Sunteți pe pagina 1din 28
BAB2 ASPEK HUKUM Setelah mempelajari Bab 2, Anda dikarapkan dapat: Menjelaskan pentingnya analisis aspek hukum pada studi kelayakan bisnis Menjelaskan tujuan dilakukan analisis aspek hukum pada studi kelayakan bisnis Menjelaskan jenis data yang diperlukan untuk analisis aspek hukum pada studi kelayakan bisnis |. Menjelaskan responden/narasumber untuk analisis aspek hukum pada studi kelayakan bisnis, 5. Menjelaskan metode pengumpulan data untuk analisis aspek hukum pada studi kelayakan bisnis 6. Menjelaskan alat analisis data aspek hukum pada studi Kelayakan bisnis 7. Menjclaskan jenis-jenis badan usaha beserta kelebihan dan keunggulannya §. Menjclaskan perizinan yang diperlukan sebelum menjalankan usaha 9. Menjelaskan ketentuan-ketentuan pada jual beli tanah 10, Melakukan analisis aspek hukum pada studi kelayakan bisnis | 2 3. 2.1 Pendahuluan Bisnis sering kali mengalami kegagalan karena terbentur masalah hukum atau tidak mem- peroleh izin dari pemerintah dacrah setempat. Oleh karena itu, sebelum ide bisnis dilaksanakan, analisis secara mendalam terhadap aspek hukum harus dilakukan agar di kemudian hari bisnis yang akan dilaksanakan tidak gagal Karena terbentur permasalahan hukum dan perizinan, Aspek ihukum merupakan aspek yang kali pertama harus dikaji, Hal ini karena jika berdasarkan analisis pada aspek hukum sebuah ide bisnis sudah tidak layak maka proses tersebut tidak perlu diteruskan dengan analisis pada aspek-aspek yang lain. ‘Aspek hukum mengkaji ketentuan hukum yang harus dipenuhi sebelum menjalankan usaha. Ketentuan hukum untuk setiap jenis usaha berbeda-beda, tergantung pada kompleksitas bisnis tersebut. Adanya otonomi daerah menyebabkan ketentuan hukum dan perizinan antara daerah yang satu dengan daerah yang lain berbeda-beda. Oleh Karena itu, pemahaman mengenai ketentuan hukum dan perizinan investasi untuk setiap daerah merupakan hal yang. sangat penting untuk melakukan analisis kelayakan aspek hukum. Pemerintah menetapkan ketentuan hukum dan perizinan investasi dengan tujuany menj keterliban masyarakat secara Iuas. Masyarakat di sekitar lokasi bisnis diharapkan akan men- 16 Studi Kelayakan Bisnis dapatkan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan dampak negatif dari adanya suatu investasi bisnis. 2.2 Tujuan Analisis aspek hukum dilakukan dengan tujuan menjawab pertanyaan “Apakah hisnis yang akan dijalankan dapat memenuhi— ketentuan hukum dan perizinan di swat wilayah Berdasarkan aspek hukum, suatu ide bisnis dinyatakan layak jika ide bisnis terscbut sesuai dengan ketentuan hukum dan mampu memenuhi segala persyaratan perizinan di wilayah tersebut. Secara spesifik analisis aspek hukum pada studi kelayakan bisnis bertujuan untuk: a. Menganalisis legalitas usaha yang akan dijalankan b. Menganalisis ketepatan bentuk badan hukum dengan ide bisnis yang akan dilaksanakan c. Menganalisis kemampuan bisnis yang akan diusulkan dalam memenuhi_persyaratan perizinan d. Menganalisis jaminan-jaminan yang bisa disediakan jika bisnis akan dibayai dengan pinjaman 2.3 Hal yang perlu Dipahami Sebelum melakukan penyusunan desain studi kelayakan aspek hukum, jenis-jenis badan usaha, proscdur mendirikan berbagai bentuk badan usaha, dan dokumen yang diperlukan untuk mengajukan izin usaha dan izin lokasi perlu dipahami terlebih dahulu. 2.3.1 Jenis-jenis Badan Usaha Kegiatan bisnis tidak dapat dilepaskan dari bentuk badan usaha dan perizinan yang diperlukan untuk menjalankan usaha. Bentuk badan usaha yang dipilih tergantung pada modal yang dibutuhkan dan jumlah pemilik. Pemilihan badan usaha didasarkan olch bebcrapa pertimbangan sebagai berikut. a. Besarnya modal yang diperlukan untuk menjalankan bisnis b. Tingkat kemampuan dan tanggung jawab hukum dan keuangan c. Bidang industri yang dijalankan d. Persyaratan perundang-undangan yang berlaku Untuk memilih badan usaha yang tepat, sesuai dengan dasar-dasar pertimbangan tersebut, Anda perlu mengetahui definisi, peraturan perundang-undangan yang mengatur. serta kelebihan Lanestvenntien doves nonnenahened shensiteimerrecmentit somes senerceen i mh {tetinhshnenl eevmnehseet remem resem Aspek Hukum 17 a dan kekurangan masing-masing bentuk badan usaha. Berikut ini beberapa bentuk badan hukum beserta kelebihan dan kekurangannya masing-masing. a. Perusahaan Perseorangan = Definisi Merupakan bentuk badan usaha tanpa ada pembedaan pemilikan antara hak milik pribadi dengan hak milik perusahaan (Indriyo, 2005). Sedangkan menurut Swasta (2002), perusahaan perseorangan adalah salah satu bentuk usaha yang dimiliki oleh seseorang dan ia bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua risiko dan kegiatan perusahaan. Dengan tidak adanya pemisahan pemilikan antara hak mitik pribadi dengan milik perusahaan maka harta benda pribadi juga merupakan kekayaan perusahaan, yang setiap saat harus menanggung utang-utang perusahaan. * Peraturan perundangan Tidak ada peraturan untuk pendirian perusahaan perseorangan, yang diperlukan hanya izin permohonan dari kantor perizinan setempat. * Kelebihan dan kekurangan Bentuk badan usaha perusahaan perseorangan memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut. Tabel 2.1 Kelebihan dan kekurangan perusahaan perseorangan LOT SEL) 1. Memiliki kebebasan dalam beigerak 2. Pajak rendah karena pemerintah tidak memungut pajak perusahaan, tetapi hanya kepada pemilik 3. Penguasaan sepenuhnya terhadap keuntungan yang diperoleh 4, Rahasia perusahaan terjamin 5. Motivasi usaha yang tinggi 6. Proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat 7, Penanganan aspek hukum yang minimal Kekurangan 1. Mengandung tanggung jawab hukum dan keuangan yang tak terbatas 2. Keterbatasan kemampuan keuangan 3. Keterbatasan kemampuan manajerial 4. Kontinuitas kerja karyawan terbatas b. Firma (Fa) = Definisi Merupakan perserikatan beberapa pengusaha swasta menjadi satu kesatuan untuk mengelola usaha bersama (Indriyo, 2005). Sedangkan menurut Manulang (1975), persekutuan dengan firma adalah persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan memakai nama bersama. Jadi, ada