Sunteți pe pagina 1din 7
Pengaruh Strategi Bersaing dan Inovasiterhadap Kinerja Perusahaan Perhotelan di Sulawesi Utara Rernhard Tewal Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi Abstract: Various changes have ereated both opporkurities and challenges in the hospitality company's performance. This studs aims to determine competitive strategy and innovation has a significant effect on ‘firm performance. The population 1s hotel company in North Sulawesi. The samples were tesied in 87 ‘companies with Partial Least Square (PLS). The results showed thatthe competitive strategy and! innova- tion has a signficam influence on the performance of hoxpitaity firms x North Sulawesi. This hospitality company has implemented an effective competitive sirategy and has undertaken a range of innovative prodhicls and process services Keywords: compeative strate Globalisasi dan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi telah memuneulkan “global economy, global competition, global business, global cont pany dan global organization”. Kesemuanya telah merubah tatanan nilai dan perilaku hubungan antar manusia, bergesemya nilai-nilaituntutan kebu- tuhan dan keinginan manusia serta meningkatkan arus mobilisisi orang antar dacrah atau antar negara, Kinerja perusahaan perhotelan menjadi suatutuntutan ‘kelika masyarakat melakukan suatu aktivitas di tempat fain dan membutuhkan fasilitas penginapan, akan ‘etapi mereka pun tidak ingin meninggalkan berbagai Kebiasaannya dirumah sehingga menjadikan hotel sebagai second home. Artinya, manajemen hotel sedemikian rapa untuk ‘memenuhi tuntutan tersebut, yang pada akhimya ‘mengharuskan kinerja layanan hotel secara superior. (Oleh karena itu tidak mengherankan seandainya ‘manajemen hotel berupaya menyediakan berbagai pusat layanan seperti play stations untuk anak-anak, Bernhard Tewal, Fakultas Ekonomi UNSRAT, Bahu Manado Sulawesi Utara y innovation, company performance, Partial Least Squre (PLS) tempat Jogging atau sport hall, aerobic roam, Ii- brary room dan sebagainya. Pada agian lain, tuntutan akan peningkatan kinerja perusahaan perhotelan dilatarbelakangi oleh perubahan-perubahan yang mendasar dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. seperti sosial, budaya ekonomi atau lainnya, Fenomena saat ini, masyarakat tidak sckedar membutubkan hotel yang berfungsi sebagai tempat penginapan saja, melainkan fangsi hotel tolah bergeser meluas menjadi tempat penye- Jenggaraan berbagai kegiatan MICE (Meeting, In- centive, Conference and Exhibition), pesta, pelatihan atau lainnya Schubungan kegiatan-kegiatan tersebut, hotel perlu menyediakan fasilitas-fasiitas ‘penunjang yang baik seperti ruang pertemuan, busi ness cenire, sound system, internet dan sebagainya. Dewasa ini Kontribusi usaha perhotelan di Sulawesi Utara kian ferasa penting seiring dengan berbagai program pemerintah daerah untuk memaju- kan Kepariwisataan, di antaranya peneanangan "Manado Kota Pariwisata Dunia 2010 (MKPD 2010)” oleh Pemerintah Kota Manado pada tahun 2006, penyelenggaraan "Tournament of Flowers (TOF)” oleh Pemerintah Kota Tomohon pada tahun 2008 dan merencanakamn kegiatan ini menjadi program tahunamnya, Dalam skala internasional, Pemerintah Sulawesi Utara menggelar "World Ocean Conference 464 (WOCY" dan. "Coral Triagle Initiative (CTL) Sum ‘mit” pada bnilan Mei 2009, dan "Sail Bunaken” pada bulan Agustus 2000 bekerjasama dengan beberapa instansi terkait lainnya, Implikasi dati herbagai pro gram tersebut menuntut peningkatan kinerja perusa- Jaan perhotclan di Sulawesi