Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Oeh:
Kelompok I KMB
Albertson
Dina Siagian
Leni Muslihatin
Meidarina
Rizza Agustina A.
Tamrin Sitompul
Yuni Asty H.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Nefrolitiasis adalah adanya batu atau kalkulus dalam pelvis renal batu-batu
tersebut dibentuk oleh kristalisasi larutan urin (kalsium oksolat asam urat,
kalium fosfat, struvit dan sistin). Ukuran batu tersebut bervareasi dari yang
granular (pasir dan krikil) sampai sebesar buah jeruk. Batu sebesar krikil
biasanya dikeluarkan secara spontan, pria lebih sering terkena penyakit ini dari
pada wanita dan kekambuhan merupakan hal yang mungkin terjadi (Mansjoer,
2000). Batu ginjala adalah istilah umum batu ginjal disembarang tempat. Batu
ini terdiri atas garam kalsium, asam urat, oksalat, sistin, xantin, dan struvit
(Patofisiologi Keperawatan, 2000). Nefrolitiasis adalah adanya timbunan zat
padat yang membatu pada ginjal, mengandung komponen kristal, dan matriks
organik (Soeparman, 2001).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu melaksanankan asuhan keperawatan pada Ny. T dengan
nefrolitiasis secara komprehensif.
2. Tujuan Khusus
Melaksanakan asuhan keperawatan pada Ny. T dengan nefrolitiasis dengan
pendekatan proses keperawatan melalui:
a. Melakukan pengkajian pada klien yang terdiri dari pengumpulan data
dan menentukan prioritas masalah
b. Membuat perencanaan asuhan keperawatan klien yang terdiri dari
menentukan sasaran, tujuan, intervensi, dan rencana evaluasi.
c. Melakuakan tindakan untuk mengurangi masalah-masalah akibat
nefrolitiasis sesuai dengan rencana yang telah disusun
d. Mengetahi hasil asuhan keperawatan dengan melihat pada tujuan yang
ingin dicapai dan respon klien setelah dilakukan asuhan keperawatan.
e. Mendokumentasikan asuhan keperawatan klien.
C. Sistematika Penulisa
Dalam penulisan laporan ini, laporan tebagi dalam IV BAB yaitu:
BAB I Pendahuluan: Latar belakang, Tujuan, Sistematika Penulisan
2
BAB II Tinjauan Teoritis: Definisi, Anatomi Fisiologi, Etiologi, Patofisiologi,
Manifestasi Klinis, Komplikasi, Penatalaksaan, dan Asuhan Keperawatan.
BAB II
TINJAUAN TEPROTIS
A. Definisi
Nephrolithiasis ( batu ginjal) adalah mineral yang keras dan material dari
kristal yang terbentuk didalam ginjal. Batu-batu ginjal adalah penyebab yang
umum dari darah dalam urin dan seringkali nyeri yang berat/parah pada perut,
panggul, atau selangkangan.Batu-batu ginjal adakalanya disebut renal
calculi.Secara medis disebut renal calculi, merupakan penumpukan garam
mineral yang dapat diam di mana saja di sepanjang saluran perkemihan. Ini
terjadi jika urine penuh mencapai batas jenuh asam urat, fosfat, dan kalsium
oksalat ( purnomo,2000).
3
B. Etiologi
1. Faktor interinsik itu antara lain:
a. Herediter (keturunan) : penyakit ini diduga diturunkan dari orang
tuanya.
b. Umur : penyakit ini paling sering didapatkan pada usia 30-50 tahun
c. Jenis kelamin : jumlah pasien laki-laki tiga kali lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah perempuan.
