Sunteți pe pagina 1din 8

Bed Teaching

CORPUS ALIENUM KORNEA OKULI SINISTRA


E.C GRAM

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Kepaniteraan Klinik


di Bagian Ilmu Kesehatan Mata RSMH Palembang

Oleh:

Muhammad Kokoh Saputra, S.Ked


04084821719189

Pembimbing:
dr. Yulida Evlyn, SpM

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA


RUMAH SAKIT DR. MOH. HOESIN PALEMBANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018

1
STATUS PASIEN

1. Identitas Pasien

Nama : Tn. SW
Usia : 52 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Dusun 3 Ibul Besar II, OI, Sumatera Selatan
Pekerjaan : Tukang Las
Agama : Islam
Status : Menikah
Suku Bangsa : Sumatera
Tgl Pemeriksaan : 03 April 2018

2. Anamnesis

a. Keluhan Utama

Rasa mengganjal di mata kiri sejak 4 hari yang lalu.

b. Riwayat Perjalanan Penyakit

Sejak 4 hari sebelum pasien datang ke rumah sakit, mata kiri


pasien terkena serpihan besi saat sedang bekerja. Pasien mengeluh
mata terasa mengganjal (+), perih (+), mata merah (+), nyeri saat
berkedip (+), silau (+), berair-air (+) dan pandangan kabur (-). Pasien
kemudian berobat ke RS Khusus Mata Palembang.

c. Riwayat Penyakit Dahulu

 Riwayat penggunaan kacamata sebelumnya disangkal


 Riwayat kejadian serupa sebelumnya disangkal
 Riwayat darah tinggi disangkal

2
 Riwayat kencing manis disangkal

3. Pemeriksaan Fisik

a. Status Generalis

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Kompos mentis

Tekanan darah : 120/80 mmHg

Nadi : 98 kali/menit, reguler, isi dan tegangan cukup

Frekuensi napas : 20 kali/menit

Suhu : 36,6 oC

Gizi : Normoweight

b. Status Oftalmologikus

OD OS

Visus 6/6 6/6

TIO P=N+0 P=N+0

KBM Ortoforia

GBM

Segmen Anterior

Palpebra

3
Superior Tenang Tenang
Inferior Tenang Tenang

Konjungtiva Tenang Injeksi Siliar

Kornea Jernih Tampak corpus alienum di


zona parasentral berupa gram
pada arah jam 5 berukuran ± 1
mm.
FT (+) pada tepi corpus
alienum.

BMD Sedang Sedang

Iris Gambaran baik Gambaran baik

Pupil Bulat, sentral, RC(+), Ø Bulat, sentral, RC(+), Ø 3mm


3mm

Lensa Jernih Jernih

Segmen posterior (tidak diperiksa)


Refleks - -
fundus

Papil - -

Makula - -

Retina - -

4. Pemeriksaan Penunjang
 Fluorescein Test
 Slit Lamp

5. Diagnosis Banding
 Corpus alienum kornea OS
 Keratitis OS
 Konjungtivitis OS

6. Diagnosis Kerja

4
 Corpus alienum kornea OS e.c gram

7. Tatalaksana
 Informed consent
o Menjelaskan kepada pasien bahwa keluhanyang dialami terjadi akibat
benda asing pada permukaan matanya.
o Menjelaskan kepada pasien agar tidak menggosok-gosok matauntuk
mencegah infeksi,erosi, atau ulkus kornea.
o Menjelaskan kepada pasien bahwa untuk mengambil benda asing di
matanya pasien perlu dirujuk ke dokter spesialis mata.
o Memberikan edukasi kepada pasien untuk menggunakan kacamata
pelindung saat sedang bekerja.
 Irigasi mata kiri pasien dengan larutan povidone iodine 0,5cc dan RL 9,5cc
 Rujuk ke dokter spesialis mata
 Pro ekstraksi corpus alienum OS

8. Prognosis
 Quo ad vitam : bonam
 Quo ad functionam : bonam

5
ANALISIS

Tn. SW usia 52 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan rasa mengganjal
di mata kiri sejak 4 hari yang lalu. Pasien mengeluh mata kiri terkena serpihan besi
saat sedang bekerja. Rasa mengganjal terus menerus, mata merah (+), nyeri saat
berkedip (+), mata bersekret (-), berair-air (+), dan pandangan kabur (-). Tn SW
diketahui bekerja sebagai tukang las. Pasien tidak mengenakan kacamata pelindung.
Riwayat keluhan yang sama (-), memakai kacamata (-), penggunaan obat (-), alergi (-),
kencing manis (-), darah tinggi (+), riwayat penyakit yang sama dalam keluarga
disangkal.

Dari anamnesis, keluhan adanya rasa mengganjal di mata kiri Tn.SW, mata
merah, dan nyeri saat berkedip. Adanya faktor risiko seperti pekerjaan sebagai
tukang las tanpa menggunakan APD (kacamata pelindung). Dari pemeriksaan mata,
didapatkan kornea tampak injeksi siliar dan kornea OS tampak adanya corpus
alienum di zona parasentral berupa gram arah jam 5 berukuran ± 1 mm dan FT (+).

Corpus alienum adalah benda asing, merupakan salah satu penyebab


terjadinya cedera mata, sering mengenai sklera, kornea, dan konjungtiva. Meskipun
kebanyakan bersifat ringan, beberapa cedera bisa berakibat serius. Apabila suatu
corpus alienum masuk ke dalam bola mata maka akan terjadi reaksi infeksi yang
hebat dan timbul kerusakan dari isi bola mata.

Benda asing dapat merangsang timbulnya reaksi inflamasi, mengakibatkan


dilatasi pembuluh darah dan kemudian menyebabkan edema pada kelopak mata,
konjungtiva, dan kornea. Sel darah putih juga dilepaskan, mengakibatkan reaksi pada
kamera okuli anterior dan terdapat infiltrat kornea. Jika tidak dihilangkan, benda
asing dapat menyebabkan infeksi dan nekrosis jaringan.

Gejala yang ditimbulkan berupa nyeri, sensasi benda asing, fotofobia, mata
merah, dan mata berair banyak. Dalam pemeriksaan oftalmologi ditemukan visus
normal atau menurun, adanya injeksi konjungtiva atau injeksi siliar, terdapat benda
asing pada bola mata, fluoresens test (+).

Tujuan dari penatalaksanaan adalah mengurangi nyeri, mencegah infeksi, dan


mencegah kerusakan fungsi yang permanen. Ekstraksi corpus alienum dilakukan

6
irigasi pada yang terkena corpal dengan menggunakan RL (ringer laktat) dan
povidone iodine 10 % kemudian bisa menggunakan pantocain, kapas/cotton bud dan
betadine. Setelah benda asing dikeluarkan, mata harus diberikan antibiotik salep dan
ditutup untuk proses re-epitelisasi.

Lampiran Gambar

Gambar 1. Tampak depan mata pasien

Gambar 2. Pemeriksaan slit lamp mata kiri pasien corpus alienum sebelum Fluoresens test

7
Gambar 3. Pemeriksaan slit lamp mata kiri pasien corpus alienum setelah Fluoresens test
menunjukan hasil positif

S-ar putea să vă placă și