Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
KELOMPOK 7
1. HABRITA FALLO
2. MIRANDA REBEKA BILAUT
3. AFONSO M.D.L DAOS
4. MEGAWATI M.A. MISSA
JURUSAN BIOLOGI
KUPANG
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
karuniaNya, kami dapat menyelesaikan makalah Biokimia tentang Kerja Vitamin dan
Hormon dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritikan, saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya .
sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacannya.
Penulis
PENDAHULUAN
2. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah definisi dari hormon secara umum?
2. Apakah definisi dari vitamin secara umum?
3. Apa saja jenis-jenis hormon?
4. Apa saja jenis-jenis vitamin ?
5. Apakah saja jenis-jenis vitamin dan fungsinya bagi tubuh?
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengeertian dari hormon.
2. Untuk mengetahui pengertian dari vitamin.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis hormon.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis dan sumber vitamin.
5. Untuk mengetahui fungsi dari jenis-jenis hormon dan vitamin.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 Hormon
2.1.2 Vitamin
Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup"
dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus fungsi yang memiliki atom
nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui
bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari
sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia
yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh
untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
1. Hipotalamus
Hipotalamus mempunyai sel-sel khusus yang memproduksi neurohormon.
Neurohormon berfungsi sebagai hormon penggiat (faktor penggiat) dan ada pula
yang berfungsi sebagai faktor penghanbat. Hormon pengiat yang dihasilkan
diangkut melalui pembuluh kapiler menuju ke hipofisis. Jika hormon itu tiba di
hipofisis, maka hipofisis akan mengeluarkan hormon yang sesuai. Telah di
identifikasi ada enam hormon pelepas yang telah disekresi akan mengalir ke
bagian depan (lobus anterior) hipofisis. Keenam macam hormon tersebut dan
fungsinya dapat dilihat pada tabel berikut;
uterus
2. Hipofisis.
3. Tiroid.
4. Paratiroid.
Di setiap sisi kelenjar tiroid terdapat dua kelenjar kecil yaitu kelenjar
anak gondok atau paratiroid. Kelenjar ini menghasilkan hormon parathormon
yang berfungsi mengatur kandungan ion fospat (PO4) dan ion kalsium (Ca)
dalam darah dan tulang. Kerja hormon ini dibantu oleh vitamin D. kekurangan
hormonn ini menyababkan tetani yaitu kejang pada tangan dan kaki, gelisah,
sukar tidur dan kesemutan. Apabila kelenjar ini bekerja terlalu berlebihan
mengakibatkan kalsium dan fosfor dalam tulang dikeluarkan dan dimasukkan
kembali dalam serum darah. Akibatnya tulang penderita mudah sekali patah,
dan didalam urin banyak sekali mengandung kapur dan fosfor, sehingga dapat
menyebabkan batu ginjal dan gagal ginjal.
5. Kelenjar Timus
Jadi ketika kita terkejut atau ketakutan, tubuh kita menyiapkan diri untuk
memproduksi energi. Energi itu digunakan untuk gerakan, lari, atau untuk
melawan. Jika ternyata tidak ada bahaya, produksi adrenalin dihambat,
sedangkan produksi insulin meningkat. Hormon insulin berfungsi mengubah
glukosa menjadi glikogen.
7. Kelenjar pankreas
8. Ovarim
Vitamin ada yang larut dalam lemak dan ada pula yang larut dalam air.
Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K. Adapun yang larut
dalam air adalah vitamin B dan C.
A. Vitamin A
B. Vitamin D
C. Vitamin E
D. Vitamin K
B. Vitamin B2
C. Vitamin B6
D. Vitamin B11
Vitamin B11 disebut juga sam folin. Fungsi utama vitamin ini
berhubungan dengan sintesis eritrosit. Kekurangan vitamin ini akan
menimbulkan anemia pernisiosa, yaitu gejala anemia yang akut.
E. Vitamin B12
F. Biotin
G. Niasin
I. Vitamin C
2.3.1 Hormon
A. Auksin
Hormon ini ditemukan oleh F.W. Went (1926-1928), zat ini dihasilkan di
ujung tumbuhan. Pada awalnya zat ini ditemukan oleh Went pada ujung koleoptil
kecambah sejenis gandum (Avena sativa). Ternyata auksin juga dapat ditemukan
di ujung batang, akar, serta tempat pembentukan bunga, buah, dan daun. Fungsi
Auksin:
1. Mengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang
meristem ujung.
2. Merangsang pembelahan sel-sel kambium, meningkatkan perkembangan
bunga dan buah.
