Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Materi pelajaram geografi SMA semseter ½ - Pelajaran geografi merupakan pelajaran yang
memfokuskan pada pemahaman tentang gejala-gejala alam dan kehidupan yang membentuk
lingkungan dunia dan tempat pada berbagai skala di muka bumi. Dengan mempelajarai geografi,
peserta didik dapat memahami alam semesta beserta isinya sehingga diharapkan kualitas hidup
peserta didik dapat meningkat. Geografi bukan hanya menguasai kumpulan pengetahuan yang
berupa fakta, konsep-konsep, atau prinsip – prinsip saja, tetapi yang terpenting adalah kemampuan
menelaah kebudayaan dan pengalaman yang dengannya kamu diharapkan dapat bersikap dan
bertindak cerdas, arif, serta bertanggung jawab dalam menghadapi masalah sosial ekonomi dan
ekologis.
Materi pelajaran geografi kelas 11 SMA – untuk mempelajari geografi pada tingkat SMA khususnya
kelas 11 tentu kalian harus meiliki buku paket geografi, dalam buku paket tersebut terbagi ke dalam
beberapa bab yang masing-masing bab harus dipelajari oleh setiap siswa. Nah bagi kalian yang
belum mempunyai buku berikut ini adalah solusinya karena akan saya bagikan materi geografi per
bab sehingga kalian lebih mudah dalam mempelajarinya. Berikut rincian selengkapnya mengenai
materi pelajaran geografi untuk SMA semester ½
Bab 1 Fenomena Biosfer serta Sebaran hean dan tumbuhan
A. FENOMENA BIOSFER
1. Pengertian Fenomena Biosfer
Biosfer terdiri dari kata bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Jadi
secara harfiah biosfer berarti lapisan tempat mahluk hidup atau organisme. Meliputi
lapisan lingkungan di permukaan bumi, air, dan atmosfer yang mendukung kehidupan.
2. Jenjang Kehidupan pembentuk Biosfer
a. Individu merupakan organisme tunggal atau makhluk hidup tunggal dalam spesies
tertentu. Contoh indvidu adalah seekor kucing.
b. Populasi merupakan kumpulan individu sejenis yang berkumpul dan hidup pada
suatu daerah tertentu. Contoh populasi adalah pada tahun 2012 populasi kambing
berjumlah 5000 ekor.
c. Komunitas merupakan kumpulan berbagai populasi pada suatu kawasan tertentu
yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu dengan yang lain.
d. Ekosistem suatu kumpulan berbagai komunitas berbeda dan memiliki hubungan
yang saling mempengaruhi
e. Biom merupakan kumpulan beberapa ekosistem yang terdapat pada suatu wilayah
geografis dengan kondisi iklim sama. Ciri-ciri umum biom sebagai berikut:
1) Merupakan satuan kehidupan klimaks, artinya pada wilayah tersebut hanya
terdapat satu bentuk vegetasi utma yang mendominasi kawasan tersebut, seperti
hutan gugur daun, hutan konifer, atau hutan padang rumput.
2) Terbentuk sebagai hasil interaksi unsur-unsur lingkungan, yaitu iklim, tanah,
dan organisme.
3) Merupakan satuan kehidupan yang cukup mantap dalam jangka wajtu lama,
kecuali terjadi peristiwa mengganggu kestabilitas komuintas.contoh bencana
alam
4) Mudah dikenali dengan melihat petunjuk vegetasi utama
5) Menempati wilayah yang luas.
Gambar 1. Skema Sederhana lingkaran hidup vegetasi yang utama, tersebar sepanjang adanya
perubahan letak lintang dan perubahan tingkat kekeringan
3) Biom Sabana
Ciri-ciri : Padang rumput yang diselingi oleh pohon-pohon yang tumbuhnya
menyebar, Pohon-pohon yang ada sejenis palem dan akasia. Umumnya
terbentuk di daerah tropika dan sub tropika. Wilayah : Afrika, Amerika
Selatan, Amerika Serikat bagian barat, Argentina dan Australia.
6) Biom Taiga
Ciri-ciri : Merupakan bioma terluas, Musim dingin cukup panjang, sedangkan
musim panas sangat singkat. Selama musim dingin, air tanah di daerah ini
menjadi es dan mencapai 2 meter dibawah permukaan tanah. Wilayah : Rusia
bagian utara dan Kanada Flora yang ada : Jenis konifer, terutama pohon alder,
spruce, birch dan juniper yang bentuk daunnya seperti jarum dan tahan terhadap
kekeringan.
