Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
1. PENGKAJIAN
a. IDENTITAS DATA
Identitas Data Umum (selain identitas klien: nama tempat tanggal lahir, usia, agama,
jenis kelamin, juga identitas orangtua; nama orangtua, pendidikan, dan pekerjaan)
b. DIAGNOSA MEDIS :
TB Paru
c. RIWAYAT KEPERAWATAN SEKARANG
Keluhan Utama
1) Saat masuk Rumah Sakit
Keluhan Utama (penyebab klien sampai dibawa ke rumah sakit).
2) Saat pengkajian
Keluhan utama : Keluhan yang dialami pasien saat dilakukan pengkajian meliputi
PQRST (palliative, quantitatif, region, scale, timing)
3) Keluhan penyerta
Keluhan yang dialami oleh pasien selain keluhan utama. Tanda dan gejala klinis
TB serta terdapat benjolan/bisul pada tempat-tempat kelenjar seperti: leher,
inguinal, axilla dan sub mandibula
d. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KESEHATAN
1) Pre Natal
Prenatal : (kurang asupan nutrisi , terserang penyakit infeksi selama hamil)
2) Intra Natal
Intranatal : Bayi terlalu lama di jalan lahir , terjepit jalan lahir, bayi menderita
caput sesadonium, bayi menderita cepal hematom
3) Post Natal:
kurang asupan nutrisi , bayi menderita penyakit infeksi , asfiksia icterus
e. RIWAYAT MASA LALU
1) Penyakit waktu kecil
Penyakit yang pernah diderita (tanyakan, apakah klien pernah sakit batuk yang
lama dan benjolan bisul pada leher serta tempat kelenjar yang lainnya dan sudah
diberi pengobatan antibiotik tidak sembuh-sembuh? Tanyakan, apakah pernah
berobat tapi tidak sembuh? Apakah pernah berobat tapi tidak teratur?)
2) Pernah di rawat di Rumah Sakit
Tanyakan apakah sakit yang dialami di waktu kecil sampai membuat pasien
dirawat dirumah sakit, jika ia, apakah keadaannya parah atau seperti apa.
3) Obat-obatan yang pernah digunakan
Obat-obatan yang pernah diberikan sangat penting untuk diketahui, agar kerja
obat serta efek samping yang timbul dapat di ketahui. Pemberian antibiotik
dalam jangka panjang perlu di identifikasi
4) Tindakan (operasi)
Apakah sebelumnya pernah melakukan tindakan operasi, pada bagian apa, atas
indikasi apa
5) Alergi
Apakah mempunyai riwayat alergi terhadap obat-obatan, udara atau makanan
6) Kecelakaan
Pernah mengalami kecelakaan ringan sampai hebat sebelumnya, apabila
mengalami kecelakaan apakah langsung di beri tindakan, atau di bawa berobat
ke dokter atau hanya di diamkan saja
7) Imunisasi
a) Imunisasi aktif : merupakan imunisasi yang dilakukan dengan cara
menyuntikkan antigen ke dalam tubuh sehingga tubuh anak sendiri yang akan
membuat zat antibody yang akan bertahan bertahun-tahun lamanya.
Imunisasi aktif ini akan lebih bertahan lama daripada imunisasi pasif
b) Imunisasi pasif : disini tubuh tidak membuat sendiri zat anti akan tetapi tubuh
mendapatkannya dari luar dengan cara penyuntikkan bahan atau serum yang
telah mengandung zat anti. Atau anak tersebut mendapatkannya dari ibu pada
saat dalam kandungan
1) Vaksin polio
2) Vaksin campak
3) Vaksin BCG ( Bacillus Calmet Guirnet )
4) Vaksin DPT ( Difetri Pertusis Tetanus )
5) Vaksin toxoid difetri
f. KEBUTUHAN DASAR (11 Pola Fungsi Gordon)
1) Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Subjektif : Nyeri dada meningkat karena batuk berulang.
Obiektif : Berhati-hati pada area yang sakit, prilaku distraksi, gelisah, nyeri bisa
timbul bila infiltrasi radang sampai ke pleura sehingga timbul pleuritis.