beberapa orang yang bersekutu untuk 18 Studi Kelayakan Bisnis (RS GATES RRR CR LA OO TT TT AEN NR menjalankan suatu perusahaan. Para anggota yang berkumpul merupakan angyota aktif sehingga satu perusahaan dikelola dan dimiliki oleh beberapa orang. = Peraturan perundangan Ketentuan-ketentuan tentang firma diatur dalam pasal 16 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (Wetboek van Koophandel) yang bunyinya “Perseroan di bawah firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaari di bawah Nama bersama”. Selain itu, Pasal 18 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang menyebutkan inti dari firma, yaitu bahwa tiap-tiap anggota saling menanggung dan scmuanya bertanggung jawab terhadap perjanjian firma tersebut. Agar lebih jelas, peraturan- peraturan tersebut diperkuat oleh pasal 16 dan 18 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Bulgerlijk Wetboek) yang menyatakan bahwa persekutuan adalah suatu perjanjian, di mana dua orang atau lebih sepakat untuk bersama-sama mengumpulkan sesuatu dengan maksud laba yang diperoleh dibagi antara mereka. * Kelebihan dan kekurangan Bentuk badan usaha Firma (Fa) memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut. Tabel 2.2 Kelebihan dan kekurangan Badan Usaha Firma (Fa) Kelebihan 1. Penguasaan tethadap-keuntungan tinggi, meskipun harus dibagi dengan anggota kongsi yang lain 2. Motivasi usaha yang tinggi, meskipun tidak setinggi perusahaan perseorangan 3. Penanganan aspek hukum minimal, meskipun sedikit lebih rumit dibanding perusahaan perseorangan karena harus ada kesepakatan antaranggota kongsi LOE CU) 1. Sering terjadi konflik antaranggota kongsi berkaitan dengan’ pembagian keuntungan Maupun strategi bisnis 2. Mengandung tanggung jawab keuangan tak terbatas, namun tanggung jawab keuangan sudah dapat dibagi dengan anggota kongsi yang lain 3. Keterbatasan kemampuan keuangan, namun sudah lebih baik dibandingkan dengan perusahaan perseorangan 4. Keterbatasan kemampuan — manajerial, namun lebih baik dibandingkan dengan perusahaan perseorangan 5. Kontinuitas kerja karyawan terbatas, namun sudah lebih baik dibandingkan dengan perusahaan perseorangan Aspek Hukum 19 SS c. Perserikatan Komanditer (CV) cons arent onto sae set sedikit al me eneenpsonecocueeeneeenet sesemetemnmnseaien mememvarcmereseeuovandisntsneee 2 Definisi Merupakan perserikatan beberapa pengusaha swasta menjadi satu kesatuan untuk mengelola usaha bersama, di mana sebagian anggota merupakan anggota aktil, sedangkan anggota lain merupakan anggota pasif. Anggota aktif merupakan anggota yang mengelola usahanya serta bertanggung jawab penuh terhadap utang perusahaan, sedangkan anggota pasif merupakan anggota yang hanya menyctorkan modalnya saja dan tidak ikut mengelola perusahaan, bertanggung jawab sebatas pada modal yang disetorkannya saja. Peraturan perundangan Ketentuan-ketentuan tentang Perserikatan Komanditer (CV) diatur dalam Pasal 19 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (Wetboek van Koophandel) yang bunyinya “Persekutuan secara melepas uang yang dinamakan persckuluan komanditer didirikan antara satu orang atau beberapa sekutu yang secara tanggung-menanggung bertanggung jawab untuk seluruhnya pada pihak satu dan satu orang atau lebih sebagai pelepas uang pada pihak lain”. 2 Kelebihan dan kekurangan Bentuk badan usaha Perserikatan Komanditer (CV) memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut Tabel 2.3 Kelebihan dan kekurangan Badan Perserikatan Komanditer (CV) 4 Kelebihan A PLCC TU) 1. Penguasaan terhadap keuntungan tinggi, meskipun | 1. Mengandung tanggung jawab keuangan sekutu harus dibagi dengan anggota kongsi yang lain aktif tak terbatas, meskipun sudah dapat dibagi 2. Motivasi usaha tinggi, meskipun tidak setinggi dengan anggota sekutu aktif yang lain perusahaan perseorangan 2. Status hukum CV belum badan hukum sehingga 3. Penanganan aspek hukum minimal, meskipun sulit untuk mendapatkan proyek-proyek besar lebin rumit dibanding perusahaan | 3. Tidak dapat dengan mudah mengumpulkan modal perseorangan dari para sekutunya, tidak seperti Perseroan Terbatas yang dapat mengumpulkan modal dari para pemegang saham 4, Nama CV sering sama antara satu dengan lain karena tidak ada pengecekan dengan nama CV sebelumnya 20 Studi Kelayakan Bisnis ae d. Perseroan Terbatas (PT) * Definisi Merupakan perserikatan beberapa pengusaha swasta menjadi satu kesatuan untuk mengelola usaha bersama, di mana perusahaan memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk menyertakan modalnya ke perusahaan dengan cara membeli saham perusahaan. = Peraturan perundangan Ketentuan-ketentuan tentang Perseroan Terbatas (PT) ini diatur dalam Undang- undang Republik Indonesia Nomor | Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas. Pasal | undang-undang tersebut menyatakan bahwa “Perseroan terbatas yang sclanjutnya disebut perseroan adalah badan usaha yang didirikan berdasarkan_ perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.” * Kelebihan dan kekurangan Bentuk badan usaha Perseroan Terbatas (PT) memiliki kelebihan dan kckurangan sebagai berikut. Tabel 2.4 Kelebihan dan kekurangan Badan Usaha Perseroan Terbatas (PT) PGs a POU) 1. Memiliki masa hidup yang tidak terbatas 1. Pajak yang besar karena PT merupakan subyek pajak 2. Pemisahan kekayaan dan utang-utang pemilik tersendiri sehingga bukan perusahaan yang kena dengan kekayaan dan utang-utang perusahaan pajak, tetapi dividen yang dibagikan kepada 3. Kemampuan keuangan yang sangat besar pemegang saham juga kena pajak 4. Kemampuan manajerial yang tinggi 2. Penanganan aspek hukum yang rumit karena dalam 5. Kontinuitas kerja karyawan yang panjang pendirian PT memerlukan akta notaris dan izin khusus untuk usaha tertentu 3. Biaya pembentukan yang relatif tinggi dibandingkan dengan badan usaha lain 4. Kerahasiaan perusahaan kurang terjamin karena setiap aktivitas perusahaan harus dilaporkan kepada pemegang saham c. Yayasan Pengertian yayasan menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan, “yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota”. tn i eet ereerechevai Aspek Hukum 2) —————— Contoh: Yayasan panti jompo, yayasan anak yatim {. Koperasi Kata koperasi berasal dari kata “ko” yang artinya “bersama” dan “operasi” yang artinya “bekerja”. Oleh karena itu, koperasi berarti kumpulan orang-orang untuk bekerja sama demi kesejahteraan bersama. Sedangkan pengertian koperasi menurut pasal | ayat | Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, “koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai yerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan”’. Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu: + Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi. + Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang memiliki lingkup lebih luas. 2.3.2. Langkah-langkah Mendirikan Badan Usaha Bagian selanjutnya akan menjelaskan langkah-langkah mendirikan badan usaha, baik badan usaha yang berbentuk usaha perseorangan, Perserikatan Komanditer (CV), Firma (Ia), Perscroan Terbatas (PT), yayasan, maupun koperasi. a. Langkah-langkah Mendirikan Perusahaan Perseorangan 1) Persiapan * Menyiapkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) pihak yang akan mendirikan perusahaan perseorangan * Menentukan calon nama perusahaan * Menentukan tempat kedudukan perusahaan * Menentukan maksud dan tujuan yang spesifik dari perusahaan perscorangan tersebut 2) Pendattaran ke notaris Setelah semua -kelengkapan tersebut terpenuhi, langkah selanjutnya adalah mendaftar ke notaris untuk mendapatkan akta notaris tentang pendirian perusahaan perseorangan. b. Langkah-langkah Mendirikan Perserikatan Komanditer (CV) 1) Persiapan 22 Studi Kelayakan Bisnis — * Membuat kesepakatan antarpihak yang akan membentuk Perserikatan Komanditer (CV) * Menyiapkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) pihak yang akan membentuk Perserikatan Komanditer (CV) * Menentukan calon nama yang akan digunakan oleh Perserikatan Komanditer (CV) * Menentukan tempat kedudukan Perserikatan Komanditer (CV) * Menentukan pihak yang akan bertindak selaku persero aktif dan pihak yang akan bertindak selaku persero diam = Menentukan maksud dan tujuan yang spesifik dari Perserikatan Komanditer (CV) tersebut 2) Pendaftaran ke notaris Setelah semua kelengkapan tersebut terpenuhi, langkah selanjutnya adalah mendat- tarkan ke notaris untuk mendapatkan akta notaris tentang pendirian Perscrikatan Komanditer (CV). 3) Untuk memperkokoh posisi Perserikatan Komanditer (CV), sebaiknya Perserikatan Komanditer (CV) yang telah didirikan dengan akta notaris didafiarkan pada pengadilan negeri setempat dengan membawa kelengkapan berikut. * Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) * Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama Perserikatan Komanditer (CV) yang bersangkutan c. Langkah-langkah Mendirikan Perseroan Terbatas (PT) Untuk mendirikan Perseroan Terbatas (PT) diperlukan langkah-langkah sebagai berikut. 1) Pembuatan akta notaris Membuat akta pendirian Perseroan Terbatas (PT) ke kantor Notaris. Akta pendirian Perseroan Terbatas (PT) memuat anggaran dan keterangan seperti: = Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal, dan kewarganegaraan pendiri * Susunan, nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat linggal, dan kewarganegaraan anggota Direksi dan Komisaris yang kali pertama diangkat = Nama pemegang saham yang telah mengambil bagian saham, rincian jumlah saham, dan nilai nominasi atau nilai yang diperjanjikan dari saham yang telah ditempatkan dan disetor pada saat pendirian * Susunan, jumlah, dan nama anggota direksi dan komisaris = Penetapan tempat dan tata cara penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) = Tata cara pemilihan, pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian angyota direksi dan komisaris saham "Tata cara penggunaan laba dan pembagian dividen * Ketentuan-ketentuan lain menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT) ) Pengesahan Menteri Kehakiman Akta notaris yang telah dibuat harus mendapatkan pengesahan Menteri Kehakiman untuk mendapatkan status sebagai badan hukum. Dalam Pasal 9 Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT) disebutkan Menteri Kehakiman akan memberikan pengesahan dalam jangka waktu paling lama 60 (enam puluh) hari setelah diterimanya permohonan pengesahan Perseroan Terbatas (PT), lengkap dengan lampiran-lampirannya. Jika permohonan tersebut ditolak, Menteri Kehakiman memberitahukan kepada pemohon secara tertulis disertai dengan alasannya dalam a waktu 60 (enam puluh) hari itu juga. Pendaftaran wajib Akta Pendirian/Anggaran Dasar PT disertai SK pengesahan dari Menteri Kehakiman: selanjutnya-wajib-didaftar dalam daftar perusahaan paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal pengesahan Perseroan Terbatas (PT) atau tangyal diterimanya laporan. ) Pengumuman dalam Tambahan Berita Negara (TBN) Apabila pendafiaran dalam daftar perusahaan telah dilakukan, direksi mengajukan permohonan pengumuman perseroan di dalam Tambahan Berita Negara (TBN) Aspek Hukum 23 ee RN A RE AOA RR NE a RR 2) Anggaran dasar Anggaran dasar berisi: = Nama dan tempat kedudukan perseroan * Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku * Jangka waktu berdirinya perseroan = Besarnya jumlah modal dasar, modal yang ditempatkan, dan modal yang disctor * Jumlah saham, jumlah klasifikasi saham apabila ada jumlah saham untuk tiap klasifikasi, hak-hak yang melekat pada setiap saham, dan nilai nominal setiap 24 Studi Kelayakan Bisnis teem elle mR RN a RE NE ARENT LIN eR cme eR dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari, terhitung sejak pendaftaran tersebut. d. Langkah-langkah Mendirikan Yayasan 1) Penyampaian dokumen-dokumen yang diperlukan, yang meliputi: * Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) para badan pendiri, badan pembina, dan badan pengurus = Nama yayasan = Maksud dan tujuan yayasan serta kegiatan usaha yayasan * Jangka waktu berdirinya yayasan * Modal awal yayasan * — Susunan badan pendiri, badan pembina, dan badan yayasan 2) Penandatanganan akta pendirian yayasan 3) Pengurusan surat keterangan domisili Usaha Perseroan Terbatas (PT) 4) Pengurusan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) 2) Henpesaan yayasan menjadi badan hukum di Dep. Keh dan HAM Salinan akta pendirian yayasan yang dibubuhi meterai. * Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama yayasan yang telah dilegalisir notaris * Fotokopi surat keterangan domisili yayasan yang dikeluarkan oleh lurah atau kepala desa setempat dan dilegalisir notaris * Bukti pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (menunggu PP PNBP baru) * Bukti pembayaran pengumuman dalam Tambahan Berita Negara (TBN) menunggu diterbitkan PP 6) Pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) ¢. Langkah-langkah Mendirikan Koperasi Untuk mendirikan koperasi diperlukan langkah-langkah sebagai berikut. 