Utara yang semakin batik. Tal ini dikarenakan setiap orang yang melakukan ‘perjalanan wisata di Sulawesi Utara dan mengharus- kan untuk tinggal beberaps hati di dacrab ini, apapun tujuannya membutuhkan penginapan atau hotel Dari data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Statistik Ludonesia 2008 menunjukkan habwa kinerja perusabaan perhotelan «i Sulawesi Utara belium begitu baik dilihat dari tingkat hunian dim lama menginapnya. Pada tabun 2007 tingkat Inunian hotel bintang hanya sebesar 47,6% dan capai- an ini lebih rendah dibandingkan tahun 2006 sebesar 47,70 sertatalwun 2005 sebesar 51.6%, Pada periouke yang sama tingkat hunian hotel non bintang, kurang ‘ari 50%, yaitu tahun 2007 scbesar 40,494: talun 2006 sebesa 24,8% dan tahun 2005 sebesar 27.0%, Selain itu, dari Laporan Perkembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah. Tiwulan I-2007 yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia Manado dikemukakan bahwa rata-rata tingkat hunian hotel berbintang sebesar 43.45% sclama triwilan 1-207 atau turun dibanding- kan periode yang sama tahun sebelmnya yang ‘mencapai sebesar 45,55%. Selanjutnya rataerata lama ‘menginap wisatawan manea negara turun dari 3,91 havi pada triwulan IV - 2006 menjadi 2,26 hari pada ‘riwwulan I-2007, Kondisi ini berbeda dengan rata-rata nap wisatawan dalam negeri dimana untuk ing diperbandingkan terjadi pen 7206 hari menjadi 3,58 hari, Kinerja perusahaan petho- telan di daerah ini yang masib relatif rendah. dimana tingkat huniannya kurang dari $0% dan Jama mengi- napnya kurang dari 4 Ir, hsrus lebih ditingkatkian lagi dengan melakukan borbagai terobosan strategis dan inovatif karena akan berdampak pada kinerja ‘keuangan dan kontinuitas perusahaan, Kondisi lingkungan bistis yang kompetitif akan terns berlanjut dimasa datang, bahkan intensitasnya semakin meninakat. Menghadapi kondisi ini perlu adanya loncatan intelektual dalam manajomen bisnis. dalam arti mengubah paradigma berbisnis (Hutabarat & Huscini, 2006), perlu adanya rekavasa ulang perusahaan (Hammer ancl Champy. 1993) atau perky PER adanya change DNA perusahaan (Kasali, 2007). Perusahaan yang ingin totap hidup dan bertambah {dalam Kingkaingn bisnis yang demikian ini tidak boleh dikclola apa adanya atau bertindak berdasarkan rutini= tas dan kebiasaan. Pembuatan keputusan bisnis tidal boleh mengandalkan pada proses berpikir sistem mekanis dan intuisi, tetapi menggunakan proses bdespikir strategis (mae, 1983). Penggunaan konsep botpikir strategis dalam pengelolsan bisnis akan men- ciptakan keunggulan bersaing bagi perusahaan dan hal ini akan menentukan kinerja perusahaan tersebut. Efektivitas dai strategi bisnis secara keseluruban berganfung pada basaimana baiknya aktivitas-aktivilas dalam berbagai bidang fangsional diintograsikan men Dentuk suatu pola (Galbraith & Sehemdel, 1983; Por- ter, 1991), Richardson III (2006) menyatakan strategi ‘merupakan kesenjangan antara visi dan misi antara ondisi saat ini dengan yang diharapkan, Strateyi yang efektifharus didisain untuk mencapai tujuan perusa- han sopanjang waktu, Hal ini dapat dijadikan acuan untuk melihat pentingnya strategi bersaing dalam ‘ubunganiya dengan kincrja dan keunggulan bersaing, Udell (1986) menyatakan strategi bersaing penting bagi perusahaan atau penenta sukses perusabaan, Tnovasi merupakan salah satu aspek penentu terhadap kinerja porusahaan, apalagi dalam lingkungan persaingan yang semakin ketat saat ini. Perusahaan ‘yang mampu berinovasi akan memungkinkannya tetap bertahan dalam persaingan can