Sunteți pe pagina 1din 18

PENGARUH MUTASI, KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN

KERJA KARYAWAN DI PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA BARAT


AREA SOLOK

Oleh: Hendri Dodi, Susi Evanita

ABSTRACT

This study aimed to analyze the effect of mutation, compensation and motivation on
employee job satisfaction in PT. PLN (Persero) West Sumatra Solok Area. Type of research
is causative. The population in this study were all employees at PT. PLN (Persero) West
Sumatra Solok Area. Sampling based on Proportional Stratisfied Random Sampling. Analysis
of data used path analysis and hypothesis testing using the F and t test. Results of this study
indicate that (1) mutation have a significant influence on employee job satisfaction in PT.
PLN (Persero) West Sumatra Solok Area. (2) compensation had a significant influence on job
satisfaction of employees at PT. PLN (Persero) West Sumatra Solok Area. (3) work
motivation have a significant influence on job satisfaction of employees at PT. PLN (Persero)
West Sumatra Solok Area. (4) mutation and compensation have a significant influence on
employee job satisfaction in PT. PLN (Persero) West Sumatra Solok area indirectly through
the variables of work motivation as an intervening variable, but the effect is smaller than the
direct effect. From the research, it appears that the variable mutation have a greater
influence than the variable compensation and work motivation. The next variable
compensation have compared the effects of biggest than variable work motivation, and the
variable that has the smallest effect in this study is the work motivation variables. So it can be
interpreted variable mutation has a very important influence in improving employee job
satisfaction in PT. PLN (Persero) West Sumatra Solok Area.

Keywords: transfer, compensation, work motivation, job satisfaction.


A. LATAR BELAKANG menunjukkan perbedaan antara jumlah
penghargaan yag diterima pekerja dan
Pegawai merupakan sumber daya yang
jumlah yang mereka yakini seharusnya
penting bagi organisasi, pegawai
mereka terima (Robbin, 2003:78).
memberikan kontribusi yang besar bagi
Berdasarkan studi pendahuluan yang
organisasi karena bertindak untuk
peneliti lakukan di PT. PLN (Persero)
pencapaian tujuan organisasi. Setiap pegawai
Wilayah Sumatera Barat Area Solok
dituntut mempunyai disiplin yang tinggi
ditemukan rendahnya kepuasan kerja dan
terhadap organisasi tempat mereka bekerja
motivasi kerja pegawai.
serta dapat bekerjasama baik secara individu
Selain berkenaan dengan masalah
maupun kelompok. Pegawai dituntut untuk
kepuasan kerja dan motivasi kerja, disini
menjalankan organisasi yang baik dan bersih
juga ditemukan permasalahaan berkenaan
pada setiap manajemen organisasi yang
dengan mutasi dan kompensasi,
bertujuan untuk memperbaiki kinerja
permasalahan berkenaan dengan mutasi
pegawai sampai pada penyelenggaran
terlihat dari adanya mutasi pegawai yang
organisasi kepada masyarakat, dan tuntutan
dirasakan kurang adil yang dilakukan oleh
tersebut terletak pada kepuasan pegawai.
instansi, dimana pegawai yang seharusnya
Kepuasan kerja pada dasarnya adalah
tidak dimutasikan terjadi pemutasian
sesuatu yang bersifat individual. Setiap
sebaliknya pegawai yang seharusnya
individu memiliki tingkat kepuasan yang
dimutasi tidak dimutasi. Selanjutnya
berbeda-beda sesuai dengan sistem dan nilai
permasalahan yang berkenaan dengan
yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi
pemberian kompensasi, dimana belum
penilaian terhadap kegiatan tersebut makin
sesuainya pemberian kompensasi pegawai
tinggi kepuasan terhadap kegiatan tersebut.
sesuai dengan pekerjaan yang diembannya.
Dengan demikian kepuasan merupakan
Adanya mutasi yang belum sesuai
evaluasi yang menggambarkan seseorang
dengan skill dan kemampuan seseorang
atas perasaan, sikap senang atau tidak dalam
pegawai serta pemberian kompensasi yang
bekerja (H.A Rivai, 2004:13).
belum sesuai dan memuaskan akan
Kepuasan kerja pegawai
mempengaruhi motivasi kerja dan juga akan
mempengaruhi tingkat kehadiran kerja, dan
mempengaruhi tingkat kepuasan kerja
keinginan untuk mengganti pekerjaan, selain
seorang pegawai tersebut.
itu juga mempengaruhi kesediaan untuk
Uraian latar belakang di atas
bekerja. Menurut Handoko, pegawai yang
menjelaskan bahwa kepuasan kerja
mendapat kepuasan kerja biasanya
dipengaruhi oleh mutasi, kompensasi, dan
mempunyai catatan kehadiran yang lebih
motivasi. Oleh sebab itu peneliti
baik, aktif dalam kegiatan serikat pegawai
merumuskan masalah penelitian ini
dan kadang-kadang berprestasi kerja lebih
adalah :1.Sejauhmana pengaruh mutasi
baik dari pegawai yang tidak memperoleh
terhadap kepuasan kerja karyawan di PT.
kepuasan kerja. Kepuasan kerja yang tinggi
PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat Area
merupakan tanda organisasi yang dikelola
Solok ? 2.Sejauhmana pengaruh kompensasi
dengan baik dan pada dasarnya merupakan
terhadap kepuasan kerja karyawan di PT.
hasil manajemen perilaku yang selektif.
PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat Area
Sebaliknya kepuasan kerja yang kurang
Solok ? 3.Sejauhmana pengaruh motivasi
menunjukkan kurang baiknya kondisi dalam
terhadap kepuasan kerja karyawan di PT.
organisasi.
PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat Area
Kepuasan kerja penting karena dengan
Solok ? 4.Sejauhmana pengaruh mutasi
kepuasan kerja diharapkan setiap individu
terhadap motivasi kerja karyawan di PT.
pegawai mau bekerja keras dan antusias
PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat Area
untuk mencapai produktivitas kerja yang
Solok ? 5.Sejauhmana pengaruh kompensasi
tinggi. Kepuasan kerja adalah sikap umum
terhadap motivasi kerja karyawan di PT.
terhadap pekerjaan seseorang yang
PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat Area menyangkut penyesuaian diri yang sehat dari
Solok ? pegawai terhadap kondisi dan situasi kerja
termasuk di dalamnya masalah upah, kondisi
B. KAJIAN TEORI sosial, kondisi fisik dan kondisi psikologis
Kepuasan kerja pada dasarnya adalah (Anaroga, 2001:14).
sesuatu yang bersifat individual. Setiap 2. Cara Mengukur Kepuasan Kerja
individu memiliki tingkat kepuasan yang Informasi mengenai kepuasan kerja sangat
berbeda-beda sesuai dengan sistem dan nilai diperlukan, agar para manajer dapat
yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi menetapkan keputusan yang tepat dalam
penilaian terhadap suatu kegiatan makin menanggulangi masalah kepegawaian.
tinggi kepuasan terhadap kegiatan tersebut. Metode yang paling umum digunakan untuk
Dengan demikian kepuasan merupakan mengetahui tingkat kepuasan kerja adalah
evaluasi yang menggambarkan seseorang survey kepuasan kerja. Survey kepuasan
atas perasaan, sikap senang atau tidak dalam kerja adalah prosedur yang diterapkan untuk
bekerja (Rivai, 2004:13). menghimpun perasaan pegawai tentang
Kepuasan kerja pada tingkat tertentu pekerjaan dan lingkungan kerja mereka.
dapat mencegah karyawan untuk mencari Tanggapan sikap pegawai kemungkinan
pekerjaan diperusahaan lain. Apabila dikombinasikan dan di analisis (Anaroga,
karyawan di perusahaan tersebut 2001:14).
mendapatkan kepuasan, karyawan cenderung 3. Teori Kepuasan Kerja
akan bertahan pada perusahaan walaupun a. Teori Pertententangan (Discrepancy
tidak semua aspek-aspek yang Theory)
mempengaruhi kepuasan kerja terpenuhi. Teori pertentangan dari Locke
Karyawan yang memperoleh kepuasan dari menyatakan bahwa kepuasan atau
perusahaannya akan memiliki rasa ketidakpuasan terhadap beberapa aspek dari
keterikatan atau komitmen lebih besar pekerjaan mencerminkan pertimbangan dua
terhadap perusahaan dibanding karyawan nilai yaitu :
yang tidak puas. a) Pertentangan yang dipersepsikan antara
1. Defenisi Kepuasan Kerja apa yang diinginkan seorang individu
Kepuasan kerja adalah keadaan dengan apa yang ia terima.
emosional yang menyenangkan dimana b) Pentingya apa yang diinginkan bagi
pegawai memandang pekerjaan mereka. individu.
