Sunteți pe pagina 1din 21

MAKALAH BIOKIMIA

KERJA HORMON DAN VITAMIN

KELOMPOK 7

NAMA-NAMA ANGGOTA KELOMPOK

1. HABRITA FALLO
2. MIRANDA REBEKA BILAUT
3. AFONSO M.D.L DAOS
4. MEGAWATI M.A. MISSA

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
karuniaNya, kami dapat menyelesaikan makalah Biokimia tentang Kerja Vitamin dan
Hormon dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritikan, saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya .
sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacannya.

Penulis

Kupang ,2 Februari 2018


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Organisme multiseluler memerlukan mekanisme untuk komunikasi antarsel agar


dapat memberi respon dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal dan internal
yang selalu berubah.
Sistem Endokrin dan susunan saraf merupakan alat utama dimana tubuh
mengkomunikasikan antara berbagai jaringan dan sel. Sistem saraf sering dipandang
sebagai pembawa pesan melalui sistem struktural yang tetap. Sistem endokrin dimana
berbagai macam ”hormon“ disekresikan oleh kelenjar spesifik lalu diangkut sebagai
pesan yang bergerak untuk bereaksi pada sel atau organ targetnya (definisi klasik dari
hormon). Kata hormon berasal dari istilah Yunani yang berarti membangkitkan aktifitas
Hormon diturunkan dari unsur-unsur penting; hormon peptida dari protein, hormon
steroid dari kolesterol, dan hormon tiroid serta katekolamin dari asam amino. Hormon-
hormon ini bekerjasama dengan sistem saraf pusat sebagai fungsi pengatur dalam
berbagai kejadian dan metabolisme dalam tubuh. Jika hormone sudah berinteraksi dengan
reseptor di dalam atau pada sel-sel target, maka komunikasi intraseluler dimulai. Untuk
itu perlu diketahui mengenai proses pengaturan sekresi hormon, pengikatan dengan
protein transpor, pengikatan dengan reseptor dan kemampuan untuk didegradasi dan
dibersihkan agar tidak memberikan dampak metabolisme yang berkepanjangan.

2. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah definisi dari hormon secara umum?
2. Apakah definisi dari vitamin secara umum?
3. Apa saja jenis-jenis hormon?
4. Apa saja jenis-jenis vitamin ?
5. Apakah saja jenis-jenis vitamin dan fungsinya bagi tubuh?
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengeertian dari hormon.
2. Untuk mengetahui pengertian dari vitamin.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis hormon.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis dan sumber vitamin.
5. Untuk mengetahui fungsi dari jenis-jenis hormon dan vitamin.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian hormon dan vitamin

2.1.1 Hormon

Hormon merupakan senyawa kimia organik yang dihasilkan oleh kelenjar


endokrin dan mempunyai fungsi tertentu (kelenjar buntu). Kelenjar endokrin
disebut juga kelenjar buntu kerena tidak mempunyai saluran tersendiri. Sekresinya
disebut sekresi internal. Hormon yang dihasilkan dikembalikan kedarah dan
beredar mengikuti aliran darah menuju organ target. Hormon tersebut akan
memmpengaruhi jaringan , organ sasaran atau organ target. Dengan demikian
dapat dikatakan bawa system edokrin dapat berkomunikasi dengan jaringan atau
organ-organ target yang letaknya jauh dari kelenjar. Pengaruh hormone berjalan
lambat. Meskipun demikian, karena hormon mempengaruhi meta bolisme sel maka
pengaruh hormon pengaruj pada jaringan dan organ bersifat menetap.

