Sunteți pe pagina 1din 9

BAB 1

PENDAHULUAN

Polip serviks uteri merupakan salah satu pertumbuhan jaringan yang bersifat jinak
berasal dari serviks uteri atau endoserviks. Polip serviks uteri adalah suatu
pertumbuhan jaringan berbentuk seperti jari yang berasal dari permukaan mukosa
serviks uteri atau kanal endoserviks. Polip serviks uteri ini dapat mengenai pada
sekitar 2-5% wanita. Polip serviks uteri lebih sering terjadi pada wanita yang
berumur lebih dari 20 tahun yang sudah pernah mengalami beberapa kali kehamilan.
Polip serviks uteri ini lebih sering mengenai wanita pada umur dekade keempat
sampai keenam. Polip serviks uteri sangat jarang terjadi pada masa sebelum menarke
(onset dari periode menstruasi).
Penyebab pasti dari polip serviks uteri belum diketahui secara pasti. Akan
tetapi Polip serviks uteri ini sering dihubungkan dengan adanya infeksi pada serviks
uteri. Beberapa kepustakaan menyebutkan bahwa Polip serviks uteri ini berhubungan
dengan adanya inflamasi kronik pada serviks uteri, respon lokal yang abnormal
terhadap peningkatan kadar hormon estrogen atau adanya kongesti lokal pada
pembuluh darah yang melayani serviks uteri.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi
Polip serviks uteri adalah suatu pertumbuhan jaringan berbentuk seperti jari yang
berasal dari permukaan mukosa serviks uteri atau kanal endoserviks. Polip serviks
uteri ini berukuran kecil, dengan konsistensi lembut, berwarna kemerahan, tumbuh
menggantung pada tangkainya dan dapat keluar melalui lubang serviks uteri
(orifisium uteri eksterna).

1
2.2 Epidemiologi
Polip serviks uteri secara epidemiologi terjadi pada 2-5% wanita. Polip serviks uteri
lebih sering terjadi pada wanita yang berumur lebih dari 20 tahun yang sudah pernah
mengalami beberapa kali kehamilan. Polip serviks uteri ini lebih sering mengenai
wanita pada umur dekade keempat sampai keenam. Polip serviks uteri sangat jarang
terjadi pada masa sebelum menarke (onset dari periode menstruasi). Polip serviks
uteri sering ditemukan pada wanita yang sedang hamil, ini mungkin dihubungkan
dengan perubahan hormonal yang terjadi.

2.3 Etiologi Dan Faktor Resiko


Penyebab pasti dari polip serviks uteri belum diketahui secara pasti. Akan tetapi
Polip serviks uteri ini sering dihubungkan dengan adanya infeksi pada serviks uteri.
Beberapa kepustakaan menyebutkan bahwa Polip serviks uteri ini berhubungan
dengan adanya inflamasi kronik pada serviks uteri, respon lokal yang abnormal
terhadap peningkatan kadar hormon estrogen atau adanya kongesti lokal pada
pembuluh darah yang melayani serviks uteri.

2.4 Patofisiologi

2.5 Patologi
Secara makroskopis polip serviks uteri tampak sebagai bentukan dengan struktur
polipoid yang khas menonjol keluar dari kanalis serviks uteri. Secara makroskopis
sulit dibedakan dengan polip endometrium yang dapat juga memiliki tangkai yang
panjang dan menonjol keluar dari kanalis serviks uteri.
Secara mikroskopis, polip serviks uteri menunjukkan gambaran histologi
yang bervariasi yaitu gambaran mukosa endoserviks yang tipikal, gambaran adanya
inflamasi (jaringan granulasi), adanya jaringan fibrosa, adanya jaringan pembuluh
darah, jaringan pseudodesidua, campuran gambaran endoserviks dan endometrium
dan adanya gambaran pseudosarkoma.

2
2.6 Gejala Dan Tanda
Gejala dan tanda polip serviks uteri yaitu meliputi :
 Perdarahan pervaginal yang abnormal misalnya perdarahan setelah koitus,
perdarahan diantara periode menstruasi, perdarahan setelah membersihkan
vagina, perdarahan setelah menopause, perdarahan yang hebat saat
menstruasi (menoragia).
 Adanya cairan mukus berwarna putih atau kuning pada vagina (leukorea)
 Polip yang berukuran kecil jarang menimbulkan keluhan, jika sudah
berukuran besar sering menimbulkan gejala dan tanda.

