Sunteți pe pagina 1din 33

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN.

M
KHUSUSNYA TN. S DENGAN HIPOTENSI DI BANJAR JAYAKERTA,
DESA KETEWEL, KECAMATAN SUKAWATI, KABUPATEN GIANYAR

Oleh :

DEWA AYU PUTRI WEDA DEWANTI


NIM.P07120216044
DIV KEPERAWATAN TINGKAT II SEMESTER IV

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2018
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN. M
KHUSUSNYA TN. S DENGAN HIPOTENSI DI BANJAR JAYAKERTA,
DESA KETEWEL, KECAMATAN SUKAWATI, KAB. GIANYAR

A. Pengkajian
1. Data Umum
a. Identitas Kepala Keluarga
b. Nama : “TN. M”
c. Umur : 38 Tahun
d. Alamat : Banjar Jayakerta, Desa Ketewel, Kecamatan
Sukawati, Kabupaten Gianyar
e. Pekerjaan : Buruh Bangunan
f. No.Telp : 087862045xxx
g. Pendidikan : SD
h. Agama : Hindu
i. Komposisi keluarga :
Tabel.1 Komposisi anggota keluarga “TN. M” khususnya “TN. S” dengan
Hipotensi di Banjar Jayakerta, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten
Gianyar.
Status Imunisasi
Keluhan
J Hepatit
No Nama Hub Umur Pend Polio DPT Cam kes. 3.hr Ket
K BCG is
pak terakhir
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 TN. M L KK 38th SD - - - - - - - - - - - - Tidak ada Sehat
2 NY. K P Istri 34th - - - - - - - - - - - - - Tidak ada Sehat
3 TN. S L Kakek 60th - - - - - - - - - - - - - Pusing Sakit
4 NY. G P Nenek 57th - - - - - - - - - - - - - Tidak ada Sehat
5 NY. D P Adik 31 th SD - - - - - - - - - - - - Tidak ada Sehat
6 An. G L Anak 4 th - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Tidak ada Sehat
2. Genogram

Gambar.1 Genogram pada keluarga “TN. M” khususnya “TN. S” dengan


HIPOTENSI di Banjar Triwangsa, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati,
Kabupaten Gianyar.

Keterangan :

= laki-laki = hubungan dengan


keluarga

= perempuan = tinggal satu rumah

= meninggal dunia = Pasien yang


diidentifikasi

= menikah
Penjelasan Genogram keluarga TN. M :
Ayah dan ibu dari Nenek dan kakek, serta nenek dan kakek Tn. M
dan Ny. K sudah meninggal dunia, tidak diketahui penyebab
meninggalnya dan tidak diketahui mempunyai riwayat hipotensi atau
penyakit keturunan lainnya.
Ayah Tn. M yaitu Tn. S berumur 60 tahun, Tn. S merupakan anak
pertama dari 4 bersaudara, dari semua saudara Tn. S tidak ada saudara
yang menderita penyakit sama dengan Tn. S. Sementara ibu dari Tn. M
yaitu Ny. G berumur 57 tahun, Ny. G adalah anak ke-5 dari 8 bersaudara,
semua saudara Ny. G tidak ada yang menderita penyakit sama dengan Tn.
S. Tn. S dan Ny. G menikah dan memiliki 6 orang anak, anak pertama,
kedua, dan kelima adalah perempuan dan sudah menikah, sementara anak
ketiga adalah laki-laki yang sudah meninggal saat masih berumur 1 tahun
karena penyait yang tidak diketahui secara jelas, anak keempat adalah laki-
laki yaitu Tn. M, berumur 38 tahun dan bekerja sebagai buruh bangunan
dan anak terakhir adalah perempuan yang belum menikah yaitu Ny. D,
berumur 31 tahun yang saat ini bekerja sebagai ART, dari seluruh saudara
Tn. M tidak ada yang memiliki riwayat hipotensi. Sedangkan dari keluarga
istri Tn. M yaitu Ny. K juga tidak ada keluarga yang memiliki riwayat
hipotensi. Tn. M menikah dengan Ny. K yang berumur 34 tahun dan
bekerja sebagai ART, saat ini Tn. M dan Ny. K sudah memiliki seorang
anak yaitu An. G yang baru berumur 4 tahun.
3. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. M adalah keluarga tradisional dengan tipe keluarga
besar yang terdiri dari kepala keluarga, istri, anak, kakek, nenek, dan adik
yang hidup dalam rumah tangga yang sama. Dalam hal ini Tn. M sebagai
kepala keluarga, Ny. K sebagai istri, anak laki-laki Tn. M yaitu An. G,
ayah Tn. M yaitu Tn. S, ibu Tn. M yaitu Ny. G dan adik Tn. M yaitu Ny.
D.
4. Suku Bangsa
Keluarga Tn. M berasal dari suku Bali. dalam kepercayaan di
daerah setempat tidak ada budaya yang menentang hal-hal mengenai
kesehatan. Bahasa yang digunakan sehari-hari dalam keluarga ini adalah
bahasa Bali.
5. Agama
Keluarga Tn. M menganut satu agama yang sama yaitu agama
Hindu, seluruh keluarga Tn. M selalu melakukan kewajiban sesuai dengan
ajaran agam serta segala aktivitas yang dilakukan selalu berpedoman pada
norma, agama, dan adat istiadat yang berlaku di daerahnya.
6. Status Sosial Ekonomi
Pendapatan keluarga Tn. M sebagian besar diperoleh dari
penghasilannya sebagai buruh bangunan, sementara istrinya juga
membantu perekonomian keluarga dengan bekerja sebagai ART (Asisten
Rumah Tangga). Dalam satu bulan Tn. M mendapatkan penghasilan
sebesar ± Rp.4.500.000, sedangkan istri Tn. M mendapat penghasilan ±
Rp.1.500.000, selain Tn. M dan istrinya, ayah dan ibu Tn. M juga
membantu perekonomian keluarga dengan bekerja sebagai petani, namun
hasil yang didapatkan setiap bulannya tidak menentu, tergantung hasil
panen di sawahnya. Sementara adik Tn. M, Ny. D juga bekerja sebagai
ART, dan mendapat penghasilan perbulan sekitar ± Rp.2.000.000. Setelah
dijumlahkan pendapatan keluarga Tn. M yang bersumber dari
penghasilann Tn.M, Ny.K dan Ny. D dalam satu bulan sekitar Rp.
8.000.000 yang sudah melebihi rata-rata UMR Kabutaen Gianyar tahun
2018 yaitu Rp.2.240.766. Sumber penghasilan yang didapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti membeli beras, sayur,
keperluan sembahyang dll. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
keadaan perekonomian dalam keluarga Tn. M tidak berasalah dan
berkecukupan.
Sementara dari hasil observasi, keluarga ini mempunyai barang
seperti kasur, TV, lemari pakaian , sepeda motor, dll. Dari hasil kerja Tn.
M dan Ny. K digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dtambah
dengan penghasilan dari Ny. D, sedangkan pengahasilan ayah da ibu Tn.
M dari hasil panen di sawah juga membantu perekonomian keluarga
untuk ditabung atau untuk keperluan upacara mupun keperluan mendesak.
7. Aktivitas Rekreasi
Keluarga Tn. M mengatakan tidak mempunyai kebiasaan rutin
untuk berekreasi sekeluarga karena waktu luang yang dimiliki keluarga
sangat terbatas, hal ini dikarenakan perkerjaan Tn. M dan anggota
keluarga yang lainnya. Saat libur bekerja di hari minggu Tn. M memilih
untuk beristirahat dan berkumpul bersama keluarganya di rumah.

B. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. M adalah berada pada tahap k-3
yaitu tahap keluarga dengan anak pra-sekolah. Tahap ini adalah tahap
keluarga dengan anak pra-sekolah yang dmulai dengan anak pertama
berusia 2,5 tahun-5 tahun. Tugas perkembangan keluarga dalam tahap ini
antara lain :
a. Memennuhi kebutuhan anggota keluarga seperti : tempat tinggal,
privasi, rasa aman dan membantu anak untuk bersosialisasi.
b. Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam keluarga maupun
masyarakat
c. Pembagian waktu yang tepat untuk individu, pasangan dan anak.
d. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
e. Mengoptimalkan waktu dan kegiatan dalam stimulasi tumbuh
kembang anak
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga Tn. M belum berhasil dalam proses mengoptimalkan
waktu dan kegiatan dalam stimulasi tumbuh kembang anak. Hal ini
dikarenakan jadwal kerja Tn. M dan istrinya yang cukup padat sehingga
sulit untuk mengatur waktu agar bisa selalu menemani kegiatan anaknya.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti
Keluarga Tn. M mengatakan keluarga tidak mempunyai riwayat
penyakit keturunan seperti hipotensi yang diderita oleh Tn. S.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Dalam keluarga Tn. M tidak ada yang mempunyai riwayat
hipotensi seperti yang diderita oleh Tn. S

C. Data Pengkajian Lingkungan


1. Karakteristik dan denah rumah
Rumah yang ditempati oleh keluarga Tn. M adalah milik sendiri
yang terdiri dari 1 lantai dengan konstruksi bangunan permanen. Terdiri
dari 3 kamar tidur, 1 kamar mandi (lengkap dengan bak penampungan air
dan jamban), merajan, bale dangin (bangunan khas orang bali) 1 dapur
berlantai semen. Rumah beratapkan genteng dan tembok dari batako yang
sudah diplester dan sudah dicat. Lantai rumah permanen dengan lantai
kamar tidur menggunakan keramik dan tidak licin. Halaman rumah cukup
bersih dan cukup rapi. Penataan rumah cukup baik dan cukup bersih, serta
pencahayaan dan ventilasi rumah baik. Kamar mandi keluarga TN. M
cukup bersih. Air yang dipakai dapat mencukupi kebutuhan keluarga.
Sumber air dari sumur dan PDAM . Listrik dipakai adalah listrik PLN
 Ruang depan : tampak cukup bersih
 Ruang tidur : terdapat kasur dan tertata cukup rapi
 Ruang dapur : kurang bersih
 Kamar mandi : cukup bersih dan air pada bak bersih
 Jendela : ventilasi cukup baik
 Sistem penyajian makanan : tertutup
 Denah rumah :

U
5.
4. 3. 2.
B T

6. 8. S

7.
X
1.
X

X X

11.
10.
Gambar.2 Denah rumah pada keluarga “TN. M” khususnya “TN. S” dengan
9.
HIPOTENSI di Banjar Triwangsa, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati,
12.
Kabupaten Gianyar

