Sunteți pe pagina 1din 6

PRELIMINARY STUDY

Cara Pembuatan CuSO4


Pada percobaan ini dilakukan pembuatan tembaga (II) sulfat, yang kemudian pada
akhirnya akan terbentuk kristal tembaga (II) sulfat. Masukkan aquades ke dalam asam sulfat
pekat, kemudian ditambah dengan tembaga dan asam nitrat pekat. Tujuan dari diperlukannya
bahan-bahan tersebut, terutama asam sulfat adalah ditujukan agar terbentuknya garam CuSO4.
Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut :
Cu + H2SO4 → CuSO4 + SO2 + 2 H2O
Selanjutnya tujuan dari dilakukannya penambahan asam nitrat pekat adalah untuk
mengaktifkan tembaga agar ia dapat bereaksi dengan asam sulfat. Dari penambahan asam nitrat
pekat ini menyebabkan tembaga melarut dan larutan menjadi berwarna biru keruh serta
terdapat uap berwarna coklat. Uap ini terbentuk sebagai akibat tembaga yang ditambahkan atau
direaksikan dengan asam nitrat pekat. Karena diperlukan waktu yang tidak sedikit dari reaksi
antara tembaga dan asam nitrat pekat, maka dalam proses ini diperlukan pengadukan sampai
seluruh tembaga larut. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:
Cu + 4 HNO3 → 3 Cu(NO3)2 + 2 NO2 + 4 H2O
Larutan yang telah ditambahkan beberapa senyawa tadi, selanjutnya dipanaskan dengan
tujuan untuk mempercepat proses reaksi. Selain itu, tujuan dari pemanasan ini adalah untuk
memperbesar hasil kali dari ion-ionnya dan memperkecil harga hasil kali kelarutannya (Ksp),
sehingga hal ini dapat membentuk endapan kristal. Kristal yang terbentuk inilah yang
dinamakan tembaga (II) sulfat. Persamaan reaksi yang secara lengkapnya adalah sebagai
berikut:
Cu+ 3H2O + H2SO4+2HNO3 → CuSO4+5H2O+2NO2
Dari pemanasan yang telah dilakukan, terbentuk larutan berwarna biru tua. Untuk memisahkan
filtrat dengan endapan (zat pengotor) maka dilakukan penyaringan. Penyaringan tidak
dilakukan ketika larutan telah dingin, melainkan dilakukan saat larutan tersebut masih panas.
Hal ini ditujukan agar pembentukan kristal yang tidak diharapkan (kristal yang masih
mengandung zat pengotor) dapat terhindar. Dari hasil penyaringan diperoleh larutan berwarna
biru tua dengan endapan (yang mengandung zat pengotor) berwarna hijau. Selanjutnya, filtrat
yang telah disaring didiamkan selama satu hari untuk mendapatkan kristal dari tembaga (II)
sulfat. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:
Cu(NO3)2 + H2SO4 → CuSO4 + 2HNO3
CuSO4 + 5H2O → CuSO4.5H2O
Kristal yang diperoleh setelah didiamkan selama satu hari menghasilkan warna biru, dengan
bentuk seperti gel yang lembut. Untuk mendapatkan kristal yang murni, maka dilakukan proses
pengeringan. Dari proses ini diperoleh zat yang diinginkan yang bebas dari zat pengotor. Proses
yang terjadi adalah sebagai berikut:
Cu2++3H2O+H2SO4+2HNO3→CuSO4.5H2O+ 2NO2
Kristal yang diperoleh, kemudian ditimbang dan dari hasil perhitungan diperoleh rendemen
kristal tersebut.