C. Patofisiologi
Glomerulus
Permeabilitas glomerulus
Proteinuria
4
Hipoprotein
Hiperlipidemia
Ke ginjal
natrium medulla
oblongata
edema
dari kebutuhan
hipotalamus efusi
pleura
Nyeri
5
D. Tanda dan Gejala
1. Nyeri pinggang, sisi, atau sudut kostovertebral.
2. Hematuria makroskopik atau mikroskopik
3. Pielonefritis dan/atau sistitis
4. Pernah mengeluarkan baru kecil ketika kencing
5. Nyeri tekan kostovertebral
6. Batu tampak pada pemeriksaan pencitraan
7. Gangguan faal ginjal.
E. Manifestasi klinis
Keluhan yang disampaikan pasien tergantung pada letak batu, besar batu yang
telah terjadi. Pada pemeriksaan fisik mungkin didapatkan nyeri ketuk di daerah
kosto-vertebra, teraba ginjal pada sisi yang sakit akibat hidronefrosis,
ditemukan tanda-tanda gagal ginjal,retensi urine dan jika disertai infeksi,
didapatakan demam atau menggigil. Pemeriksaan sedimen urine menunjukan
adanya lekosit, hematuria dan dijumpai kristal-kristal pembentuk batu.
Pemeriksaan kultur urine mungkin menunjukkan adanya pertumbuhan kuman
pemecah urea.
F. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
Nama : Ny. T
Umur : 52 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Ibu Rumah tangga
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Suku / bangsa : Sunda / Indonesia
Tanggal Masuk : 01-11-2012
Tanggal Pengkajian : 06-11-2012 Pukul 08.00 WIB
No. Rekam medis : 54109964
Diagnosa Medis : Hidronefrosis
Alamat : Kp. Rancutungku rt 01/02 kalapa tilu,
6
banjaran. Bandung
b. Identitas Penanggung jawab
Nama : Ny. R
Hub. Dengan Klien : Anak
Alamat : Jalan kebun bibit no 126
c. Riwayat Kesehatan
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis GCS (E: 4, V: 5, M : 6)
Tanda vital :
TD : 140/90 mmHg; R : 20 x/m
N : 80 x/menit; S : 36,80C
1) Keluhan utama :
Sebelum masuk Rumah Sakit klien mengatakan nyeri pada bagian
perut yang hebat dan punggung belakang
2) Riwayat kesehatan sekarang
Kurang lebih empat bulan yang lalu (Juli 20012) sebelum masuk
rumah sakit klien mengeluh nyeri (terasa panas) pada bagian perut,
khususnya di bagian kuadran kiri atas dan bawah. Kondisi tersebut
dapat masih dapat di tangani klien dengan cara mencari posisi yang
nyaman dan beristrahat. Namun, 1 minggu sebelum masuk RS klien
mengeluh nyeri semakin bertambah berat di rasakan klien, sehingga
keluarga memutuskan untuk membawa klin ke RS. Bayangkara
Sartika Asih Bandung untuk di rawat inap. Kemudian dilakukan
pemerisaan diagnostik, dan klien di diagnosa Nefrolithiasis dan
harus dilakukan Nefrolitotomi. Oleh karenanya pada tanggal 13
November 2012 klien dilakukan Nefrolitotomi.
Pada saat pengkajian tanggal 14 november 2012 pos Nefrolitotomi
klien mengeluh/mengatakan nyeri akibat tindakan pembedahan yaitu
pada lokasi yang di bedah (pinggang sebelah kiri), nyeri seperti
teriris-iris dan dirasakan betambah jika bergerak atau tertekan
7
dengan skala 6 (0-10) dan hilang timbul selama 5 menit, tapi jika
tidak beraktivitas (bergerak atau tertekan) skala nyeri 2.
3) Riwayat kesehatan dahulu
Klien mengatakan 14 tahun yang lalu klien menderita Nefrolithiasis
di kedua ginjalnya dan diputuskan untuk operasi (ginjal sebelah
kanan) di RS. Hasan Sadikin Bandung. Setelah operasi mengalami
kegagalan dan dilakukan lagi operasi yang kedua kalinya.Sedangkan
ginjal kiri belum dilakukan operasi.Sehingga empat bulan yang lalu
(Juli 20012) klien merasakan nyeri di perut bagian kuadran kiri atas
dan klien di rawat di RS.
