Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PENDAHULUAN
2.1 Definisi
Myalgia atau disebut juga Nyeri otot merupakan gejala dari banyak penyakit
dan gangguan pada tubuh. Penyebab umum myalgia adalah penggunaan otot
yang salah atau otot yang terlalu tegang.Myalgia yang terjadi tanpa riwayat
trauma mungkin disebabkan oleh infeksi virus. Myalgia yang berlangsung
dalam waktu yang lama menunjukkan myopati metabolik, defisiensi nutrisi
atau sindrom fatigue kronik.
Myalgia adalah suatu keadaan dimana badan terasa pegal-pegal, mulai
diakibatkan oleh olahraga yang menyebakan tubuh meregang terlalu banyak.
Myalgia yang terjadi tanpa riwayat trauma mungkin disebabkan oleh infeksi
virus.
Nyeri otot (Myalgia) adalah suatu istilah umum untuk suatu gejala yangdiseb
abkan berbagai kelainan dan kondisi medis. Penyebab yang paling
seringdisebabkan oleh ketegangan ( kontraksi ) yang berlebihan, saat latihan
atau bekerja berat
2.2 Klasifikasi
Ada beberapa jenis nyeri otot yang kerap terjadi, yaitu : Fibromyalgia,
Myofascial pain, Nyeri otot pasca latihan (post exercise muscle soreness) dan
nyeri otot akibat penggunaan yang berlebihan (overuse injury)
1. Fibromyalgia
Istilah lainnya yaitu remetik otot, adalah suatu penyakit yang ditandai
dengan gejala berupa nyeri otot yang luas, yaitu paling sering pada
tengkuk, punggung atau pinggang. Terdaapat beberapa titik nyeri pada
area tersebut, biasanya 11-18 titik yang disebut sebagai tender point,
dimana titik tersebut sangat nyeri bila ditekan tetapi nyeri yang
ditimbulkan tidak menjalar. Keluhan dirasakan lebih dari 3 bulan, disertai
adanya gejala gangguan tidur dan kekakuan pada pagi hari. Sifat nyeri
berupa pegal, panas, rasa seperti terbakar, dapat disertai rasa kesemutan
dan baal. Penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan pasti,
tetapi masih berhubungan dengan proses hormonal, sistem kekebalan
tubuh dan faktor ketegangan jiwa. Penyakit ini penyebab penurunan
fungsi yang cukup serius dan menyebabkan penurunan kualitas hidup.
2. Myofascial pain
Suatu penyakit yang mirip fibromyalgia, tetapi perbedaannya pada
myofascial pain ditemukan titik nyeri yang lebih sedikit dan jika ditekan
Tn. K berumur 49 th datang ke rumah sakit pada tgl 24 juli 2010. Pasien
mengatakan sakit perut karna kurang nafsu makan, sakitnya seperti ditusuk-
tusuk. Pasien sakit perut disebelah kanan bagian bawah, skala nyeri 3, nyeri
pasien bertambah, pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit ini
sebelumnya, pemeriksaan fisik: TD: 130/90 mmHg, N: 82 x/m, S: 36,5◦C,
RR: 24 x/m. Pemeriksaan penunjang HB: 10,4, hematokrit: 34,8, eritrosit: 4,2
jt, trombosit, 466.000, LED: 29/53, bilirubin D: 0,37, bilirubin T: 0,93,
SGOT: 68, SGPT: 29. Terapi: Infus RI, Ranitidin, Acran, Hepa Q, cefotximo,
myamit.
I. PENGKAJIAN
1. Data Subyektif
1. Identitas Pasien
Umur : 49 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
1. Penanggung Jawab
Umur : 45 tahun
Agama : Islam
Status : Istri
Pekerjaan : Swasta
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sakit perut karena kurang nafsu makan, sakitnya seperti di
tusuk-tusuk. Pasien sakit perut di sebelah kanan bagian bawah, skala nyeri
menurut Maxwell 3, nyeri pasien bertambah, sehingga pada tanggal 24 Juli 2010
pada jam 12.30 WIB pasien dibawa ke RSUD Jombang.
Ibu psaien mengatakan keluarganya tidak pernah menderita penyakit menurun dan
menular dalam keluarga.
