Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
R DENGAN GANGGUAN
SISTEM PERNAFASAN AKIBAT ASHMA BRONCHIALE
DI RUANG PERAWATAN XV RS. DUSTIRA
TAMGGAL 18 s/d 21 MEI 2004
I PENGKAJIAN
A. BIODATA
Nama : Nn R
Umur : 18 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda/Indonesia
Status : Belum kawin
Tanggal Masuk : 15 Mi 2004
Tanggal dikaji : 18 Mei 2004
No Reg : 0405 15 00 46
Alamat : Jl. Saluyu Indah IV no 19 Riung Bandung.
Diagnosa : Asma Bronchiale
B. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Alasan Masuk Rumah Sakit
Sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit klien mengeluh sesak nafas
disertai batuk berdahak berwarna hijau , cepat lelah dan keluar keringat
dingin. Dan akhirnya klien dibawa ke RS. Dustira dan dirawt di Ruang
perawatan XV.
b. Keluhan Utama Saat Didata
Klien mengeluh batuk, nafas bunyi,dan agak sesak nafas. Sesak
dirasakan seperti tertekan sesuatu dan dirasakan bila klien beraktifitas dan
berkurang bila istirahat.
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan bahwa sewaktu kecil umur 2 tahun klien pernah
menderita Bronkitis.
Struktur Keluarga
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Hubungan keluarga
: Hubungan perkawinan
: Meninggal
: Tinggal serumah
Klien adalah anak ke-6 dari enam bersaudara. Klien menderita asma yang
diturunkan oleh nenek dari ibunya dan kini menurun kepada anak pertamanya.
Kini kllien tinggal bersama anak keduanya, menantu dan ke-3 cucunya.
VI. Data Biologis
b. Minum
Jenis Air putih Air putih
Jumlah 4-6 gelas perhari 4-6 gelas perhari
Frekuensi 5-6 X perhari 5-6 x perhari
Keluhan T.a.k T.a.k
2 Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1x perhari 1x perhari
Konsistensi Lembek berbentuk Lembek berbentuk
Warna Kuning trengguli Kuning trengguli
Bau Khas Khas
Keluhan T.a.k T.a.k
b. BAK
Frekuensi 3-6 xperhari 3-6 x perhari
Warna Kunung jernih Kunung jernih
Bau Khas Khas
Keluhan T.a.k T.a.k
b. Malam
Kuantitas 7-8 gelas perhari 4-6 jam /hari
(21.00-05.00) (22.00-24.00,01.00-
03.00)
Kualitas Tidur terlelap tanpa Tidur lelap walau
terbangun sering terbangun
Keluhan T.a.k Tidur sering terbangun
sesuai dengan nyeri
dada karena sesak dan
batuk
4 Personal Hygene
a. Mandi 2 x/hari dengan 2x /hari diseka dengan
memakai sabun memakai sabun
b. Gosok gigi 2 x/hari dengan 1-2 x/hari dengan
memakai pasta gigi memakai pasta gigi
c. Keramas 3-4 x/minggu dengan Belum pernah selama
memakai shampo masuk rumah sakit
tapi sehari sebelum
masuk rumah sakit
klien sebelumnya
keramas dengan
memakai shampo
d. Kebersihan kuku 1 x dalam seminggu Belum pernah selama
di rumah sakit
2 Sistem integumen
- Turgor kulit baik dan tidak menurun
- Tektur kulit lembut dan tdak bersisik
1. Sistem penglihatan
- Bentuk dan ukuran mata simetris
- Konjungtiva menurun berwarna merah dan tidak terdapat nyeri tekan pada
kelopak mata
- Sklera berwarana putih dan jernih (Tidak ikterik)
- Reflek pupil positif, terhadap cahaya, bentuk dan ukuran simetris
- Reflek kornea positif, isokor gerakan bola mata mampu melirik kesamping
kiri, kanan, atas dan bawah
- Kornea berwarena licin dan transfaran
- Lapang pandang baik tidak menurun
- Terdapat lingkaran hitan di sekitar kelopak mata
2. Sistem pencernaan
- Mulut dan kerongkongan
Inspeksi
- Bibir berwarna merah muda dan lembab
- Mucosa mulut lembab,tidak ada stomatitis
- Warna gusi merah muda tidak terdapat stomatitis, tidak
terdapat perdarahan.