Kepuasan kerja mencerminkan perasaan Kepuasan kerja secara keseluruhan
seseorang terhadap pekerjaan atau segala bagi seorang individu adalah jumlah dari
sesuatu yang dihadapi di lingkungan kepuasan kerja dari setiap aspek pekerjaan
kerjanya (Handoko, 2001:39). dikalikan dengan derajat pentingnya aspek
Menurut Robbins (2001:179) pekerjaan bagi individu.
menyatakan bahwa “ Kepuasan kerja sebagai b. Model dari Kepuasan bidang/ bagian
suatu sikap umum seorang individu terhadap (Facet satisfaction)
pekerjaannya”. Model Lower dari kepuasan bidang
Kepuasan kerja merupakan hasil berkaitan erat dengan teori keadilan dari
keseluruhan dari derajat suka atau tidak Adams. Menurut model Lower orang akan
sukanya tenaga kerja terhadap berbagai puas dengan bidang tertentu dari pekerjaan
aspek pekerjaan. Dengan kata lain kepuasan mereka (misal dengan rekan kerja, atasan
kerja mencerminkan sikap tenaga kerja dan gaji) jika jumlah dari bidang mereka
terhadap pekerjaannya. (Munandar , persepsikan harus mereka terima untuk
2001:350). melaksanakan kerja mereka sama dengan
Berdasarkan pendapat di atas dapat jumlah yang mereka persepsikan dari yang
disimpulkan bahwa kepuasan kerja secara aktual mereka terima.
merupakan suatu sikap yang positif yang
c. Teori Proses Bertentangan (Opponent- Faktor-faktor yang mempengaruhi
Process Theory) kepuasan kerja menurut As’ad (2003:114)
Teori pertentangan dari Landy yaitu:
memandang kepuasan kerja dari persektif a) Kesempatan untuk maju, yaitu ada
yang berbeda secara mendasar dari pada tidaknya kesempatan untuk memperoleh
pendekatan yang lain. Teori ini menekankan pengalaman dan peningkatan kemempuan
bahwa orang ingin mempertahankan suatu selama kerja.
keseimbangan emosional (emosional b) Keamanan, sering disebut sebagai
equilibrium) (Munandar A.S, 2001:354). penunjang kepuasan kerja baik bagi
Teori tentang kepuasan kerja yang karyawan pria maupun wanita.
cukup dikenal menurut Rivai (2004) adalah : c) Gaji/upah lebih banyak menyebabkan
a) Teori Kesesuaian ketidak puasan dan jarang orang
Teori ini mengukur kepuasan kerja menekspresikan kepuasan kerjanya
seseorang dengan menghitung selisih dengan sejumlah uang yang diperolehnya.
antara sesuatu yang seharusnya dengan d) Perusahaan dan manajemen yang baik
kenyataan yang dirasakan. Sehingga adalah yang mampu memberikan situasi
apabila kepuasan diperoleh melebihi diri dan kondisi kerja yang stabil.
yang diinginkan maka orang akan merasa e) Penawasan atau supervisi, bagi karyawan,
lebih puas lagi. Kepuasan seseorang supervisor diangap sebagai figur ayah
tergantung pada selisih antara sesuatu sekaligus atasannya.Supervisi yang buruk
yang dianggap akan didapatkan dapat menakibatkan kemangkiran dan
dengan yang dicapai. perputaran pegawai.
b) Teori Keadilan f) Faktor intrinsik dari pekerjaan. Atribut
Menurut teori ini komponennya adalah yang ada pada pekerjaan mensyaratkan
input, hasil, keadilan dan ketidakadilan. ketrampilan tertentu. Sukar mudahnya
c) Teori Dua Faktor serta kebanggan akan tugas akan
Menurut teori ini kepuasan dan meningkatkan atau mengurangi kepuasan
ketidakpuasan kerja itu merupakan dua konsumen.
variabel yang kontinue. Terpenuhinya g) Kondisi kerja, termasuk kondisi tempat,
faktor yang menimbulkan kepuasan ventilasi, kantin serta tempat parkir.
seperti : pekerjaan yang menarik, penuh h) Aspek sosial dalam pekerjaan, merupakan
tantangan, kesempatan untuk berprestasi, salah satu sikap yang sulit digambarkan
kesempatan untuk mendapatkan tetapi dipandang sebagai faktor penunjang
penghargaan dan prestasi akan kepuasan kerja.
menimbulkan kepuasan, namun tidak i) Komunikasi, antara karyawan dengan
terpenuhinya itu tidak selalu pihak manajemen banyak dipakai alasan
menimbulkan ketidakpuasan. untuk mneyukai jabatannya. Dalam hal ini
d. Faktor-faktor Penentu Kepuasan Kerja adanya kesediaan pihak atasan untuk mau
Banyak faktor-faktor yang mendengar, memahami dan mengakui
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. pendapat atau prestasi para karyawan
Diantaranya menurut Hasibuan (2005:203) sangat berperan dalam menimbulkan rasa
adalah sebagai berikut: balas jasa yang adil puas terhadap kerja.
dan layak,penempatan yang tepat sesuai j) Fasilitas lainnya, seperti rumah sakit, cuti,
keahlian,berat ringannya pekerjaan,suasana dana pensiun atau perumahan merupakan
dan lingkungan pekerjaan,peralatan yang standar suatu jabatan dan apabila dapat
menunjang pelaksanaan pekerjaan,sikap dipenuhi akan menimbulakan kepuasan
pimpinan dalam kepemimpinannya,sifat kerja.
pekerjaan monoton atau tidak Menurut Robbins (2001:181)
mengatakan ada empat variabel yang
berkaitan dengan kerja yang menentukan Sedangkan menurut Sastrohadiwiryo
atau mendorong kepuasan kerja: (2002 : 247) mutasi adalah kegiatan
a) Kerja yang secara mental menantang; ketenagakerjaan yang berhubungan dengan
pekerjaan-pekerjaan yang memberikan proses pemindahan fungsi, tanggung jawab
mereka kesempatan untuk menggunakan dan status ketenagakerjaan di situasi tertentu
ketrampilan dan kemampuan mereka dan dengan tujuan agar tenaga kerja
menawarkan beragam, kebebasan dan bersangkutan memperoleh kepuasan kerja
umpan balik mengenai betapa baik yang mendalam dan dapat memberikan
mereka mengerjakannya. prestasi kerja yang maksimal mungkin
b) Ganjaran yang pantas; sistem upah dan kepada perusahaan.
kebijakan promosi yang adil. Dari beberapa pengertian diatas dapat
c) Kondisi kerja yang mendukung; disimpulkan bahwa mutasi adalah
kenyamanan pribadi atau faktor-faktor perpindahan seorang karyawan baik secara
lingkungan. vertikal maupun horizontal yang tujuannya
d) Rekan sekerja yang mendukung; untuk memperoleh kepuasan kerja yang
kebutuhan interaksi sosial, perilaku atasan maksimal kepada perusahaan. Mutasi jabatan
dan minat pribadi. juga dapat dikatakan perpindahan atau
penempatan seorang karaywan dari satu
1) Mutasi jabatan ke jabatan lainnya pada level atau
Mutasi merupakan kegiatan tingkat yang sama dan dalam lokasi yang
memindahkan tenaga kerja dari satu tempat sama pula, dengan tujuan untuk menambah
kerja ke tempat kerja lain. Akan tetapi, wawasan dan pengetahuan serta menghindari
mutasi sebenarnya tidak selamanya sama kejenuhan agar pekerjaan dapat dilakukan
dengan pemindahan. Mutasi meliputi secara lebih efektif dan efisien.
kegiatan memindahkan tenaga kerja, Menurut Siswanto (2002 : 221) faktor-
pengoperan tanggung jawab, pemindahan faktor yang mengakibatkan mutasi adalah :
status ketenagakerjaan, dan sejenisnya. a. Peraturan manajer
Adapun pemindahan hanya terbatas pada b. Mutasi atas dasar prinsip the right man on
mengalihkan tenaga kerja dari suatu tempat right place
ke tempat lain. Jadi, mutasi lebih luas ruang c. Mutasi sebagai dasar untuk meningkatkan
lingkupnya ketimbang pemindahan. modal kerja
Menurut Manullang (2004;157), d. Mutasi sebagai langkah promosi
mutasi jabatan merupakan pemindahan e. Mutasi untuk mengurangi labour turn over
pegawai dari jabatan satu ke jabatan lainnya, f. Mutasi harus terkoordinasi.
baik jabatan itu sama tingkatan uang atau 2) Kompensasi
upahnya atupun lebih rendah dari semula. Kompensasi adalah segala sesuatu
Kemudian Wahyudi (2002;166) yang diterima oleh pegawai sebagai balas
mengemukakan bahwa mutasi adalah suatu jasa untuk kerja mereka. Pemberian
perubahan posisi/ pekerjaan/ tempat kerja kompensasi kepada pegawai harus
dari seorang karyawan yang dilakukan baik mempunyai alasan yang logis dan rasional,
secara vertikal maupun horizonal. Wahyudi namun faktor-faktor emosional dan
juga mengemukakan bahwa mutasi jabatan perikemanusiaan tidak boleh diabaikan.
merupakan bentuk mutasi personal yang Kompensasi sangat penting bagi pegawai itu
dilakukan secara horizontal (perpindahan sendiri sebagai individu, karena besarnya
posisi/ jabatan/ pekerjaan. Tempat pada kompensasi merupakan pencerminan atau
tingkat yang sama) tanpa diikuti dengan ukuran nilai pekerjaan pegawai itu sendiri,
perubahan tingkat wewenang, tanggung sebaliknya besar kecilnya kompensasi dapat
jawab, status, kekuasaan dan pendapatannya mempengaruhi prestasi kerja, motivasi dan
dengan tujuan untuk menambah pengetahuan kepuasan kerja pegawai menurut
tenaga kerja dan menghiindari kejenuhan. Notoatmodjo (2003:153).
