Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
degeneratif, salah satu penyakit degeratif yang paling banyak dialami oleh
masyarakat sekarang ini adalah penyakit hipertensi. Penyakit Hipertensi tidak dapat
adalah dengan pengobatan seumur hidup atau pengobatan jangka panjang (Ryadi,
2002).
penyakit hipertensi tidak bisa disembuhkan tetapi hanya bisa dikontrol sehingga
keluarga. Dukungan keluarga akan berjalan dan bermanfaat apabila keluarga dan
penderita dapat seiring dan sejalan, keluarga memotivasi penderita untuk patuh dalam
dalam menyelesaikan masalahnya. Apabila hal tersebut berjalan dengan baik maka
dukungan keluarga akan sangat efektif dalam mendukung kepatuhan penderita dalam
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
dengan hipertensi
2. Tujuan Khusus
C. METODE PENULISAN
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini digunakan metode deskriptif yaitu
berikut :
1. Wawancara
dengan pasien dan keluarga sehingga diperoleh data tentang identitas pasien
dan penanggung jawab, keluhan utama, riwayat penyakit dahulu dan saat
ini, riwayat penyakit keluarga serta informasi tentang kebutuhan bio, psiko,
2. Observasi
dengan panca indra, alat tertentu dan pencatatan sistematis. Data yang
terperoleh antara lain : data umum, tingkah laku, pemeriksaan dari ujung
3. Pemeriksaan Fisik
cara inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi, serta pengukuran (TB, BB,
Vital Sign).
4. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan melihat
5. Studi Kepustakaan
A. Tinjauan Teori
a. Pengertian
1972 ).
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
b. Fungsi Keluarga
berikut :
peranan yang dimiliki dengan baik dan penuh rasa kasih saying.
masyarakat.
c) Fungsi Reproduksi (the reproduction function) yaitu fungsi untuk
daya manusia.
lain-lain.
a) Fungsi Keagamaan
beragama.
b) Fungsi Budaya
d) Fungsi Perlindungan
e) Fungsi Reproduksi
f) Fungsi Sosialisasi
g) Fungsi Ekonomi
c. Tipe Keluarga
dari ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi
atau keduanya.
2) Keluarga besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambah
pasangan.
2) Orang tua tunggal (single parent family) adalah keluarga yang terdiri
dari salah satu orang tua dengan anak-anak akibat perceraian atau
ditinggal pasangannya.
4) Single Adult Living Alone adalah bentuk keluarga yang terdiri dari
Friehipertensian, ( 1998 ) :
tua)
(mengintegrasikan).
3) Tahap III : Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua
b) Mensosialisasikan anak.
c) Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi
yang sehat.
Tugasnya adalah :
a) Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota
hubungan perkawinan.
maupun istri.
Tugasnya adalah :
integrasi hidup).
e. Lima Tugas Keluaga Dalam Bidang Kesehatan
(1981) adalah :
yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya
terlalu muda.
lebih dari 140 mmHg pada sistolik dan tekanan diastolik sama atau diatas
90 mmHg pada seseorang yang tidak sedang minum obat anti hipertensi
(Suyono, 2001).
Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan penyakit darah tinggi
gangguan faal dari target organ. Sedangkan menurut JVC VII, klasifikasi
hipertensi adalah :
TABEL 1
KLASIFIKASI HIPERTENSI MENURUT JVC VII
Kategori Tekanan sistolik Tekanan Diastolik
(mmHg) (mmHg)
Hipertensi:
tingkatan yaitu normal (SBP = Sistole Blood Pressure < 120 mm Hg dan
Distole Blood Pressure = DBP < 80 mm Hg), pra hipertensi (SBP 120-
mm Hg dan DBP 90-99 mm Hg) dan hipertensi tahap 2 (SBP >= 160 dan
c. Patofisiologi
1) Etiologi
Menurut Long, B.C. (1996) hipertensi menurut penyebabnya
digolongkan dalam dua golongan besar antara lain :
(2) Umur
(Price,1995).
(1) Stress
(2) Obesitas
(3) Nutrisi
2000).
(4) Perokok
2001).
(Suyono, 2001).
2) Proses terjadinya
Ketika terjadi kenaikan tekanan darah yang berarti maka pasien dapat
4) Komplikasi
plasma dan lipoprotein ke dalam intima dan lapisan sub intima dari
tinggi (TTD > 230 mmHg) bila tekanan darah tidak diturunkan
hipertensi.
f) Retinopati hipertensi.
d. Pemeriksaan Diagnostik
Untuk penyakit hipertensi pemeriksaan diagnostik yang
gejala-gejala penyakit.
diastolik.
e. Penatalaksanaan Medis
gemuk, diet rendah garam dan rendah lemak, mengubah kebiasaan hidup,
olah raga secara teratur dan kontrol tekanan darah secara teratur.
