Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Disusun Oleh:
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
2017
BAB I
PERENCANAAN
Kasus korupsi memang bukan merupakan hal yang asing di seluruh dunia, terutama
di Indonesia. Tercatat ada begitu banyak nama petinggi Negara yang ikut terseret dalam kasus
ini. Korupsi sendiri menurut UU No. 31 Tahun 1999 yaitu, setiap orang yang dengan sengaja
melawan hukum untuk melakukan perbuatan dengan tujuan memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi yang mengakibatkan kerugian keuangan Negara atau
perekonomian Negara.
Pada tahun 2014, pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) menjatuhkan vonis
hukuman 4 tahun penjara, dan denda Rp 200 juta serta subsidar 2 bulan kurungan kepada
mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng dalam kasus tindak
pidana korupsi proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON)
di Hambalang, Bogor. "Menyatakan terdakwa Andi Mallarangeng terbukti secara sah dan
meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama," kata hakim ketua
Haswandi saat membacakan amar putusan di Pengadilan Tipikor, Jumat (18/7/2014). Dalam
putusan tersebut, hakim ketua menilai Andi dengan sengaja telah menyalahgunakan
kewenangannya sebagai Menpora dalam pengurusan proyek Hambalang. Dimana sebagai
Menpora, Andi adalah pengguna anggaran sekaligus pemegang otoritas kekuasaan
pengelolaan keuangan negara di Kemenpora serta memiliki kewajiban untuk melakukan
pengawasan pelaksanaan anggaran. Atas perbuatan tersebut Andi telah menguntungkan pihak
lain. "Proyek P3SON telah merugikan keuangan negara Rp 464,391 miliar," sebut hakim
Haswandi. Andi melanggar Pasal 3 jo Pasal 18 UU No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU No 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat
(1) ke 1 jo Pasal 65 ayat (1) KUHPidana. Selain itu, Majelis Hakim menilai, mantan Menteri
Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng, telah memberi keleluasaan terhadap adiknya
Choel Mallarangeng untuk berhubungan dengan pejabat Kemenpora. Sehingga Choel ikut
terlibat dalam pengurusan proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olah Raga
Nasional (P3SON).
Dalam putusan juga disebutkan, bahwa Andi telah memberikan kemudahan akses
kepada Choel Mallarangeng di kantor Kemenpora. Kemudahan akses tersebut seperti adanya
Keleluasaan bagi Choel untuk menggunakan ruang kerja Andi di lantai 10 gedung
Kemenpora untuk melakukan pertemuan dengan pejabat Kemenpora dan calon pemenang.
Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi juga menyebutkan membengkaknya
anggaran proyek pembangunan Hambalang, disebabkan oleh keinginan Andi Mallarangeng
untuk mengubah konsep bangunan. Majelis hakim mengatakan Andi Mallarangeng
telah memerintahkan Sesmenpora Wafid Muharam untuk melakukan pemaparan proyek
dengan desain master plan baru. Kemudian dilakukan pertemuan membahas perombakan
design baru seperti konsep bangunan, luas tanah dan gedung, yang berlangsung di lantai 10
Gedung Kemenpora. Dalam pertemuan tersebut dihadiri oleh Wafid, Deddy Kusdinar, Rio
Wilarso, Lisa Lukitawati Isa, Muhammad Arifin, Asep Wibowo dan Anggraeni Dewi
Kusumastuti. Akibatnya, anggaran proyek Hambalang yang semula Rp 125 miliar terus
bertambah. Hingga tahun 2010, anggaran tersebut meningkat mencapai Rp 275 miliar.
Namun, pada akhirnya anggaran tersebut membengkak drastis menjadi total Rp 2,5 triliun,
sehingga negara mendapat kerugian keuangan negara senilai Rp 464,391 miliar.