Nama Trivia atau Dagang dan Harga Pasar CuSO4

Terusi adalah nama trivia untuk CuSO4 (tembaga sulfat) yang berbentuk kristal
berwarna biru. Sedangkan nama trivia dari CuSO4 anhidrat adalah "vitriol biru" dan
"bluestone".
Sifat-sifat Kimia CuSO4
Tembaga(II) sulfat pentahidrat akan terdekomposisi sebelum mencair pada 150 °C,
akan kehilangan dua molekul airnya pada suhu 63 °C, diikuti 2 molekul lagi pada suhu 109 °C
dan molekul air terakhir pada suhu 200 °C.[4][5]
Proses dehidrasi melalui dekomposisi separuh tembagatetraaqua(2+), 2 gugus aqua yang
berlawanan akan terlepas untuk menghasilkan separuh tembagadiaqua(2+). Tahap dehidrasi
kedua dimulai ketika 2 gugus aqua terakhir terlepas. Dehidrasi sempurna terjadi ketika molekul
air yang tidak terikat terlepas.
Pada suhu 650 °C, tembaga (II) sulfat akan terdekomposisi menjadi tembaga(II) oksida (CuO)
dan belerang trioksida (SO3).
Warna tembaga(II) sulfat yang berwarna biru berasal dari hidrasi air. Ketika
tembaga(II) sulfat dipanaskan dengan api, maka kristalnya akan terdehidrasi dan berubah
warna menjadi hijau abu-abu. Tembaga sulfat bereaksi dengan asam klorida. Pada reaksi ini,
larutan tembaga(II) yang warnanya biru akan berubah menjadi hijau karena pembentukan
tetraklorokuprat(II):
Cu2+ + 4 Cl– → CuCl42–
Tembaga(II) sulfat juga dapat bereaksi dengan logam lain yang lebih reaktif dari tembaga
(misalnya Mg, Fe, Zn, Al, Sn, Pb, etc.):
CuSO4 + Zn → ZnSO4 + Cu
CuSO4 + Fe → FeSO4 + Cu
CuSO4 + Mg → MgSO4 + Cu
CuSO4 + Sn → SnSO4 + Cu
3 CuSO4 + 2 Al → Al2(SO4)3 + 3 Cu
Tembaga yang terbentuk akan terlapisi di permukaan logam lainnya. Reaksi akan berhenti
ketika tidak ada lagi permukaan kosong pada logam yang dapat dilapisi oleh tembaga.

Kegunaan CuSO4
A.Sebagai herbisida, fungisida dan pestisida
Tembaga(II) sulfat pentahidrat adalah sebuah fungisida. Namun, beberapa jamur
mampu beradaptasi dengan peningkatan kadar ion tembaga. Dicampur dengan kapur biasanya
disebut campuran Bordeaux dan digunakan untuk mengontrol jamur pada tumbuhan anggur,
melon, dan beri lainnya. Keguanaan lainnya adalah senyawa Cheshunt, sebuah campuran dari
tembaga sulfat dan amonium karbonat digunakan dalam hortikultura untuk mencegah
pelembaban pada biji. Penggunaannya sebagai herbisida bukan pertanian, melainkan untuk
kontrol searangan tanaman air dan akar tumbuhan dengan pipa yang mengandung air. Hal ini
juga digunakan di kolam renang sebagai sebuah algaecide. Sebuah larutan encer tembaga sulfat
digunakan untuk mengobati ikan akuarium dari infeksi, parasit, dan juga digunakan untuk
menghilangkan siput dari akuarium. Ion tembaga sangat beracun bagi ikan, sehingga perawatan
harus dilakukan dengan memperhatikan dosis. Sebagian besar spesies alga dapat dikontrol
dengan konsentrasi tembaga sulfat yang sangat rendah. embaga sulfat menghambat
pertumbuhan bakteri seperti Escherichia coli.
Untuk sebagian besar dari abad ke-20, tembaga arsenat dikrom (CCA) adalah tipe
dominan untuk pengawetan kayu. Untuk membuat pressure-treated wood, tabung yang besar
diisi dengan sebuah bahan kimia encer. Tembaga(II) sulfat pentahidrat dilarutkan di dalam air
bersama dengan zat aditif sebelum kayu ditempatkan di dalam tabung. Ketika tabung diberi
tekanan, bahan kimia diserap oleh kayu, memberikan kayu fungisida, insektisida, dan sinar
ultraviolet yang memantulkan sifat yang membantu melestarikannya.

MSDS CuSO4
Lembar Data Keselamatan Bahan
Tembaga (II) Sulfat pentahydrate
Bagian 1 - Kimia Produk dan Identifikasi Perusahaan

