Sunteți pe pagina 1din 7

PROGRAM PEMBANGUNAN DESA

Program pembangunan Desa

J. Price Bittinger mengatakan bahwa “Program adalah rancangan atau rencana awal yang
disusun dengan prosedur-prosedur yang sederhana dan lugas untuk memulai sebuah kegiatan”.
Pembangunan menurut Ghandy mengatakan bahwa “Pembangunan adalah suatu konsep
normtif yang menyiratkan pilihan-pilihan tujuan untuk mencapai realisasi potensi manusia.
Pembangunan pedesaan menurut Dirjen Bangdes mengatakan bahwa “Pembangunan
pedesaan adalah merupakan proses dinamis yang berkelanjutan dari masyarakat untuk
mewujudkan keinginan dan harapan hidup yang lebih sejahtera dengan strategi menghindari
kemungkinan tersudutnya akses dari pembangunan regional nasional.

Aliran Pemikiran Pembangunan Desa

Berbagai kegiatan program pembangunan desa yang telah dilaksanakan pada hakikatnya
mewakili suatu aliran pembangunan desa tertentu, berbagai gerakan pembangunan desa
melibatkan unit social dan kelembagaan social masyarakat pedesaan bertumpu pada upaya
memperjuangkan perbaikan hidu masyarakat pedesaaan. Untuk mencapai upaya tersebut.

Munandar dalam bukunya Dinamika Transisi, membagi aliran ini dalam tiga kategori:

1. Kelompok filontrofis
Kelompok ini melakukan aksi secara langsung melalui upaya kemanusiaan tanpa
mengubah atau merombak struktur kelembagaan yang ada didesa. Gerakan ini dilakukan
dengan ajakan moral melalui pengumpulan dana-dana karitas, hal ini mengingat prinsip
kegiatan pertimbangan kemanusiaan dalam kerangka dan struktur yang ada.

2. Kelompok reformis
Kelompok reformis melakukan gerakan pembangunan desa dengan cara meningkatkan
fungsi kelembagaan system social yang ada tanpa menggantikannya. Kelompok ini
berasumsi bahwa keterbelakangan dalam segala hal disebabkan kesalahan berfungsinya
sistem kemasyarakatan yang ada yang menyebabkan sosiogenetis keterbelakangan
masyarakat.

3. Kelompok revolusioner
Kelompok revolusioner berasumsi bahwa keterbatasan dalam segala hal adalah akibat
keadaan system social dan kelembagaan social yang ada tidak kondusif bagi kesejahteraan
masyarakat. Keterbelakangan dalam segala hal adalah inhern ada system dan kelembagaan
social, penyelesaiannya dapat dilakukan dengan program transformasi struktur social
pedesaan dari basis ekonomi keatas. Programnya selain pola filontrofis dan reformasi juga
berupaya untuk menggantikan seluruh system social dan kelembagaan.

Aliran pemikiran program pembangunan desa ini pada dasarnya mempunyai orientasi
tujuan yang sama, yakni dalam proses pelaksanaan program pembangunan desa. Ketiga aliran
tersebut lebih memfokuskan asumsinya bahwa untuk mencapai keberhasilan program
pembangunan desa, maka upaya yang dilakukan adalah memperjuangkan perbaikan kehidupan
kesejahteraan sosial budaya masyarakat pedesaan.

Program Pembangunan Desa dalam Pendekatan Neomodernisasi

Penelitian terhadap pendekatan neomodernisasi pada pelaksanaan program pembangunan


desa oleh dove (1998) bertolak pada factor internal berupa nilai tradisional dan berbagai pranata
social. Hal ini menunjukkan bahwa variable manusia dalam implementasi pembangunan sebagai
subjek pelaku dan penikmat pembangunan.
Proses pemabangunan desa dilakukan mulai dari kacamata masyarakat desanya yakni:
Meningkatkan daya dukung masyarakat kecil pedesaan, ini menunjukkan adanya motivasi kerja
masyarakat pedesaan untuk ikut berpartisipasi. Jika tanpa dukungan dan partisipasi masyarakat
maka pelaksanaan program pembangunan mempunyai nilai dan keberhasilan relative rendah.
Mengutamakan manusia (puilting people presh).
Dalam implementasi program pembangunan, berarti adanya pemberian peluang pada
manusia (masyarakat) lebih banyak berperan aktif, mengerahkan kapasitasnya dan menjadi actor
social ketimbang subjek yang pasif. Oleh karena itu, dalam perencanaan pelaksanaan program
pembangunan harus memberi tekanan pada perubahan sosial dan pencapaian tujuan sosial.