I.1.2. Visi, Misi, Sasaran/Tujuan, Program, dan Kegiatan Kementrian Pemuda &
Olahraga
Visi Kemenpora
Visi Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2015 – 2019 adalah Visi Pemerintahan
Kabinet Kerja yakni:
“Terwujudnya pemuda yang berkarakter, maju dan mandiri, serta olahraga yang
membudaya dan berprestasi di tingkat regional dan internasional dalam rangka mewujudkan
Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong”
Pemuda Berkarakter, Maju dan Mandiri. Pemuda berkarakter adalah yang memiliki
kejujuran, kepedulian, akhlakul karimah, memiliki visi masa depan, berkomitmen untuk
memajukan bangsa, ketekunan, mampu bekerjasama, pantang menyerah dan memiliki
wawasan serta pengetahuan yang luas. Pemuda maju adalah pemuda yang memiliki
kemampuan inovasi dan kreatifitas yang tinggi dan pemuda yang mampu berpikir positif yang
senantiasa terus berorientasi pada kejayaan bangsanya demi keunggulan dan kegemilangan
masa depan. Pemuda mandiri adalah pemuda memungkinkan untuk bertindak bebas,
melakukan sesuatu atas dorongan sendiri dan untuk kebutuhannya sendiri tanpa bantuan dari
orang lain, maupun berpikir dan bertindak original/kreatif, dan penuh inisiatif, mampu
mempengaruhi lingkungan, mempunyai rasa percaya diri dan memperoleh kepuasan dari
usahanya.
Pemuda berkarakter, maju dan mandiri merupakan output dari nawacita Presiden
Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam prioritas bidang pemuda dan olahraga,
poin 1 sampai 4 yakni: (1). Memperluas kesempatan memperoleh pendidikan dan
keterampilan; (2) Meningkatkan peran serta pemuda dalam pembangunan sosial, politik,
ekonomi, budaya dan agama; (3). Meningkatkan potensi pemuda dalam kewirausahaan,
kepeloporan, dan kepemimpinan dalam pembangunan; (4). Melindungi segenap generasi
muda dari bahaya penyalahgunaan napza, minuman keras, penyebaran penyakit HIV AIDS,
dan penyakit menular seksual di kalangan pemuda; Budaya olahraga yang tinggi. Olahraga
merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara
kesehatan dan memperkuat otot- otot tubuh. Kegiatan ini dalam perkembangannya dapat
dilakukan sebagai kegiatan yang menghibur, menyenangkan, atau juga dilakukan dengan
tujuan untuk meningkatkan prestasi. Olahraga merupakan kebutuhan vital dalam kehidupan
manusia. Olahraga yang dilakukan secara konsisten akan memberikan manfaat berupa
kesehatan dan kebugaran yang tak ternilai harganya. Oleh karena itu, budaya olahraga penting
karena manfaat dan dampaknya bagi individu. Kegiataan pemassalan olahraga menjadi sarana
untuk menumbuhkan budaya olahraga.
Budaya olahraga yang tinggi ditandai dengan tingkat partisipasi warga masyarakat
untuk beraktivitas olahraga yang tinggi dan massal. Dengan budaya olahraga yang tinggi
maka olahraga menjadi gaya hidup yang sehat masyarakat Indonesia.
Budaya olahraga yang tinggi merupakan output dari nawacita Presiden Joko Widodo
dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam prioritas kebijakan bidang pemuda dan olahraga, poin
5 sampai 7 yakni: (5). Mengembangkan kebijakan dan manajemen olahraga dalam upaya
mewujudkan penataan sistem pembinaan dan Pengembangan olahraga secara terpadu dan
berkelanjutan: (6). Meningkatkan akses dan partisipasi secara luas dan merata untuk
meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani serta membentuk watak bangsa; (7).
Meningkatkan sarana dan prasarana olahraga yang sudah tersedia untuk mendukung
pembinaan olahraga.
