Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
palembang
SELASA, 11 DESEMBER 2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur dari pada
kesejahteraan umum. Dalam Undang-undang RI No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan.
Menjelaskan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat,
diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan
(promotive), pencegahan penyakit (preventive), penyembuhan penyakit (curative), dan pemulihan
kesehatan (rehabilitative), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinabungan
(Depkes RI, 1995)
1
1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
Tujuan program kesehatan ibu dan anak adalah tercapainya kemampuan hidup sehat
melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya untuk atau
mempercepat pencapaian target Pembangunan Kesehatan Indonesia yaitu Indonesia Sehat secara
meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang
merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
1.6 Manfaat
1.6.1 Bagi Puskesmas
Menjadi acuan untuk mengevaluasi dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak terutama Resiko
tinggi pada ibu hamil di daerah Puskesmas 23 Ilir Palembang.
1.6.2 Bagi Institusi Pendidikan
Pemanfaatan yang optimal, masukan dan informasi dalam penentuan kebijakan serta
pengembangan ilmu teoritis yang telah didapatkan.
1.6.3 Bagi Peneliti
Sebagai sarana pengaplikasian ilmu pengetahuan yang didapat melalui perbandingan antara teori
dan kenyataan dilapangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Puskesmas
Puskesmas atau Pusat Kesehatan Masyarakat adalah satuan organisasi fungsional yang
menyuluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran aktif
masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna,
dengan biaya yang dapat ditanggung oleh pemerintah. Pelayanan Kesehatan menyeluruh adalah
peleyanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang ditujukan
untuk semua golongan umur dan jenis kelamin.
Puskesmas adalah unit pelaksaan teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja (Depkes
RI,2004)
1. Unit Pelaksaan Teknis
Sebagai unit pelaksaan teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota (UPTD), Puskesmas berperan
menyelenggarakan sebagaian dari tugas teknis operasional dinas kesehatan kabupaten atau kota
dan merupakan unit pelaksaan tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di
Indonesia.
2. Pembanguna Kesehatan
6
Pembangunan kesehatan adalah penyelenggara upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk
meningktkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya
derajat kesehatam masyarakat yang optimal
3. Pertanggung jawaban Penyelenggara
Pertanggung Jawaban penyelenggara seluruh upaya pembangunan kesehatan di wilayah
kabupaten atau kota adalah dinas kesehatan kabupaten atau kota, sedangkan Puskesmas
bertanggung jawab hanya untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota sesuai dengan kemampuannya.
4. Wilayah Kerja
Secara nasional, standar wilayah kerja Puskesmas adalah suatu kecamatan. Tetapi apabila di suatu
kecamatan terdapat
2.2 Organisasi
2.2.1 Pengertian Organisasi
Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal dari dua orang atau lebih yang bekerja
sama untuk mencapai tujuan tertentu. Macam-macam struktur dan bagan organisasi, yaitu :
organisasi lini (bagan berbentuk segitiga vertical atau horizontal), organisasi lini dan staf (bagan
berbentuk setengah lingkar atau lingkar),organisasi lini, staf, dang fungsional (bagan berbentuk
oval atau lonjong telur), dan organisasi komite (Hasibuan Malayu, 200:6)
Tujuan organisasi dari segi organisasi perusahaan yaitu untuk mendapatkan laba dan
prinsip kegiatannya ekonomis nasional, sedangkan dari segi organisasi social bertujuan untuk
memberikan pelayanan dan prinsip kegiatannya ialah pengabdian sosial (Hasibuan malayu, 200:6)
Sebagai unit organisasi perusahaan yaitu bersifat fungsional dan berlangsung dalam
kesehatan secara menyeluruh kepada penduduk dalam wilayah kerjanya. Sebagai pelaksana
program-program dilapangan yang memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh kepada
penduduk dalam wilayah kerjanya. Sebagai penanggung jawab tunggal terlaksananya program-
program yang dilaksanakan oleh organisasi kesehatan dan kesehatan swasta.