3. Tinjauan kasus
a. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 30 Oktober 2015 asuhan keperawatan
keluarga Bapak B dengan hipertensi.
Menurut teori/model family centre nursing Friehipertensian:
I. Data Umum
a. Identitas Kepala Keluarga
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. B
2. Umur KK : 53 tahun
3. Pekerjaan Kepala Keluarga KK : PNS
4. Pendidikan Kepala Keluarga KK : S1
5. Alamat dan nomor telpon : Jl. Dewata, Sidakarya -
Denpasar/ (0361)
217863
c. Genogram
53 th Hipertensi 21 th 50 th
16 th
sehat sehat
sehat
Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Menikah
: Tinggal serumah
d. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. B adalah Keluarga tradisional, (nukleur family)
dimana 1 KK terdiri dari suami, istri dan anak-anak yang tinggal
dalam 1 rumah.
e. Suku Bangsa
1. Asal Suku Bangsa Keluarga : Suku Bali
2. Bahasa yang digunaan Keluarga : Bahasa Indonesia dan Bahasa
Bali
3. Kebiasaan Keluarga yang dipengaruhi suku yang dapat
mempengaruhi kesehatan : klien mengatakan tidak memiliki
kebiasaan yang berhubungan dengan suku bangsa yang
mempengaruhi kesehatan keluarganya.
f. Agama
1. Agama yang dianut Keluarga
Keluarga Bpk B menganut agama Hindu dan seluruh anggota
keluarganya sembahyang tiga kali sehari.
2. Kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
Dalam kepercayaan agama Bpk B tidak terdapat kebiasaan yang
mempengaruhi kesehatan keluarganya
III. LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah :
1. Ukuran rumah (luas rumah)
Rumah yang dihuni Bpk B adalah rumah pribadi berukuran 2 are.
2. Kondisi dalam dan luar rumah
Rumah terdiri dari ruang tamu, 3 kamar tidur, dapur, kamar mandi
dan WC. Jarak antara septictank lebih dari 15 meter,kondisi wc
bersih dengan model wc leher angsa. Lantai rumah terbuat dari
keramik, rumah permanen, sirkulasi udara diperoleh dari pintu
depan, belakang dan jendela. Keluarga memiliki halaman rumah,
dengan tanaman hias dan perindang.
3. Kebersihan rumah
Rumah dalam kondisi bersih, tertata rapi, di tiap kamar terdapat
tong sampah, di halaman terdapat 1 tong sampah, tidak sampah
berserakan, selokan depan rumah cukup bersih dengan aliran air
lancar. Perabotan rumah bersih dan keluarga Bpk B selalu
membersihkan rumah setiap hari serta tidak suka menggantung
pakaian kotor di belakang pintu.
4. Ventilasi rumah
Tiap kamar memiliki minimal 1 ventilasi, pencahayaan cukup,
kondisi kamar tidak pengap yang menandakan ventilasi baik,
5. Saluran pembuangan air limbah (SPAL)
Air limbah kamar mandi maupun limbah dapur disalurkan ke
pembuangan khusus yang dibuat oleh klien dengan jarak lebih 15
m dari sumur.
6. Air bersih
Air bersih berupa sumur. Air jernih, dan tidak berbau.
7. Pengelolaan sampah
Sampah kotor akan ditampung dalam 1 kresek, ditutup rapat, lalu
diletakkan di depan rumah tiap jam 7 pagi dan diangkut oleh
petugas DKP.
8. Kepemilikan rumah
Rumah miliki pribadi atas nama klien.
9. Kamar mandi /wc
Rumah klien memiliki 1 kamar mandi dengan WC dengan leher
angsa.
U
1
3
S 3
2
5
3
4
Keterangan Gambar
1. Teras
2. Ruang tamu
3. Kamar tidur
4. Dapur
5. Kamar mandi
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif :
1. Bagaimana cara keluarga mengekspresikan perasaan kasih sayang
Keluarga Bpk B biasanya menyampaikan secara langsung
ungkapan kasih sayang mereka termasuk dengan tindakan ekspresi
kasih sayang.
2. Perasaan saling memiliki
Keluarga Bpk B mengatakan diantara anggota keluarga saling
memliki satu sama lain, hal ini terbukti dari apabila ada salah satu
anggota keluarga yang sakit, anggota keluarga yang lain akan
memperhatikan kesehatan anggota keluarga yang lain.
3. Dukungan terhadap anggota keluarga
Keluarga Bpk B saling mendukung satu sama lain ini terbukti dari
saling memberikan selamat jika ada anggota keluarga yang meraih
satu prestasi tertentu dan memberikan dukungan baik dalam
dukungan emosional dalam mencapai prestasi maupun kesuksesan
kerja.
