Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
DISUSUN OLEH
KELOMPOK
1. Hermiana resti
2. Inosensia Merlin Yanti
3. Maria Oktafia
4. Martina Paskalia Pare
5. Nona Wildince Bura
6. Nurdin Kuremas
7. Sebastiana Wula
8. Solfiana R.Taping
9. Thersia Haniva
10. Widianti Nona Leli
11. Y.Marg.Crimiyanti
12. Yuliana Megawati
I. PENGKAJIAN DATA
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama : Ny “I”
Umur : 34 tahun
Suku : Lio
Agama : Katolik
Pendidikan: SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Nama Suami : Tn “P”
Umur : 37 Tahun
Suku : Lio
Agama : Katolik
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Menarche : 17 tahun
Siklus : 30 hari
Lama : 6 hari
Dismenorhea : Terkadang
Keteraturan : Tidak Teratur
Banyaknya : 2-3x ganti pembalut
Sifat darah : merah
5. Riwayat kesehatan pasien
Ibu dan keluarga tidak pernah menderita penyakit jantung, Ginjal, Asma, TBC Paru, Hepatitis,
DM, Hipertensi dan Epilepsi.
6. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Komplikasi Bayi Nifas
Hamil Jenis Penolong Tempat
UK BB Umur/
ke Partus Partus Partus Ibu Bayi keadaan ASI
/PB JK
1 H A M I L I N I
7. Riwayat kehamilan ini
HPHT : 08-08-2014
HPL : 15-05-2015
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum: cukup
TTV TD : 110/70 mmHg
S : 37,50 C
N : 88x/ menit
RR : 18x/ menit
Kesadaran : composmentis
TB : 156 cm
Lila : 24 cm
BB sebelum hamil : 48 kg
BB saat ini : 55 kg
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala dan rambut : bersih, rambut hitam, tidak ada ketombe, tidak rontok, tidak ada lesi,
distribusi rambut merata, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan
b. Muka : bersih, tidak pucat, tidak ikterus, tidak oedema, tidak ada cloasma gravidarum
c. Mata : bersih, simetris, conjungtiva merah muda, sklera putih
d. Hidung : bersih, simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada keluaran sekret,
tidak ada polip, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan
e. Mulut : bersih, bibir kering, tidak ada stomatitis, tidak ada caries
f. Telinga : bersih, simetris, tidak ada keluaran, tidak ada gangguan pendengaran
g. Leher : bersih, simetris, tidak ada massa, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan
bendungan vena jugularis
h. Ketiak : bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe
i. Dada : bersih, tidak ada kelainan bentuk, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada benjolan
abnormal, tidak ada nyeri tekan, denyut jantung 90x/ menit teratur, sonor
j. Mammae : bersih, simetris, hiperpigmentasi areola, puting susu menonjol, tidak ada benjolan
abnormal, ASI belum keluar
k. Punggung : tidak ada kelainan tulang belakang, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri
tekan, vokal fremitus ka/ ki +/+
l. Ekstremitas : kuku jari bersih, tidak ada varices, tidak oedema, pergerakan aktif, terpasang
infus di lengan kiri
m. Abdomen : bersih, tidak ada bekas luka, pembesaran perut sesuai usia kehamilan, ada striae
gravidarum, ada linea nigra, tidak acites
n. Genetalia : bersih, tidak ada varices, tidak ada condiloma akuminata terlihat tali pusat di
introitus vagina, tidak ada pembesaran kelenjar bartholini
VT Ø 10 cm eff 100% ketuban (-) letkep H III teraba ubun-ubun kecil kanan depan, teraba
tali pusat di introitus vagina
o. Anus : bersih, tidak ada haemoroid
3. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan panggul
Distansia spinarum : 24 cm
Distansia cristarum : 27 cm
Boudelouge : 18 cm
Lingkar kepala : 85 cm
b. Pemeriksaan laboratorium
HIV/ AIDS : (-)
HbsAg : (-)
Diagnosa : GIP00000 UK 40 minggu/ T/ IU/ Letkep/ Puka/ Kesan Panggul Normal/ KU ibu
cukup/ Inpartu kala II memanjang dengan IUFD dan tali pusat menumbung
b. Abdomen : bersih, tidak ada bekas luka, pembesaran perut sesuai usia kehamilan, ada striae
gravidarum, ada linea nigra, tidak acites