BAGAN 2.1
Mekanisme kegiatan program di dalam dan di luar Puskesmas
2.3 Manajemen
2.3.1 Pengertian Manajemen
Untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif, fungsi manajemen menjadi
begitu penting , Unsur manajemen terdiri dari Man, Money, Methode, Machine,
Materials dan market, disingkat 6M, Manajemen berasal dari kata to managen yang artinya
mengatur. Terdapat beberapa pandangan para pakar tentang pengertian manajemen, secara klasik
manajemen adalah ilmu atau seni tentang pengerti bagaimana menggunakan sumber daya secara
efisien, efektif dan nasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Berdasarkan pengertian tersebut, manajemen mengandung tiga prinsip pokok yang menjadi ciri
utama penerapannya yaitu efisien dalam pemanfaatkan sumber daya, efektif dalam pemanfaatan
sumber daya, efektif dalam memiliki alternative kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dari
nasional dalam mengambil keputusan. (Munijaya, 2004:17)
Manajemen adalah pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien
melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber daya organisasi.
Aspek pokok dalam manajemen adalah mengenali perana dan pentingnya orang lain. Ahli
manajemen pada awal abad kedua puluh Marry paker Follet, mendefinisikan manajemen sebagai
seni untuk menyelesaikan segala sesuatu melalui orang, Baru-baru ini ahli manajemen terkemuka,
Peter Drucker, menyatakan bahwa pekerjaan memutuskan bagaimana harusnya menggunakan
sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu. Menyelesaikan sesuatu melalui orang dan sumber
daya lain, memberikan kepemimpinan dan pengarahan merupakan hal yang dilakukan oleh
manajer (Dafr.L.Richard, 2006:6). Robins dan Coultar (dalam Wobowo, 2007:2) menyatakan,
manajemen sebagai sesuatu proses untuk membantu aktifitas terselesaikan secara efektif dan
efisien dengan dan melalui orang lain. Efektif menunjukkan hubungan antara input dan out put
dengan mencari biaya sumber minimum, sedangkan efektif menunjukkan makna pencapaian
tujuan yang telah diterapkan sebelumnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manajemen
adalah proses penggunaan sumber daya organisasi dengan menggunakan orang lain untuk
mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
Manajemen Puskesmas tersebut terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
serta pengawasan dan pertanggung jawaban, seluruh kegiatan diatas merupakan satu kesatuan
yang saling terkait berkesinambungan. Di Puskesmas, sistem perencanaan dan pelaporan yang
disebut sebagai sistem pencatatan dan pelaporan terpadu Puskesmas (SP2TP) telah diberlakukan
sejak tahun 1981 SP2TP secara potensial, dapat berperan banyak dalam menunjang proses
manajemen Puskesmas. Namun berbagai data (SP2TP) yang tersedia untuk menunjang
manajemen Puskesmas belum dapat dimanfaatkan secara optimal oleh karena berbagai hal yang
berkaitan dengan rancangan sistem tersebut. Disamping itu, kapasitas sumber daya yang terbatas
di Puskesmas, baik dari segi manusia maupun sarana pendukungnya, tidak memungkinkan
memanfaatkan data SP2TP secara optimal dan informasi lainnya dalam menunjang manajemen
Puskesmas. Untuk mengatasi masalah ini, telah dilakukan berbagai upaya kearah penyederhanaan
SP2TP yang telah sesuai dengan kebutuhan manajemen di tingkat operasional.
Hingga kini belum ada kesepakatan terhadap batasan sistem informasi manajemen definisi
yang cukup memadai sebagai berikut, sistem informasi manajemen Puskesmas (SIMPUL) adalah
suatu tatanan manusia atau peralatan yang menyediakan informasi untuk membantu proses
manajemen Puskesmas mencapai sasaran
Adapun tujuan dari manajemen Puskesmas itu sendiri yaitu meningkatkannya kualitas
manajemen Puskesmas secara lebih berhasil guna dan berdaya guna, melalui pemanfaatan secara
optimal data SP2TP dan informasi lain yang menunjang. Tujuan lain yaitu, sebagai dasar
penyusunan perencanaa tingkat Puskesmas (PTP), sebagai dasar penyusunan rencana pelaksanaan
kegiatan pokok Puskesmas (Lokakarya Mini), sebagai dasar pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan pokok Puskesmas (PWS dan stratifikasi Puskesmas), untuk mengatasi berbagai hambatan
pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas.
