Sunteți pe pagina 1din 11

VIII.

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi salmonella thypoid

2. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

anoreksia ( mual dan muntah )

XI. RENCANA KEPERAWATAN

Nama : Nn. D No.RM : XXX

Umur : 22 Tahun Diagnosa : Febris typoid

No Tujuan dan KH intervensi TTD

Dx

1 Setelah di lakukan tindakan 1. 1. Observasi ttv pasien


2. 2. Berikan kompres hangat
keperawatan selama 3x24 jam
3.anjurkan banyak minum
di harapkan suhu tubuh normal
6. 4. Berikan terapi obat
dengan KH : golongan antipiretik dan
antibiotik sesuai program
1. Suhu tubuh dalam batas
medis evaluasi efektivitasnya.
normal ( 36-37 )
8
2. Tidak ada tanda-tanda

dehidrasi.

3. Turgor kulit elastis

2 Setelah dilakukan tindakan 1. 1. Kaji pola makan pasien

keperawatan selama 3x24 jam


di harapkan kebutuhan nutrisi 2. observasi adanya muntah
2
terpenuhi dengan KH :
4. 3. anjurkan makan dalam
a. 1. Tidak terjadi mual dan
porsi kecil tapi sering.
muntah
b. 2. Nafsu makan meningkat
4. berikan terapi antiemati
c. 3. Pasien mampu
sesuai program dan terapi
menghabiskan satu porsi
pemberian cairan sesuai
makanan
program

X. TINDAKAN KEPERAWATAN / IMPLEMENTASI

Nama : Nn. D No.RM : XXX

Umur : 22 Tahun Diagnosa : Febris typoid

Hari/tgl/jam No.Dx Implementasi Respon TTD

Sabtu 03- 1.1 Mengobservasi ttv pasien S : klien mengatakan mau

03-2018 di lakukan tindakan , dan

08.00 wib pasien mengatakan

badannya panas

O : pasien tampak lemas


TD : 110/80 mmHg
N: 88 x/menit
S : 38
RR : 24 x/menit

08.30 wib 2.1 Mengkaji pola makan


S : pasien mengatakan
pasien
hanya menghabiskan ¼

porsi makanan, dan tidak

menghabiskannya

O : pasien tampak tidak

menghabiskan makananya

09.00 wib 2.2 Mengobservasi adanya S : pasien mengatakan

muntah kalau dia muntah saat

memasukan makanan

O: pasien tampak lemas

09.30 wib 2.3 menganjurkan makan S : pasien mengatakan

dalam porsi kecil tapi mau makan sedikit tapi

sering sering

O : pasien terlihat makan

sedikit – sedikit dalam

porsi kecil

10.00 wib 1.2 memberikan kompres S : pasien mengatakan

hangat bersedia di berikan terapi

kompres hangat

O : suhu tubuh pasien

panas s: 38

S : pasien mengatakan

10.30 wib 2.4 memberikan terapi bersedia di berikan terapi


antiemati sesuai program
dam di berikan obat
dan terapi pemberian
cairan sesuai program O : pasien terlihat meringis

saat di berikan obat

melalui suntikan di infus

S: pasien mengatakan
menganjurkan banyak
11.00 wib 1.3 bersedia banyak minum
minum
O : pasien tampak sering

minum

Minggu 04- 1.1 Mengobservasi ttv pasien S : klien mengatakan mau

03-2018 di lakukan tindakan ,

08.00 wib pasien mengatakan

badannya masih panas

O : TD : 110/80 mmHg
N: 88 x/menit
S : 37,7
RR : 24 x/menit

08.30 wib 2.1 Mengkaji pola makan S : pasien mengatakan

pasien hanya menghabiskan ¼

porsi makanan, dan tidak

menghabiskannya, pasien

mengatakan masih merasa

mual dan saat makan

muntah

O : pasien tampak tidak

menghabiskan makananya
Mengobservasi adanya S : pasien mengatakan

09.00 wib 2.2 muntah kalau dia muntah saat

memasukan makanan

O: pasien tampak lemas

menganjurkan makan S : pasien mengatakan

09.30 wib 2.3 dalam porsi kecil tapi mau makan sedikit tapi

sering sering

O : pasien terlihat makan

sedikit – sedikit dalam

memberikan kompres porsi kecil

10.00 wib 1.2 hangat S : pasien mengatakan

bersedia di berikan terapi

kompres hangat

O : suhu tubuh pasien

panas s: 37,7

memberikan terapi S : pasien mengatakan


antiemati sesuai program
10.30 wib 2.4 bersedia di berikan terapi
dan terapi pemberian
dam di berikan obat
cairan sesuai program
O : pasien terlihat meringis

saat di berikan obat

melalui suntikan di infus

menganjurkan banyak S: pasien mengatakan

11.00 wib 1.3 minum bersedia banyak minum


O : pasien tampak sering

minum

Senin 05- 1.1 Mengobservasi ttv pasien S : klien mengatakan mau

03-2018 di lakukan tindakan ,

08.00 wib pasien mengatakan

badannya masih panas

O : TD : 110/80 mmHg
N: 88 x/menit
S : 37
RR : 24 x/menit

08.30 wib 2.1 Mengkaji pola makan S : pasien menghabiskan

pasien makanannya 1 porsi

O : pasien tampak

menghabiskan

makanannya.