Prestasi Olahraga yang maju dan unggul. Prestasi olahraga yang selalu memperoleh
jumlah medali emas yang banyak dalam setiap single maupun multi event olahraga di tingkat
regional dan internasional. Kemajuan olahraga prestasi dapat dilihat dari sistem
pembinaannya yang berkelas dunia sehingga keunggulan dalam prestasi olahraga merupakan
pencapaian dari tujuan pembangunan keolahragaan nasional dan sekaligus dapat mengangkat
harkat serta martabat bangsa di pergaulan internasional.
Prestasi olahraga yang unggul merupakan output dari dari nawacita Presiden Joko
Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam prioritas kebijakan bidang pemuda dan
olahraga, poin 5, 7 sampai 9 yakni: (5). Mengembangkan kebijakan dan manajemen olahraga
dalam upaya mewujudkan penataan sistem pembinaan dan Pengembangan olahraga secara
terpadu dan berkelanjutan: (7). Meningkatkan sarana dan prasarana olahraga yang sudah
tersedia untuk mendukung pembinaan olahraga; (8). Meningkatkan upaya pembibitan dan
Pengembangan prestasi olahraga secara sistemik, berjenjang dan berkelanjutan; (9).
Meningkatkan pola kemitraan dan kewirausahaan dalam upaya menggali potensi ekonomi
olahraga melalui Pengembangan industri olahraga; (10). Mengembangkan sistem
penghargaan dan meningkatkan kesejahteraan atlet, pelatih dan tenaga keolahragaan.
Misi Kemenpora
Misi dimaksudkan adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh
Kementerian Pemuda dan Olahraga, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Misi
Kementerian Pemuda dan Olahraga menjelaskan alasan keberadaan Kementerian Pemuda dan
Olahraga (the reason for being). Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh jajaran
Kementerian Pemuda dan Olahraga dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan
mengenal keberadaan dan peran Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam penyelenggaraan
pemerintahan negara.
Misi Kementerian Pemuda dan Olahraga dirumuskan sebagai sesuatu yang jelas dan
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Misi juga terkait dengan kewenangan yang dimiliki
Kementerian Pemuda dan Olahraga dan peraturan perundangan atau kemampuan penguasaan
teknologi sesuai dengan strategi yang telah dipilih. Perumusan misi Kementerian Pemuda dan
Olahraga dilakukan dengan memperhatikan masukan pihak-pihak yang berkepentingan
(stakeholders), dan memberikan peluang untuk perubahan/penyesuaian sesuai dengan
tuntutan perkembangan lingkungan strategik. Rumusan misi dimaksudkan untuk mampu: (a)
melingkup semua pesan yang terdapat dalam visi; (b) memberikan petunjuk terhadap tujuan
yang akan dicapai; (c) memberikan petunjuk kelompok sasaran mana yang akan dilayani oleh
Kementerian Pemuda dan Olahraga; dan (d) memperhitungkan berbagai masukan dan
stakeholders.
Misi Kementerian Pemuda dan Olahraga tahun 2015-2019 adalah:
1. Meningkatkan pelayanan kepemudaan melalui penyadaran, pemberdayaan,
Pengembangan kepemimpinan, kepeloporan dan kewirausahaan pemuda.
2. Meningkatkan pendidikan kepramukaan bagi anggota pramuka siaga,
penggalang, penegak dan pandega;
3. Meningkatkan sinergi dan kemitraan lintas sektor pemerintahan, swasta dan
masyarakat dalam pelaksanaan pelayanan kepemudaan dan kepramukaan
serta pembinaan, Pengembangan dan penyelenggaraan keolahragaan
nasional;
4. Meningkatkan budaya olahraga dan gaya hidup sehat di kalangan masyarakat
untuk kebugaran dan produktivitas;
5. Mewujudkan dan mengembangkan olahragawan yang berprestasi pada
kompetisi bertaraf regional dan internasional melalui peningkatan
kemampuan dan potensi olahragawan muda potensial dan olahragawan
andalan nasional secara sistematis, terpadu, berjenjang, dan berkelanjutan
serta pemanfaatan iptek olahraga modern untuk mendukung pembibitan
olahragawan berbakat dan peningkatan mutu pelatih bertaraf internasional
pada pembinaan prestasi olahraga.
a Tujuan Kementerian Pemuda Dan Olahraga
Tujuan
diartikan sebagai sesuatu (apa) kondisi yang akan dicapai
atau dihasilkan dalam jangka waktu tertentu. Tujuan
ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi
serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis. Tujuan
tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi
harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di
masa mendatang. Tujuan akan mengarahkan perumusan
sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka
merealisasikan misi.