Umar (2007 : 29) menyatakan imbalan dimaksudkan sebagai desakan yang alami
atau balas jasa yang diterima pegawai dibagi untuk memuaskan dan mempertahankan
menjadi 2 macam yaitu bersifat finansial kehidupan.
(kompensasi langsung) dan non financial Mangkunegara (2005,61) menyatakan :
(kompensasi pelengkap / tidak langsung) “motivasi terbentuk dari sikap (attitude)
yang tidak secara langsung berkaitan dengan karyawan dalam menghadapi situasi kerja di
kinerja. Imbalan financial adalah seuatu yang perusahaan (situation). Motivasi merupakan
diterima pegawai dalam bentuk gaji / upah, kondisi atau energi yang menggerakkan diri
bonus, premi, pengobatan, assuransi danlain- karyawan yang terarah atau tertuju untuk
lainnya. Imbalan non financial adalah mencapai tujuan organisasi perusahaan.
imbalan yang dimaksudkan untuk Sikap mental karyawan yang pro dan positif
mempertahankan karyawan dalam jangka terhadap situasi kerja itulah yang
panjang seperti penyelenggaraan program memperkuat motivasi kerjanya untuk
pelayanan gaji pegawai yang berupaya untuk mencapai kinerja maksimal”.
menciptakan kondisi dan lingkungan kerja Berdasarkan pengertian di atas, maka
yang menyenangkan seperti program motivasi merupakan respon pegawai
rekreasi, kafetaria dan tempat beribadah. terhadap sejumlah pernyataan mengenai
Menurut Notoatmodjo (2003:154) keseluruhan usaha yang timbul dari dalam
Sistem pemberian kompensasi oleh diri pegawai agar tumbuh dorongan untuk
organisasi kepada pegawai dipengaruhi oleh bekerja dan tujuan yang dikehendaki oleh
beberapa faktor yaitu: Produktivitas, pegawai tercapai.
Kemampuan untuk membayar, Kesediaan Uraian di atas juga menunjukan bahwa
untuk membayar, Suplai dan permintaan fungsi motivasi itu, selain sebagai faktor
tenaga kerja, Organisasi pegawai , Berbagai yang mendorong pegawai untuk melakukan
peraturan perundangan tindakan atau perbuatan, motivasi juga
Menurut Gary Dessler (dikutip oleh merupakan faktor yang akan mengarahkan
Lies Indriyatni, 2009) kompensasi dan mengerakkan pegawai untuk melakukan
mempunyai tiga komponen sebagai berikut : perbuatan atau tindakan yang berkaitan
a. Pembayaran uang secara langsung (direct dengan upaya-upaya pencapaian tujuan
financial payment) dalam bentuk gaji, dan kantor.
intensif atau bonus/komisi. Menurut David McClelland (Robbins,
b. Pembayaran tidak langsung (indirect 2002:173) individu mempunyai cadangan
payment) dalam bentuk tunjangan dan energi potensial, bagaimana energi ini
asuransi. dilepaskan dan dikembangkan tergantung
c. Ganjaran non finansial (non financial pada kekuatan atau dorongan motivasi
rewards) seperti jam kerja yang luwes dan individu dan situasi serta peluang yang
kantor yang bergengsi. tersedia.
3) Motivasi Kerja Berdasarkan hal di atas dapat
a. Pengertian Motivasi disimpulkan bahwa seseorang yang memiliki
Robbins dan Judge (2007) motivasi kerja tinggi itu mempunyai
mendefinisikan motivasi sebagai proses yang keinginan yang tinggi, adanya keinginan
menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan dalam setiap kesempatan, bertanggung
usaha untuk mencapai suatu tujuan. jawab, selalu mencari jalan tengah,
Selanjutnya, Samsudin (2005) memberikan partisipasi dan prakarsa, penuh ide dan
pengertian motivasi sebagai proses kreativitas, merasa pekerjaannya adalah
mempengaruhi atau mendorong dari luar bagian hidupnya, belum puas apabila belum
terhadap seseorang atau kelompok kerja agar maksimal dalam melakukan pekerjaannya,
mereka mau melaksanakan sesuatu yang terbuka terhadap kritik dari pekerjaan
telah ditetapkan. Motivasi juga dapat Motivasi juga dapat didefinisikan
diartikan sebagai dorongan (driving force) sebagai kesiapan khusus seseorang untuk
melakukan atau melanjutkan serangkaian antara lain sebagai berikut: Kepribadian,
aktivitas yang ditujukan untuk mencapai Pengharapan dan perilaku atasan,
beberapa sasaran yang telah ditetapkan. Karakteristik, Kebutuhan tugas, Iklim dan
Sedangkan motivasi kerja adalah sesuatu hal kebijakan organisasi, Harapan dan perilaku,
yang berasal dari internal individu yang rekan, Mutasi, Promosi, dan Kompensasi.
menimbulkan dorongan atau semangat untuk Dari berbagai uraian di atas maka
bekerja keras (Ilyas, 2000:129) peneliti mencoba merumuskan indikator dari
Jenis-Jenis Motivasi : motivasi kerja itu adalah sebagai berikut:
a. Motivasi Ekstrinsik (1) Kebutuhan berprestasi (need of
b. Motivasi Instrinsik achievement)
Manfaat Motivasi (2) Kebutuhan berafiliasi (need of affilition)
Menurut Ngalim Hasibuan (2008:17) (3) Kebutuhan akan kekuasaan (need of
manfaat motivasi adalah : Mendorong power)
manusia untuk bertindak/ berbuat, Selanjutnya untuk lebih memudahkan
menentukan arah perbuatan dan penelitian dan pembahasan, maka peneliti
menyelesaikan perbuatan kita. mengemukakan bagan atau skema yang akan
b. Aspek Motivasi dijadikan sebagai pedoman dalam penelitian
Aspek motivasi dikenal “ aspek aktif ini. Secara sistematis model penelitian dalam
atau dinamis dan aspek pasif atau statis”. penulisan ini digambarkan dalam kerangka
Aspek aktif atau dinamis adalah motivasi konseptual seperti gambar berikut :
tampak sebagai usaha yang positif dalam
menggerakan dan mengarahkan sumber daya
Muta
manusia agar secara produktif berhasil si (X1)
mencapai tujuan yang diinginkan. Aspek Motivasi Kepuasan Kerja
pasif atau statis adalah motivasi tampak Kerja
(X2)
(Y)
Kompe
sebagai kebutuhan dan juga sekaligus nsasi
(X3)
sebagai perangsang untuk dapat
mengarahkan dan menggerakkan potensi
Gambar Kerangka Konseptual
sumber daya manusia itu kearah tujuan yang
diinginkan. Berdasaran kajian teoritis dan kerangka
c. Pola Motivasi konseptual di atas, maka hipotesis yang
Menurut David Mc Clelland dalam diajukan dalam penelitian ini adalah: 1.
Hasibuan (2005 : 97) pola motivasi adalah Mutasi berpengaruh signifikan terhadap
sebagai berikut : kepuasan kerja karyawan di PT. PLN
Achievment motivation adalah suatu (Persero) Wilayah Sumatera Barat Area
keinginan untuk mengatasi atau Solok. 2 Kompensasi berpengaruh signifikan
mengalahkan suatu tantangan untuk terhadap kepuasan kerja karyawan di PT.
kemajuan dan pertumbuhan. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat Area
a. Afiliation motivation adalah dorongan Solok.3. Motivasi kerja berpengaruh
untuk melakukan hubungan-hubungan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
dengan orang lain. di PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera
b. Power motivation adalah dorongan untuk Barat Area Solok.4. Mutasi berpengaruh
dapat mengendalikan suatu keadaan dan signifikan terhadap motivasi kerja karyawan
adanya kecenderungan mengambil risiko di PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera
dalam menghancurkan rintangan- Barat Area Solok.5. Kompensasi
rintangan yang terjadi. berpengaruh signifikan terhadap motivasi
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi kerja karyawan di PT. PLN (Persero)
Motivasi Kerja Wilayah Sumatera Barat Area Solok.
