Sunteți pe pagina 1din 24

10 Sistem Organ Manusia dan Fungsinya

Posted in Organ by budisma On September 3, 2015. No comments

Dalam biologi, sistem organ adalah sekelompok organ yang bekerja sama untuk satu tujuan.
Ketergantungan mereka pada satu sama lain sangat penting untuk fungsi kehidupan normal,
dan jika salah satu mengalami kegagalan, maka organ lain akan mengalami tekanan, yang
mungkin menyebabkan seluruh kelompok akan menutup atau berhenti, dengan hasil yang
fatal. Beberapa organ dapat menjadi bagian dari lebih dari satu sistem: misalnya, pankreas
merupakan bagian dari sistem pencernaan dan endokrin pada mamalia. Kelompok organ yang
terkait ada di sebagian besar anggota kerajaan hewan. Meskipun rincian dapat bervariasi,
semua mamalia, termasuk manusia, memiliki sepuluh sistem organ yang sama dalam hal
fungsi: pencernaan, pernapasan, peredaran darah, urin, saraf, otot, tulang, reproduksi,
endokrin dan integumen.

Pencernaan
Advertisements
Fungsi dari sistem organ ini adalah untuk mengubah nutrisi penting dalam makanan menjadi
bentuk yang dapat diserap oleh tubuh. Sistem pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan,
lambung, pankreas, hati dan usus. Setelah makanan telah dikunyah, itu masuk ke dalam perut,
di mana proteinuria mencerna dengan enzim yang dilepaskan, kemudian ke usus, di mana
nutrisi akan diserap. Penyerapan dibantu oleh cairan yang dikeluarkan oleh pankreas dan hati,
yang membantu dalam pemecahan karbohidrat dan lemak.
Pernapasan
Sistem ini memungkinkan tubuh untuk menyerap oksigen – yang diperlukan untuk
mengekstrak energi dari makanan – dan untuk mengusir karbon dioksida, yang merupakan
produk sampingan dari proses ini yang seharusnya tidak mencapai tingkat beracun. Sistem
pernapasan terdiri dari paru-paru dan saluran udara. Saluran udara dibagi lagi berkali-kali
dalam setiap paru-paru, berakhir di alveoli – rongga kecil dari yang oksigen diserap oleh sel-
sel darah merah, dan ke mana arus karbon dioksida, yang akan dikeluarkan ketika binatang
bernafas keluar.

Sistem peredaran Darah


Sistem peredaran darah mempunyai fungsi yang bertanggung jawab untuk mengangkut
nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh untuk mana mereka dibutuhkan, dan untuk melindungi
tubuh terhadap organisme penyebab penyakit. Kedua fungsi kadang-kadang digolongkan
secara terpisah sebagai sistem kardiovaskular, dan limfatik, masing-masing. Organ-organ
kardiovaskular adalah pembuluh jantung, darah, dan darah. Sistem limfatik melibatkan
kelenjar seperti limpa dan timus, yang menghasilkan atau memodifikasi sel yang disebut
limfosit yang dilepaskan ke dalam aliran darah dan menghancurkan organisme berbahaya.
Sistem urin
Pencernaan, dan lainnya, adalah proses dalam tubuh yang menghasilkan sejumlah bahan
limbah yang dilepaskan ke dalam aliran darah, dan akan menumpuk hingga menghasilkan
sejumlah toksik jika tidak dihapus. Sistem kemih, yang terdiri dari ginjal, kandung kemih,
dan tabung penghubung, menyediakan sarana untuk menghapus zat ini. Ginjal menyaring
darah dengan mengeluarkan produk sisa untuk membentuk urin, yang kemudian disimpan di
dalam kandung kemih, yang akan dikeluarkan dalam interval waktu.
Sistem saraf
Sistem saraf terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, saraf dan organ-organ indera.
Fungsinya ada dua. Pertama, memungkinkan rangsangan eksternal, seperti pemandangan,
suara, bau dan sensasi yang ingin disampaikan dari organ indra ke otak, di mana mereka
ditafsirkan. Kedua, memungkinkan sinyal yang akan dikirim dari otak, melalui sumsum
tulang belakang dan saraf, otot-otot, menyebabkan mereka untuk bergerak seperti yang
diarahkan.
Sistem otot
Otot terdiri dari, sel-sel tipis panjang yang dapat berkontraksi menyebabkan gerakan. Sistem
otot melibatkan tiga macam otot: kerangka, jantung dan otot polos. Otot rangka berada di
bawah kendali sadar, dan bergerak ketika diarahkan untuk melakukannya oleh otak. Otot-otot
jantung menjaga detak jantung, dan fungsi otomatis. Hal ini juga berlaku untuk otot-otot
polos, yang mengontrol berbagai proses internal lainnya, seperti pencernaan.
Sistem Skeletal
Seperti namanya, sistem ini pada dasarnya kerangka, meskipun juga termasuk ligamen dan
tulang rawan. Fungsi yang paling jelas dari tulang yakni untuk membentuk kerangka ini
adalah untuk memberikan dukungan bagi tubuh, tetapi mereka juga membantu melindungi
organ-organ yang rentan dan berfungsi sebagai tuas untuk otot rangka menarik sesuatu.
Fungsi lainnya, masih kurang jelas, adalah produksi sel darah dalam sumsum tulang, dan
penyimpanan mineral penting, seperti kalsium dan fosfor, yang dapat dilepaskan ketika
diperlukan.
Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi berkaitan dengan produksi sel-sel yang datang bersama-sama untuk
membentuk organisme baru, dengan membuat kemungkinan pembuahan sel telur, dan dengan
memastikan perkembangan awal aman keturunan. Organ berbeda antara pria dan wanita.
Pada pria, yang utama adalah testis, prostat dan penis, sedangkan pada wanita, organ-organ
utama adalah ovarium, rahim dan vagina. Ovarium menghasilkan telur yang dibuahi oleh
sperma laki-laki, yang diproduksi di testis. Embrio kemudian berkembang dalam rahim, atau
uterus.
Kelenjar endokrin
Sistem ini berkaitan dengan produksi berbagai hormon yang mempertahankan kimia tubuh
dan mempengaruhi banyak fungsi tubuh. Hal ini dikendalikan oleh kelenjar hipotalamus di
otak, tetapi melibatkan banyak organ lainnya, termasuk kelenjar tiroid, kelenjar pituitari,
ginjal dan pankreas. Hormon yang diproduksi oleh sistem endokrin mempengaruhi
pertumbuhan, perkembangan seksual, penyerapan air dan konsumsi energi, antara lain.
Sistem integumen
Sistem untegumen atau yang menutupi adalah lebih dikenal sebagai kulit, rambut dan kuku.
Fungsinya adalah untuk melindungi tubuh dari cedera, kehilangan air dan infeksi; untuk
mencegah kelebihan panas dengan memproduksi keringat; dan untuk menciptakan vitamin D,
yang diproduksi sebagai respons terhadap sinar matahari. Rambut juga menjaga hangat tubuh
dalam cuaca dingin.

