Sunteți pe pagina 1din 3

TUGAS LUKAS DAN KISAH PARA RASUL YEREMIA D.

NUGRAHA / REGULER C

Dosen : Pdt. Ir. Henoch Wilianto H., M.A., M.Th.

Mata Kuliah : Lukas dan Kisah Para Rasul

1. Jelaskan Perbedaan Baptisan Roh Kudus dan Kepenuhan Roh Kudus


Menurut Buku Doktrin Kristen : Prespektif Pentakosta, Vol 3

- Baptisan Roh Kudus yang tertulis dalam buku “ Doktrin Kristen : Prespektif
Pentakosta, Vol 3 adalah “Pembenaman total roh seseorang ke dalam Roh Allah”.
Berarti dapat kita simpulkan bahwa baptisan Roh Kudus menurut penulis buku ini
adalah proses pertama atau awal dari penyatuan roh manusia dengan Roh Allah. Penulis
buku tersebut juga menulis baptisan Roh Kudus itu pembenaman secara total. Itu
berarti roh manusia yang telah dibaptis Roh Kudus sudah benar menyatu dengan Roh
Allah tanpa ada yang memisahkan lagi. Baptisan Roh Kudus juga hanya bisa berlaku
satu kali dan tidak dapat di ulang lagi.
- Sedangkan dipenuhi Roh Kudus adalah tindakan dari Roh Allah yang sudah ada
(dibaptiskan) dalam manusia tersebut. Dalam buku ini dipenuhi Roh Kudus
digambarkan dengan persahabatan antara dua orang. Dari contoh ini dapat kita
simpulkan bahwa maksud penulis tentang dipenuhi Roh Kudus adalah hubungan yang
kita jalin dengan anugerah Roh Kudus yang sudah diberikan kepada seseorang
sehingga memberikan dampak positif yang banyak bagi manusia yang telah menerima
anugerah ini. Kepenuhan Roh Kudus dapat juga terjadi berulang-ulang
- Jadi Kesimpulan perbedaan baptisan Roh Kudus dan kepenuhan Roh Kudus dari buku
Doktrin Kristen : Prespektif Pentakosta, Vol 3. ini menurut saya adalah : baptisan Roh
Kudus itu adalah langkah awal masuknya Roh Allah di dalam diri seseorang yang bisa
juga disebut lahir baru, sedangkan kepenuhan Roh Kudus adalah karya dari Roh Kudus
yang sudah ada dalam manusia tersebut.

2. Apa yang dimaksud dengan Konsep First Blessing ,Second Blessing,


Third Blessing ?

- Pemahaman ini muncul ketika adanya “Gerakan Kesucian” (Holiness Movement) yang
dipelopori oleh John Wesley, pendiri Methodis, pada tahun 1880-an. Gerakan tersebut
di awali dengan menekankan kesucian dan kesempurnaan hidup, sebagai bukti
pertobatan dan kelahiran kembali (yang disebut “berkat pertama”). Hal tersebut
terinspirasi oleh kenyataan di dalam gereja Methodist yang kelihatannya tidak lagi
memelihara kesucian hidup
- Paham Methodis berbicara bahwa pengudusan (Sanctification) merupakan manifestasi
baptisan Roh Kudus dalam diri orang percaya. Di samping itu, paham Pentakosta
memahami baptisan Roh Kudus sebagai pemberdayaan untuk pelayanan (Empowering
for service). Sedangkan yang terbaru, Gerakan Kharismatik kerapkali menafsirkan
TUGAS LUKAS DAN KISAH PARA RASUL YEREMIA D. NUGRAHA / REGULER C

baptisan dalam Roh Kudus sebagai aktualisasi pengalaman lanjutan dari Roh Kudus
yang telah diberikan lebih dini dalam pertobatan/konfirmasi.
Berikut adalah penjelasan singkat tentang konsep First Blessing, Second Blessing,
dan Third Blessing perspektif Pentakosta dan Kharismatik :