Keterangan:
1. Pintu masuk
2. Kamar tidur Tn. S dan Ny. G
3. Kamar tidur TN. M dan Ny. K
4. Kamar tidur Ny. D
5. Toilet
6. Dapur (masih membangun)
7. Tempat alat persembahyangan
8. Garase
9. Merajan
10. Balai Dangin (Bangunan Khas Bali)
11. Dapur
12. Sumur
X : Rumah keluarga Tn. MY
2. Karakteristik tetangga dan komunitasnya
Keluarga Tn. M tinggal di lingkungan desa dengan penduduknya yang
ramah. Jarak antara rumah yang satu dengan rumah yang lain berdekatan.
Hampir setiap rumah menggunakan konsep adat bali. Jarak menuju jalan
raya sekitar ± 5 m. Fasilitas yang ada di lingkungan tempat tinggal antara
lain balai banjar, warung sembako, puskesmas, dll. Kebanyakan
masyarakat di banjar Jayakerta, Ketewel bermata pencaharian sebagai
buruh bangunan dan petani. Masyarakat di banjar Jayakerta ini saling
menghormati dan segala kegiatan di masyarakat dilakuka dengan
berpedoman pada norma dan adat istiadat setempat.
3. Mobilitas keluarga
Tn. M mengatakan keluarganya merupakan penduduk asli Banjar
Jayaketa, Ketewel. Sudah menetap di Ketewel sejak dari lahir, sampai saat
ini keluarga Tn. M dapat beradaptasi dengan baik dan tidak pernah
bermasalah dengan tetangga.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. M memandang lingkungan tempat tinggalnya sebagai
lingkungan yang baik, interaksi dengan tetangga baik dan aktif dalam
kegiatan-kegiatan di banjar seperti gotog royong dan upacara keagamaan.
5. Sistem pendukung keluarga
Informal : Keluarga Tn. M mengatakan jika ada masalah, maka Tn.
M selaku kepala keluarga akan membicarakannya dengan
istri, kedua orang tua dan adiknya. Keluarga Tn. M tidak
pernah melibatkan keluarga lain/tetangga untuk ikut
menyelesaikan masalah yang ada dalam keluarga tersebut.
Formal : Tn. M mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit,
maka akan dibawa ke pelayanan kesehatan baik
puskesmas maupun dokter umum.
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn. M mengatakan komunikasi dalam keluarga dilakukan
secara terbuka. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Bali.
Frekuensi komunikasi dalam keluarga setiap hari dilakukan. Keluarga Tn.
M mengatakan tidak ada masalah komunikasi dalam keluarganya,
2. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Tn. M mengatakan yang membuat dan mengambil keputusan
dalam keluarga adalah Kepala Keluarga yaitu Tn. M, dimana keputusan
tersebut sudah dibicarakan sebelumnya dengan keluarga. Keluarga Tn. M
mengatakan di dalam keluarganya mereka saling menghargai antara satu
dengan yang lain, saling membantu serta saling mendukung.
3. Struktur dan peran keluarga
Formal : Keluarga Tn. M mengatakan merupakan anggota masyarakat dari
Banjar Jayakerta, Desa Ketewel, oleh karena itu jika ada kegiatan
di lingkungannya Tn. M dan keluarga juga ikut ambil bagian dalam
kegiatan tersebut, seperti kegiatan kedukaan, membantu acara di
banjar serta kegiatan upacara keagamaan lainnya.
Informal : Keluarga Tn. M mengatakan Tn. M berperan sebagai kepala
keluarga sekaligus pencari nafkah yang bekerja sebagai buruh
banguan, sementara istri Tn. M, Ny. K juga membantu
perekonomian keluarga dengan bekerja sebagai ART dan sebagai
IRT (Ibu Rumah Tangga). Ayah dan Ibu Tn. M yaitu Tn. S dan Ny.
G menjadi petani dan membantu dalam mengurus anak Tn. M
sedangkan adik Tn. M yaitu Ny. D bekerja sebagai ART.
4. Nilai dan norma keluarga
Keluarga Tn. M mengatakan norma yang berlaku dalam keluarga
disesuaikan dengan agama yang dianut oleh keluarga. Bila ada keluarga
yang sakit akan dibawa ke pelayanan kesehatan baik Puskesmas maupun
dokter umum. Dari segi budaya Bali di daerah setempat, tidak ada
larangan atau pantangan tertentu yang berpengaruh terhadap kesehatan
maupun dalam kegiatan sehari-hari
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Semua keluarga Tn. M saling menyayangi satu sama lain. Apabila ada
keluarga yang sakit atau yang ditimpa musibah maka anggota keluarga
yang lain akan saling membantu.
2. Fungsi sosialisasi
Diwaktu luang Tn. M saat libur dari pekerjaannya, Tn. M dan keluarga
sering berkumpul dirumah sambil mengobrol dan berinteraksi dengan
anggota keluarga lain. Tn. M mengatakan sangat perlu dalam
membiasakan anggota keluarga untuk bisa bermasyarakat dan bergaul di
lingkungan tempat tinggal keluarga agar hubungan dengan tetangga tetap
baik dan harmonis.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga Tn. M mengatakan jika ada keluarga yang sakit langsung
diajak berobat ke pelayanan kesehatan terdekat, seperti Puskesmas atau
Dokter umum.
4. Fungsi Reproduksi
Ayah dan ibu Tn. M yaitu Tn. S dan Ny. G memiliki 6 orang anak, anak
pertama, kedua, dan kelima adalah perempuan dan sudah menikah,
sementara anak ketiga adalah laki-laki yang sudah meninggal saat masih
berumur 1 tahun karena penyait yang tidak diketahui secara jelas, anak
keempat adalah laki-laki yaitu Tn. M dan anak terakhir adalah perempuan
yang belum menikah yaitu Ny. D. Tn. M menikah dengan Ny. K saat ini
Tn. M dan Ny. K sudah memiliki seorang anak yaitu An. G yang baru
berumur 4 tahun. Ibu Tn. M, Ny. G sudah menopause sejak 10 tahuun
yang lalu sedangkan istri Tn. M, Ny. K tidak menggunakan kontrasepsi.
5. Fungsi Ekonomi
Tn. M mengatakan bekerja sebagai buruh bangunan sementara istri
dan adiknya bekerja sebagai ART sedangkan ayah dan ibunya bekerja
sebagai petani yang hanya mengandalkan hasil panen saja. Penghasilan
dari keluarga Tn. M digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari
untuk bahan makanan di dapur, perlengkapan mandi, dan perlengkapan
sembahyang sehari-hari dan kebutuhan yang lainnya.