Hormon diproduksi berdasarkan mekanisme kerja umpan balik. artinya,


kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi hormon
yang lain. Sebagai contoh adalah hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis.
Yang diberi nama hormon perangsang tiroid (HPT). HPT merangsang kelenjar
tiroid untuk menghasilkan hormon tiroksin. Jumlah hormon didalam tubuh harus
tepat, tidak boleh terlalu banyak atau terlalu sedikit. Kalau produksi tiroksin sudah
terlalu banyak, maka produksinya harus dihambat dengan cara mengurangi
produksi HPT. Jika produksi HPT berkurang, tiroksin yang dihasilkan akan
berkurang. Berkurangnya produksi tiroksin merangsang kelenjar hipofisis untuk
meningkatkan produksi HPT. Demikian seterusnya.

2.1.2 Vitamin

Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa


organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme
setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.

Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup"
dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus fungsi yang memiliki atom
nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui
bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari
sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia
yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh
untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.

Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat


bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A,
C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6,
vitamin B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya
dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak
aktif. Sumber berbagai vitamin ini dapat berasal dari makanan, seperti buah-
buahan, sayuran, dan suplemen makanan.

Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula


memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh
dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah
sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita
akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain.
Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis Contohnya adalah bila
kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu,
asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan
metabolisme pada tubuh.

2.2 Jenis-jenis hormon dan vitamin yang terdapat pada manusia

2.2.1 hormon yang terdapat pada manusia

Didalam tubuh manusia terdapat delapan kelenjar endokrin yang penting


yaitu; hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenal, pankreas, dan
kelenjar kelamin.

1. Hipotalamus
Hipotalamus mempunyai sel-sel khusus yang memproduksi neurohormon.
Neurohormon berfungsi sebagai hormon penggiat (faktor penggiat) dan ada pula
yang berfungsi sebagai faktor penghanbat. Hormon pengiat yang dihasilkan
diangkut melalui pembuluh kapiler menuju ke hipofisis. Jika hormon itu tiba di
hipofisis, maka hipofisis akan mengeluarkan hormon yang sesuai. Telah di
identifikasi ada enam hormon pelepas yang telah disekresi akan mengalir ke
bagian depan (lobus anterior) hipofisis. Keenam macam hormon tersebut dan
fungsinya dapat dilihat pada tabel berikut;

No Hormon yang dihasilkan Fungsi

1 Hormon penggiat tirotrofik atau Thirotrophic Merangsang lobus anterior hipofisis


Releasing Factor (TRF) agar mensekresi Thyroid Stimulating
hormone (TSH)

Merangsang lobus anterior hipofisis


Hormon penggiat gonado tropin atau
2 agar mensekresi Luteinizing
Gonadotropic Releacing Factor (GnRF)
Hormone (LH) dan Follicle
stimulating hormone (FSH)

Merangsang lobus anterior hipofisis

Hormone penggiat kortikotropin atau agar mensekresi


3 Korticotropic Releating Factor (CRF) Adrenokorticotrophic Hormone
(ACTH)

Merangsang pengeluaran hormone


4 Hormon penggiat hormon tumbuh atau
tumbuh Somatotropic (STH)
Growth Hormone Releasing Factor (GRF)

Mempengaruhi pengeluaran air pada


5 Hormone vasopressin
urin.

Merangsang lobus anterior hipofisis


6 Hormone oksitosin agar mensekresi Luteinizing
Hormone (LH) dan Follicle
stimulating hormone (FSH)

Merangsang lobus anterior hipofisis


agar mensekresi Thyroid Stimulating
hormone (TSH)

uterus

2. Hipofisis.

Kelenjar hipofisis terletak di dasar otak besar, kelenjar hipofisis dibagi


menjadi 3 bagian (lobus) yaitu bagian anterior, tengah, dan posterior. Lobus
tengah terdapat dalam dalam kelenjar hipofisis bayi, tetapi pada orang dewasa
hanya merupakan sisa. Meskipun kelenjar hipofisis berukuran kecil, namun
memegang peranan penting di dalam koordinasi kimia tubuh. Kelenjar ini sering
disebut dengan “master of glans” atau “raja kelenjar” karena sekresi hormonnya
digunakan untuk mengontrol kegiatan kelenjar endokrin lainnya. Artinya
kelenjar endokrin lainnya baru mensekresi hormone setelah mendapat “kiriman”
hormone dari kelenjar hipofisis.

