Sunteți pe pagina 1din 7

kasus

Ibu “S” datang bersama suaminya yang bernama bapak “T” ke BPS Ny “Nurrohmah” dengan
keluhan setelah 5 tahun kelahiran anak pertamanya ibu belum hamil lagi sampai sekarang,
padahal ibu ingin mempunyai anak lagi dan anak pertamanya juga sudah menginginkan
seorang adik. Selama ini ibu mengeluh kalau menstruasinya tidak teratur. Ibu kawatir hal ini
berkaitan dengan alat kontrasepsi yang dipakai. Padahal ibu sudah berhenti menggunakan
alat kontrasepsi tersebut selama 2 tahun. Suami ibu menyarankan pada ibu untuk melakukan
pemeriksaan infertilitas.

anamnesa
1. Identitas (Biodata)
Nama Pasien : Ny. “S” Nama Suami : Bp. “T”
Umur : 30 tahun Umur : 35 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidkan : SMA Pendidikan : S1
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Guru SD
Penghasilan : - Penghasilan : Rp. 3.500.000/bln
Alamat Kantor : - Alamat Kantor : Jl. Dharmawangsa, Kediri
Alamat Rumah: Grogol Alamat Rumah : Grogol
2. Riwayat Menstruasi
Menarche : 11 tahun
Lama : 5-6 hari
Banyaknya : 2-3x ganti pembalut
Siklus : 28 hari
Teratur/tidak : tidak teratur
Dismenorhoe : pernah
Warna/bau : normal/khas
3. Pola Makan dan Minum
Makan : 2x sehari (menu tidak seimbang, tidak teratur)

Minum: + 4 gelas/hari air putih


4. Pola aktivitas sehari-hari
Istirahat : teratur
Tidur : siang : 2 jam, Malam : + 7 jam
Coitus : 2-3 kali seminggu
5. Pola eliminasi
BAB : 1 x sehari (bau, warna khas, konsistensi lunak)
BAK : + 6 x / hari (bau dan warna khas)
6. Riwayat KB
Kontrasepsi yang pernah digunakan : suntik 3 bulanan
7. Riwayat penyakit yang sedang diderita
Ibu tidak sedang menderita penyakit kronis/ menular (hepatitis, jantung)
8. Riwayat penyakit yang lalu
Ibu tidak pernah menderita penyakit kronis/ menular (jantung, hepatitis)
9. Riwayat penyakit keturunan
Ibu tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan dalam keluarga (DM)
10. Perilaku kesehatan
- Minum alkohol, obat-obatan : tidak pernah
- Jamu yang sedang digunakan : tidak pernah
- Merokok, makan sirih, kopi : tidak pernah
- Ganti pakaian dalam : 2x sehari
11. Riwayat Sosial
- Status perkawinan : kawin
- Jumlah : 1
- Lama perkawinan : 7 tahun
- Jumlah keluarga yang tinggal serumah : 2 orang
- Susunan keluarga yang tinggal serumah :
Jenis Hubungan
No Umur/Bln Pendidikan Pekerjaan Ket
Kelamin Keluarga
1. Laki-laki 35 th Suami S1 Guru SD
2. Laki-laki 5 th Anak Kandung TK Pelajar

12. Keadaan Psikologis


- Hubungan ibu dengan keluarga : baik
- Hubungan ibu dengan masyarakat : baik
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NO. DIAGNOSA TUJUAN dan INTERVENSI RASIONAL