Rumusan tujuan Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk mendukung upaya pencapaian visi
dan misi Kementerian Pemuda dan Olahraga adalah sebagai berikut:
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh suatu unit kerja dalam
rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.
Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran, yaitu ukuran tingkat keberhasilan pencapaian
sasaran untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan. Setiap indikator sasaran disertai dengan
rencana tingkat capaiannya (targetnya) masing-masing. Sasaran diupayakan untuk dapat
dicapai dalam kurun waktu tertentu/tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan
yang ditetapkan dalam rencana strategis.
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang menggambarkan sesuatu yang akan
dicapai melalui serangkaian kebijakan, program, dan kegiatan prioritas agar penggunaan
sumber daya dapat efisien dan efektif dalam upaya pencapaian visi dan misi Kementerian
Pemuda dan Olahraga. Berikut ini adalah sasaran yang merupakan penjabaran dari masing-
masing tujuan:
Sedangkan sasaran yang sifatnya umum dan merupakan pendukung upaya pencapaian ketiga
tujuan di atas adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya efektivitas perumusan kebijakan di
bidang kepemudaan, keolahragaan, dan kepramukaan yang ditandai dengan:
4. Terwujudnya penataan Kemenpora, KOI dan KONI dalam rangka mempersiapkan event
Asian Games 2018, sekaligus sebagai contoh perubahan mental birokrasi yang disertai
dengan pelaksanaan:
a. Pilot project block grant untuk bidang Kepemudaan dan Keolahragaan
di
Provinsi Jawa Tengah, Bali, dan Kalimantan Tengah dengan
pelaksana
Kementerian Pemuda dan Olahraga; dan
b. Pembentukan panitia inti Asian Games dan Asian Para Games 2018.
5. Meningkatnya kualitas pelayanan publik pada unit kerja mandiri yang bersentuhan
langsung dengan masyarakat, yang ditandai dengan:
meningkatkan kualitas pelayanan di bidang kepemudaan, keolahragaan, dan
kepramukaan secara prima.
6. Meningkatnya efektifitas sarana dan prasarana kepemudaan,
keolahragaan, dan
kepramukaan.
7. Meningkatnya efektifitas promosi dan penghargaan kepemudaan, keolahragaan, dan
kepramukaan.
11. Meningkatnya layanan sistem informasi yang responsif dan transparan: a. tersedianya
layanan data dan informasi yang cepat dan akurat.
1. Tujuan
Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat terlihat bahwa Kementrian Pemuda
dan Olahraga bersifat non-profit oriented artinya, organisasi yang bertujuan
mendukung suatu isu atau perihal untuk suatu tujuan yang tidak komersil, tanpa ada
perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba (moneter).
2. Aktivitas
Kementrian Pemuda dan Olahraga bertugas menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pemuda dan olahraga sesuai dengan Undang-Undang No.03
Tahun 2005 dan No. 40 Tahun 2009. Berikut merupakan fungsi Kementrian Pemuda
dan Olahraga dalam melaksanakan tugasnya:
Perumusan kebijakan nasional di bidang pemuda dan olahraga.
Koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pemuda dan olahraga.
Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya.
Pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidang pemuda dan olahraga.
Penyampaian laporan hasil evaluasi, sasaran, dan pertimbangan di bidang tugas
fungsinya kepada Presiden.