Leopold I : TFU 31 cm, teraba bulat, lunak, tidak melenting
Leopold II : pada perut kanan ibu teraba panjang, keras seperti papan di kanan dan teraba bagian
kecil janin di kiri
Leopold III : teraba bulat, keras, melenting
Leopold IV : bagian terendah janin sudah masuk PAP
Auskultasi DJJ (-)
TBJ : (31-11) x 155 = 3.100 gram
HIS 4x 10’ 45”
c. Genetalia : bersih, tidak ada varices, tidak ada condiloma akuminata terlihat tali pusat di
introitus vagina, tidak ada pembesaran kelenjar bartholini
VT Ø 10 cm eff 100% ketuban (-) letkep H III teraba ubun-ubun kecil kanan depan, teraba tali
pusat di introitus vagina
Masalah : gangguan rasa cemas dengan keadaan bayinya
Kebutuhan : informasi hasil pemeriksaan
: dukungan psikologis terutama dari pihak keluarga
: kolaborasi dengan dr. SPOG
VI. IMPLEMENTASI
18/3 12.152. Melakukan kolaborasi dengan dr. SPOG. Dr. SPOG segera
/18 datang pro vacum ekstraksi
3. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga bahwa kondisi ibu
dalam keadaan cukup baik namun janin yang berada dalam
kandungan ibu sudah meninggal sehingga harus segera di
lahirkan dengan cara memasang alat seperti kap di kepala
janin agar tidak terjadi infeksi pada tubuh ibu
4. Menganjurkan keluarga untuk mengambil keputusan segera
agar bayi dapat segera dilahirkan
5. Menganjurkan keluarga untuk menandatangani informed
concent sebagai bukti persetujuan tindakan medis persalinan
dengan vacum ekstraksi (keluarga dan pasien setuju sudah
di tandatangan)
6. Menganjurkan keluarga untuk memberikan dukungan
mental kepada ibu agar ibu lebih bersabar dan menerima
kenyataan
18/2 12.307. dr. SPOG datang melakukan pertolongan persalinan dengan
/18 vacum ekstraksi
a. Mempersiapkan alat pertolongan persalinan dengan vacum
ekstraksi
1) Partus pak 1 set
2) Hecting pak 1 set
3) Alas bokong
4) Medika mentosa : oksitosin, methergin, lidokain 1%
5) Spuit 5 ml, 3 ml
6) Handscoon steril
7) Kassa secukupnya
8) Lampu sorot
9) Bengkok
10) Larutan clorin, tempat sampah medis dan non medis
11) Peralatan ekstraksi vacum
b. Memposisikan ibu dalam posisi litotomi
18/3 12.50 c. Memasukkan mangkok vakum dengan posisi miring
/18 melalui introitus vagina, memasang mangkok pada bagian
terendah janin (perhatikan agar tepi mangkuk tidak
terpasang pada bagian yang tidak rata, menjauhi ubun-ubun
besar, ubun-ubun kecil dan sutura)
d. Dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri menahan mangkuk
pada posisinya dengan jari tengah dan telunjuk tangan
kanan. Lakukan pemeriksaan di sekeliling tepi mangkuk
untuk memastikaan tidak ada bagian vagina atau porsio
yang terjepit diantara mangkuk dan kepala bayi
e. Mengeluarkan jari tengan kanan dan jari tangan kiri tetap
menahan mangkok
f. Menginstruksikan asisten untuk melakukan penghisapan,
tunggu selama 2 menit melakukan evaluasi pastikan tidak
ada bagian yang terjepit diantara kepala dan mangkuk
g. Sambil menunggu HIS. Menjelaskan pada pasien bahwa
pada saat HIS puncak pasien harus mengejan yang efektif
dan optimal. Menarik lipat lutut dengan lipat siku ke arah
perut ibu agar tekanan abdomen lebih efektif
h. Melakukan episiotomi
i. Pada saat HIS. Meminta pasien untuk mengejan secara
simultan . melakukan penarikan dengan arah sejajar lantai
j. Bila belum berhasil pada tarikan pertama ulangi lagi pada
tarikan kedua dan seterusnya
k. Saat suboksiput berada di bawah simpisis tangan kiri
menahan perineum. Mengarahkan tarikan ke atas
hinggalahirlah berturut-turut dahi, muka dan dagu
18/3 13.00 l. Melepaskan mangkuk saat kepala sudah lahir
/ 18 m. Memegang secara biparietal menggerakkan ke bawah distal
untuk melahirkan bahu depan kemudian ke atas distal untuk
melahirkan bahu belakang
n. Sanggah susur
o. Membersihkan dan mengeringkan bayi dengan kain bersih,
memotong tali pusat, membersihkan bayi dan merawat bayi.