2) Pola nutrisi metabolic
Subjektif : Anoreksia, mual, tidak enak diperut, penurunan berat badan.
Objektif : Turgor kulit jelek, kulit kering/bersisik, kehilangan lemak subkutan
3) Pola eliminasi
Perubahan karakteristik feses dan urine, nyeri tekan pada kuadran kanan atas dan
hepatomegali, nyeri tekan pada kuadran kiri atas dan splenomegali.
4) Pola tidur dan istirahat
Subjektif : Nyeri dada meningkat karena batuk berulang.
Obiektif : Berhati-hati pada area yang sakit, perilaku distraksi, gelisah, nyeri bisa
timbul bila infiltrasi radang sampai ke pleura sehingga timbul pleuritis.
5) Pola aktivitas dan latihan
Subjektif : Rasa lemah cepat lelah, aktivitas berat timbul. sesak (nafas pendek),
sulit tidur, demam, menggigil, berkeringat pada malam hari
Objektif : Tachicardi, tachipneu/dispneu saat kerja, irritable, sesak (tahap, lanjut;
infiltrasi radang sampai setengah paru), demam subfebris (40 -410C) hilang
timbul
Subjektif : Batuk produktif/non produktif sesak napas, sakit dada
Objektif : Mulai batuk kering sampai batuk dengan sputum hijau/purulent,
mukoid kuning atau bercak darah, pembengkakan kelenjar limfe, terdengar bunyi
ronkhi basah, kasar di daerah apeks paru, tachipneu (penyakit luas atau fibrosis
parenkim paru dan pleural), sesak napas, pengembangan pernapasan tidak
simetris (effusi pleura.), perkusi pekak dan penurunan fremitus (cairan pleural),
deviasi trakeal (penyebaran broncogenik).
6) Pola persepsi kognitif
Subjektif : Perasaan isolasi/penolakan karena penyakit menular
Objektif : Perubahan pola biasa dalam tahap/perubahan kapasitas fisik
7) Pola persepsi dan konsep diri
Subjektif : Faktor stres lama, proses hospitalisasi yang mengakibatkan masalah
pada anak
Objektif : ansietas, ketakutan, berontak, rewel dan menangis terus-menerus.
8) Pola peran hubungan dengan sesama
a. Yang mengasuh anak
Hubungan keluarga dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Siapa yang
lebih intensif dan secara konstan menekankan perkembangan, pertumbuhan si
anak dapat mempengaruhi perilaku, sikap dan pengontrolan emosi serta
perkembangan anak
b. Hubungan dengan anggota keluarga
Keluarga diharapkan untuk dapat lebih menekankan perkembangan individu setiap
anaknya, kemudian orangtua akan lebih intensif dan secara konstan menekankan
harapan keluarga terhadap anaknya
c. Hubungan dengan teman sebaya
Terciptanya hubungan yang hangat dengan teman sebayanya akan berpengaruh
besar terhadap perkembangan emosi, sosial dan intelektual anak
d. Lingkungan rumah
Lingkungan tempat tinggal (Lingkungan kurang sehat (polusi, limbah),
pemukiman yang padat, ventilasi rumah yang kurang, jumlah anggota keluarga
yang banyak), pola sosialisasi anak.
e)Kondisi rumah, bagaimana kondisi rumah, apakah dalam satu keluarga ada yang
menderita TB paru.
f)Merasa dikucilkan, kaji perasaan pasien atau keluarga pasien atas penyakit yang
diderita.
g)Aspek psikososial (Tidak dapat berkomunikasi dengan bebas, menarik diri).
h)Berhubungan dengan kondisi ekonomi, untuk sembuh perlu waktu yang lama
dan biaya yang banyak.
i)Tidak bersemangat dan putus harapan karena merasa tidak akan sembuh dan
terbatas ekonomi
9) Pola koping dan toleransi terhadap stres
Subjektif : Faktor stres lama, proses hospitalisasi yang mengakibatkan masalah
pada anak
Objektif : ansietas, ketakutan, berontak, rewel dan menangis terus-menerus.