3. Tiroid.

Tubuh memiliki sepasang kelenjar gondok yang terdapat didalam leher


dan melekat pada batang tenggorokan, yaitu terdiri dari dua buah lobus
disamping kiri dan kanan trakea. Sekresi kelenjar tiroid diatur oleh sebuah
hormon dari kelenjar hipofisis yaitu hormon tirotrophic. Kelenjar tiroid
menghasilkaan hormon tiroksin yang berfungsi mengatur reaksi metabolisme
karbohidrat, mengatur penggunaan O2 dan CO 2, mempengaruhi perkembangan
tubuh dan mental.

Kekurangan hormon hormon tiroksin pada masa anak-anak dapat


mennyebabkan Kritinisme, yaitu terjadinya pertumbuhan kerdil dan
kemunduran mental. Kekurangan hormon tiroksin pada orang dewasa dapat
menyebabkan Mecudema yaitu menurunnya proses metabolismme, berat tubuh
bertambah, gerakan lamban, berfikir dan berbicara lamban, kulit tebal dan
rambut rontok. Kelebihan tiroksin pada orang dewasa dapat mengakibatkan
penyakit “Grave’s disease” atau penyakit gondok eksoftalmus. Tanda-tandanya
adalah mata menonjol, mudah gugup, denyut nadi bertambah, mata lebar, nadi
dan nafas menjadi cepat dan tidak teratur.

Tiroksin mengandung banyak Iodium. Kekurangan Iodium dalam jangka


panjang dapat menyebakan pembengkakan pada kelenjar tiroid.
Pembengkakkan ini terjadi karena kelenjar harus bekerja keras agar produksi
tiroksin terjamin. Akibatnya muncullah penyakit gondok. Penyakit ini sering
dijumpai di daerah-daerah yang kekurangan Iodium, misalnya didaerah
pegunungan atau perbukitan. Pencegahan dapat dilakukan dengan
mengkonsumsi makanan yang mengandung cukup iodium misalnya ikan laut,
atau menggunakan garam beryodium.

4. Paratiroid.

Di setiap sisi kelenjar tiroid terdapat dua kelenjar kecil yaitu kelenjar
anak gondok atau paratiroid. Kelenjar ini menghasilkan hormon parathormon
yang berfungsi mengatur kandungan ion fospat (PO4) dan ion kalsium (Ca)
dalam darah dan tulang. Kerja hormon ini dibantu oleh vitamin D. kekurangan
hormonn ini menyababkan tetani yaitu kejang pada tangan dan kaki, gelisah,
sukar tidur dan kesemutan. Apabila kelenjar ini bekerja terlalu berlebihan
mengakibatkan kalsium dan fosfor dalam tulang dikeluarkan dan dimasukkan
kembali dalam serum darah. Akibatnya tulang penderita mudah sekali patah,
dan didalam urin banyak sekali mengandung kapur dan fosfor, sehingga dapat
menyebabkan batu ginjal dan gagal ginjal.

5. Kelenjar Timus

Kelenjar timus atau sering disebut dengan kelenjar kacangan adalah


kelenjar yang terletak diantara rongga dada bagian tengah diantara cabang
bronkus, hormon yang dihasilkan berfungsi dalam proses pertumbuhan jasmani
anak-anak, yaitu mempengaruhi tumbuh kembangnya jasmani anak-anak dan
mengontrol kelenjar kelamin agar tidak aktif.. Selain itu hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar timus berfungsi dalam ketahanan jasmani anak-anak.
Kelenjar timus hanya terdapat pada masa anak-anak, apabila anak tersebut mulai
menginjak dewasa maka kelenjar timus akan menghilang.
6. Kelenjar adrenal