4) Riwayat penyakit keluarga
Klien mengatakan keluarganya tidak ada yang pernah mengalami
penyakit seperti ini dan juga penyakit menular, kecuali hipertensi.
d. Genogram
Keteranga:
- Laki-laki
- Perempuan
- Klien
- Garis keturunan
- Meninggal
e. Pola aktivitas sehari-hari(ADL) (Pre operasi)
No Pola aktivitas Dirumah/sebelum Dirumah sakit/saat
masuk Rumah Sakit sakit
1. Pola Nutrisi
a. Makan
Frekuensi Makan 2x/hari, hanya 3x/hari
Jenis makanan menghabiskan ¼ porsi Nasi, sayur,lauk pauk
makan Makan habis 1/4
Nasi, sayur, lauk pauk
Keluhan Nafsu makan
8
b. Minum berkurang
Jenis
Jumlah Air putih¸teh Air putih, teh
Keluhan 6-8 gelas (1500cc) 6-8 gelas (1500cc)
2. Pola eliminasi
a. Bab
Frekuensi 1-2x/hari Bab 2x
Warna Kuning Kuning kecoklatan
Konsistensi Lembek berbentuk Lembek berbentuk
keluhan
b. Bak
Frekuensi 2-3x/hari 2-3x/hari
Warna Kuning Kuning
Bau Amoniak Amoniak
Keluhan
3. Pola tidur
a. Siang
Lama tidur 2-3 jam (13.00-15.00) 2-3 jam (13.00-
15.00)
Kualitas Nyenyak
nyenyak
Keluhan
b. Malam
Lama tidur 8 jam (22.00-05.00)
8 jam (22.00-05.00)
Kualitas Nyenyak
Nyenyak
Keluhan
c. Kebiasaan Tidak
tidak
konsumsi obat
4. Personal hygiene
a. Mandi
9
Frekuensi
b. Oral hygiene 2x/hari 1x/hari
Frekuensi
Waktu 2x/hari 1x/hari
Pada saat mandi pagi Pagi hari
c. Cuci rambut dan sebelum tidur
Frekuensi
3x/seminggu -
5. Aktivitas Klien bisa beraktifitas Klien dapat
seperti biasa hanya beraktifitas dengan di
terasa lemas dan nyeri bantuan anak. Karena
pada perut klien merasa lemas
dan tidak bs
melakukan sendiri
10
TPM
- Keluhan - Sering haus
2. Pola eliminasi
a. BAB
- Frekuensi 1-2x/hari 1x sehari
- Warna Kuning Kuning
- Konsistensi Lembek berbentuk Padat
- Keluhan - -
b. BAK
- Frekuensi 2-3x/hari Terpasang volley
kateter, jumlah urin ±
500 cc
- Warna Kuning Kuning
- Bau - -
- Keluhan - -
3. Pola tidur
a. Siang
- Lama tidur 2-3 jam (12.00-15.00 1-2 jam (13.00-15.00
WIB) WIB)
- Kualitas Nyenyak Nyenyak
- Keluhan
b. Malam
- Lama tidur 8 jam (21.00-05.00 5-6 Jam (23.00-04.30
WIB) WIB)
- Keluhan - Sering terbangun
dikarenakan adanya
rasa nyeri.
c. Kebiasaan konsumsi Tidak ada penggunaan Tidak ada
obat obat tidur. penggunaan obat
tidur.
11
4. Personal hygiene
a. Mandi
Frekuensi 2x/hari 2x sehari (di seka
tanpa sabun)
b. Oral hygiene
- Frekuensi 2x/hari Tidak pernah
- Waktu Pada saat mandi pagi -
dan sebelum tidur
c. Cuci rambut
Frekuensi 3x/seminggu Tidak perna
5. Aktivitas Klien bisa beraktifitas Terbatas akibat post
seperti biasa hanya operasi.
terasa lemas dan nyeri
pada perut
12
Bibir simetris atas dan bawah, bibir berwarna merah kehitaman, bibir
kering, mukosa mulut lembab dan berwarna pink, gusi merah muda dan
tidak ada perdarahan.
7) Dada
Dada berbentuk simetris, tidak terdapat benjolan atau luka, tidak ada
bunyi nafas tambahan.
8) Abdomen
Bentuk datar dan lembut, tidak ada ntyeri tekan, bising usus 12 kali
permenit, Pada palpasi dalam terdapat distensi pada area ginjal atau pun
nyeri tekanskala nyeri 3( skala nyeri 0-5) dan pasien sudah terpasang
kateter.