Winardi (2003) Faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi kerja pemimpin,
C. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dapat digolongkan ke


dalam penelitian kausatif. Adapun populasi
dalam penelitian ini adalah karyawan PT.
PLN (persero) Wilayah Sumatera Barat Area
Solok. Teknik penarikan sampel Dari SPSS dapat dijelaskan bahwa variabel
menggunakan Proporsional Random motivasi memiliki skor rata – rata tertinggi
Sampling Penentuan ukuran sampel dalam dibandingkan variabel lainnya yaitu sebesar
penelitian ini menggunakan rumus Slovin. 3,82 dengan tingkat capaian responden
Ukuran sampel yang diambil dalam sebesar 76,42%. Angka ini termasuk kategori
penelitian ini sebanyak 115 orang. Jenis dan “baik/ tinggi”. Hal ini menunjukkan bahwa
sumber data dalam penelitian ini sebagian besar karyawan memiliki motivasi
menggunakan data primer dan data sekunder. yang tinggi dalam memenuhi kebutuhan
Teknik pengumpulan data dalam penelitian untuk berprestasi, berafiliasi dan kebutuhan
ini dilakukan melalui kuisioner, dokumentasi akan kekuasaan.
dan wawancara. Instrument penelitian ini Sedangkan variabel yang memiliki
adalah menggunakan kuisioner yang disusun skor rata – rata terendah diperoleh pada
dengan skala Likert. Sebelum kuisioner variabel kompensasi yaitu sebesar 3,65
digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji dengan tingkat capaian responden sebesar
validitas dan uji reliabilitas. Dari uji validitas 72,95%. Angka ini termasuk kategori
yang telah dilakukan, didapat hasil instrumen “cukup baik/cukup puas”. Hal ini
penelitian yang dirancang dengan 63 menunjukkan bahwa masih ada karyawan
pernyataan, semua pernyataan tersebut yang kurang puas dengan pemberian
adalah valid karena setiap sub indikator pada kompensasi oleh perusahaan terutama pada
masing-masing variabel, memiliki Corrected indikator insentif.
Item-Total Correlation di atas 0,364. Untuk variabel kepuasan kerja
Sedangkan dari uji reliabilitas yang telah diperoleh skor rata – rata sebesar 3,80
dilakukan, didapat hasil bahwa instrumen dengan tingkat capaian responden 76,05%.
penelitian yang dirancang dengan 63 Angka ini termasuk kategori “baik/puas”.
pernyataan, semua pernyataan tersebut Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
adalah reliabel karena setiap sub indikator karyawan memiliki kepuasan yang tinggi
pada masing-masing variabel memiliki terhadap pekerjaan, rekan kerja, manajemen
Cronbach’s Alpha yang sesuai dengan dan gaji.
kriteria uji reliabilitas. Selanjutnya teknik Dan untuk variabel mutasi diperoleh
analisis data dalam penelitian ini skor rata – rata sebesar 3,65 dengan tingkat
menggunakan analisis jalur. Selanjutnya capaian responden sebesar 73,07%. Angka
dilakukan uji hipotesis dengan uji t dan ini termasuk kategori “cukup baik”, yang
signifikansi (α) = 0,05 menunjukan sudah cukup baiknya
pelaksanaan mutasi di lingkungan PT. PLN
D. HASIL DAN PEMBAHASAN (Persero) Wilayah Sumatera Barat Area
Sebelum menggunakan analisis Solok.
regresi berganda, dilakukan uji prasyarat a. Uji Persyaratan Analisis
yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas dan 1. Uji Normalitas
uji heteroskedastisitas. Dari uji normalitas Menurut Imam Ghozali (2011; 160),
diperoleh hasil bahwa data terdistribusi uji normalitas bertujuan untuk menguji
normal. apakah dalam model regresi variabel
penganggu atau residual memiliki distribusi
normal atau tidak. Atau dapat dikatakan uji
normalitas bertujuan untuk menguji asumsi
bahwa distiribusi sampel dari data sampel kerja befungsi sebagai variabel yang
mendekati normalitas populasi. Pengujian memediasi antara mutasi dan kompensasi
normalitas penyebaran skor data dapat terhadap kepuasan kerja. Analisa dilakukan
dilakukan dengan menggunakan uji one berdasarkan dari nilai standardized
sample kolmogorov smirnov. Taraf coefficients hasil regresi antara mutasi dan
siginifikansi yang digunakan sebagai dasar kompensasi terhadap motivasi kerja serta
menolak atau menerima keputusan normal/ mutasi, kompensasi dan motivasi kerja
tidaknya suatu distribusi data adalah  = terhadap kepuasan kerja .
0,05. 1) Pengaruh Mutasi dan Kompensasi
Dari uji normalitas diketahui masing – terhadap Motivasi Kerja
masing variabel memiliki nilai signifikansi > Dibuat Persamaaan regresinya sebagai
0,05. Dimana nilai signifikansi untuk berikut
variabel mutasi sebesar 0,662 , untuk X3 = 0,320 X1 + 0,216 X2
variabel kompensasi diperoleh angka Persamaan regresi tersebut
signifikansi sebesar 0,101 , untuk variabel mempunyai arti koefisien regresi mutasi
motivasi diperoleh signifikansi sebesar 0,656 (PX3X1) bernilai positif sebesar 0,320. Hal
dan untuk variabel kepuasan kerja ini menunjukkan mutasi berpengaruh positif
menunjukkan angka signifikansi sebesar dan signifikan terhadap motivasi kerja,
0,182 , hal ini berarti distribusi data masing – sehingga adanya peningkatan pelaksanaan
masing variabel adalah normal. Selain itu mutasi akan meningkatkan motivasi kerja
juga dapat dilihat nilai residual karyawan.
(unstandardized residual) sebesar 0,551. Kemudian koefisien regresi
Berarti seluruh data yang dianalisis untuk kompensasi (PX3X2) bernilai positif 0,216.
setiap variabel penelitian memiliki distribusi Hal ini menunjukkan kompensasi
normal. Hal ini berarti bahwa distribusi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
jawaban responden telah memenuhi asumsi motivasi kerja, sehingga dengan adanya
normalitas sehingga dapat digunakan dalam peningkatan pemberian kompensasi akan
pengujian selanjutnya. meningkatkan motivasi kerja karyawan.
2. Uji Homogenitas 2) Pengaruh Mutasi, Kompensasi dan
Uji homogenitas yaitu uji yang Motivasi Kerja terhadap Kepuasan
dilakukan untuk melihat apakah data yang Kerja
diperoleh berasal dari sampel yang homogen. Persamaaan regresinya sebagai berikut :
Uji homogenitas variansi populasi dilakukan Y = 0,306 X1 + 0,258X2 + 0,232 X3
dengan test homogency of variance. Persamaan regresi tersebut mempunyai
Dari uji homogenitas dapat dilihat arti koefisien regresi mutasi (PYX1) bernilai
masing – masing skor signifikansi, variabel positif sebesar 0,306. Hal ini menunjukkan
mutasi sebesar 0,115, kompensasi sebesar mutasi berpengaruh positif dan signifikan
0.105 dan motivasi kerja sebesar 0,144. Hal terhadap kepuasan kerja, sehingga adanya
ini berarti skor masing- masing variabel peningkatan pelaksanaan mutasi akan
lebih besar dari taraf signifikansi 0,05. meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
Berdasarkan nilai ini, dapat dikatakan bahwa Kemudian koefisien regresi
sebaran data berasal dari sampel yang kompensasi (PYX2) bernilai positif 0,258.
homogen. Hal ini menunjukkan kompensasi
b. Analisis Regresi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Dalam menganalisa pengaruh mutasi kepuasan kerja, sehingga dengan adanya
dan kompensasi terhadap motivasi kerja serta peningkatan pemberian kompensasi akan
implikasinya pada kepuasan kerja karyawan meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat Dan koefisien regresi motivasi kerja
Area Solok dilakukan dengan menggunakan (PYX3) bernilai positif 0,232. Hal ini
analisis intervening , dan variabel motivasi menunjukkan motivasi kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan Y = 0,306 X1 + 0,258X2 + 0,232 X3 +
kerja, sehingga dengan adanya peningkatan 2
motivasi kerja akan meningkatkan kepuasan
kerja karyawan. 1. Pengujian Hipotesis
c. Analisa Jalur Pembuktian hipotesis yang diajukan
Adapun struktur jalur dalam analisis dalam penelitian ini dilakukan dari hasil uji
penelitian ini adalah sebagai berikut : parsial dengan menggunakan uji – t.