10) Pola reproduksi dan seksualitas
Anak biasanya dekat dengan ibu daripada ayah.
11) Pola nilai dan kepercayaan
Pada anak biasanya belum begitu paham, tapi bagi orang tua biasnya akan
menyerahkan pada Tuhan dan selalu berdoa untuk kesembuhan keluarganya
g. PEMERIKSAAN FISIK
1) Keadaan umum : pada umumnya pasien tuberkulosis anak yang berobat sering
ditemukan sudah dalam keadaan lemah, pucat, kurus dan tidak bergairah
2) Tanda-tanda vital : sering demam walaupun tidak terlalu tinggi, demam dapat
lama atau naik turun, nafas cepat dan pendek, saat badan demam atau panas
biasanya tekanan nadi anak menjadi tachicardi
3) Antropometri
Mengukur lingkar kepala, lengan, dada dan panjang badan serta berat badan.
4) Pemeriksaan fisik
a. Kepala : kaji bentuk kepala, kebersihan rambut
b. Mata : kaji bentuk mata, konjungtiva, sklera, pupil
c. Hidung : terdapat cuping hidung atau tidak, ada penumpukkan sekret atau
tidak, simetris tidak.
d. Mulut : kaji kebersihan mulut, apakah ada stomatitis, gigi yang tumbuh
e. Telinga : kaji kebersihan telinga, bentuk sejajar dengan mata, ada cairan atau
tidak, uji pendengaran anak
f. Leher : Benjolan/pembesaran kelenjar pada leher (servikal), axilla, inguinal
dan sub mandibula.
g. Dada : Batuk: terjadi karena adanya iritasi pada bronkus; batuk ini membuang/
mengeluarkan produksi radang, dimulai dari batuk kering sampai batuk
purulen (menghasilkan sputum).
Sesak nafas: terjadi bila sudah lanjut, dimana infiltrasi radang sampai
setengah paru.
Nyeri dada: ini jarang ditemukan, nyeri timbul bila infiltrasi radang sampai ke
pleura.
Malaise: ditemukan berupa anoreksia, berat badan menurun, sakit kepala,
nyeri otot dan kering diwaktu malam hari.
Pada tahap dini sulit diketahui.
Ronchi basah, kasar dan nyaring.
Hipersonor/timpani bila terdapat kavitas yang cukup dan pada auskultasi
memberi suara limforik.
Atropi dan retraksi interkostal pada keadaan lanjut dan fibrosis.
Bila mengenai pleura terjadi efusi pleura (perkusi memberikan suara pekak)
h. Perut : kaji bentuk perut, bising usus
i. Ekstermitas : kaji kekuatan ekstermitas atas dan bawah, apakah ada kelemahan
j. Kulit : Pembesaran kelenjar biasanya multipel.
Benjolan/pembesaran kelenjar pada leher (servikal), axilla,
inguinal dan sub mandibula. Kadang terjadi abses.
k. Genetalia : kaji apakah ada disfungsi pada alat genitalia, kaji bentuk, skrotum
sudah turun atau belum, apakah lubang ureter ditengah
h. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN untuk anak usia < 6 tahun
Motorik kasar : sudah bisa berjalan sendiri tanpa bantuan orang lain
Motorik halus : sudah bisa memegangi cangkir, memasukkan jari ke lubang,
membuka kotak, melempar benda
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO Dx DIAGNOSA KEPERAWATAN
2. Hypertermi
3. Gangguan nutrisi
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Pelaksanaan keperawatan merupakan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan. Selama pelaksanaan kegiatan dapat bersifat mandiri dan
kolaboratif. Selama melaksanakan kegiatan perlu diawasi dan dimonitor kemajuan
kesehatan klien.
5. EVALUASI KEPERAWATAN
Tahap evaluasi dalam proses keperawatan menyangkut pengumpulan data subyektif
dan obyektif yang akan menunjukkan apakah tujuan pelayanan keperawatan sudah
dicapai atau belum. Bila perlu langkah evaluasi ini merupakan langkah awal dari
identifikasi dan analisa masalah selanjutnya.