Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
Nama Perawat :
Tanggal Pengkajian :
Ruang Perawatan :
Jam Pengkajian ` :
Tanggal Masuk :
a) Biodata
1) Klien
Nama :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Status Pernikahan :
Alamat :
Diagnosa Medis :
2) Penanggung Jawab
Nama :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Status Pernikahan :
Alamat :
Hubungan dengan klien :
b) Anamnesa
Anamnesis mengenai kemungkinan terdapatnya reaksi terhadap antigen yang dicurigai, yang
mungkin terjadi diwaktu yang lalu, harus dikerjakan sebelum kita memberikan setiap obat,
terutama obat suntikan.
2. Diagnosa
a. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan spasme otot bronkiolus .
b. Gangguan perfusi jaringan, berhubungan dengan penurunan curah jantung dan vasodilatasi
arteri.
c. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan peningkatan produksi histamine dan
bradikinin oleh sel mast.
d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum.
e. Resiko ketidakseimbangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan kapasitas
vaskuler.
f. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif
3. Intervensi
a. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan spasme otot bronkiolus .
Batasan Karakteristik
- Perubahan kedalaman pernapasan
- Penurunan tekanan ekspirasi
- Penurunan venntilasi semenit
- Penuurunan kapasitas vital
- Dipneu
Kriteria Hasil (NOC)
- Mendemonstrasikan batuk efektif, dan suara napas yang bersih, tidak ada sianosis dan
dispneu (mampu bernapas dengan efektif).
- Menunjukkan jalan napas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama napas, frekuensi
pernapasan dalam, rentang normal,tidak ada suara abnormal).
- Tanda-tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, pernapasan).
NIC
- Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan pentilasi
- Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan napas buatan
- Berikan bronkodilator bila perlu
- Monitor respirasi dan status O2
- Pertahankan jalan napas yang paten
- Monitor aliran oksigen
- Observasi adanya tanda-tanda hipoventilasi
- Monitor tekanan darah,suhu dan respirasi
- Monitor suhu,warna,dan kelembaban kulit
- Monitor pola pernapasan abnormal
- Monitor frekuensi dan irama pernapasan
b. Gangguan pertukaran gas, berhubungan dengan penurunan curah jantung dan
vasodilatasi arteri.
Batasan Karakteristik
- Ph darah arteri abnormal
- Pernapasan abnormal (mis. Kecepatan,irama dan kedalaman)
- Warna kulit abnormal (mis. Pucat,kemerahan)
- Sakit kepala saat bangun
- Iritabilitas
NOC (Kriteria hasil)
- Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang kuat
- Memelihra kebersihan paru-paru dan bebas dari distress pernapasan
- Tanda-tanda vital dalam rentan normal.
NIC
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
- Identifiksi pasien perlunya pemasangan alat jalan napas buatan
- Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan
- Monitor respirasi dan o2
- Monitor rata-rata,kedalaman,irama,dan usaha respirasi
- Catat pergerakan dada, amati kesimetrisan,penggunaan otot tambahan,retraksi otot
supraclavicular dan intracosta
- Monitor kelelahan otot diagfragnma
- Auskultasi suara napas, catat area penurunan atau tidak adanya ventilasi dan suara
tambahan
c. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan peningkatan produksi histamine dan
bradikinin oleh sel mast.
Batasan Karakteristik
- Kerusakan lapisan kulit (dermis)
- Gangguan permukaan kulit (epidermis)
- Invasi struktur tubuh
NOC (kriteria hasil)
- Integritas kulit yang baik bisa di pertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi,
pigmentasi).
- Tidak ada luka atau lesi pada kulit
- Perfusi jaringan baik menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan
mencegah terjadinya cedera berulang
- Mampu melindungi kulit dan mempertahankan keembapan kulit dan perawatan alami.
NIC
Pressure manajement
- Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
- Hindari kerutan pada tempat tidur
- Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
- Monitor kulit akan adanya kemerahan
- Oleskan lotion atau minyak pada daerah yang tertekan
- Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat
- Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
NIC
- Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang
spesifik
- Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi
dan fisiologi, dengan cara yang tepat
- Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat
- Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat
- Identifikasi kemungkinan penyebab dengan cara yang tepat
- Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat
- Hindari jaminan yang kosong
- Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
- Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat.
