Sunteți pe pagina 1din 9

1.

Analisis data

Data Masalah
Data Subjektif : Perilaku kesehatan cenderung berisiko
 Berdasarkan beberapa masyarakat di berhubungan dengan kurang pemehaman
dusun bonto te’ne mengatakan didusun bonto te’ne
kurangnnya tempat pembuangan
sampah sehingga masyarakat memilih
membuang sampahnya di aliran sungai.
 Dari beberapa masyarakat di dusun
bonto te’ne mengatakan kurangnya
pemeriksaan kesehatan di tempat
tersebut dan kurangnnya fasilitas
kesehatan berupa klinik maupun
puskesmas
 Dari beberapa masyarakat di dusun
bonto te’ne mengatakan bahwa
sebagian masyarakat didusun tersebut
masih banyak memilih pengobatan
tradisional

Data Objektif :
 Dari hasil penelitian didapatkan bahwa
masalah kesehatan yang sering terjadi
di dusun bonto te’ne adalah hipertensi
 Sebanyak 25% berpendidikan SD
 Sebanyak 50% berpekerjaan sebagai
petani
 Banyaknya sampah rumah tangga di
aliran sungai akibat tidak adanya
pembuangan sampah
 Kurangnya akses fasilitas kesehatan
yang memadai di dusun tersebut
 Jauhnya akses kendaraan untuk menuju
ke fasilitas kesehatan
 Masih banyaknya masyarakan di dusun
tersebut yang masih membuang
sampah sembarangan

2. Diagnosa Keperawatan

Perilaku kesehatan cenderung berisiko berhubungan dengan kurang pemehaman didusun


bonto te’ne
Intervensi Keperawatan

DATA DIAGNOSA NOC NIC

Data Subjektif : Domain 1: Promosi Prevensi Primer: Prevensi Primer:


 Berdasarkan beberapa Kesehatan  Level 1  Level 1
masyarakat di dusun Domain IV: Pengetahuan Domain 3: Perilaku
bonto te’ne mengatakan Kelas 2: Manajemen Kesehatan dan Perilaku  Level 2
kurangnnya tempat Kesehatan  Level 2 Kelas S: Edukasi Klien
pembuangan sampah Kelas S: Pengetahuan  Level 3
sehingga masyarakat Perilaku kesehatan Kesehatan Intervensi:
memilih membuang cenderung berisiko  Level 3  5510: Pendidikan kesehatan
sampahnya di aliran (00188) Hasil:  5520: Memfasilitasi
sungai.  1805: Pengetahuan: perilaku pembelajaran
 Dari beberapa sehat
masyarakat di dusun  1832: Pengetahuan: promosi
bonto te’ne mengatakan kesehatan
kurangnya pemeriksaan  1837: Pengetahuan  Level 1
kesehatan di tempat manajemen hipertensi Domain 4: Keamanan
tersebut dan  1855: Pengetahuan: gaya  Level 2
kurangnnya fasilitas hidup sehat Kelas V: Manajemen Resiko
kesehatan berupa klinik  Level 2  Level 3
maupun puskesmas  Kelas Q: Perilkau Sehat Intervensi:
 Dari beberapa  Level 3  6520: Screening kesehatan
masyarakat di dusun  Hasil:
bonto te’ne mengatakan  1602: Perilaku promosi  Level 1
bahwa sebagian kesehatan Domai 7: Komunitas
masyarakat didusun  1606: Partisipasi dalam  Level 2
tersebut masih banyak pengambilan keputusan Kelas C: Promosi Kesehatan
memilih pengobatan perawatan kesehatan Komunitas
tradisional  Level 3
Intervensi:
Data Objektif :  8500: pengembangan
 Dari hasil penelitian kesehatan masyarakat
didapatkan bahwa
masalah kesehatan yang
sering terjadi di dusun Prevensi Sekunder: Prevensi Sekunder:
bonto te’ne adalah  Level I
hipertensi Domain IV  Level I
 Sebanyak 25% Pengetahuan dan kepercayaan Domain I
berpendidikan SD kesehatan Fisiologi dasar
 Level II  Level II
 Sebanyak 50% Kelas S: Pengetahuan Kelas E: Promosi kenyamanan
berpekerjaan sebagai kesehatan fisik
petani  Level III  Level III
 Banyaknya sampah Hasil: Intervensi:
rumah tangga di aliran  1837 : Pengetahuan:  1460 Relaksasi otot
sungai akibat tidak Manajemen Hipertensi. progresif
adanya pembuangan
sampah  Level I
 Kurangnya akses Domain IV
fasilitas kesehatan yang Pengetahuan dan kepercayaan
memadai di dusun kesehatan
tersebut  Level II
 Jauhnya akses Kelas FF: Manajemen
kendaraan untuk kesehatan
menuju ke fasilitas
kesehatan
 Masih banyaknya
masyarakan di dusun
tersebut yang masih
membuang sampah
sembarangan
2.2 Implementasi dan Evaluasi

NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI TTD


PERAWAT

1 Domain 1: Promosi 5510: Pendidikan kesehatan Subjektif:


Kesehatan 5520: Memfasilitasi pembelajaran  Lansia mengatakan tekanan darah tinggi
Kelas 2: 5604: Pengajaran berkelompok adalah tekanan darah 140 / 90 mmHg atau
lebih
Manajemen  Memberikan pendidikan
 Lansia mengatakan standa-tanda tekanan
Kesehatan kesehatan tentang hipertensi darah tinggi adalah telinga berdengung,
nyeri pada tengkuk, sakit kepala dan
dan pentingnnya perilaku penglihatan kabur
Ketidakefektifan hidup sehat didusun bonto  Lansia mengatakan faktor resiko tekanan
pemeliharaan darah tinggi adalah stress, kegemukan dan
te’ne.
kesehatan (00099) usia
Objektif:

 50% lansia dengan hipertensi hadir pada


saat kegiatan
 80% lansia yang hadir mampu
menyebutkan defenisi, gejala, faktor resiko,
komplikasi dan perawatan hipertensi
Analisis:

 1832: Pengetahuan: promosi kesehatan


meningkat dari 1 menjadi 4
 1837: Pengetahuan manajemen hipertensi
meningkat dari 2 menjadi 4
 1855: Pengetahuan: gaya hidup sehat
meningkat dari 2 menjadi 4
Perencanaan:

 Pendidikan kesehatan tentang stress dan


pelatihan manajemen stress
1460 Relaksasi otot progresif: Subjektif:

 Pendidikan kesehatan tentang  Lansia mengatakan manfaat dari teknik


relaksasi adalah menurunkan tekanan darah
stress dan pelatihan
yang disebabkan oleh stress
manajemen stress di Balai RW  Lansia mengatakan perasaannya menjadi
tenang dan nyaman setelah melakukan
19 pada tanggal 25 November
teknik relakasi progresif
2013 dan di rumah ketu  Klien mengatakan akan berusaha
posbindu RW 13 pada tanggal mencobanya setiap hari

2 Desember 2104
Objektif:

 80% lansia dengan hipertensi hadir pada


saat kegiatan
 80% lansia yang hadir mampu
menyebutkan defenisi stress, tanda-tanda
stress, penyebab stress dan penanganan
stress
 80% lansia yang hadir mampu melakukan
teknik relaksasi otot progresif
Analsisi:

1837 : Pengetahuan: Manajemen Hipertensi.


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
30 menit maka pengetahuan klien dan keluarga
tentang:

 183720 Strategi untuk menajemen stress


(meningkat dari 1 menjadi 4)

Perencanaan:

 Perlu dilakukan penyegaran setiap 3 bulan


sekali oleh pihak puskesmas
8500: pengembangan kesehatan Subjektif:
masyarakat: -
 Kampanye Hipertensi
Objektif:
dilakukan melalui pembagian
leaflet diadakan di setiap  80 % leaflet tersebar di seluruh RW keolaan

posbindu di Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos,


Kota Depok Jawa Barat.
 Pembagian kartu kontrol
Analisis
tekanan darah di posbindu
 1602: Perilaku promosi kesehatan
meningkat dari 2 menjadi 3
 1606: Partisipasi dalam pengambilan
keputusan perawatan kesehatan meningkat
dari 2menjadi 3 (jumlah pengunjung
posbindu meningkat)
Perencanaan:

 Perlu adanya tindak lanjut dari pihak


puskesmas untuk mebagiakn leaflet secara
rutin (tiga bulan sekali) dan ruin
mengadakan pendidian kesehatan di tiap
posbindu.
 Perlu adanya tindak lanjut dari puskesmas /
kader kesehatan lansia untuk
memperbaharui kartu kontrol tekanan darah
setiap setahun sekali

S-ar putea să vă placă și