- Lidah berwarna merah muda
- Warna gigi putih kekuning-kuningan, tampak bersih
dengan jumlah gigi 26 buah tidak ada caries.
Palpasi
- Reflek menelan baik
- Tidak terdapat nyeri tekan
- Abdomen
Inspeksi : Bentuk abdomen datar dan lembut berwarna
coklat muda
Palpasi : Hepar tidak teraba membesar, limpa tidak
teraba membesar dan tidak terdapat nyeri
tekan
Perkusi : -Bunyi timpani diatas lambung dan usus
-Distensi :Kandung kemih
Auskultasi : Terdapat bunyi bising usus 10 x/menit
3. Sistem Pernapasan
Inspeksi :
- Hidung simetris dan tampak kokoh, berwarna coklat muda
- Terdapat pernapasan cuping hidung
- Tidak terdapat pengeluaran sekret pada hidung dan tidak
terdapat nodul
- Sinus frontalis dan maksilaris tidak terdapat kemerahan
- Trakhea simetris posisi ditengah
- Dada simetris dan terdapat retraksi dinding dada
Palpasi :
- Tidak terdapat nyeri tekan pada hidung, sinus frontalis
maupun maksilaris
- Terdapat nyeri tekan pada dinding dada
- Ekspansi paru simetris
- Vokal premitus : vibrasi meningkat pada jalur napas utama
dan menurun pada jalur napas terakhir
Perkusi :Terdapat bunyi resonan pada permukaan paru
Auskultasi :
- Trakhea:Bunyi napas vesikuler
- Ronchi +/+ , Whezing +/+ pada dada
4. Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi :
Tidak ada lesi pada leher,nodul maupun masa, bentuk simetris, JVP
meningkat,trakhea ditengah, tidak ada varises dan plebitis
Palpasi :
Jantung tidak terdapat nyeri tekan dan akral teraba dingin
Auskultasi :
- Bunyi jantung bunyi murmur
- Denyut jantung 85 x permenit
6. Sistem Muskuloskleletal
- Ekstremitas atas
ROM :Mampu fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, dan rotasi
Kekuatan otot :Tangan kanan dan kiri klien mampu mengangkat dan
dapat menahan tekanan dari perawat (skala +5)
- Ekstremitas bawah
ROM :Mampu fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, rotaso, inversi dan
eversi
Kekuatan otot :Kaki kanan dan kiri klien mampu bergerak
Tonus otot :Kekuatan tidak ada hipotony maupun hipertony
c. Ideal Diri
Klien mengatakan bahwa dirinya tidak menginginkan apa-apa,klien
hanya berharap supaya ia bisa sembuh seperti semula
d. Peran
Klien mengatakan bahwa kegiatannya sehari-hari sudah tidak dapat
dilakukannya lagi
e. Identitas Diri
Klien mengatakan bahwa dirinya adalah anak terakhir dari enam
bersaudara, dan kini klien tinggal bersama anak keduanya, menantu,
dan tiga orang cucunya
3. Koping Mekanisme
Dalam menyelesaikan masalahnya klien lebih terbuka kepada anak-anaknya
sendiri,karena klien merasa hanya anak-anaknya yang mampu
mendengarkan dan membantu menyelesaikan masalahnya
IX. Aspek Sosial
1. Gaya Komunikasi
Dalam berkomunikasi klien selalu menjawab pertanyaan dengan
menggunakan bahasa verbal dan klien cukup terbuka mengungkapkan
perasaannya serta mampu menerima masukan dari orang lain
2. Pola Interaksi
