Sunteți pe pagina 1din 40

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KELUARGA BERENCANA DI RUANG BAKUNG TIMUR


RSUP SANGLAH DENPASAR

OLEH :
KELOMPOK V
NAMA KELOMPOK :
1. NI PUTU EVA KRISTINA WATI (P07120011043)
2. I KETUT AGUS SUCITRA (P07120011044)
3. NI MADE LINDA OKTIYASARI (P07120011045)
4. NI KOMANG MIRAANI (P07120011046)
5. PUTU AYU LESTARI (P07120011047)
6. KADEK DINA KUSUMAWATI (P07120011048)
7. NI MADE DWI ANGGRENI (P07120011064)
8. LUH PUTU ARI APSARI DEWI (P07120011065)
9. I PUTU CANDI ADI PURNATA (P07120011066)

POLTEKKES KEMENKES DENPASAR


JURUSAN KEPERAWATAN
2013
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KELUARGA BERENCANA DI RUANG BAKUNG TIMUR
RSUP SANGLAH DENPASAR

Topik : Keluarga Berencana


Sub Topik : Penggunaan alat kontrasepsi
Hari/tanggal : Selasa, 19 November 2013
Waktu : 10.00 WITA
Tempat : Ruang Bakung Timur RSUP Sanglah
Sasaran : Ibu yang sedang dirawat dan mampu mengikuti penyuluhan di ruang bakung.

I. TUJUAN.
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit ibu diharapkan mengetahui dan
memahami tentang alat kontrasepsi.
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit peserta diharapkan dapat:
1. Mengetahui pengertian kontrasepsi
2. Mengetahui tujuan kontrasepsi
3. Mengetahui manfaat kontrasepsi
4. Mengetahui jenis alat kontrasepsi.

II. LATAR BELAKANG

Pesatnya pertumbuhan penduduk jika tidak diperhatikan dapat menimbulkan


permasalahnan yang serius. Menurut data dari bank dunia tahun 2012 ada 5 negara
dengan jumlah penduduk terbesar yaitu : 1. Cina (1.350.695.000 jiwa), 2. India
(1.236.686.732 jiwa ), 3. Amerika serikat (313.914.040 jiwa), 4. Indonesia ( 246.864.191
jiwa ), 5. Brazil ( 198.656.019 jiwa). Dari data tersebut, kita ketahui jumlah penduduk
Indonesia saat ini menduduki peringkat keempat terbesar di dunia, pesatnya
pertumbuhan penduduk yang tak terkendali memberikan dampak negative dalam
kehidupan masyarakat , seperti : terbatasnya lapangan pekerjaan, rendahnya tingkat
ekonomi, rendahnya tingkat pendidikan, dan rendahnya kualitas kesehatan.
Karena banyaknya jumlah penduduk dan angka pertumbuhan penduduk yang tinggi,
maka pemerintah melaksanakan program KB (Keluarga Berencana) untuk menekan
pesatnya pertumbuhan penduduk dan mendorong masyarakat agar dapat menerima
pembentukan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).
Di Indonesia program KB sudah ada sejak tahun 1970 dan masyarakat Indonesia
berhasil menurunkan angka kelahiran secara bermakna , Program keluarga berencana
KB yang telah berjalan selama 40 tahun mampu mencegah terjadinya pertambahan
penduduk sekitar 100 juta jiwa. Meski penduduk tetap bertambah sekitar 3,2-3,5 juta per
tahun. Pada 2010, BKKBN mentargetkan terlayaninya peserta KB baru sekitar 7,1 juta
peserta. Dari target itu, 3,7 juta di antaranya adalah keluarga prasejahtera, sejahtera I,
keluarga miskin dan juga diharapkan ada sekitar 254,5 ribu peserta KB pria.
Dalam mencapai tujuan KB diperlukan alat yang di sebut alat kontrasepsi, Alat
kontrasepsi ini ada yang berwujud metode dan ada yang berwujud benda yang digunakan
untuk mencegah kehamilan . Alat kontrasepsi ada 4 jenis yaitu : 1. KB tanpa alat, 2. KB
dengan alat, 3. KB hormonal, 4. KB kimia , 5. Kontrasepsi Mantap , alat kontraspesi ini
memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing yang akan dijelaskan oleh tenaga
kesehatan sehingga pasangan suami istri mampu menentukan alat kontrasepsi mana yang
sesuai dengan kebutuhan keluarganaya .
Gerakan KB Nasional selama ini telah berhasil mendorong peningkatan peran serta
masyarakat dalam membangun keluarga kecil yang makin mandiri. Keberhasilan ini
mutlak harus diperhatikan bahkan terus ditingkatkan karena pencapaian tersebut belum
merata. Berdasarkan data di atas penyuluh ingin menjelaskan pada peserta penyuluhan
tentang KB dan Alat kontrasepsi .

III. MATERI.
A. Pengertian kontrasepsi
B. Tujuan kontrasepsi
C. Manfaat kontrasepsi
D. Jenis alat kontrasepsi.

IV. METODE.
A. Ceramah.
B. Tanya Jawab.
V. ALAT, MEDIA, SUMBER.
A. Media.
Leaflet.
B. Alat.
1. Meja
2. Tempat duduk
3. Alat tulis

VI. PESERTA
Peserta yang mengikuti penyuluhan penggunaan alat kontrasepsi, yaitu ibu-ibu yang
sedang dirawat dan mampu mengikuti penyuluhan di ruang Bakung Timur, RSUP
Sanglah Denpasar.

VII. PENGORGANISASIAN
a. Moderator : Putu Ayu Lestari
b. Observer : Eva Kristina Wati
c. Penyuluh : Putu Candi Adi Purnata
d. Mahasiswa Pendamping/ Fasilitator :
 Ketut Sucitra
 Linda Oktiyasari
 Komang Miraani
 Kadek Dina Kusumawati
 Dwi Anggreni
 Ari Apsari Dewi
VIII. STRATEGI
Pasien Dan
No. Waktu Kegiatan Penyajian
Keluaraga Pasien
1. 5 menit Pembukaan Menyampaikan salam, Menjawab salam dan
a. Salam Pembuka memperkenalkan diri, Memperhatikan.
b. Perkenalan menyampaikan tujuan,
c. Menyampaikan dan kontrak waktu.
Tujuan
d. Kontrak Waktu

2. 25 Kegiatan Inti Menyampaikan materi Menyimak dan


menit Menjelaskan materi yang dengan singkat, jelas, memperhatikan
akan disampaikan : dan tepat serta tidak penyuluhan dan
1. Pengertian kontrasepsi membosankan. tidak merasa
2. Tujuan kontrasepsi membosankan.
3. Manfaat kontrasepsi
4. Jenis alat kontrasepsi

3. 5 menit Penutup
1. Melakukan Evaluasi  Moderator Menanyakan hal-hal
2. Menyimpulkan memberikan yang belum jelas dan
materi yang kesimpulan. tidak dimengerti.
didiskusikan  Menyampaikan Bersama penyaji
3. Mengakhiri salam penutup menyimpulkan
kegiatan dengan dengan sopan dan materi dan
salam ucapkan menjawab salam.
terimakasih.
IX. TEMPAT
Penyuluhan akan dilakukan di Ruang Bakung Timur, RSUP Sanglah Denpasar.
Setting tempat :

A C
G F

B F

D D

E E

D D D

E D D E

D D D

E D D E

Keterangan :
A : Penyuluh
B : Observer
C : Moderator
D : Peserta
E : Mahasiswa pendamping
F : Demonstrator
G : CI/ Pembimbing
X. RENCANA EVALUASI.
1. Struktur.
a. Persiapan media.
Media yang digunakan dalam penyuluhan antara lain leaflet. Semua lengkap dan
bisa digunakan dengan baik.
b. Persiapan alat.
Alat yang digunakan dalam penyuluhan antara lain: meja, alat tulis, dan tempat
duduk. Semua lengkap dan bisa digunakan dengan baik.
c. Persiapan materi
Materi disiapkan dengan ringkas, menarik, dan mudah dimengerti oleh sasaran.
d. Undangan atau peserta Penyuluhan.
Dalam pemyuluhan tentang KB ini kami mengundang ibu- ibu yang sedang
dirawat dan mampu mengikuti penyuluhan di ruang Bakung RSUP Sanglah.