Sistem Organ Non-Mamalia


Sebagian besar bentuk kehidupan hewan memiliki beberapa sistem. Secara garis besar, pada
burung dan reptil yang tidak berbeda dari mamalia dalam hal fungsi. Hewan yang lebih
primitif mungkin hanya beberapa organ, dan ini mungkin berfungsi dengan cara yang
berbeda dari rekan-rekan mereka lebih akrab pada mamalia. Sebagai contoh, serangga
bernapas melalui lubang di sisi tubuh mereka, dan cacing tanah melakukannya dengan
menyerap oksigen langsung melalui kulit mereka. Ubur-ubur memiliki sedikit sistem organ,
tetapi memiliki jaringan saraf dan mekanisme pencernaan dasar.

http://budisma.net/2014/12/10-sistem-organ-manusia-dan-fungsinya.html

Ekskresi
(Selengkapnya baca artikel tentang Sistem Ekskresi Pada Manusia)
Eksresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme baik berupa zat cair dan zat gas. Zat-zat sisa
zat sisa itu berupa urine(ginjal), keringat(kulit), empedu(hati), dan CO2(paru-paru). Zat-zat ini harus
dikeluarkan dari tubuh karena jika tidak dikeluarkan akan mengganggu bahkan meracuni tubuh.
Selain ekskresi, ada juga defekasi dan sekresi. Defekasi adalah pengeluaran zat sisa hasil proses
pencernaan berupa feses(tinja) melalui anus. Sedangkan sekresi adalah pengeluaran oleh sel dan
kelenjar yang berupa getah dan masih digunakan oleh tubuh untuk proses lainnya seperti enzim dan
hormon.

Ginjal

(Selengkapnya baca artikel tentang Detail Ginjal)


Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di rongga perut sebelah kanan dan kiri ruas tulang
belakang. Letak ginjal sebelah kiri lebih tinggi dari ginjal sebelah kanan. Itu karena di atas ginjal
sebelah kanan terdapat hati yang berukuran besar. Bentuk ginjal seperti biji kacang berwarna merah
keunguan dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal dibungkus oleh semacam
selaput tipis yang disebut ‘kapsul’.
Fungsi ginjal:

(Selengkapnya baca artikel tentang 10 Fungsi Ginjal)

 Menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah yang dikeluarkan dalam bentuk urin.
 Mempertahankan dan mengatur keseimbangan air dalam tubuh.
 Menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur konsentrasi garam dalam tubuh.
 Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dengan cara mengeluarkan kelebihan
asam atau basa melalui urin.
 Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme seperti urea, kreatinin, dan amonia melalui urine.
Bagian-bagian ginjal:

(Selengkapnya baca artikel tentang 20 Bagian-Bagian Ginjal)

1. Korteks(kulit ginjal), terdapat jutaan nefron yang terdiri dari badan malphigi. Badan
malphigi tersusun atas glomerulus yang diselubungi kapsula Bowman dan tubulus(saluran)
yang terdiri dari tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, dan tubulus
kolektivus.
2. Medula(sumsum ginjal), terdiri atas beberapa badan berbentuk kerucut(piramida). Di sini
terdapat lengkung henle yang menghubungkan tubulus kontortus proksimal dan tubulus
kontortus distal.
3. Rongga ginjal(pelvis), merupakan tempat bermuaranya tubulus yaitu tempat penampungan
urin sementara yang akan dialirkan menuju kandung kemih melalui ureter dan dikeluarkan
dari tubuh melalui uretra.