BAGAN 2.2
BAGAN FUNGSI MANAJEMEN
(Siklus Fungsi Manajemen)
2.3.3 Rencana Kegiatan
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang urut yang harus dilakukan untuk mengatasi
permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan memanfaatkan sumber
daya yang tersedia secara berhasil guna dan berdaya guna.
a. Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
RUK sama dengan plan of action (POA) atau rencana kerja yang biasanya disusun menjelang
pergantian tahun anggaran kegiatan baru.
b. Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)
RKA merupakan pengembangkan dari RUK setelah ada perbaikan tata cara pembuatan anggaran
kegiatan dalam setiap unit Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
c. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
DPA merupakan kelanjutan dari RKA yang telah disetujui sebagai pedoman pelaksanaa
penggunaan anggaran kegiatan
Tujuan :
1. Menanamkan motivasi kepada seluruh petugas Puskesmas untuk berpatisipasi secara aktif dalam
kegiatan-kegiatan peran masyarakat dalam bidang kesehatan.
2. Mengembangkan suatu sistim manajemen yang sederhana dan rencana kerja
perseorangan Puskesmas yang akan dapat meningkatkan kemampuan Puskesmas yang akan
meningkatkan kemampuan Puskesmas untuk mendukung program-programPuskesmas dan
kegiatan peran serta masyarakat yang sedang berlangsung.
KIA
A. DEFINISI KIA
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak
prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA masyarakat dalam upaya mengatasi situasi
gawat darurat dari aspek non klinik terkait kehamilan dan persalinan. Sistem kesiagaan merupakan
sistem tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal penggunaan
alat tranportasi atau komunikasi (telepon genggam, telepon rumah), pendanaan, pendonor darah,
pencacatan pemantauan dan informasi KB. Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan
kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah keterampilan para dukun bayi
serta pembinaan kesehatan di taman kanak-kanak.
Pengertian keluarga berarti nuclear family yaitu yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ayah
dan ibu dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai orang tua dan mampu memenuhi tugas
sebagai pendidik. Oleh sebab itu keluarga mempunyai peranan yang besar dalam mempengaruhi
kehidupan seorang anak, terutama pada tahap awal maupun tahap-tahap kritisnya, dan yang paling
berperan sebagai pendidik anak-anaknya adalah ibu. Peran seorang ibu dalam keluarga terutama
anak adalah mendidik dan menjaga anak-anaknya dari usia bayi sehingga dewasa, karena anak
tidak jauh dari pengamatan orang tua terutaa ibunya. (Asfryati, 2003, h.27).
Peranan ibu terhadap anak adalah sebagai pembimbing kehidupan di dunia ini. Ibu sangat
berperan dalam kehidupan buah hatinya di saat anaknya masih bayi hingga dewasa, bahkan sampai
anak yang sudah dilepas tanggung jawabnya atau menikah dengan orang lain seorang ibu tetap
berperan dalam kehidupan anaknya. (dilampirkan oleh Zulkifli dari bambang, 1986, h.9)
Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan program kesehatan ibu dan anak adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui
peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya untuk atau mempercepat
pencapaian target Pembangunan Kesehatan Indonesia yaitu Indonesia Sehat 2010, serta
meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang
merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seuthnya
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan, sikap dan perilaku) dalam mengatasi kesehatan diri
dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan kesehatan
keluarga, Desa Wisma, penyelenggaraan Posyandu dan sebagainya.
b. Meningkatkan upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah mandiri didalam
lingkungan keluarga, Desa Wisma, Posyandu dan Karang Balita, serta di sekolah TK
c. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas
dan ibu menyusui.
d. Meningkatnya mutu pelayanan bagi ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui, bayi dan anak
balita.
e. Meningkatya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh anggotanya untuk
mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu
dalam keluarganya.
Kegiatan
1. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan menyusui serta bayi, anak balita dan anak prasekolah
2. Deteksi dini factor resiko ibu hamil
3. Pemantauan tumbuh kembang balita
4. Imunisasi Tetanus Toxoid 2 kali pada ibu hamil serta BCG,DPT 3 kali, Polio 3 kali dan campak 1
kali pada bayi.
5. Penyluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program KIA
6. Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita dan anak pra sekolah untuk macam-macam penyakit ringan.
7. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeriliharaan serta bayi-bayi
yang lahir ditolong oleh dukun selama perode neonatal (0-30 hari)
8. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanan dan para dukun bayi serta kader-kader
kesehatan.
Siklus proses yang memberikan masyarakat kesempatan untuk memahami kondisi mereka
dan melakukan aksi dalam mengatasi masalah mereka ini disebut dengan pendekatan belajar dan
melakukan aksi bersama secara partisipatif ( Participatory Leaming and Action – PLA).