Kelenjar adrenal disebut juga kelenjar anak ginjal atau kelenjar


suprarenalis. Terletak dikutub sebelah atas setiap ginjal. Kelenjar ini terdiri dari
dua bagian yaitu sebelah luar berwarna kekuningan yang disebut korteks dan
disebelah dalam disebut medulla. Setiap bagian tersebut menghasilkan hormon
yang berbeda pula. Adrenal berfungsi mengubah gula otot (glikogen) menjadi
gula darah (glukosa). Hormon Adrenalin bekerja berlawanan dengan hormon
insulin. Walaupun hormon tersebut bekerja berlawanan, namun tujuannya sama,
yaitu sama-sama mengatur kadar gula dalam darah agar tetap normal atau stabil.

Apabila kita terkejut atau takut, anak ginjal memproduksi hormon


Adrenalin. Saat itu denyut jantung meningkat. Adrenalin diedarkan keseluruh
tubuh guna mengubah glikogen menjadi glukosa. Glukosa merupakan zat yang
digunakan dalam proses pembakaran untuk menghasilkkan energi. Selain itu
juga mengakibatkan saluran bronkiulus melebar, pupil mata melebar, kelopak
mata terbuka lebar, diikuti dengan rambut berdiri.

Jadi ketika kita terkejut atau ketakutan, tubuh kita menyiapkan diri untuk
memproduksi energi. Energi itu digunakan untuk gerakan, lari, atau untuk
melawan. Jika ternyata tidak ada bahaya, produksi adrenalin dihambat,
sedangkan produksi insulin meningkat. Hormon insulin berfungsi mengubah
glukosa menjadi glikogen.

7. Kelenjar pankreas

Pada pankreas terdapat kelompok sel yang dikenal sebagai pulau


langerhans. Pulau langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang
menghasilkan hormon insulin. Hormon ini berfungsi mengubah gula menjadi
glukogin pada hati dan otot lurik. Kekurangan hormon ini mengakibatkan gula
darah tidak bisa diubah menjadi glikogen sehingga menderita penyakit kencing
manis (diabetes melitus). Selain menghasilkan insulin, pankreas juga
menghasilkan hormon glukagon yang berfungsi menaikan gula darah dengan
mengubah glikogen menjadi glukosa.

Penyakit diabetes militus merupakan penyakit yang menurun, karena


diakibatkan oleh kegagalan gen memproduksi hormon insulin. Penyakit ini juga
bisa dipicu oleh pola makan dan aktifitas penderita. Apabila orang tersebut
terlalu banyak mengkonsumsi gula dan tidak banyak beraktifitas, kelenjar
langerhans akan bekerja keras sehingga menimbulkan gangguan produksi
insulin.akibatnya orang tersebut akan menderita penyakit diabetes militus.

8. Ovarim

Ovarium berbentuk biji seperti buah kenari dan terletak di kanan-kiri


uterus. Selain menghasilkan ovum ( sel telur), ovarium juga menghasilkan
hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkannya yaitu; hormon esterogen
dan hormon progesteron.

a. Esterogen, dihasilkan oleh folikel graaf. Pembentukkan Esterogen


dirangsang oleh FSH. Fungsi hormon esterogen adalah merangsang
pertumbuhan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita dan perilaku seksual.
Contoh ciri-ciri kelamin sekunder tersebut antara lain perkembangan
payudara, perkembangan pinggul, munculnya lapisan lemak dibawah kulit,
suara menjadi nyaring dan kulit menjadi bertambah halus.
b. Progesteron, dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukan progesterone
dirangsang oleh LH. Fungsi hormon ini adalah untuk memelihara
kehamilan, perkembangan, dan pertumbuhan kelenjar air susu.

2.2.2 Vitamin yang terdapat pada tubuh

Vitamin ada yang larut dalam lemak dan ada pula yang larut dalam air.
Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K. Adapun yang larut
dalam air adalah vitamin B dan C.