memperoleh keun- tungan yang beratti Lin and. Tnovasi merupakan pendorong pertumbuhan perusahean, mengarahkan Iwhorhasilan di masa depan dan penggcrak persa- haan unfuk telap hertahan dalam ekonomi global. Hal ini menunjukkan bahwa inovasi merupakan hal yang, penting bagi setiap perusahaan komersial di dunia Tnovasi juga merupakan jawaban dari kondisi yang dinamis, yaitu Kondisi Fingkungan usaha yang, erubah dengan cepat, Menurut Gray, et al, (2002), bahwa kemampuan inovasi dari suatw perusahaan akan menjamin kemampuan bersaing perusahaan, Oleh karena itu inovasi merupakan konsep yang penting untuk ditelit karena inovasijuga memberikan dompak yang besar bagi keberlusilan perusahaan, Hubungan antara inovasi dengan kinesja organi- sasi, menurut [ee dan’Tsai (2005) serta Lin dan Chen (2007) adalah semakin tinggi tingkat inovasi peruse haan maka semakin tinggi kinerja organisasi atau ISSN: 1955241 465 Be Teal bisnis, Namim pendapat dari Lin dan Chen (2007), juga mennajukkan adanya "emprical gap” atas hubungan inovasi dan kinerja, Kesenjangan empiris ini terjadi Karena adanya vatiasi dalam temuan atas, hhubungan inovasi dan kinerja. Hal ini disebabkan tale semua inovasi dapat meningkatkan kinerja, walaupun secara normatif'memang inovasi akan meningkatkan Kinerja Dariuraian diatas dan untukckejelasan ara kajian ‘yang dilakcukan, maka permasalahan pokok penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: apakah strategi bersaing mempunyai pengaruh signifikan terhadap kkinerja perbotclan dan Apakah inovasi mempunyai pengaruh signifikan torhadap kinerja poshotclan di Sulawesi Utara? Penctitisn ini pada dasarmyat memiliki ‘tujuan schagai berikut: untuk mengetali dan meng- analisis pengaruh strategi bersaing terhadap Kkinerja pethotelan dan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh inovasi tcthadap Kinerja pethotelan di Sulawesi Utara Pada model penclitian yang diajukim, kajian kinerja porusahsan perhotclan di Sulawesi Utara dikaitkan dengan strategi bersaing dan inovasi. Ketiga -variabel dari penelitian ini mecupakan variabel laten’ yobserved variableikonstruk Taten di mana masing- ‘masingnya diukur dengan beberapa variabel manifes observed varablelindikator. Menurut Santoso (2007:5), variabel laten adalah variabel yang tidak dapat diukur secara langsung keouali diukur dengan satu atau lebih variabel manifes. Strategi bersaing diartikan schagai strategi yang, diimplomentasikan perusahaan pethotelan untuk mencari posisi bersaing yang menguntungkan dan berkesinambungan dalam industrinya, Indikator pengulr strategi bersaing ada 4 buab yaitu: keungeul- an harga kamar hotel dengan fasilitas, hualitas procul jasa hotel aliansi/kerjasama dengan hotel lain, kesan dan keistimewaan produkjasa hotel. Inovasi diartikan sebagai tingkat perubahan yang, dilakukan dalam perusahaan pethotelan melalui imple~ ‘mentasi gagasan baru. Indikator pengukur inovasiada 6 dual yaitu: jumlah produkijasa baru, perputaran penjualan produk:jasa baru, pengenalan sistem-sistem baru, adaptasi produk/jasa baru, adaptasi sistem bara, anggaran pengeluaran untuk penelitian dan pengem- bangan. Kinerja perusahaan diartikan sebagai tingkat kcherhasilan perusshaan pethotelan dalam mencapai tujusnnya melalui penggunsan berbagai sumberdaya yang dimilikinya, Indikator pengukur kinerja perusaliae amada 6 buah yaitu: tingkat hunianvokupansi pengem- bangan hualitas karyawan, tingkat keuntungan,tinghat produktivitas karyawan. tingkat porbaikan/peningkatan kkualitas pelayanan. dantingkat hasil penjualan. Pada Gambar | disajikan sevara lengkap ketamg- ka operasional penclitian ini, dimana setiap variabel laten lengkap dengan variabel manifsnya (indikator- indikator pengukumnya). METODE Penelitian ini dikategorikan dalam penelitian deduktif ditihat dari tujuannya atau disebut juga penclitian cksplanatori yang hanya menguji hipotesa yang dikembangken dari kajia is. Menurut Indriantoro dan Supomo (2004:23), penelitian dedaktif adalah tipe penelitian yang bertujuan menguji (Hest- ing) hipotesis melalui validasi teori atau pengujian aplikasi teori pada keadsan tertentu, ‘Tipe penclitian ini menggunakan hipotesis « priori (berdasarkan toor bukan bordasarkan fakta) sebagai pedoman atau arah untuk memilih, mengumpulkan dan menganalis data, Populsi penelitian ini adalah seluruh perusihaan pethotelan yang ada di daerah Sulawesi Utara yang berjumlat256 hotel, Hotel yang menjadi sampel pene Titian ini ditontukan dengan teknik-udlt?- stages strat: fied random sampling. Pada tahap pertama dipilih sevara random daerah penelitian berdasarkan kota dan kabupatan di Sulawesi Utara yang terdapat pes baran hotel. Daerah yang terpilih meliputi: Kota Manado, Kola ‘Yomohon, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Minahasa Utara, Pada keli- ‘ma dacrah terpilih ini terdapat penyebaran hotel seba~ rnyak 210 buah (82.10% dari populasi). Pada tahap selanjutnya, dari kota dan kabupaten (erpilih ditentukan secara random hotel samapel sesuai klasfikasi hotel mela, hotel bintang 1, hotel bintang 2, hotel hintang 3 dan hotel bintang 4. Khusus hotel bintang 5 tidak dpitih karena tidak memenuini 2kriteria yang dipertimbanekan untuk menjadisampel penelitian yaitu: Perlama, perusabaan pethotelan harus telah beropetasi minimal 2tahum pada Januari 2009. dengan pottimbangan biasanya mereka telah memibiki Kinerja CONES UN TNE TE Sy Jahunan, Kedhuz, perusahaan perhotclan harus memi- 1iki jumlsh kamat lebih dari 10 Kamas. Perusahaan perliotelan yang menyewakan kamsr lebih dari 10 ‘amar terscbut, unmammnya mercka sudah mempeker= Jakan orang lain sebagai karyawan atau dengan kata Jain pengelolsan hotel tidak hanya dilakukan anggota kkeluarga pemiliknya sendiri saja Informasi perusahaan pethotelan yang: memenuhi tersebut diatas diperoleh dari Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariveisata Provinsi Sulawesi Utara. Kerangka sampel penelitian ini secara lengkap disajikan dalam Tabel 1. Dari data Tabel 1 terlihal bahwa pada dacral ‘expilih populasi hotel yang scharusnya menjadi sampel penelitian sebanyak 210 hotel. Kemudian dengan mempertimbangksn kriteria sampel, ternysta hanya ada 10Ghotel yang memenuhi syarat menjadi sampel penelitian, terdiri dari 20 hotel berbintang dan 86 ho- tolmelati, Dari sampel yang direncaniskan ini enyata hanya 87 hotel yang tercalisasi(datanya dapat dianali- sa), dengan tineian 17 hotel berbintang dan 70 hotel elit Alatanalisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah component Based structural equation mad eling (SEM berbasis komponen) yang umum dikenal dengan Pertial Least Square (PLS) (Ghozali, 2006, Solimun, 2002), PLS dipilih schagai dasar analisis, structural eqpuition modeling karena sifat PLS yang dapat digunakan untuk sampel kecil (=100)dan sem= barang skala data (skala nominal, skala ordinal, skala interval atau skala rasio) HASIL, ‘Menurul Hair, t af (2006) reliabibitas dipahamit sebagai sckumpulan variabel faten yang konsisten dengan pengukuran, Pengukuran yang memilikitingkat refiabilitas tinggi berartimampumemberikan hasil ukur yang lerpercaya, Kriteria untuk