4. Saling menghargai, kehangatan
Antar anggota keluarga saling menghargai perasaan satu sama lain,
kebebasan dan tidak berkata yang menyinggung di antar keluarga.
b. Fungsi Sosialisasi
1. Bagaimana memperkenalkan keluarga dengan dunia luar
Keluarga Bpk B membiasakan anak-anaknya untuk berinterasi
dengan tetangganya, tetapi anak R memang jarang keluar rumah
karena terlalu sibuk dengan urusan kampus. Ibu P selalu
memberikan kebebasan kepada anak untuk bersosialisasi dengan
lingkungan sekitar, tidak membatasi terkait dengan hubungan
lawan jenis.
2. Interaksi dan hubungan keluarga
Keluarga Bpk B memiliki hubungan yang baik dengan saudara
yang lain, sering berkumpul bersama di akhir pekan.
c. Fungsi perawatan kesehatan
1. Kondisi kesehatan seluruh anggota keluarga
Bpk B memiliki penyakit hipertensi saat ini mengeluh mengalami
kaku pada leher, pusing. Ibu P dalam kondisi sehat aktif olahraga
setiap pagi. Kebiasan makan keluarga sehari-hari berupa nasi,
lauk-pauk, sayur dan terkadang buah. Ibu P mengatakan Anak R
sangat terbuka dengan ibunya baik terkait permasalahan
perkuliahan maupun permasalahan pribadi. Anak A juga sangat
terbuka, sering berbicara mengenai permasalahan pribadinya.
Keluarga Bpk B juga memberikan diskusi terkait pendidikan seks,
prilaku-perilaku menyimpang seperti alcohol, merokok dan
narkoba untuk menghindarkan anak-anaknya dari bahaya tersebut.
2. Bila ditemui data maladaptive langsung melakukan pengkajian
Bpk B mengeluh mengalami kaku pada leher, nyeri, dengan skala
4, pada kepala, nyeri dirasakan terus menerus sampai menggangu
aktivitas.
Kesimpulan hasil PF
Adanya nyeri kepala pada bp. B dengan skala 4, terdapat kaku pada
leher, TD 200/100 mmHg.
Analisa Data
Setelah dilakukan pengkajian, selanjutnya data dianalisis untuk dapat dilakukan
perumusan diagnosis keperawatan. Analisis dibuat dalam bentuk matrik
Analisis data keperawatan
No Data Diagnosa keperawatan
1 DS: Bp. B mengatakan mengalami Nyeri akut pada keluarga Bp. B
nyeri di kepala, skala nyeri 4, berhubungan dengan ketidakmampuan
nyeri terus-menerus. keluarga merawat angota keluarga
DO: bp. B tampak gelisah, teraba yang mengalami nyeri kepala akibat
kaku pada leher. hipertensi
Skoring
1. Nyeri akut pada keluarga Bp. B berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat angota keluarga yang mengalami nyeri kepala akibat
hipertensi
Kriteria Nilai Skor Pembenaran
Sifat masalah : 3/3 x 1 1 Setiap terjadi peningkatan TD,
actual Bp. B selalu mengeluh nyeri
kepala dan tidak dilakukan
tindakan apapun.
Kemungkinan 1/2 x 2 1 Hipertensi selain disebabkan
masalah untuk di faktor diet disebabkan pula oleh
ubah: sebagian faktor stress pekerjaan. Harapan
keluarga terhadap kesembuhan
tinggi, tetapi nyeri kepala dapat
juga disebabkan oleh faktor
stress
Potensi masalah 2/3 x 1 2/3 Bp. B merasakan nyeri kepala.
untuk dicegah : Sedangkan keluarga tidak
cukup mengetahui penyebab, akibat
dan perawatan. Dengan
demikian perlu diberikan
informasi tentang perawatan
nyeri kepala.
Menonjolnya 2/2 x 1 2/2 Keluarga menganggap nyeri
masalah : masalah kepala yang dialami oleh bp. B
ada dan segera perlu segera ditangani karena
ditangani. mengganggu aktivitas sehari-
harinya.
Total 3 2/3
b. Perencanaan
2. Mengambil
keputusan
untuk
mengatasi
Respon Verbal Menyebutkan Identifikasi akibat nyeri
masalah nyeri
akibat bila nyeri tengkuk kepala yang
tengkuk kepala
tengkuk kepala lalu
a) Menjelaskan tidak diatasi
Motivasi keluarga
akibat yang seperti:
untuk mengungkapkan
terjadi bila gangguan
kembali akibat nyeri
nyeri tengkuk aktivitas, TD
kepala tidak dan RR tengkuk kepala bila
diatasi semakin tidak diatasi
meningkat.
b) Mengambil Respon Verbal Keputusan Diskusikan dengan
keputusan keluarga untuk keluarga tentang
untuk mengatasi nyeri rentang nyeri yang
mencegah nyeri tengkuk kepala akan dialami seseorang.