Gambar 1.6. Bioma Taiga
7) Biom Tundra
Ciri-ciri : Tidak dijumpai pepohonan kecuali lumut, Musim dingin yang
panjang dan gelap serta musim panas yang panjang dan terang. Wilayah : Di
sekeliling lingkaran Arktik dan pulau-pulau kecil dekat antartika. Flora yang
ada : Lumut, rumput dan semak.
6) Kawasan Oriental meliputi India, Sri lanka, Indo-Cina, Cina bagian selatan,
Indonesia bagian barat, dan Malaysia. Kondisi lingkungan fisik wilayah Oriental
cukup bervariasi. Sebagian besar kawasan Oriental beriklim tropis sehingga
terdapat hutan tropis yang kaya flora dan fauna. Fauna di kawasan ini antara lain
harimau, gajah, gibbon, orang utan, bekantan, monyet, badak bercula satu,
menjangan, antelop, tapir, komodo, dan babi rusa.
2) Hutan Musim Tropis (Hutan Monsun tropis), jenis hutan ini terdapat pada daerah
curah hujan <60 mm/tahun pada musim kemarau. Evaporasi di daerah ini lebih
tinggi dari pada curah hujan. Hutan musim tropis terdiri atas dua jenis yaitu;
Hutan Musim Gugur Daun, terdapat di Pulau Jawa, Kepulauan Nusa Tenggara,
Sulawesi Selatan, dan Papua bagian selatan. Contoh tumbuhan di kawasan ini
adalah jati, angsana, upas, penjalin, kesambi, lanji dan dadap. Hutan Musim yang
selalu Hijau, terdapat di Pulau Sumbawa, Timor, dan Wetar. Di hutan ini tumbuh
jenis-jenis pohon, seperti sengon, kayu embalo, jambu dan pakis.
3) Sabana, adalah lahan yang sebagian besar ditutupi rumput, semak (50%) dan
pohon (10%-30%). Jika tanah tersebut ditutupi rerumputan dan paku-pakuan
(50%) serta pohon dan semak (10%) disebut padang rumput ( grassland/grass
savana). Sabana terdapat di daerah Flores, Alor, Wetar, Nusa Tenggara Timur,
dan Papua bagian Selatan. Tanaman antara lain akasia, cemara gunung, kayu
putih, dan ampupu (Eucalyptus).
b. Persebaran Fauna di Indonesia
1) Fauna Tipe Asiatis, tersebar di daerah Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Bali,
dan Kalimantan. Beberapa jenis fauna Asiatis antara lain: Jenis mamalia antara
lain, gajah, badak bercula satu, rusa, tapir, banteng, kerbau, monyet, orang utan,
harimau, beruang, kijang, landak, babi hutan, kancil dan kukang. Jenis reptil
antara lain biawak, buaya, kura-kura, kadal, ular, tokek, bunglon dan trenggiling.
Jenis burung antara lain elang bondol, jalak, merak, ayam hutan, burung hantu,
dan kutilang. Jenis ikan antara lain, mujair, arwana, dan lumba-lumba air tawar.
Jenis serangga antara lain berbagai jenis kumbang dan kupu-kupu.
2) Fauna Tipe Peralihan, menempati wilayah Wallace meliputi Pulau Sulawesi,
kepulauan di sekitar Sulawesi, Nusa Tenggara, Pulau Timor, dan Kepulauan
Maluku. Beberapa jenis fauna peralihan sebagai berikut: Jenis mamalia antara
lain anoa, babi rusa, tapir, ikan duyung, kuskus, monyet hitm, beruang, tarsius,
dan banteng. Jenis amfibi antara lain katak pohon, katak terbang, dan katak air.
Jenis reptil antara lain ular, buaya, biawak, dan komodo. Jenis burung antara lain
burung dewata, maleo, raja udang, dan rangkong.
3) Fauna Tipe Australis, terdapat di Papua dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Fauna
tipe peralihan dan fauna tipe australis dipisahkan oleh garis khayal yang disebut
garis weber. Beberapa jenis fauna tie australis sebagai berikut: Jenis mamalia
antara lain kanguru, walabi, beruang, koala, nokdiak, oposum layang (pemanjat
berkantong), kuskus, biawak, kanguru pohon, dan kelelawar. Jenis reptilia antara
lain buaya, biawak, ular, kadal dan kura-kura. Jenis burung antara lain kakatua,
beo, nuri, raja udang, cendrawsih dan kasuari
4. Kerusakan Flora dan Fauna di Indonesia serta Upaya Konservasinya
a. Penyebab Kerusakan Flora dan Fauna.