1. Vitamin yang larut dalam lemak

Pada umumnya, kelompok vitamin ini dapat disimpan dalam tubuh.


Biasanya satuan kebutuhan vitamin dinyatakan dalam International Unit (IU)

A. Vitamin A

Vitamin A ini dinamakan aseroftol. Setiap orang memerlukan 3 mg-


5 mg vitamin A per hari. Jumlah ini perlu ditambah pada anak usia
pertumbuhan dan wanita hamil atau menyusui.
Seseorang yang kekurangan vitamin A akan menderita rabun senja
(Hemarolopia), kulit kering dan bersisik (Frinoderma), kornea mongering
(Seroftalmia) serta pendarahan pada selaput lendir usus, ginjal, dan paru-
paru.

Wortel mengandung zat-zat yang dapat meningkatkan jumlah sel


darah merah sehingga merupakan penolong terbaik terhadap penyakit liver.
Sop wortel murni sangat bermanfaat bagi penyembuhan perut dan juga dapat
mengatasi sembelit. Vitamin A yang tinggi pada wortel merupakan
penyembuh ketegangan mata terhadap cahaya yang terang. Sebagian orang
menyarankan meminum satu gelas jus wortel segar setiap hari, terutama pada
waktu pagi. Hal ini akan melindungi kita dari deman, flu, dan bronchitis.
Jangan terlalu banyak karena bisa mengakibatkan keracunan karotene.

B. Vitamin D

Kebutuhan seseorang terhadap vitamin D adalah 1 mg-2 mg per hari.


Salah satu akibat kekurangan vitamin D adalah terkena penyakit ricketsia.
Ricketsia ditandai dengan adanya demam, bintik-bintik, sampai pendarahan
di kulit.

C. Vitamin E

Vitamin E disebut juga tokoferol. Fungsi vitamin ini berhubungan


erat dengan kesuburan (fertilitas). Kebutuhan seseorang terhadap vitamin E
adalah 7,4 mg per hari.

D. Vitamin K

Vitamin K atau filokinon disebut juga antipendarahan


(Antihemoragia). Didalam hati vitamin ini berfungsi sebagai katalisator
dalam pembentukan protrombin. Vitamin K dibutuhkan sebanyak 1 gram per
kilogram berat tubuh. Vitamin ini dapat diperoleh dari sayuran berwarna
hijau. Vitamin K dapat disentesis di dalam usus besar oleh bakteri Eserchia
coli dan diserap oleh usus bersama-sama empedu.

2. Vitamin yang larut dalam air


A. Vitamin B1

Vitamin B1 atau tiamin disebut juga antiberi-beri. Setiap orang


memerlukan vitamin B1 sebanyak 1 mg-2 mg per hari. Kekurangan vitamin
B1 dapat menimbulkan penyakit beri-beri dan neuritis. Gejala penyakit
tersebut adalah gangguan metabolisme karbohidrat yang dapat berpengaruh
pada susunan saraf pusat dan jantung. Ciri lainnya adalah gangguan pada
transport cairan tubuh sehingga menyebabkan cairan tubuh berkumpul di
ruang-ruang antar sel.

B. Vitamin B2

Vitamin B2 dinamakan pula riboflavin atau laktoflavin. Kebutuhan


terhadap vitamin B2 ini bergantung pada berat badan dan aktivitasnya.
Secara umum orang memerlukan vitamin B2 sebanyak 1,6 mg per hari. Jika
orang kekurangan vitamin B2 akan mengalami katarak dan keratitis (
Penglihatan menjadi kabur), luka disudut bibir, bibir kemerahan dan
menglupas (Keliosis).

C. Vitamin B6

Vitamin B6 disebut juga piridoksin. Piridoksin berperan dalam


pertumbuhan, kerja urat saraf, dan pembentukan sel darah merah.
Kekurangan piridoksin dapat menyebabkan sukar buang air besar
(Obstipasi).