menentukan tingkat ‘eliabilitas sesuatn constrict reliability dalam Strut tural Equation Modeling (SEM) dihitung dengan ‘nclihat nilai composite reliability, di mana jika nilai composite reltabiltty dari suatu variabel lebih besar dari 0.7 maka dapat dinyatakan reliabel. Hasil pethi- ‘ungan menunjukkan nilai composite reliability untuk ng-masing variabel laten yaitn stratogi bersaing. inovasi, dan kinetja perusahan adalah lebih besar asi 0. (composite reliability 0,7). Davi peshitung- a tersebut dapat disimpulkan baba seturuh alat ukur adalah reliabel (construct reliability alat ubur torpe- ‘nuhi) dan dapat ligunakan untuk analisis lebih Lanjut. Selanjutnya, peshitungan validitas Konvergen untuk mengetahuiitent yan dapat digunaksm sebagai indikator dari schuruh vatiabel laten, hasifny’a menun= {jukan bahwa selnruh nilai oacting indikator konstruk ‘memiliki nilai diatas 0.5 dan dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengukuran ini memenuhi persya- ratan validitas konvergen (lihat Ghozali, 2008:24), Indikator penentu strstegi bersaing adalah kualitas produk’jasa hotel sebesar0.947. Untulsindikator ino- vvasi adalah perputaran penjualan produkijasa baru sebesar 0,828. Untuk indikator kinerja perusabaan adalah pengembangan kualites karyawan scbesor ORB, Untuk mengui valiitasdiskriminan dapat diper- doteh dari nilai crass foacinng. Ada dua cara untuk ‘menilai validitas diskriminan yaitu: 1) Nilai korelasi indikator tethadap konstraknya haras lebih besar dibandingkan nilai korelosi antara indikotor de Konstruklainnya; atau) Nilai akac AVE untuksetiap onstruk harus lebih besar daripada korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya dalam model Hasil perhitungan memunjukkan nilai AVE lebih besar dari 0,5, Namun demikian hanya konstruk ‘abel 1. Kerang Sanapel Penlitian Na Traian Hotel Bintang Hota Metal Juma 1 Pepalasr hotel Sulawen = i [Lara tahun 2008 = att as 2 Populasi/sampel hotel 6 pada dacrah tempi 8 we an 3 Sampel hotel direncanakan yg a tae sesuai hivetia 4 Sampel otal yang 7 70 97 terealisai Somber: Mast oan daa) PEN ECS GEG strategi bersaing yang nilai akar AVEnya lebih besar daripada korelasi antara konsteuk: dengan konstruls Jainnya. Khusus konstruk inovasi dan kinerja peruss- haan temyata ada beberapa korelasi antara konstrak dengan konstruk lainnya yang nilainya lebih besar dlaripada nila aka AVEnya, Dati hasil ini dapat dikata~ kan bahwa stratesi berssing memiliki validitas diskri- -minan yang lebih baik dibandingkan inovasi dan kinexja petusshaan, Sclanjutnya, hasil pengujian hipotesis dengan membandingkan nilai thitang dengan nila ttabel,jka nil, lebih besar dari... maka hubungan anlar variabel signifikan dan dapat dianalisa lebih lanjut ‘Dengan jumlah data 87, nila ty, (=5%) scbesar 1.996. Berdasarkan hasil perhitungan estimasi penganuh struktural dengan mengguniakan partial feast square (PLS), nilai koefisien jalurnya tampak pada Tabel 2. ‘Tabel2. Estimasi Pengaruh Struktural Strategi Ber sting dan terhadapKinerja Perusahaan Nev Estimates Path Coeflceut USutistie Keterangan T SBE) KF oats 3047 Signin 20 KP ooo 2082 * siguhon puta level 38, nila abel pada level 26 ~ 1.986 Data’Tabel 2 tersebut menunjukkan bahwa kena jalurmemiliki pengaruh yang signifikan, Interpretasi dari hasil-hasil ini dapat dijclaskan sehagai berik + Stiategi bersaing mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja perusahaan dengan nilai CR (hiya, >t Sta 3.670 > 1.668) dan koefisien jalur sebesar 0.373. Hasil ini ‘menunjukkan bahwa dengan semakin tingginya stralegi