Pendekatan ini tidak hanya memfasilitasi masyarakat untuk menggali dan mengelola berbagai
komponen, kekuatan-kekuatan dan perbedaan-perbedaan, sehingga setiap orang memiliki
padangan yang sama tentang penyelesaian masalah mereka, tetapi pendekatan ini juga merupakan
proses mengorganisir masyarakat sehingga mereka mampu untuk berpikir dan menganalisa dan
melakukan aksi untuk menyelesaikan masalah mereka. Ini adalah proses pembedayaan masyarakat
sehingga mereka mampu melakukan aksi untuk meningkatkan kondisi mereka. Jadi, ini merupakan
proses dimana masyarakat merubah diri mereka secara individual dan secara kolektif dan mereka
menggunakan kekuatan yang mereka miliki dari energy dan kekuatan mereka ( Hartock, 1981).
BAB III
GAMBARAN PUSKESMAS 23 ILIR PALEMBANG
3.1.4 Demografis
Jumlah penduduk diwilayah kerja Puskesmas 23 Ilir, yaitu :
Menurut Jenis Kelamin
Laki-laki : 9744
Perempuan : 9951
Menurut Pendidikan
Belum pernah sekolah : 310
Tidak tamat SD : 752
SD/MI : 1537
SLTP/MTS : 1064
SLTA/MA : 892
D3 : 145
Universitas : 266
3.1.5 Sejarah Kepemilikan Puskesmas 23 Ilir Palembang
1. Dr. Fade Fatimah dari tahun 1997-1998
2. Dr. Yulia Darlina dari tahun 1999-2006
3. Drg. Lasma Evy Lani, M.Kes dari tahun 2006-2009
4. Drg. Endah Wulandari dari tahun 2009- sampai sekarang.
Laboratorium
Melayani pemeriksaan urine rutin, darah rutin, test kehamilaan, BTA Sputum golongan darah.
Dilayani setiap ada rujukan oleh tenaga medis.
Penyuluhan Kesehatan
Dilakukan pada perorangan ataupun perkelompok, baik dilaksanakan di Puskesmas, Sekolah,
ataupun ditempat lain yang membutuhkan.
Klinik IMS
Klinik ini dimulai pada tahun 2009 bekerjasama dengan Global. Puskesmas 23 Ilir ini mempunyai
wilayah kerja yang merupakan daerah rawan untuk kasus IMS. Wilayah kerja 23 Ilir penduduknya
sangat dinamis dan merupakan daerah transit (Khusus Rusun). Program IMS melayani:
Kegiatan Kespro
P2 Kelamin
Penyuluhan
Sero Survei (Kerjasama dengan Dinia Kesehatan Kota).
Lain-Lain
Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah kerjanya, Puskesmas 23 Ilir melakukan
kegiatan-kegiatan secara jemput bola. Kegiatan-kegiatan tersebut diantaranya adalah posyandu
Balita di 13 Posyandu, Posyandu Lansia, UKS/UKGS di SD/MI, serta melakukan kunjungan ke
rumah pasien bagi pasien-pasien yang membutuhkannya.
3.2.9 Sumber Daya Puskesmas
1. Man (Ketenagaan)
Untuk kelancaran kegiatan sehari-harinya, Puskesmas 23 Ilir dipimpin oleh Pimpinan Puskesmas
yang sejak 1 Mei 2009 dijabat oleh Drg. Endah Wulandari yang dibantu oleh 2 orang dokter
Umum, 3 perawat Ahli Madya, 2 orang perawat Gigi, 1 orang Bidan, 2 orang petugas Tata Usaha,
1 orang Laboratorium, dan 1 orang penjaga malam.
Tabel 3.1
Daftar Pegawai Puskesmas 23 Ilir Tahun 2012
Tabel 3.3
Sarana Puskesmas 23 Ilir
Tahun
No. Jenis Penyakit
2009 2010 2011
1. Ispa 3016 1906 975
2. CC 2399 3000 1448
3. Hipertensi 1282 1597 1393
4. Rheumatik 1063 1038 895
5. Gastritis 838 833 604
6. Penyakit Kulit alergi 834 677 339
7. Penyakit Kulit Usus 815 673 447
8. Penyakit Kulit Infeksi 725 731 406
9. Diare 711 579 452
10. Neurosa 298 208 208
Profil Puskesmas 23 Ilir Palembang 2012
3.3 Gambaran Khusus Puskesmas 23 Ilir
3.3.1 Masukan (Input)
a. Man (Manusia)
Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas 23 Ilir Palembang adalah 22 orang yang memiliki
tingkat pendidikan yang berbeda-beda, yaitu 3 orang dokter fungsional, 5 orang perawat, 3 orang
bidan, 1 orang sanitarian, 2 orang perawat gigi, 2 orang asisten apoteker, 1 orang petugas gigi, 1
orang analis,1 orang ka. Pustu 24 ilir, 3 orang tu pustu.
