Sunteți pe pagina 1din 8

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

HUBUNGAN GETARAN LENGAN-TANGAN DEGAN HAND


ARM VIBRATION SYNDROME PADA PEKERJA BAGIAN
PEMOTONGAN DAN PENGHALUSAN PENGRAJIN GITAR
DI SUKOHARJO

Afdim Febryandra Mastha, Siswi Jayanti, Suroto


Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
Email: afdim.fm@gmail.com

Abstract : Hand Arm Vibration Syndrome is a syndrome that is caused due to


operate tools that vibrate continuously which may affect the symptoms of
vascular, neurological, and musculoskeletal. The aim of research to determine
the relationship of hand-arm vibration with hand arm vibration syndrome in
workers cutting and rarefaction part in Sukoharjo guitar craftsmen. Kind of
explanatory research using quantitative approach with cross sectional study
design. The dependent variable Hand Arm Vibration Syndrome research and
measurement using the classification of Stockholm, the independent variables of
this research are large and long exposure to hand-arm vibration measurements
using large vibration and vibration meters long exposure using a questionnaire.
Population and sample in the study were all workers in the process of cutting and
rarefaction the guitar craftsman Hamlet Village Kembangan Mancasan
Sukoharjo, at 11 Home guitar craftsman industry amounted to a total of 36
workers. Analysis of data using univariate and bivariate analysis with Spearman
Rank test. Univariate results of the average length of exposure to hand-arm
vibration is 8.53 hours, an average of hand-arm vibration cutting process and
refining is 51.03 m / s2, and the stage of HAVS (vascular symptoms +
sensorineural) process of cutting and rarefaction HAVS 20 respondents did not
experience and the experience of Hand Arm Vibration Syndrome amounted to 16
respondents. Results of bivariate analysis showed that there is a great
relationship-hand arm vibration exposure to Hand Arm Vibration Syndrome (p-
value 0.001) and there is long-standing relationship-hand arm vibration exposure
to Hand Arm Vibration Syndrome (p-value 0.001). The conclusion of this study is
that there is a great relationship and long exposure to hand-arm vibration with
Hand Arm Vibration Syndrome. Industry research is conducted also suggest
owners must provide rotation on worker cutting process and rarefaction.

Keywords : Vibration, Hand Arm Vibration Syndrome

277
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

PENDAHULUAN sesuainya rancangan tempat kerja,


Latar Belakang kurang baiknya prosedur atau
Kesehatan dan Keselamatan Kerja pengorganisasian kerja, dan kurangnya
merupakan salah satu bidang kesehatan peralatan pelindung bagi pekerja.Pekerja
masyarakat yang memfokuskan perhatian di Indonesia dalam sektor informal
pada masyarakat pekerja baik yang ada di dilaporkan menderita malnutrisi
(1)
sektor formal maupun informal. (salah/kurang gizi), penyakit akibat kerja,
Keselamatan secara umum adalah suatu keracunan makanan, gangguan otot dan
keadaan aman atau terbebas dari kondisi tulang, gangguan saluran pernapasan,
berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit – penyakit kelenjar getah bening,
kerugian dalam secara fisik, sosial, penyakit darah, dan lain- lain. (6)
spiritual, finansial, politis, emosional, dan Dewasa ini begitu banyak pekerjaan
psikologis.(2) Keselamatan kerja adalah yang dilakukan dengan menggunakan
upaya untuk mencegah timbulnya mesin, mulai dari mesin yang sangat
kecelakaan agar setiap karyawan dapat sederhana sampai penggunaan mesin
bekerja dengan aman dan nyaman serta dengan berbasis teknologi yang tinggi.(7)
terhindar dari kecelakaan kerja.(3) Mesin dan peralatan kerja mekanis
Kesehatan kerja sesuai dengan UU tersebut menimbulkan getaran. Getaran
kesehatan tahun 1992 pasal 23 yaitu dapat diartikan sebagai gerakan yang
“kesehatan kerja meliputi pelayanan teratur dari benda atau media denganarah
kesehatan kerja, pencegahan penyakit bolak balik dari kedudukan
(8)
akibat kerja, dan syarat kesehatan kerja keseimbangan. Pekerja yang terpajan
yang wajib diselenggarakan setiap tempat getaran secara kontinyu akan mengalami
kerja untuk mewujudkan produktivitas gangguan kesehatan pada bagian tubuh
kerja yang optimal.(4) Pekerja di Indonesia yang sering terkena pajanan. Gangguan
tahun 2014 sesuai data dari Badan kesehatan yang dapat terjadi berupa
Statistik Pusat (BPS) sebanyak 47,5 juta fenomena Raynaud (Jari-jari putih),
orang (40,19 persen) bekerja pada gangguan tulang, sendi, dan otot,
kegiatan formal dan 70,7 juta orang (59,81 gangguan neuropati, gangguan pada
(5)
persen) bekerja pada kegiatan informal. thorax, leher dan kepala, pinggul dan
Banyaknya industri informal saat ini perineum, otot dan tulang , pharynx, mata.
tidak didukung dengan pelayanan dan Lama pajanan merupakan jumlah jam
promosi tentang keselamatan dan kerja pekerja dalam melakukan pekerjaan
kesehatan kerja (K3). Selain itu tidak sehari–hari. Lamanya waktu pemajanan
278
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