1) Menyelenggarakan rapat pendirian koperasi oleh anggota masyarakat yang menjadi pendirinya. Pada saat itu mereka harus menyusun anggaran dasar, menentukan jenis koperasi dan keanggotaannya sesuai dengan kegiatan usaha koperasi yang akan dibentuknya, menyusun rencana kegiatan usaha, dan neraca awal koperasi. 5) 6) 7) Aspek Hukum 25 ee —————— 2) 3) 4) Pelaksanaan rapat pendirian yang dihadiri oleh para pendiri ini dituangkan dalam berita acara rapat pembentukan dan akta pendirian yang memuat anggaran dasar koperasi Apabila diperlukan, dan atas permohonan para pendiri, pejabat Departemen Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah dalam wilayah domisili para pendiri dapat diminta hadir untuk membantu kelancaran jalannya rapat dan memberikan petunjuk-petunjuk seperlunya. Para pendiri koperasi mengajukan permohonan pengesahan akta pendirian secara tertulis kepada pejabat, dengan melampirkan: * Dua (2) rangkap akta pendirian koperasi, satu di antaranya bermeterai cukup (dilampiri anggaran dasar koperasi) * Berita acara rapat pembentukan = Surat bukti penyetoran modal * Rencana awal kegiatan usaha Permohonan pengesahan akta pendirian kepada pejabat, tergantung pada bentuk koperasi yang didirikan dan luasnya wilayah keanggotaan koperasi yang bersang- kutan, dengan ketentuan sebagai berikut. * Kepala Kantor Departemen Koperasi Pengusaha Keeil dan Menengah Kabupaten/Kodya mengesahkan akta pendirian koperasi yang anggotanya berdomisili dalam wilayah Kabupaten/Kodya. * Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah Provinsi/Daerah Istimewa mengesahkan akta pendirian koperasi primer dan sekunder yang anggotanya berdomisili dalam wilayah propinsi/daerah istimewa yang bersangkutan dan koperasi primer yang anggotanya berdomisili di beberapa provinsi/daerah istimewa, namun koperasinya berdomisili di wilayah kerja kanwil yang bersangkutan. * Sekretaris Jenderal Departemen Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah (Pusat) mengesahkan akta pendirian koperasi sekunder yang anggolanya berdomisili di beberapa provinsi/daerah istimewa. Dalam hal permintaan pengesahan akta pendirian ditolak, alasan penolakan diberitahukan oleh pejabat kepada para pendiri secara tertulis dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah diterimanya permintaan. Pengesahan akta pendirian diberikan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan setelah diterimanya permintaan pengesahan. 26 2.3.3 Pengurusan Izin Usaha dan Izin Lokasi Sclain pendirian badan usaha, pengurusan izin usaha, dan izin lokasi, apakah calon pelaku usaha mampu memenuhi persyaratan perizinan atau tidak juga harus dipahami agar dapat dianalisis. a. Pengurusan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal Studi Kelayakan Bisnis 8) Pengesahan akta pendirian diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (BNRI), diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban_perpajakannya. Syarat-syarat pendaftaran wajib pajak agar dapat memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah sebagai berikut. 1) Bagi wajib pajak orang pribadi, dokumen yang diperlukan hanya berupa: * Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku atau Kartu Keluarga (KK) 2) Bagi wajib pajak badan hukum, dokumen yang diperlukan antara lain: * Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pengurus = Surat keterangan kegiatan usaha dari lurah «Surat Tanda Daftar Perusahaan (TDP) b. Pengurusan izin prinsip Izin prinsip adalah izin yang harus dimiliki oleh seseorang atau badan hukum untuk dapat menjalankan usaha tertentu. Dokumen yang diperlukan untuk memperoleh izin_prinsip adalah sebagai berikut. Surat permohonan ditujukan kepada bupati Proposal perencanaan penanaman modal Fotokopi akta pendirian perusahaan Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Gambar lokasi * Fotokopi akta pendirian perusahaan Surat kuasa dari perusahaan apabila yang mengajukan bukan direksi diperlukan dalam rangka penanaman modal, yang berlaku pula sebagai izin pemindahan hak dan untuk menggunakan tanah tersebut guna keperluan usaha penanaman modalnya. Dokumen yang diperlukan untuk memperoleh izin lokasi adalah sebagai berikut. * Proposal perencanaan penanaman modal * Denah lokasi tempat usaha * Fotokopi akta pendirian perusahaan * Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) * Fotokopi KTP penanggung jawab/pimpinan perusahaan * Surat pernyataan kesanggupan membayar ganti rugi * Sertifikasi yang dimiliki & d. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Izin Mendirikan Bangunan adalah izin yang harus dimiliki oleh orang pribadi atau badan yang melakukan kegiatan mendirikan, mengubah, atau merobohkan bangunan. Dokumen yang diperlukan untuk memperoleh IMB adalah sebagai berikut. * Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Aspek Hukum 27 cn a Pengurusan izin lokasi Izin lokasi adalah izin yang diberikan kepada perusahaan untuk memperoleh tanah yang i * Fotokopi surat keterangan tanah yang sah * Fotokopi pembayaran PBB tahun terakhir * Surat keterangan kelengkapan yang lain/rekomendasi dinas/instansi teknis = Gambar rencana bye (berskala) = Perhitungan konstruksi dan instalasi = Permohonan dilegalisasi lurah dan camat ¢. Izin HO (Hinder Ordonansi) Izin gangguan adalah pemberian izin tempat usaha kepada orang pribadi atau badan di lokasi tertentu yang dapat menimbulkan gangguan dan atau kerugian atau bahaya. Pada umumnya persyaratan yang perlukan untuk mengurus izin gangguan adalah: * — Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) * Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) perusahaan * Fotokopi akta pendirian/perubahan (bila ada) 28 Studi Kelayakan Bisnis * Fotokopi tanda lunas Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun terakhir + Fotokopi sertifikat tanah atau bukti perolehan tanah * — Gambar denah lokasi/tempat usaha = Persetujuan tetangga atau masyarakat yang berdekatan = SPPL atau UKL/UPL * Berita acara pemeriksaan kecamatan {Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Pengertian Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) adalah surat izin untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan. Setiap perusahaan, koperasi. persckutuan, maupun perusahaan perseorangan, yang melakukan kegiatan usaha perdagangan, wajib memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) yang diterbitkan berdasarkan domisili perusahaan dan berlaku di seluruh wilayah Republik Indonesia. Dokumen yang diperlukan untuk memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) adalah sebagai berikut. * Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemilik/pengurus/penanggung jawab = Asli keterangan tempat usaha (lurah mengetahui camat) * — Akta pendirian dan perubahan (bila ada) * Asli dan fotokopi pengesahan Men Keh. (khusus PT) * Fotokopi Izin Gangguan/HO (bila mengganggu lingkungan) * Surat keterangan kelengkapan yang lain/rekomendasi dinas/instansi teknis * — Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (bila ada) = Susunan pengurus (khusus koperasi) = Pas foto pemilik/pengurus/penanggung jawab g. ‘Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Tanda Dafiar Perusahaan (TDP) adalah surat tanda pengesahan yang diberikan kepada perusahaan yang telah melakukan pendaftaran perusahaannya. Syarat untuk mendapatkan (anda daftar perusahaan adalah sebagai berikut. * Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pengurus/Pemilik/Penanggung jawab «= Asli keterangan tempat usaha (lurah mengetahui camat) * Akta pendirian dan perubahan (bila ada) = Asli dan fotokopi pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia (khusus PT) | Aspek Hukum 29 ee a RR CN TT SERRA SR ES h. I = Fotokopi HO (bila mengganggu lingkungan) * — Fotokopi izin-izin yang dimiliki * — Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (bila ada) = Susunan Pengurus/BP (khusus koperasi) Izin Usaha Industri (IUI) Izin Usaha Industri adalah izin yang harus dimiliki untuk melakukan kegiatan usaha industri dengan nilai investasi perusahaan di atas Rp 200.000.000 (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha). Izin Usaha Industri diberikan kepada perusahaan industri yang berlokasi di kawasan industri/kawasan berikat atau yang berlokasi di luar kawasan industri/kawasan berikat. Dokumen yang diperlukan untuk memperoleh Izin Usaha Industri (IUI) adalah sebagai berikut. * Fotokopi persetujuan prinsip (industri) = Fotokopi Karty Tanda Penduduk (KTP) * Fotokopi akta pendirian/perubahan (bila ada) * Fotokopi Izin Gangguan/HO * — Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) * — Dokumen AMDAL/UKL dan UPL/SPPL Izin Usaha Perluasan (IUP) Izin Usaha Perluasan (IUP) adalah izin yang harus dimiliki oleh seseorang atau badan hukum untuk melakukan penambahan kapasitas produksi melebihi dari kapasitas produksi yang telah diizinkan. Dokumen yang diperlukan untuk memperoleh izin usaha perluasan adalah sebagai berikut. * Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) * — Fotokopi akta pendirian/perubahan (bila ada) * Fotokopi Izin Gangguan/HO * — Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) * — Dokumen AMDAL/UKL dan UPL/SPPL Izin Reklame Ivin reklame adalah surat izin yang harus dimiliki untuk dapat melakukan kegiatan-kegiatan (pemasangan dan atau peragaan) reklame di tempat umum. Dokumen yang diperlukan untuk memperoleh izin reklame biasanya adalah sebagai berikut. 30 Studi Kelayakan Bisnis Rekomendasi dari dinas teknis Memiliki tanda lunas sewa tanah/izin penggunaan tanah Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) Rekomendasi tempat pemasangan reklame Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) (bila perlu) Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (bila ada) Surat pernyataan kesanggupan pembongkaran reklame yang telah habis masa berlakunya k. Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) Sur yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah kepada badan usaha atau peroran Izin Usaha Jasa Konstruksi yang selanjutnya disingkat SIUJK adalah surat izin usaha wan yang berkaitan dengan layanan jasa pelaksanaan konstruksi, layanan jasa perencanaan dan pengawasan pekerjaan konstruksi. Dokumen yang diperlukan untuk memperoleh izin usaha jasa konstruksi biasanya adalah sebagai berikut: Fotokopi Sertifikat Badan Usaha (SBU) Akta pendirian/perubahan (yang telah disahkan) | Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Fotokopi Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Surat keterangan domisili perusahaan Pas foto pemilik/pengurus/penanggung jawab SIUJK lama bagi pengusaha yang memilikinya Surat izin tempat usaha yang dilakukan oleh pemda setempat Surat rekomendasi dari kadin setempat Surat tanda rekanan dari pemda setempat Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) setempat Surat tanda terbit Sertifikat (akta tanah) 2.3.4 Ketentuan Jual Beli Tanah Sebelum ide bisnis dijalankan, jual beli tanah merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Jika jual beli tanah tidak dilakukan dengan ketentuan yang ada, sering kali permasalahan hukum akan muncul di kemudian hari. Oleh karena itu, proses jual beli tanah harus dilakukan secara cermat sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar tidak terjadi permasalahan hukum, yang berakibat terhadap kelancaran dalam menjalankan usahanya. Pejabat_ yang mempunyai wewenang untuk melaksanakan jual beli tanah adalah Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) yang terdiri dari: a. Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) sementara Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) sementara adalah camat yang diangkat sehagat Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) untuk daerah daerah terpencil. b. Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT). Notaris yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Negara (BPN) untuk wilayah kerja tertentu Untuk melakukan proses jual beli dan balik nama tanah dan atau bangunan pada umumnya diperlukan data dan dokumen sebagai berikut a. Data tanah, yang terdini dari: * Asli Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 5 tahun terakhir disertai dengan surat tanda {erima setoran * Asli sertifikat tanah (untuk pengecekan dan balik nama) * Asli lzin Mendirikan Bangunan (IMB) (bila ada) dan untuk diserahkan kepada pembeli setelah proses jual beli sclesai * — Bukti pembayaran rekening listrik, telepon. air (bila ada) * Jika masih dibebani hak tanggungan (Ilipotek), harus ada surat roya dari bank yang bersangkutan. b. Data Penjual dan Pembeli (masing-masing), yang terdiri dart: 1) Jika Perorangan Pembeli dan penjual merupakan perscorangan maka data dan dokumen yang diperlukan adalah sebagat berikut © Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) suami istrt * Fotokopi Kartu Keluarga (KK) dan akta nikah © Fotokopi keterangan WNI atau ganti nama (bila ada, untuk WNI keturunan) 32 Studi Keloyakan Bisnis ee aie 2) Jika Perusahaan Untuk pembeli dan penjual yang merupakan perusahaan maka data dan dokumen yang diperlukan adalah sebagai berikut * — Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) direksi dan komisaris yang mewakili * Fotokopi anggaran dasar lengkap berikut pengesahannya dari menteri kehakiman dan HAM Republik Indonesia * — Rapat umum pemegang saham Perseroan Terbatas (PT) untuk menjual atau surat pernyataan sebagian kecil aset Jika suami/istri atau kedua-duanya yang namanya tercantum dalam sertifikat sudah meninggal dunia maka yang melakukan jual beli tersebut adalah ahli warisnya. Jadi, data-data yang diperlukan adalah: a. Surat keterangan waris * Untuk pribumi: sur ikan dan dibenarkan oleh lurah yang dikuatkan oleh camat keterangan waris yang disal «Untuk WNI keturunan: surat keterangan waris dari notaris 6. Fotokopi Kartu Panda Penduduk (KTP) seluruh ahli waris c. Fotokopi Kartu Keluarga (KK) dan akta nikah d. Bukti pembayaran BPHTB warts (pajyak ahli warts), di mana besarnya adalah 50% dart BPIITB jua! beli setelah dikurangi dengan nilai tidak kena pajaknya c¢. Bukti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang terakhir f Rekomendasi dari RT/RW g. Rekomendasi dari kecamatan h. Kartu Tanda Penduduk (KTP) dari pemrakarsa Sclain persyaratan dokumen di atas seluruh ahli waris harus hadir untuk tanda tangan akad Jual beli atau surat persetujuan dan kuasa dari seluruh ahli waris kepada salah scorang di antara mereka yang dilegalisir oleh notaris (dalam hal tidak bisa hadir). 2.4 Sumber Data Jenis data yang diperlukan untuk mengkaji aspek hukum berupa: | Data primer. berupa data tentang tanggapan dan persetujuan masyarakat di sekitar lokasi berkaitan dengan ide bisnis yang akan dilaksanakan. data pandangan hukum dari konsultan hukum yang dipandang mengetahui ketentuan-ketentuan hukum yang harus dipenuhi dari bisnis yang akan dilaksanakan. Data sekunder, berupa data literatur tentang hukum bisnis, peraturan perundang- undangan pendirian usaha, dokumen-dokumen hukum, dan persyaratan untuk mem- peroleh perizinan. Beberapa dokumen perizinan yang diperlukan adalah: a. Izin usaha * Akta pendirian perusahaan dari notaris * — Nomor Pokok Wayib Pajak (NPWP) * Surat Tanda Datiar Perusahaan (TDP) = Surat izin tempat usaha yang dilakukan oleh pemda setempat = Surat rekomendasi dari kadin setempat * Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) setempat b. Izin lokasi * Sertifikat (akta tanah) © Bukti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang terakhir * Rekomendasi dart RT/RW. * — Rekomendasi dari kecamatan = Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemrakarsa 2.5 Responden/Narasumber Untuk menggali data yang berkaitan dengan aspek hukum, pengumpulan data dapat dilakukan terhadap pihak-pihak berikut b Masyarakat sekitar lokasi, untuk memperoleh data tentang tanggapan dan persetujuan masyarakat sekitar lokasi, tempat usaha akan dilaksanakan Praktisi hukum. untuk mengetahui pandangan praktisi hukum tentang ide bisnis yang akan-dijalankan Bagian hukum pemerintah daecrah yang bersangkutan, untuk mengetahut ketentuan- ketentuan hukum yang berkaitan dengan ide bisnis yang akan dilaksanakan Kantor Pelayanan Perizinan dan Investasi (KPPI) atau Kantor Penanaman Modal (KPM) daerah yang bersangkutan, untuk mengetahui perizinan yang harus dipenuht untuk menjalankan usaha di daerah yang bersangkutan 34 Studi Kelayakan Bisnis c¢. Perbankan atau lembaga keuangan lainnya, untuk mengetahui jaminan-jaminan yang diperlukan jika investasi dibiayai dengan pinjaman 2.6 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data untuk analisis aspek hukum pada studi kelayakan bisnis dilakukan dengan ra berikut. 1. Wawancara Metode pengumpulan data dengan wawaneara dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap: a. Masyarakat sekitar b. Pihak Kelurahan/Desa ce. Konsultan hukum d. Pihak Kantor Pelayanan Perizinan dan Investasi (KPPI) daerah setempat c¢. Perbankan atau lembaga keuangan lainnya Studi dokumentasi Studi dokumentasi dilakukan untuk mengetahur kelengkapan perizinan yang harus dipenuhi untuk menjalankan usaha dan kelengkapan jaminan jika bisnis dibiayai dengan pinjaman 2.7 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan untuk analisis aspek hukum studi kelayakan bisnis adalah: 1. Pedoman wawaneara Pedoman wawancara digunakan sebagai panduan pada saat wawanecara untuk menghindari adanya data yang perlu ditanyakan, tetapi terlewat tidak ditanyakan. Tabel 2.5 Pedoman wawancara aspek hukum Pertanyaan ; Responden BES EEUeC Apakah ide bisnis yang akan dijalankan tidak |= Praktisi hukum bertentangan dengan hukum? 