1. Data Obyektif
1. K/U : Lemah
Kesadaran : Composmentis
1. TTV
TD : 130/90 mmHg
N : 82 x/menit
D : 36,5 oC
RR : 24 x/menit
Q : Tersayat
R : Kepala
1. Mata
1. Hidung
1. Mulut
Inspeksi : Bibir kering, gigi agak kotor, mulut bau dan tidak ada gigi palsu
1. Telinga
Inspeksi : Simetris, tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran, tidak
ada alat bantu pendengaran
1. Leher
1. Dada
Auskultasi : Tidak ada wheezing dan ronchi, pernafasan vesikuler normal (24
x/menit)
1. Abdomen
Perkusi : ± ympani
1. Genetalia
1. Integumen
1. Ekstremitas
Ekstremitas Atas
Inspeksi : Simetris, tidak ada odema, terpasang infus di tangan kanan (infus Rl
dengan 7 tetes/menit)
Ekstremitas Bawah
Kekuatan Otot
AKAAKI
5 5
5 5
BKA BKI
Keterangan :
Pemakai alkohol
Keterangan :
0 : mandiri
1 : dibantu sebagian
Di rumah sakit : Tidak tentu, karena pasien di rumah sakit merasa nyeri perut
bagian bawah sebelah kanan, sehingga pasien di rumah sakit merasa teranggu,
kualitas tidur berkurang dari pada di rumah
1. Pola nutrisi
Di rumah sakit : Makan 2 semdok sering mungkin selama 1 hari (bubur halus,
sayur, daging)
1. Pola eliminasi
Di rumah : BAK : 5 – 6 x/hari, warna kuning, agak keruh dan bau khas
1. Personal Hygiene
Di rumah : Mandi 2 x/hari, gosok gigi 2 x/hari, keramas 1 x/3 hari, ganti
baju dalam dan pakaian 1 x 2 hari
Di rumah sakit : Belum pernah mandi, hanya diseka pagi dan sore hari (hanya
bagian luar) sampai dengan (kaki dan wajah) belum pernah gosok gigi dan
keramas, ganti pakaian 1 x/hari
1. Keadaan Spiritual
1. Keadaan Psikososial
1. Data Penunjang
Hasil Laboratorium
– Hematokrit – 34,8 – 37 – 48 %
KIMIA KLINIK
– SGPT – 29 – 40 u/l
IMUNOLOGI
Terapi pengobatan
– Ranitidin 2 x 1 (1 ampul)
– Acran 3 x 1 (1 ampul)
– Hepa Q 3 x sehari
– Cefotaximo 3 x 1 (1 ampul)
– Myamit 3 x 1 tablet/oral
Do : kesadaran composmentis
K/U lemah
S : 37,3 oC
RR : 24 x/menit
Pemeriksaan fisik
Cornea : bintik-bintik
– Pola nutrisi
Makan : ± 2 sendok/sehari
– Hasil laboratorium
Hemoglobin 10,4
PERENCANAAN
Dx Keperawatan
TUJUAN DAN KRITERIA IN
Gangguan rasa nyaman “nyeri” Setelah di lakukan tindakan 3 x 24 jam 1. HE (hea
ditandai dengan diharapkan gangguan rasa nyaman (nyeri)
dapat berkurang dengan kriteria – lakukan pe
Dx : pasien megatakan nyeri pada dan keluarganya
perut bawah bagian kanan – pasien mengatakan nyerinya
berkurang – jelaskan te
Do : K/U lemah diderita pasien
– ekspresi wajah pasien tenang tidak
– Wajah pasien menyeringai meringis kesakitan 1. Tindaka
: N : 85 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 37,5 oC
1. IV. IMPLEMENTASI
Masalah : gangguan rasa nyaman ”nyeri” pada perut bagian bawah sebelah kanan
TD : 120/80 mmHg
S : 36,5 oC
RR : 24 x/menit
14.40 3 Melakukan monitoring terhadap 3. pasien memperhatikan dan
nutrisi yang dibutuhkan oleh pasien mau bekerja sama dengan
perawat
14.45 4 Membantu pasien dalam kebersihan 4. keluarga pasien bersedia
badan, mulut, rambut dan kuku menceritakan makanan yang
dikonsumsi oleh pasien baik
di rumah maupun di rumah
sakit
15.00 5 Membantu pasien makan dalam 5. pasien bersedia dan
jumlah sedikit tapi sering memperhatikan perawat
15.15 6 Memberitahu pasien untuk istirahat 6. pasien kooperatif dan
yang cukup memenuhi permintaan
perawat
15.30 7 Memberikan dan menyiapkan terapi 7. pasien merasa tenang dan
obat sesuai advis dokter / tim medis kooperatif
– Infus Rl 7 tetes/menit
S : 37 oC
RR : 24 x/menit
08.15 3 Melakukan dan merapikan tempat 3. pasien merasa nyaman dan
tidur pasien rileks
08.30 4 Menyajikan makanan dalam porsi 4. pasien bersedia dan
sedikit tapi sering bekerja sama dengan baik
serta keluarga
09.00 5 Menyiapkan dan memberi obat sesuai 5. pasien kooperatif dan
tetapi tim medis yaitu merasa nyaman
1. V. CATATAN PERKEMBANGAN
Kesadaran komposmentis
TTV :
TD : 120/90 mmHg
N : 79 x/menit
RR : 24 x/menit
S : 36,5 oC
P : intervensi dilanjutkan
– Observasi TTV
– Acran 3×1 gr
Kesadaran komposmentis
TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36 oC
RR : 22 x/menit
P : intervensi dilanjutkan
– Observasi TTV
– Acran 3×1 gr
O : K/U lemah
TTV :
TD : 130/90 mmHg
S : 37 oC
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
P : intervensi dilanjutkan
– Observasi TTV
– Laksankan pengobatan
O : K/U membaik
Kesadaran komposmentis
TTV :
TD : 120/90 mmHg
N : 78 x/menit
S : 37 oC
RR : 24 x/menit
– Observasi TTV
– Laksankan pengobatan
1. VI. EVALUASI
Kesadaran composmentis
GCS : 4, 5, 6
Tanda-Tanda Vital
TD : 130/90 mmHg
S : 37 oC
N : 80 x/menit
RR : 24 x/menit
A : masalah teratasi
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Mialgia atau yang biasa disebut nyeri otot adalah suatu keadaan dimana
badan terasa pegal-pegal, mulai diakibatkan oleh olahraga yang menyebabkan
tubuh meregang terlalu banyak. Mialgia yang tanpa adanya cedera biasanya
disebabkan oleh infeksi dari virus.
4.2 Saran
Sudoyo WA, Setyo Hadi B, Alwi I, dkk. Ilmu Penyakit dalam Edisi Ke-5, Jakarta
Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam 2009
Price, Sylvia Anderson dan Loraine MW, Patofisiologi Vol. I Edisi 6, Jakarta :
EGC, 2005