Uji – t ini digunakan untuk
Sub Struktur 1 membuktikan pengaruh yang signifikan
antara variabel independen terhadap variabel
dependen, dimana apabila nilai t hitung lebih
Mutasi besar dari t tabel menunjukkan diterimanya
(X1) hipotesis yang diajukan. Nilai t hitung dapat
Motivasi Kerja
(X3) dilihat pada hasil regresi dan nilai t tabel
didapat melalui
sig. α = 0,05 dengan df = n – k
Kompensa
si (x2) a. Pengaruh mutasi terhadap kepuasan
kerja
Gambar Sub Struktur Analisis Mutasi Berdasarkan hasil perhitungan analisis
dan Kompensasi Terhadap Motivasi tentang pengaruh variabel mutasi (X1)
Kerja terhadap variabel kepuasan kerja (Y)
diperoleh nilai Pyx1 = 0,306 nilai t hitung =
Dari sub struktur 1 diatas dapat dibuat 3,625 sedangkan untuk ttabel dengan sign.  =
persamaan strukturnya sebagai berikut : 0,05 dan df = n-k yaitu 115 - 3 = 112 = 2,272.
X3 = Px3x1+ Px3x2 + 1 Maka dengan didapat t tabel dua sisi sebesar
X3 = 0,259X1 + 0,162X2 + 1 2,272, diketahui Nilai t hitung lebih besar
dibanding t tabel, hal ini menunjukkan
Sub Struktur 2 Hipotesis 1 diterima yang menyatakan
Mutasi berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan kerja karyawan di PT. PLN
Mutasi (Persero) Wilayah Sumatera Barat Area
(X1) Solok.
b. Pengaruh kompensasi terhadap
Kepuasan kepuasan kerja
Kompensa kerja (y) Berdasarkan hasil perhitungan analisis
si (x2) (Y) tentang pengaruh variabel kompensasi (X2)
terhadap variabel kepuasan kerja (Y)
diperoleh nilai Pyx2 = 0,258 dengan nilai t
Motivasi
hitung = 3,146 sedangkan untuk ttabel dengan
(X3)
sign.  = 0,05 dan df = n-k yaitu 115 - 2 =
113 = 2,272. Maka dengan didapat t tabel
Gambar Sub Struktur Analisis Mutasi, dua sisi sebesar 2,272, diketahui Nilai t
Kompensasi Dan Motivasi Kerja hitung lebih besar dibanding t tabel, hal ini
Terhadap Kepuasan Kerja menunjukkan Hipotesis 2 diterima yang
Dari sub struktur 2 diatas dapat menyatakan Kompensasi berpengaruh
dibuat persamaan strukturnya sebagai signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
berikut : di PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera
Y = Pyx1+ Pyx2 + Pyx3 + 2 Barat Area Solok.
c. Pengaruh motivasi kerja terhadap Seperti yang telah dikemukakan
kepuasan kerja sebelumnya untuk melihat pengaruh mutasi
Berdasarkan hasil perhitungan analisis dan kompensasi terhadap kepuasan kerja
tentang pengaruh variabel motivasi (X3) karyawan PT. PLN (persero) Wilayah
terhadap variabel kepuasan kerja (Y) Sumatera Barat Area Solok melalui motivasi
diperoleh nilai Pyx3 = 0,232 nilai t hitung = kerja dilakukan analisa regresi bertingkat
2,735 sedangkan untuk ttabel dengan sign.  = atau analisis jalur. Analisis ini dilakukan
0,05 dan df = n-k yaitu 115 - 2 = 113 = 2,272. untuk melihat besar pengaruh langsung dan
Maka dengan didapat t tabel dua sisi sebesar tidak langsung suatu variabel independen
2,272, diketahui Nilai t hitung lebih besar terhadap variabel dependen melalui suatu
dibanding t tabel, hal ini menunjukkan variabel perantara/ mediasi atau intervening.
Hipotesis 3 diterima yang menyatakan Analisis pengaruh langsung (direct
Motivasi kerja berpengaruh signifikan effect), pengaruh tidak langsung (indirect
terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. effect) dan pengaruh total (total effects) antar
PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat Area variabel dalam model, digunakan untuk
Solok. membandingkan besarnya pengaruh setiap
d. Pengaruh mutasi terhadap motivasi konstruk variabel. Pengaruh langsung adalah
kerja koefisien dari semua garis koefisien dengan
Berdasarkan hasil perhitungan analisis anak panah satu ujung, sedangkan pengaruh
tentang pengaruh variabel mutasi (X1) tidak langsung adalah efek yang muncul
terhadap variabel motivasi (X3) diperoleh melalui sebuah variabel antara (intervening
nilai Px3x1 = 0,320 nilai t hitung = 3,602 variabel) sedangkan pengaruh total adalah
sedangkan untuk ttabel dengan sign.  = 0,05 pengaruh dari berbagai hubungan (Ferdinand,
dan df = n-k yaitu 115 - 2 = 113 = 2,272. 2002 : 179).
Maka dengan didapat t tabel dua sisi sebesar Untuk mengetahui seberapa besar
2,272, diketahui Nilai thitung lebih besar pengaruh dari masing-masing variabel
dibanding t tabel, hal ini menunjukkan penyebab baik secara langsung maupun tidak
Hipotesis 4 diterima yang menyatakan langsung terhadap variabel akibat dapat
Mutasi berpengaruh signifikan terhadap diuraikan sebagai berikut :
motivasi kerja karyawan di PT. PLN a. Variabel Mutasi (X1)
(Persero) Wilayah Sumatera Barat Area - Pengaruh langsung :
Solok. Pengaruh langsung variabel mutasi
e. Pengaruh kompensasi terhadap terhadap variabel kepuasan kerja dapat
motivasi kerja dilihat dari nilai beta atau standardized
Berdasarkan hasil perhitungan analisis coefficient adalah
tentang pengaruh variabel kompensasi (X2) X1 terhadap Y = Pyx1
terhadap variabel motivasi kerja (X3) = 0,306 = 30,6%
diperoleh nilai Px3x2 = 0,216 nilai t hitung = Berdasarkan formula di atas, diketahui
2,430 sedangkan untuk ttabel dengan sign.  = bahwa pengaruh langsung mutasi terhadap
0,05 dan df = n-k yaitu 115 - 2 = 113 = 2,272. kepuasan kerja adalah sebesar 30,6 %.
Maka dengan didapat t tabel dua sisi sebesar - Pengaruh tidak langsung :
2,272, diketahui Nilai t hitung lebih besar X1 terhadap Y Ω X3 = (Px3 x1) .( Pyx3)
dibanding t tabel, hal ini menunjukkan = 0,07424 atau 7,42 %
Hipotesis 5 diterima yang menyatakan Berdasarkan formula di atas, diketahui
Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap bahwa kontribusi variabel mutasi terhadap
motivasi kerja karyawan di PT. PLN kepuasan kerja melalui variabel motivasi
(Persero) Wilayah Sumatera Barat Area kerja adalah sebesar 7,42%.
Solok. b. Variabel Kompensasi (X2)
f. Pengaruh Langsung dan Tidak - Pengaruh langsung :
Langsung X2 terhadap Y = Pyx2
= 0,258 = 25,8% Gambar Struktur Analisis Jalur
Berdasarkan pada kalkulasi di atas,
diketahui bahwa kontribusi variabel Variabel
kompensasi terhadap kepuasan kerja adalah X1
sebesar 25,8%. (Mutasi)
- Pengaruh tidak langsung :
X2 terhadap Y Ω X3 = ( Px3x2 ) ( Pyx3) 0

= 0,0501 atau 5,01%


Variabel Variabel Y
Berdasarkan formula di atas, diketahui X3 (Kepuasan
kerja)
bahwa kontribusi variabel kompensasi (Motivasi)
terhadap kepuasan kerja melalui variabel
motivasi adalah sebesar 5,01 %.
c. Variabel Motivasi Kerja (X3) Variabel X2
- Pengaruh langsung : (kompensasi )
X3 terhadap Y = Pyx3
= 0,232 = 23,2%
Dari hasil analisis jalur diatas diketahui
Berdasarkan formula di atas, diketahui
bahwa variabel mutasi dan kompensasi
bahwa kontribusi variabel motivasi kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
terhadap kepuasan kerja adalah sebesar
kepuasan kerja melalui variabel motivasi
23,2%.
kerja sebagai variabel intervening/ perantara.