Program Pembagunan Desa dan Desain dari Suatu Bagian Organisasi

Program pembangunan merupakan bagian dari harapan dan tujuan organisasi, salah satu
faktor penentu pencapaian tujuan dan harapan organisasi adalah terletak dari proses pelaksanaan
program itu sendiri. Program pembangunan dalam sebuah organisasi mempunyai hubungan erat
terhadap berbagai karakteristik organisasi lainnya seperti:

1. Kualitas Sumber Daya Manusia


Pada bagian ini terdapat kegiatan-kegiatan bervariasi, diperlukan pengawasan dengan
kualitas sumber daya manusia tinggi pada umumnya membutuhkan kemampuan dan
wawasan atau pandangan yang luas serta memiliki khusus dalam menggerakkan berbagai
proses pelaksanaan pembangunan.

2. Strategi
Strategi merupakan proses pengaturan atau penyususnan rencana pembangunan
berdasarkan situasi dan kondisi riil yang ada pada objek pembangunan dan sasaran yang
hendak dicapai.

3. Komunikasi
Frekuensi atau intensitas komunikasi akan meningkat jika variasi tugas bertambah tinggi,
karena program pembangunan di dalam suatu organisasi juga menuntut adanya pertukaran
informasi dan hubungan timbale balik antara masyarakat dan pemerintah.

4. Koordinasi dan Kontrol


Dalam peraturan dan prosedur berlaku untuk pengambilan keputusan atau kebijakan dalam
melakukan hubungan koordinasi atau control kepada masyarakat pemerintahan melakukan
pendekatan atau pengawasan terhadap masyarakat dalam program pelaksanaan
pembangunan.

5. Struktur Formal
Pembangunan pada umumnya menghendaki adanya standarisasi, pembegian pekerjaan
atau peranan menjadi tugas-tugas yang menyebabkan struktur menjadi formal.

Program pembangunan pedesaan yang harus dilakukan dalam perencanaan


pembangunan perdesaan

Pembangunan perdesaan merupakan salah satu prasyarat bagi upaya peningkatan


pendapatan masyarakat untuk mencapai kondisi sosial dan ekonomi yang lebih baik dan tentunya
juga diikuti dengan peningkatan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat di desa tersebut.

Berikut ini program-program yang harus dilakukan :

1. Pengembangan Ekonomi Kerakyatan


Pembangunan ekonomi kerakyatan pada intinya adalah mengelola seluruh potensi
ekonomi yang menguasi hajat hidup orang banyak dengan menerapkan prinsip atau asas
ekonomi kerakyatan. Pengembangan ekonomi perdesaan sejalan dengan pembangunan
ekonomi kerakyatan. Pembangunan ekonomi perdesaan dilaksanakan sebagai upaya
meningkatkan pendapatan masyarakat dan pengentasan kemiskinan di perdesaan.

Program prioritas pengembangan ekonomi kerakyatan meliputi:


a. Program Pemberdayaan Usaha Kecil Perdesaan dengan kegiatan berupa penyediaan
kredit tanpa bunga.
b. Pembangunan pertanian dalam arti luas dalam rangka meningkatkan ketersediaan
pangan dan meningkatkan pendapatan petani, nelayan dan peternak
c. Pengembangan dan pemberdayaan koperasi serta pengusaha mikro kecil dan
menengah melalui pembinaan pengusaha kecil, pengembangan industri kecil dan
pembangunan prasarana dan sarana ekonomi desa.
d. Pengembangan potensi dan pemanfaatan teknologi tepat guna dalam rangka
menunjang industri kecil perdesaan

2. Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia


Sumber Daya Manusia memegang peranan penting dalam proses pembangunan.
Semakin tinggi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) maka semakin mendorong
kemajuan suatu negara atau daerah. Saat ini, peranan SDM lebih menonjol dibandingkan
dengan modal fisik dalam proses pembangunan ekonomi.

