Sunteți pe pagina 1din 6

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UJIAN TOPIK II

MATA KULIAH : EMERGENCY NURSING II


HARI/TANGGAL : SELASA, 12 APRIL 2005
WAKTU : 60 MENIT

PETUNJUK MENGERJAKAN SOAL

Pilih satu jawaban yang paling benar dengan menyilang pada lembar jawaban yang disediakan
Pilihlah satu jawaban :
Jawaban 1,2,3 benar
Jawaban 1,3 benar
Jawaban 2,4 benar
Jawaban 4 saja yang benar
Jawaban benar semua
Pilihlah satu jawaban :
Pernyataan I dan II benar serta berhubungan
Pernyataan I, II benar tetapi tidak berhubungan
Pernyataan I benar, pernyataan II salah
Peernyataan I salah, pernyataan II benar
Pernyataan I, II salah
Berdoalah sebelum mulai mengerjakan soal
Selamat Mengerjakan

Kode : DK

1. Keberhasilan penyelamatan henti jantung tergantung kemampuan melakukan intervensi. Pendekatan yang
terbaik untuk menangani penderita henti jantung dapat dilakukan melalui:..............
a. Akses EMS dan CPR
b. Akses EMS, CPR dan defibrilasi
c. CPR dan defibrilasi
d. Akses EMS, CPR, defibrilasi dan pertolongan lanjutan
e. CPR, defibrilasi dan pertolongan lanjutan

2. Permulaan terjadinya henti jantung dan henti nafas menyebabkan oksigen yang ada dalam paru dan darah tidak
dapat lagi dialirkan ke organ vital salah satunya otak. Terjadinya kerusakan otak yang bersifat
irreversibel :...............
a. < 4 menit
b. 4-6 menit
c. 6 menit
d. 8 menit
e. 10 menit

3. Penyebab sumbatan jalan nafas bagian atas adalah :...................


1. benda asing
2. gigi
3. sekret
4. edema pada pharing dan laring

4. Pada penderita yang dicurigai mengalami trauma pembebasan jalan nafas seyogyanya dilakukan dengan
cara :.................
a. head tilt
b. chin lift
c. jaw thrust
d. modifikasi head tilt dan jaw thrust
e. chest thrust

5. Penyebab tersering timbulnya obstruksi jalan nafas bagian atas pada penderita yang tidak sadar :.............
1. lidah jatuh kebelakang
2. perdarahan dan luka pada daerah wajah dan kepala
3. regurgitasi isi lambung
4. tercekik
6. Penanganan obstruksi jalan nafas pada penderita dewasa sadar adalah dengan menggunakan manuver heimlich.
Lokasi land mark dari penolong adalah..........
a. pada pertengahan tulang sternum
b. 2 jari diatas proxesus xiphoid
c. 2 jari diatas umbilikus
d. pertengahan px dan umbilikus
e. garis imajiner 2 puting susu

7. Obstruksi parsial pada jalan nafas yang disebabkan oleh penyempitan jalan nafas dapat dipertahankan dengan
cara:............
a. manual airway
b. suction
c. airway definitif
d. head tilit dan chin lift
e. jaw thrust

8. Cara menilai fungsi pernafasan pada penderita sadar yang baik adalah:...............
1. penderita dapat berbicara
2. frekuensi pernafasan 12-20 x/menit
3. tanda sesak -, sianosis –
4. pemeriksaan fisik tidaklah terlalu penting

9. Pemberian oksigen dengan menggunakan nasal kanula akan meningkatkan konsentrasi oksigen 4% pada setiap
penambahan 1 lt/mnt. Jika kita memberikan aliran oksigen 4 lt/mnt akan dapat memberikan konsentrasi oksigen
sebesar:....................
a. 21%
b. 24%
c. 36%
d. 44%
e. 35%

10. Dalam pemberian nafas buatan untuk menghindari terjadinya distensi lambung seharusnya bantuan nafas
diberikan secara:...............
1. pemberian nafas diberikan secara perlahan
2. mulut penolong menutupi mulut korban dan tutup hidungnya
3. pertahankan head tilt dan chin lift
4. berhenti sejenak setelah memberikan hembusan nafas pertama