D. Vitamin B11

Vitamin B11 disebut juga sam folin. Fungsi utama vitamin ini
berhubungan dengan sintesis eritrosit. Kekurangan vitamin ini akan
menimbulkan anemia pernisiosa, yaitu gejala anemia yang akut.

E. Vitamin B12

Vitamin B12 disebut pula sianokobalamin, berfungsi dalam


metabolisme asam amino.

F. Biotin

Vitamin ini sangat penting pada proses yang memerlukan enzim,


seperti deaminasi, dekarboksilasi, dan oksidasi. Kekurangan vitamin ini akan
menimbulkan gejala yang mirip dengan pelagra, yaitu dermatitis berupa
meningkatnya kolesterol dan menurunnya Hb darah.

G. Niasin

Kekurangan niasin akan menyebabkan penyakit pelagra, dengan


gejala-gejala yang sering disebut dengan 3-D, yaitu dermatitis, diare, dan
dimensia. Pada dermatitis kulit kemerahan lalu mengelupas dan pecah-pecah.
Pada diare akan terjadi berak terus menerus dan pendarahan pada gusi dan
usus. Adapun dimensia akan terjadi gangguan mental seperti pelupa dan
melamun. Sumber niasin adalah hati, susu, kol, ayam, telur, kacang-
kacangan, dan ragi.

H. Asam Pantetonat Dan Paramino Asam Benzoate

Kedua macam asam ini seringkali dimaksukkan ke dalam kelompok


Vitamin B. Fungsi asam pantetonat berhubungan dengan oksidasi, sedangkan
paramino asam benzoate berhubungan dengan pencegahan timbulnya uban.

I. Vitamin C

Anda mungkin pernah mengalami sariawan? Sariawan merupakan


gejala yang timbul akibat tubuh kekurangan vitamin C. Vitamin ini disebut
juga asam askorbat. Kebutuhan vitamin C berbeda-beda pada setiap orang,
bergantung pada keadaan dan umur seseorang. Misalnya, pada bayi
diperlukan vitamin C sebanyak 30 mg per hari, anak-anak 60 mg per hari.

Gejala kekurangan vitamin C lainnya dikenal dengan skorbut, yaitu


terjadinya pendarahan di bawah kulit, gusi, karies gigi, dan usus. Kelebihan
vitamin C pada tubuh selalu dikeluarkan bersama urin melalui ginjal
sehingga tidak dikhawatirkan adanya kelebihan.

Selain mengandung vitamin C, buah jeruk juga mengandung sitrin,


yang berperan menghentikan pendarahan dan memperkuat
permeabilitas kapiler darah serta dapat juga menolong hipertensi.

Buah-buahan dan sayuran yang banyak mengandung vitamin C bisa


mencegah stroke. Buah-buahan dan sayuran ini merupakan antioksidan yang
bisa mencegah proses penimbunan lemak dalam pembuluh darah. Jika
berlangsung terus, penimbunan lemak bisa menjurus pada terjadinya stroke.
2.3 Jenis-jenis Hormon dan vitamin pada tumbuhan.

2.3.1 Hormon

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan merupakan hasil interaksi


antara faktor luar dan faktor dalam. faktor dalam meliputi sifat genetik yang ada di
dalam gen dan hormon yang mempengaruhi dan merangsang pertumbuhan. Faktor
luar meliputi faktor lingkungan dan ketersediaannya nutrisi. berikut akan kita bahas
mengenai hormon-hormon yang mempengaruhi prose pertumbuhan pada tumbuhan.
Hormon pada tumbuhan sering juga disebut dengan fitohormon, yaitu senyawa
kimia organik yang dibuat pada suatu bagian tumbuhan dan kemudian diangkut ke
bagian lain, yang dengan konsentrasi rendah menyebabkan suatu dampak fisiologis.