3. Sumber Pembiayaan
Berasal dari dana masyarakat berupa pajak dan retribusi, laba perusahaan
negara, pinjaman pemerintah, serta pendapatan lainnya yang sah dan tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Pola Pertanggungjawaban
Pola pertanggungjawaban Kementrian Pemuda dan Olahraga yaitu kepada
stakeholder. Dalam hal ini, Kementrian Pemuda dan Olahraga bertanggungjawab
kepada Presiden Republik Indonesia, badan legislative seperti DPR dan MPR, LSM,
badan yuridis, PT Adhi Karya dan PT.Wijaya Karya.
5. Kultur Organisasi
Pada Kementrian Pemuda dan Olahraga kultur organisasinya birokrasi.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, birokrasi didefinisikan sebagai system
pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai pemerintahan karena telah berpegang
pada hierarki dan jenjang jabatan.
6. Penyusunan Anggaran
Penyusunan anggaran untuk kementrian ini bersifat terbuka. Masyarakat
dapat dengan mudah mengakses rincian penganggaran, laporan keuangan, dan
laporan kinerja pada website resmi dari Kementrian Pemuda dan Olahraga.
7. Stakeholder
Stakeholder merupakan suatu masyarakat, kelompok, komunitas ataupun
individu manusia yang memiliki hubungan dan kepentingan terhadap suatu organisasi
atau perusahaan. Sama halnya dengan pola pertanggung jawaban, stakeholder dalam
hal ini adalah Presiden Republik Indonesia, badan legislatif seperti DPR dan MPR,
LSM, badan yuridis, PT Adhi Karya dan PT.Wijaya Karya.
Tujuan dan peranan kerangka konseptual akuntansi sektor publik adalah sebagai acuan bagi:
Peran kerangka konseptual yaitu sebagai acuan penyusunan SAP, sehingga dapat
menjamin kurangnya konflik (kerangka dasar ini bukan merupakan standar akuntansi
keuangan sektor publik, sehingga ketika terjadi pertentangan antara kerangka dasar dan SAP,
ketentuan SAP harus diunggulkan).
I.3.1. Definisi Regulasi Persetujuan dan Pengeluaran Ternak ke Dalam dan Keluar
Wilayah Republik Indonesia
Regulasi merupakan kaidah yang dibuat untuk mengatur, petunjuk yang dipakai
untuk menata praktik import dan eksport daging sapi di Indonesia dengan aturan, serta
ketentuan yang harus dijalankan serta dipatuhi. Jadi, regulasi publik adalah ketentuan yang
harus dipatuhi dalam proses pengelolaan Kementrian Pertanian.
1. Pendahuluan
Saat itu Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olah Raga) menilai perlu ada Pusat
Pendidikan Latihan dan Sekolah Olah Raga pada tingkat nasional. Oleh karena itu,
Kemenpora memandang perlu melanjutkan dan menyempurnakan pembangunan
proyek pusat pendidikan pelatihan dan sekolah olahraga nasional di Hambalang,
Bogor. Selain itu juga untuk mengimplementasikan UU Nomor 3 Tahun 2005 tentang
Sistem Keolahragaan Nasional. Pada 30 Desember 2010, terbit Keputusan Bupati
Bogor nomor 641/003.21.00910/BPT 2010 yang berisi Izin Mendirikan Bangunan
untuk Pusat Pembinaan dan Pengembangan Prestasi Olahraga Nasional atas nama
Kemenpora di desa Hambalang, Kecamatan Citeureup-Bogor. Atas keberlanjutan
tersebut, maka Pembangunan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Prestasi Olahraga
Nasional mulai dilaksanakan tahun 2010 dan direncanakan selesai tahun 2012.
Berdasarkan hasil perhitungan konsultan perencana, untuk membangun semua
fasilitas dan prasarana sesuai dengan master plan yang telah disempurnakan,
anggaran mencapai Rp 1,75 triliun yang sudah termasuk bangunan sport science,
asrama atlet senior, lapangan menembak, extreme sport, panggung terbuka, dan voli
pasir.