2.7 Diagnosis
2.8 Diagnosis Banding
2.9 Penatalaksanaan
2.10 Komplikasi
2.11 Pencegahan
2.12 Prognosis

BAB 3
LAPORAN KASUS

3.1 Identitas
Nama : KLH
Umur : 20 tahun
Kelamin : Perempuan
Agama : Hindu
Pekerjaan : Tidak bekerja
Alamat : Jl. PB Sudirman Blok F 22-23 Denpasar
Bangsa : Indonesia
Status perkawinan : Belum menikah
Tanggal MRS : 29 Januari 2007

3
3.2 Anamnesis
Keluhan utama : perdarahan dari lubang kemaluan
Penderita mengeluh keluar gumpalan-gumpalan darah dari lubang
kemaluan sejak dua hari yang lalu (27 Januari 2007). Gumpalan darah mirip
dengan darah menstruasi tetapi lebih banyak. Tidak ditemukan jaringan dalam
gumpalan darah tersebut. Sehari sebelum keluhan perdarahan (26 Januari 2007),
penderita sempat ke dukun di Batubulan untuk menggugurkan kandungannya.
Saat di dukun, dukun memijat perut penderita dan memijat rahim penderita
dengan memasukkan jari melalui lubang kemaluan, kemudian penderita diberi
obat-obat tradisional untuk diminum. Sejak tanggal 27 Januari 2007 penderita
mengalami perdarahan melalui vagina yang dikira menstruasi biasa namun
perdarahan semakin lama semakin banyak disertai dengan nyeri perut bagian
bawah dan demam sejak tanggal 28 Januari 2007. Penderita tetap minum obat
yang diberikan olaeh dukun. Keluhan ini tidak berkurang dan bahkan dirasakan
semakin memberat oleh penderita, sehingga penderita memutuskan untuk datang
berobat ke poliklinik kebidanan dan penyakit kandungan RSUP Sanglah tanggal
29 Januari 2007. Penderita juga mengeluh lemas, panas badan, nafsu makan
menurun. Tidak ada gangguan buang air besar dan buang air kecil.

Riwayat menstruasi : Menarche umur 13 tahun, haid teratur dengan siklus 28-30
hari, lamanya haid 4 – 5 hari. Saat ini penderita mengatakan terlambat haid
kurang lebih 2,5 bulan. HPHT : 9 November 2006
Riwayat koitus : penderita pernah melakukan melakukan hubungan badan
dengan pacar penderita kurang lebih 3 bulan yang lalu.
Riwayat pengobatan : penderita sempat periksa ke dokter Sp.OG pada tanggal 25
Januari 2007 dan oleh dokter dinyatakan hamil 2,5 bulan dengan pemeriksaan air
kencing berupa PPT tes hasilnya positif.
Riwayat pernikahan : penderita belum menikah.
Riwayat persalinan : penderita belum pernah hamil dan melahirkan sebelumnya.
Riwayat penyakit : penderita tidak menderita penyakit jantung, asma, tekanan
darah tinggi dan kencing manis.

4
3.3 Pemeriksaan Fisik
Status presen :
Kesadaran : GCS 15 ( E4 V5 M6 )
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 98 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Temperatur rektal : 38,5 0 C
Temperatur aksila: 36,8 0 C
Berat badan : 49 kg
Tinggi badan : 157 cm

Status general :
Mata : anemis (-) ikterus (-)
Telinga : tidak ada kelainan
Hidung : tidak ada kelainan
Leher : struma (-)
Jantung : batas jantung sesuai normal
S1 S2 tunggal, reguler, murmur (-).
Paru : suara nafas vesikuler (+) / (+)
Ronchi (-) / (-), Wheezing (-) / (-).
Abdomen : Distensi (-), meteorismus (-) ascites (-)
Hepar / lien : tidak teraba
Peristaltik (+) normal.
Genitalia : sesuai dengan status lokalis (ginekologi)
Ekstremitas atas : tremor (-) / (-)
Ekstremitas bawah : udem (-) / (-).

5
Status lokalis (ginekologi) :
Abdomen : Fundus uteri tidak teraba, nyeri tekan ± , tanda cairan bebas (-)
Inspekulo v/v : fluksus (+), fluor (-), P  (+), livide (+)
VT (SDR) : fluksus (+), fluor (-)
P  (+) nyeri gerak (-).
CU AF b/c ~ 8 - 10 minggu
AP/CD tidak ada apa-apa

3.4 Pemeriksaan Penunjang


Laboratorium :
Hematologi rutin : WBC : 10,4
HGB : 12,0
PLT : 308
BT : 1' 30"
CT : 9' 30"
Fungsi hati : AST : 16
: ALT : 6
Fungsi ginjal : BUN : 8
: CREA : 0,8
: UREUM : 17,1

