Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Setiap siswa berharap agar hasil ujian memuaskan dengan perolehan nilai yang tinggi.
Tapi tidak jarang skor perolehan jauh dari kata memuaskan. Padahal sebelumnya sudah
belajar mati - matian. Mengapa ini terjadi? Banyak faktor yang mempengaruhinya. Tapi
pada intinya, persiapan menghadapi ujian masih kurang. Mungkin karena sebelumnya
tidak memahami materi ujian, tidak mengulang apa yang akan diujikan, sampai pada
sistem belajar kebut semalam (SKS). Ini yang sering dihadapi siswa kebanyakan. Lalu
bagaimana agar skor ujian kita meningkat sementara waktu ujian begitu dekat?
Beberapa situs lokal banyak memberikan tips cara belajar yang efektif menjelang ujian
seperti yang ditulis pada situs belajarpsikolgi.com bahwa cara belajar efektif menjelang
ujian adalah sebagai berikut :
Selain dua tips di atas, masih banyak situs lain yang memberikan tips hampir senada
mengenai cara belajar dalam persiapan menjelang ujian, seperti pada situs
padmanaba.or.id dengan judul pos "Inilah 10 Cara Belajar Efektif Menjelang Ujian",
kemudian besmart.uny.ac.id dengan judul "10 Cara Pintar Belajar Mendadak Menjelang
Ujian", lanjut pada situs news.okezone.com dengan judul "13 Tips Belajar Efektif
Menjelang Ujian" dan masih banyak lagi tips - tips lainnya. Silahkan googling sendiri.
Berdasarkan beberapa tips di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pada dasarnya
hasil ujian dapat meningkat dengan persiapan yang matang yaitu dengan cara belajar.
Tapi ada kalanya saat kita sudah belajar dengan mengikuti berbagai tips di atas, pada
hari H, kita bermasalah dengan satu kata "lupa". Ini menjadi tragedi tersendiri untuk
pelajar. Maka selain tips di atas, apakah masih ada cara lain belajar efektif dan mampu
meningkatkan ingatan saat ujian berlangsung? Setelah mencoba browsing, diambil
kesimpulan bahwa metode mnemonic menjadi jawaban atas pertanyaan tersebut.
Berapa lirik lagu yang kita hapal? Mengapa kita hapal lirik tersebut meskipun tidak
berniat menghapalnya? Ternyata musik dapat memudahkan kita untuk menghapal
informasi. Pemanfaatan musik sebagai alat untuk menghapal, dikenal dengan
mnemonik musik. Teknik ini dilakukan dengan cara memanfaatkan musik atau nyanyian
dalam menghafal suatu informasi. Paragraf atau daftar yang sedang kita hapalkan kita
buat menjadi sebuah lirik kemudian dinyanyikan berulang kali dengan mengikuti irama
lagu - lagu populer atau bisa juga kita aransemen sendiri. Sebagai contoh, tentu kita
ingat bagaimana menghapal nama - nama nabi (bagi muslim) sebanyak 25 dengan cara
menyanyikannya bukan? Atau ketika SD dulu, menyanyikan dua mata saya untuk
mengingat nama organ - organ tubuh. Seperti itulah cara kerjanya.
2. Name Mnemonics
Teknik ini adalah dengan membuat akronim tentang apa yang sedang dipelajari. Contoh,
untuk menghapal warna merah, jingga, kuning, ungu, hijau, biru, nila dan ungu, kita buat
akronim singkatan misal menjadi me-ji-ku-hi-bi-ni-u. Ini juga bisa diterapkan pada materi
pelajaran lain yang sedang kita hapalkan. Atau mungkin kita juga ingat akronim ba-ju-di-
to-ko untuk mengingat huruf - huruf qolqolah dalam bacaan Alqur'an.
3. Expresion / Word Mnemonics
Teknik ini menggunakan kata kunci sebagai sarana untuk menghapal dan membuatnya
menjadi sebuah kalimat yang mudah di ingat. Sebagai contoh, tokoh DI/TII antara lain
Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo, IbnuHadjar, Amir Fatah, T. Daud Beureuh dan Kahar
Muzakar. Untuk mengingat tokoh tersebut, kita hubungkan kata kunci (yang digaris
bawah) menjadi sebuah kalimat berarti seperti ini "Zakar Mbah Marijan dihajar sampai
patah dan bareuh (bareuh berarti bengkak dalam bahasa Sunda)". Selain contoh di
atas, dengan kreatifitas imajinasi, kita bisa membuat kalimat - kalimat lain berdasarkan
kata kunci materi yang sedang kita pelajari. Untuk berlatih, coba hapalkan nama - nama
planet yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus dan Pluto. Buatlah
kalimat yang mudah diingat berdasarkan nama - nama planet tersebut atau dengan
mengambil kunci dari huruf pertamanya saja. Bisa?