2. Proses Penyuluhan.
a. Kehadiran 90% dari seluruh undangan.
b. 100% peserta aktif mendengarkan materi yang disampaikan.
c. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dengan
peserta.
d. Peserta yang hadir diharapkan tidak ada yang meninggalkan tempat penyuluhan.
e. 70% peserta mengajukan pertanyaan mengenai materi yang diberikan.

3. Hasil Penyuluhan.
Setelah diberikan penyuluhan 80% dari peserta mampu:
a Mengetahui pengertian kontrasepsi
b Mengetahui tujuan kontrasepsi
c Mengetahui manfaat kontrasepsi
d Mengetahui jenis alat kontrasepsi.
Lampiran I
ALAT KONTRASEPSI

A. Pengertian Alat Kontrasepsi


KB adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk
mendapatkan objektif-objektif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan,
mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan,
mengontrol waktu saat kehamilan dalam hubungan dengan umur suami istri, dan
menentukan jumlah anak dalam keluarga.(bkkbn.go.id/2009)
Kontrasepsi menurut Buku Petugas Fasilitas Pelayanan Keluarga Berencana (Depkes
RI, 2005). Berasaldari kata Kontra yang berarti mencegah atau melawan, sedangkan
Konsepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel
pria) yang mengakibatkan kehamilan. Jadi kontrasepsi adalah mencegah pertemuan sel
telur dan sperma agar tidak mengakibatkan kehamilan.

B. Tujuan kontrasepsi
1. Untuk menunda kehamilan
2. Untuk menjarangkan kehamilan
3. Untuk menghentikan kehamilan / mengakhiri kehamilan /kesuburan

C. Manfaat kontrasepsi
1. Untuk Ibu
a. Perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan yang berulang kali
dalam jangka waktu pendek.
b. Hak kesehatan mental dan sosial yang dimungkinkan oleh adanya waktu yang
cukup untuk mengasuh anak, beristirahat, dan menikmati waktu luang dengan
keluarga.
2. Untuk anak yang akan dilahirkan
a. Dapat tumbuh secara wajar karena ibu yang mengandungnya dalam keadaan
sehat.
b. Anak akan memperoleh perhatian, pemeliharaan dan makanan yang cukup.
3. Untuk anak yang lain
a. Memberi kesempatan perkembangan fisiknya lebih baik karena setiap anak
memperoleh hal yang cukup dari sumber yang tersedia dalam keluarga.
b. Perkembangan mental dan sosial lebih sempurna. Karena pemeliharaan yang
lebih dan lebih banyak waktu yang diberikan oleh ibu untuk setiap anaknya.
c. Perencanaan kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik karena
sumber pendapatan keluarga tidak lebih untuk mempertahankan hidup semata-
mata.
4. Untuk Ayah :
a. Memberi kesempatan untuk memperbaiki kesehatan fisiknya
b. Memperbaiki kesehatan mental dan sosial karena kecemasan berkurang serta
lebih banyak waktu luang.
5. Untuk seluruh keluarga
a. Kesehatan fisik, mental, dan sosial seperti anggota keluarga tergantung dari
kesehatan seluruh keluarga.
b. Setiap anggota keluarga mempunyai kesempatan untuk memperoleh pendidikan
yang lebih baik.

D. Jenis alat kontrasepsi.


1. KB TANPA ALAT (ALAMI/ NATURAL)
a. Kalender

Sistem kalender merupakan salah satu cara menghitung masa subur dengan
menggunakan siklus haid selama 1 tahun atau minimal 6 bulan, yaitu dengan
tidak melakukan sanggama pada saat masa subur. Anda boleh menggunakan cara
ini selama siklus haid teratur. Masa subur dapat diketahui dari tanggal hari
pertama haid. Ovulasi atau masa subur kira-kira 12-16 hari sesudah haid hari
pertama jika siklus haid adalah 28 hari.
1) Kelebihan
a) Metode kalender atau pantang berkala lebih sederhana.
b) Dapat digunakan oleh setiap wanita yang sehat.
c) Tidak membutuhkan alat atau pemeriksaan khusus dalam
penerapannya.
d) Tidak mengganggu pada saat berhubungan seksual.
e) Kontrasepsi dengan menggunakan metode kalender dapat menghindari
resiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi.
f) Tidak memerlukan biaya, tidak perlu membeli obat ataupun ke dokter
g) Tidak memerlukan tempat pelayanan kontrasepsi.
h) Tanpa efek samping
i) Dapat digunakan baik untuk mencapai kehamilan maupun untuk
kontrasepsi
2) Kekurangan
a) Memerlukan kerjasama yang baik antara suami istri.
b) Harus ada motivasi dan disiplin pasangan dalam menjalankannya.
c) Pasangan suami istri tidak dapat melakukan hubungan seksual setiap
saat.
d) Pasangan suami istri harus tahu masa subur dan masa tidak subur.
e) Harus mengamati sikus menstruasi minimal enam kali siklus.
f) Siklus menstruasi yang tidak teratur (menjadi penghambat). Hanya
sedikit wanita yang mempunyai daur haid teratur, lagi pula dapat terjadi
variasi, lebih-lebih sesudah melahirkan dan pada tahun-tahun menjelang
menopause. Ovulasi tidak selalu terjadi pada hari ke 14. Adapun rumus
yang dapat digunakan untuk menghitung masa subur pada siklus haid
teratur dan siklus haid tidak teratur.
(1) Rumus masa subur pada siklus haid teratur
Menstruasi wanita teratur antara 26-30 hari. Masa subur dapat
diperhitungkan, yaitu menstruasi hari pertama ditambah 12 yang
merupakan hari pertama minggu subur dan akhir minggu subur
adalah hari pertama menstruasi ditambah 19. Sedangkan puncak
minggu subur adalah hari pertama menstruasi ditambah 14.
Contoh :
Seorang wanita/istri mendapat haid mulai tanggal 9 Maret. Tanggal
9 Maret ini dihitung sebagai hari ke-1. Maka hari pertama minggu
subur adalah 9 + 12 = 21. Akhir minggu subur adalah 9 + 19 = 28.
Sedangkan puncak masa subur adalah 9 + 14 = 23.