perhari kerja dapat meningkatkan Sukoharjo sudah sejak tahun 1970-an


keparahan gejala yang diderita pekerja dikenal sebagai desa pembuat gitar,
(9)
akibat paparan getaran. beberapa kota besar di Kalimantan dan
Penelitian terhadap pekerja Sumatera juga turut memesan. Bahkan
laboratorium dental gigi, diperoleh hasil gitar produksi Desa Baki terbang sampai
bahwa meski paparan yang diterima ke mancanegara. Pesanan dari Brunei
pekerja tidak melebihi nilai ambang batas Darussalam, Malaysia, Singapura, dan
(NAB) yaitu 4 m/s2 yang telah ditentukan beberapa negara lain terus mengalir.
tapi pekerja mengalami keluhan hand arm Terdapat 11 industri pengrajin gitar yang
vibration (HAV) (72%). Keluhan yang memiliki mesin pemotong dan
sering dirasakan adalah kesemutan penghalusan di dusun Kembangan desa
(38,9%).(10) Mancasan, mesin pemotong dan
Penelitian terhadap supir bajaj di penghalusan memiliki bentuk yang
Kebayoran Lama. mengungkapkan meski berbeda sesuai kegunaan, 11 industri
2
getaran tidak melebihi NAB (4 m/s ) tapi tersebut memiliki tugas masing masing
supir bajaj mengalami keluhan kesehatan antara lain, pembuatan body, neck,
seperti nyeri tangan (94,4%). Karakteristik bridge, dan finishing . begitupun pekerja
individu tidak ada hubungan yang juga memiliki tugas masing masing
bermakna dengan kejadian Hand Arm diantaranya bagian pemotongan dan
Vibration Syndrome (HAVS).(11) penghalusan.
Salah satu jenis pekerjaan yang juga Berdasarkan uraian tersebut, maka
mempunyai risiko lengan-tangan terpajan perlu adanya penelitian mengenai
oleh getaran adalah pekerjaan yang hubungan besar dan lama paparan vibrasi
berhubungan dengan mesin pemotonan dengan HAVS.
dan penghalusan Penggunaan mesin
pemotonan dan penghalusan dapat METODE PENELITIAN
ditemui di antaranya di pengrajin gitar. Jenis penelitian ini adalah explanatory
Pengrajin gitar akan memotong dan research. Dengan pendekatan cross
menghaluskan kayu untuk pembuatan sectional.
gitar. Pekerja tanpa menyadari terkena Populasi dalam penelitian pada
getaran yang ditimbulkan pemotongan seluruh pekerja pada proses pemotongan
dan penghalusan. dan penghalusan pada pengrajin gitar di.
Di Dusun Kembangan Desa Pada 11 industri gitar berjumlah total 36
mancasan Kecamatan Baki Kabupaten pekerja. 20 pekerja bagian pemotongan
279
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