2 | Apakah masyarakat setempat menyetujui ide j* Masyarakat setempat \ bisnis yang akan dijalankan? 1 3. | Perizinan apa yang harus dipenuhi untuk |= Bagian hukum — pemerintah menjalankan ide bisnis di wilayah tersebut? daerah setempat _ w Aspek Hukum 35 Ceklist kelengkapan dokumen Ceklist ini digunakan untuk mencliti tingkat kelengkapan dokumen yang diperlukan untuk menjalankan rencana usaha yang akan dilakukan, Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh, proses dilanjutkan dengan kegiatan mengumpulkan dokumen yang a i Pertanyaan eat) l= Kantor Pelayanan Perizinan dan Investasi (KPPI) setempat 4. | Bentuk badan usaha apa yang paling sesuai }* Praktisi hukum untuk menjalankan bisnis tersebul? = Pihak yang sudah berpengalam- an 7 5, | Bagaimana status tanah yang akan digunakan |» Kepala Desa/Lurah | L untuk menjalankan bisnis? l= Pertanahan [6. | Jaminan apa yang harus diberikan kepada j* Perbankan | perbankan atau lembaga keuangan lainnya j* Lembaga keuangan lainnya | untuk mendapatkan kredit? (jika bisnis dibiayai dengan kredit) | | diperlukan untuk» mendirikan Jika berdasarkan hasil wawancara_diperoleh informasi bahwa bisnis tidak melanggar ketentuan hukum dan dapat dilanjutkan dengan kegiatan pengurusan perizinan dan bentuk badan usaha yang cocok yaitu Perserikatan Komanditer (CV) maka diperlukan pengecekan kelengkapan dokumen, seperti terlihat dalam tabel berikut. Tabel 2.6 Ceklist kelengkapan dokumen aspek hukum Kelengkapan - Keterangan CE eC Dokumen Kelentuan perundangan yang mendukung atau melarang jenis usaha yang akan dijalankan Jika dari hasil wawancara diperoleh informasi bahwa bentuk badan hukum yang paling sesuai adalah Perserikatan Komanditer (CV), selanjutnya dokumen yang diperlukan untuk mendirikan Perserikatan Komanditer (CV) diidentifikasi dengan bantuan ccklist berikut. 36 Studi Kelayokon Bisnis EEE Tabel 2.7 Ceklist kelengkapan pendirian Perserikatan Komanditer (CV) yy ae : i Kelengkapan . Keterangan ECE Le UE) 1. | Surat kesepakatan antarpihak yang akan membentuk Perserikatan | Komanditer (CV) | 2. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pihak yang akan membentuk | Perserikatan Komanditer (CV) | 3. | Calon nama yang akan digunakan oleh Perserikatan Komanditer (CV) | 4 Tempat kedudukan Perserikatan Komanditer (CV) 5, Pihak yang akan bertindak selaku persero aktif dan pihak yang akan : _bertindak selaku persero diam o 6. | Maksud dan tujuan yang spesifik dari Perserikatan Komanditer (CV) tersebut Untuk dapat mengajukan izin prinsip dan beberapa perizinan lainnya maka badan usaha tersebut harus memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Oich karena itu. selanjutnya dokumen yang diperlukan untuk mengajukan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) diidentifikasi dengan bantuan ceklist berikut. Tabel 2.8 Ceklist kelengkapan untuk membuat Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ee) PCr ceil LCE CL) LSS) Fotokopi akta pendirian perusahaan Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pengurus Surat keterangan kegiatan usaha dari lurah | Surat Tanda Daftar Perusahaan (TDP) [ Untuk dapat memulai kegiatan operasional maka suatu CV harus memiliki izin prinsip. Untuk -mengajukan izin prinsip diperlukan’ beberapa dokumen. Ceklist untuk mendeteksi kelengkapan memperoleh izin prinsip adalah sebagai berikut sl ala)eljolrm}—= Tabel 2.9 Ceklist kelengkapan untuk memperoleh izin prinsip yy TTL ‘ ACLU) mS) oe - ee) “a Surat Permohonan ditujukan kepada bupati | Proposal. | __| Fotokopi akta pendirian Perusahaan ] 4 Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ie | Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) i ooo | 6.__| Gambar lokasi a oo | Surat kuasa dari perusahaan apabila yang mengajukan | | | |__| bukan direksi I - | Untuk dapat menggunakan tanah untuk keperluan usaha, izin lokasi diperlukan, Untuk mendeteksi kelengkapan dokumen izin lokasi digunakan bantuan ceklist sebagai berikut Tabel 2.10 Ceklist kelengkapan dokumen untuk memperoleh izin lokasi Ae TO a Ut * Cea Le) ‘ Proposal perencanaan penanaman modal | Denah lokasi tempat usaha | __| Fotokopi akta pendirian perusahaan | Fotokopi KTP penanggung jawab/pimpinan perusahaan 4 ral Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Surat pernyataan kesanggupan membayar ganti rugi Sertifikasi yang dimiliki | nial] ajo Untuk dapat mendirikan bangunan dalam rangka menjalankan usahanya diperlukan adanya Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Ceklist berikut digunakan untuk mendetckst kelengkapan dokumen Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 38 Studi Kelayakan Bisnis Tabel 2.11 Ceklist kelengkapan untuk memperoleh Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Dokumen CoCr) Cet U) Tidak Ada Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Folokopi surat keterangan tanah yang sah Fotokopi pembayaran PBB tahun terakhir Surat keterangan kelengkapan yang lain/rekomendasi dinas/instansi teknis Gambar rencana bangunan (berskala) Perhitungan konstruksi dan instalasi Permohonan dilegalisasi lurah dan camat plolrl— alola| Karena pada umumnya kegiatan bisnis dapat menimbulkan gangguan maka diperlukan adanya Izin Gangguan (HO). Untuk mendeteksi kelengkapan dokumen izin gangguan (110) digunakan bantuan ceklist berikut. Tabel 2.12 Ceklist kelengkapan untuk memperoleh izin gangguan (HO) Dokumen ~ LOT EU) Poe Vr) ray Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Fotokopi KTP dan NPWP Perusahaan Fotokopi akta pendirian/perubahan (bila ada) Fotokopi tanda lunas PBB tahun terakhir Fotokopi sertifikat tanah atau bukti perolehan tanah Gambar denah lokasi/tempat usaha Persetujuan tetangga atau masyarakat yang berdekatan SPPL atau UKL/UPL eo) e)—|>leleleolel— Berita Acara Pemeriksaan Kecamatan Untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan, suatu bisnis harus memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Untuk mendeteksi kelengkapan dokumen untuk memperolch surat izin usaha perdagangan, ceklist berikut dapat digunakan = pspek Hukum ed Fotokopi KTP pemilik/pengurus/penanggung jawab Ada TLC Tabel 2.13 Ceklist kelengkapan untuk memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) aL EL) Asli keterangan tempat usaha (lurah mengetahui camat) ‘Akta pendirian dan perubahan (bila ada) Asli dan Fotokopi pengesahan Men Keh. (Khusus PT) Fotokopi izin Gangguan/HO (bila mengganggu lingkungan) Surat keterangan kelengkapan yang lain/rekomendasi dinas/instansi teknis Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (bila ada) Susunan pengurus/Badan Pengawas (khusus koperasi) Pas foto pemilik/pengurus/ penanggung jawab Sedangkan untuk memperoleh pengesahan maka perusahaan harus memiliki ‘Tanda Daftar Perusahaan (TDP. Ceklist untuk mendeteksi kelengkapan persyaratan memper- oleh Tanda Daftar Perusahaan (TDP) adalah sebagai berikut. Tabel 2.14 Cekiist kelengkapan untuk memperoleh Tanda Daitar Perusahaan (TDP) Oy Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pengurus/ pemilik/ penanggung jawab acon Ada gts Asli keterangan tempat usaha (lurah mengetahui camat). Atta pendirian dan perubahan (bila ada) Asli dan fotokopi pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia (khusus PT) Fotokopi HO (bila mengganggu lingkungan) Fotokopi izin-izin yang dimiliki Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (bila ada) Susunan pengurus/Badan Pengawas (khusus koperasi) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pengurus /pemilik {penanggung jawab Asli Keterangan tempat usaha (lurah mengetahui camat) Akta pendirian dan perubahan (bila ada) Asli dan fotokopi pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia (khusus PT) Fotokopi HO (bila mengganggu lingkungan) Fotokopi izin-izin yang dimiliki 40 Studi Kelayakan Bisnis Dokumen : 4 CO ci ee CO Ada Tidak Ada : s 15. | Fotokopi Nomor Pokok Wajid Pajak (NPWP) (bila ada) [ 16. | Susunan pengurus/Badan Pengawas (khusus koperasi) _| | a Jika bisnis bergerak dalam bidang industri maka harus memiliki surat izin usaha industri (JUL). Ceklist untuk menguji kelengkapan dokumen izin usaha industri adalah sebagai berikut. Tabel 2.15 Ceklist kelengkapan untuk memperoleh izin prinsip dC a OCU) LCS) ar Cg rye 1.__| Fotokopi persetujuan prinsip (industri) 2.__| Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) 3.__| Fotokopi Akta Pendirian/perubahan (bila ada) | 4, _| Fotokopi Izin Gangguan/HO | 5, | Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 6._ | Dokumen AMDAL/UKL dan UPL/SPPL 7.__{ Fotokopi persetujuan prinsip (industri) L Jika bisnis yang akan dijalankan dibiayai dengan kredit maka diperluka: beberapa dokumen untuk memperoleh kredit. Pada umumnya dokumen yang diperlukan untuk memperoleh kredit dapat diidentifikasi dengan ceklist berikut Tabel 2.16 Ceklist kelengkapan dokumen untuk mengajukan kredit tT) LEE Lec OE La) Fotokopi identitas diri dari para pengurus perusahaan (direktur dan komisaris) Fotokopi Nomor Pokok Wajit Pajak (NPWP) Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Fotokopi akta pendirian perusahaan dari notaris | : Fotokopi Tanda Daftar Perusahaan (TDP) | | Fotokopi rekening koran/giro atau buku tabungan di bank mana pun selama 6 s/d 3 bulan terakhir Data_keuangan lainnya, seperti neraca_keuangan, laporan_rugi @l on} sje] ro] ~N ~Dokumen ere cans] oe i | Ada Ue) a laba, catatan penjualan dan pembelian harian, dan data | pembukuan lain 2.8 Analisis Data Analisis data yang digunakan pada aspek hukum adalah analisis kualitatil, yaitu: dengan membandingkan secara kualitatif antara ketentuan-ketentuan hukum dengan kemampuan pelaku bisnis dalam memenuhi ketentuan tersebut, persyaratan perizinan dan kemampuan memenuhi persyaratan perizinan tersebut. serta persyaratan jaminan dan kemampuan memenuhi jaminan jika bisnis dibiayai dengan pinjaman 2.9 Kesimpulan Kriteria kelayakan yang digunakan dalam menguji kelayakan aspek hukum adalah jika ide bisnis mampu memenuhi ketentuan hukum., persyaratan perizinan, dan jaminan yang diperlukan jika bisnis dibiayai dengan pinjaman maka bisnis tersebut dinyatakan layak. Sebaliknya. jika ide bisnis tidak mampu memenuhi ketentuan yang ada maka dinyatakan tidak layak. Tabel analisis akan berikut dapat digunakan untuk mempermudah analisis kelayakan pada aspek hukum: kela Tabel 2.17 Analisis kelayakan aspek hukum Baa eli) a 3 LeU eo 1._| Kesesuaian bisnis dengan hukum yang berlaku Hi 2. | Kemampuan untuk memenuhi persyaratan mendirikan badan | | usaha (Perseorangan, Firma, CV, PT, Yayasan, Koperasi) | __| Kemampuan untuk memenuhi persyaratan memperoleh izin prinsip 4._| Kemampuan untuk memenuhi persyaratan memperoleh izin lokasi | 5. | Kemampuan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Izin | ___| Mendirikan Bangunan (IMB) | 6. } Kemampuan untuk memenuhi persyaratan memperoleh izin | | gangguan (HO) 7. | Kemampuan untuk memenuhi persyaratan memperoleh izin usaha | perdagangan 8. | Kemampuan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Izin Usaha Industri (IUl) 42 Studi Kelayakan Bisnis CR A eR NR RRO RR A RR I I ee Keterangan: 1 = Sangat Jelek 2 =Jelek 3 = Cukup 4 = Baik 5 = Sangat Baik Evaluasi dilakukan berdasarkan hasil analisis pada masing-masing aspek penilaian seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Ide bisnis dinyatakan layak jika nilar rata-rata evaluasi penilaian aspek hukum di atas atau sama dengan tiga, dengan tidak ada aspek penilaian yang berada di bawah nilai tiga. 2.10 Soal Latihan a. Jclaskan pentingnya analisis aspek hukum pada studi kelayakan bisnis! b. Jelaskan tujuan dilakukan analisis aspek hukum pada studi kelayakan bisnis! c. Jelaskan jenis data yang diperlukan untuk analisis aspek hukum pada studi kelayakan bisnis! d. Jelaskan responden/narasumber untuk analisis aspek hukum pada studi kelayakan bisnis! c. Jelaskan metode pengumpulan data untuk analisis aspek hukum pada studi kelayaki bisnis! f Jelaskan alat analisis data untuk aspek hukum pada studi kelayakan bisnis! g. Lakukanlah analisis aspek hukum pada Studi Kelayakan Bisnis (SKB) terhadap ide bisnis yang telah Anda tentukan pada Bab |!

S-ar putea să vă placă și