F. Tugas Perawatan Keluarga


1. Mengenal masalah keluarga
Tn. M mengatakan ayahnya yaitu Tn. S sering mengeluhkann sakit
kepala dan mata berkunang-kunang, namun keluarga Tn. M tidak
mengetahui bahwa itu merupakan salah satu gejala hipotensi, keluarga Tn.
M hanya menganjurkan agar Tn. S beristirahat dan membatasi aktivitas di
sawah.
2. Kemampuan keluarga mengambil keputusan
Keluarga Tn. M mengatakan apabila ada keluarga yang sedang sakit
maka keputusan yang diambil tentang tindakan yang akan dilakukan untuk
merawat anggota keluarga yang sakit adalah dengan membawa ke
pelayanan kesehatan terdekat atau jika keadaan tidak memungkinkan maka
akan dibelikan obat saja di apotek terdekat.
3. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Tn. M mengatakan belum mengetahui secara jelas bagaimana
cara merawat anggota keluarga yang mengalami hipotensi.
4. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang
sehat.
Keluarga Tn. M mengatakan kurang mampu memelihara dan
memodifikasi lingkungan rumah untuk mendukung status kesehatan
anggota keluarga
5. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat
Keluarga Tn. M mengatakan sudah menggunakan fasilitas kesehatan
yang tersedia, apabila ada keluarga yang sakit diajak berobat ke puskesmas
atau dokter umum terdekat.
G. Stress dan Koping Keluarga
1. Stresor jangka pendek dan panjang
a) Stres jangka pendek
Keluarga Tn. M mengatakan khawatir dengan penyakit hipotensi
yang diderita TN. S. TN. S juga mengatakan khawatir dengan keadaan
yang tiba-tiba dapat mengancam jiwanya
b) Stres jangka panjang
Keluarga Tn. M mengatakan khawatir jika penyakit yang diderita
Tn. S tak kunjung sembuh dan merasa takut jika keturunannya akan
menderita penyakit yang sama dengan Tn. S.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Keluarga Tn. M mengetahui penyakit yang diderita Tn. S tetapi belum
mengetahui apakah perlu pemantauan atau pemeriksaan rutin.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn. M mengatakan jika ada masalah selalu
mendiskusikannya dalam keluarga sehingga masukan dari anggota
keluarga lainnya dapat membantu dalam menyelesaikan masalah
4. Strategi adaptasi disfungsional
Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga
menghadapi masalah secara maladaptif.

H. Tingkat Kemandirian Keluarga


Menurut Depkes RI tahun 2006, keluarga Tn. NK termasuk ke dalam
keluarga dengan tingkat kemandirian ke-II. Hal ini berdasarkan kriteria :
1. Menerima petugas kesehatan/petugas puskesmas
Keluarga Tn. M terlihat sangat antusias ketika petugas datang
berkunjung ke rumahnya untuk melakukan pengkajian. Sikap keluarga
terbuka dan hangat. Sikap keluarga sangat terbuka terbukti dari setiap
pertanyaan yang diajukan oleh petugas mengenai keluarganya, mereka
berusaha mengingat-ingat dan memberikan keterangan sebenar-
benarnya dan selengkap-lengkapnya.
2. Menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana keperawatan
Keluarga Tn. M menerima pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
petugas seperti mengukur tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik, dan
melakukan tindakan-tindakan edukasi. Mereka nampak merasa
terbantu oleh karena adanya pelayana kesehatan tersebut.
3. Tahu dan dapat mengungkapkan masalah secara benar.
Ketika pengkajian, keluarga dapat mengungkapkan masalah yang
dialami dengan lugas dan lancar tanpa ketinggalan suatu apapun.
Keluarga menuturkan perjalanan penyakit Tn. S, bagaimana tanda dan
gejala yang terjadi.
4. Memanfaatkan pelayanan kesehatan sesuai anjuran
Keluarga mengatakan bahwa ketika Tn. S maupun anggota keluarga
lainnya mengalami sakit, maka mereka akan segera membawa pasien
ke fasilitas kesehatan terdekat.
5. Melakukan tindakan keperawatan secara sederhana sesuai anjuran
Keluarga mengatakan bila terdapat keluhan dari Tn. S maka sesuai
anjuran dari dokter yang merawat bahwa kesehatan bergantung pada
pengobatan, pengaturan diet, dan kondisi lingkungan yang baik dan
nyaman, keluarga akan mengusahakan hal tersebut secara cepat dan
tepat untuk memulihkan keadaan TN. S sesegera mungkin.

I. Data Pemeriksaan Fisik Neurologis Tn. S


a. Pemeriksaan Perangsangan Selaput Otak
1) Tes Kaku kuduk (-)
a. Pemeriksaan Motorik
1) Tenaga
5-5-5 5-5-5
Ekstremitas atas :5
5-5-5 5-5-5
Ekstremitas bawah :5
2) Tonus Otot
Ekstremitas atas : Normal
Ekstremitas bawah : Normal
3) Langkah dan Gaya Jalan
Pasien melangkah dan berjalan normal
b. Fungsi Luhur
GCS: E4, V5, M6 (normal)

J. Pemeriksaan Fisik Keluarga


TABEL 2. KeluargaTn. M Khususnya Tn. S dengan hipotesi di Banjar
Jayakerta Desa Ketewel, Sukawati Tanggal 26 Pebruari -17 Maret 2018