Dari uraian tersebut maka total Atau dapat juga dikatakan bahwa variabel
pengaruh pengaruh langsung dan total mutasi, kompensasi dan motivasi
pengaruh tidak langsung dapat dihitung berpengaruh positif dan signifikan terhadap
sebagai berikut : kepuasan kerja karyawan PT. PLN (Persero)
Wilayah Sumatera Barat Area Solok, baik
Total pengaruh langsung (direct efect) secara langsung maupun tidak langsung.
= 30,6% + 25,8% + 23,2%
= 79,6% E. PEMBAHASAN
Total pengaruh tidak langsung (indirect 1. Pengaruh Mutasi terhadap Kepuasan
effect) = 7,42% + 5,01% Kerja Karyawan PT. PLN (Persero)
= 12,43%
Wilayah Sumatera Barat Area Solok.
Pengaruh variabel lain
Variabel mutasi dibentuk oleh tiga
= 100% - (79,6%+12,43%)
= 7,97% indikator yaitu demosi, rotasi dan promosi
Persentase pengaruh langsung dan yang menunjukkan telah dikelola dengan
tidak langsung antara variabel dapat baik sehingga memberikan kontribusi yang
dirangkum seperti pada tabel 4.19 sebagai bermakna terhadap kepuasan kerja karyawan.
berikut: Hasil analisis deksriptif menunjukkan
Berdasarkan rangkuman hasil analisa variabel mutasi kerja di PT. PLN ( Persero)
jalur diatas untuk melihat besar koefisien Wilayah Padang Area Solok termasuk dalam
jalur antar variabel dapat digambarkan pada kategori cukup.
model persamaan struktural sebagai berikut : Hasil analisis data secara statistik
membuktikan bahwa terdapat pengaruh
signifikan secara langsung antara mutasi
terhadap kepuasan kerja yang ditunjukkan
dengan nilai standardized direct effect
sebesar 0,320. Penelitian ini menemukan
pengaruh signifikan secara langsung antara
mutasi terhadap kepuasan kerja karyawan.
Ini berarti bahwa semakin baik pelaksanaan
mutasi maka semakin tinggi pula kepuasan Variabel kompensasi dibentuk oleh
kerja karyawan PT. PLN (Persero) Wilayah empat indikator yaitu gaji, insentif,
Sumatera Barat Area Solok. Demikian tunjangan dan fasilitas yang menunjukkan
sebaliknya, apabila pelaksanaan mutasi tidak telah dikelola dengan baik sehingga juga
dilakukan dengan tepat, maka akan memberikan kontribusi yang bermakna
menimbulkan ketidakpuasan karyawan. terhadap kepuasan kerja karyawan.
Pengaruh mutasi terhadap kepuasan Berdasarkan hasil analisis deksriptif
kerja. merupakan penjelmaan/ perwujudan Kompensasi karyawan di PT. PLN ( Persero)
dari dinamika organisasi yang dijadikan Wilayah Sumatera barat Area Solok,
sebagai salah satu cara untuk mencapai menunjukkan bahwa sebagian besar
tujuan organisasi. Mutasi tidak terlepas dari karyawan PT. PT. PLN ( Persero) Wilayah
alasan untuk mengurangi rasa bosan pegawai Sumatera Barat Area Solok memiliki respon
kepada pekerjaan serta meningkatkan yang cukup baik mengenai pemberian
motivasi dan semangat kerja pegawai, selain kompensasi dari perusahaan.
itu untuk memenuhi keinginan pegawai Hasil analisis data secara statistik
sesuai dengan minat dan bidang tugasnya membuktikan bahwa terdapat pengaruh
masing-masing dimana dalam kegiatan signifikan secara langsung antara
pelaksanaan mutasi kerja sering disalah kompensasi terhadap kepuasan kerja yang
tafsirkan orang sebagai hukuman jabatan ditunjukkan dengan nilai standardized direct
atau didasarkan atas hubungan baik antara effect sebesar 0,216. Penelitian ini
atasan dengan bawahan. Dalam pelaksanaan menemukan pengaruh signifikan secara
mutasi harus benar-benar berdasarkan langsung antara kompensasi terhadap
penilaian yang objektif dan didasarkan atas kepuasan kerja karyawan. Ini berarti bahwa
indeks prestasi yang dicapai oleh karyawan semakin tinggi kompensasi yang diberikan
mengingat sistem pemberian mutasi perusahaan kepada karyawan maka semakin
dimaksudkan untuk memberikan peluang tinggi pula kepuasan kerja karyawan PT.
bagi para pegawai untuk mengembangkan PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat Area
potensi yang dimilikinya. Solok. Demikian sebaliknya, apabila
Hal ini relevan dengan pendapat kompensasi yang diberikan rendah, maka
Siswanto Sastrodiwiryo (2003) dan Sadili akan menimbulkan ketidakpuasan karyawan.
Samsudin (2005) yang mengungkapkan Bekerja pada suatu perusahan /
bahwa mutasi merupakan kegiatan organisasi dengan memperoleh imbalan
ketenagakerjaan yang berhubungan dengan biasanya didasarkan keyakinan bahwa
proses perpindahan fungsi, tanggung jawab dengan berkerja pada perusahan / organisasi
dan status tenaga kerja ke situasi tertentu itu seseorang akan dapat memuaskan
dengan tujuan agar tenaga kerja yang berbagai kebutuhannya, tidak hanya di
bersangkutan memperoleh kepuasan kerja bidang material, seperti sandang, pangan,
yang mendalam dan dapat memberikan papan dan kebutuhan kebendaan lainya, akan
prestasi kerja dan kontribusi kerja yang tetapi juga berbagai kebutuhan lainnya yang
maksimal kepada perusahaan. bersifat sosial,prestise, kebutuhan psikologis
Hasil penelitian ini mendukung dan intelektual.
penelitian yang dilakukan oleh oleh Ria Pengaruh kompensasi terhadap
Intan Silvana (2010), yang menyimpulkan kepuasan kerja merupakan salah satu bidang
bahwa mutasi jabatan berpengaruh positif yang menarik untuk dikaji atau diteliti.
dan signifikan terhadap kepuasan kerja PNS Sebagian besar manager percaya bahwa
Pemkot Malang. kompensasi merupakan salah satu faktor
2. Pengaruh Kompensasi terhadap yang mempengaruhi kepuasan kerja.
Kepuasan Kerja Karyawan PT. PLN Kompensasi juga mengandung adanya
(Persero) Wilayah Sumatera Barat hubungan yang sifatnya profesional dimana
Area Solok. salah satu tujuan utama karyawan bekerja
adalah mendapatkan imbalan untuk 3. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap
mencukupi berbagai kebutuhan, sementara Kepuasan Kerja Karyawan PT. PLN
disisi perusahaan mereka membayar (Persero) Wilayah Sumatera Barat
karyawan agar para karyawan bisa Area Solok.
menjalankan pekerjaan sesuai dengan Variabel motivasi dibentuk oleh tiga
keinginan dan harapan perusahaan dengan indikator yaitu gaji, insentif, kebutuhan akan
tujuan utama mampu memajukan jalannya berprestasi, kebutuhan berafiliasi dan
usaha perusahaan. kebutuhan akan kekuasaan yang
Malayu S.P. Hasibuan (2002) menunjukkan karyawan memiliki motivasi
mengatakan bahwa tujuan pemberian yang tinggi dalam bekerja sehingga
kompensasi antara lain adalah untuk memberikan kontribusi yang bermakna
kepuasan kerja karyawan yang nantinya akan terhadap kepuasan kerja karyawan.
menjaga stabilitas karyawan itu sendiri Berdasarkan hasil analisis deksriptif
sehingga bisa menekan angka turn-over. Kompensasi karyawan di PT. PLN ( Persero)
Selain itu, karyawan juga akan terhindar dari Wilayah Sumatera barat Area Solok,
pengaruh serikat buruh dan akhirnya hanya menunjukkan bahwa sebagian besar
berkonsentrasi pada pekerjaannya saja. karyawan PT. PT. PLN ( Persero) Wilayah
Disini dapat dilihat bahwa dengan pemberian Sumatera Barat Area Solok memiliki
kompensasi yang lebih layak dan diterima persepsi yang cukup baik .
oleh karyawan karena sesuai dengan tenaga Hasil analisis data secara statistik
dan kemampuan yang dikeluarkan serta membuktikan bahwa terdapat pengaruh
menghargai kerja keras karyawan, maka signifikan secara langsung antara motivasi
karyawan akan lebih bersikap profesional terhadap kepuasan kerja yang ditunjukkan
dengan bekerja secara bersungguh-sungguh dengan nilai standardized direct effect
dan melakukan berbagai upaya agar bisa sebesar 0,232. Penelitian ini menemukan
mencapai hasil kerja yang lebih baik pengaruh signifikan secara langsung antara
sehingga kinerjanya bisa lebih meningkat. motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan.
