Sunteți pe pagina 1din 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perubahan pelayanan keperawatan mempunyai dua pilihan utama, yaitu

mereka melakukan inovasi dan berubah atau mereka yang diubah oleh suatu

keadaan dan situasi. Perawat harus mempunyai ketermapilan dalam proses

perubahan. Keterampilan pertama adalah proses keperawatan. Proses

keperawatan merupakan pendekatan dalam menyelesaikan masalah yang

sistematis dan konsisten dengan perencanaan perubahan. Keterampilan kedua

adalah ilmu teoritis dan pengalaman praktek keperawatan. Perawat harus

diajarkan ilmu teoritis dikelas dan mempunyai pengalaman praktek untuk bekerja

secara efektif dengan orang lain (Nursalam, 2012).

Pelayanan keperawatan adalah bantuan yang diberikan karena adanya

kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya

kemauan melaksanakan kegiatan sehari-hari. Pelayanan keperawatan

merupakan pelayanan keperawatan profesional menggunakan pengetahuan

teoritik yang mantap dan kokoh dari berbagai ilmu dasar dan ilmu pengetahuan

sebagai landasan untuk melaksanakan asuhan keperawatan (Achir Yani, 2007).

Perubahan pelayanan kesehatan atau keperawatan merupakan kesatuan

dalam perkembangan dan perubahan keperawatan di Indonesia. Bahkan,

menjadi hal yang aneh atau tidak semestinya terjadi, apabila masyarakat umum

dan lingkungannya terus menerus berubah, sedangkan keperawatan yang

merupakan masyarakat tersebut tidak berubah dalam menata kehidupan profesi

keperawatan. Perubahan adalah cara keperawatan mempertahankan diri

sebagai profesi dan berperan aktif dalam menghadapi era global dan pasar
bebas. Masyarakat ilmuwan dan profesional keperawatan Indonesia melihat dan

mempersiapkan proses profesionalisasi pada era global ini bukan sebagai suatu

ancaman untuk ditakuti atau dihindari, tetapi merupakan tantangan untuk

berupaya lebih keras memacu proses profesionalisasi di Indonesia serta

mensejajarkan diri dengan keperawatan di negara – negara lain. Mewujudkan

keperawatan sebagai profesi di Indonesia bukan hanya sekedar perjuangan

perawat yang sudah lama kurang mendapat perhatian. Namun lebih dari itu,

upaya ini dilakukan untuk memenuhi hak masyarakat dalam mendapat asuhan

keperawatan yang profesional (Nursalam, 2012).

Perubahan terjadi dalam waktu yang lama dan memiliki tujuan yang jelas.

Perubahan terencana lebih mudah dikelola daripada perubahan tidak terencana

yang terjadi pada perkembangan manusia, tanpa persiapan, atau karena suatu

ancaman. Oleh karena alasan tersebut, perawat harus dapat mengelola

perubahan. Proses perencanaan terjadi Karena adanya perubahan yang sangat

kompleks dan melibatkan interaksi banyak orang, faktor, dan tekanan.

Perencanaan perubahan, sebagaimana proses keperawatan, memerlukan suatu

pemikiran yang matang tentang keterlibatan individu atau kelompok.

Keperawatan sebagai profesi yang merupakan bagian dari masyarakat

akan terus berubah sejalan dengan masyarakat yang terus berkembang dan

mengalami perubahan. Keperawatan dapat dilihat dari berbagai aspek, antara

lain keperawatan sebagai bentuk asuhan keperawatan kepada masyarakat,

keperawatan sebagai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), serta

keperawatan sebagai kelompok masyarakat ilmuwan dan kelompok masyarakat

profesional. Dengan terjadinya perubahan atau pergeseran dari berbagai faktor

yang mempengaruhi keperawatan, akan berdampak pada perubahan dalam

pelayananan/asuhan keperawatan, perkembangan IPTEK keperawatan, maupun

2
perubahan dalam masyarakat keperawatan, baik sebagai masyarakat ilmuwan

maupun sebagai masyarakat profesional.

Tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan pada era

global akan terus berubah karena masalah kesehatan yang dihadapi mayarakat

juga terus mengalami perubahan. Masalah keperawatan sebagai masalah

kesehatan yang dihadapi masyarakat terus menerus berubah karena berbagai

faktor yang mendasarinya juga terus mengalami perubahan. Dengan

berkembangnya masyarakat dan berbagai bentuk pelayanan profesional serta

kemungkinan adanya perubahan kebijakan dalam bidang kesehatan, maka

mungkin saja akan terjadi pergeseran peran keperawatan dalam system

pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Era global, hendaknya oleh para penggiat keperawatan dipersiapkan

secara benar dan menyeluruh, mencakup seluruh aspek keadaan atas peristiwa

yang telah sedang dan yang akan berlangsung pada era memasuki era global,

kita dihadapkan pada perkembangan IPTEK yang sangat cepat. Proses

penyebaran IPTEK juga disertai dengan percepatan penyebaran berbagai

macam barang dan jasa yang luar biasa banyak. Hal ini disebabkan pesatnya

perkembangan teknologi transportasi, telekomunikasi dan jenis teknologi lainnya.

Semuanya ini mencerminkan terjadinya proses globalisasi dengan segala ciri dan

konsekuensinya.

Model pemberian asuhan keperawatan yang saat ini sedang menjadi trend

dalam keperawatan Indonesia adalah Model Asuhan Keperawatan Profesional

(MAKP) dengan metode pemberian asuhan keperawatan tim. Dalam

melaksanakan praktik profesi departemen manajemen, kelompok kami akan

melakukan identifikasi, menganalisa dan menerapkan Model Asuhan

3
Keperawatan Profesional untuk diterapkan dalam pemberian asuhan

keperawatan di Ruang Dahlia I RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Penulisan ini bertujuan untuk memberi gambaran dari seluruh kegiatan

praktik manajemen keperawatan yang telah dilaksanakan dan merupakan

pertanggungjawaban kepada pihak RS dan Program Studi Ilmu Keperawatan

Universitas Brawijaya

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Mampu mempelajari manajemen bangsal di Ruang Dahlia I.

b. Mampu menganalisa situasi manajemen bangsal di Ruang Dahlia I.

c. Mengidentifikasi kebutuhan dan masalah layanan yang terkait dengan

menejemen bangsal berdasarkan analisa situasi nyata di Ruang Dahlia I.

d. Menetapkan prioritas kebutuhan dan masalah keperawatan bersama pihak

rumah sakit.

e. Menyusun tujuan dan rencana alternatif pemenuhan kebutuhan dan

penyelesaian masalah yang disepakati.

f. Mengusulkan alternatif pemenuhan kebutuhan dan penyelesaian masalah

yang telah ditetapkan.

g. Melaksanakan alternatif pemenuhan kebutuhan dan penyelesaian masalah

yang disepakati bersama unit di rumah sakit.

h. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada aspek masukan dan proses

pada manajemen keperawatan.

4
i. Merencanakan tindak lanjut dari hasil yang dicapai berupa upaya

mempertahankan dan memperbaiki hasil melalui kerjasama dengan unit

terkait di rumah sakit.

1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi Institusi Rumah Sakit

Penerapan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MPKP) diharapkan

dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, terutama pelayanan

keperawatan.

1.3.2 Bagi Ruang Dahlia I

Dapat dijadikan sebagai sarana dukungan, masukan, evaluasi atau

pengembangan fungsi manajemen ruangan guna mempertahankan dan

meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan secara profesional dan

komperehensif di Ruang Dahlia I pada khususnya, serta kualitas dan kuantitas

pelayanan rumah sakit pada umumnya.

1.3.3 Bagi Mahasiswa

Mahasiswa dapat mengaplikasikan serta mengintegrasikan konsep

manajemen keperawatan dalam tataran praktik klinik dan pengembangan

wawasan pengetahuan atau teori manajemen melalui penerapan fungsi

manajemen di ruangan perawatan.

S-ar putea să vă placă și