11. Untuk memastikan ada / tidaknya denyut nadi, periksa nadi carotis pada orang dewasa dan bila denyut teraba
sementara korban tidak berespon, bantuan dilanjutkan dengan:...............
a. tiupkan 2 pernafasan buatan
b. bantuan pernafasan 10-12 x/mnt
c. buka jalan nafas dan berikan 2 bantuan nafas secara perlahan
d. buka jalan nafas dan berikan bantuan nafas 10-12 x/mnt
e. lakukan CPR

12. Penilaian ulang terhadap tindakan CPR kita lakukan pada saat:..............
a. setelah 4 siklus kompresi dan ventilasi
b. 30 menit setelah CPR
c. setelah nadi teraba
d. setelah 15 x kompresi 2 x ventilasi
e. setelah bantuan nafas diberikan

13. Teknik pembebasan jalan nafas karena obstruksi pada bayi adalah:............
1. lakukan back blow pada posisi tengkurap dengan 5 x hentakan
2. berikan 5 x tepukan pada punggung dengan jari-jari tangan
3. lakukan chest thrust pada posisi terlentang dengan 5 x pijatan
4. modifikasi abdominal thrust 5 x hentakan

14. Pada obstruksi jalan nafas pada bayi setelah jalan nafas dibuka dengan tongue jaw lift, berikut ini yang tidak
boleh dilakukan:.................
a. jika benda asing nampak keluarkan
b. jika korban tidak bernafas spontan berikan nafas buatan
c. bila benda asing keluar berikan ventilasi
d. bila rongga dada tidak mengembang reposisi kepala dan berikan nafas buatan
e. tidak dianjurkan mengeluarkan benda asing pada anak dan bayi bila benda asing tidak terlihat
15. Setelah 1 menit diberikan pertolongan CPR pada bayi dilanjutkan dengan langkah berikut ini kecuali :...............
a. cek nadi
b. aktifkan EMS ( jika belum aktif )
c. jika nadi tidak ada teruskan siklus 5:1
d. jika pernafasan tidak ada dan denyut nadi ada lakukan nafas buatan 20 x/mnt
e. salah semua

Kode : RH

16. Pernyataan yang benar tentang pengkajian pada klien trauma (TNC), KECUALI :
a. Pengkajian dilakukan secara sistematis
b. Pengkajian dilakukan dalam waktu beberapa menit
c. Bila terjadi kolaps jantung paru, pengkajian tetap diteruskan
d. Petugas kesehatan harus mematuhi proteksi diri
e. Dibagi menjadi 2 pengkajian

17. Yang termasuk primary asessment adalah :


a. Airway, breathing, circulation
b. Airway, breathing, circulation, disability
c. Airway, breathing, circulation, drugs
d. Disability, envirounmental control, full set of vital sign
e. Drugs, EKG, Fibrilasi

18. Yang pertama dikaji pada airway adalah :


a. Perdarahan mulut d. pengembangan dada
b. Lidah menyumbat e. sekret yang menyumbat
c. Vokalisasi

19. Tindakan yang dilakukan bila terjadi masalah jalan nafas, KECUALI :
a. Letakkan dalam posisi terlentang
b. Lakukan suction
c. Stabilisasi tulang leher
d. Pada curiga fraktur cervikal, posisi kepala hiperekstensi
e. Pertimbangan pemasangan ETT

20. Yang perlu dikaji pada breathing, KECUALI :


a. Pernafasan spontan/tidak integritas jaringan
b. warna kulit tekanan darah
c. Jumlah/ pola nafas

21. Tanda-tanda klien bernafas tidak efektif adalah :


1. Gelisah 3. Penggunaan otot bantu nafas
2. Sianosis 4. suara nafas berkurang

22. Pada sirkulasi, hal yang perlu dikaji adalah :


1. Adakah tanda perdarahan eksternal 3. Kaji jumlah dan kualitas nadi karotis
2. Ukur tekanan darah 4. Kaji adakah diaporesis

23. Tanda-tanda bila sirkulasi ada tapi tidak efektif, KECUALI :


a. Vena jugularis distensi bila terjadi perdarahan
b. Kulit pucat dan dingin
c. Bunyi jantung terdengar menjauh
d. Tachikardia
e. Kesadaran menurun

24. Tindakan umum bila terjadi masalah pada sirkulasi, KECUALI :


a. Lakukan penekanan bila terjadi perdarahan
b. Tinggikan lengan yang mengalami perdarahan
c. Pasang infus dengan jarum besar
d. Gunakan cairan Dextrose 5%
e. Gunakan cairan infus yang hangat (sesuai suhu tubuh)