Proses pembentukan urine dalam bentuk skema:


Darah dari aorta menuju glomerulus(filtrasi atau penyaringan) protein tetap berada di pembuluh
darah dan terbentuk urin primer yang mengandung air, garam, asam amino, glukosa dan urea >>>
tubulus kontortus proksimal(reabsorpsi atau penyerapan kembali) menyerap glukosa, garam, air,
dan asam amino. Terbentuk urin sekunder yang mengandung urea >>> tubulus kontortus
distal(augmentasi atau pengeluaran zat) melepaskan zat-zat yang tidak berguna atau berlebihan ke
dalam urin dan terbentuk urin sebenarnya >>> tubulus kolektivus >>> rongga ginjal >>> ureter >>>
kandung kemih >>> uretra >>> urine keluar tubuh.
(untuk lebih jelasnya, lihat selengkapnya dalam gambar bagian-bagian dan anatomi ginjal)
Jadi, pembentukan urine dibagi menjadi 3 tahap, yaitu filtrasi(penyaringan), reabsorpsi(penyerapan
kembali), dan augmentasi(pengeluaran zat).
Zat-zat yang terkandung dalam urin:

 Air. Kurang lebih 95%.


 Urea, asam urat, dan amonia dan merupakan sisa pembongkaran protein.
 Empedu yang memberikan warna kuning pada urine.
 Garam.
 Zat yang bersifat racun atau berlebihan lainnya.

Faktor yang memengaruhi jumlah urine yang keluar:

1. Jumlah air yang diminum.


2. Banyaknya garam yang harus dikeluarkan dari darah agar osmosisnya seimbang.
3. Pengaruh hormon antidiuretik(ADH) atau hormon vasopresin. Yaitu hormon yang mengatur
kadar air dalam darah.
4. Iklim/musim/cuaca. Ketika musim hujan(dingin) produksi urin berlebihan, ketika musim
kemarau(panas) produksi urin berkurang.
5. Stimulus atau saraf.

Gangguan dan kelainan pada ginjal:


1. Uremia tertimbunnya urea dalam darah sehingga mengakibatkan keracunan.
2. Albuminuria urine mengandung albumin(protein) yang disebabkan oleh kerusakan
pada glomerulus.

3. Diabetes insipidus penyakit kekurangan hormon vasopresin atau hormon


antidiuretik(ADH) yang mengakibatkan hilangnya kemampuan
mereabsorpsi cairan. Akibatnya, penderita bisa mengeluarkan urine
berlimpah mencapai 20 liter.

4. Diabetes melitus terdapat glukosa dalam urine. Terjadi karena menurunnya hormon
insulin yang dihasilkan pankreas.

5. Nefritis gangguan pada ginjal karena infeksi bakteri streptococcus sehingga


protein masuk ke dalam urine.

6. Batu ginjal adanya endapan garam kalsium di dalam kantong kemih

7. Gagal ginjal ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga harus
dibantu dengan cuci darah atau cangkok ginjal.

8. Hematuria urin mengandung darah karena adanya kerusakan pada glomerulus.

Kulit
Kulit merupakan salah satu alat ekskresi. Karena kulit mengeluarkan keringat. Keringat keluar
melalui pori-pori kulit. Keringat mengandung air dan garam-garam mineral.
Fungsi kulit:

 Alat pengeluaran(ekskresi) dalam bentuk keringat.


 Pelindung tubuh dari gangguan fisik(sinar, tekanan, dan suhu), gangguan biologis(jamur),
dan gangguan kimiawi.
 Mengatur suhu badan.
 Tempat pemberntukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
 Tempat menyimpan kelebihan lemak.
 Sebagai indra peraba.

Bagian-bagian kulit:

(Selengkapnya baca artikel tentang Gambar Anatomi Kulit Berbahasa Indonesia)


1.
Epidermis(lapisan kulit ari)
Merupakan bagian terluar yang sangat tipis. Bagian ini terdiri dari dua lapisan, yaitu:
a. Lapisan tanduk/stratum korneum

 Lapisan paling luar dan tersusun dari sel yang telah mati.
 Mudah terkelupas.
 Tidak memiliki pembuluh darah dan syaraf sehingga tidak terasa sakit dan tidak
mengeluarkan darah bila lapisan ini mengelupas.

b. Lapisan malpighi

 Tersusun dari sel-sel hidup.


 Terdapat pigmen yang memberikan warna kulit dan melindungi dari sinar matahari.
 Terdapat ujung syaraf.