(2) Rumus masa subur pada siklus haid tidak teratur


Masa subur siklus terpanjang dikurangi 11 dan siklus terpendek
dikurangi 18.
(a) Catatlah panjang dan pendeknya siklus haid selama 1 tahun
terus menerus, atau minimal 6 bulan.
(b) Tentukan beberapa hari siklus terpanjang dan beberapa hari
siklus terpendek, misalnya siklus terpanjang 30 hari dan siklus
terpendek 28 hari.
(c) Masukkan ke dalam rumus : siklus terpendek – 18 hari, dan
siklus terpanjang - 11 hari.
(d) Hari pertama subur : 28 – 18 = hari ke – 10, dan hari terakhir
subur 30 – 11 = hari ke – 19
(e) Maka , ovulasi dapet terjadi antara hari ke- 10 sampai dengan
hari ke – 19
(f) Angka kegagalan penggunaan metode kalender adalah 14 per
100 wanita per tahun.
Contoh :
Seorang wanita/istri mendapat haid mulai tanggal 9 Maret.
Tanggal 9 Maret ini dihitung sebagai hari ke-1. Maka hari ke-12
jatuh pada tanggal 20 Maret dan hari ke 16 jatuh pada tanggal 24
Maret. Jadi masa subur yaitu sejak tanggal 20 Maret hingga
tanggal 24 Maret. Sehingga pada masa ini merupakan masa
pantang untuk melakukan senggama. Apabila ingin melakukan
hubungan seksual harus menggunakan kontrasepsi.
Bila haid tidak teratur Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus
haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa
subur. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11.
Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.
Rumus :
Hari pertama masa subur = Jumlah hari terpendek – 18
Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang – 11
Contoh:
Seorang wanita/istri mendapat haid dengan siklus terpendek 25
hari dan siklus terpanjang 30 hari (mulai hari pertama haid sampai
haid berikutnya).
Langkah 1 : 25 – 18 = 7
Langkah 2 : 30 – 11 = 19
Jadi masa suburnya adalah mulai hari ke-7 sampai hari ke-19.
Sehingga masa ini, suami istri tidak boleh melakukan senggama.
Apabila ingin melakukan senggama harus menggunakan
kontrasepsi
g) Lebih efektif bila dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.
h) Metode kalender tidaklah akurat karena panjang siklus menstruasi
setiap wanita tidak sama
3) Angka keberhasilan
Efektivitasnya 75 % - 80%, pengertian antar pasangan harus ditekankan dan
faktor kegagalan bisa disebabkan karena salah menghitung masa subur dan
siklus haid yang tidak teratur

b. Coitus Interuptus (Senggama Terputus)


Coitus Interuptus (Senggama Terputus) adalah suatu metode kontrasepsi
dimana senggama diakhiri sebelum terjadi ejakulasi intravaginal. Ejakulasi terjadi
jauh dari genitalia eksterna wanita. Cara kerja: alat kelamin (penis) dikeluarkan
sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina. Dengan
demikian tidak ada pertemuan antara apermatozoa dengan ovum sehingga
kehamilan dapat dicegah.
1) Kelebihan :
a) Efektif bila dilaksanakan dengan benar
b) Tidak mengganggu produsi ASI
c) Dapat digunakan sebagai pendukung metoda KB lainnya
d) Tidak ada efek samping
e) Tidak memerlukan alat
2) Kekurangan
Kenikmatan seksual berkurang bagi suami-istri, sehinggah dapat
mempengaruhi kehidupan perkawinan.
3) Angka Keberhasilan
Pada KB ini angka kegagalannya cukup tinggi yaitu 16-23 kehamilan per 100
wanita pertahun. Faktor-faktor yang menyebabkan angka kegagalan yang
tinggi pada KB ini adalah adanya cairan pra-ejakulasi (yang sebelumnya
sudah tersimpan dalam kelenjar prostat,uretra, kelenjar Cowper), yang dapat
keluar setiap saat dan setiap tetes sudah dapat mengandung berjuta-juta
spermatozoa, pada metode ini kontrol diri dari priasangat penting.
4) Efek Samping
KB ini tidak memiliki efek samping.
5) Indikasi
a) Suami yang ingin berpartisipasi aktif dalam ber-KB.
b) Pasangan yang taat beragama atau mempunyai filosofi untuk tidak
memakai metode – metode lain.
c) Pasangan yang memerlukan kontrasepsi dengan segera.
d) Pasangan yang memerlukan metode sementara, sambil menunggu
metode yang lain.
e) Pasangan yang membutuhkan metode pendukung
6) Kontraindikasi
a) Ejakulasi prematur pada pria.
b) Suami yang sulit untuk melakukan senggama terputus.
c) Suami yang memiliki kelainan fisik atau psikologis.
d) Ibu yang mempunyai pasangan yang sulit kerjasama.
e) Pasangan yang kurang dapat saling berkomunikasi.
f) Pasangan yang tidak bersedia melakukan senggama terputus.

c. MAL (Metode Amenorrea Laktasi)

MAL (Metode Amenorrea Laktasi) merupakan kontrasepsi yang


mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif. MAL dapat dipakai sebagai
kontraseepsi bila menyusui secara penuh, usia bayi kurang dari 6 bulan, dan lebih
efektif jika pemberian belum haid. Efektifitasnya sampai 6 bulan dan harus
dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya. Cara kerjanya yaitu
menunda atau menekan ovulasi.
1) Kelebihan :
Kelebihan dalam penggunaan KB MAL adalah :
a) Tidak mengganggu senggama
b) Tidak ada efek samping secara sistemik
c) Tidak perlu perawatan medis
d) Tidak perlu obat atau alat dan tanpa biaya.
2) Kekurangan :
a) Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui
dalam 30 menit pasca persalinan.
b) Mungkin sulit dilakukan karena kondisi sosial.
c) Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6
bulan.
d) Tidak melindungi terhadap infeksi menular seksual, termasuk hepatitis
B (HBV) dan HIV/AIDS.
e) Yang dapat menggunakan MAL adalah ibu yang menyusui secara
eksklusif, bayinya berusia kurang dari 6 bulan dan belum mendapat
haid setelah melahirkan.
3) Angka Keberhasilan
Efektifitas dari penggunaan KB MAL cukup tinggi (98%) pada 6 bulan
pertama setelah melahirkan KB tersebut akan segera efektif. MAL adalah
metode kontrasepsi paling sehat yang dilakukan dengan cara memberikan ASI
eksklusif pada bayi hingga enam bulan penuh. Cara ini dapat mengondisikan
wanita pada keadaan amenorea atau tidak menstruasi. Akibatnya, kehamilan
pun tidak mudah terjadi. Keberhasilan MAL dalam menunda kehamilan sangat
tinggi dengan angka kegagalan <1%. Dengan catatan, bayi benar-benar hanya
mendapatkan ASI. MAL juga sedang dikembangkan sebagai alat kontrasepsi
permanen. Dampak positif dari metode ini cukup menggembirakan bagi
wanita. Selain tidak menimbulkan kanker indung telur atau payudara, MAL
tidak menimbulkan rasa sakit selama menjalankannya.
4) Efek Samping
a) Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6
bulan.
b) Tidak melindungi terhadap IMS termasuk virus hepatitis B/HBV dan
HIV/AIDSKesulitan dalam mempertahankan pola menyusui secara
eksklusif.
c) Kesulitan dalam mempertahankan pola menyusui secara eksklusif.
5) Indikasi
a) Ibu yang menyusui secara eksklusif dan bayinya berusia kurang dari 6
bulan.
b) Belum mendapat menstruasi setelah melahirkan.
c) Kita dapat mendorong ibu untuk memilih metode lain dengan tetap
menganjurkannya untuk melanjutkan ASI, saat terjadi keadaan-
keadaan seperti: Bayi mulai diberikan makanan pendamping secara
teratur (menggantikan satu kali menyusui), Menstruasi sudah mulai
kembali, Bayi sudah tidak terlalu sering menyusu, Bayi sudah berusia
6 bulan atau lebih.
6) Kontraindikasi
a) Wanita pasca melahirkan yang sudah mendapat haid.
b) Wanita yang tidak menyusui secara eksklusif.
c) Wanita yang bekerja dan terpisah dari bayinya lebih dari 6 jam.
d) Wanita yang harus menggunakan metode kontrasepsi tambahan.
e) Wanita yang menggunakan obat yang mengubah suasana hati.
f) Wanita yang menggunakan obat-obatan jenis ergotamine, anti
metabolisme, cyclosporine, bromocriptine, obat radioaktif, lithium atau
anti koagulan.
g) Bayi sudah berumur lebih dari 6 bulan.
h) Bayi yang mempunyai gangguan metabolisme.