9) Ekstremitas atas dan bawah
a) Ektremitas atas
Bentuk simetris, tidak ada oedema ataupun nyeri, tidak ada atropi
otot ataupun tremor, tidak ada lesi.Pergerakan tangan kanan bebas
dapat digerakan, sedangkan pergerakan pada tangan kiri terbatas,
karena terpasang infus RL untuk 20 gtt/ menit, jari dan kuku lengkap
dapat digerakan.
Kekuatan otot :
5 5
- -
Keterangan: Nilai 5 = dapat menahan tahanan ringan dari pemeriksa
b) Ektremitas bawah
Kedua kaki dapat digerakan, jari lengkap dapat digerakan, tidak ada
oedem atau lesi.
Kekuatan otot :
- -
5 5
Keterangan : Nilai 5 = dapat menahan tahanan ringan dari
pemeriksa.
10) Data Psikologis
Klien terlihat pasrah pada penyakitnya, klien masih memiliki harapan
yang besar terhadap kesembuhan penyakitnya, dan mempercayakan
seluruh tindakan pada tenaga kesehatan, tapi klien sering bertanya
tentang rencana operasi , klien tampak cemas dan gelisah.
13
11) Data Sosial
Klien memiliki hubungan yang baik dengan orang lain, dan perawat
serta tenaga medis lain. Klien mau menjawab setiap pertanyaan yang
diberikan dank lien tampak kooperatif.Peran klien dalam keluarga
sebagai ibu rumah tangga, melakukan semua pekerjaan rumah.Selama
klien sakit klien tidak mampu melakukan tugas rumah tangga semuanya
karena klien selalu merasa kesakitan apabila beraktivitas.
12) Data Spritual
Klien beragama islam, saat ini klien jarang melakukan ibadah karena
penyakit yang diderita. Namun klien memiliki keyakinan yang besar
akan sembuh.
13) Data Penunjang
Laboratorium
Sabtu, 3 November 2012
Hb 9,1 12 - 18 gr/dl
Leukosit 14,800 4.000-10.000 mm3
%
PVC 24 37- 48
Trombosit 289.000 150.000-400.000 mm3
Pemeriksaan
Kimia
Ureum 60 20-40 mg/dl
Kreatinin 1,9 0,3-1,5 mg/dl
15
Nadi : 90x/menit
RR : 28x/menit
Suhu : 38,5oC
2. Pemeriksaan Persistem
a. Pernafasan
Pola nafas :
Dada
- Inspeksi : Pergerakkan dinding dada
simetris.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada masa, ekspansi dinding
dada simetris.
- Perkusi : Resonan
- Auskultasi : Teratur, vesikuler
b. Cardiovascular
Akral teraba hangat
Nadi : Reguler, kuat
Tekakan venajugularis : Tidak ada
CRT : < 3 detik
c. Hematologi
Konjungtiva : anemis
d. Persarafan dan penginderaan
GCS : 15 (E : 4, V: 5, M: 6)
Tidak terdapat Orientasi waktu, tempat dan orang
Pupil : Isokor
Refleks mengedip : Ka : + Ki : +
Reaksi terhadap cahaya : Ka : + Ki : +
Wajah : Simetris
e. Geniti urinarius : Terpasang volley kateter, jumlah urin ± 500 cc
f. Pencernaan
Sklera : Tidak ikterik
Mulut : Bersih
Mukosa bibir : lembab
Abdomen
I : Ada luka bekas operasi
A : Bising usus 14x/menit
P : Nyeri tekan di kuadran kiri atas (daerah luka operasi).
P : Timpani
g. Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Keluar keringat banyak
h. Muskuloskeletal
Kemampuan menggerakkan sendi terbatas akibat badan terasa lemas.
Kekuatan otot : 5 5
5 5
i. Integumen
Warna kulit : Tidak pucat.
16
Turgorkulit : cepat kembali
Terdapa edema didaerah kaki kiri dan kanan.
3. Riwayat Psikososial dan Spiritual
a) Aspek psikologis
Harga diri : Klien dapat menerima kondisinya saat ini.
Peran diri : Klien sudah menjalankan tugas sebagi seorang ibu
dengan baik.
Ideal diri : Klein ingin cepat sebuh agar cepat melakukan
aktivitas sehari-
hari.