2. Dermis(lapisan kulit jangat)


Lapisan dermis lebih tebal dibandingkan lapisan epidermis. Di lapisan ini terdapat bagian-bagian
berikut:

 Pembuluh darah untuk mengangkut zat-zat makanan ke rambut.


 Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit.
 Ujung syaraf. Yang terdiri dari korpuskulus pacini(reseptor tekanan), korpuskulus
meissner’s(reseptor raba/sentuhan), korpuskulus ruffini(reseptor panas), reseptor rasa
nyeri, dan korpuskulus krause(reseptor dingin).
 Kelenjar minyak. Menghasilkan minyak yang berfungsi untuk meminyaki rambut dan kulit
agar tidak kering.
 Kantong rambut merupakan tempat tertanamnya akar rambut.
3. Jaringan bawah kulit(subkutaneus)
Pada jaringan ini terdapat lemak yang berfungsi menahan panas tubuh dan melindungi tubuh bagian
dalam dari benturan.
(untuk lebih jelasnya, lihat selengkapnya dalam gambar bagian-bagian dan anatomi kulit)
Faktor-faktor pemicu keringat:

1. Peningkatan aktifitas tubuh


2. peningkatan suhu lingkungan
3. guncangan emosi
4. syaraf

Gangguan pada kulit:


(Selengkapnya baca artikel tentang Beberapa Macam Penyakit Kulit)

1. Jerawat merupakan gangguan pada kelenjar minyak yang umumnya dialami oleh anak
remaja.
2. Scabies atau kudis merupakan penyakit kulit karena tungau(Sarcoptes scabies).
3. Pruvitus kutanea merupakan penyakit kulit dengan gejala timbul rasa gatal yang dipicu oleh
iritasi saraf sensorik perifer.
4. Eksim atau alergi merupakan penyakit kulit karena infeksi atau iritasi bahan luar yang
termakan atau menyentuh kulit.
5. Gangren adalah kelainan pada kulit yang disebabkan oleh matinya sel-sel jaringan tubuh. Ini
disebabkan oleh suplai darah yang buruk di bagian tertentu salah satunya akibat penekanan
pada pembuluh darah tertentu(seperti balutan yang terlalu ketat).

Paru-Paru
(Selengkapnya baca artikel tentang Sistem Pernapasan Pada Manusia dan Paru-Paru)

Paru-paru
juga merupakan salah satu alat ekskresi. Karena paru-paru mengeluarkan gas CO2 dan uap air.
Fungsi paru-paru:
(Selengkapnya baca artikel tentang 10 Fungsi Paru-Paru)
Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak dibutuhkan tubuh.
Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya penjaga keseimbangan asam basa tubuh.
bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi dengan mengeluarkan banyak
karbondioksida yang bersifat asam ke luar tubuh.
Gangguan pada paru-paru:

 Asma atau sesak nafas. Disebabkan alergi terhadap benda-benda asing yang masuk hidung.
 Kanker paru-paru. Disebabkan oleh kebiasaan merokok atau terlalu banyak menghirup debu
asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi yang memengaruhi pertukaran das
di paru-paru.
 Emfisema adalah penyakit pembengkakan alveolus yang menyebabkan saluran pernafasan
menyempit.

Hati

Hati merupakan salah satu alat


ekskresi karena hati mengeluarkan urea dan amonia ke luar tubuh. Hati terletak di rongga perut
bagian kanan di bawah diafragma. Hati berwarna merah tua kecoklatan dengan berat sekitar 2 kg.
(Selengkapnya baca artikel tentang Bagian-Bagian Alat Ekskresi Hati)
Fungsi hati:
 Menyimpan glikogen(gula otot) yang merupakan hasil pengubahan dari glukosa karena
hormon insulin.
 Menetralkan racun.
 Membentuk protrombin(untuk pembekuan darah).
 Tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A.
 Tempat pembentukan urea dan amonia yang berasal dari pemecahan protein yang rusak
yang selanjutnya dikeluarkan dari tubuh melalui urin.
 Tempat pembentukan sel darah merah pada janin.
 Sebagai organ ekskresi yang bertugas merombak eritrosit(sel darah merah).

Gangguan pada hati:

1. Penyakit wilson merupakan penyakit keturunan dengan kadar zat tembaga dalam tubuh
yang berlebihan sehingga mengakibatkan gangguan fungsi hati.
2. Hepatitis merupakan radang atau pembengkakan hati.
3. Sirosis merupakan penyakit hati yang kronis dan mengakibatkan guratan pada hati sehingga
hati menjadi tidak berfungsi.