1. Pengkajian
8 Bengkak dan gatal pada Ada hives, urtikaria, hidung Gangguan integritas
kulit dan hidung berair kulit
3. Rencana tindakan
No Hari/tgl/ Diagnosa Rencana tujuan Rencana tindakan Rasionalisasi
jam keperawatan
1 2 3 4 5 6
1 DX : 1 Setelah diberikan Kaji frekwensi, Peningkatan upaya
askep selama kedalaman dan pernapasan dapat
2X24 jam kemudahan menunjukkan
diharapkan bernapas derajat hipoksemia
masalah dan berguna dalam
pertukaran gas evaluasi derajat
tertangani dengan distres pernapasan.
kriteria sesak(-),
ventilasi adekuat, Pertahankan Karena obstruksi
tidak ada gejala kepatenan jalan jalan napas dapat
distres napas dengan mempengaruhi
pernapasan. memberi posisi, ventilasi dan
penghisapan, dan mengganggu
penggunaan alat pertukaran gas.
Digunakan untuk
Kolaborasi mencegah reaksi
berikan obat alergi/ menghambat
kortikosteroid. pengeluaran
histamin,
menurunkan berat
dan spasme jalan
napas, inflamasi
pernapasan dan
dispnea.
2 DX :2 Setelah diberikan Observasi suhu Kulit pucat/
askep selama dan warna kulit/ sianosis,
2X24 jam membran mukosa. kuku,membran
diharapkan perfusi bibir/ lidah ; atau
jaringan adekuat dingin kulit burik
ditandai dengan menunjukkan
kulit tidak pucat, vasokontriksi
akral hangat, tensi perifer (syok) dan /
normal gangguan aliran
darah sistemik.
Pertahankan suhu
lingkungan dan Mencegah
kehangatan tubuh. vasokontriksi,
membantu dalam
mempertahankan
sirkulasi dan perfusi
Pantau tanda
vital,palpasi Merupakan
denyut nadi indikator dari
perifer, catat suhu volume sirkulasi
/ warna kulit dan .dan fungsi organ/
pengisian kapiler. perfusi jaringan
yang adekuat.
Beri posisi dengan
kaki lebih tinggi
dari kepala. Untuk menurunkan
pembengkakan
jaringan dan
pengosongan cepat
vena superfisial dan
tibial,
meningkatkan
aliran balik vena.
3 DX :3 Setelah diberikan Evaluasi Kecepatan napas
askep selama frekwensi napas biasanya
2X24 jam dan kedalaman, meningkat,
diharapkan pola catat upaya kedalaman
napas efektif pernapasan. pernapasan
ditandai dengan tergantung derajat
sesak napas(-), gagal napas.
napas melalui
hidung.
Sehingga dapat
Siapkan untuk diambil tindakan
pemindahan ke yang cepat dan
unit perawatan tepat apabila terjadi
kritis bila sesuatu yang
diindikasikan. mengancam.
6 DX : 6 Setelah diberikan Kaji episode mual Penting untuk
tindakan dan muntah (lama, mengidentifikasi
perawatan selama frekwensinya). dan menentukan
1X24 jam derajat kemampuan
diharapkan klien pencernaan.
menunjukkan
berkurangnya rasa Kurangi Untuk mengurangi
ketidaknyamanan rangsangan pusat ketidaknyamanan
dengan kriteria muntah. yang berhubungan
mual dan muntah dengan mual dan
menurun muntah.
Penghambat
Kolaborasi histamin H2
berikan obat menurunkan
sesuai indikasi : produksi asam
ranitidin. gaster.