2. KB DENGAN ALAT
a. Kondom

Kondom adalah alat kontrasepsi atau alat untuk mencegah kehamilan atau
penularan penyakit kelamin pada saat bersanggama. Kondom biasanya dibuat dari
bahan karet latex dan dipakaikan pada alat kelamin pria pada keadaan ereksi
sebelum bersanggama (bersetubuh) atau berhubungan suami-istri
1) Cara kerja
a) Menghalangi bertemunya sperma dan sel telur.
b) Mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan ke pasangan lain
2) Kelebihan :
a) Tidak mengganggu produksi ASI.
b) Mencegah Penyakit Menular Seksual (PMS)
c) Mencegah ejakulasi dini.
d) Mencegah terjadinya kanker serviks.
e) Mencegah imunoinfertiltas.
f) Murah dan dapat diberi secara umum.
g) Memberi dorongan suami untuk ber KB.
3) Kekurangan :
a) Perlu menghentikan sementara aktifitas dan spontanitas hubungan seks
guna pemasangan kondom
b) Perlu di pakai secara konsisten, hati –hati dan terus menerus pada setiap
senggama.
4) Angka keberhasilan :
Angka keberhasilan dalam penggunaan kondom rendah.
5) Efek samping :
a) Kondom rusak atau bocor sebelum berhubungan
b) Alergi
c) Mengurangi kenikmatan hubungan seksual
6) Indikasi
a) Penyakit genitalia
b) Sensivitas penis terhadap sekret vagina
c) Ejakulsi premature
d) Vaginitis,termasuk yang dalam pengobatan.
e) Kontraindikasi terhadap kontrasepsi oral dan IUD,sedangkan pemasangan
diafragma atau kap serviks secara otomatis atau psikologis tidak
memungkin.
f) Untuk membuktikan bahwa tidak ada semen yang dilepaskan kedalam
vagina.
g) Metode temporer:
(1) Belum mengadakan sanggama secara teratur.
(2) Selama haid
(3) Selama mid-siklus pada pemakaian IUD
(4) Selama siklus pertama dari kontrasepsi oral dosis rendah
(5) Gagal memakai kontrasepsi oral secara benar dan tepat
(6) Selama periode awal post-partum
(7) Keengganan psikologis untuk bersenrtuhan dengan semen.
(8) Keengganan psikologis atau religius untuk menggunakan suatu
kontrasepsi.
7) Kontraindikasi
a) Pria dengan ereksi yang tidak baik.
b) Riwayat syok septic
c) Tidak bertanggung jawab secara seksual.
d) Interupsi seksual foreplay menghalangi minat seksual
e) Alergi terhadap karet atau lubrikan pada partner seksual.
f) Interupsi sexsual foreplay yang mengganggu ekspresi seksual.

b. Diafragma

Diafragma adalah kap berbentuk bulat, cembung, terbuat dari lateks (karet)
yang dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutupi
serviks.
1) Cara Kerja
a) Mencegah masuknya sperma melalui kanalis servikalis ke uterus dan
saluran telur (tuba falopi).
b) Sebagai alat untuk menempatkan spermisida
2) Kelebihan
a) Efektif bila digunakan dengan benar.
b) Tidak mengganggu produksi ASI.
c) Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah dipersiapkan
sebelumnya.
d) Tidak mengganggu kesehatan klien.
e) Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
f) Memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual.
g) Dapat menampung darah menstruasi, bila digunakan saat haid.
3) Kekurangan
a) Memerlukan motivasi dari pengguna agar selalu berkesinambungan
dalam penggunaan alat kontrasepsi ini.
b) Pemeriksaan pelvik diperlukan untuk memastikan ketepatan
pemasangan.
c) Dapat menyebabkan infeksi saluran uretra.
d) Harus masih terpasang selama 6 jam pasca senggama.
4) Angka Keberhasilan :
Efektifitas penggunaan KB diafragma tidak terlalu tinggi menurut teori : 2-3
kegagalan per-100 wanita per tahun dan pada prakteknya : 6-25 kegagalan
per-100 wanita per tahun. Sebab sebab kegagalan adalah ketidaktahuan cara
pemasangan yang benar, ukuran diafragma tidak tepat, adanya cacat atau
kerusakan pada diafragma.
5) Efek Samping
a) Infeksi saluran uretra
b) Alergi diafragma
c) Nyeri
d) Timbul cairan vagina yang berbau
e) Luka dinding vagina akibat tekanan pegas diafragma
6) Indikasi
Sebelum alat kontrasepsi diafragma digunakan oleh klien, sebaiknya
petugas kesehatan mengkaji klien terlebih dahulu. Sehingga alat kontrasepsi
ini sesuai atau tidak digunakan oleh wanita tersebut.
Diafragma
Sesuai untuk klien yang: Tidak sesuai untuk klien yang:

Tidak mau atau tidak boleh menggunakan Mempunyai umur dan paritas serta masalah
metode kontrasepsi hormonal (perokok, kesehatan yang menyebabkan kehamilan
wanita di atas 35 tahun) resiko tinggi
Tidak menyukai metode yang diberikan oleh Terinfeksi saluran uretra
petugas kesehatan (AKDR)
Menyusui dan memerlukan kontrasepsi Tidak suka menyentuh alat kelaminnya
pendukung (vulva dan vagina)
Jarang melakukan hubungan seksual dengan Mempunyai riwayat sindrom syok karena
pasangannya keracunan
Ingin melindungi dari penyakit menular Ingin metode KB efektif
seksual

7) Kontraindikasi
a) Kelainan anatomis dari vagina,serviks dan uterus
(1) Prolapsus uteri
(2) Cystocele/rectocele yang besar
(3) Retroversi atau anteflexi uterus yang berlebihan
(4) Septum vagina
b) Infeksi traktus urinarius yang berulang-ulang
c) Alergi terhadap latex
d) Riwayat sindrom syok toksik
e) Nyeri pelvic/nyeri introitus yang sementara oleh sebab apapun
(PID,herpes,baru mengalami episiotomi,introitus yang sangat
sempit/ketat)
f) Post-partum (bayi aterm) 6-12 minggu
g) Ketidakmampuan calon akseptor atau pasangannya untuk mempelajari
dan melaksanakan tehnik insersi yang benar.
8) Jenis – jenis Kontrasepsi Diafragma
a) Flat spring (Diafragma pegas datar)
Jenis ini cocok untuk vagina normal dan disarankan untuk pemakaian
pertama kali. Memiliki pegas jam yang kuat dan mudah dipasang.
b) Coil spring (Diafragma pegas kumparan)
Jenis ini cocok untuk wanita yang vaginanya kencang dan peka
terhadap tekanan. Jenis ini memiliki pegas kumparan spiral dan jauh
lebih lunak dari pegas datar.
c) Arching spring
Jenis ini bermanfaat pada dinding vagina yang tampak kendur atau
panjang dan posisi serviks menyebabkan pemasangan sulit. Tipe ini
merupakan kombinasi dari flat spring dan coil spring, dan
menimbulkan tekanan kuat pada dinding vagina.

c. Intra Uterin Device (IUD) / AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

