Sunteți pe pagina 1din 6

2.

1 Asuhan Keperawatan dalam Ketidakefektifan Pola Napas


2.5.1 Pengkajian
a. Aktivitas/istirahat
Gejala : Keletihan, Kelelahan, Malaise, ketidakmampuan dalam
melakukan aktivitas sehati-hari karena sulit bernapas,
ketidakmampuan untuk tidur, perlu tidur dalam posisi duduk tinggi,
dispnea pada saat istirahat atau respon terhadap aktivitas atau latihan.
Tanda : keletihan, gelisah, insomnia, kelemahan umum/kehilangan
otot karena tersumbatnya saluran napas.
b. Sirkulasi
Gejalah : pembengkakan pada ekstremitas bawah.
Tanda : peningkatan TD, peningkatan frekuensi jantung/takikardia
berat, bunyi jantung redup, warna kulit/membran mukosa
normal/abu-abu sianosis kuku tubuh dan sianosis perifer, pucat dapat
menunjukan anemia.
c. Integritas Ego
Gejalah : peningkatan faktor resiko, perubahan pola hidup.
Tanda : ansietas, ketakutan, dan peka terhadap rangsang.
d. Makanan/cairan
Gejalah : mual, muntah, ketidakmampuan untuk makan karena
distres pernapasan, peningkatan berat badan dapat menunjukan
edema.
Tanda : turgor kulit buruk, berkeringat,
e. Higiene
Gejalah : penurunan kemampuan/peningkatan kebutuhan bantuan
melakukan aktivitas sehari-hari.
Tanda : kebersihan buruk, bau badan.
f. Pernapasan
Gejalah : “lapar udara”, batuk menetap dengan produksi sputum
setiap hari (terutama pada saat bangun) selama minumum 2-3
minggu berturut-turut, produksi sputum (putih, atau kuning) dapat
banyak.
Tanda : pernapasan: biasanya cepat, dapat lambat. Bunyi napas:
menyebar, lembut, berbunyi. Warna: pucat, dengan sianosis bibir
kering
g. Keamanan
Gejalah : riwayat reaksi alergi atau sensitif terhadap debu, dan faktor
lingkungan yang kurang bermadai, berulangnya infeksi.
h. Seksualitas
Gejalah : penurunan seksualitas dapat terganggu.
i. Interaksi sosial
Gejalah : hubungan ketergantungan, kurang sistem pendukung,
kegagalan dukungan dari/terhadap pasangan/orang terdekat, penyakit
lama atau ketidakmampuan membaik.
Tanda : ketidakmampuan untuk membuat/mempertahankan suara
karena distres pernapasan, keterbatasan mobilitas fisik, terganggunya
aktivitas fisik.
j. Penyuluhan/pembelajaran
Gejalah : penggunaan/penyalahgunaan obat pernapasan, kesulitan
menghentikan merokok, penggunaan alkohol secara teratur,
kegagalan untuk membaik.

Mengobservasi
a. Pantau adanya pucat dan sianosis
b. Pantau efek obat pada status pernapasan
c. Tentukan lokasi dan luasnya krepitasi di sangkar iga
d. Kaji kebutuhan insersi jalan napas
e. Observasi dan dokumentasikan ekpansi dada bilateral pada pasien
yang terpasang ventilator.

2.5.2 Diagnosa
a. Ketidakefektifan Pola Nafas berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah penyebab bronkhitis.
b. Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memberi perawatan
pada anggota keluarga yang mengalami ketidakseimbangan Nutrisi
Kurang Dari kebutuhan Tubuh.
c. Resiko Hipertermi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
memberi perawatan pada anggota keluarga yang mengalami
Hipertermi.

2.5.3 Perencanaan
Perencanaan untuk klien dengan masalah oksigenasi : meliputi
fasilitas ventilasi paru, difusi gas-gas dan transport oksigen dan
karbondioksida.
a. Obat obatan yang digunakan
1. Antibiotika
2. Paracetamol
3. Ibuprofen
4. Analgetik-antipiretik
5. Aspirin

Intervensi Lanjutan
a. Ketidakefektifan Pola Nafas berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah penyebab bronkhitis.
Tujuan :
- Mempertahankan jalan napas klien.
- Mengeluarkan secret tanpa bantuan alat medis.

Kriteria Hasil :

- Dapat mempertahankan Jalan Napas Klien dengan bunyi napas


paten.
- Klien dapat melatih napas dalam sendiri.
- Keluarga klien dapat mengenal masalah yang menyebabkan
terjadinya Bronkhitis.
b. Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memberi perawatan
pada anggota keluarga yang mengalami ketidakseimbangan Nutrisi
Kurang Dari kebutuhan Tubuh.
Tujuan :
- Berat badan dalam rentang normal.
- Menunjukan perubahan perilaku pola hidup yang bersih.

Kriteria Hasil :

- Menunjukan peningkatan berat badan.