bersaing akan meningkatkan kinerja perusahaan secara berarti + Inovasi mempunyai pengaruh positif yang signi- fikan terhadap kinerja perusahaan dengan nilai CR (Fy, ® Mag a9 2.253 < 1.668) dan koe fisien jaltr sebesar 0.330, Hasil ini menunjukkan hahwa dengan semakin tingginya inovasi akan ‘meningkatkan kinerja perusahaan secata berati Hasil pengujian validitas konvergen (Joading in- dicator) dan pengjian hipotesis (path coeficfent) ditnangkan dalam bagan hubungan antar-variahel dan indikatomnya, PEMBAHASAN Analisis dan Implikasi Hubungan Strategi Rer- ssaing dan Kinerja Perusahaan, hasi penelitian mentm- jukkan bahwa strates’ bersaing berpengaruh langsung signifikan terhadap kinerja porusahaan, Perusahaan perhotolan di Sulawesi Utara telah menerapkan stra- lai bersaing yang efeklifsehingwa kinerja perusal annya mencapai hasil yang baik. ‘Temuan ini sesuai dengan pendapat Beal (2000) yang mengatakan: competitive strategies providing above-average return. A sustainable competitive strategy is manifested if a competitive strategy yields above-average financial performance in two or more stage of the industry life cycle Pendapat ini menyatakan bahwa strategi besaing momberikan tingkat pengembalian diatas rata-rata, Strategi hersaing yang berkclanjutan adalah hasil dari strategi yang dapat menghasillsan kinerja keuangan diatas rata-rata pada dua atau lebih siklus industri Selanjutnya, Beal (2000), « firm ability to ont. perform is competitors lay m us ability to trans- late its competitive strategy inta a competitive advamage. Campetitive strategy entails position ing ihe firm favorably im am industry relative to competitors. Pendapat ini menyatakan bahwa kemampuan perusahaan untuk menguasai pesaing merupakan wajud dari menerjemahkan strategi bersaing ke dalam keunggulan bersaing. Strategi ber saing menempatkan posisi perusahaan diatas pesaing dalam industri Pendapat diatas juga sama dengan pendapat dari Johnson et al, (2005) yang mengatakan: the objec ive of strategy is the creation of a sustainable competitive advantage resulting in superior eco- nomic returns. Artinya tujuan dari strategi adalah menciptakan suatu keunggulan bersaing yang berkelanjutan yang disebablan oleh pengembalian ekonomi yang superior Immplikasi dari temuan ini adalah bahwa pihak manajemen perusahasn perlotclan di Sulawesi Utara hharus mencrapkan strategi bersaing yang tepat sesuai dongan perkembangan lingkungan bersaing yang tepat maksudnya pihak manajemen dan pemilik hotel untuk terus memantau lingkumgan bis nisnyd dan melakukan adaptasi strategi bersaingnya, Hal ini dimaksudkan agar perusahaan perhotelan Sy terscbut tctap cksis dan unggul dalam persaingannya yang semakin ketat. ‘Analisis dan Implikasi Hubungan Inovasi dan Kinerja Perusahaan, hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi berpengaruh langsung signifikan tethadap kinerja perusahaan, Perusahaan perhotelan i Sulawesi Utara telah melakukan berbagai inovasi dolam bisnisnya schingga Kinerja perusahaannya meneapai hasil yang bail: Temuan imi mendukung pondapat dari Baronet dan St-Pierre (2005) yang mengatakan: several re- searchers have looked at the relation between innovation and performance and its impact on competitive advantage (Hult, at af., 2004, Verhices, din Meulenberg, 2004), Pendapat ini menyiataksn beberapa pencliti berkonsentrasi pada hubungan antara inovasi dan kinerja dan dampaknya pada eunggulan bersaing. Pondapat yanz mirip juga disampaikan olch Gray, et al., (2002), bahwa service marketing and tnno- vation Iiteratures