dan 16 pekerja bagian penghalusan. Besar paparan


Rata-
getaran lengan- Min Max
rata
Sampel dalam penelitian ini diambil dari tangan (m/s2)
Pemotongan 30,04 12,5 64,2
jumlah populasi (total populasi sebanyak Penghalusan 77,26 22,0 121,5
Pemotongan +
36 pekerja. Penghalusan
51,03 12,5 121,5

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui


A. Analisis Univariat bahwa hasil penelitian ini menunjukkan
rata-rata Rata-rata getaran lengan-tangan
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Umur, proses pemotongan dan penghalusan
Masa kerja, Penggunaan APD, dan yang diterima responden yaitu 51,03 m/s2.
Lama paparan getaran lengan-tangan
pada Pekerja Bagian Pemotongan dan
Penghalusan Pengrajin Gitar di Tabel 3. Distribusi Frekuensi Stadium
Sukoharjo Tahun 2015. Hand Arm Vibration Syndrome Gejala
Variabel Rata-rata Min Max
Vaskular Pekerja Bagian Pemotongan
Umur (Tahun) 32,72 17 63 dan Penghalusan Pengrajin Gitar di
Massa Kerja
10,53 1 40 Sukoharjo Tahun 2015.
(Tahun)
Stadium
Penggunaan
HAVS Pemo- Peng-
APD 0,94 0 6 Total
Gejala tongan halusan
(Hari/Minggu)
Vaskular
Lama paparan
getaran lengan- 0 19 10 29
8,53 7 12
tangan (Jam) 1 1 2 3
2 0 1 1
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui 3 0 1 1
4 0 2 2
bahwa hasil penelitian ini menunjukkan Total 20 16 36
rata-rata umur responden yaitu 32,72
tahun. Rata-rata massa kerja responden Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui
yaitu 10,53 tahun dengan. Rata-rata bahwa hasil penelitian ini menunjukkan
penggunaan APD responden yaitu 0,91 stadium HAVS gejala vaskular dengan
hari/minggu. Rata-rata lama paparan gejala terparah yaitu pada stadium 4
getaran lengan-tangan responden yaitu berjumlah 2 responden.
8,53 jam.
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Stadium
Hand Arm Vibration Syndrome Gejala
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Besar
Sensorineural Pekerja Bagian
Paparan Getaran Lengan-Tangan yang
Pemotongan dan Penghalusan
Diterima Pekerja Bagian Pemotongan
Pengrajin Gitar di Sukoharjo Tahun
dan Penghalusan Pengrajin Gitar di
2015.
Sukoharjo Tahun 2015.

280
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Stadium Lengan-Tangan dengan Hand Arm


