk mengambil posisi yang nyaman pada waktu
tidur/ duduk.
R/ : Pemberian posisi yang nyaman membantu klien untuk
berelaksasi.

c. Gangguan citra tubuh b/d persepsi penampilan.


Kriteria hasil :
- Klien menunjukan citra diri yang positif.

1) Dorong klien untuk mengekspresikan perasaan tentang penampilan


pribadi dan reaksi yang dirasakan dari orang lain.
R/ : Untuk memfasilitasi koping
2) Diskusikan bersama tentang perbaikan kondisi kulit.
R/ : Untuk memberikan harapan
3) Ajarkan perawatan diri yang tepat.
R/ : Untuk mendorong rasa keadekuatan.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kandidiasis adalah infeksi atau penyakit akibat jamur Candida, khususnya C.


albicans. Penyakit ini biasanya akibat debilitasi (seperti pada penekan imun dan
khususnya AIDS), perubahan fisiologis, pemberian antibiotika berkepanjangan, dan
hilangnya penghalang (Stedman, 2005).

Kandidiasis meliputi infeksi yang berkisar dari yang ringan seperti sariawan mulut
dan vaginitis, sampai yang berpotensi mengancam kehidupan manusia. Infeksi
Candida yang berat tersebut dikenal sebagai candidemia dan biasanya menyerang
orang yang imunnya lemah, seperti penderita kanker, AIDS dan pasien transplantasi.

Moniliasis atau kandidiasis sering disebabkan oleh 3 hal yaitu: jamur candida
albicans, keadaan hormonal (diabetes, kehamilan), dan faktor lokal (tidak adanya
gigi, gigi palsu yang tidak pas).

Infeksi mulut oleh spesies candida biasanya memunculkan kumpulan lapisan kental
berwarna putih atau krem pada membran mukosa (dinding mulut dalam). Pada
mukosa mulut yang terinfeksi mungkin muncul radang berwarna merah). Candida
albicans yang bermetastase dapat menjalar ke esofagus, usus halus, usus besar dan
anus. Infeksi sistemik lainnya berupa abses hati dan otak.
DAFTAR PUSTAKA

Nurarif, huda. Asuhan keperawatan berdasarkan dignosa medis & nic-noc. Edisi
revisi 2015, penerbit mediaction : Jakarta

Chin, James. Manual Pemberantasan Penyakit Menular. Edisi 17, Cetakan II,
Penerbit CV. Infomedika, Jakarta, 2006

Greenberg L. Michael. 2005. Teks- Atlas Kedokteran Kedaruratan Greenberg Jilid 2.


Jakarta : Erlangga
Louise B. Hauley. 2003.Mikroorganisme Penyakit Infeksi. Jakarta : Hipokrates
Siregar. 2004. Penyakit Jamur Kulit. Jakarta : EGC

S-ar putea să vă placă și