Gambaran diri : Klien tidak ada masalah dengan keadaannya saat
sakit.
b) Aspeksosial :
Klien mengatakan hubungan degan orang lain baik.
Data penunjang
- Pemeriksaan EKG2,2 cm & 1,2 cm & di ginjal kanan dengan ukuran 0,97 cm
- USG : tampak bayangan batu di ginjal kiri berukuran
HEMATOLOGI
PVC 24 % 37-48
Penatalaksanaan Medis
17
Tonar 3 x 1 tab Oral Menormalkan ureum
kreatinin
Diagnosa
No Data Etiologi
keperawatan
1 Subyektif (S) : hemodialisa Gangguan rasa
1. klien mengatakan nyaman nyeri pada
18
1. Klien tampak lemah intravaskuler dengan
2. Tampak adanya oedem
Oedem pembatasancairan.
pada bagian abdomen
3. mukosa bibir kering Sirkulasi darah terhambat
4. turgor kulit< 3 detik
Mual, muntah
19
sebelah kiri) (Histamin,Bradikinin,&Prostaglan
S : skala 6 (0-10) din )
T : nyeri hilang
timbul selama 5
menit
Dihantarkan ke substansi gelatinos
DO :
- Klien tampak
meringis kesakitan. Dihantarkan ke thalamus
- Klien tampak
mengelus bagian
pinggang sebelah
Impuls disampaikan ke korteks
kiri yang sakit.
serebri
Nyeri
20
DO :
TTV :TD 120/80mmHg. Port dientry
N : 90x/menit
RR : 28x menit Masuknya kuman
S : 38 oC
Leukosit 16.200 Peradangan
Keluar keringat banyak
Resti infeksi
21
4. Intervensi Keperawatan Pre Operasi
normal
4. Nadi dalam batas
normal
2. Gangguan Tupan : Setelah 1. Pertahankan tirah baring 1. Tirah baring dapat
keseimbangan volume dilakukan tindakan selama fase akut mengurangi kerja jantun
2. Kaji dan laporkan 2. Kenaikan tekanan darah
cairan berhubungan keperawatan selama
adanya tanda – tanda dan COP mengindikasik
dengan 3 x 24 penurunan
penurunan COP, TTV adanya peningkatan
pembatasancairan. curah jantung dapat
kontraktilitas jantung.
teratasi.
3. Memenuhi kebutuhan
3. Berikan oksigen sesuai
22
Subyektif (S): Tupen: setelah kebutuhan. oksigen dalam tubuh.
4. Auskultasi pernafasan 4. Bunyi jantung dan suara
dilakukan tindakan
- Klien mengeluh dan jantung sesuai nafas tambahan
keperawatan selama
lemah, keringat dingin indikasi mengindikasikan keadaa
1x24 jam
jantung.
Obyektif (O) : diharapkan klien 5. Pertahankan cairan
5. Obat-obatan membantu
dapat memenuhi parenteral dan obat-
- TD : 100/60mmHg vasodilatasi pembuluh
kriteria, yaitu : obatan sesuai advice.
darah d jantung.
- Nadi : 124 x/menit
1. Klien tidak
- RR: 28x/menit tampak lemah.
2. Akral teraba
- Kulit dingin hangat.
3. Cappilary refill
- Cappilary refill
kurang dari 2
kurang dari 3 detik
detik.
4. TD, RR, dan nadi
- Haluaran urin: <
dalam batas
normal 500-1000
normal
cc/hari 5. JVP dalam batas
normal
6. Haluaran urin
dalam batas
normal
3 Perubahan nutrisi Tupan : 1. Awasi konsumsi 1. Mengidentifikasi
Setelah di lakukan
kurang dari kebutuhan makanan atau kekurangan nutrisi
perawatan selama 3
tubuh berhubungan minuman
x 24 jam Klien 2. Perhatikan adanya
dengan anoreksia, 2. Gejala yang menyertai
akan mual dan muntah
mual, muntah. akumulasi toksin endog
mengkonsumsi
DS : yang dapat mengubah a
Klien mengatakan secara tepat jumlah
menurubkan pemasukka
nafsu makan kadang kebutuhan kalori
dan memerlukan interve
saat makan tiba-tiba atau nutrisi yang di 3. Berikan makanan 3. Porsi lebih kecil dapat
mual programkan. sedikit tapi sering meningkatkan masukka
DO : Tupen :
makanan
Setelah di lakukan 4. Tingkatkan kunjungan
23
Program diet 1500 kal perawatan selama 3 oleh orang terdekat 4. Memberikan pengalihan
x 24 jam Klien selama makan dan meningkatkan aspe
Klien makan + ¾ porsi 5. Berikan perawatan
akan sosial
mulut sering 5. Menurunkan
mengkonsumsi
ketidaknyamanan
secara tepat jumlah
stomatitis oral dan rasa
kebutuhan kalori
yidak di sukai dalam mu
atau nutrisi yang di
yang dapat mempengaru
programkan
6. Kolaborasi dengan ahli pemasukkan makanan
dengan kriteria :
6. Menjaga pola diet klien
Peningkatan barat gizi dengan pemberian diet
badan.