b. Money (Sumber Daya Keuangan)
Dalam melaksanakan program KIA di Puskesmas 23 ilir, menggunakan dana yang berasal dari
dana APBN,APBD dan dana BOK.
c. material (Sarana)
Dalam melakukan kegiatan program KIA mempunyai ruangan yang sama dengan ruangan KB
yang mengivestarisasi akseptor pengguna alat kontrasepsi aktif. Di ruang KIA ini terdapat juga
sarana untuk mendukung kegiatan Program KIA di Puskesmas 23 ilir, yaitu : alat ukur berat badan
(timbangan), alat ukur tinggi badan, tempat tidur ginekologi, obat-obatan, meteran LILA, dll.
d. Method (Metode)
Dengan melakukan periksaan, penyuluhan, dan perbedaan pada masyarakat serta mengobati
pasien.
e. Machine (Alat)
Dalam melakukan kegiatan program KIA menggunakan alat kesehatan berupa alat pemeriksaan
pasien untuk mendekteksi kehamilan, faktor resiko pada kehamilan, alat-alat tulis kantor maupun
elektronik untuk mendata ibu hamil atau kejadian berpotensi faktor resiko kehamilan serta alat-
alat untuk penyuluhan seperti leaflet dan sebagainya.
Tabel 3.5
Cakupan Program KIA Puskesmas 23 ilir
56
Tabel 4.1
Metode PAHO (Skoring)
Masalah M S V CC PC Skor TK
Pemeriksaan ibu hamil 4 3 3 4 3 16 II
Pelayanan KB 3 2 3 3 3 14 III
Resiko tinggi ibu hamil 4 3 4 4 3 18 I
Berdasarkan table metode pair comparison didapatkan proritas masalah yang dipilih yaitu
masalah Resiko tinggi ibu hmil. Hasil tersebut sama dengan metode PAHO atau Scoring yang juga
telah dilakukan. Jadi masalah yang menjadi prioritas adalah Resiko tinggi ibu hamil.
Bagan 4.1
Diagram Fish Bone (Tulang Ikan)
Tabel 4.5
Alternatif Pemecahan Masalah
Persiapan :
Rapat pembentukan -Menetapkan - Pelaksana 26 november Rp. - Pimpinan Terbentuknya
anitia penyuluhan panitian 2012 250.000,- PKM susunan panitia
Penentuan Jadwal penyuluhan
-Menyusun - Pelaksana 26 november Rp. -Pimpinan Ditetapkannya
jadwal 2012 250.000,- PKM waktu
Penentuan narasumber - Pimpinan pelaksanaan
-Menentukan - Pelaksana 26 november Rp. PKM Ditetapkannya
Perlengkapan ATK narasumber 2012 50.000,- narasumber
- Staf KIA dan materi
Pembuatan leaflet -Mensiapkan - Pelaksana 27 november Rp. Tersedianya
entang Resiko tinggi ibu ATK panitia 2012 250.000,- ATK
amil dan peserta - Staf KIA
-Pembagian - Pelaksana 28 november Rp. Tersedianya
leaflet 2012 75.000,- leaflet
Pelaksaan :
Pembukaan Memberi dan Seluruh 29 november Rp. Panitia dan Menyampaikan
Penyusunan peningkatkan PUS di 2012 155.000,- Petuga tujuan dan
Pembagian leaflet pengetahuan wilayah PKM informasi
Konsumsi tentang kerja bagian tentang Resiko
Resiko tinggi Puskesmas Promkes tinggi
ibu hamil 23 Ilir dan KIA kehamilan
Palembang pada ibu, dan
pembagian
konsumsi
Evaluasi
Penutup Menutup Dilakukan 30 november Rp. Panitia dan Laporan
kegiatan dan pengawasan 2012 150.000,- Petugas Program KIA
Pembuatan Laporan Membuat dan evaluasi 1 desember PKM tentang Resiko
Laporan. dari 2012 bagian tinggi ibu
program Promkes hamil
tersebut dan KIA
Jadwal Kegiatan
2. PELAKSANAAN
- Pembukaan
- Penyuluhan
- Pembagian leaflet
- Konsumsi
3. EVALUASI
- Penutupan
- Pembuatan Laporan
BAB V
PEMBAHASAN
Umumnya ukuran yang dipakai untuk menilai baik buruknya keadaan pelayanan kebidanan
(maternity care) dalam suatu Negara atau daerah ialah kematian maternal (maternal mortality).