Gali pendapat keluarga
tengkuk kepala agar tidak
bagaimana cara
agar tidak bertambah
mengatasi nyeri
bertambah berat.
tengkuk kepala.
parah
Motivasi keluarga
untuk memutuskan
mengatasi nyeri
tengkuk kepala secara
tepat.
Beri reinforcement
atas keputusan yang
diambil keluarga
3. Merawat
Cara perawatan Gali pengetahuan
keluarga
Respon verbal
nyeri tengkuk keluarga dalam
dengan nyeri :
a) Menjelaskan kepala : mengatasi nyeri
1. Kompres air
cara perawatan tengkuk kepala.
hangat pada Diskusikan dengan
nyeri tengkuk
daerah nyeri keluarga cara
kepala
2. Lakukan
perawatan nyeri
senam untuk
tengkuk kepala.
melemaskan
otot dan Motivasi keluarga
memelihara untuk mengungkapkan
fungsi sendi kembali
apa yang
tulang leher
telah disampaikan
3. Anjurkan
untuk
melakukan
teknik
relaksasi
5. Keluarga
mampu
memanfaatkan
Respon Verbal Menjelaskan Klarifikasi pengetahuan
pelayanan
kesehatan bila fasilitas keluarga tentang
nyeri tengkuk kesehatan yang manfaat fasilitas
kepala dapat digunakan kesehatan
Diskusikan dengan
berlanjut : untuk mengatasi
a) Menyebutkan keluarga tentang
bila nyeri
manfaat manfaat pelayanan
berlanjut
fasilitas kesehatan
Anjurkan keluarga
kesehatan
untuk periksa ke
pelayanan kesehatan
bila nyeri tengkuk
kepala muncul dengan
durasi lama dan nyeri
hebat
2. Mengambil
keputusan untuk
mengatasi masalah
Identifikasi
hipertensi
Respon Menyebutkan
akibat hipertensi
a) Menjelaskan Verbal akibat bila nyeri
akibat yang terjadi tengkuk kepala Motivasi
bila hipertensi tidak diatasi keluarga untuk
tidak diatasi seperti : gagal mengungkapkan
jantung, angina kembali akibat
pectoris, infark hipertensi bila
jantung, stroke, tidak diatasi
aneurysm.
b) Mengambil Respon Keputusan Diskusikan
keputusan untuk Verbal keluarga untuk dengan keluarga
mencegah mengatasi tentang tingkatan
hipertensi agar tidak hipertensi agar hipertensi
bertambah parah tidak bertambah dialami
berat. seseorang.
Gali pendapat
keluarga
bagaimana cara
mengelola
hipertensi
Motivasi
keluarga untuk
memutuskan
mengelola
hipertensi
secara tepat dan
beri
reinforcement
3. Merawat keluarga
dengan hipertensi:
Respon Cara perawatan Gali pengetahuan
a) Menjelaskan cara
verbal hipertensi : keluarga dalam
perawatan
1. Mengkonsumsi
mengatasi
hipertensi
garam dalam
hipertensi.
batas diet Diskusikan
2. Anjurkan
dengan keluarga
keluarga untuk
cara perawatan
berolahraga
hipertensi.
3. Anjurkan untuk
melakukan Motivasi
teknik relaksasi keluarga untuk
untuk mengatasi mengungkapkan
stress. kembali apa
yang telah
disampaikan
4. Keluarga mampu Respon Menciptakan Diskusikan
memodifikasi Verbal suasana rumah dengan keluarga
lingkungan dalam yang tenang, tentang
perawatan kembangkan lingkungan dan
hipertensi komunikasi yang komunikasi yang
terbuka, efektif untuk
menyediakan mengontrol
waktu dan menjadi hipertensi.
Beri kesempatan
pendengar yang
keluarga untuk
baik bagi Bapak B
bertanya tentang
hal yang belum
jelas
5. Keluarga mampu
memanfaatkan
pelayanan
kesehatan bila
Respon Menjelaskan Klarifikasi
hipertensi
Verbal fasilitas kesehatan pengetahuan
berlanjut:
yang dapat keluarga tentang
a) Menyebutkan digunakan untuk manfaat fasilitas
manfaat fasilitas mengatasi bila kesehatan
Diskusikan
kesehatan hipertensi berulang
dengan keluarga
tentang manfaat
pelayanan
kesehatan
Anjurkan
keluarga untuk
periksa ke
pelayanan
kesehatan bila
gejala hipertensi
muncul kembali.
c. IMPLEMENTASI
1 2 3 4
Friedman, M.M (1998). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek. (edisi ketiga)
Jakarta : EGC
Prce, S.A (1995). Konsep klinik Proses-proses Penyakit, (edisi keempat) Jakarta :
EGC.