Dengan kinerja yang lebih baik tentu akan Ini berarti bahwa semakin tinggi motivasi
memajukan jalannya usaha perusahaan. kerja karyawan maka semakin tinggi pula
Kompensasi merupakan salah satu kepuasan kerja karyawan PT. PLN (Persero)
faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja Wilayah Sumatera Barat Area Solok.
karyawan. Kompensasi adalah segala sesuatu Demikian sebaliknya, apabila motivasi kerja
yang diterima oleh karyawan sebagai balas karyawan rendah, maka akan menimbulkan
jasa atas kerja mereka di organisasi. ketidakpuasan kerja karyawan.
Kepuasan terhadap kompensasi ditentukan Dari kenyataan tersebut di atas, maka
oleh keadilan kompensasi, tingkat pemberian motivasi dikatakan penting,
kompensasi, dan praktik-praktik administrasi karena pimpinan atau manajer itu tidak sama
kompensasi. Agar dapat memberikan dengan karyawan, karena seorang pimpinan
kepuasan kerja, proses penentuan tidak dapat melakukan pekerjaan sendiri.
kompensasi perlu memperhatikan syarat Keberhasilan organisasi amat ditentukan
keadilan dan kelayakan. Keadilan internal oleh hasil kerja yang dilakukan orang lain
dapat dilakukan melalui evaluasi pekerjaan, (bawahan). Untuk melaksanakan tugas
sedangkan keadilan eksternal dilakukan sebagai seorang manajer ia harus membagi-
derngan survei upah/gaji. bagi tugas dan pekerjaan tersebut kepada
Hasil penelitian ini mendukung seluruh pagawai yang ada dalam unit
penelitian yang dilakukan oleh Agung kerjanya sesuai hierarkhi.
Panudju (2003) yang menyimpulkan bahwa Untuk menciptakan kondisi demikian,
kompensasi berpengaruh signifikan terhadap diperlukan adanya usaha-usaha untuk
kepuasan kerja karyawan pada sebuah PT di meningkatkan kualitas dan kepuasan kerja
Palembang. bagi setiap pegawai. Ini dimungkinkan bila
terwujudnya peningkatan motivasi kerja dihilangkan karena pada hakekatnya mutasi
pegawai secara optimal. Sebab bertujuan untuk memberikan penyegaran dan
bagaimanapun juga tujuan tugas dan fungsi pokok yang baru kepada
organisasi/perusahaan, salah satunya adalah pegawai sehingga tidak menimbulkan
untuk meningkatkan kesejahteraan dan kejenuhan dan stress terhadap pekerjaan
kepuasan kerja karyawan. serta dapat memberikan tambahan ilmu dan
Hasil penelitian ini juga mendukung wawasan
penelitian yang dilakukan oleh Anwar Prabu Hasil penelitian ini mendukung
Mangkunegara (2005) dimana dalam penelitian terdahulu yang mengemukakan
penelitiannya dikemukakan bahwa motivasi bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
kerja berpengaruh positif dan signifikan antara mutasi jabatan terhadap motivasi kerja
terhadap kepuasan kerja karyawan Badan pada Kantor Kementrian Agama kota
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Bengkulu. (www.wordpress.com)
Kabupaten Muara Enim. 5. Pengaruh Kompensasi terhadap
4. Pengaruh Mutasi terhadap Motivasi Motivasi Kerja Karyawan PT. PLN
Kerja Karyawan PT. PLN (Persero) (Persero) Wilayah Sumatera Barat
Wilayah Sumatera Barat Area Solok. Area Solok.
Hasil analisis data secara statistik Hasil analisis data secara statistik
membuktikan bahwa terdapat pengaruh membuktikan bahwa terdapat pengaruh
signifikan secara langsung antara mutasi signifikan secara langsung antara
terhadap motivasi kerja yang ditunjukkan kompensasi terhadap motivasi kerja yang
dengan nilai standardized direct effect ditunjukkan dengan nilai standardized direct
sebesar 0,320. Penelitian ini menemukan effect sebesar 0,216. Penelitian ini
pengaruh signifikan secara langsung antara menemukan pengaruh signifikan secara
mutasi terhadap motivasi kerja karyawan. Ini langsung antara kompensasi terhadap
berarti bahwa semakin tinggi baik motivasi kerja karyawan. Ini berarti bahwa
pelaksanaan mutasi jabatan maka semakin semakin tinggi kompensasi yang diterima
tinggi pula motivasi kerja karyawan PT. PLN karyawan maka semakin tinggi pula motivasi
(Persero) Wilayah Sumatera Barat Area kerja karyawan PT. PLN (Persero) Wilayah
Solok. Sumatera Barat Area Solok.
Mutasi memiliki keterkaitan dalam Kompensasi merupakan satu jalinan
mempengaruhi motivasi. Seperti yang berbagai sub proses yang kompak dengan
dikemukakan oleh Ishak Arep (2003;111) maksud untuk memberikan balas jasa pada
bahwa dengan adanya mutasi, maka pegawai bagi pelaksanaan pekerjaan dan
karyawan akan memiliki banyak kemampuan untuk memotivasi mereka agar mencapai
dan keahlian daripada tidak adanya mutasi. tingkat prestasi yang diinginkan.
Disamping itu karyawan akan menemukan Bagi sebagian karyawan, harapan
suasana baru dalam hal ini mengindikasikan untuk mendapatkan uang adalah satu-satunya
dengan suasana kerja yang baru dan alasan untuk bekerja, namun yang lain
kemampuan serta keahlian bertambah maka berpendapat bahwa uang hanyalah salah satu
semangat karyawan akan meningkat dan dari banyak kebutuhan yang terpenuhi
motivasipun meningkat. melalui kerja. Seseorang yang bekerja akan
Mutasi merupakan salah satu cara yang merasa lebih dihargai oleh masyarakat di
sering dilakukan untuk meningkatkan sekitarnya, dibandingkan yang tidak bekerja.
motivasi kerja, walaupun mutasi terkadang Mereka akan merasa lebih dihargai lagi
membawa dampak yang negatif karena apabila menerima berbagai fasilitas dan
pegawai yang terkena mutasi merasa tersisi simbol-simbol status lainnya dari perusahaan
jika terkena mutasi dari tempat yang dimana mereka bekerja. Dari uraian di atas
dianggap paling baik ke tempat yang kurang dapat dikatakan bahwa kesediaan karyawan
diminati. Pandangan seperti ini yang harus untuk mencurahkan kemampuan,
pengetahuan, keterampilan, tenaga dan meningkatkan kinerjanya, sehingga
waktunya, sebenarnya mengharapkan adanya produktivitas meningkat dan perusahaan
kompensasi dari pihak perusahaan yang mampu menghasilkan produk dengan harga
dapat memuaskan kebutuhannya. yang kompetitif. Pada akhirnya, perusahaan
Sistem kompensasi juga berpotensi bukan hanya unggul dalam persaingan,
sebagai salah satu sarana terpenting dalam namun juga mampu mempertahankan
membentuk perilaku dan mempengaruhi kelangsungan hidupnya, bahkan mampu
kinerja. Namun demikian banyak perusahaan meningkatkan profitabilitas dan
mengabaikan potensi tersebut dengan suatu mengembangkan usahanya.
persepsi bahwa “kompensasi tidak lebih
sekedar a cost yang harus diminimisasi”. F. KESIMPULAN DAN SARAN
Tanpa disadari beberapa perusahaan yang 1. Kesimpulan
mengabaikan potensi penting dan Berdasarkan temuan penelitian yang
berpersepsi keliru telah menempatkan sistem telah dikemukakan sebelumnya, maka
tersebut justru sebagai sarana meningkatkan peneliti memberikan kesimpulan sebagai
perilaku yang tidak produktif atau counter berikut :
productive. Akibatnya muncul sejumlah a. Mutasi berpengaruh secara signifikan
persoalan personal misalnya low employee terhadap kepuasan kerja karyawan PT.
motivation, poor job performance, high turn PLN ( Persero) Wilayah Sumatera Barat
over, irresponsible behavior dan bahkan Area Solok.
employee dishonestry yang diyakini berakar b. Kompensasi berpengaruh secara
dari sistem kompensasi yang tidak signifikan terhadap kepuasan kerja
proporsional. Secara umum kompensasi karyawan PT. PLN ( Persero) Wilayah
merupakan sebagian kunci pemecahan Sumatera Barat Area Solok.
bagaimana membuat anggota berbuat sesuai c. Motivasi kerja berpengaruh secara
dengan keinginan perusahaan. Sistem signifikan terhadap kepuasan kerja
kompensasi ini akan membantu menciptakan karyawan PT. PLN ( Persero) Wilayah
kemauan diantara orang-orang yang Sumatera Barat Area Solok.