2. Mengapa diatur?
Agar semua program dan kegiatan yang dilakukan oleh Kementerian Pemuda dan
Olahraga diselenggarakan dengan penuh tanggung jawab dan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
5. Bagaimana mengaturnya?
Program pembangunan pemuda dan olahraga dijabarkan ke dalam kegiatan-kegiatan
yaitu:
Perumusan kebijakan nasional di bidang pemuda dan olahraga.
Koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pemuda dan olahraga.
Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya.
Pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidang pemuda dan olahraga.
Penyampaian laporan hasil evaluasi, sasaran, dan pertimbangan di bidang
tugas
fungsinya kepada Presiden.
7. Catatan
Guna melindungi kepentingan umum, Kementrian Pemuda dan Olahra sepakat untuk
menetapkan regulasi yang mengatur persetujuan dan pengeluaran anggaran.
1. Perumusan Masalah
Apa masalah yang ada?
Terjadinya penyelewengan tugas dan korupsi di pembangunan wisma atlet
Hambalang di Bogor.
Siapa masyarakat yang berperilaku bermasalah?
Anas Urbaningrum, Istri dari Anas Urbaningrum komisaris PT Dutasari
Citralaras, Menteri Pemuda dan Olah Raga RI yaitu Andi Malarangeng,
Mahfud Suroso, direktur PT Dutasari Citralaras
Analisis keuntungan dan kerugian atas penerapan regulasi
Keuntungan penerapan regulasi ini yaitu, mengatur anggaran yang akan
dikeluarkan untuk pembangunan tersebut. Sedangkan kerugian dari
penerapan regulasi ini, jika regulasi ini dicurangi maka akan berdampak
pada kerugian negara dan rakyat.
Tindakan apa yang diperlukan untuk mengatasi masalah publik?
Pemerintahan harus lebih tepat dalam mengeluarkan sejumlah anggaran
karena jika salah akan berdampak pada kerugian negara dan pola
kehidupan dalam masyarakat akan terganggu.
1. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga yang selanjutnya disingkat PERMENPORA adalah
peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, untuk
menjalankan peraturan perundang- undangan yang lebih tinggi atau berdasarkan kewenangan
yang bersifat mengatur dan mengikat secara umum dalam melaksanakan urusan pemerintahan
bidang kepemudaan dan keolahragaan.
BAB II
PERENCANAAN PENYUSUNAN
PERATURAN MENTERI DAN/ATAU PERENCANAAN PENYUSUNAN KEPUTUSAN
MENTERI
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
BAB III
TATA CARA PENYUSUNAN
Bagian Kesatu
Rancangan Peraturan Menteri dan/atau Rancangan Keputusan Menteri
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
Keikutsertaan wakil dari Biro yang melaksanakan tugas dan fungsi di bidang hukum dalam
penyusunan Rancangan PERMENPORA dan/atau Rancangan KEPMENPORA sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) dimaksudkan untuk melakukan penyelarasan, pengharmonisasian
dan pemantapan serta teknik pembentukan peraturan (legal drafting) sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
Pasal 9
Pasal 10
Dalam hal terdapat permasalahan pada Penyusunan Rancangan PERMENPORA dan/atau Rancangan
KEPMENPORA, pemrakarsa melaporkan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga melalui Sekretaris
Kementerian untuk memperoleh Keputusan atau arahan.
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14
1. (1) Khusus untuk Peraturan Menteri yang telah ditetapkan wajib diundangkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia.
2. (2) Tata cara pengundangan Peraturan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sesuai
dengan tata cara yang diatur dalam ketentuan Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007
tentang Pengesahan,Pengundangan, dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan.
Bagian Kedua
Pasal 15
Setiap Pimpinan Unit Organisasi Eselon I di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga
dapat menyusun dan menetapkan rancangan Peraturan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I
dalam hal diperintahkan oleh peraturan perundang-undangan dan/atau rancangan Keputusan
Pimpinan Unit Organisasi Eselon I.