Klien mampu menjalin hubungan yang baik dengan orang alin yang ada
disekitarnya
X. Aspek Spiritual
Klien adalah seorang penganut agama islam yang selalu berusaha menjalankan
ibadahnya sesuai dengan ajaran agamanya walau dalam keadaan sakit sekalipun
XIII. Therapi
1. Ventolin Nebu 1 amp
2. Aminophylin 500 mg per oral
3. Kalmethason 3x2 amp (IM)
4. OBH 3x1
5. Amoxillin 3x 500 mg
6. Glibenclamid ½-0-1/2
7. Salbutamol 3x 500 mg
ANALISA DATA
Nama : Ny.W
R.Perawatan : VII
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS: Dampak vasokontriksi Tidak
-Klien mengatakan bahwa dirinya bronchus epektifnya
sangat sesak untuk bernapas jalan napas
-Keluarga klien mengatakan Penurunan kemampuan
bahwa klien mempunyai riwayat respirasi
asma
DO: Penumpukan sekrat di
-Frekuensi napas cepat bronchus
(R:24x/menit)
-Ronchi +/+, Wheezing +/+
-Terdapat retraksi dinding dada
-Klien tampak batuk
Klien bedrest
3 DS: Intoleransi
Klien mengatakan bahwa Mobilisasi terbatas aktivitas
aktivitasnya terganggu
DO: Aktivitas terganggu
-Klien bedrest
-Klien tidak dapat melakukan
aktivitasnya secara mandiri
Ketidaktahuan klien
4 DS: terhadap proses Resiko
Klien mengatakan bahwa dirinya perawatan dirumah terhadap
telah pulang dari perawatan penatalaksana
sebulan yang lalu (dirawat di RS Resiko terhadap an program
Dustira RP.VII) penatalaksanaan program terapeutik
DO: terapeutik infeksi infeksi
Klien dirawat kembali di RP.VII
TANGGAL TANGGAL
NO DIAGNOSA KEPRAWATAN TTD
DITEMUKAN DIATAS
1. Tidak efektifnya jalan nafas 24-09-01 25-09-01
berhubungan dengan adanya
penumpukan sekret di bronchus.
2. Perubahan pola istirahat, tidur 24-09-01 25-09-01
berhubungan dengan
meningkatnya frekuensi nafas
yang disertai batuk.
3. Intileransi aktifitas berhubungan 24-09-01 25-09-01
dengan klien bedrest.
4. Resiko terhadap penatalaksanaan 24-09-01
therapeutik infeksi berhubungan
dengan ketidak tahuan klien
terhadap proses perawatan di
ruamah.
B. PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO TUJUAN INTERPENSI RASIONAL TTD
KEPERAWATAN
1. Tidak efektifmya jalan Tidak efektifnya 1. Atur posisi 1. Melancarkan
pernafasan berhubungan jalan nafas teratasi semifouler. jalan nafas.
dengan adanya dengan kriteria : 2. Obs. TTV 2. Deteksi dini
penumpukan sekret di - Frekunsi nafas terhadap
bronchus yang di tandai (N) (R = 20 perubahan
dgn : x/menit) kondisi klien
DS : - S terutama
Klien mengatakan bhwa uara pernafasan frekuensi nafas.
dirinya seak untuk - P 3. Anjurkan fs 3. Nafas dapat
bernafas dan keluarga onehi -/-, nafas dalam memudahkan
klien mengatakan wheezing -/- dan batuk ekspansi
mepunyai riwayat asma. - R efektif. maksimum paru-
DO : etraksi dinding paru jalan nfas
- Frekue dada (-) ingkar lebih kecil.
nsi nafas cepat (R : panjang: Tolak Batuk adalah
24x /menit) efektifitasnya mekanisme
- Suara jalan nafas membersihkan
penafasan rendah. +/ teraksi jalan nfas alami.