Hasil NAMA ANGGOTA KELUARGA


Pemeriksaan
Tn. M Ny. K Tn. S Ny. G Ny. D An. G

KU Baik, tidak Baik, tidak Pasien Baik, tidak Baik, tidak Baik, tidak
ada keluhan ada keluhan mengatakan ada keluhan ada keluhan ada keluhan
pusing daan
lemas

Tekanan 100/70 100/80 90/70 mmHg 120/80 110/80 -


Darah mmHg mmHg mmHg mmHg

Nadi 80x/menit 82x/menit 80x/menit 80x/menit 80 x/menit 80x/menit

Suhu 36,3o C 36,2o C 36,1o C 36,2o C 36,3o C 36,2o C

RR 20x/menit 20x/menit 18x/menit 22x/menit 20x/menit 22x/menit

BB 50 Kg 40 Kg 51 Kg 46 Kg 61 kg 15 Kg

TB 163 Cm 143 Cm 156 Cm 145 Cm 151 cm 99 Cm

Kepala Mesocepal, Mesocepal, Mesocepal, Mesocepal, Mesocepal , Mesocepal,


rambut rambut rambut rambut rambut rambut
bersih, warna bersih, warna berwarna berwarna bersih, warna bersih, warna
hitam. hitam. hitam dan hitam dan hitam hitam.
sudah sudah
terdapat terdapat
uban. uban..

Mata Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,


konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva
tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis,
sclera tidak sclera tidak sclera tidak sclera tidak sclera tidak sclera tidak
ikterik, pupil ikterik, pupil ikterik, pupil ikterik, pupil ikterik, pupil ikterik, pupil
ishokor ishokor ishokor ishokor ishokor ishokor

Hidung Bersih, Bersih, Bersih, Bersih, Bersih, Bersih,


penciuman penciuman penciuman penciuman penciuman penciuman
baik, tidak baik, tidak baik, tidak baik, tidak baik, tidak baik, tidak
ada ada ada ada ada ada
pernapasan pernapasan pernapasan pernapasan pernafasan pernapasan
cuping cuping cuping cuping cuping cuping
hidung. hidung. hidung. hidung. hidung hidung.

Telinga Bersih, Bersih, Bersih, Bersih, Bersih, Bersih,


simetris, simetris, simetris, simetris, simetris, simetris,
tidak ada tidak ada tidak ada terdapat tidak ada tidak ada
serumen, serumen, serumen, serumen, serumen, serumen,
fungsi fungsi fungsi fungsi fungsi fungsi
pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran
baik baik. terganggu cukup baik baik baik

Mulut Bersih, Bersih, Bersih, Bersih, Bersih, Bersih,


mukosa bibir mukosa bibir mukosa bibir mukosa bibir mukosa bibir mukosa bibir
lembab. lembab. kering. lembab. lembab lembab.
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar
tiroid, dan tiroid, dan tiroid, dan tiroid, dan tiroid, dan tiroid, dan
kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar
getah bening getah bening getah bening getah bening getah bening getah bening

Dada Pergerakan Pergerakan Pergerakan Pergerakan Pergerakan Pergerakan


dada dada dada dada dada dada
simetris, simetris, simetris, simetris, simetris, simetris,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
penggunaan penggunaan penggunaan penggunaan penggunaan penggunaan
otot bantu otot bantu otot bantu otot bantu otot bantu otot bantu
pernafasan pernafasan pernafasan pernafasan pernafasan pernafasan

Paru – paru Auskultasi Auskultasi Auskultasi Auskultasi Auskultasi Auskultasi


paru paru paru paru paru paru
vesikuler vesikuler vesikuler vesikuler vesikuler vesikuler

Jantung Ictus cordis Ictus cordis Ictus cordis Ictus cordis Ictus cordis Ictus cordis
tidak tampak, tidak tampak, tidak tampak, tidak tampak, tidak tampak, tidak tampak,
perkusi perkusi perkusi perkusi perkusi perkusi
jantung : jantung : jantung : jantung : jantung : jantung :
pekak pekak pekak pekak pekak pekak

Abdomen Datar, Datar, Datar, Datar, Datar, Datar,


simetris, simetris, simetris, simetris, simetris, simetris,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
Ekstrimitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
dan kekuatan varises, varises, varises, , varises, varises, tidak varises,
otot Tidak ada Tidak ada tidak ada tidak ada ada edema, tidak ada
edema,ekstre edema,ekstre edema,ekstre edema,ekstre ekstremitas edema,ekstre
mitas atas mitas atas mitas atas mitas atas atas dan mitas atas
dan bawah dan bawah dan bawah dan bawah bawah dalam dan bawah
dalam dalam dalam dalam kondisi baik, dalam
kondisi baik, kondisi baik, kondisi baik, kondisi baik, sensibilitas kondisi baik,
sensibilitas sensibilitas sensibilitas sensibilitas normal, sensibilitas
normal, normal, normal, normal, ROM normal,
ROM ROM ROM ROM normal, akral ROM
normal, akral normal, akral normal, akral normal, akral hangat, CRT normal, akral
hangat, CRT hangat, CRT hangat, CRT hangat, CRT <3 detik, hangat, CRT
< 3 detik, < 3 detik, < 3 detik, < 3 detik, kuku bersih, < 3 detik,
kuku bersih, kuku bersih, kuku bersih, kuku bersih, kekuatan otot kuku bersih,
kekuatan otot kekuatan otot kekuatan otot kekuatan otot : kekuatan otot
: : : : :
555 555
555 555 555 555 555 555 555 555 555 555
555 555
555 555 555 555 555 555 555 555 555 555

Genetalia Jenis kelamin Jenis kelamin Jenis kelamin Jenis kelamin Jenis kelamin Jenis kelamin
laki-laki perempuan laki-laki perempuan perempuan laki-laki

Kesimpulan Sehat Sehat Sakit Sehat Sehat Sehat

Kesimpulan :
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa TN. S menderita hipotensi.
TN. S belum mengetahui cara merawat dirinya yang menderita hipotensi,
tekanan darah Tn. S belum terkontrol karena asuppan makan Tn. S kurang
optimal.
K. Harapan Keluarga
Keluarga menyatakan sangat senang dengan kehadiran perawat dan
berharap kehadiran perawat dapat membantu keluarga dalam memberi
informasi tentang cara merawat, cara pencegahan, serta penanganan apabila
ada anggota keluarga dengan penyakit pada keluarga (Dalam hal ini TN. S
yang mengalami HIPOTENSI).

