Sunteți pe pagina 1din 2

1.

Dibawah ini merupakan kondisi yang menyebabkan terjadinya batu ginjal


1. Kondisi Supersaturasi 3 PH urine.
2. Jumlah ion 4. Kekuatan daya tarik ion

2. Dibawah ini adalah kondisi yang merupakan kondisi gangguan tubular yang
menjadi penyebab urolithiasis:
1. Renal tubular acidosis 3. Cystinuria
2. Renal tubular defect 4. Gout
3. Dibawah ini merupakan contoh batu jenis untuk Hard Stones:
1. Calsium phosphat 3. Cystine
2. Magnesium Amonium Phosphat 4. Calsium oxalat
4. Dibawah ini adalah jenis medikasi yang menjadi factor predisposisi urolithiasis:
1. Sulphonamide 3. Suplement Vit.D
2. Suplement calsium 4. Asam Askorbat

5. Kondisi yang mempengaruhi manifestasi klinik pada urolithiasis adalah


1. Ukuran batu 3. Gerakan batu
2. Lokasi Batu 4. infeksi
6. Tanda gejala yang muncul pada batu renal (nefrolithiasis)
1. Nyeri dalam 3. Nyeri tekan
2. Hematuria & pyuria 4. Nyeri Kolik
7. Tanda gejala yang ada pada klien dengan vesikolithiasis
1. Nyeri kolik 3. Keinginan berkemih teru menerus
2. Nyeri yang beradiasi ke genetalia 4. Urin keluar sedikit-sedikit

8. Pengkajian yang dilakukan pada klien dengan urolithiasis adalah :


1. Mual muntah
2. Tekanan darah meningkat saat nyeri kolik
3. Hematuria
4. UTI

9. Diagnostik test yang dilakukan pada klien dengan urolithiasis adalah


1. Urin analisis 3. KUB
2. IVP 4. USG
10. ESWL dilakukan pada klien dengan cara :
1. Menggunakan Cystocopy
2. Memberikan Agent Binding
3. Memberikan getaran perkutaneous
4. Memberikan Gelombang dengan ditransmisikan melalui air
Kasus
Tn. M (50 th) MRS sejak 4 hari yang lalu klien mengatakan nyeri saat berkemih,
nyeri menyebar dari perut bagian bawah sampai dengan skrotum. Dari pengkajian TD
: 130/ 90 mmHg, N : 98x/ menit, RR : 23x/menit, S :37 C. hasil pemriksaan IPV
didapatkan batu semi opak pada bagian ureter.
11. Data yang harus ditambahkan pada klien ini adalah :
1. Pengkajian status cairan 3. Dilakukan USG
2. Pengkajian tingkat pengetahuan klien 4. Dilakukan KUB
12. Diagnosa keperawatan pada klien adalah :
1. Nyeri B.D Obstruksi saluran urinary
2. Gangguan cairan : lebih dari kebutuhan B.D Retensi cairan
3. Risiko infeksi B.D Stasis Urine
4. Kurang Pengetahuan B.D Pencegahan Kambuh urolithiasis
13. Diagnosa yang diperlukan klien untuk discharge planning adalah
1. Nyeri B.D Obstruksi saluran urinary
2. Gangguan cairan : lebih dari kebutuhan B.D Retensi cairan
3. Risiko infeksi B.D Stasis Urine
4. Kurang Pengetahuan B.D Pencegahan Kambuh urolithiasis
14. Intervensi untuk diagnosa utama pada klien ini adalah :
1. Balance Cairan klien
2. Monitor tanda-tanda vital
3. Anjurkan klien untuk asupan cairan 2.5-3 L / hari
4. Monitor AGD
15. Intervensi untuk discharge planning pada Tn M adalah :
1. Analisa Batu Urine
2. Kaji makanan yang menjadi factor predisposisi urolithiasis
3. Anjurkan diet rendah kalsium
4. Anjurkan diet rendah oksalat
ESSAY:
Kasus I :
Tn. K (45 th) Diagnosa medis CKD, TD: 140/ 98 mmHg,N: 98x/ menit, RR : 25 x /
menit, S : 38 C. Hasil analisa Gas darah : asidosis metabolis
a. Tambahkan data yang mendukung bila klien ini mengalami gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit
b. Terangkan (narasi) Komplikasi CKD : Hiperphosphatemia, Hiperkalemia,
Hipernatremia, Uremia
c. Buat Rencana intervensi untuk klien dengan gangguan cairan & elektrolit

Kasus II :
Nn. M (35 th) Diagnosis Medis GGA. Klien tampak lemah, : 100x/ menit, RR:
26x/menit, S : 38 C. dari hasil pengkajian didapatkan : edema, anasarak dan periorbital.
a. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada Nn. M adalah
b. Buat rencana keperawatan pada 3 diagnosa utama klien.
c. Jelaskan komplikasi yang mungkin pada klien dengan GGA

S-ar putea să vă placă și