25. Perntayaan yang benar tentang pemeriksaan neurologis (disability) adalah :


1. Kaji keadaan kepala 3. Palpasi tulang wajah
2. Tentukan tingkat kesadaran 4. observasi pupil (bentuk dan equality)

26. Pengkajian pada option “F” pada TNC meliputi :


1. Vital sign 3. Lima intervensi
2. Fasilitasi keluarga 4. Membuka baju dan memberi selimut
27. Lima intervensi yang dikerjakan meliputi, KECUALI :
a. Pasang oksimetri d. pasang monitor jantung
b. Pasang kateter e. pasang NGT
c. Pasang bidai

28. Pengkajian pada anggota gerak meliputi :


1. Cek pemasangan splint 3. Periksa cidera jaringan lunak
2. Periksa suhu dan nadi 4. cek fungsi motor dan sensori

29. Hal yang berhubungan dengan inspeksi bagian belakang adalah :


1. Pertahankan tulang leher tetap stabil 3. cek adanya cidera jaringan lunak
2. Cek adakah deformitas tulang belakang 4. klien dalam posisi tengkurap

30. Evaluasi yang diperlukan setelah klien mendapat perawatan secara umum, meliputi :
1. Airway, breathing, dan circulation 3. Urine output
2. Tingkat kesadaran 4. BGA

Kode : BS

31. Yang harus dilakukan pada saat penolong datang pada kasus kecelakaan (scane survey) adalah ...
1. Kontrol air way, bretahing dan sirkulasi 3. Aktikfkan EMS
2. Mekanisme trauma 4. Mencatat jumlah korban

32. Pada saat akan melakukan primary trauma survey, yang pertama kali dilakukan saat menghampiri pasien adalah ..
1. Pasang sevical spine 3. Bebaskan jalan nafas jaw thrust manuver
2. Cek tingkat kesadaran 4. Siapkan back board

33. Untuk mengecek sirculation, hendaknya dilakukan ...


1. Pada leher 3. Periksa warna dan temperatur pasien
2. Periksa pada pergelangan tangan 4. Periksa jugular venous distensi

34. Persiapan yang haruas dipersiapkan oleh regu pada primary trauma survey ...
1. Back board 3. Perlengkapan balut bidai
2. Perlengkapan air way 4. Cervical collar

35. Tujuan dari primary trauma survey adalah ...


1. Mendapatkan diagnosa dengan cepat 3. Menentukan tindakan yang tepat untuk sementara
2. Menemukan sumber masalah 4. Menghilangkan sumber masalah

36. Setelah regu penolong melakukan primary trauma survey, evaluasi data yang harus dipikirkan adalah ...
1. Keadaan trauma yang kritis 3. Angkat ke back board
2. Intervensi yang akan dilakukan 4. Transportasi ambulan

37. Untuk reasses ABCs yang diperhatikan adalah ...


1. Potensi jalan nafas 3. Periksa cervical collar
2. Periksa vital sign 4. Perhatikan tanda JVD dan deviasi trachea

38. Pada pasien yang kritis, scondary survey pada kepala perlu diperhatikan tanda ...
1. Battle’s sign 3. Raccon eyes
2. Cairan atau darah telinga 4. Perhatikan pada kulit wajah

39. Cara tepat dalam pemeriksaan pelvis adalah ...


1. Posisi tangan lurus
2. Daya dorong menggunakan bahu
3. Tekan pelvis pada SIAS ke bawah, kemudian lateral ke medial
4. Pada scondary survey, TIC tidak dilakukan pemeriksaan bila ada tanda nyeri pada saat primary survey

40. Bila pada inspeksi pada thorax didapatkan memar di thorax karena trauma tumpul, kemungkinan dapat terjadi ..
1. Flail chest 3. Pericardial tamponade
2. Fraktur sternum 4. Injury trachea

Kode : LY

41. Tujuan dilakukan pemeriksaan EKG adalah :


a. Melihat kaitan fungsi jantung dan paru
b. Mengetahui peran jantung sebagai pompa darah
c. Sebagai salah satu terapi pada klien dengan gangguan jantung
d. Mengetahui adanya gangguan konduksi jantung
e. Melihat adanya kelainan anatomi jantung
42. Berikut adalah indikasi dilakukan pemeriksaan EKG :
1. Klien dengan gangguan fungsi jantung
2. Kondisi klien gawat darurat
3. Sebelum klien menjalani operasi besar
4. Klien dengan gaduh gelisah