emphasis links between envirort ment scanning. innovation and firm performance, with some evidence that innovation might med- ate the market oriemation- performance relation: ship. Menurut pendapat dari Gray, et ai, (2002), inovasi metupakan hasil dari scanning lingkuagan pasar schingga perusahaan akan mengetahui keingin- ankonsumen dan sekaligus menciptakan idevide baru (novasiy untuk memberikan pelayanan yang lebih baile schingga kinerja akan meningkat, Ini berartiterdapat hubungan positif antara inovasi dengan kinerja perusahaan. PP Pena lv Sa ek porusahaan atau organisasi juga didukung oleh bebo rapa pendapat yaitu: Pertama, Lee dan Tsai (2005), the degree of innovativeness will significantly Impact on business performance. Kedua, Mavondo at al. (2005), innovation is considered vital for tts contribution to business performance and the tite erature consistently assactated it positively with performance. Ketiga, Lin dan Chen (2007) inengatakan mnovation (meremental and radical) Is positively related to organisational perfor- ‘mance. Kecmpat, Matear et al (2002) mengatakan: ashen firm are mare market-oriented, innovation activities make a greater contribution to perfor- mance. PEE Implikasi dari temuan ini adalah bahwa dalam ‘menghadapi persaingan yang semakin meningk pihakmanajemen perusahaan pethotelan di Sulawesi Utara harus terus berinovasi. Inovasi dapat berupa pengembangan produkijasa bart atau pengenalan sistem oporasi baru, Selain itu juga, pada kondisi persaingan yang meningkat dari perusahaan perho- telan di Sulawesi Utara, pemesintal dacrah periu lebih meningkatkan promosi kepariwisataan agar semakin banyak wisatawan yang berkunjung di dacrah ini. KESIMPULAN Kesimpilan dan Saran Dati hasil analisa data dan pembahasannya seba- ‘g2imana yang telah dikemukakan sebelumnya dapat- lah disimpulkan hal- hal sebagai berikut: Pertarna, stratogi bersaing porusahaan perhotelan di Sulawesi Utara berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Hal ini berarti porusahian pethotelan di Sulavyesi Utara telah menerapkan strategi bersa ‘yang tepat sehingga kinerja perusahaanny baik. Kedua, inovasi yang dilakukan perusahaan perhotclan di Sulawesi Utara herpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahan, Hal ini memunjukkan bahwa perusahaan perhotelan di Sulawesi Utara dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat telah melukukan betbagai inovasi schingga kinerja perusahaannya menjatli baik Saran Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan, maka beberapa saran yang dapat dikemukakan sebagai berikut: Pertama, oleh karena strategi bersaing berpe- ngaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan, maka disarankan kepada pihak manajemen dan pemilik perusaluan pethotelam untuk selalu memmaniau per- kembangan lingkungan bisnisnya dan melakukan adaptasi strategi bersaingnya agar perusahaannya bisa eksist dan unggul dalam persaingannya. Sirategi bersaing dapat dilakukan dengan menjalin kemitraan, peningkatan kualitas produk/jasa hotel ‘eda, oleh karena inovasi berpengaruh signifi kam (erbadap kinerja perusahaan, maka disarankan kepada pihak manajemen dan pemilikc perusahaan pethotelan untuk terus berinovasi mengingal persaing- an kedepan yang semakin ketat. Inovasi dapat SST Be fio dilakukan dalam bentuk produ dan proses pelayanan, dengan memanfaatkan teknologi informasi. ‘Ketiga, pada kondisi persaingan yang meningkat saat ini, maka disarankan kepada pemerintah dacralt untuk meningkatkan usaha promosi kepariwisataan agar kunjungan wisalawan