3.5 Diagnosis
Abortus infeksiosus

3.6 Penatalaksanaan
 MRS
 Tripel antibiotik
 Rencana kuret 6 jam bebas panas atau 12 jam setelah pemberian antibiotik
 KIE

6
3.7 Perjalanan Penyakit
Tanggal Subyektif Obyektif Assesment Planning
29-1-2007 Perdarahan (+) Status presen : Abortus - MRS
Panas (+) GCS 15 infeksiosus - Tripel antibiotik
Nyeri perut (+) TD : 110/80 mmHg Ampicillin 3 x 1 g IV
N : 98 x/menit Gentamicin 2 x 80 g IV
R : 20 x/menit Metronidazole 3x1 g Supp
T.rekt : 38,5 0 C - Rencana kuret 6 jam bebas
T. aks : 36,8 0 C panas atau 12 jam setelah
BB: 49 kg pemberian antibiotik
TB :157 cm - KIE

Status general :
Dbn

Status lokalis
(ginekologi) :
Abdomen : Fundus
uteri tidak teraba,
nyeri tekan ± , tanda
cairan bebas (-).
Inspekulo v/v :
fluksus (+), fluor (-), P
 (+), livide (+).
VT (SDR) : fluksus
(+), fluor (-), P  (+)
nyeri gerak (-). CU AF
b/c ~ 8 - 10 minggu.
AP/CD tidak ada apa-
apa

Pukul 18.00 Wita


Dilakukan kuretase oleh
DAY.
CU b/c ~ 8-10 minggu,
sondage 10 cm, AVE (-), 50
cc jaringan, PA.
29-1-2007 Keluhan (-) St. Present : Dbn Abortus PDx : PA
St. General : Dbn infeksiosus Tx : IUFD RL 20 tts/mnt
St. Ginekologi : post kuretase Ampicillin 3x1 g
Abd : FU ttb, nyeri hari ke-0 Gentamicin 2x80 g
tekan (±), tanda cairan Metronidazole 3x1 g
bebas (-). Metilergometrin 3x5 mg
Vag : fluxus (+) Mx : observasi 2 jam post
Kuret
KIE
30-1-2007 Keluhan (-) St. Present : Abortus PDx : PA
T : 100/60 mmHg infeksiosus Tx : IUFD RL:D5 4:1
N : 80x/mnt post kuretase 20 tts/mnt
R : 20x.mnt hari ke-1 Ampicillin 3x1 g
T.ax : 36,8 ºC Gentamicin 2x80 g
St. General : Dbn Metronidazole 3x1 g
St. Ginekologi : Mx : keluhan, VS dan
Abd : FU ttb, nyeri perdarahan
tekan (±), tanda cairan KIE
bebas (-).
Vag : fluxus (+)

7
31-1-2007 Keluhan (-) St. Present : Abortus PDx : -
T : 100/60 mmHg infeksiosus Tx : IUFD RL:D5 4:1
N : 80x/mnt post kuretase 20 tts/mnt
R : 20x.mnt hari ke-2 Ampicillin 3x1 g
T.ax : 36,7 ºC Gentamicin 2x80 g
St. General : Dbn Metronidazole 3x1 g
St. Ginekologi : Mx : keluhan, VS dan
Abd : FU ttb, nyeri perdarahan
tekan (-), tanda cairan KIE
bebas (-).
Vag : fluxus (-)
1-2-2007 Keluhan (-) St. Present : Abortus PDx : -
T : 110/60 mmHg infeksiosus Tx : IUFD RL:D5 4:1
N : 80x/mnt post kuretase 20 tts/mnt
R : 20x.mnt hari ke-3 Ampicillin 3x1 g
T.ax : 36,6 ºC Gentamicin 2x80 g
St. General : Dbn Metronidazole 3x1 g
St. Ginekologi : Mx : keluhan, VS dan
Abd : FU ttb, nyeri perdarahan
tekan (-), tanda cairan KIE
bebas (-).
Vag : fluxus (-)
2-2-2007 Keluhan (-) St. Present : Abortus PDx : -
T : 110/60 mmHg infeksiosus Tx : Aff infus
N : 80x/mnt post kuretase Cifrofloxacin 2x500 mg
R : 20x.mnt hari ke-4 Metronidazol 3x500 mg
T.ax : 36,7 ºC Metilergometrin
St. General : Dbn 3x0,125 mg
St. Ginekologi : Rob 2x1
Abd : dist (-), BU (+) Mx : Kontrol poli 108
normal, FU ttb, nyeri KIE
tekan (-), tanda cairan BPL
bebas (-).
Vag : fluxus (-)

BAB 4
PEMBAHASAN

BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
5.2 Saran

8
DAFTAR PUSTAKA

S-ar putea să vă placă și