HAVS Vibration Syndrome Pekerja Bagian
Pemo- Peng-
Gejala Total
Sensori-
tongan halusan Pemotongan dan Penghalusan
neural Pengrajin Gitar di Sukoharjo Tahun
0 16 6 22 2015
6 10 HAVS
1 4 Variabel
Sig. (p- N
2 0 2 2 bebas ρ
value)
3 0 2 2 Besar paparan
Total 20 16 36 getaran lengan- 0,728 0,001 36
tanga
Lama paparan
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui getaran lengan- 0,667 0,001 36
tangan
bahwa hasil penelitian ini menunjukkan
stadium HAVS gejala sensorineural Berdasarkan tabel 6 diperoleh hasil uji
gejala terparah yaitu pada stadium korelasi rank spearman antara besar
stadium 3 berjumlah 2 responden. paparan getaran lengan-tangan dengan
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Stadium Hand Arm Vibration Syndrome diperoleh
Hand Arm Vibration Syndrome (Gejala
Vaskular + Sensorineural) Pekerja nilai signifikansi yang sebesar 0,001,
Bagian Pemotongan dan Penghalusan karena nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho
Pengrajin Gitar di Sukoharjo Tahun
2015. ditolak, yang artinya ada hubungan besar
Stadium Pemo- Peng- Total
HAVS tongan halusan paparan getaran lengan-tangan dengan
0 15 5 20 Hand Arm Vibration Syndrome.
1 5 5 10
Kekuatan hubungan besar paparan
2 0 2 2
3 0 1 1 getaran lengan-tangan dengan Hand Arm
4 0 1 1 Vibration Syndrome dapat dilihat dari nilai
7 0 2 2
Total 20 16 36
koefisien korelasi 0,728, karena nilai
koefisien korelasi antara 0,600 – 0,799
Berdasarkan tabel 5. dapat diketahui maka hubungan besar paparan getaran
bahwa hasil penelitian ini menunjukkan lengan-tangan dengan Hand Arm
Stadium HAVS (gejala Vibration Syndrome adalah kuat.
vaskular+sensorineural) gejala terparah Penelitian ini sejalan dengan
yaitu pada stadium 7 berjumlah 2 penelitian yang dilakukan oleh Bhirawa
responden. Odie Prino Secaria dengan judul
hubungan paparan getaran mesin gerinda
B. Analisis Bivariat
dengan terjadinya keluhan Hand Arm
Vibration Syndrome pada pekerja mebel
Tabel 6 Uji Korelasi Rank Spearman
Besar dan Lama Paparan Getaran informal (Studi di Kelurahan Bukir

281
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan) lengan-tangan dengan Hand Arm


dengan hasil besar getaran mempunyai Vibration Syndrome adalah kuat.
hubungan yang signifikan dengan keluhan Penelitian ini sejalan dengan
Hand Arm Vibration Syndrome (p value = penelitian yang dilakukan oleh Bhirawa
0,001).(12) Odie Prino Secaria dengan judul
Besar paparan getaran lengan-tangan hubungan paparan getaran mesin gerinda
di tempat kerja akan mempengaruhi dengan terjadinya keluhan Hand Arm
kesehatan pekerja terutama Hand Arm Vibration Syndrome pada pekerja mebel
Vibration Syndrome, semakin besar informal (Studi di Kelurahan Bukir
paparan getaran lengan-tangan maka Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan)
akan semakin tinggi resiko pekerja dengan hasil lama kerja mempunyai
terkena Hand Arm Vibration Syndrome. hubungan yang signifikan dengan keluhan
Besar paparan getaran lengan-tangan Hand Arm Vibration Syndrome (p value =
gangguan pembuluh darah, susunan yaraf 0,001).(12)
pusat, susunan syaraf otonom, gangguan Lama paparan getaran lengan-tangan
metabolisme intrasel, sehingga akan di tempat kerja akan mempengaruhi
menimbulkan gejala Hand Arm Vibration kesehatan pekerja terutama Hand Arm
Syndrome. Vibration Syndrome, semakin lama
Diperoleh hasil uji korelasi rank paparan getaran lengan-tangan maka
spearman antara lama paparan getaran akan semakin tinggi resiko pekerja
lengan-tangan dengan Hand Arm terkena Hand Arm Vibration Syndrome.
Vibration Syndrome diperoleh nilai
signifikansi yang sebesar 0,001, karena KESIMPULAN

nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak, 1. Rata-rata besar paparan getaran

yang artinya ada hubungan lama paparan lengan-tangan pada proses

getaran lengan-tangan dengan Hand Arm pemotongan 30,04 m/s2, rata-rata

Vibration Syndrome. besar getaran lengan-tangan proses

Kekuatan hubungan lama paparan penghalusan 77,26 m/s2 dan rata-

getaran lengan-tangan dengan Hand Arm rata getaran lengan-tangan proses

Vibration Syndrome dapat dilihat dari nilai pemotongan dan penghalusan yang

koefisien korelasi 0,667, karena nilai diterima responden yaitu 51,03 m/s2.