1. Turgor kulit
baik,
mengkonsumsi
makanan sesuai
program.
24
5. Intervensi Keperawatan Post Operasi
25
stimulus nyeri arena dengan
meningkatkan relaksasi,
6. Ajarkan penggunaan teknik menurunkan tegangan otot dan
manajemen nyeri (latihan meningkatkan koping klien
6. Mengalihkan perhatian
napas dalam, imajinasi
terhadap nyeri, meningkatkan
visual, aktivitas dipersional)
7. Kolaborasi pemberian kontrol terhadap nyeri yang
analgetik mungkin berlangsung lama
7. Medikasi analgetik membantu
menghilangkan nyeri
berkepanjangan dan membuat
pasien tampak lebih tenang
2 Intoleransi aktifitas Tupan : 1. TERAPI AKTIVITAS
berhubungan dengan Setelah dilakukan
Intervensi :
kelemahan. intervensi keperawatan
selama 3x24 jam a. Kaji tanda dan gejala yang a. Respon pasien terhadap
diharapkandapat menunjukan ketidaktoleransian aktivitas dapat mengkaji
mempertahankan terhadap aktivitas dan respon terhadap stres aktivitas
mobilitas pada tingkat
paling tinggi. memerlukan pelaporan
Tupen : terhadap perawat dan dokter
Setelah dilakukan b. Penghematan energi
intervensi keperawatan menurunkan penggunaan
selama 1x24 jam b. Tingkatkan pelaksanaan ROM
energi tubuh
diharapkandapat pasif sesuai indikasi c. Penghematan energi
mempertahankan
mobilitas pada tingkat menurunkan penggunaan
26
palingtinggi. c. Buat jadwal latihan aktivitas energi tubuh, menghindari
Dengan kriteria hasil :
secara bertahap untuk pasien kerja jantung berlebihan
- Mempertahankan d. Memotivasi pasien untuk
dan berikan periode istirahat
posisi fungsional beraktivitas
e. Menghargai pencapaian
- Meningkatkan d. Berikan support dan libatkan
pasien serta lebih
kekuatan/fungsi yang keluarga dalam program terapi
memotivasinya
sakit dan e. Berikan berikan reinforcement f. Mengetahui terapi yang tepat
mengkompensasi untuk pencapaian aktivitas bagi pasien
bagian tubuh sesuai program latihan
- Menunjukkan teknik f. Kolaborasi dengan ahli
yang memampukan fisioterapi
melakukan aktivitas
2. PENGELOLAAN ENERGI/
MANAJEMEN ENERGI a. Melibatkan pasien dalam
Intervensi: pemilihan aktivitas yang akan
a. Bantu pasien untuk dilakukannya sendiri
mengidentifikasi pilihan-
pilihan aktivitas b. Kemajuan aktivitas bertahap
mencegah peningkatan kerja
b. Rencanakan aktivitas untuk jantung tiba-tiba
periode dimana pasien
mempunyai energi paling
c. Mendorong kemandirian
27
banyak dalam melakukan aktivitas
d. Mendorong pasien lebih
c. Bantu dengan aktivitas fisik
terbuka dengan perawat
teratur
e. Menurunkan kerja
d. Dorong verbalisasi perasaan
miokardium/konsumsi
keterbatasan
oksigen, menurunkan risiko
e. Batasi stimulus lingkungan
komplikasi
f. Pembicaraan yang panjang
mempengaruhi kondisi pasien,
pembicaraan tenang bersifat
28
tidak terjadi dan klien luka (ganti balutan) posOP, atau adanya pus pada
mengalami tanda-tanda luka yang merupakan tanda
penyembuhan luka.