- Menunjukan perubahan perilaku pola hidup dan perubahan pola
hidup yang Baik.

c. Resiko Hipertermi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga


memberi perawatan pada anggota keluarga yang mengalami
Hipertermi.
Tujuan :
- Menunjukan agar suhu tubuh tidak panas lagi
- Ajarkan klien pentingnya mempertahankan masukan cairan yang
adekuat untuk mencegah dehidrasi
- Ajarkan tanda-tanda awal hipertermia atau serangan panas : kulit
memerah, keletihan, sakit kepala, kehilangan nafsu makan.

Kriteria Hasil :

- Mengidentifikasi faktor-faktor resiko terhadap hipertermia.


- Dapat mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal
- Dapat mengetahui tanda-tanda dari penderita hipertermi.

2.5.4 Pelaksanaan
a. Ketidakefektifan Pola Nafas berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah penyebab bronkhitis.
a) Kaji pengetahuan keluarga mengenai penyakit bronkhitis.
b) Memberikan pendidikan kesehatan mengenai cara latihan
pola napas yang efektif.
c) Diskusikan bersama keluarga mengenai cara-cara melatih
pola napas dalam yang efektif.
d) Jalaskan pada keluarga tentang cara melatih pola napas
efektif.
e) Memberikan kesempatan pada keluarga untuk melakukan
latihan pola napas dalam.
f) Bantu keluarga untuk melakukan latihan pola napas tersebut
untuk pasien.
g) Menganjurkan keluarga untuk membawa klien ke pelayanan
kesehatan apabila tidak teratasi.
b. Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memberi perawatan
pada anggota keluarga yang mengalami ketidakseimbangan Nutrisi
Kurang Dari kebutuhan Tubuh.
h) Kaji pengetahuan keluarga pentingnya nutrisi yang baik bagi
pasien.
i) Berikan penyuluhan kesehatan tentang Nutrisi, status Gizi,
makanan sehat dan bergizi, dan berbagai macam contoh
makanan yang sehat dan bergizi.
j) Diskusikan kepada keluarga tindakan yang harus dilakukan
agar nutrisi pada pasien tidak menjadi adekuat.
k) Mendiskusikan kepada keluaraga bagaimana makanan yang
akan diberikan dan asupan yang bergizi untuk klien.
c. Resiko Hipertermi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
memberi perawatan pada anggota keluarga yang mengalami
Hipertermi.
l) Mengkaji tanda-tanda vital
m) Melakukan kompres hangat
n) Diskusikan kepada keluarga bagaimana cara menurunkan
suhu tubuh.
o) Jelaskan kepada keluarga bagaiana cara menurunkan suhu
tubuh
p) Bantu keluarga untuk melakukan latihan tersebut pada klien.
q) Beri pujian kepada keluarga terhadap tindakan yang
dilakukan.
r) Berikesempatan keluarga klien untuk bertanya.

2.5.5 Evaluasi
Evaluasi mengacu pada penilaian, tahapan, dan perbaikan. Pada
tahap ini perawat menemukan penyebab mengapa suatu proses
keperawatan dapat berhasil atau gagal. Evaluasi adalah perbandingan
yang sistematis dan terencana tentang kesehtan pasien dengan tujuan
yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara berkesinambungan dengan
melibatkan pasien dan tenaga kesehatan lainnya.
Perawat menemukan reaksi klien terhadap intervensi keperawatan
yang telah diberikan dan menetapkan apa yang menjadi sasaran dari
rencana keperwatan dapat diterima. Perencanaan merupakan dasar yang
mendukung suatu evaluasi. Menetapkan kembali informasi baru yang
diberikan kepada klien untuk mengganti atau menghapus diagnosa
keperawatan, tujuan, atau intervensi keperawatan. Menentukan target
dari suatu hasil yang ingin dicapai adalah keputusan bersama antara
perawat dan klien.
Evaluasi berfokus pada individu klien dan kelompok dari klien itu
sendiri. Proses evaluasi memerlukan beberapa keterampilan dalam
menetapkan rencana asuhan keperawatan, termaksud pengetahuan
mengenai standar asuhan keperawatan, respon klien yang normal
terhadap tindakan keperawatan, dan pengetahuan konsep teladan dari
keperawatan.
Evaluasi disimpulkan berdasarkan pada sejauh mana keberhasilan
mencapai kriteria hasil, sehingga dapat diputuskan apakah intervensi
tetap dilanjutkan, dihentikan atau diganti jika tindakan yang sebelumnya
tidak berhasil.
Pasien mempertahankan patensi jalan napas yang ditunjukan dengan :
1. Peningkatan jalan napas
2. Frekuensi dan kedalaman napas sesuai
3. Gas-gas darah dlam batasan normal

Pasien mempertahankan pola pernapasan yang efektif, frekuensi, irama


dan kedalaman pernapasan normal, penurunan dispnea, gas-gas darah
batas normal.

S-ar putea să vă placă și