berkualitas untuk bergabung dengan d. Mutasi berpengaruh secara signifikan
organisasi dan melakukan tindakan yang terhadap motivasi kerja karyawan PT.
diperlukan organisasi. Secara umum berarti PLN ( Persero) Wilayah Sumatera Barat
bahwa karyawan harus merasa bahwa Area Solok.
dengan melakukannya, mereka akan e. Kompensasi berpengaruh secara
mendapatkan kebutuhan penting yang signifikan terhadap motivasi kerja
mereka perlukan. Dimana di dalamnya karyawan PT. PLN ( Persero) Wilayah
termasuk interaksi sosial, status, Sumatera Barat Area Solok.
penghargaan, pertumbuhan dan 2. Saran
perkembangan. Berdasarkan temuan penelitian yang
Hasil penelitian ini mendukung telah dikemukakan sebelumnya, maka untuk
penelitian yang dilakukan oleh Suryati meningkatkan kepuasan kerja karyawan di
(2005), dimana dalam penelitiannya PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat
menyimpulkan bahwa kompensasi Area Solok, peneliti memberikan saran bagi
berpengaruh signifikan terhadap motivasi perusahaan sebagai berikut :
kerja pada karyawan STIA Asmi Solo. a. Mutasi jabatan yang dilakukan oleh PT.
Suryati juga mengemukakan bahwa jika PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat
program kompensasi dirasakan adil dan Area Solok dilakukan dengan tujuan
kompetitif oleh karyawan, maka perusahaan untuk pengisian formasi, menambah
akan lebih mudah untuk menarik karyawan pengetahuan dan keterampilan,
yang potensial, mempertahankannya dan mengoptimalisasi prestasi unit kerja,
memotivasi karyawan agar lebih pembinaan yang berkaitan dengan
kompetensi dan dapat memenuhi sehingga diperoleh kepuasan kerja dan
kebutuhan perusahaan. Berdasarkan hasil kinerja perusahaan yang makin baik.
penelitian pelaksanaan mutasi yang
dilakukan PT. PLN (Persero) Wilayah DAFTAR PUSTAKA
Sumatera Barat Area Solok berdasarkan
sudah terlaksana dengan cukup baik. Agung Panudju. 2003. Pengaruh
Untuk itu dalam pengambilan keputusan Kompensasi dan Karakteristik
mutasi perusahaan hendaknya dapat Perkerjaan Terhadap Kepuasan Kerja
mempertahankan dan meningkatkan Karyawan Unit Produksi PT. X
prestasinya serta mempertimbangkan Palembang. Jurnal Manajemen dan
berbagai hal guna peningkatan kinerja bisnis Sriwijaya. Vol. 1. No 2.
perusahaan terutama dalam hal Palembang.
memberikan demosi sesuai dengan UU Ananda Fortunisa, Dina Febrina. 2011.
yang berlaku seperti UUK dan PKB, Pengaruh Kompensasi Terhadap
mempertimbangkan lama kerja dalam Kepuasan Kerja pada Karyawan yang
melakukan rotasi pegawai, dan dialihdayakan (Studi kasus pada PT.
mempertimbangkan prestasi kerja dalam Bakrie Telecom, Tbk). Journal
memberikan promosi kepada karyawan Business Managemen review. Vol. 2
yang berprestasi. No. 1. Jakarta.
b. Pelaksanaan pemberian kompensasi oleh Anwar Prabu Mangkunegara. 2005.
PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Manajemen Sumber Daya Manusia
Barat Area Solok kepada karyawan Strategik.Jakarta: PT. Ghalia Indonesia.
dikategorikan sudah cukup baik. Namun ____________. (2005). Pengaruh Motivasi
perusahaan hendaknya dapat lebih Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai
meningkatkan dan mempertimbangkan Badan Koordinasi Keluarga Berencana
berbagai hal dalam pemberian Nasional Kabupaten Muara Enim.
kompensasi kepada karyawan guna Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya.
peningkatan kinerja perusahaan sesuai Vol. 3 No 6 Desember 2005.
dengan beban kerja , tanggung jawab dan Ashar Sunyoto Munandar. 2006. Psikologi
resiko pekerjaan yang dilakukan Industri dan Organisasi. Jakarta:
karyawan . Universitas Indonesia
c. Tingkat motivasi kerja di PT. PLN Bambang Wahyudi. (2002). Manajemen
(Persero) Wilayah Sumatera Barat Area Sumber Daya ManusiaCetakan Ketiga.
Solok dikategorikan baik atau tinggi. Sulita : Bandung
Untuk itu perusahaan hendaknya dapat B. Siswanto Sastrohadiwiryo . 2002.
mempertahankan dan meningkatkan Manajemen Tenaga Kerja Indonesia.
motivasi kerja karyawan terutama untuk Jakarta: PT. Bumi Aksara.
mau bekerja semaksimal mungkin agar Desiana. 2008. Pengaruh Antara Mutasi,
mendapatkan hasil yang memuaskan Kompensasi Dan Motivasi Kerja
sesuai dengan target dan kinerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai di
perusahaan, mendorong karyawan untuk Dinas Pekerjaan Umum Kota Padang.
selalu aktif mengemukakan pendapat dan Tesis. YPTK Padang.
ide-ide yang inovatif dalam setiap rapat Emilia. 2009. Pengaruh Antara Mutasi,
atau pertemuan kantor dan memotivasi Kompensasi Dan Motivasi Kerja
karyawan agar selalu menciptakan Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai di
suasana yang damai dengan menjadi Dinas dan Pendidikan dan Olahraga
penengah dalam konflik yang terjadi di Kota Pariaman. Tesis. Bung Hatta
tim kerja, meningkatkan kerjasama dan Padang.
kekompakan antar sesama karyawan Ferdinand. A. (2002). Structural Equation
Modeling dalam Penelitian
Manajemen. Edisi ke 2. Semarang: BP Manajemen – Akuntansi. No. 26, Th.
UNDIP. XVI.
.Hasibuan, Malayu. SP. 2002. Sumber Daya M. As'ad. 2003. Psikologi Industri: Seri
Manusia Dasar dan Kunci Sumber Daya Manusia. Yogjakarta:
Keberhasilan, Jakarta: PT. Gunung Liberty.
Agung. Pandji Anaroga . 2001. Psikologi Kerja.
___________. 2005. Manajemen Dasar, Jakarta : PT. Rieneka Cipta.
Pengertian, dan Masalah. Jakarta:PT. Ria Intan Silvana. 2010. Pengaruh Mutasi
Bumi Aksara. Jabatan Terhadap Kepuasan Kerja
___________. 2008. Manajemen Sumber Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kota
Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi. Malang. Other Thesis, University Of
Aksara. Muhammadiyah Malang.
Husein Umar. 2007. Metode Penelitian Riduwan. 2009. Metode dan Teknik
Untuk Skripsi Dan Tesis Menyusun Tesis, Bandung: Alfabeta.
Bisnis.Jakarta: PT. Raja Grafindo Robbins, Stephen P. 2001. Perilaku
Persada Organisasi, Jilid 1, (Handyana Pujaat
Idris. 2008, Analisis Data Kuantitatif. Wika dan Benyamin Molan,
Padang: UNP. penerjemah). Edisi Kedelapan. Jakarta:
Ilyas, 2000. Kinerja, Teori, Penilaian dan Prentalindo, Jakarta.
Penelitian. Jakarta: FKM UI. _________. 2002. Perilaku orang, konsep,
Imam Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis kontroversi, aplikasi (Handyana
Multivariate Dengan Program SPSS Pujaat Wika, penerjemah). Jakarta:
IBM Prentalindo.
SPSS19. Edisi 5. Semarang: Badan Penerbit _________. 2007. Manajemen Pemasaran
Universitas Diponegoro. (Handyana Pujaat Wika, penerjemah).
Ishak arep. 2003. Manajemen Motivasi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Jakarta: PT. Grasindo. Gramedia.
J. Winardi. 2003, Motivasi dan Pemotivasian Sadili Samsudin. 2005. Manajemen Sumber
dalam Manajemen, Jakarta: PT. Raja Daya Manusia Suatu Pendekatan
Grafindo Persada. Mikro. Jakarta: Djambatan.
Lies Indriyani. 2009. “Analisis Pengaruh Septyaningsih Ekayadi. 2010. Pengaruh
Kompensasi dan Lingkungan Kerja Motivasi Dan Pengembangan Karir
Terhadap Produktivitas kerja Perawat, Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
dengan Kepuasan Kerja Sebagai Pada PT. Rimbajatiraya Citrakarya.
Variabel Mediasi.” Jurnal Ekonomi – Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas
Gunadarma

S-ar putea să vă placă și