1. Keselamatan sebagai First Blessing


- Kaum Injili sangat menekankan keslamatan atau pembenaran sebagai satu-satunya
berkat dalam hidup orang percaya (The First and The Only Blessings). Gerakan
Pentakosta dan Kharismatik tidak pernah meniadakan pembenaran (justification) oleh
Yesus sebagai sesuatu yang hakiki dalam iman Kristen. Justru Gerakan Pantekosta dan
Kharismatik menekankannya sebagai “berkat pertama” (first blessing).
2. Pengudusan sebagai Second Blessing
- Ajaran kesucian dari John Wesley dipengaruhi oleh kaum Moravian. Kelompok ini
pernah memberitakan injil kepada Wesley. Kaum Moravian menekankan hidup suci
dalam pikiran dan perbuatan supaya Roh Kudus dapat menetap, sehingga membuahkan
kesukaan dan kedamaian sejati. Pengalaman penyucian orang percaya dari dosa di
dalam (inward sin) dapat meproduksi kasih sempurna kepada Allah dan manusia, inilah
yang disebut Second Blessing. Wesley bukan mengajarkan kesempurnaan bersih dari
dosa (sinless perfection), melainkan rindu hidup suci. Kesempurnaan tanpa dosa hanya
terjadi sesudah mati. Penyucian jiwa terjadi melalui koreksi diri, disiplin rohani,
kebaktian, penyembahan dan hidup dalam kemenangan terhadap dosa. Kesucian ini
dianggap oleh para penganutnya sebagai karya kedua dari anugerah atau berkat.
- Setelah Wesley tepatnya pertengahan abad ke-19 muncullah Gerakan kebangunan
Besar melalui Charles G.Finney, Bagi Finney, Kesempurnaan kasih itu harus
terwujud dalam kehidupan pribadi. Kemudian sejak parohan kedua dasawarsa 1860-
an, gerakan kesucian kembali bertiup kencang pasca perang dunia kedua oleh William
B. Osborn dan John S. Inkip. Mereka yang bergabung di dalamnya mengakui
mengalami penyucian dan kesempurnaan hidup sebagai “second blessing” (berkat
kedua). Orang-orang yang menerima berkat kedua ini lebih sungguh-sungguh berdoa,
mendapat penglihatan (vision), bermimpi, lalu berkata-kata dengan bahasa Roh. Orang-
orang yang menganut ajaran Holiness yang mempertahankan ajaran ini mendapat
kunjungan Allah melalui baptisan Roh Kudus dengan berbahasa Roh. Itulah yang
kemudian mereka katakan sebagai berkat ketiga (third blessing).

3. Baptisan Roh Kudus sebagai Third Blessing


- Baptisan Roh Kudus mengambil latar belakang peristiwa Pentakosta di dalam Kisah
Para Rasul pasal 2. Alkitab mencatat, saat itu Roh Kudus turun dan terlihat berupa
lidah-lidah seperti nyala api dan ketika para rasul dipenuhi dengan Roh Kudus mereka
mulai-mulai berkata-berkata dalam bahasa-bahasa asing, tujuannya adalah agar injil
yang diberitakan dapat dimengerti oleh bangsa-bangsa lain yang hadir pada saat itu
(Kis 2:7-13). Hal inilah yang ditekankan oleh Alkitab ketika berbicara mengenai karya
Roh Kudus. Roh Kudus selalu membawa orang semakin mengenal dan mencintai
Firman Tuhan.
TUGAS LUKAS DAN KISAH PARA RASUL YEREMIA D. NUGRAHA / REGULER C

- Morris Cerullo menambahkan bahwa tujuan pencurahan Roh Kudus di akhir zaman ini
adalah :
a. Mempersiapkan orang percaya untuk menyambut kedatangan Kristus
b. Memberikan kuasa kepada tubuh kristus untuk menggenapi perjanjian rohani di akhir
zaman.
c. Memulai panen besar jiwa
d. Memanifestasikan kuasa dan kemuliaan Allah sebagai kesaksian akhir pada akhir
zaman kepada bangsa-bangsa di dunia.

- Berdasarkan penjelasan di atas maka saya menyimpulkan bahwa Konsep “Keslamatan”


sebagai First Blessing, “Pengudusan” sebagai Second Blessing dan “baptisan Roh
Kudus” sebagai Third Blessing merupakan keyakinan dasar gerakan Kharismatik di
akhir zamanini. Karena di dalam (Yoel 2:28) Tuhan berfirman melalui Nabi Yoel
bahwa pada hari akhir, akan terjadi pencurahan Roh Kudus di muka bumi ini.
Manifestasi dari karunia-karunia Roh Kudus akan semakin jelas. Pada saat tubuh
kristus mulai berjalan di dalam kesucian di hadapan Allah, mereka akan bernubuat,
memperoleh mimpi-mimpi rohani dan penglihatan-penglihatan. Tubuh Kristus akan
mengalir di dalam karunia-karunia Roh.
- Menurut saya, dengan adanya pemahaman tersebut maka kita sebagai mahasiswa harus
menelaah konsep tersebut berdasarkan pengajaran Alkitab sebagai Firman Tuhan. dan
kita sebagai mahasiswa/i yang berlatar belakang Kharismatik harus bangga untuk
belajar teologi Kharismatik dan jangan pernah merasa malu.

S-ar putea să vă placă și