L. Diagnosis Keperawatan Keluarga *


1. Analisa Data

No. Data Problem Etiologi

1. Data Subjektif : Defisiensi Ketidakmampuan keluarga


1. Keluarga Tn. M mengatakan Tn. S Pengetahuan mengenal masalah
sering mengeluhkan pusing, merasa kesehatan anggota
lemas cepat lelah dan mata kadang keluarga yang sakit
berkunang--kunang.
2. Keluarga Tn. M mengatakan, Tn. S
sudah mengkonsumssi obat dan vitamin
yang didapatkan di dokter namun rasa
lemas dan pusing masih tetap dirasakan.
3. Keluarga mengatakan kurang mengerti
tentang masalah hipotensi dan cara
penanganannya
Data Objektif :
1. Keluarga tampak antusias dalam
bertanya mengenai penyakit hipotensi,
meliputi pengertian, tanda/gejala,
penyebab dan penanganannya.
2. Keluarga tidak bisa menjawab
pertanyaan yang diberikan mengenai
hipotensi.
3. KU : baik
4. TD : 990/70 mmHg
5. Nadi : 80 x/menit
6. RR : 18 x/menit
7. S : 36,10 C
2 Data Subjektif : Resiko Ketidakmampuan keluarga
1. Keluarga Tn. M mengatakan Tn. S terjadi merawat anggota keluarga
sudah beberapa kali merasa pusing dan komplikasi yang sakit
beerkunang-kunang, namun dianggap hipotensi
hal yang biasa oleh Tn. S dan keluarga.
2. Keluarga mengatakan kurang mengerti
cara merawat anggota keluarga dengan
penyakit hipotensi, selama ini keluarga
hanya menganggap pusing/sakit kepala
yang dialami Tn. S hanya pusing/sakit
kepala biasa.
Data Objektif
1. KU : baik
2. TD : 90/70 mmHg
3. Nadi : 80 x/menit
4. RR : 18 x/menit
5. S : 36,10 C

2. Perumusan Diagnosis Keperawatan


No. Diagnosis Keperawatan

1. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga


mengenal masalah kesehatan anggota keluarga dengan penyakit hipotensi.

2. Resiko terjadi komplikasi hipotensi berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga merawat anggota keluarga dengan penyakit hipotensi.
M. Penilaian (Skoring) Diagnosa Keperawatan Keluarga
1. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan anggota keluarga dengan penyakit hipotensi.
NO KRITERIA SKOR BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN

1. Sifat masalah Sifat masalah aktual karena


Skala : Aktual 3 dilihat dari antusias keluarga
3
Resiko 2 ×1 = 1 bertanya mengenai hipotensi dan
3
Potensial 1 1 tidak dapat menjawab
pertanyaan yang diberikan

2. Kemungkinan Kemungkinan masalah dapat


masalah dapat diubah diubah dengan mudah karena
Skala : Mudah 2 2 keluarga sangat antusias dalam
×2 = 2
Sebagian 1 2 2 mendengar penjelasan mengenai
Tidak dapat 0 penyakit hipotensi.
3. Potensial masalah Potensial masalah untuk dicegah
untuk dicegah tinggi karena adanya keinginan
Skala : Tinggi keluarga untuk mengetahui
3
Cukup 3 1 ×1 = 1 pengertian, penyebab, tanda dan
3
Rendah 2 gejala hipotensi
1
4. Menonjolnya Keluarga tidak mengetahui jelas
masalah tentang penyakit yang diderita
Skala : Masalah 2 oleh Tn. S, dan belum paham
berat, harus segera tentang hipotensi sehingga perlu
2
ditangani ×1 = 1 diberikan berbagai informasi
2
Ada masalah tetapi 1 mengenai hipotensi agar
tidak perlu ditangani 1 keluaraga bisa mengetahui
Masalah tidak secara dini tanda dan gejala
dirasakan 0 hipotensi.
JUMLAH 5
2. Resiko terjadi komplikasi hipotensi berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga dengan penyakit hipotensi.

NO KRITERIA SKOR BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN

1. Sifat masalah Sifat masalah resiko karena


Skala : Aktual 3 keluarga belum mengerti cara
Resiko 2 1 2 2 merawat anggota keluarga
×1 =
Potensial 1 3 3 dengan penyakit hipotensi.