Intra Uterin Device (IUD) / AKDR adalah suatu benda kecil dari plastic lentur,
kebanyakan mempunyai lilitan tembaga yang dimasukkan kedalam rahim.
Kontrasepsi ini sangat efektif digunakan bagi ibu yang tidak boleh menggunakan
kontrasepsi yang mengandung hormon dan merupakan kontrasepsi jangka panjang
8 -10 tahun.
1) Cara Kerja
a) Menghambat kemampuan sperma masuk tuba fallopi.
b) Mencegah implantasi telur dalam uterus.
c) Mencegah sperma dan ovum bertemu.
2) Kelebihan
a) Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
b) Meningkatkan kenyamanan hubungan seksual.
c) Tidak mempengaruhi ASI.
d) Metode jangka panjang.
e) Dapat digunakan sampai menopouse.
3) Kekurangan
a) Menstruasi yang lebih banyak dan lebih lama.
b) Infeksi dapat terjadi saat pemasangan yang tidak steril.
c) Ekspulsi ( IUD yang keluar atau terlepas dari rongga rahim ).
d) Perdarahan spoting ( bercak – bercak ).
e) Kadang – kadang nyeri haid yang hebat, perlu tenaga terlatih untuk
memasangan dan membuka IUD.
f) Dapat terjadi pembuahan di luar endometrium
4) Angka Keberhasilan
Angka kegagalan pada tahun pertama 2,2%
5) Efek Samping
Efek samping adalah akibat yang ditimbulkan atau reaksi yang disebabkan
oleh benda asing yang masuk kedalam tubuh dan tidak diharapkan. Efek
samping IUD : Haid lebih banyak dan lama, Saat haid terasa sakit,
Perdarahan spoting , Terjadinya pedarahan yang banyak, dan Kehamilan
insitu
6) Indikasi
Wanita yang menginginkan kontrasepsi jangka panjang. Multigravida.
Wanita yang mengalami kesulitan menggunakan kontrasepsi lain.
7) Kontraindikasi
Wanita yang sedang hamil, Wanita yang sedang menderita infeksi alat
genitalia. Perdarahan vagina yang tidak diketahui, wanita yang tidak dapat
menggunakan kontrasepsi IUD, anita yang menderita PMS. Wanita yang
pernah menderita infeksi rahim, dan wanita yang pernah mengalami
pedarahan yang hebat.
8) Jenis – jenis IUD
Menurut Speroff 2003 jenis IUD ada beberapa macam yaitu :
a) Lippes lopp yang terbuat dari plastic, berbentuk huruf S.
b) TCU – 380A adalah alat yang berbentuk T, yang dililit tembaga pada
lengan horizontal dan lilitan tembaga memiliki inti perak pada batang.
c) Sof – T adalah IUD tembaga yang berbentuk mirip rongga uterus.
Multiload 375, kawat tembaga yang dililit pada batangnya dan berbentuk
2/3 lingkaran elips.
d) Nova T mempunyai inti perak pada kawat tembaganya pada batang dan
sebuah lengkung besar pada ujung bawah.

3. KB HORMONAL
Kontrasepsi Hormonal adalah upaya untuk mengontrol kehamilan
menggunakan hormone. Beberapa metode kontrasepsi hormonal yang umum
dilakukan antara lain pil mini, implant, suntikan. Hormon yang dilibatkan dalam jenis
kontrasepsi ini adalah estrogen, progesterone, serta gabungan keduanya ( esterogen +
progesterone = progestin) sifat khas kontrasepsi hormonal sebagai berikut :
a Komponen estrogen yang menyebabkan mudah tersingung, tegang, retensi air dan
garam, BB bertambah, menimbulkan nyeri kepala, perdarahan banyak saat
menstruasi, meningkatkan pengeluaran keputihan, menimbulakan perlunakan
serviks
b Komponen progesteron menyebabkan payudara tegang, akne, kulit dan rambut
kering, menstruasi berkurang, kaki dan tangan sering kram, liang senggama kering

Efek samping dari metode kontrasepsi hormonal ini adalah :


1) Menstruasi menjadi tidak teratur atau tidak mens sama sekali (kecuali pil)
2) Kenaikan berat badan
3) Muncul flek hitam pada wajah
4) Mual, pusing, atau muntah
Cara kerja :
1) Menekan masa subur
2) Mencegah penempelan sperma pada sel telur ( pembuahan )
3) Mengentalkan lendir servik, sehingga sulit dilalui oleh air mani
4) Pergerakan tuba terganggu, sehingga transportasi telur juga terganggu
Berikut beberapa contoh Kontrasepsi Hormonal yaitu :
a. Pil oral kombinasi

Merupakan Pil KB Andalan berbentuk kemasan untuk dikonsumsi selama 28 hari.


Terdiri dari 21 tablet pil berwarna kuning yang setiap tabletnya mengandung 0.15
mg Levonorgestrel (hormon Progestin) dan 0.03 mg Etinilestradiol (hormon
Estrogen) dan 7 tablet salut gula berwarna putih yang tidak mengandung hormon

1) Kelebihan
a) Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
b) Tidak mengganggu hubungan seksual
c) Siklus haid teratur, tidak terjadi nyeri haid
d) Dapat digunakan jangka panjang selama wanita itu ingin
menggunakannya
e) Mudah diberhentikan setiap saat dan kesuburan akan kembali setelah
diberhentikan
f) Untuk kontrasepsi darurat
2) Kekurangan
a) Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari
b) Mual, terutama pada 3 bulan pertama
c) Perdarahan bercak/spotting terutama 3 bulan pertama
d) Nyeri payudara, BB mengalami kenaikan, tidak untuk wanita menyusui
e) Meningkatkan TD
3) Angka Keberhasilan
g) KB pil oral kombinasi memiliki efektifitas yang tinggi.
4) Efek Samping
a) Afektif dan reversible
b) Harus diminum setiap hari
c) Efek samping yang serius jarang terjadi
d) Efek samping yang sering timbul yaitu mual dan bercak perdarahan atau
spotting
e) Tidak dianjurkan pada wanita yang sedang menyusui
f) Dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat
5) Indikasi
Pada prinsipnya hampir semua ibu boleh menggunakan pil kombinasi
a) Usia reproduksi
b) Telah memiliki anak / pun yang belum memiliki anak
c) Gemuk/kurus
d) Mengingkari metode kontrasepsi dengan efektivitas tinggi
e) Setelah melahirkan dan menyusui
f) Setelah melahirkan 6 bulan yang tidak memberikan ASI eksklusif
sedangkan semua cara kontrasepsi yang dianjurkan tidak ada yang cocok
pada ibu tersebut.
g) Pasca keguguran
h) Anemi karena haid berlebihan
i) Nyeri haid hebat
j) Siklus haid tidak teratur
k) Riwayat kehamilan ektopik
l) Kelainan payudara jinak
m) Kencing manis tanpa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah, mata dan
syaraf
n) Penyakit tyroid, penyakit radang panggul., endometriosis, tumor
ovarium jinak.
o) Menderita tuberculosis (kecuali yang menggunakan rifhampisin.
p) Varises vena
6) Kontraindikasi
Kontraindikasi menggunakan pil kombinasi
a) Hamil / dicurigai hamil
b) Menyusui eksklusif
c) Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya
d) Penyakit hati akut/hepatitis
e) Perokok dengan usia lebih dari 35 tahun
f) Riwayat penyakit jantung, stroke atau tekanan darah lebih dari 180/110
mm
g) Riwayat gangguan faktor pembekuan darah / DM  20 tahun
h) Kanker payudara / dicurigai kanker PD
i) Migran dan gejala neurologik fokal (epilepsi/riwayat epilepsi)
j) Tidak dapat menggunakan pil secara teratur / setiap hari
7) Jenis-jenis pil oral kombinasi, yaitu :
a) Monofasik : Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen/progestin dalam dosis yang sama dengan 7 tablet
tanpa hormon aktif
b) Bifasik : Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon
aktif estrogen/progestin dengan dua dosis yang berbeda dengan 7 tablet
tanpa hormon aktif
c) Trifasik : Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen/progestin dengan tiga dosis yang berbeda dengan
7 tablet tanpa hormon aktif

