Sunteți pe pagina 1din 1

An T 8 tahun datang ke RS dengan keluhan demam tinggi disertai nyeri kepala hasil

anamnesa didapatkan bahwa klien sering berkeringat pada malam hari, lemas, mudah sakit
terutama pilek, mudah pendarahan terutama di gusi. Pada lutut dan paha sering timbul memar
kebiruan, selain itu ketika menggosok gigi, gusi sering berdarah. Pernah dibawa ke dokter dan di
diagnose DBD, klien sembuh setelah diobati, tapi tidak lama kemudian keluhan muncul lagi.
Terakhir dibawa ke rumah sakit daerah setempat, namun langsung dirujuk ke RSUP. Di RSUP
dilakukan pemeriksaan darah dan didapatkan hasil : Hb 9gr/dl, leukosit 70.000 sel//mm3,
eritrosit 3 juta sel/mm3 , thrombosit 40.000 sel/mm3, MCV 96, MCH 28, MCHC 32.4, Albumin
4.1, protein 7,2, Fe serum 87, TiBC 315. Dari pemeriksaan fisik didapatkan RR 20x/menit, Suhu
38,7 derajat celcius, N 82 x/menit, TD 120/90 mmHg, klien tampak lemas dan pucat, bibir kering
dan sianosis, akral dingin dan sianosis, CRT 3 detik Berdasarkan hasil pemeriksaan tadi, dokter
melakukan pemeriksaan BMP dan hasilnya menunjukan sel blast (+): 20 %. Hasil pemeriksaan
immunoferrotyping menunjukan ALL-L2. Tindakan yang dilakukan terhadap An.D di RSUP
adalah kemoterapi tahap I (induksi) menggunakan Indonesia ALL Protokol HR.

Setelah dilakukan kemoterapi klien sering mengeluh kesakitan dan merasa nyeri sehingga
sering menangis. Klien terlihat lemas, sering merasa mual dan muntah diikuti dengan diare yang
terjadi setelah 24 jam setelah kemoterapi. Wajah tampak pucat dan konjungtiva animis serta
akral dingin. Dari hasil pemeriksaan TTV didapatkan suhu 38 derajat celcius, Nadi 100x/I, TD:
120/60mmHg. Diketahui Hb dan leukosit menurun (Hb: 6,5 gr/dl dan leukosit 10.000sel/mm3).
Pada hari ke-lima setelah kemoterapi muncul stomatitis, lama kelamaan rambut klien juga
terlihat semakin menipis.

S-ar putea să vă placă și