Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
TINJAUAN KASUS
IDENTITAS
Nama : Tn. D Tgl. MRS : 30 - 9 - 2011
Umur : 73 tahun Diagnosa : TB paru
Jenis kelamin : Laki-Laki
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta/pedagang makanan
Pendidikan : SLTA
Alamat : sukabumi
Alasan Dirawat : Batuk dan sesak nafas
Keluhan Utama : Klien mengatakan sesak napas
Upaya yang telah dilakukan : Telah diberikan bantuan oksigen 2l/menit .
Terapi yang pernah dilakukan : minum obat OAT teratur
Pemeriksaan Fisik
keadaan umum : Compos mentis
Tanda vital : TD. 100/80 mmHg, N. 120 x/mnt, S. 36, 80C, RR. 25 x/mnt
Mata : Konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterik
Hidung : Septum nasal tidak dehidrasi, konka tidak hiperemi
Tenggorok : Tonsil faring tidak hiperemi
Gigi mulut : Oral hygiene cukup, lidah basah
Leher : JVP. S-2 cmH2O, kaku kuduk negative
Dada : I: Pergerakkan dada mengembang saat inspirasi kurang sama kanan dan
kiri.
P: Fremitus kanan dan kiri sama
P: Sonor
A: Vesikular, ronkhi (+) kiri dan kanan, basah kasar, Wheezing (+) kanan
dan kiri
Jantung : I: Ictus kordis tak terlihat
P: Ictus di sela iga ke-4
P: Batas jantung kiri dan kanan normal
A: Bunyi jantung I & II normal, murmur (-), gallop (-), takhikardi (+)
Perut : I: Datar
P: Hepar, liver (+) teraba, NT (-), lemas
P: Tympani seluruh perut
A: Bising usus (+) normal
Ekstremitas : Akral hangat, oedema (-)
KGB : Tidak ada pembesaran
Terapi
Rifampisin : 1 x 450 mg
INH : 1 x 300 mg
Ethambutol : 2 x 500 mg
Vitamin B.6 : 3x1
O2 : 2 liter/mnt
Streptomisin : 3 x 250 mg
Cefrioxone : 1 x 2 gr
Dexamethason : 3 x 1 ampul
Ranitidin : 2 x 1 ampul
Inhalasi : Ventolin/4 jam
IVFD : I. D5W: 250 cc + Dopamin 12 tts/mnt mikrodrip
II. NaCl 1 kolf/8 jam
26 Februari 2003
Tanda Vital : TD. 130/100 mmHg, P. 36 x/mnt, N. 120 x/mnt, S. 370C
Perkusi : Sonor (+) kiri/kanan Ronchi +/+ Gallop (+)
Vesikuler +/+ Wheezing +/+
Terapi : Rifamisin 3 x 150 mg
Ethambutol 3 x 750 mg
Streptomycin 3 x 750 mg
BG 3 x 1 mg
TKTP 2300 kkal
Laboratorium:
SGPT : 32
SGPT : 34
Albumin : 3,3 gr
Bilirubin : 1,3 gr
Planning terapi : Lesicol 3 x 2 mg
Toradol 3 x 30 mg
OBH 3 x 15 mg
Cefriaxone 2 x 1 gr
WSD
Chest fisioterapi
6 Maret 2003
Tanda Vital : TD. 100/70 mmHg, P. 20 x/mnt, N. 100 x/mnt, S. 36,70C
Perkusi : Sonor (+) kiri/kanan Ronchi -/-
Vesikuler +/+ Wheezing -/-
Sklera : Tidak ikterik
SGPT : 30
SGPT : 23
Albumin : 3,3 gr
Planning terapi : OBH 3 x 1 mg, Toradol 3 x 30 mg, Chest fisioterapi
ANALISA DATA
DS:
- Klien mengeluh sesak
napas
- Klien mengatakan
sering batuk dan
mengeluarkan dahak
2 19-01-2003 Gangguan Penurunan
DO: pertukaran gas permukaan daerah
- Pneumothorak (+) efektif paru
- RR 25 x/mnt (pneumothorak)
- Hasil AGD
DS:
- Klien mengeluh sesak
nafas
DS:
Klien mengatakan tidak
nafsu makan (?)
DS:
Klien mengeluh sesak
nafas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tak efektif berhubungan dengan sekret yang kental, lengket.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan permukaan daerah
efektif paru (pneumothorak)
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
4. Nyeri berhubungan dengan efek pemasangan WSD
5. Pola nafas tak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi paru, akumulasi
udara
6. Infeksi sekunder berhubungan dengan efek pemasangan WSD
7. Kerusakan fungís hepar berhubangan dengan efek pengobatan TB Paru
RENCANA KEPERAWATAN UTAMA
Diagnosa:
Bersihan jalan nafas tak efektif berhubungan dengan sekret kental, lengket.
Tujuan Umum:
Bersihan jalan nafas kembali efektif
Tujuan Khusus:
Dalam 4 – 6 jam bersihan jalan nafas kembali efektif
Data objektif:
- RR 16 – 20 x/mnt
- Sekret keluar saat batuk
- Ronchi berkurang
Data subjektif:
- Klien mengatakan sesak nafasnya berkurang
Intervensi Rasional
DAFTAR PUSTAKA
Arthur C. Guyton and John E. Hal. (1997). Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9.
EGC. Jakarta.
Brunner & Suddarth. (1996). Buku ajar keperawatan medikal bedah. Edisi 6.
EGC. Jakarta
Marylin E. Doengoes. (2000). Rencana asuhan keperawatan. Edisi 3. EGC. Jakarta.