b. Suntik
1) Suntik progestin
Merupakan metoda kontrasepsi yang efektif, aman, dapat dipakai oleh
semua WUS, kembalinya ke kesuburan lebih lambat (4 bulan), cocok untuk
masa laktasi karena tidak mempengaruhi ASI.
a) Cara Kerja
Hormon progestin sintetik disuntikkan ke dalam otot yang kemudian
menyebar sedikit demi sedikit melalui peredaran darah. Mencegah
terjadinya kehamilan dengan menghambat ovulasi, endometrium menjadi
tipis dan atrofi, dan lendir serviks menjadi sangat pekat sehingga tidak
dapat dilalui oleh spermatozoa.
b) Kelebihan
(1) Tidak mempengaruhi hubungan suami istri
(2) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak pada penyakit
jantung
(3) Tidak berpengaruh terhadap ASI
c) Kekurangan
(1) Sering ditemukan gangguan haid seperti spotting, siklus memanjang
dan memendek
(2) Klien bergantung pelayanan kesehatan dan tidak dapat dihentikan
sewaktu-waktu
(3) Peningkatan BB dan terlambanya kembali ke kesuburan setelah
penghentian pemakaian
d) Angka Keberhasilan
KB suntik progestin sangat efektif untuk pencegahan kehamilan jangka
panjang.
Efektivitas teoritik: 0,25 kehamilan / 100 pemakai / tahun (DMPA)
Efektivitas praktek: 1 kehamilan / 100 pemakai / tahun (DMPA)
e) Efek Samping
(1) Amenorhea
(2) Perdarahan tidak teratur/spotting
(3) Meningkat/menurunnya Berat Badan
f) Indikasi
(1) Usia reproduksi
(2) Telah memiliki anak/belum
(3) Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dengan efektivitas yang
tinggi
(4) Menyusui ASI
(5) Setelah melahirkan anak dan tidak menyusui
(6) Setelah abortus atau keguguran
(7) Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi
(8) Perokok
(9) Tekanan darah <180/110mmHg, memiliki masalah pembekuan darah
atau anemia bulan sabit
(10) Menggunakan obat-obat epilepsi (fenitoin dan barbiturat) atau obat
tuberculosis (rifampisin)
(11) Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen
(12) Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
(13) Anemia defisiensi besi
(14) Mendekati menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan
kontrasepsi yang mengandung estrogen
g) Kontraindikasi
(a) Tidak boleh dipakai apabila diduga adanya kehamilan atau perdarahan
abnormal dari uterus yang belum diketahui diagnosisnya
(b) Tidak diberikan kalau ada riwayat keganasan
(c) Narices yang luas atau kelainan kardiovaskuler lainnya.
(d) Penyakit hepar
h) Jenis-jenis suntik progestin
(1) DMPA mengandung 150 mg DMPAyang diberikan setiap 3 bulan
dengan cara disuntikkan IM
(2) Depo Noristerat yang mengandung 200 mg Noretindron Enantat
dengan cara disuntikan IM dalam

2) Suntik kombinasi
Merupakan jenis suntikan yang terdiri atas 25 mg Depo
Medroksiprogesteron Asetat 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi IM
1 bulan sekali
a) Cara Kerja
Pemberian hormon progestin akan menyebabkan pengentalan mukus
serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma. Hormon
tersebut juga mencegah pematangan dan pelepasan sel telur. Endometrium
menjadi tipis dan atrofi dengan berkurangnya aktifitas kelenjar. Selain itu
akan merangsang timbulnya haid setiap bulan
b) Kelebihan
(1) Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak mempengaruhi hubungan
suami istri
(2) Tidak diperlukan pemeriksaan dalam dan metode jangka panjang
(3) Efek samping yang kecil
(4) Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
c) Kekurangan
(1) Terjadi perubahan pola haid, apotting, perdarahan sela sampai 10 hari
(2) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan
(3) Ketergantungan terhadap pelayanan kesehatan
(4) Peningkatan BB dan terlambat kembali kesuburannya
d) Angka Keberhasilan
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara, macam-macam suntikan
tersebut telah dibuktikan sangat baik, dengan angka kegagalan kurang dari
0,1 % per 100 wanita selama tahun pertama penggunaan.
e) Indikasi
(1) Usia reproduksi
(2) Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak
(3) Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi
(4) Menyusui ASI pascapersalinan lebih dari 6 bulan
(5) Pascapersalinan dan tidak menyusui
(6) Anemia
(7) Nyeri haid hebat
(8) Haid teratur
(9) Riwayat kehamilan ektopik
(10) Sering menggunakan pil kontrasepsi
f) Kontraindikasi
(1) Hamil atau diduga hamil
(2) Menyusui di bawah 6 minggu pascapersalinan
(3) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
(4) Penyakit hati akut
(5) Usia lebih dari 35 tahun yang merokok
(6) Riwayat penyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan darah tinggi
(lebih dari 180/110 mmHg)
(7) Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau
migraine
(8) Keganasan payudara

c. Implant (KB Susuk)

Implant adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam bawah kulit, yang
memiliki keefektivitas yang cukup tinggi, dan merupakan kontrasepsi jangka
panjang 5 tahun serta efek perdarahan lebih ringan tidak menaikan tekanan darah.
Sangat efektif bagi ibu yang tidak boleh menggunakan obat yang mengandung
estrogen.
1) Cara Kerja
Mekanisme kerja implant adalah dapat menekan ovulasi, membuat getah
serviks menjadi kental, membuat endometrium tidak siap menerima
kehamilan. Dengan konsep kerjanya adalah progesteron dapat mengahalangi
pengeluaran LH sehingga tidak terjadi ovulasi dan menyebabkan situasi
endometrium tidak siap menjadi tempat nidasi.
2) Kelebihan
Keuntungan kontrasepsi implant adalah dipasang selama 5 tahun, control
medis ringan, dapat dilayani di daerah pedesaan, penyulit tidak terlalu
tingggi, biaya ringan.
3) Kekurangan
Kerugian kontrasepsi implant adalah terjadi perdarahan bercak,
meningkatnya jumlah darah haid, berat badan bertambah, menimbulkan acne,
dan membutuhkan tenaga yang ahli untuk memasang dan membukanya.
4) Angka Keberhasilan
Efektivitas teoritik: 0,3 kehamilan / 100 pemakai / tahun
Efektifitas praktik: 0,3 kehamilan / 100 pemakai / tahun
5) Efek Samping
Efek samping kontrasepsi implant adalah nyeri , gatal atau infeksi pada
tempat pemasangan, sakit kepala, mual, perubahan moot, perubahan berat
badan, jerawat, nyeri tekan pada payudara, rambut rontok. ( Everett. 2007)
6) Indikasi
Indikasi kontrasepsi implant adalah wanita usia subur, wanita yang ingin
kontrasepsi jangka panjang, ibu yang menyusui, pasca keguguran
7) Kontraindikasi
Kontra indikasi kontrasepsi implant adalah ibu yang hamil, perdarahan yang
tidak diketahui penyebabnya, adanya penyakit hati yang berat, obesitas dan
depresi.
8) Jenis-jenis suntik progestin
a) Norplan dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm,
dengan diameter 2,4 mm, yang di isi dengan 36 mg levonolgestrel
dengan lama kerjanya 5 tahun.
b) Implanon terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira – kira
40 mm, dan diameter 2 mm, yang di isi dengan 68 mg 3-keto-desogestrel
dan lama kerjanya 3 tahun.
c) Jedena dan indoplan Terdiri dari 2 batang yang di isi dengan 75 mg
levonolgester dengan lama kerjanya 3 tahun. (Saifuddin. 2003. hlm PK-
15 )
4. KB KIMIA
Alat Kontrasepsi Kimiawi ( Spermisida )