1) Perilaku manusia. Kegiatan manusia yang kurang bertanggung jawab dalam
memanfaatkan flora dan fauna tetap terjaga dan mampu mendukung kehidupan
manusia.
a) Illegal loging/penebangan kayu di hutan besar-besaran menyebabkan sumber
daya kehutanan semakin menurun
b) Perburuan liar menyebabkan kerusakan dan kepunahan beberapa jenis flora
dan fauna.
c) Pencemaran lingkungan.
Gambar 1.14. Kerusakan Hutan di Indonesia
a)
Komposisi penduduk menurut umur dapat digunakan untuk menentukan rasio beban
ketergantungan (Depedency Rasio). Dengan rumus:
b)
Komposisi penduduk menurut jenis kelamin (Sex Ratio) berarti melihat penduduk dari
jumlah laki-laki dan perempuan.
Digambarkan seperti Limas. Pemahamanya mudah, jadi di suatu daerah terdapat angka
kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah yang menyebabkan penduduk yang
berumur muda banyak. Biasanya terdapat di negara berkembang seperti Indonesia, Malaysia,
Filipina, India.
2. Piramida penduduk stasioner, menunjukkan jumlah penduduk umur muda dan tua
seimbang.
Gambar 2.3. Piramida Penduduk Stasioner
Piramida Stasioner itu merata, sehingga ada yang menyebutnya sebagai bentuk granat. Pada
piramida ini tingkat kelahiran dan kematian seimbang atau tetap (stasioner). Biasanya
terdapat di negara maju seperti : Singapura, Jepang.
3. Piramida penduduk Tua, menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk suatu negara
memiliki angka kelahiran yang menurun dengan cepat dan tingkat kematian yang
rendah.
Dengan ketiga bentuk piramida tersebut, seseorang bisa mengetahui kondisi dari negara
tersebut walau dalam bentuk grafik seperti ini. Disimpulkan juga bahwa negara maju lebih
banyak memiliki grafik Piramida Penduduk Stasioner. Paham kan?
2)
3)
Kepadatan Penduduk Agraris, menunjukkan jumlah penduduk petani tiap-tiap km2 lahan
pertanian. Dengan rumus;
B. PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
1. Pengertian Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan merupakan suatu upaya sadar dan terus menerus yang bertujuan
mencapai kesejahteraan manusia indonesia, baik secara material maupun spritual.
Pembangunan adalah upaya penggabungan potensi sumber daya alam dan sumber daya
manusia. Jadi, Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable development) merupakan Upaya
sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup termasuk sumberdaya alam ke dalam
proses pembangunan, untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi
masa kini dan generasi masa depan.
Pengertian pembangunan berwawasan lingkungan tersebut memberikan gambaran
terhadap tiga hal yang harus diperhatikan dalam pembangungan berkelanjutan antara lain:
a) Pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana
b) Pembangunan berkesinambungan sepanjang masa,
c) Peningkatan kualitas hidup generasi
Beberapa hal yang mendukung pemanfaatan lingkungan hidup berkaitan dengan
pembangunan berkelanjutan antara lain:
a) Selektif, artinya dalam pemanfaatan sumber daya alam dilakukan sesuai urutan prioritas
kebutuhan
b) Tidak boros, artinya memperhitungkan efisiensi dalam penggunaan agar tetap terjaga
kelestariannya.
c) Mengusahakan agar tidak terjadi pencemaran
d) Melakukan kegiatan pembauran dalam rangka pengawetan. Hal ini diupayakan untuk
mencegah terjadinya kelangkaan sumber daya alam jenis tertentu.
Ciri-ciri pembangunan berkelanjutan sebagai berikut:
a) Memberi kemungkinan pada kelangsungan hidup dengan cara melestarikan fungsi dan
kemampuan ekosistem yang mendukungnya, baik secara langsung maupun tidak langsung.
b) Memanfaatkan sumber daya alam dengan memanfaatkan teknologi yang tidak merusak
lingkungan
c) Memberikan kesempatan pada sektor dan kegiatan lainnya untuk berkembang bersama-sama
di setiap daerah, baik dalam jangka waktu yang sama maupun jangka waktu yang berbeda
secara berkesinambungan .
d) Meningkatkan dan melestarikan kemampuan fungsi ekosistem untuk memasok, melindungi,
serta mendukung sumber alam bagi kehiudpan secara berkesinambungan.
e) Menggunakan prosedur dan tata cara yang memperhatikan kelestarian fungsi dan
kemampuan ekosistem untuk mendukung kehidupan, baik masa kini maupun masa akan
datang.