Seperti halnya pada manusia tumbuhan juga mempunyai hormon-hormon yang


berfungsi merangsang proses pertumbuhannya. Peranan hormon pada tumbuhan ada
yang merangsang poses pertumbuhannya ada pula yang menghambat. Berikut akan
dibahas tentang hormon-hormon pada tumbuhan yang sudah dikenal saat ini.

A. Auksin

Hormon ini ditemukan oleh F.W. Went (1926-1928), zat ini dihasilkan di
ujung tumbuhan. Pada awalnya zat ini ditemukan oleh Went pada ujung koleoptil
kecambah sejenis gandum (Avena sativa). Ternyata auksin juga dapat ditemukan
di ujung batang, akar, serta tempat pembentukan bunga, buah, dan daun. Fungsi
Auksin:
1. Mengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang
meristem ujung.
2. Merangsang pembelahan sel-sel kambium, meningkatkan perkembangan
bunga dan buah.
3. Merangsang perkembangan akar lateral dan menyebabkan pembengkokan
pada batang.
4. Merangsang pembentukan akar adventif pada tanaman yang di biakkan
dengan stek.
5. Merangsang pembentukan buah partenokarpi, yaitu pembentukan buah tanpa
terjadinya proses pembuahan.
6. Menghambat pertumbuhan tunas lateral (tunas samping)
7. Mempercepat terjadinya difrensiasi di daerah meristem dan didaerah
pengguguran (absisi) sehingga mencegah terjadinya kerontokan daun, bunga,
dan buah.
B. Giberelin

Giberelin pertama kali ditemukan oleh F.Kurosawa (1926) pada saat ia


mempelajari penyakit pada padi. Kurosawa menemukan bahwa padi yang
terserang jamur Giberelle fujikuroi mengalami pertumbuhan yang cepat,
batangnya tinggi dan pucat. Setelah diisolasi, senyawa yang dihasilkan oleh jamur
tersebut diberi nama giberelin. Giberelin ditemukan pada semua bagian tanaman,
misalnya pucuk batang, ujung akar, bunga, buah, dan terutama pada biji. Fungsi
Giberelin;
1. Merangsang pembelahan sel
2. Merangsang aktifitas enzim amylase dan protinase yang berperan dalam
perkecambahan
3. Merangsang pembentukan tunas
4. Menghilangkan dormansi biji
5. Merangsang pertumbuhan buah secara partenogenesis.

C. Sitokinin
Sitokinin dapat ditemukan pada bagian jaringan yang membelah. Sitokinin
yang pertama di temukan adalah kinetin. Selain kinetin ada juga zeatin (di
temukan pada jagung) dan BAP (6-benzilanopurin). Fungsi Sitokinin :
1. Merangsang pembelahan sel (sitokinesis)
2. Merangsang pertumbuhan tunas pada batang maupun pada kalus
3. Menghambat efek dominasi apikal oleh auksin
4. Mempercepat pertumbuhan memanjang.

D. Gas Etilen

Etilen adalah gas yang terutama dikelurkan oleh buah yang sudah tua. Jika
buah tua diletakkan di tempat tertutup, maka buah akan cepat masak. Hal ini
disebabkan karena buah tersebut mengeluarkan gas etilen yang mempercepat
pemasakan buah. Fungsi gas Etilen :
1. Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi tebal
2. Menahan pengaruh angin.

E. Asam Absitat
Tidak semua hormon pada tumbuhan berfungsi sebagai pemacu
pertumbuhan, karena ada beberapa yang justeru menghambat pertumbuhan
misalnya asam absisat. Fungsi Asam Absisat :
1. Menghambat pemelahan dan pemanjangan sel
2. Menunda pertumbuhan atau dormansi, sehingga membantu tumbuhan dalam
kondisi yang buruk
3. Merangsang penutupan mulut daun pada musim kering, sehingga mengurangi
aktifitas transpirasi
4. Membantu peluruhan pada musim kering, sehingga tumbuhan tidak
kekurangan air melalui transpirasi.