Pasal 16
1. (1) Peraturan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I ditandatangani oleh Pimpinan Unit
Organisasi Eselon I yang bersangkutan.
2. (2) Keputusan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I ditandatangani oleh Pimpinan Unit
Organisasi Eselon I atau Pimpinan Unit Organisasi Eselon dibawahnya atas nama
Pimpinan Unit Organisasi Eselon I yang bersangkutan.
Pasal 17
Dalam penyusunan rancangan Peraturan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I dan/atau rancangan
Keputusan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Unit
Organisasi Eselon I dapat meminta pendapat/pertimbangan kepada Biro yang melaksanakan tugas dan
fungsi di bidang hukum.
Pasal 18
Rancangan Peraturan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I dan/atau rancangan Keputusan Pimpinan
Unit Organisasi Eselon I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 yang telah ditandatangani oleh
Pimpinan Unit Organisasi Eselon I diberikan nomor dan tanggal penetapan oleh Bagian Tata Usaha
pada Biro Keuangan dan Rumah Tangga.
Pasal 19
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya,
memerintahkan pengundangan peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara
Republik Indonesia.
Neraca
Laporan Kinerja Keuangan
2015
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi
Penerimaan
Perpajakan xxx
Penjualan barang dan jas xxx
Hibah xxx
Penerimaan bunga xxx
Pembayaran
Biaya karyawan (xxx)
Pesiunan (xxx)
Penerimaan bunga (xxx)
Penerimaan lainnya (xxx)
Arus kas neto dari aktivitas operasi XXX
Arus kas dari aktivitas investasi
Pembelian peralatan (xxx)
Hasil penjualan peralatan xxx
Hasil penjualan investasi xxx
Pembelian sekuritas mata uang asing (xxx)
Aruskas neto dari aktivitas investasi (xxx)
Arus kas dari aktivitas pembiayaan
Penerimaan dari pinjaman xxx
Pembayaran kembali pinjaman (xxx)
Distribusi/dividen dari BUMD xxx
Arus kas neto dari aktivitas pembiayaan XXX
Kenaikan / penurunan neto kas dan setara kas XXX
Kas dan setara kas awal periode XXX
Kas dan setara kas akhir periode XXX
Format Laporan Perubahan Aktiva/ Ekuitas Netto
Sumber daya keuangan berupa dana yang disediakan untuk digunakan oleh Kementrian
Pemuda dan Olahraga, biasanya memiliki keterbatasan penggunaan. Jumlah pagu anggaran
tahun 2015 Kementerian Pemuda dan Olahraga mendapatkan alokasi sebesar Rp.
3.034.113.276.000-, yang teralokai kedalam 6 unit eselon I dengan rincian sebagai berikut:
UNIT KERJA
Pemuda
Pemuda
Olahraga
Prestasi Olahraga
Deputi Bidang Harmonisasi 686.855.201.000 323.251.768.896 47,06
Dan Kemitraan
Realisasi anggaran Kementerian Pemuda dan Olahraga sampai dengan 31 Desember 2015
mencapai Rp. 2.544.159.490.834 (dua triliun lima ratus empat puluh empat miliar seratus
lima puluh Sembilan juta empat ratus Sembilan puluh ribu delapan ratus tiga puluh empat
rupiah) dari total pagu anggaran sebesar Rp. 3.034.113.276.000 (tiga triliun tiga puluh empat
miliar seratus tiga belas juta dua ratus tujuh puluh enam ribu rupiah) atau sekitar 83,85% dari
pagu anggaran Kementerian yang ditetapkan dalam APBN-P TA. 2015.