09.00 wib 2.2 Mengobservasi adanya S : pasien mengatakan saat

muntah makan tidak muntah lagi

O: pasien tampak segar,

tidak ada tanda-tanda

muntah

09.30 wib 2.3 menganjurkan makan S : pasien mengatakan

dalam porsi kecil tapi menghabiskan 1 porsi

sering makanan

O : pasien tampak
menghabiskan makanan 1

porsi

10.00 wib 1.2 memberikan kompres S : pasien mengatakan

hangat badannya sudah tidak

panas lagi

O : suhu tubuh pasien

panas s: 37

10.30 wib 2.4 memberikan terapi S : pasien mengatakan


antiemati sesuai program
bersedia di berikan terapi
dan terapi pemberian
dam di berikan obat
cairan sesuai program
O : pasien terlihat meringis

saat di berikan obat

melalui suntikan di infus

11.00 wib 1.3 menganjurkan banyak S: pasien mengatakan

minum bersedia banyak minum

O : pasien tampak sering

minum

XI. CATATAN KEPERAWATAN

Nama : Nn. D No.RM : XXX

Umur : 22 Tahun Diagnosa : Febris typoid


No.Dx Hari/tgl/jam Evaluasi TTD

1 Sabtu, 03-03- S : pasien mengatakan bahwa badannya masih

2018 terasa panas, badannya terasa lemas

O: badan pasien teraba panas, pasien terlihat

lemas,TD : 110/80 mmHg , N: 88 x/menit

S : 38 , RR : 24 x/menit

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

1. observasi ttv pasien

2. Berikan kompres hangat

3. anjurkan banyak minum

4. Berikan terapi obat golongan

antipiretik dan antibiotik sesuai

program medis evaluasi efektivitasnya

2 S : pasien mengatakan tidak menghabiskan

makananya hanya ¼ porsi makanan, setiap

makan merasa mual, dan muntah

O : pasien tampak lemas, tidak menghabiskan

makananya hanya ¼ porsi

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

2. 1. Kaji pola makan pasien


2. observasi adanya muntah
3. anjurkan makan dalam porsi kecil tapi
sering.
4. berikan terapi antiemati sesuai program dan
terapi pemberian cairan sesuai program

1 Minggu 04- S : pasien mengatakan bahwa badannya masih

03-2018 terasa panas, badannya terasa lemas

O: badan pasien teraba panas, pasien terlihat

lemas,TD : 110/80 mmHg , N: 88 x/menit

S : 37,7 , RR : 24 x/menit

A: masalah teratasi sebagain

P: pertahankan intervensi

5. observasi ttv pasien

6. Berikan kompres hangat

7. anjurkan banyak minum

8. Berikan terapi obat golongan

antipiretik dan antibiotik sesuai

program medis evaluasi efektivitasnya

2 S : pasien mengatakan tidak menghabiskan

makananya hanya ¼ porsi makanan, setiap


makan merasa mual, dan muntah

O : pasien tampak lemas, tidak menghabiskan

makananya hanya ¼ porsi

A: masalah sebagian

P: pertahankan intervensi

3. 1. Kaji pola makan pasien


2. observasi adanya muntah
3. anjurkan makan dalam porsi kecil tapi
sering.
4. berikan terapi antiemati sesuai program dan
terapi pemberian cairan sesuai program

1 Senin 05-03- S : pasien mengatakan bahwa sudah tidak

2018 panas lagi, badanya terasa segar

O: badan pasien teraba hangat, pasien terlihat

segar, TD : 110/80 mmHg , N: 88 x/menit

S : 37 , RR : 24 x/menit

A: masalah teratasi

P: pertahankan intervensi

1. observasi ttv pasien

2. Berikan kompres hangat

3. anjurkan banyak minum

4. Berikan terapi obat golongan


antipiretik dan antibiotik sesuai

program medis evaluasi

efektivitasnya

S : pasien mengatakan menghabiskan

makanannya 1 porsi habis, tidak ada rasa mual

dan muntah, badan terasa segar

O : pasien tampak segar, pasien tampak

menghabiskan makananya 1 porsi

A: masalah teratasi

P: pertahankan intervensi

1. Kaji pola makan pasien


2. observasi adanya muntah
3. anjurkan makan dalam porsi kecil tapi
sering.
4. berikan terapi antiemati sesuai program dan
terapi pemberian cairan sesuai program

S-ar putea să vă placă și