7 DX : 7 Setelah diberikan Kaji faktor Untuk mengetahui
tindakan penyebab dan hipersensitivitas
perawatan selama penunjang. terhadap obat,
1X24 jam makanan / gigitan
diharapkan klien serangga.
menunjukkan rasa
kenyamanan Anjurkan untuk Untuk mencegah
dengan kriteria tidak menggaruk- kerusakan/ iritasi
pruritus/ gatal garuk kulit. kulit lebih lanjut
berkurang.
Cegah panas yang Untuk menghindari/
berlebih dengan mengurangi
menggunakan pengeluaran
suhu ruangan keringat yang dapat
yang dingin dan mengiritasi dan
cegah penggunaan menambah rasa
pakaian yang gatal.
berlapis.
Kolaborasi Untuk
berikan obat menghilangkan rasa
antihistamin gatal.
sesuai indikasi.
4. Evaluasi
Hasil yang diharapkan :
1. Klien menunjukkan ventilasi adekuat dan adanya perbaikan, tidak ada gejala distres
pernapasan.
2. Perfusi jaringan adekuat (kulit tidak pucat, akral hangat).
3. Klien menunjukkan pola napas efektif dengan frekwensi dan kedalaman dalam rentang
normal.
4. Klien memperlihatkan berkurangnya rasa nyeri dan ketidaknyamanan.
5. Masalah terhadap penghentian pernapasan tidak terjadi.
6. Klien melaporkan adanya mual dan muntah yang menurun.
7. Klien mengungkapkan penurunan terjadinya pruritus.
8. Integritas kulit dapat dipertahankan, tidak terjadi kerusakan/ iritasi kulit lebih lanjut.
Pengkajian
a. Anamnesa
Anamnesis mengenai kemungkinan terdapatnya reaksi terhadap antigen yang dicurigai, yang
mungkin terjadi diwaktu yang lalu, harus dikerjakan sebelum kita memberikan setiap obat,
terutama obat suntikan.
b. Riwayat penyakit sekarang
Pada klien dengan reaksi anafilaksis ditemukan gejala awal dengan rasa gatal dan
panas.biasanya selalu disertai dengan gejala sistemik misal dispnea,mual,kulit
sianosis,kejang.anamnesa yang tepat dapat memperkecil gejala sistemik sebelum berlanjut
pada fase yang lebih parah/gejala sistemik berat.
c. Riwayat penyakit dahulu
Apakah klien mempunyai riwayat alergi terhadap sesuatu.pernahkah klien mengalami hal
yang sama saat setelah kontak dengan alergen misal,debu,obat-abatan,makanan,atau kontak
dengan hewan tertentu.
d. Riwayat penyakit keluarga
Apakah salah satu dari anggota keluarga pernah mengalami alergi.punyakah keluarga riwayat
penyakit alergi lain misal, asma.
Pemeriksaan fisik
· Jalan napas atas
Inspeksi : Bersin, pilek, dispneu.
Palpasi : edema laring,edema lidah dan faring
Auskultasi : ronchi
· Jalan napas bawah
Inspeksi : Dispnu
emfisema akut, asma, bronkospasme.
· GIT
Peningkatan peristaltik, muntah, disfagia, mual, kejang perut, diare.
· Susunan saraf pusat
Gelisah, kejang
Diagnosa keperawa
1. Gangguan pola nafas b/d prostaglandin yang dihasilkan sehingga menyebabkan
bronkokrontiksi.
2. Nyeri akut b/d rangsangan serabut saraf oleh bradikinin yang dihasilkan.
Intervensi Keperawatan
Dx. 1
- Atur posisi pasien.
R/ persiapan untuk tindakan darurat.
- Kaji tingkat kesadaran.
R/ mengetahui tingkat kesadaran terakhir.
- Berikan oksigenasi.
R/ klien terjadi sesak.
- Kolaborasikan obat bronkhodilator.
R/ untuk melonggarkan jalan napas.
Dx. 2
- Kaji tingkat nyeri.
R/ mengetahui seberapa berat nyeri yang dialami pasien.
- Pantau tingkat kesadaran pasien.
R/ mengetahui tingkat kesadaran klien.
- Kolaborasikan obat penurun nyeri (analgesik).
- R/ meringankan rasa nyeri klien.