Tahun 2015
0,8
41,25 39,38
1.339
Adapun perbandingan antara jumlah pagu dan realisasi anggaran Kementerian Pemuda dan Olahraga
per jenis belanja untuk tahun 2015 dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut:
Pagu dan Realisasi Anggaran Kemenpora per Jenis Belanja Tahun 2015
1,500,000
1,000,000
500,000
Realisa
si 39,383,127,378 1,339,760,114,83 41,249,233,020 816,000,000
Jumlah realisasi anggaran pada tahun 2015 sebesar 83.85% apabila dibandingkan dengan
tahun sebelumnya sebesar 87% menunjukan adanya penurunan realisasi anggaran dikarenakan
banyaknya paket pengadaan yang belum/tidak terlelang.
I.5.3. Akuntansi Komitmen
Pemuda
Pemuda
Olahraga
Prestasi Olahraga
Dan Kemitraan
Tujuan Pernyataan Standar Laporan Arus Kas adalah mengatur penyajian laporan
arus kas yang memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas
dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan,
dan transitoris selama satu periode akuntansi.
Tujuan pelaporan arus kas adalah memberikan informasi mengenai sumber,
penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama suatu periode akuntansi serta saldo kas
dan setara kas pada tanggal pelaporan. Informasi ini disajikan untuk pertanggungjawaban
dan pengambilan keputusan.
Pernyataan Standar ini diterapkan dalam penyajian seluruh persediaan dalam laporan
keuangan untuk tujuan umum. Pernyataan Standar ini tidak mengatur:
Persediaan bahan baku dan perlengkapan yang dimiliki proyek swakelola dan
dibebankan ke suatu akun konstruksi dalam pengerjaan; dan
Instrumen keuangan.
Pernyataan Standar ini mengatur perlakuan akuntansi investasi pemerintah pusat dan
daerah baik investasi jangka pendek maupun investasi jangka panjang yang meliputi saat
pengakuan, klasifikasi, pengukuran dan metode penilaian investasi, serta
pengungkapannya pada laporan keuangan. Pernyataan Standar ini tidak mengatur:
Tujuan Pernyataan Standar ini adalah mengatur perlakuan akuntansi untuk aset
tetap meliputi pengakuan, penentuan nilai tercatat, serta penentuan dan perlakuan
akuntansi atas penilaian kembali dan penurunan nilai tercatat (carrying value) aset tetap.
Pernyataan Standar ini diterapkan untuk seluruh unit pemerintahan yang menyajikan
laporan keuangan termasuk Kementrian Pertanian untuk tujuan umum dan mengatur
tentang perlakuan akuntansinya, termasuk pengakuan, pengukuran, penyajian, dan
pengungkapan yang diperlukan. Pernyataan Standar ini mengatur:
Tujuan Pernyataan Standar ini adalah mengatur perlakuan akuntansi atas koreksi
kesalahan akuntansi dan pelaporan laporan keuangan, perubahan kebijakan akuntansi,
perubahan estimasi akuntansi, dan operasi yang tidak dilanjutkan.
I.6.11. PSAP No. 11
http://www.dipanggilkpk.com/sebuah-proyek-korupsi-yang-terorganisir-proyek-hambalang.html
http://satrioadiwira-sh.blogspot.co.id/2016/01/kasus-korupsi-hambalang.html
http://www.kemenpora.go.id/index/perundangan
http://kemenpora.go.id/pdf/LAKIP%20FINAL%20KEMENPORA%202015.pdf
http://kemenpora.go.id/index/preview/konferensi/192
http://kemenpora.go.id/pdf/peraturan/PERATURAN%20%20MENTERI%20PEMUDA%20DAN
%20OLAHRAGA%20REPUBLIK%20INDONESIA%20NOMOR%20%20%200056%20%20T
AHUN%202013%20TENTANG%20PEDOMAN%20PENYUSUNAN%20PERATURAN%20M
ENTERI,%20KEPUTUSAN%20MENTERI,%20PERATURAN%20PIMPINAN%20UNIT%20
ORGANISASI%20ESELON%20I,DAN%20KEPUTUSAN.pdf
http://kemenpora.go.id/img_upload/files/Laporan%20Keuangan%202015(1).pdf