KEPERAWATAN KRITERIA
HASIL
1. Gangguan konsep Setelah tindakan 1. Tanyakan 1. Menunjukan kesopan
diri ; harga diri keperawatan dengan nama apa santunan / penghargaan
rendah berhubungan selama 3x24 jam pasien ingin dan pengakuan personal
dengan gangguan diharapkan klien dipanggil 2. Memungkinkan
fertilitas mengalami 2. Identifikasi privasi untuk hubungan
perubahan harga orang terdekat personal khusus, untuk
diri. dari siapa pasien mengunjungi atau untuk
Kriteria hasil : memperoleh tetap dekat dan
1. Klien mampu kenyaman dan menyediakan kebutuhan
mengekspresikan siapa yang harus dukungan bagi pasien
memberitahuaka 3. Menyampaikan
perasaan tentang n jika terjadi perhatian dan dapat
infertile. keadaan bahaya dengan lebih efektif
2. Terjalin kontak 3. Dengarkan mengidentifikasi
dengan aktif kebutuhan dan maslah
mata saat masalah dan serta strategi koping
berkomunikasi. ketakutan pasien pasien dan seberapa
3. Klien mampu 4. Dorong efektif
mengungkapkan 4. Membantu pasien /
Mengidentifikasi perasaan, orang terdekat untuk
menerima apa memulai menerima
aspek positif diri
yang perubahan dan
dikatakannya mengurangi ansietas
5. Diskusikan mengenai perubahan
pandangan fungsi / gaya hidup
pasien terhadap 5. Persepsi pasien
citra diri dan efek mengenai perubahan
yang ditimbulkan pada citra diri mungkin
dari penyakit / terjadi secara tiba- tiba
kondisi atau kemudian
2. Ansietas setelah tindakan 1. Tingkatkan 1. Biarkan pasien /
berhubungan dengan keperawatan ekspresi perasaan orang terdekat
ketidaktahuan selama 1x24 jam dan takut, contoh mengetahui ini sebagai
tentang akhir proses diharapkan : menolak, reaksi yang normal
diagnostik ansietas klien depresi, dan Perasaan tidak
berkurang marah. diekspresikan dapat
2. Dorong menimbulkan
kriteria hasil : keluarga untuk kekacauan internal dan
1. Klien mampu menganggap efek gambaran diri
pasien seperti 2. Meyakinkan bahwa
mengungkapkan
sebelumnya peran dalam keluarga
tentang 3. Kolaborasi : dan kerja tidak berubah
berikan sedative, 3. Mungkin diperlukan
infertilitas dan
tranquilizer sesuai untuk membantu pasien
bagaimana indikasi rileks sampai secara fisik
mampu untuk membuat
treatmentnya startegi koping adekuat
2. Klien
memperlihatkan
adanya
peningkatan
kontrol diri
terhadap
diagnosa infertile
3. Klien mampu
mengekspresikan
perasaan tentang
infertil

3. Berduka dan setelah tindakan 1. Berikan 1. kemampuan


antisipasi keperawatan lingkungan yang komunikasi terapeutik
berhubungan dengan selama 1x24 jam terbuka pasien seperti aktif
prognosis yang buruk diharapkan klien merasa bebas mendengarkan, diam,
mampu melakukan untuk dapat selalu bersedia, dan
mekanisme koping mendiskusikan pemahaman dapat
yang baik perasaan dan memberikan pasien
kriteria hasil : masalah secara kesempatan untuk
1. Klien realitas berbicara secara bebas
Menunjukan rasa 2. Identifikasi dan berhadapan dengan
pergerakan tingkat rasa perasaan
kearah resolusi duka / disfungsi : 2. Kecermatan akan
dan rasa berduka penyangkalan, memberikan pilihan
dan harapan marah, tawar - intervensi yang sesuai
untuk masa depan menawar, pada waktu induvidu
2. Klien depresi, menghadapi rasa
menunjukkan penerimaan berduka dalam berbagai
fungsi pada 3. Dengarkan cara yang berbeda
tingkat adekuat, dengan aktif
ikut serta dalam pandangan 3. Proses berduka tidak
pekerjaan pasien dan selalu berjalan dalam cara
sedia untuk yang teratur, tetapi
membantu jika fluktuasainya dengan
diperlukan berbagai aspek dari
4. Identifikasi dan berbagai tingkat yang
solusi pemecahan muncul pada suatu
masalah untuk kesempatan yang lain
keberadaan 4. Mungkin dibutuhkan
respon – respon tambahan bantuan
fisik, misalnya untuk berhadapan
makan, tidur, dengan aspek – aspek
tingkat aktivitas fisik dari rasa berduka
dan hasrat 5. Identifikasi dari
seksual masalah – masalah
5. Kaji kebutuhan berduka disfungsional
orang terdekat akan mengidentifikasi
dan bantu sesuai intervensi individual
petunjuk 6. Mungkin dibutuhkan
6. Kolaborasi : bantuan tambahan
rujuk sumber – untuk mengatasi rasa
sumber lainnya berduka, membuat
misalnya rencana, dan
konseling, menghadapi masa
psikoterapi sesuai depan.
petunjuk
4. Nyeri akut setelah tindakan 1. Lakukan 1. kemampuan
berhubungan dengan keperawatan komunikasi komunikasi terapeutik
efek test diagnostik selama 3x24 jam terapeutik seperti aktif
diharapkan nyeri 2. Pantau lokasi, mendengarkan, diam,
klien berkurang lamanya selalu bersedia, dan
kriteria hasil : intensitas dan pemahaman dapat
1. Ekspresi klien penyebaran memberikan pasien
terlihat tenang (PQRST) kesempatan untuk
2. Napas klien 3. Jelaskan berbicara secara bebas
penyebab nyeri dan berhadapan dengan
teratur perasaan
dan pentingnya
3. Skala nyeri 0- melaporkan ke 2. Perhatikan tanda
3 staff terhadap nonverbal, contoh
4. Ttv dalam karakteristik nyeri peningkatan TD dan
4. Berikan nadi, gelisah, merintih
rentang normal tindakan Untuk menentukan
5. Klien relaksasi, contoh intervensi selanjutnya
mengetahui pijatan, 3. Memberikan
lingkungan kesempatan untuk
penyebab nyeri istirahat pemberian analgesik
6. Kliem mampu 5. Bantu atau sesuai waktu
menggunakan dorong 4. Menurunkan
penggunaan tegangan otot dan
teknik distraksi nafas efektif meningkatan koping
relaksasi dengan efektif
5. Mengarahkan kembali
baik perhatian dan
membantu dalam
relaksasi otot
Ketidakberdayaan setelah tindakan 1. Kaji 1. Membantu dalam
berhubungan dengan keperawatan kemampuan dan mengantisipasi /
kurang kontrol selama 1x24 jam tingkat merencanakan
terhadap prognosis diharapkan klien kekurangan untuk pemenuhan kebutuhan
mampu menerima melaukan secara individual
keadaannya kebutuhan sehari 2. pasien ini mungkin
Kriteria hasil : – hari menjadi sangat
1. Klien mampu 2. Hindari ketakutan dan sangat
melaukan sesuatu tergantung dan
Mendemonstrasik untuk pasien yang meskipun bantuan yang
an teknik / dapat dilakukan diberikan bermamfaat
pasien sendiri, dalam mencegah
perubahan gaya tetapi berikan frustasi, adalah penting
hidup untuk bantuan sesuai bagi pasien untuk diri
kebutuhan sendiri untuk
memenuhi 3. Sadari mempertahankan harga
kebutuhan perilaku / diri
aktivitas impulsif 3. Dapat menunjukan
perawatan diri karena gangguan kebutuhan intervensi
2. Klien mau dalam mengambil dan pengawasan
Melakukan keputusan tambahan untuk
4. Pertahankan meningkatakan
aktivitas dukungan, sikap keamanan pasien
yang tegas, beri 4. Pasien akan
perawatan diri
pasien waktu memerlukan empati
sesuai tingkat yang cukup untuk tetapi perlu untuk
mengerjakan mengetahui pemberi
kemampuan
tugasnya asuhan yang akan
sendiri membantu pasien
3. Klien mampu secara konsisten

Mengidentifikasi
sumber pribadi
dan komunitas
dalam
memberikan
bantuan sesuai
kebutuhan

Resiko tinggi setelah tindakan 1. Kaji keefektifan 1. kemampuan


terhadap kerusakan keperawatan strategi koping menyatakan perasaan
koping induvidu / selama 1x24 jam dengan dan perhatian,
keluarga diharapkan mengobservasi keinginan berpartisipasi
berhubungan dengan kerusakan koping prilaku dalam rencana
metode yang individu tidak 2. Kembangkan pengobatan
digunakan dalam terjadi mekanisme 2. mengubah pola hidup
investigasi fertilitas Kriteria hasil: adaptif seseorang, mengatasi
1. Klien dapat 3. Bantu klien hipertensi kronik, dan
Mengidentifikasi untuk mengintegrasikan terapi
tingkah laku mengidentifikasi yang diharuskan
koping yang tidak stresor spesifik kedalam kehidupan
efektif dan dan kemungkinan sehari – hari
konsekuensi strategi untuk 3. Pengenalan terhadap
2. Klien mengatasinya stressor adalah langkah
Menunjukan 4. Libatkan pasien pertama dalam
kewaspadaan dari dalam mengubah respons
koping pribadi / perencanaan seseorang terhadap
kemampuan perawatan dan stressor
memecahkan beri dorongan 4. Keterlibatan
masalah partisipasi memberikan pasien
3. Klien dapat maksimal dalam perasaan kontrol diri
Memenuhi rencana yang berkelanjutan,
kebutuhan pengobatan memperbaiki
psikologis yang 5. Dorong pasien keterampilan koping dan
ditunjukan untuk dapat meningkatkan
dengan mengevaluasi kerjasama dalam
prioritas / tujuan regimen terapeutik
mengekspresikan
hidup 5. Fokus perhatian
perasaan yang
6. Bantu pasien pasien pada realitas
sesuai,
untuk situasi yang ada.
identifikasi
mengidentifikasi 6. Fokus perhatian
pilihan dan
dan mulai pasien pada realitas
pengguanaan merencanakan situasi yang ada.
sumber – sumber perubahan hidup
4. Klien mampu yang perlu.
Membuat
keputusan dan
menunjukan
kepuasaan
dengan pilihan
yang diambil.

S-ar putea să vă placă și