+ wheezing +/+ sepenuhnya 4. Anjurkan 4. Aktifitas berlebih
- Retrak dalam jangka (K) dapat
si dinding dada (+) eaktu + 1 mengurusi menyebabkan
- Klien minggu. aktifitas terjadinya
batuk. berlebih. penyempitan
pembuluh darah
pada jantung
sehingga terjadi
penumpukan
suplai O2
kejantung yang
akhirnya dapat
meningkatkan
fremasi nafas.
5. Beri 5. Memudahkan
theraphi pengenceran dan
nebulizer. pembuangan
sekret
Nama : Ny.W
R. Perawatan : VII
2. 25 September 2001
14.00 -Memberikan nebulizer (ventolin 1
amp )
Hasil : Klien tampak sudah tidak
sesak
14.30 -Mengobservasi TTV
Hasil :
T:120/80 mmHg R:20x/menit
N:80x/menit S:36C
15.00 -Mengajarkan klien latihan pasif dan
mengatur posisi tidur klien
senyaman mungkin
Hasil :Klien bisa menggerakan
anggota tubuhnya walaupun
secara terbatas dan dapat tidur
walaupun sebentar
16.30 -Memberi makan ML
Hasil :Habis ½ porsi
17.00 -Memberi dorongan /semangat demi
kesembuhan klien
Hasil : Klien mengerti dan memahami
betapa pentingnya kesehatan
18.00 -Memberi suntikan kalmethason (3x2
amp ) iv
3. 26 September 2001
14.30 -Mengobservasi TTV
Hasil :
T:120/80 mmHg S :36C
N:80 x/menit R:20x/menit
-Memberi makan kepada klien (ML)
16.30 Hasil :1 porsi makan habis
-Mengatur posisi tidur klien senyaman
15.00 mungkin
Hasil : Klien dapat tidur
-Memberikan nebu ventolin1 amp
18.00 Hasil :Klien sudah tidak sesak lagi
-Memberikan suntikan kalmethasoniv
19.00 (1 amp)
-Membantu klien turun dari tempat
19.10 tidur
Hasil :Setelah dibantu klien dapat
turun sendiri tanpa bantuan
perawat ataupun keluarga
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pengkajian studi kasus yang telah penulis lakukan, maka dapat
diuraikan kesimpulannya sebagai berikut :
Diharapkan mahasiswa sebelum melakukan proses asuhan keperawatan,
pendalaman teori diperlukan dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien sehingga
akan memudahkan dalam melakukan semua kegiatannya.
1. Pengkajian
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan oleh perawat maka didapatkan masalah-
masalah keperawatan yang muncul pada klien Asthma Bronchiale yaitu : Tidak
efektifnya jalan napas berhubungan dengan adanyan penumpukan sekret
dibronchus,Perubahan pola istirahat ; tidur berhubungan dengan meningkatnya
frekuensi napas yang disertai batuk, Intoleransi aktivitasberhubungan dengan
klien bedrest, Resiko terhadap penatalaksanaan program terapeutik infeksi
berhubungan dengan ketidak tahuan klien terhadap proses perawatan di rumah .
2. Perencanaan
Dalam perencanaan asuhan keperawatan diperlukan data yang akurat mengenai
kondisi klien, lingkungan, dan keluarga. Hal ini untuk memudahkan tindakan
keperawatan.
3. Pelaksanaan
Setiap tindakan keperawatan dilakukan berdasarkan intervensi yang telah
ditetapkan oleh perawat
4. Evaluasi
Berdasarkan tindakan keperawatan yang telah dilakukan, maka didapatkan tidak
efektifnya jalan nafas teratasi sepenuhnya, gangguan pemenuhan kebutuhan
istirahat tidur teratasi sepenuhnya dan gangguan aktivitas teratasi sebagian