43. Tindakan keperawatan untuk mencegah kecemasan pada klien berhubungan dengan pemasangan alat EKG
adalah :
1. Lakukan restrain pada klien untuk mempertahankan posisi alat
2. Jelaskan pada klien bahwa klien dapat bernapas seperti biasa
3. Berikan obat penenang dan analgesic sebelum prosedur
4. Yakinkan pada klien bahwa ia tidak akan kesetrum

44. Evaluasi yang harus dilakukan setelah prosedur EKG adalah :


1. Kemampuan klien mentoleransi tindakan EKG
2. Pernyataan klien tentang kenyamanannya
3. Klien dapat menyatakan tujuan pemeriksaan EKG
4. Hasil pemerikasaan akurat untuk dianalisa

45. Dokumentasi keperawatan setelah prosedur EKG adalah :


1. Data demografi klien
2. Nama dokter dan perawat yang memeriksa
3. Waktu dan dosis pemberian obat jantung
4. Keadaan alat perekam jantung

46. Yang dimaksud dengan precordial lead adalah :


a. V1-V4 d. aVF dan aVR
b. V1-V6 e. elektroda kaki
c. aVR dan aVL

47. Pernyataan yang benar untuk gelombang P :


a. Depolasisasi atrium
b. Depolarisasi ventrikel
c. Durasi 0,12-0,20 detik
d. Diukur dari mulainya gelombang P sampai mulainya kompleks QRS
e. Diukur dari mulainya kompleks QRS sampai awal gelombang T

48. Depolarisasi adalah :


a. Keadaan jantung pada fase istirahat
b. Fase dimana jantung berada dalam keadaan istirahat
c. Sel jantung telah menyebarkan impuls listrik dan menyebabkan kontraksi
d. Otot jantung relaks dan siap menerima impuls listrik
e. Juntung berada dalam fase pemulihan/recovery

49. Pernyataan yang benar tentang kompleks QRS adalah :


1. Terjadi saat impuls berjalan dari Bundle of His ke serabut purkinye
2. Menggambarkan kontraksi atrium jantung kanan kiri
3. Normal jika durasinya kurang dari 0,12 detik (3 kotak kecil)
4. Diukur dari mulainya gelombang P sampai akhir kompleks QRS

50. Segmen ST dikatakan abnormal jika :


a. Terlihat isoelektrik
b. Deviasi isoelektrik
c. Elevasi > 2mm dari garis isoelektrik
d. J point berada di bawah garis isoelektrik
e. J point berada di atas garis isoelektrik

51. Saat pemasangan alat EKG, letak VI :


a. ICS ke-4 kiri pada batas sternum
b. ICS ke-4 kanan pada batas sternum
c. ICS ke-5 kiri sejajar dengan V2
d. Dipasang pada ekstremitas atas klien
e. Dipasang pada ekstremitas bawah klien

52. Sedangkan letak V6 pada ;


a. ICS ke-5 kiri pada batas sternum d. Dipasang pada ekstremitas atas klien
b. ICS ke-6 kanan sejajar dengan V3 e. Dipasang pada ekstremitas bawah klien
c. Garis midaxila sejajar V4

53. Gelombang Q adalah :


a. Defleksi negative pertama setelah interval PR
b. Defleksi positif pertama setelah interval PR
c. Defleksi negative setelah gelombang R
d. Semua kompleks gelombang negative
e. Terjadi karena adanya kontraksi ventrikel

54. Gambaran rekaman EKG saat terjadi iskemi adalah :


1. Segmen ST mengalami elevasi
2. Gelombang T mengalami inversi
3. Defleksi bersifat permanent dengan pemberian O2
4. Defleksi kembali normal setelah pemberian O2

55. Satu ritme strip adalah


a. Rekaman gelombang EKG sepanjang 4 detik
b. Rekaman gelombang EKG sepanjang 6 detik
c. Rekaman gelombang EKG sepanjang 8 detik
d. Rekaman gelombang EKG sepanjang 10 detik
e. Rekaman gelombang EKG sepanjang 12 detik

S-ar putea să vă placă și