a. Program untuk peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia wilayah perdesaan


diprioritaskan pada:
a. Program pengembangan pendidikan
b. Program peningkatan pelayanan kesehatan
c. Pembinaan generasi muda, seni budaya, pemuda dan olah raga
d. Program perluasan lapangan kerja dan kesempatan kerja.
e. Pembinaan kehidupan beragama
f. Peningkatan kualitas dan kuantiítas pelayanan masyarakat

3. Pembangunan Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur diharapkan mampu mendukung prioritas pembangunan lainnya,
khususnya pengembangan ekonomi kerakayatan dan peningkatan kualitas SDM. Program
pembangunan infrastruktur pada dasarnya adalah pembangunan sarana dan prasarana yang mampu
memberikan pelayanan guna mendukung kegiatan ekonomi produktif, pelayanan sosial, kegiatan
sosial kemasyarakatan dan meningkatkan aksesibilitas untuk menciptakan keterkaitan ekonomi
antar wilayah.

Program yang dilakukan untuk pembangunan infrastruktur wilayah perdesaan adalah:


a. Membuka isolasi daerah-daerah yang terisolasi dengan pembangunan jalan-jalan perdesaan.
b. Pembangunan prasarana perekonomian dan pertanian
c. Pembangunan prasarana pemerintahan desa/kelurahan

4. Pengembangan pariwisata
Pengembangan pariwisata daerah diarahkan pada upaya pelestarian nilai-nilai luhur warisan
budaya lokal sebagai pendukung obyek wisata daerah. Pengembangan pariwisata daerah juga
diharapkan menjadi salah satu sektor unggulan diperdesaan yang memiliki sektor pariwisata yang
banyak.

Berikut ini Pengembangan pariwisata yang dimaksud:


a. Pemeliharaan dan Peningkatan manfaat obyek wisata lokal
b. Pengembangan obyek wisata baru
c. Pelestarian dan Pengembangan nilai-nilai budaya lokal.
d. Pengembangan kesenian tradisional
e. Pengembangan industri cendera mata

5. Pelestarian Pembangunan desa yang berwawasan lingkungan


Pembangunan perdesaan yang baik tentunya harus yang berwawasan lingkungan. Misalnya
dengan program ini :
a. Reboisasi pada kawasan hutan serta penghijauan pada kawasan budidaya.
b. Pembangunan tambak dengan sistem silfofishery, sistem tandon dan empang parit.

Tentunya agar proses pembangunan perdesaan berjalan secara teratur, maka diperlukan
adanya kerangka kerja pembangunan perdesaan yang hasilnya adalah rencana, baik rencana
pembangunan jangka menengah desa (RPJM-desa) maupun rencana pembangunan tahunan
desa (RPT-Desa). Harapannya Semoga Indonesia semakin Maju.
ANALISIS
Analisa terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa di Desa Kendate
Kecamatan Depapre Jayapura

Ketertarikan peneliti untuk mengkaji judul diatas dilatari da kenyataan bahwa seiama ini program-
program pembangunan yang laksakan di desa lebih banyak diturunkan dari kalangan birokrat Top-
Down), sehingga menimbulkan ketergantungan masyarakat desa rhadap pihak luar semakin tinggi
yang pada akhirnya mengurangi inisiatif dan partisipasi masyarakat terhadap pembangunannya.

Kondisi demikian memang bertentangan dengan strategi pembangunan yang berwawasan


kemasyarakatan, dimana penyusunan rencana pelaksanaannya diataur dari, oleh dan untuk rakyat
(Bottom-Up Planing), sedangkan pihak luar hanya berperan sebagai pemberi bimbingan,
penunjang dana dan hal-hal tekhnis lainnya. Cara seperti dapat memberikan manfaat kepada
masyarakat karena rencana program yang disusun relevan dengan kebutuhan dan keinginannya,
rasa kepemilikan program semakin tinggi, ketergantungan kepada pihak keluar semakin berkurang
dan kesinambungan program lebih dimungkinkan.