F. Asam Traumalin
Asam traumalin dianggap sebagai hormon luka, karena merangsang
pembelahan sel-sel di bagian tumbuhan yang luka. Dengan demikian, bagian
yang terluka akan tertutup kembali.

G. Asam kalin

Hormon kalin berfungsi merangsang pembentukan organ tumbuhan.


Berdasarkan tempat atau organ yang dirangsang pertumbuhannya kalin dapat
dibedakan menjadi :
1. Rhizokalin merangsang pertumbuhan akar
2. Kaulokalin merangsang pembentukan batang
3. Filokalin merangsang pembentukan daun
4. Antokalin merangsang pembentukan bunga.

2.3.2 Vitamin
Seperti halnya pada manusia, tumbuhan juga memerlukan vitamin untuk
proses pertumbuhan dan perkembangannya. Tetapi vitamin yang diperlukan
oleh tumbuhan disebut dengan nutrient. Nutrien merupakan zat makanan yang
terdiri dari unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia. Nutrien yang diperlukan
merupakan sumber energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai komponen
sel yang diperlukan selama proses pertumbuhan dan perkembangannya.

Nutrien yang diperlukan oleh tumbuhan umumnya diambil dari dalam


tanah dalam bentuk ion, dan beberapa diambil dari udara. Unsur-unsur yang
diperlukan dalam jumlah yang banyak disebut makronutrien. Sedangkan unsur-
unsur yang diperlukan dalam jumlah yang sedikit disebut dengan mikronutrien.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hormon merupakan senyawa kimia organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin
dan mempunyai fungsi tertentu (kelenjar buntu). Kelenjar endokrin disebut juga kelenjar
buntu kerena tidak mempunyai saluran tersendiri. Sekresinya disebut sekresi internal.
Didalam tubuh manusia terdapat delapan kelenjar endokrin yang penting yaitu;
hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenal, pankreas, dan kelenjar
kelamin. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan merupakan hasil interaksi
antara faktor luar dan faktor dalam. faktor dalam meliputi sifat genetik yang ada di dalam
gen dan hormon yang mempengaruhi dan merangsang pertumbuhan. Faktor luar meliputi
faktor lingkungan dan ketersediaannya nutrisi. Hormon-hormon yang terdapat pada
tumbuhan yaitu : auksin, Giberelin, Gas Etilen, Asam Absitat, Asam Traumalin dan
Asam kalin.

Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa


organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap
organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Vitamin ada yang larut dalam lemak
dan ada pula yang larut dalam air. Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D,
E dan K. Adapun yang larut dalam air adalah vitamin B dan C. Seperti halnya pada
manusia, tumbuhan juga memerlukan vitamin untuk proses pertumbuhan dan
perkembangannya. Tetapi vitamin yang diperlukan oleh tumbuhan disebut dengan
nutrient. Nutrien merupakan zat makanan yang terdiri dari unsur-unsur atau senyawa-
senyawa kimia. Nutrien yang diperlukan merupakan sumber energi dan sumber materi
untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama proses pertumbuhan dan
perkembangannya.
DAFTAR PUSTAKA

Sri Maryawati dkk, dra. Pratiwi, Penutun Biologi 1 SMA, Penerbit Erlangga, Jakarta:
2004.

Syamsuri, Mpd, dkk, Drs Istamar, Biologi II B SMA, Penerbit Erlangga, Jakarta: 2004.

Syamsuri, Mpd, dkk, Drs Istamar, Biologi 3A SMA, Penerbit Erlangga, Jakarta: 2004.

Sumarni, Dr. Dasar-dasar Penulisan Karya Tulis, Balai Pustaka, Bandung: 1991

Redjeki, Sri Nuryani Rustaman, Biologi 3 untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama,
penerbit Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Jakarta: 1995.

S-ar putea să vă placă și