MSDS Nama: Tembaga (II) Sulfat pentahydrate


Katalog Nomor: S73250, S73253, S73268, S73268-1, S73269, S73269-1, S73269-3, S73271,
BP346-500, C489-1, C489-10, C489-500, C490-10, C490-3, C493 -10, C493-100, C493-3,
C493-500, C494, C494-12, C494-212, C494-500, C494250LB, C49612, C496212, S73250-1
Sinonim: Vitriol Biru
Perusahaan Identifikasi:
Fisher Scientific
1 Reagen Lane
Fair Lawn, NJ 07410
Bagian 2 - Identifikasi Bahaya
- Sensitif terhadap air
- Jika tertelan dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan iritasi saluran pernafasan
dengan luka bakar, menyebabkan iritasi mata, kulit, luka bakar, higroskopis, mutagen,
kemungkinan sensitizer.
- Sasaran Organ: Darah, ginjal, hati.
- Potensi Efek Kesehatan
Mata: Paparan partikulat dapat menyebabkan kelainan kornea. Menyebabkan iritasi mata dan
luka bakar.
Kulit: Dapat menyebabkan kulit menjadi sensitif, alergi, yang akan terlihat jelas pada paparan
bahan ini. Dapat menyebabkan gangguan pada kulit dan luka bakar. Dapat menyebabkan
gatal pada kulit.
Penelanan: Berbahaya jika tertelan. Dapat menyebabkan iritasi saluran pencernaan ditandai
dengan mual dan muntah. Penelanan garam tembaga dalam jumlah besar dapat menyebabkan
tinja berdarah dan muntah, tekanan darah rendah, sakit kuning dan koma. Menelan senyawa
tembaga dapat menghasilkan efek toksik sistemik pada ginjal dan hati dan eksitasi saraf pusat
diikuti oleh depresi.
Inhalasi: Dapat menyebabkan ulserasi dan perforasi septum hidung jika dihirup dalam jumlah
berlebihan. Dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan dengan luka bakar.
Kronis: kontak mata yang lama atau berulang-ulang dapat menyebabkan
konjungtivitis. Dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal. Dapat menyebabkan anemia
dan kelainan darah lainnya sel. Tembaga yang terakumulasi dalam berbagai jaringan dan
dapat mengakibatkan kerusakan pada hati, kerusakan ginjal, dan otak. Dapat menyebabkan
reaksi alergi kulit pada beberapa individu.
Bagian 3 - Tindakan Pertolongan Pertama
Mata: Segera siram mata dengan banyak air sedikitnya selama 15 menit, sesekali mengangkat
kelopak mata atas dan bawah. Dapatkan bantuan medis.
Kulit: Dapatkan bantuan medis. Siram kulit dengan banyak air dan sabun setidaknya selama
15 menit saat mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu. Cuci pakaian sebelum
digunakan kembali.
Tertelan: JANGAN memancing muntah. Jika korban sadar, beri 2-4 cupfuls susu atau
air. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada orang yang tidak
sadar. Dapatkan bantuan medis dengan segera.
Inhalasi: Hapus dari paparan udara segar segera. Jika sulit bernapas, berikan
oksigen. Dapatkan bantuan medis. JANGAN menggunakan mulut ke mulut resusitasi. Jika
pernapasan telah berhenti menerapkan pernapasan buatan menggunakan oksigen dan
perangkat mekanis yang sesuai seperti tas dan masker.
Catatan untuk Dokter: Individu dengan penyakit Wilson lebih rentan terhadap keracunan
tembaga kronis.
Antidote: Penggunaan d-Penisilamin sebagai agen chelating harus ditentukan oleh tenaga
medis yang berkualitas.
Bagian 4 - Tindakan pencegahan kebakaran
Informasi Umum: Seperti api apapun, memakai peralatan pernapasan mandiri dalam tekanan-
demand, MSHA / NIOSH (disetujui atau setara), dan alat pelindung penuh. Selama terjadi
kebakaran, gas terkontaminasi dan sangat beracun dapat dihasilkan oleh dekomposisi termal
atau pembakaran. Zat adalah noncombustible. Bahan ini dalam jumlah yang cukup dan
mengurangi ukuran partikel mampu menciptakan ledakan debu.
Media pemadam: Gunakan media pemadam yang paling tepat untuk kebakaran
sekitarnya.Gunakan semprotan air, kimia kering, karbon dioksida, atau busa sesuai.
Bagian 5 - Tindakan Pelepasan Kecelakaan
Informasi Umum: Gunakan peralatan perlindungan pribadi yang layak seperti yang
ditunjukkan dalam Bagian 8.
Tumpahan / Kebocoran: Vacuum atau menyapu bahan dan tempat ke dalam wadah
pembuangan yang cocok. Bersihkan tumpahan segera, mengamati tindakan pencegahan di
bagian Peralatan pelindung. Hindari menghasilkan kondisi berdebu. Sediakan
ventilasi. Tempatkan di bawah suasana inert.
Bagian 7 - Penanganan dan Penyimpanan
Penanganan: Cuci sampai bersih setelah memegang. Hubungi dokter dan cuci sebelum
digunakan kembali. Gunakan hanya di daerah berventilasi baik. Minimalkan debu dan
akumulasi. Hindari kontak dengan mata, kulit pakaian, dan. Simpan wadah tertutup
rapat.Hindari konsumsi dan inhalasi. Jangan menelan atau menghirup. Menangani bawah
suasana inert. Simpan dilindungi dari udara.
Penyimpanan: Simpan dalam wadah tertutup rapat. Simpan di, daerah sejuk dan kering,
berventilasi baik jauh dari zat-zat yang tidak kompatibel. Jangan mengekspos ke
udara. Simpan dilindungi dari kelembaban. Simpan di bawah suasana inert.

Sumber Pustaka
https://www.scribd.com/doc/220233274/pembuatan-cuso4
http://trisaktiwiratama.blogspot.co.id/2014/03/terusi.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Tembaga(II)_sulfat
https://www.coursehero.com/file/14287618/CuSO4-msdspdf/
https://www.scribd.com/doc/215873357/CuSO4

S-ar putea să vă placă și