Menurut definisi WHO “kematian maternal ialah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam
42 jam sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun terlepas dari tuanya kehamilan dan
tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan”. Sebab-sebab kematian ini dapat dibagi
dalam 2 golongan, yakni yang langsung disebabkan oleh komplikasi-komplikasi kehamilan,
persalinan dan nifas, dan sebab-sebab lain seperti penyakit jantung, kanker, dan sebagainya
(assoiciated causes). Angka kematian maternal (maternal mortality rate) ialah jumlah kematian
maternal diperhitungkan terhadap 100.000 kelahiran hidup.
Berdasarkan cakupan kinerja Puskesmas 23 Ilir maka didapatkan bahwa rujukan resiko ibu
hamil pada tahun 2009 tidak mencapai target 20% dan pencapaian 18,5%. Tapi pada tahun 2010
dan tahun 2011 mencapai target, yaitu target pada tahun 2010 target 20% dan pencapaian 20%.
Begitu pula pada tahun 2011 dengan target 20% dan pencapaian 20%.
5.2 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RUJUKAN RESIKO IBU HAMIL
Faktor-faktor penyebab rujukan resiko ibu hamil program kesehatan ibu dan anak adalah
tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu
dan keluarganya untuk atau mempercepat pencapaian target Pembangunan Kesehatan Indonesia
yaitu Indonesia Sehat 2010, serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses
tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
Dari masalah dan factor-faktor penyebab masalah tersebut maka dilaksanakan penelitian
problemSolving Cycle dengan metode-metode pengidentifikasian masalah, metode-metode
prioritas masalah dan perencanaan pelaksaan program.
Dengan memantau manajemen POA ( Planning, organisasi dan Actuating) dan pada input,
proses serta output maka dapat dilaksanakannya perencanaan program PKM meliputi Basis SIX
dan melakukan penelitian terhadap kinerja PKM dengan melakukan evaluasi (penilaian).
BAB VI
PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
1. Dari hasil pengamatan yang dilakukan selama pratikum Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
(AKK) pada program KIA di Puskesmas 23 Ilir Palembang, maka didapatkan masalah sebagai
berikut:
Belum tercapainya target Rujukan Resiko Ibu Hamil
2. Setelah dilakukan prioritas masalah dengan menggunakan metode Pair Comparisson dan
metode Scoring (PAHO) maka didapatkan satu prioritas masalah adalah :
“Belum Tercapainya target Rujukan Resiko Ibu Hamil.
3. Setelah melakukanperumusan tujuan didapat tujuan yang ingin dicapai dari masalah belum
tercapainya program KIA target Rujukan Resiko Ibu Hamil, yaitu diperolehnya penyebab dan cara
pencapaian target KIA pada Rujukan Resiko Ibu Hamil agar tercapainya Derajat kesehatan
setinggi-tingginya Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi.
4. Setelah melakukan proses identifikasi penyebab masalah dari banyaknya penyebab masalah yang
ada hanya terpilih beberapa masalah saja yang dianggap berperan dalam melatar belakangi
masalah tersebut, yaitu :
a. Sarana dan prasarana yang kurang.
74
6.2 SARAN
6.2.1 Puskesmas 23 Ilir
1. Melakukan kegiatan KIA tentang resiko tinggi ibu hamil melalui media seperti spanduk, poster,
billboard dan lain-lain yang di letakkan di tempat stategis di wilayah 23 dan 24 ilir Palembang
2. Hendaknya menjalin kemitraan antar sector, profesi, LSM serta swasta untuk mendukung
pelaksaan KIA di Puskesmas 23 Ilir Palembang.
6.2.2 Klinik
Di dalam ataupun di luar klinik memasang media promosi (spanduk, poster, dll) untuk
berperilaku bersih dan sehat (pendidikan di klinik)
DAFTAR PUSTAKA
Postingan LamaBeranda
Langganan: Postingan (Atom)
ARSIP BLOG
▼ 2012 (2)
o ▼ Desember (2)
pratikum akk di Puskesmas
pratikum akk di Puskesmas
MENGENAI SAYA
afwan syarif
Lihat profil lengkapku
Tema Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.