Metode kontrasepsi secara kimiawi adalah metode untuk mencegah terjadinya


kehamilan dengan menggunakan tissue KB, tablet berbusa, suppositoriakimiawi
dank rim jelly, atau preparat yang menghentikan atau membunuh sperma pada saat
bersentuhan.
Spermisida adalah alat kontrasepsi yang mengandung bahan kimia (non
oksinol-9) yang digunakan untuk membunuh sperma.
a. Jenis spermisida terbagi menjadi:
1) Tisuue KB
Merupakan alat kontrasepsi yg bersifat lokal seperti kondom, bentuknya
kecil, transparan dan memang berwujud mirip tissue pd umumnya, tp
ukurannya kecil dan tipis
a) Cara kerja
Cara kerjanya yaitu dengan memasukan tissue ini ke dalam vagina, 5 –
10 menit sebelum bersenggama. Selanjutnya di dalam vagina tissue ini
akan mencair. Cairan dr tissue inilah yg mengandung bahan yg disebut
spermasid. Sesuai dengan cara kerjanya, spermasid adalah bahan yg
bisa membunuh sperma, jadi sperma yg kontak dengan cairan ini akan
mati dan tidak bisa membuahi sel telur.
b) Kelebihan :
Kelebihan alat kontrasepsi yang satu ini adalah tidak adanya ganguan
hormonal pada wanita berbeda halnya dengan alat kontrasepsi lain
seperti pil, suntik maupun susuk yang kecenderungan terjadi gangguan
hormonal. Alat kontrasepsi ini juga sudah terjamin aman dan
berdasarkan penelitian mempunyai efektifitas keberhasilannya
mencapai lebih 99% dalam mencegah kehamilan, selain itu tidak
mengganggu produksi ASI dan sangat tepat dalam menunjang program
ASI eksklusif selama enam bulan pertama
c) Angka Keberhasilan
Efektifitas keberhasilannya mencapai lebih 99% jika pengguanaan
benar
d) Kekurangan
Waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan terlalu lama.
e) Efek samping
Efek samping dari alat ini adalah gatal-gatal dan iritasi

2) Cream / jelly

Adalah suatu bahan kimia yang menghentikan gerak atau melumpuhkan


spermatozoa dalam vagina sehingga tidak dapat membuahi sel telur.
a) Cara kerja
Dimasukkan di dalam vagina setinggi mungkin. Harus dimasukkan lagi
bila persetubuhan belum dimulai dalam satu jam atau persetubuhan
diulangi lagi. Jangan menghilangkan daya spermacide dalam vagina
minimal 8 jam sesudah senggama. Cara ini cukup efektif bila dipakai
dengan kontrasepsi lain seperti kondom atau cap.
b) Angka Kegagalan
(1) Kegagalan teoritis adalah 3%
(2) Kegagalan praktis 10-30%.
c) Kelebihan
Tidak memerlukan resep dokter, mudah dalam pemakaian, dan bisa
sebagai pelicin.
d) Kekurangan
Dapat menimbulkan reaksi alergi dan pada beberapa kasus terdapat
keluhan dari pria karena terlalu banyak cairan.
e) Efek samping
Perdarahan di luar haid

5. KONTRASEPSI MANTAP
a. Tubektomi /MOW ( Medik Operasi Wanita )

Tubektomi adalah satu – satunya kontrasepsi yang permanent. metode ini


melibatkan pembedahan abdominal dan perawatan di rumah sakit yang
melibatkan waktu yang cukup lama.
1) Cara Kerja
Perjalanan sel telur terhambat karena saluran sel telur tertutup.
2) Kelebihan
Keuntungan tobektomi adalah efektivitas tinggi, permanen, dapat segera
efektif setelah pemasangan.
3) Kekurangan
Kerugian tobektomi adalah melibatkan prosedur pembedahan dan anastesi,
tidak mudah kembali kesuburan.
4) Efek Samping
Efek samping tubektomi dalah jika ada kegagalan metode maka ada resiko
tinggi kehamilan ektopik, meras berduka dan kehilangan. ( Everett. 2007.
hlm. 252 ).
5) Angka Keberhasilan
Tubektomi ini mempunyai efektivitas nya 99,4 % - 99,8 % per 100 wanita
pertahun. Dengan angka kegagalan 1 – 5 per 100 kasus
6) Indikasi
Indikasi tubektomi adalah wanita usia subur, sudah mempunyai anak, wanita
yang tidak menginginkan anak lagi.
7) Kontraindikasi
Kontra indikasi adalah ketidak setujuan terhadap operasi dari salah satu
pasangan, penyakit psikiatik, keadaan sakit yang dapat meningkatkan resiko
saat operasi.
b. Vasektomi/MOP (Metoda Operasi Pria)
Vasektomi adalah pilihan kontrasepsi permanent yang popular untuk banyak
pasangan. Vasektomi adalah pemotongan vas deferen, yang merupakan saluran
yang mengangkut sperma dari epididimis di dalam testis ke vesikula seminalis.
1) Cara Kerja
Vasektomi merupakan operasi kecil dan merupakan operasi yang lebih
ringan dari pada sunat/khitanan pada pria. Bekas operasi hanya berupa satu
luka di tengah atau luka kecil di kanan kiri kantong zakar (kantung buah
pelir) atau scrotum. Vasektomi berguna untuk menghalangi transport
spermatozoa (sel mani) di pipa-pipa sel mani pria (saluran mani pria).
2) Kelebihan
Keuntungan adalah metode permanent, efektivitas permanen,
menghilangkan kecemasan akan terjadinya kehamilan yang tidak
direncanakan, prosedur aman dan sederhana
3) Kekurangan
a) Harus dilakukan pembedahan.
b) Masih dimungkinkan ada komplikasi ringan.
c) Tidak seperti sterilisasi wanita yang langsung menghasilkan steril
permanen, pada vasektomi masih harus menunggu beberapa hari,
minggu atau bulanan sampai sel mani menjadi negatif.
d) Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin mempunyai anak
lagi.
4) Efek Samping
Efek samping adalah infeksi, hematoma, granulose sperma.
5) Angka Keberhasilan
Vasektomi adalah bentuk kontrasepsi yang sangat efektif. Angka kegagalan
langsungnya adalah 1 dalam 1000, angka kegagalan lanjutnya adalah antara
1 dalm 3000.
6) Indikasi
a) Harus secara sukarela.
b) Mendapat persetujuan istri.
c) Jumlah anak cukup.
d) Mengetahui akibat-akibat vasektomi.
e) Umur calon tidak kurang dari 30 tahun
f) Umur istri tidak kurang dari 20 tahun dan tidak lebih dari 45 tahun
g) Pasangan suami-istri telah mempunyai anak minimal dua orang, dan
anak paling kecil harus sudah berumur diatas dua tahun.
7) Kontraindikasi
Kontra indikasi adalah ketidak mampuan fisik yang serius, masalah urologi,
tidak didukung oleh pasangan.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayati, Ratna. 2009. Metode dan Tekhnik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Salemba
Medika: Jakarta.
Arum, DNS dan sujiyatini. 2009. Panduan Lengakap Pelayanan KB Terkini. Mitra Cendikia
Press: Yogyakarta.
Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Trans Info Media: Jakarta.
Lampiran II

EVALUASI

PERTANYAAN:
Jawablah pertnyaan ini dengan singkat dan jelas :
1. Apa itu kontrasepsi ?
2. Sebutkan jenis- jenis kontrasepsi ?
3. Apa saja keuntungan menggunakan KB pil, suntik dan IUD ?
4. Apa saja kekurangan menggunakan KB pil, suntik dan IUD ?
5. Apa saja efek samping meggunakan kondom ?