2. Kemungkinan Kemungkinan masalah dapat


masalah dapat diubah diubah dengan mudah, karena
Skala : Mudah 2 2 keluarga kooperatif dan antusias
2
Sebagian 1 ×2 = 2 dalam menerima penjelasan
2
Tidak dapat 0 tentang cara merawat anggota
keluarga dengan penyakit
hipotensi.
3. Potensial masalah Potensial masalah untuk dicegah
untuk dicegah tinggi karena adanya keinginan
Skala : Tinggi 3 1 keluarga untuk mengetahui
Cukup 2 3 komplikasi, cara mencegah
×1 = 1
Rendah 1 3 hipotensi, dan cara merawat
anggota keluarga dengan
penyakit hipotensi.
4. Menonjolnya masalah Keluarga kurang mengerti
Skala : Masalah 2 tentang cara merawat anggota
berat, harus segera keluarga dengan penyakit
ditangani 1 2 hipotensi sehingga perlu
×1 = 1
Ada masalah tetapi 1 2 diberikan informasi yang lebih
tidak perlu ditangani jelas dan lengkap agar keluarga
Masalah tidak 0 bisa merawat Tn. S.
dirasakan
JUMLAH 𝟐
4 𝟑
N. Prioritas Diagnosa Keperawatan
Prioritas Diagnosa Keperawatan Skor

1. Defisiensi pengetahuan keluarga Tn. M berhubungan dengan 5


ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan Tn. S dengan
penyakit hipotensi.
2
2. Resiko terjadi komplikasi hipotensi berhubungan dengan ketidakmampuan 43
keluarga merawat anggota keluarga dengan penyakit hipotensi.
N. Intervensi Keperawatan

No Tujuan
Kriteria Hasil Standar Intervensi
Dx TUM TUK

1 Setelah Setelah Verbal 1. Keluarga mampu 1. Kaji tingkat pengetahuan


dilakukan 3 x dilakukan menyebutkan keluarga mengenai
kunjungan, tindakan pengertian hipotensi
diharapkan keperawatan hipotensi 2. Berikan Penkes kepada
pengetahuan 1 x 60 menit, 2. Keluarga mampu keluarga tentang :
keluarga diharapkan menyebutkan a. Pengertian hipotensi
Verbal
bertambah pengetahuan penyebab hipotensi b. Penyebab hipotensi
tentang keluarga 3. Keluarga mampu c. Tanda dan gejala
hipotensi bertambah menyebutkan tanda hipotensi
tentang dan gejala d. Cara penanggulangan
hipotensi hipotensi penyakit hipotensi
Verbal 4. Keluarga dapat 3. Berikan kesempatan
menyebutkan cara keluarga bertanya
penanggulangan
dari hipotensi

2 Setelah Setelah Psikomotor 1. Keluarga dapat 1. Kaji tingkat pengetahuan


dilakukan 3 x dilakukan memahami keluarga mengenai cara
kunjungan, tindakan bagaimana cara merawat anggota
diharapkan keperawatan merawat anggota keluarga yang sakit.
keluarga 1 x 60 menit, keluarga dengan 2. Kaji TTV Keluarga
mengetahui diharapkan penyakit hipotensi 3. Berikan Penkes kepada
komplikasi keluarga 2. Keluarga dapat keluarga tentang :
dari hipotensi memahami Psikomotor merawat keluarga a. Cara merawat
dan mampu cara merawat yang menderita keluarga dengan
memahami anggota hipotensi hipotensi
cara merawat keluarga 3. Keluarga dapat b. Komplikasi hipotensi
anggota dengan menyebutkan c. Cara mencegah
keluarga penyakit Verbal komplikasi dan hipotensi
dengan hipotensi dan cara mencegah 4. Berikan kesempatan
penyakit mengetahui hipotensi keluarga bertanya
hipotensi komplikasi 4. Keluarga dapat 5. Motivasi keluarga untuk
dari hipotensi Verbal menyebutkan cara tetap mengontrol
mencegah kesehatan Tn. S ke
komplikasi dari Pelayanan kesehatan
hipotensi 6. Berikan pujian atas
keputusan yang diambil
oleh keluarga
O. Implementasi
NO.
WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
DX

Selasa, 6 1,2 TUK 1: Keluarga sangat terbuka dan antusias


Maret Mengkaji tingkat pengetahuan terhadap kedatangan perawat.
2018 keluarga mengenai hipotensi Keluarga menjawab setiap
Pukul pertanyaan yang diberikan. Keluarga
17.00 mengatakan belum mengetahui
WITA secara spesifik mengenai hipotensi
baik tanda dan gejala maupun cara
menangani dan komplikasi yang
dapat terjadi.
2 TUK 2 : 1. TTV Tn. M
Mengkaji TTV keluarga TD : 100/70 mmHg
N : 80x/menit
S : 36,30c
R : 20x/menit
2. TTV Ny. K
TD: 100/80 mmHg
N : 82x/menit
S : 36,20c
R : 20x/menit
3. TTV Tn. S
TD: 90/70 mmHg
N : 80x/menit
S : 36,10c
R : 18x/menit
4. TTV Ny. K
TD: 120/80 mmHg
N : 80x/menit
S : 36,20c
R : 22x/menit
5. TTV Ny. D
TD: 110/80 mmHg
N : 80x/menit
S : 36,30c
R : 20x/menit
6. An. G
N : 80x/menit
S : 36,20c
R : 22x/menit
1 TUK 2 : Keluarga tampak antusias dan
Memberikan Penkes kepada sesekali bertanya (diskusi) dengan
keluarga tentang : mahasiswa. Keluarga tampak tidak
a. Pengertian HIPOTENSI kebingungan berkomunikasi dengan
b. Penyebab HIPOTENSI mahasiswa, keluarga mengerti dan
c. Tanda dan gejala paham mengenai apa yang
HIPOTENSI disampaikan mahasiswa.
d. Cara penanggulangan
HIPOTENSI