4. Model Mnemonic
Teknik ini dilakukan dengan membuat bagan, tabel atau peta konsep tentang materi
yang dipelajari. Dimulai dengan meringkas apa yang kita hapalkan dengan mengambil
kata kunci, kemudian kita sajikan dalam bentuk pemodelan berupa bagan dan
sejenisnya sehingga mudah untuk dibayangkan dalam imajinasi. Pada saat dibutuhkan,
kita membayangkan bagan atau tabel dan senenisnya yang sudah kita buat, maka
pikiran akan diteruskan pada materi - materi yang lebih mendalam dari model tersebut.
5. Ode/Rhyme Mnemonics
Teknik menghapal ini dilakukan dengan membuat puisi kalimat - kalimat atau paragraf
penting yang sedang kita hapalkan. Kita menghapal seolah sedang membaca puisi.
Puisi - puisi itu dibaca berulang dengan penjiwaan. Pada saat dibutuhkan nanti,
informasi yang dihapalkan akan mudah dipanggil kembali.
6. Note Organization Mnemonics
Teknik ini dilakukan dengan cara membuat catatan - catatan kecil dari apa yang sedang
dipelajari. Catatan - catatan tersebut berupa informasi yang dianggap penting atau ide
utama /tema. Catatan tersebut disusun menyerupai peta konsep yang saling terkait.
7. Image Mnemonics
Image mnemonics adalah teknik menghapal dengan memanfaatkan media gambar
sebagai saran untuk menghapal. Gambar tersebut dibuat untuk mewakili tentang apa
yang sedang dipelajari. Gambar dibuat sendiri oleh kita. Jangan khawatir jika gambar
yang kita buat tidak bagus, yang penting kita bisa memahami maksud dari gambar
tersebut. Semakin konyol gambar yang kita buat, maka semakin baik.
8. Connections Mnemonics
Teknik ini menghubungkan antara informasi yang dipelajari dengan fakta yang ada
dikehidupan nyata. Sebagai contoh, seseorang lahir pada tanggal 17 Agustus, maka
untuk menghapal hari kemerdekaan Indonesia cukup dengan mengingat hari lahirnya
sendiri. Atau untuk menghapal tokoh semisal Mr. Syafrudin Prawiranegara
mengasosiasikannya dengan seorang tetangga yang kebetulan bernama Safrudin.
Sederhananya, infromasi yang dihapal dihubngkan dengan yang ada di sekitar kita
untuk mewakilinya.
9. Spelling Mnemonics
Biasanya teknik ini digunakan untuk menghapal suatu konsep yang rumit. Teknik
dilakukan dengan membuat kata - kata berdasarkan huruf yang ada pada konsep yang
dipelajari. Kata - kata tersebut dibuat menjadi sebuah kalimat bermakna. Contoh, untuk
menghapal kata ADOLF HITLER, kita bisa membuat rangkaian kalimat misal
"Aku Dan Orang Lain Fernah HIdup Tanpa LElahRasa" . Huruf yang digaris bawahi jika
digabungkan maka akan membentuk kata ADOLF HITLER.
Tipe Visual
Tipe ini biasanya lebih menyukai membaca, melihat kata - kata, gambar dan diagram.
Pembelajar tipe seperti ini akan cocok jika menggunakan teknik catatan, gambar,
diagram, peta konsep, grafik atau apapun yang terkait dengan penglihatan dalam
menghapal sejumlah informasi.
Tipe Auditory
Berbeda dengan tipe visual, tipe auditory lebih suka mendengar atau berbicara melalui
informasi untuk mengingatnya. Teknik mnemonic yang sesuai dengan tipe ini antara lain
teknik Music Mnemonics, dan Rhyme Mnemonics. Belajar kelompok atau diskusi sangat
cocok dengan tipe ini. Lebih efektif lagi saat ia mengajarkan kembali apa yang sudah ia
pelajari kepada orang lain.
Tipe Kinestetik
Tipe ini lebih suka belajar dengan melakukan atau dengan berbagai latihan. Semisal,
dalam menghadapi soal ujian, ia akan lebih efektif jika belajar mengerjakan latihan soal -
soal tersebut. Atau, ketika menghapal konsep, ia akan menempatkannya pada tempat -
tempat tertentu sehingga untuk menghapal tersebut dibutuhkan pergerakan dengan cara
berjalan atau sejenisnya.
Kesimpulan
Untuk meningkatkan ingatan menjelang ujian, kita bisa menggunakan berbagai
pendekatan seperti mengubah cara belajar dengan mengikuti tips belajar efektif, atau
memanfaatkan teknik mnemonic dan menyesuaikan proses pembelajaran yang kita
lakukan dengan tipe belajar yang sesuai dengan kita.