3. Merangsang perkembangan akar lateral dan menyebabkan pembengkokan
pada batang.
4. Merangsang pembentukan akar adventif pada tanaman yang di biakkan
dengan stek.
5. Merangsang pembentukan buah partenokarpi, yaitu pembentukan buah tanpa
terjadinya proses pembuahan.
6. Menghambat pertumbuhan tunas lateral (tunas samping)
7. Mempercepat terjadinya difrensiasi di daerah meristem dan didaerah
pengguguran (absisi) sehingga mencegah terjadinya kerontokan daun, bunga,
dan buah.
B. Giberelin
C. Sitokinin
Sitokinin dapat ditemukan pada bagian jaringan yang membelah. Sitokinin
yang pertama di temukan adalah kinetin. Selain kinetin ada juga zeatin (di
temukan pada jagung) dan BAP (6-benzilanopurin). Fungsi Sitokinin :
1. Merangsang pembelahan sel (sitokinesis)
2. Merangsang pertumbuhan tunas pada batang maupun pada kalus
3. Menghambat efek dominasi apikal oleh auksin
4. Mempercepat pertumbuhan memanjang.
D. Gas Etilen
Etilen adalah gas yang terutama dikelurkan oleh buah yang sudah tua. Jika
buah tua diletakkan di tempat tertutup, maka buah akan cepat masak. Hal ini
disebabkan karena buah tersebut mengeluarkan gas etilen yang mempercepat
pemasakan buah. Fungsi gas Etilen :
1. Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi tebal
2. Menahan pengaruh angin.
E. Asam Absitat
Tidak semua hormon pada tumbuhan berfungsi sebagai pemacu
pertumbuhan, karena ada beberapa yang justeru menghambat pertumbuhan
misalnya asam absisat. Fungsi Asam Absisat :
1. Menghambat pemelahan dan pemanjangan sel
2. Menunda pertumbuhan atau dormansi, sehingga membantu tumbuhan dalam
kondisi yang buruk
3. Merangsang penutupan mulut daun pada musim kering, sehingga mengurangi
aktifitas transpirasi
4. Membantu peluruhan pada musim kering, sehingga tumbuhan tidak
kekurangan air melalui transpirasi.
F. Asam Traumalin
Asam traumalin dianggap sebagai hormon luka, karena merangsang
pembelahan sel-sel di bagian tumbuhan yang luka. Dengan demikian, bagian
yang terluka akan tertutup kembali.
G. Asam kalin
2.3.2 Vitamin
Seperti halnya pada manusia, tumbuhan juga memerlukan vitamin untuk
proses pertumbuhan dan perkembangannya. Tetapi vitamin yang diperlukan
oleh tumbuhan disebut dengan nutrient. Nutrien merupakan zat makanan yang
terdiri dari unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia. Nutrien yang diperlukan
merupakan sumber energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai komponen
sel yang diperlukan selama proses pertumbuhan dan perkembangannya.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hormon merupakan senyawa kimia organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin
dan mempunyai fungsi tertentu (kelenjar buntu). Kelenjar endokrin disebut juga kelenjar
buntu kerena tidak mempunyai saluran tersendiri. Sekresinya disebut sekresi internal.
Didalam tubuh manusia terdapat delapan kelenjar endokrin yang penting yaitu;
hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenal, pankreas, dan kelenjar
kelamin. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan merupakan hasil interaksi
antara faktor luar dan faktor dalam. faktor dalam meliputi sifat genetik yang ada di dalam
gen dan hormon yang mempengaruhi dan merangsang pertumbuhan. Faktor luar meliputi
faktor lingkungan dan ketersediaannya nutrisi. Hormon-hormon yang terdapat pada
tumbuhan yaitu : auksin, Giberelin, Gas Etilen, Asam Absitat, Asam Traumalin dan
Asam kalin.
Sri Maryawati dkk, dra. Pratiwi, Penutun Biologi 1 SMA, Penerbit Erlangga, Jakarta:
2004.
Syamsuri, Mpd, dkk, Drs Istamar, Biologi II B SMA, Penerbit Erlangga, Jakarta: 2004.
Syamsuri, Mpd, dkk, Drs Istamar, Biologi 3A SMA, Penerbit Erlangga, Jakarta: 2004.
Sumarni, Dr. Dasar-dasar Penulisan Karya Tulis, Balai Pustaka, Bandung: 1991
Redjeki, Sri Nuryani Rustaman, Biologi 3 untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama,
penerbit Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Jakarta: 1995.