Tupen infeksi
Setelah dilakukan 3. anti piretik : medikasi penurun
tindakan keperawatan panas, antibiotic : medikasi anti
selama 1x 24 jam, 3. Kolaborasi : pemberian inflamasi
diharapkan masalah anti piretik dan antibiotic
resiko infeksi pada klien
tidak terjadi dan klien
mengalami tanda-tanda
penyembuhan luka.
Dengan kriteria
hasil:klien tidak panas
dan demam, suhu tubuh
dalam batas normal, nilai
leukosit normal
29
1. 6 November 9.00 1 mengobservasi TTV S :Klien mengatakan nyeri berkurang dan
2012 2 mengkaji skala nyeri yang skala nyeri berkurang menjadi 3 dari
9.30 skala nyeri (1-5)
di alami klien
3 membantu klien dalam
P : lanjutkan intervensi
2. 7 November 08.30 1 memantau tanda-tanda vital S : : klien mengatakan tubuh terasa lemah
2012 2 Memonitor dan mencatat
09.00
intake atau output cairan
3 Mengkaji pengeluaran urine O : klien tampak lemah.
09.15 4 Memonitor pola napas
09.30 5 Mengukur berat badan TTV :120/80, Nadi 80x/ menit,
6 Pemberian cairan sesuai
10.00 RR: 24x/ menit, suhu 36oC
dengan indikasi
11.30
A :masalah belum teratasi.
30
P : lanjutkan intervensi
11.00
31
7. Implementasi dan Evaluasi Post Operasi
32
3. melibatkan keluarga bantu keluarga
A : Masalah belum teratasi
dalam memenuhi Adl
P : pertahankan intervensi
pasien
3 11.57 1. Mengkaji peningkatan S : klien mengatakan
suhu klien masih panas
2. Mengobservasi luka O: Suhu38, 5 C , luka
infekai jika di tekan nyeri ,
3. Menganjurkan pasien
tidak teraba panas,
banyak minum dan
balutan sudah dig anti,
mengganti baju yag A: masalah belum
sedikit lebih tipis/ teratasi
P : pertahankan
menyerap keringat
intervensi
33
TD : 120/90 mmhg dengan luka post op
N : 84 x/menit
karena nyeri kadang
S : 36
RR : muncul kalau bterlalu
bergerak sering
P : nyeri ketika
bergerak berpindah
terlalu sering dan nyeri
tekan
Q : terasa seperti di
iris- iris
R : nyeri pada lokasi
yang di operasi, bagian
pinggang kiri
S : skala 5 (0-10)
T : nyeri hilang timbul
setiap 10 menit
A: masalah teratasi
sebagian
P: pertahankan intervensi
34
3 10.00 1. Mengkaji peningkatan S : klien tidak panas
O: Suhu 36oC , tubuh tidak
suhu klien S : 36oC
2. Mengobservasi luka teraba panas, balutan
infekai belum ganti, infus di
3. Menganjurkan pasien
pindah ke tangan kanan
banyak minum dan
(akibat flebitis)
mengganti baju yag A: masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
sedikit lebih tipis/
menyerap keringat
4. kolaborasi : mengup
infuse di tangan kanan,
sore hari memasang
icairan infuse di tangan
kiri, pemberian
antibiotic
15 nov 2012
Klien mengalami :
I. Defisit perawatan diri berhubungan dengan KU lemah
DS : klien mengatakan keluarga masih takut mengelap tubuh dari pasien
terlalu sering, lap pun tidak berulang-ulang di usap sekali saja dan tanpa
sabun
DO : klien belum ganti baju, bau badan +
II. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan mual yang
dialami
DS : klien mengatakan masih lemas,rasa mual
DO : konjungtiva anemis, mual setiap kali makan, setiap makanan masuk
terasa mual terus, makanan Cuma habis 5 sendok
35
vitamin asam folat
36
intervensi
37
38
39