Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
VAKSIN
PBL B-6
Anggota:
• Mohammad Dipo Alamsyah 1102017141
• Muhammad Aulia Rachman 1102017147
• Muhammad Riski Fadila h 1102017158
• Nurita Dinda Chairunnisyah 1102017170
• Salsabila Azmi Qatrunnada 1102017207
• Salsabila Nur Atira 1102017210
• Siti Aisyah Safitri Simatupang 1102017220
• Wardhani Putri Pratiwi 1102014279
• Winda Afdilla. J 1102014280
TINJAUAN PUSTAKA
• Pada penelitian didapatkan bahwa vaksin bivalen HPV 16/18 VLP sangat efektif
menurunkan angka kejadian infeksi HPV pada wanita muda.
• Sedangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Harvard Medical School,
vaksinasi pada pria belum menghasilkan efektifitas yang memuaskan
• Vaksinasi pada perempuan yang telah terinfeksi HPV tipe 16 dan 18 kurang
bahkan mungkin tidak memberi manfaat proteksi, tetapi pemberiannya
dilaporkan tidak men- imbulkan efek yang merugikan.
KESIMPULAN
• HPV, Human Papiloma Virus, bisa menginfeksi laki-laki dan wanita. Masuk ke dalam tubuh
manusia melalui hubungan seksual. Beberapa strain HPV menyebabkan penyakit kelamin yang
dikenal dengan nama condyloma accuminata atau kutil kelamin. Beberapa strain yang lain,
terutama tipe 16 dan 18, bersifat onkogenik atau dapat menyebabkan kanker.
• Vaksinasi HPV diberikan dengan tujuan memberikan perlindungan terhadap infeksi virus HPV
terutama pencegahan primer pada kanker serviks uterus yang disebabkan HPV tipe 16 dan
18.
• Vaksin ini memberikan perlindungan terbaik bila diberikan sebelum seseorang mulai menjadi
aktif secara seksual. Vaksin ini dapat mencegah penyakit HPV tetapi tidak dapat mengobati
infeksi HPV yang sudah terjadi.
• Vaksinasi diberikan 3 kali secara intra muscular pada pada 0-1-6 bulan atau 0-2-6 bulan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Dwipoyono, B. 2007. Kanker Serviks dan Vaksin HPV. Indonesian Journal of Cancer[internet].
[diunduh 2018 mei 26]. Tersedia pada; http://www.indonesianjournalofcancer.or.id/e-
journal/index.php/ijoc/article/view/16.
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Vaksin HPV Untuk Perangi Kanker Serviks.
[diunduh 2018 mei 26]. Tersedia pada; www.depkes.go.id.
3. Nayana Ambardekar, MD. 2017. HPV Infection in Men. WebMD[internet]. [diunduh 2018 mei
27]. Tersedia pada; https://www.webmd.com/sexual-conditions/hpv-genital-warts/hpv-virus-
men#3.
4. Setiawati, D. 2014. Human Papilloma Virus Dan Kanker Serviks. Al-Sihah : Public Health Science
Journal [Internet]. [diunduh 2018 mei 26]; VI(2). Tersedia pada: http://journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/Al-Sihah/article/viewFile/1969/1898.
5. U.S. Department of Health & Human Services. 2015. Human Papillomavirus (HPV) Vaccine
Safety. CDC [internet]. [diunduh 2018 mei 27]. Tersedia pada:
https://www.cdc.gov/vaccinesafety/vaccines/hpv-vaccine.html.
6. U.S. Department of Health & Human Service. 2016. HPV Vaccine Information For Young
Women. CDC[internet]. [diunduh 2018 mei 27]. Tersedia pada;
https://www.cdc.gov/std/hpv/stdfact-hpv-vaccine-young-women.html.