Pemilihan Desa Kendate sebagai sasaran (lokasi) penelitian karena dalam tahun 1995 Desa
tersebut meraih Juara I lomba desa se Kabupaten Jayapura dan juara II sepropinsi Irian jaya.
Keberhasilan inilah yang mendorong peneliti untuk mencoba meneliti bagaimana sistim
perencanaan dan pelaksanaan program-program pembangunan yang ada di desa Kendate.

Untuk dapat mengungkapkan berita dibalik keberhasilan desa ini, maka tujuan dalam penelitian
ini adalah berusaha untuk mendeskripsikan tatacara perencanaan dan pelaksanaan program
pembagunan yang terjadi di desa Kendate. Metode dan tekhnik yang digunakan adalah "metode
penelitian deskriptif", dengan teknik utama adalah wawancara berstruktur (pedoman wawancara)
yang dilengkapi dengan teknik observasi, studi dokumenter dan studi kepustakaan.

Setelah data terkumpul seluruhnya, kemudian diolah dengan menggunakan analisa kualitatif
dengan cara mentransfer, mengedit, mentabulasi, menganalisa dan menginterpretasi.

Berdasarkan cara pengolahan diatas diperoleh hasil sebagai berikut :

a. Perencanaan pembangunan di desa Kendate dalam prakteknya diakukan dengan cara :

 Rencana kerja desa disusun oleh LKMD setelah memperoleh masukan-masukan dari
masyarakat.
 Masukan-masukan tersebut kemudian di diskusikan bersama dalam forum musyawarah
desa untuk memilih dan menentukan prioritas masalah (mendesak atau tidak).
 Hasil musyawarah dicatat oleh sekretaris desa sebagai sekretaris umum LKMD untuk
dijadikan sebagai rencana kerja desa.
 Rencana kerja tersebut kemudian diajukan oleh kepala desa sebagai ketua umum LKMD
untuk dibahas dalam forum lembaga musyawarah desa (LMD).
 Setelah mendapatkan persetujuan oleh LMD kemudian dibuatkan dalam keputusan desa.
 Hasil keputusan desa tersebut kemudian dikirim kepada Bupati Jayapura melalui Camat
Depapre.

b. Pelaksanaan program-program pembangunan di desa Kendate :

 Sebelum memulai dengan pelaksanan suatu kegiatan biasanya: didahului dengan


penyediaan bahan/peralatan yang disiapkan oleh masing-masing dusun (pembagian kerja).
 Setiap kegiatan dilakukan dengan cara gotong royong dengan libatkan seluruh warga
masyarakat yang telah dewasa.
 Dari 15 program (keputusan desa), yang berhasil dilaksanakan sesuai target (rencana)
sebanyak 10 program. yang belum berhasil di laksakn sebanyak 3 program dan yang baru
akan dilaksanakan 2 program.
 Dari 3 bush program yang belum berhasil dilaksanakan 1 buah program diantaranya dinilai
gagal, sedangkan 2 bush lainnya telah dilaksanakan tetapi belum mencapai target.
 Sebab-sebab terhambatnya pelaksanaan beberapa program diatas adalah :
 persetujuan rencana hanya berdasarkan atas tuntutan dan desakan kebutuhan masyarakat,
tanpa diimbangi dengan financial yang dimiliki oleh setiap keluarga.
 pemasangan target yang terlalu tinggi tanpa ditunjang oleh modal (biaya).
 penetapan program yang mengharapkan bantuan dana atau modal dari pihak luar.

Menyadari akan beberapa hambatan diatas, maka untuk mengatasinya masyarakat telah ber-
sepakat untuk sementara menghentikan kegiatan terhadap penambahan 5 Unit MCK dan 3 ruang
belajar SD, dan mereka lebih memusatkan perhatiannya untuk mengumpulkan dana guna
melanjutkan pembangunan Gereja.
DAFTAR PUSTAKA

http://putracenter.net/2009/03/11/program-pembangunan-perdesaan-yang-harus-dilakukan-
dalam-perencanaan-pembangunan-perdesaan/

http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=ijptuncen-gdl-res-1996-john-1035-
pembangunan

http://suniscome.50webs.com/data/download/007%20Strategi%20Bangdes.pdf

http://www.masbied.com/2011/09/01/program-pembangunan-desa/

http://logowa.ui.ac.id/web/163_pelaksanaan-program-bantuan-pembangunan-desa/

S-ar putea să vă placă și