koefisien korelasi antara 0,600 – 0,799 2. Rata-rata lama paparan getaran

maka hubungan lama paparan getaran lengan-tangan responden yaitu 8,53


jam.
282
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

3. Stadium HAVS (gejala 3. Ramdan, M.I. Dasar – Dasar


Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
vaskular+sensorineural) proses
Bimotry Bulaksumur
pemotongan dan penghalusan yang Visual:Yogyakarta;2006.
tidak mengalami HAVS 20 responden
4. Undang-Undang No. 23 Tahun 1992.
dengan persentase 55,6%, dan yang Tentang Kesehatan. [Diakses pada
02 januari 2015].Available from URL:
mengalami Hand Arm Vibration
HIPERLINK
Syndrome pada proses pemotongan http://www.affaveti.org/wp-
content/uploads/2010/09/uu23_1992_
dan pengalusan berjumlah 16
ind.pdf
responden, gejala terparah yaitu pada
5. Badan Statistik Pusat (BPS).
stadium 7 berjumlah 2 responden
Keadaan Ketenagakerjaan Februari
dengan persentase 5,5% 2012. [Diakses pada 09 Januari
2015].Available from URL:
4. Ada hubungan besar paparan
HIPERLINK
getaran lengan-tangan dengan Hand http://www.bps.go.id/brs_file/naker_0
7mei12.pdf
Arm Vibration Syndrome pada
pekerja bagian pemotongan dan 6. Markkanen K.P. Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di Indonesia.
penghalusan pengrajin gitar di
2004. [Diakses pada 04 Januari
Sukoharjo. 2015].Available from URL:
HIPERLINK
5. Ada hubungan lama paparan getaran
http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/pub
lengan-tangan dengan Hand Arm lic/---asia/---ro-bangkok/---ilo-
jakarta/documents/publication/wcms_
Vibration Syndrome pada pekerja
120561.pdf
bagian pemotongan dan penghalusan
7. Tarwaka. Ergonomi Industri.
pengrajin gitar di Sukoharjo.
Surakarta: Harapan Press. 2010
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja
transmigrasi
DAFTAR PUSTAKA
No.PER.13/MEN/X/2011. Himpunan
1. Adiputra, N. Artikel Pelatihan Peraturan Perundang-undangan
Kesehatan Kerja Tenaga Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Kesehatan.Fakultas Kedokteran Nilai Ambang Batas Faktor Fisik di
Udayana: Bali; 2004. Tempat Kerja. Direktorat Jenderal
Pembinaan Pengawasan
2. Training and Consulting Health & Ketenagakerjaan: 806-813.
safety Environment. Health & safety
Protection. [Diakses pada 01 januari 9. Suma’mur,P.K. Hygiene Perusahaan
2015].Available from URL: dan Kesehatan kerja. Jakarta:Sagung
HIPERLINK Seto. Hidayat,M.S. Paparan
http://healthsafetyprotection.com/kons Getaran Mesin Gerinda dan keluhan
ep-dasar-keselamatan-kerja/ subyektif, ;2009.

283
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

10. Hidayat M.S (Hand Arm Vibration


Syndrome) Pada Tenaga Kerja di
Abadi Dental Laboratorium Gigi
Surabaya. Skripsi: Universitas
Airlangga; 2012.

11. Purnawati E.R. Hubungan Antara


Paparan Getaran Lengan Tangan
dengan Keluhan Kesehatan dan
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
pada Supir Bajaj di Pasar Kebayoran
Lama. Skripsi: UPN”Veteran”; 2011.

12. Secaria, Bhirawa Odie Prino.


Hubungan Paparan Getaran Mesin
Gerinda Dengan Terjadinya Keluhan
Hand Arm Vibration Syndrome pada
Pekerja Mebel Informal (Studi di
Kelurahan Bukir Kecamatan
Gadingrejo Kota Pasuruan).Skripsi :
Universitas Jember ; 2014

284

S-ar putea să vă placă și