Sunteți pe pagina 1din 7

Tahapan Penyusunan RUK ( Rencana Usulan kegiatan )

Menurut Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas Depkes RI, Langkah-

langkah penyusunan RPK adalah sebagai berikut Dalam menyusun Rencana

Usulan Kegiatan (RUK) harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Rencana Usulan Kegiatan yang disusun memiliki tujuan untuk

melanjutkan program yang dianggap berhasil pada periode pelaksanaan

puskesmas sebelumnya serta memperbaiki program yang berjalan belum

sebagai mana mestinya

b. Dalam menyusun rencana kegiatan baru harus sesuai dengan keadaan

kesehatan masyarakat di daerah cakupan puskesmas serta tetap

memperhatikan kapasitas kemampuan Puskesmas itu sendiri.

Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan ini terdiri dari 2 (dua) langkah, yaitu

Analisa Masalah dan penyusunan Rencana Usulan Kegiatan.

1. Analisa Masalah

Sebelum membuat rencana, hal yang pertama harus dilakukan adalah

mengetahui masalah yang dihadapi. Untuk mengetahui masalah tersebut maka

dilukakn analisa masalah. Analisa masalah ini dapat dilakukan melalui

kesepakatan kelompok Tim Penyusun Perencanaan Tingkat Puskesmas dan

Konsil Kesehatan Kecamatan/ Badan Penyantun Puskesmas. Tahapan analisa

masalah meliputi :

a. Identifikasi masalah

Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Identifikasi

masalah dapat dilakukan dengan membuat daftar masalah yang dikelompokkan

menurut jenis program, cakupan, mutu, ketersediaan sumber daya.


b. Menetapkan urutan prioritas masalah

Setelah mengetahui masalah-masalah yang terjadi di lingkungan

puskesmas maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah menentukan

urutan prioritas masalah. Hal ini dilakukan karena manusia memiliki keterbatasan,

sehingga tidak bisa menyelesaikan semua masalah sekaligus. Oleh karena itu

dibuatlah prioritas masalah mulai dari yang paling urgent untuk diselesaikan

dampai yang tidak.

Penentuan urutan prioritas masalah bisa dilakukan melalui kesepakatan

tim, namun apaila tidak dicapai kesepakatan dapat menggunakan metode lain

seperti kriteria matriks, MCUA, Hanlon, CARL dsb.

c. Merumuskan masalah

Setelah menganalisa dan membuat prioritas masalah, langkah selanjutnya

yaitu merumuskan masalah. Kegiatan merusmuskan masalah mencaku apa

masalahnya, siapa yang terkena masalahnya, berapa besar masalahnya, dimana

masalah itu terjadi dan bagaimana masalah itu terjadi (what, who, when, where

and how).

d. Mencari akar penyebab masalah

Langkah selanjutnya yaitu mencari akar masalah. Dengan mengetahui akar

penyebab masalah maka akan lebih mudah untuk memecahkan masalah tersebut.

Mencari akar masalah dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode,

yaitu:
1) Diagram sebab akibat Ishikawa (disebut juga diagram tulang ikan karena

digambarkan membentuk tulang ikan)

2) Pohon masalah (problem trees)

Kemungkinan penyebab masalah dapat berasal dari :

a. Input (sumber daya) : jenis dan jumlah alat, obat,tenaga serta prosedur kerja

manajemen alat, obat dan dana.

b. Proses (Pelaksana kegiatan) : frekuensi, kepatuhan pelayanan medis dan non

medis.

c. Lingkungan.

e. Menetapkan Cara-Cara Pemecahan Masalah

Langkah terakhir dalam analisa masalah adalah membuat cara

menyelesaikan masalah. Sama seperti menentukan prioritas, untuk menetapkan

cara pemecahan masalah dapat dilakukan dengan kesepakatan tim. Bila tidak

terjadi kesepakatan dapat digunakan kriteria matriks. Untuk itu harus dicari

alternatif pemecahan masalahnya.

2. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)

Penyusunan rencana usulan kegiatanmeliputi upaya kesehatan wajib,

pengembangan dan penunjang. Yang meliputi:

I. Kegiatan tahun yang akan datang (meliputi kegiatan rutin,

sarana/prasarana,operasional, dan program hasil analisis masalah)

II. Kebutuhan sumber daya berdasar sumber daya yang ada sekarang
III. Rekapitulasi rencana usulan kegiatan dan sumber daya yang dibutuhkan

Rencana Usulan Kegiatan disusun dalam bentuk matriks dengan memperhatikan

berbagai kebijakan yang berlaku, baik kesepakatan global, nasional, maupun

daerah sesuai dengan masalah yang ada sebagai hasil dari kajian data dan

informasi yang tersedia di Puskesmas.

2.1. Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Wajib

a. Menyusun Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Wajib ke dalam matriks

b. Mengajukan Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Wajib

Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Wajib diajukan ke Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota untuk mendapat pembahasan pembiayaannya. Apabila

sumber pembiayaan berasal dari non pemerintah maka diusulkan kepada institusi

yang bersangkutan.

c) Waktu penyusunan Rencana Usulan Kegiatan

Jadwal penyusunan Rencana Usulan Kegiatan dilaksanakan dengan

memperhatikan siklus perencanaan kabupaten/ kota.

2.2 Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Pengembangan

a. Identifikasi Upaya Kesehatan Pengembangan

Upaya Kesehatan Pengembangan adalah upaya kesehatan Puskesmas yang

dapat berupa inovasi yang berasal dari permasalahan kesehatan yang terjadi di

wilayah Puskesmas. Identifikasi masalah dilakukan bersama masyarakat (Konsil

Kesehatan Kecamatan / Badan Penyantun Puskesmas) melalui pengumpulan data

secara langsung di lapangan (Survey Mawas Diri) apabila puskesmas bisa


melakukan sendiri. Namun apabila puskesmas tidak mampu maka identifikasi

dilakukan melalui kesepakatan kelompok (Delbecq Technique) oleh petugas

Puskesmas dengan melibatkan Konsil Kesehatan Kecamatan/ Badan Penyantun

Puskesmas (lihat langkah analisis masalah).

Apabila Puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya kesehatan

pengembangan tersebut tetapi telah menjadi kebutuhan masyarakat setempat maka

dinas kesehatan kabupaten/ kota yang wajib menyelenggarakannya.

b. Menyusun Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan

Pengembangan ke dalam matriks.

Contoh matriks Rencana Usulan Kegiatan adalah sebagai berikut :

c. Mengajukan Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan

Pengembangan.

Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Pengembangan diajukan ke

Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota bersama-sama dengan Upaya Kesehatan Wajib

untuk pembahasan lebih lanjut. Rencana Usulan Kegiatan ini dapat juga diajukan

pembiayaannya kepada pihak non pemerintah.


TAHAP PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK)

Menurut Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas Depkes RI, Langkah-

langkah penyusunan RPK adalah sebagai berikut :

a. Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang sudah disetujui.

b. Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui dengan Rencana Usulan

Kegiatan (RUK) yang diusulkan dan situasi pada saat penyusunan RPK.

c. Menyusun rancangan awal, rincian dan volume kegiatan yang akan

dilaksanakan serta sumber daya pendukung menurut bulan dan lokasi pelaksanaan.

d. Mengadakan Lokakarya Mini Tahunan untuk membahas kesepakatan RPK

e. Membuat RPK yang telah disusun dalam bentuk matriks.


Daftar Pustaka

Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan Jenderal

Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas

S-ar putea să vă placă și