Sistem Ekskresi pada Hewan terbagi dua yakni Sistem Ekskresi Hewan Vertebrata dan
Sistem Ekskresi Hewan Avertebrata, Di dalam tubuh semua jenis hewan terjadi berbagai
proses metabolisme yang menghasilkan zat sisa. Zat-zat sisa metabolisme dikeluarkan
melalui alat ekskresi. Seperti halnya pada manusia, alat ekskresi utama pada vertebrata terdiri
dan ginjal, paru-paru, hati, dan kulit. Jenis vertebrata Iainnya memiliki alat pengeluaran
berupa ginjal dan paru-paru, kecuali kelompok ikan. Proses pengeluaran karbon dioksida dan
uap air pada ikan terjadi melalui insang. Hewan tak bertulang belakang atau avertebrata
memiliki alat-alat pengeluaran dengan struktur yang lebih sederhana dibandingkan dengan
alat-alat pengeluaran hewan vertebrata.

1. Sistem Eksresi pada Aves

Alat-alat pengeluaran ayes (burung) terdiri


atas ginjal, dan paru-panu. Ginjal burung berjumlah dua buah dan berwarna cokelat. Ginjal
memiliki saluran ginjal yang bersama-sama dengan saluran dan kelenjar kelamin serta
saluran pencernaan bermuara di kloaka.

Burung tidak memiliki kelenjar keringat, tetapi memiliki kelenjar minyak di bagian
tungging. Kelenjar ini menghasilkan minyak yang berfungsi melumasi bulu-bulunya agar
tetap licin. Zat sisa metabolisme burung umumnya berupa limbah nitrogen yang dikeluarkan
dan tubuh dalam
bentuk asam urat. Asam urat dikeluarkan dan kloaka dalam bentuk semisolid atau setengah
padat bersama-sama dengan kotoran. Asam urat menyebabkan warna putih pada kotoran
burung.

Paru-paru burung berfungsi sama dengan paru-paru pada hewan bertulang belakang yang
lain. Pada proses pernapasan, paru-paru berfungsi sebagai alat untuk mengeluarkan karbon
dioksida dan uap air yang nerupakan hasil oksidasi da1am tubuh burung.
2. Sistem Ekskresi pada Reptilia

Alat-alat pengeluaran reptilia terdiri atas ginjal. paru-paru, dan kulit. Bentuk ginjal reptilia
menyesuaikan bentuk tubuhnya. Misalnya, ginjal pada ular memanjang, sedangkan ginjal
pada kura-kura lebih melebar. Saluran ginjal pada kura-kura dan buaya sangat pendek. Ular
dan buaya tidak mempunyai kantong kemih, sedangkan kadal mempunyai kantong kemih
tipis yang langsung bermuara di kloaka.

Reptilia yang hidup di daerah kering mengubah zat-zat sisa metabolisme yang mengandung
nitrogen dalam bentuk asam urat sebelum dikeluarkan dari tubuh. Asam urat dikeluarkan
bersama-sama kotoran melalui kloaka, sedangkan aimya diserap kembali agar tubuh tidak
kehilangan air terlalu banyak. Pada kotoran reptilia yang berwarna cokelat terdapat bercak-
bercak asam urat berwarna putih. Beberapajenis reptilia, misalnya kura-kura, buaya, dan ular
memiliki kelenjar di permukaan kulit yang mengeluarkan getah berbau untuk mengusir
musuhnya.

3. Sistem Ekskresi pada Amfibi

Amfibi artinya dapat hidup di dua alam, yaitu darat dan air. Contoh hewan amfibi adalah
katak. Alat ekskresi utama pada katak adalah ginjal. Ginjal katak memiliki saluran yang
bermuara pada kloaka. Pada katak jantan, saluran yang berasal dari ginjal bersatu dengan
saluran dan kelenjar kelamin, sedangkan pada katak betina kedua saluran tersebut terpisah.
Ginjal katak terutama berfungsi untuk mengeluarkan air yang berlebihan dalam tububnya.
Kantong kemih yang menampung filtrat dan ginjal digunakan pula untuk mengatur air.
Ketika katak berada dalam air, kantong kemihnya penuh berisi urine encer. Namun, ketika
berada di darat, air dalam kantong kemih diserap kembali ‘untuk rnengganti kehilangan air
akibat proses penguapan melalui kulit.

Kulit katak dapat mengeluarkan lendir berfungsi untuk menjaga agar permukaan kulit tetap
lembap atau basah. Permukaan kulit yang lembap akan meningkatkan pertukaran gas dalam
proses pernapasan katak melalui kulit. Selain ginjal dan kulit, alat ekskresi katak yang lain
adalah paru-paru. Paru-paru katak berbentuk dua buah kantong berdinding tipis yang
berfungsi mengeluarkan karbon dioksida dan uap air.

4. Sistem Ekskresi pada Pisces


Alat-alat pengeluaran ikan terdiri atas

 Ginjal,
 Insang
 Kulit.

Ikan memiliki dua buah ginjal dengan bentuk memanjang. Pada ikan mas, saluran yang
berasal dan ginj al bersatu dengan saluran dan kelenjar kelamin dan bermuara pada lubang
yang sama, yaitu lubang urogenitalia di belakang anus.

Sebagai alat pengeluaran, insang ikan


berfungsi mengeluarkan karbon dioksida dan uap air yang merupakan zat-zat sisa oksidasi
dari dalam tubuh. Pada kulit ikan terdapat kelenjar lendir yang menghasilkan lendir
berfungsi untuk melicinkan kulit, terutama di bagian sisik. Kulit yang licin akan
memudahkan ikan bergerak di dalam air dan menghindar dan pemangsa.

Kesimpulan :
Sistem Ekskresi Pada Vertebrata ialah sebagai berikut :
• mamalia: ginjal, paru-paru, hati, dan kulit
• burung . ginjal dan paru-paru
• reptilia : ginjal dan paru-paru
• amfibi : ginjaldan paru-paru
• ikan : ginjal dan insang

5. Sistem Ekskresi pada Avertebrata

a. Serangga
Salah satu contohnya serangga ialah belakang. Hewan ini memiliki alat pengualaran berupa
buluh-buluh Malpighi. Bulu Malpighi terletak di dekat usus bagian belakang dan berwarna
kekuning-kuningan. Fungsi buluh Malpighi adalah menyerap zat-zat sisa dari proses
metabolisme yang terdapat di dalam daerah untuk dikeluarkan melalui usus yang terletak
dibelakang lambung
Belalang dan serangga lain menggunakan zat-zat sisa yang mengandung nitrogen untuk
membentuk kitin sebagai bahan kerangka luar. Kitin dapat mengeras apabila bersenyawa
dengan zat kapur atau kalsium.

b. Cacing

Cacing Tanah
Cacing tanah mempunyai alat pengeluaran yang disebut nefridia (tunggal: nefridium). Pada
setiap segmen atau ruas tubuh terdapat sepasang nefridia halus yang dinamakan
metanefridu, kecuali tiga segmen pertama dari arah depan dan segmen terakhir tubuhnya.
Ujung dalam dan nefridia terbuka dan berbentuk corong bersilia yang disebut netrostoma.
Bagian belakang nefrostoma berupa saluran berliku-liku dan banyak mengandung pembuluh
kapiler darah. Bagian belakang nefridium berhubungan dengan kantong kemih, selanjutnya
bermuara pada lubang pengeluaran yang disebut nefridiofor.

Cacing Pipih dan Cacing Tanah.


Cacing pipih dan cacing pita mempunyai alat pengeluaran berupa sel api yang tersebar di
antara sel-sel tubuh. Fungsi sel api adalah menyerap zat-zat sisa dari proses metabolisme
yang berlangsung dalam jaringan tubuh. Sel api memiliki rambut getar (silia) untuk
menggerakkan zat-zat sisa ke dalam saluran pengumpul. Akhirnya, zat-zat sisa dibuang
keluar melalui saluran yang bermuara pada permukaan tubuh.

c. Protozoa

Protozoa artinya hewan dengan tubuh


yang terdiri atas satu sel, contohnya Amoeba sp. dan Paramaecium sp. Kedua jenis hewan
tersebut tidak memiliki sistem pengeluaran. Akan tetapi, hewan-hewan tersebut dapat
mengeluarkan zat-zat sisa hasil proses metabolisme sehingga zat-zat sisa tersebut tidak
menumpuk dan mer
acuni tubuh.

Proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme berlangsung secara difusi melalui permukaan
sel. Apabila sel tubuh kelebihan air, vakuola kontraktil (rongga berdenyut) akan memompa
air yang berlebihan keluar dari sel

http://www.artikelsiana.com/2014/10/Sistem-Ekskresi-Hewan-Vertebrata-Avertebrata.html#

http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2012/07/sistem-ekskresi-pada-manusia-rangkuman.html

Sistem pencernaan juga disebut perut, saluran alimentari atau jalur gastrointestinal. Sistem
pencernaan terentang dari bagian bawah kepala menelusuri seluruh badan (torso).

Pada dasarnya, sistem ini melakukan lima tugas terpisah yang berurusan dengan pemprosesan
dan penyebaran nutrisi. Pertama, ia mengatur asupan, atau pengambilan makanan. Kedua, ia
mengirim makanan ke organ-organ untuk penyimpanan sementara. Ketiga, ia mengendalikan
mekanisme pemecahan makanan dan pencernaan kimianya. Keempat, ia bertanggung jawab
untuk penyerapan molekul nutrisi. Kelima, ia memberikan penyimpanan sementara dan
penghancuran produk limbah.
Gambar 1. Sistem pencernaan manusia

Pencernaan dimulai di mulut. Gigi menggilas makanan sementara tiga pasang kelenjar ludah
menuangkan ludah (saliva) ke mulut. Saliva mengandung enzim amilase ludah (ptialin) yang
mulai mencerna pati. Makanan yang lembab dan telah dikunyah kemudian di telan dan
bergerak melalui tenggorokan menuju tabung makanan, atau esofagus. Esofagus tidak
memiliki fungsi pencernaan namun menggerakkan makanan ke perut dengan gelombang
kontraksi otot yang disebut peristaltik.

Pencernaan kimia dikenal juga sebagai hidrolisis. Seperti dari namanya, hidrolisis berarti
membelah molekul besar yang tak larut menjadi molekul kecil yang mampu larut di dalam
air. Di sistem pencernaan, hidrolisis diatur oleh enzim pencernaan, sebagai contoh:

Maltosa ditambah air dibantu oleh maltase menjadi dua glukosa

Protein ditambah air dibantu oleh protease menjadi asam amino

Lemak ditambah air dibantu oleh lipase menjadi 3 asam lemak dan 1 gliserol

Lambung adalah organ terbesar di saluran alimentari. Ia menyimpan makanan sambil


mencerna dan meremasnya, mengubahnya menjadi sup kental. Dalam bentuk setengah cair
ini, makanan dapat diproses oleh enzim. Kelenjar gastrik yang tertempel di dinding
lambung mengeluarkan getah lambung, kombinasi dari asam hidroklorik dan dua enzim:
renin dan pepsin. Renin khusus untuk mencerna protein di dalam susu; pepsin, untuk
menghidrolisis beberapa protein hewani dan nabati. Makanan setengah cair ini disebut bolus
atau chyme. Ia dilepaskan sedikit demi sedikit ke bagian atas usus halus.

Antara lambung dan usus halus terletak sebuah cincin otot yang disebut sphincter pilorik
yang menutupi lambung dari duodenum, bagian atas usus kecil. Akibatnya, otot sphincter
mengatur aliran chyme dari lambung ke usus halus.

Pekerjaan utama pencernaan terjadi di usus halus. Di luar saluran alimentari ada dua kelenjar
penting yang perlu untuk banyak proses pencernaan. Yang terbesar adalah hati. Ia
mensintesis empedu dan menyimpannya di sebuah kantung yang disebut kantung empedu.
Lewat saluran empedu, empedu dilepaskan ke usus kecil dimana ia menjadi pengemulsi
lemak, memungkinkannya bertindak lewat enzim pencerna lemak, lipase. Kelenjar aksesori
lainnya adalah pankreas, sebuah kelenjar ganda yang mensintesis hormon dan enzim.
Pankreas melepaskan cairan pankreas ke usus halus. Cairan pankreas adalah kombinasi dari
air dan beberapa enzim pencernaan, masing-masing dengan tugas khusus untuk pencernaan
lemak, karbohidrat atau protein.

Di dinding usus kecil terdapat kelenjar-kelenjar usus yang membuat dan mensekresikan
cairan usus, sebuah kombinasi enzim yang mencerna pati, gula dan protein. Hasil dari semua
pencernaan ini adalah molekul nutrisi yang tereduksi menjadi bentuk yang dapat larut
sehingga dapat melintasi selaput sel. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa atau fruktosa.
Protein dipecah menjadi asam amino. Lemak dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol.
Nutrisi-nutrisi ini diserap oleh villi (yang mirip jari) yang merupakan bentuk adaptasi di usus
untuk meningkatkan luas permukaan serapan (gambar 2).

Makanan yang dicerna berdifusi menuju kapiler-kapiler vili. Darah kemudian membawa
molekul makanan ke hati lewat pembuluh portal. Di hati, gula dipisahkan dari darah dan
disimpan sebagai glikogen. Molekul lemak yang dicerna diserap oleh lakteal (saluran limpa)
dan kemudian masuk ke aliran darah lewat saluran torakik, yang berada di rongga dada.

Gambar 2. Villi

Makanan yang tidak dicerna lewat menuju usus besar, yang disebut juga colon. Usus besar
menyerap sejumlah besar air dan mineral terlarut. Makanan yang tidak dicerna, yang disebut
feces, di dorong menuju rektum, dimana ia disimpan untuk sementara hingga dibuang lewat
anus.

Beberapa penyakit umum sistem pencernaan dijelaskan dalam tabel 2.

Tabel 2. Beberapa gangguan sistem Pencernaan

Gangguan Deskripsi
Maag Gangguan di dinding saluran alimentari yang disebabkan tindakan pencernaan
oleh asam lambung
Wasir Sulitnya keluar kotoran dari usus besar karena penyerapan air yang berlebih
Diare Kotoran cair terlalu sering keluar, karena kurangnya penyerapan air dan dapat
menyebabkan dehidrasi
Appendisitis Pendarahan akut di usus buntu
Divertikulosis Penggelembungan mirip anggur di dinding usus besar yang terinfeksi dan
membuat buncit
Batu empedu Pengumpulan garam empedu, kolesterol dan kalsium di kantung empedu
http://www.faktailmiah.com/2010/09/07/sistem-pencernaan.html

Sistem Sirkulasi adalah bagian dari sistem peredaran darah. Sistem sirkulasi terdiri dari
aliran oksigen darah dari jantung ke tubuh dan kemudian aliran darah terdeoksigenasi dari
semua bagian tubuh ke jantung. Mari kita bahas informasi yang lebih rinci tentang sistem
ini.