JAWABAN:
1. Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan intim. Alat
ini atau cara ini sifat tidak permanen dan memungkinkan pasangan untuk
mendapatkan anak apabila diinginkan. Ada berbagai macam jenis Alat Kontrasepsi
yang tersedia di pasaran yang dapat dibeli dengan bebas.
2. Jenis- jenis kontrasepsi : KB Hormonal (pil oral kombinasi, suntik dan implant), KB
Non Hormonal (AKDR/ IUD, kondom), KB tanpa memakai alat apapun (coitus
interuptus, kalender dan MAL), Kontrasepsi Mantap (Vasektomi dan Tubektomi)
3. Keuntungan KB Pil :
a. Memiliki efektifitas yang tinggi
b. Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
c. Tidak mengganggu hubungan seksual
d. Siklus haid teratur, tidak terjadi nyeri haid
e. Dapat digunakan jangka panjang selama wanita itu ingin menggunakannya
f. Mudah diberhentikan setiap saat dan kesuburan akan kembali setelah
diberhentikan
g. Untuk kontrasepsi darurat
Keuntungan KB Suntik :
a Sangat efektif untuk pencegahan kehamilan jangka panjang
b Tidak mempengaruhi hubungan suami istri
c Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak pada penyakit jantung
d Tidak berpengaruh terhadap ASI
Keuntungan KB IUD :
a Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
b Meningkatkan kenyamanan hubungan seksual.
c Tidak mempengaruhi ASI.
d Metode jangka panjang.
e Dapat digunakan sampai menopouse.
4. Kekurangan KB Pil
a. Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari
b. Mual, terutama pada 3 bulan pertama
c. Perdarahan bercak/spotting terutama 3 bulan pertama
d. Nyeri payudara, BB mengalami kenaikan, tidak untuk wanita menyusui
e. Meningkatkan TD
Kekurangan KB Suntik
a Terjadi perubahan pola haid, apotting, perdarahan sela sampai 10 hari
b Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan
c Ketergantungan terhadap pelayanan kesehatan
d Peningkatan BB dan terlambat kembali kesuburannya
Kekurangan KB IUD
a Menstruasi menjadi lebih lama dan banyak
b Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama)
c Perdarahan irreguler (spotting) di antara menstruasi
d Saat haid lebih sakit
5. Efek samping kondom
a Kondom rusak atau bocor sebelum berhubungan
b Alergi
c Mengurangi kenikmatan hubungan seksual

S-ar putea să vă placă și

  • SPSK Injeksi
    SPSK Injeksi
    Document4 pagini
    SPSK Injeksi
    Rusma Witwicky
    Încă nu există evaluări
  • LP Waham
    LP Waham
    Document19 pagini
    LP Waham
    Rusma Witwicky
    Încă nu există evaluări
  • LP Halusinasi
    LP Halusinasi
    Document16 pagini
    LP Halusinasi
    Rusma Witwicky
    Încă nu există evaluări
  • Sinusitis
    Sinusitis
    Document14 pagini
    Sinusitis
    Rusma Witwicky
    Încă nu există evaluări
  • Analisa Jurnal Metode Kangguru
    Analisa Jurnal Metode Kangguru
    Document18 pagini
    Analisa Jurnal Metode Kangguru
    Rusma Witwicky
    Încă nu există evaluări
  • LP Print
    LP Print
    Document21 pagini
    LP Print
    Rusma Witwicky
    Încă nu există evaluări
  • Leaflet Diabetes Melitus 2
    Leaflet Diabetes Melitus 2
    Document2 pagini
    Leaflet Diabetes Melitus 2
    Trinoval Yanto Nugroho, S.Kep
    80% (5)
  • Bab I, Ii, Iii
    Bab I, Ii, Iii
    Document26 pagini
    Bab I, Ii, Iii
    Rusma Witwicky
    Încă nu există evaluări
  • Laporan Pendahuluan SC
    Laporan Pendahuluan SC
    Document13 pagini
    Laporan Pendahuluan SC
    Rusma Witwicky
    Încă nu există evaluări
  • Leaflet
    Leaflet
    Document3 pagini
    Leaflet
    Rusma Witwicky
    Încă nu există evaluări
  • LP CKD
    LP CKD
    Document13 pagini
    LP CKD
    Rusma Witwicky
    Încă nu există evaluări
  • Pathway
    Pathway
    Document3 pagini
    Pathway
    Rusma Witwicky
    Încă nu există evaluări
  • Pathway Post Operasi SC
    Pathway Post Operasi SC
    Document1 pagină
    Pathway Post Operasi SC
    Rusma Witwicky
    Încă nu există evaluări
  • WOC Fix
    WOC Fix
    Document3 pagini
    WOC Fix
    Rusma Witwicky
    Încă nu există evaluări
  • Pathways BBLR
    Pathways BBLR
    Document1 pagină
    Pathways BBLR
    Rusma Witwicky
    Încă nu există evaluări
  • TAK Stimulasi Sensoris
    TAK Stimulasi Sensoris
    Document19 pagini
    TAK Stimulasi Sensoris
    Rusma Witwicky
    Încă nu există evaluări
  • Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Jiwa
    Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Jiwa
    Document12 pagini
    Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Jiwa
    Rusma Witwicky
    Încă nu există evaluări
  • Penyuluhan DHF
    Penyuluhan DHF
    Document23 pagini
    Penyuluhan DHF
    Rusma Witwicky
    Încă nu există evaluări
  • Pathway
    Pathway
    Document2 pagini
    Pathway
    Rusma Witwicky
    Încă nu există evaluări
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Document22 pagini
    Bab I Pendahuluan
    Rusma Witwicky
    Încă nu există evaluări
  • Pathway Post Operasi SC
    Pathway Post Operasi SC
    Document1 pagină
    Pathway Post Operasi SC
    Rusma Witwicky
    Încă nu există evaluări
  • Pathway
    Pathway
    Document1 pagină
    Pathway
    Rusma Witwicky
    Încă nu există evaluări
  • Leaflet KB
    Leaflet KB
    Document2 pagini
    Leaflet KB
    Rusma Witwicky
    Încă nu există evaluări
  • Tugas Manajemen
    Tugas Manajemen
    Document7 pagini
    Tugas Manajemen
    Rusma Witwicky
    Încă nu există evaluări
  • Asuhan Keperawatan Anemia
    Asuhan Keperawatan Anemia
    Document19 pagini
    Asuhan Keperawatan Anemia
    Rusma Witwicky
    Încă nu există evaluări
  • Laporan Pendahuluan BBL
    Laporan Pendahuluan BBL
    Document35 pagini
    Laporan Pendahuluan BBL
    limbung_linglung
    Încă nu există evaluări
  • SP Depresi
    SP Depresi
    Document9 pagini
    SP Depresi
    Rusma Witwicky
    Încă nu există evaluări
  • SATUAN ACARA PENYULUHAN Cuci Tangan
    SATUAN ACARA PENYULUHAN Cuci Tangan
    Document13 pagini
    SATUAN ACARA PENYULUHAN Cuci Tangan
    Rusma Witwicky
    100% (1)
  • 94kti Tri Yuni Utami
    94kti Tri Yuni Utami
    Document59 pagini
    94kti Tri Yuni Utami
    anik suyanti
    Încă nu există evaluări