ke daerah Sulawesi Utara terus meningkat. Kunjungan wisalawan yang menin, Kot akan membnat kinerja perusahaan pethotolan ‘menjadi baik. Keempat, mencermati keterbatasan penelitian ini, maka disarankan kepada para peneliti lainnya yang ingin mengkaji kinerja perusahaan perhotelan aga Jebih memfokuskan paca klasifikasi hotel tortentu saja, ‘monggunakan ukuran sampel yang lebih besar dan menggali informasi dari berbagai suber (misalnya ‘manajer, karyawan dan tamu hotel). DAFTAR RUJUKAN Real, RM. 2000, Competing Effectively: Emvikewmrental Scaring, Competinve Strategy and Organtzatianal Performancs in Smait Manufacturing Firms. Jour= ‘nol of Smail Business Management, Vol. 38No. | Galbraith. Cand Schende!, D, 1983. An Empirical Anaty- sis of Siralegy Types Siralegic Management Journal, Vol 2753-173 ‘Ghozalli, 1 2008. Structural Equétion Modeting-Metode Altemati dengan Partial Least Square (PLS) Hiisi 2. Badan Penesbit Universitas Diponegero, Semarang Gray. B.1, S, Matear and PK. Matheson. 2002, Improving the Berformance of Liospitality Firms. Jnternational Journal of Contemporary Hospitality Management. VoL 12. No.3, pp. 149-155 Oray,B.J, S.Matear and PK. Matheson 2002 improving Service Firm Perfomance, Journal nf Service Mar keting. Vol 16.No, 3, pp, 186-200. Hair, JF, fal 2006, Mallvarate Data Analysis Sixth Udi ‘on, Lipper Saddle River, Pearson Eduestion, Ine NI ‘lammer, M.,and Champpy, J. 1993, Reengineering the Cor~ poration London: Nicholas Brearley Publishing, Hult, GTM. etal, 2004. Innovativeness: Its Anteoedents ‘and! impact on Business Performance. Industrial Mar~ keting Management, Vol. 33 No.5 Indiantero, dan Supomo, 2004. Motodologi Penelitian Bsns Untuk Akuntansi & Menejemen. Yorks Bem Johnsen, G, et al 2005, Exploring Corpontte Strategy Text and Case. Seventh lation, Prentice Hall Kasali, R. 2007, Re-Code: Your Change DNA, Jakarta: Penerbit PT Gramesta Pustakea Utama, Lee, Then-Shang and Hsin-su Ts. 2005. The Fifects of Business Operation Mode. on Market Orientation, ‘Learning Onentation and Innovativeness. Indusriat Mancagement & Mata System. Nol. VS. No.3, pp 325 38 Lin, Cand Chen, M.Y. 2007, DoesLanovation Lead to Performance? An Empirical Study ef SMES mn Ta swan. Management Research News, 32}, pp.113-132 Matear.S..P Osbome, I Garrett, andiB.J. Gray. 2002, How Does Market Orientation Contribute fo Service firm Performance? An Esaam nation of Alternative Mecha. nisin, European Journal of Marketing. Vol.30,No. 9 W.pp 1058-1075 Mavondo, FT, Chimhanzi, J and Stewart, 1.205, Learn ang Orientation and Market Orientation: Relationship with Innevation, Human Resources Practice and Per formance. European Journal of Marketing, Vol 39 No W/12 1235-1358, Ohmiie, K 1983. The Mind of The Strategist, New York Penguin Books. Richardson, IIL, and R, Theodore, 2006, Competiive Ad vantage: The Effect of Market Competition. on the Formation of Strategy in Small Business Schaol Higher Education. Dissetation, University of Penn- sylvania, pp. 1-133 Samtoso, S. 2007, Structural Equation Modeling: Konsep & Aphikasi Dengan AMOS. Jakorta: Elex Media Komputinde, Solimun, 2002, Multivariate Analysts Structural Fu thon Modeling, Aplisasi Software Lisl, Malang: Uni versits Brawijay Udell, 1986. Tlow Importance is Pricing in Competitive Strategy, Journal of Marketing, vol. 28. pp. 44-48, Verhces, FIM. and Meulenbers, M.T.G. 2004, Market Orientation, Innavativeness, Product Innovation and. Performance in Small Firm. Journal of Small Busi ness Management, Vol. 42.No. 2

S-ar putea să vă placă și