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa Anda memiliki begitu banyak pembuluh darah
dalam tubuh Anda, bagaimana oksigen mencapai setiap organ atau bagaimana hati Anda
membantu dalam fungsi tubuh Anda? Mungkin tidak lebih awal tetapi pada saat saya
berakhir dengan pertanyaan saya, Anda akan mulai berpikir tentang mereka pasti. Ya,
jawaban untuk semua pertanyaan di atas dapat dijelaskan oleh sistem sirkulasi. Sirkulasi ini
terkait dengan aliran darah dalam tubuh dan merupakan bagian dari sistem peredaran darah
atau sistem kardiovaskular. Ini adalah proses yang sangat penting yang membantu tubuh
kita untuk berfungsi dengan baik. Paragraf berikut akan membantu Anda untuk memahami
fungsi dan pentingnya dalam mempertahankan hidup.

Sistem Sirkulasi darah merupakan bagian dari sistem kardiovaskular atau sistem peredaran
darah. Sistem sirkulasi dibagi dalam dua bagian: sistem sirkulasi dan sirkulasi paru-paru.
Dalam kasus yang pertama, darah dimurnikan dari hati dikumpulkan dengan bantuan arteri
dan dipasok ke berbagai bagian tubuh. Kemudian darah kotor dari bagian tubuh yang
berbeda dibawa ke jantung dengan bantuan pembuluh darah. Kemudian datang peran
sirkulasi paru-paru yang terdiri dari pemurnian darah yang dilakukan di paru-paru. Jantung
menyediakan darah ke paru-paru di mana karbon dioksida akan dihapus dari sel-sel darah
dan diganti dengan oksigen. Kemudian darah teroksigen ini ditransfer ke jantung untuk
proses lebih lanjut.

Sistem Sirkulasi sebagian


Sirkulasi ini meliputi jalur arteri, arteriol, kapiler, vena, venula, dll Semua organ-organ sistem
peredaran berpartisipasi dalam proses ini dan ditugaskan dengan pekerjaan tertentu. Mari
kita cari tahu bagaimana darah beroksigen mencapai bagian yang berbeda dari tubuh kita
dan bagaimana terdeoksigenasi darah dibawa kembali ke jantung untuk pemurnian lebih
lanjut.

Darah teroksigen
Proses ini dimulai ketika darah beroksigen dikirim ke hati manusia dari paru-paru. Darah
datang ke atrium kiri dan kemudian jantung memompa keluar darah beroksigen ke ventrikel
kiri. Dari ventrikel kiri darah dipompa ke arteri utama yang dikenal sebagai aorta. Aorta
selanjutnya membagi menjadi dua arteri utama. Satu arteri naik ke bahu dan kepala dan
yang lainnya turun ke kaki, perut dan bagian lain yang lebih rendah dari tubuh. Arteri naik
terbagi menjadi arteri subklavia yang pergi ke bahu dan arteri karotid yang memasok darah
ke kepala dan daerah leher.

Arteri akan ke bawah terbagi ke dalam arteri hepatika yang masuk ke hati, arteri ginjal yang
pergi ke ginjal, arteri mesenterika yang memasok darah ke perut dan usus dan akhirnya
arteri iliaka yang pergi ke alat kelamin dan kaki. Arteri dibagi lagi menjadi arteriol dan
kemudian ke kapiler. Ini kapiler banyak jumlahnya dan mereka bergabung bersama-sama
dan membentuk venula yang selanjutnya bergabung dan membentuk pembuluh darah.

Darah terdeoksigenasi
Sekarang segera setelah darah beroksigen mencapai semua bagian tubuh, bagian kedua
dari jalur sistem sirkulasi darah dimulai. Ini adalah proses mengambil darah terdeoksigenasi
dari berbagai bagian tubuh ke jantung untuk pemurnian lebih lanjut dan oksigenasi. The
terdeoksigenasi darah dari kepala dan daerah leher dibawa oleh vena jugularis. Dari daerah
bahu, subklavia vena membawa darah. Kedua vena ini lebih lanjut bergabung dan
membentuk vena besar yang dikenal sebagai vena kava superior.

Dari bagian bawah tubuh, vena renalis membawa bentuk darah ginjal, vena hepatik dari hati
dan vena iliaka dari alat kelamin dan kaki. Vena lanjut bergabung bersama untuk
membentuk inferior vena cava. Vena kava mengambil darah terdeoksigenasi ke daun telinga
kanan jantung yang selanjutnya dikirim ke paru-paru untuk pemurnian. Proses ini diulang
dan sirkulasi darah normal dipertahankan dalam semua bagian tubuh.

Sepanjang jalur sirkulasi, darah mengambil makanan diserap dari dinding usus dan
mendistribusikan oksigen dan nutrisi ke setiap sel dan ketika darah melewati ginjal semua
limbah nitrogen yang dikeluarkan dari darah. Hal ini terus memurnikan darah selain
oxygenating. Tubuh kita benar-benar tergantung pada sistem peredaran darah untuk nutrisi,
energi dan oksigen dan sistem sirkulasi adalah salah satu bagian yang paling penting dari
sistem ini.

http://www.biologi-sel.com/2013/05/sistem-sirkulasi.html

S-ar putea să vă placă și