1 TUK 3 : Keluarga bertanya mengenai


Memberi kesempatan keluarga mmakanan apa yang bisa dikonsumsi
untuk bertanya untuk mencegah dan menangani
hipotensi. Mahasiswa memberikan
jawaban yang dapat dimengerti dan
diterima oleh pasien dan keluarga
Rabu, 7 2 TUK 2 : TTV Tn. S:
Maret Mengkaji TTV TD: 100/70 mmHg
2018 N : 80x/menit
Pukul S : 360c
13.00 R : 22 x/menit
WITA 1,2 TUK 1 : Keluarga mengatakan sudah lebih
Mengkaji tingkat pengetahuan paham mengenai penyakit hipotensi.
keluarga mengenai pengertian, Namun keluarga mengatakan masih
penyebab, tanda dan gejala kurang memahami tenntang
hipotensi serta cara merawat bagaiman cara merawat keluarga
anggota keluarga dengan dengan hipotensi.
penyakit hipotensi.
2 TUK 3 : Keluarga tampak antusias dengan
Menjelaskan kepada keluarga penjelasan yang dipaparkan. Respon
tentang : ditunjukkan dengan sesekali bertanya
a. Komplikasi HIPOTENSI (diskusi) tentang hal yang belum
b. Cara mencegah komplikasi dipahami. Keluarga tampak mengerti
dari HIPOTENSI mengenai apa yang disampaikan.
2 TUK 4: Keluarga tampak memerhatikan
Mengajarkan keluarga dengan seksama penjelasan dari
bagaimana cara merawat mahasiswa.
anggota keluarga dengan
penyakit HIPOTENSI

2 TUK 5 : Keluarga bertanya mengenai


Memberikan kesempatan pengaruh kebiasaan buruk pasien
keluarga bertanya yang jarang bahkan tidak suka
minum air putih. Mahasiswa
menjawab dan memaparkan dampak
yang dapat terjadi kepada keluarga.
Keluarga terlihat antusias dan
menyimak jawaban dengan baik.
2 TUK 6 : Keluarga mengatakan akan
Motivasi keluarga untuk tetap mengontrol Tn. S ke pelayanan
mengontrol kesehatan Tn. S kesehatan
ke Pelayanan Kesehatan
2 TUK 7 : Keluarga tampak atusias
Memberikan pujian atas
keputusan yang diambil oleh
keluarga
Kamis, 8 1,2 TUK 1 : Keluarga antusias terhadap
Maret Mengkaji tingkat pengetahuan kedatangan perawat. Keluarga
2018 keluarga mengenai menjawab setiap pertanyaan yang
Pukul HIPOTENSI diberikan. Keluarga mengatakan
17.00 sudah cukup paham tentang penyakit
WITA HIPOTENSI
2 TUK 2 : TTV Ny. WM :
Mengkaji TTV TD: 100/90 mmHg
N : 78x/menit
S : 36,20c
R : 18 x/menit
2 TUK 4 : Tidak ada keluarga yang bertanya,
Memberikan kesempatan keluarga mengatakan sudah lebih
keluarga untuk bertanya memahami mengenai hipotensi yang
diderita Tn. S.

2 TUK 5 : Keluarga mengatakan akan rutin


Motivasi keluarga untuk tetap memeriksakan Tn. S ke Pelayanan
mengontrol kesehatan Tn. S kesehan terdekat
ke Pelayanan Kesehatan
2 TUK 6 : Keluarga mengatakan sangat senang
Memberikan pujian atas dengan kehadiran perawat dan akan
keputusan yang diambil oleh melanjutkan saran dan masukan yang
keluarga sudah diberikan
P. Evaluasi
No.
Waktu Evaluasi Paraf
Dx

Senin, 12 1 S:
Maret Keluarga Tn. M mengatakan :
2018 - Hipotensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah berada
Pukul dibawah batas normal.
13.30 - Penyebab hipotensi antara lain dehidrasi karena jarang
WITA minum air putih, perdarahan, diare, kurang olahraga,
konsumsi garam kurang, asupan makanan tidak baik, kurang
istirahat dan kelelahan.
- Tanda dan gejala hipotensi adalah pusing, lemas, mata
berkunang-kunang, mual, kulit pucat, merasa kelelahan dan
kehilangan kesadaran
O:
- Keluarga bisa menjawab pertanyaan yang diberikan
- Keluarga tampak antusias
- Keluarga tampak kooperatif
A:
- Masalah teratasi
P :
- Pertahankan intervensi
- Ingatkan keluarga untuk memperhatikan kondisi TN. S

Senin, 12 2 S:
Maret Keluarga TN. M mengatakan :
2018 - Cara merawat anggota keluarga dengan penyakit hipotensi
Pukul adalah denganbanyak minum air putih, membatasi aktivitas
13.30 fisik pasien, memberikan makanan yang kaya akan zat, rutin
WITA beristirahat dan selalu mengontrol tekanan darahnya.
- Komplikasi dari darah rendah adalah penyakit jantung,
shock, gangguan ginjal dan anemia.
- Cara mencegah komplikasi dari hipotensi adalah memeriksa
tekanan darah secara teratur, tidak beraktifitas berlebihan,
berolahraga secara teratur, mengkonsumsi makanan sehat dan
banyak minum air putih..
O:
- Keluarga TN. M tampak kooperatif dan aktif
- Keluarga tampak antusias
A:
- Masalah teratasi
P :
- Ingatkan cara merawat anggota keluarga dengan penyakit
hipotensi.
- Motivasi keluarga untuk tetap kontrol kesehatan TN. S ke
Pelayanan kesehatan
Jayakerta,… Maret 2018

Mengetahui,

Pembimbing Klinik/CI Mahasiswa

(………………………………) (Dewa Ayu Putri Weda Dewanti)

NIP : NIM : P07120216044

Crinical Teacher/CT

(………………………………)
NIP :
Lampiran I
DOKUMENTASI

S-ar putea să vă placă și