VII. EVALUASI
Tanggal : 18 Maret 2018 Jam : 13.05 WIB
S : ibu lega karena bayinya sudah lahir namun ibu sangat sedih karena kondisi bayinya dan ibu
merasa mules
O : bayi lahir jam 13.00 WIB dengan vacum ekstraksi
A : P10000 Persalinan kala III
P : Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 15-30 menit diharapkan plasenta lahir lengkap dan
kala III berlangsung dengan normal
KH : jam 13.15-13.30 WIB plasenta lahir spontan lengkap
: TTV dalam batas normal
: tidak terjadi atonia uteri dan perdarahan < 350 cc
: tidak > jam 13.30 WIB plasenta lahir
IMPLEMENTASI
Tgl Jam No Tindakan
18/3/ 13.051. Memastikan tidak ada bayi kedua dalam uterus
18 2. Memberitahu ibu akan disuntik oksitosin
3. Menyuntikkan oksitosin 10 IU 1/3 paha luar
4. Memindahkan klem 5-10 cm dari vulva
5. Meletakkan satu tangan diatas perut ibu untuk melakukan
tekanan dorsokranial dan tangan yang lain meregangkan tali
pusat
6. Saat uterus berkontraksi melakukan peregangan tali pusat
hingga plasenta terlepas
18/3/ 13.107. Saat plasenta terlihat di introitus vagina. Melahirkan
18 plasenta dengan kedua tangan
8. Melakukan masase uterus hingga berkontraksi
9. Memeriksa kelengkapan plasenta, kotiledon dan selaputnya.
Plasenta lengkap
10. Perdarahan ±250 ml ada laserasi derajat 2
EVALUASI
Tanggal : 18 Maret 2018 jam : 13.15 WIB
S : ibu lega karena proses persalinannya selesai namun ibu sedih karena kondisi bayinya
O : plasenta lahir lengkap
: perdarahan ±250 ml
: laserasi derajat 2
A : P10000 Persalinan kala IV
P : Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 2 jam diharapkan kondisi ibu baik
KH : sampai jam 15.15 WIB kondisi ibu tetap baik
: TTV dalam batas normal
: perdarahan normal
: kontraksi baik
IMPLEMENTASI
EVALUASI
Tanggal : 18 Maret 2018 jam : 15.15 WIB
S : ibu lega karena proses pesalinan telah selesai namun ibu sedih karena kondisi bayinya
O : KU : cukup Kesadaran : composmentis
TTV : TD : 100/ 70 mmHg N : 80 x/ menit
S : 37,10 C RR : 19 x/ menit
TFU : 2 jari bawah pusat Perdarahan : normal
UC : Baik Lochea : Rubra
A : P10000 2 jam post partum
P : Anjurkan keluarga untuk tetap memberikan dukungan kepada ibu
: lanjut observasi pasien
: berikan terapi cefadroxil (3x1), asam mefenamat (3x1), linoral (2x1)
BAB 4
PEMBAHASAN
Dari asuhan kebidanan yang telah diberikan kepada Ny.”I” terdapat beberapa
kesenjangan antara teori dan praktik diantaranya
1. Induksi persalinan dengan menggunakan oksitosin drip bukan merupakan wewenang bidan
secara mandiri. Seharusnya induksi persalinan merupakan wewenang dr. SPOG sesuai dengan
peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia no. 363/ MenKes/ Per/ IX/ 1980 tentang
wewenang bidan
2. Pertolongan persalinan dengan IUFD bukan merupakan tugas bidan. Bidan hanya diberi
kewenangan untuk mengetahui atau mendiagnosa sesuai dengan peraturan menteri kesehatan
Republik Indonesia no. 369/ MenKes/ SK/ III/ 2007 tentang standar profesi bidan
3. Setiap ibu hamil harus memeriksakan kehamilan secara terpadu yaitu 4x kunjungan ke petugas
kesehatan yaitu 1x pada trimester I, 1x pada trimester II, 2x pada trimester III, 1x kunjungan ke
dr. SPOG, 1x kunjungan ke dokter gigi, ibu harus melakukan laboratorium lengkap, imunisasi
TT 2x selama kehamilan, serta pemberian tablet Fe 90 buah (90 hari)
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu.
Sedangkan Intra Uterine Fetal Death (IUFD) adalah kematian janin dalam kehamilan sebelum
terjadi proses persalinan pada usia kehamilan 28 minggu keatas atau berat badan janin lebih dari
1000 gram.
Kematian janin dalam kandungan (IUFD) dalam hal ini di karenakan adanya tali pusat yang
menumbung sehingga suplai oksigen dalam kandungan berkurang sehingga bayi meninggal.
Kematian bayi dalam kandungan dapat diatasi dengan pemeriksaan kehamilan secara rutin.
5.2 Saran
Diharapkan laporan ini dapat meningkakan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam
memberikan asuhan kebidanan khususnya asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan IUFD.
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Winkjosastro, Hanifa. 2007. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Manuaba, dkk. 2010. Ilmu Kandungan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC.