Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
OLEH :
KELOMPOK V
NAMA KELOMPOK :
1. NI PUTU EVA KRISTINA WATI (P07120011043)
2. I KETUT AGUS SUCITRA (P07120011044)
3. NI MADE LINDA OKTIYASARI (P07120011045)
4. NI KOMANG MIRAANI (P07120011046)
5. PUTU AYU LESTARI (P07120011047)
6. KADEK DINA KUSUMAWATI (P07120011048)
7. NI MADE DWI ANGGRENI (P07120011064)
8. LUH PUTU ARI APSARI DEWI (P07120011065)
9. I PUTU CANDI ADI PURNATA (P07120011066)
I. TUJUAN.
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit ibu diharapkan mengetahui dan
memahami tentang alat kontrasepsi.
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit peserta diharapkan dapat:
1. Mengetahui pengertian kontrasepsi
2. Mengetahui tujuan kontrasepsi
3. Mengetahui manfaat kontrasepsi
4. Mengetahui jenis alat kontrasepsi.
III. MATERI.
A. Pengertian kontrasepsi
B. Tujuan kontrasepsi
C. Manfaat kontrasepsi
D. Jenis alat kontrasepsi.
IV. METODE.
A. Ceramah.
B. Tanya Jawab.
V. ALAT, MEDIA, SUMBER.
A. Media.
Leaflet.
B. Alat.
1. Meja
2. Tempat duduk
3. Alat tulis
VI. PESERTA
Peserta yang mengikuti penyuluhan penggunaan alat kontrasepsi, yaitu ibu-ibu yang
sedang dirawat dan mampu mengikuti penyuluhan di ruang Bakung Timur, RSUP
Sanglah Denpasar.
VII. PENGORGANISASIAN
a. Moderator : Putu Ayu Lestari
b. Observer : Eva Kristina Wati
c. Penyuluh : Putu Candi Adi Purnata
d. Mahasiswa Pendamping/ Fasilitator :
Ketut Sucitra
Linda Oktiyasari
Komang Miraani
Kadek Dina Kusumawati
Dwi Anggreni
Ari Apsari Dewi
VIII. STRATEGI
Pasien Dan
No. Waktu Kegiatan Penyajian
Keluaraga Pasien
1. 5 menit Pembukaan Menyampaikan salam, Menjawab salam dan
a. Salam Pembuka memperkenalkan diri, Memperhatikan.
b. Perkenalan menyampaikan tujuan,
c. Menyampaikan dan kontrak waktu.
Tujuan
d. Kontrak Waktu
3. 5 menit Penutup
1. Melakukan Evaluasi Moderator Menanyakan hal-hal
2. Menyimpulkan memberikan yang belum jelas dan
materi yang kesimpulan. tidak dimengerti.
didiskusikan Menyampaikan Bersama penyaji
3. Mengakhiri salam penutup menyimpulkan
kegiatan dengan dengan sopan dan materi dan
salam ucapkan menjawab salam.
terimakasih.
IX. TEMPAT
Penyuluhan akan dilakukan di Ruang Bakung Timur, RSUP Sanglah Denpasar.
Setting tempat :
A C
G F
B F
D D
E E
D D D
E D D E
D D D
E D D E
Keterangan :
A : Penyuluh
B : Observer
C : Moderator
D : Peserta
E : Mahasiswa pendamping
F : Demonstrator
G : CI/ Pembimbing
X. RENCANA EVALUASI.
1. Struktur.
a. Persiapan media.
Media yang digunakan dalam penyuluhan antara lain leaflet. Semua lengkap dan
bisa digunakan dengan baik.
b. Persiapan alat.
Alat yang digunakan dalam penyuluhan antara lain: meja, alat tulis, dan tempat
duduk. Semua lengkap dan bisa digunakan dengan baik.
c. Persiapan materi
Materi disiapkan dengan ringkas, menarik, dan mudah dimengerti oleh sasaran.
d. Undangan atau peserta Penyuluhan.
Dalam pemyuluhan tentang KB ini kami mengundang ibu- ibu yang sedang
dirawat dan mampu mengikuti penyuluhan di ruang Bakung RSUP Sanglah.
2. Proses Penyuluhan.
a. Kehadiran 90% dari seluruh undangan.
b. 100% peserta aktif mendengarkan materi yang disampaikan.
c. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dengan
peserta.
d. Peserta yang hadir diharapkan tidak ada yang meninggalkan tempat penyuluhan.
e. 70% peserta mengajukan pertanyaan mengenai materi yang diberikan.
3. Hasil Penyuluhan.
Setelah diberikan penyuluhan 80% dari peserta mampu:
a Mengetahui pengertian kontrasepsi
b Mengetahui tujuan kontrasepsi
c Mengetahui manfaat kontrasepsi
d Mengetahui jenis alat kontrasepsi.
Lampiran I
ALAT KONTRASEPSI
B. Tujuan kontrasepsi
1. Untuk menunda kehamilan
2. Untuk menjarangkan kehamilan
3. Untuk menghentikan kehamilan / mengakhiri kehamilan /kesuburan
C. Manfaat kontrasepsi
1. Untuk Ibu
a. Perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan yang berulang kali
dalam jangka waktu pendek.
b. Hak kesehatan mental dan sosial yang dimungkinkan oleh adanya waktu yang
cukup untuk mengasuh anak, beristirahat, dan menikmati waktu luang dengan
keluarga.
2. Untuk anak yang akan dilahirkan
a. Dapat tumbuh secara wajar karena ibu yang mengandungnya dalam keadaan
sehat.
b. Anak akan memperoleh perhatian, pemeliharaan dan makanan yang cukup.
3. Untuk anak yang lain
a. Memberi kesempatan perkembangan fisiknya lebih baik karena setiap anak
memperoleh hal yang cukup dari sumber yang tersedia dalam keluarga.
b. Perkembangan mental dan sosial lebih sempurna. Karena pemeliharaan yang
lebih dan lebih banyak waktu yang diberikan oleh ibu untuk setiap anaknya.
c. Perencanaan kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik karena
sumber pendapatan keluarga tidak lebih untuk mempertahankan hidup semata-
mata.
4. Untuk Ayah :
a. Memberi kesempatan untuk memperbaiki kesehatan fisiknya
b. Memperbaiki kesehatan mental dan sosial karena kecemasan berkurang serta
lebih banyak waktu luang.
5. Untuk seluruh keluarga
a. Kesehatan fisik, mental, dan sosial seperti anggota keluarga tergantung dari
kesehatan seluruh keluarga.
b. Setiap anggota keluarga mempunyai kesempatan untuk memperoleh pendidikan
yang lebih baik.
Sistem kalender merupakan salah satu cara menghitung masa subur dengan
menggunakan siklus haid selama 1 tahun atau minimal 6 bulan, yaitu dengan
tidak melakukan sanggama pada saat masa subur. Anda boleh menggunakan cara
ini selama siklus haid teratur. Masa subur dapat diketahui dari tanggal hari
pertama haid. Ovulasi atau masa subur kira-kira 12-16 hari sesudah haid hari
pertama jika siklus haid adalah 28 hari.
1) Kelebihan
a) Metode kalender atau pantang berkala lebih sederhana.
b) Dapat digunakan oleh setiap wanita yang sehat.
c) Tidak membutuhkan alat atau pemeriksaan khusus dalam
penerapannya.
d) Tidak mengganggu pada saat berhubungan seksual.
e) Kontrasepsi dengan menggunakan metode kalender dapat menghindari
resiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi.
f) Tidak memerlukan biaya, tidak perlu membeli obat ataupun ke dokter
g) Tidak memerlukan tempat pelayanan kontrasepsi.
h) Tanpa efek samping
i) Dapat digunakan baik untuk mencapai kehamilan maupun untuk
kontrasepsi
2) Kekurangan
a) Memerlukan kerjasama yang baik antara suami istri.
b) Harus ada motivasi dan disiplin pasangan dalam menjalankannya.
c) Pasangan suami istri tidak dapat melakukan hubungan seksual setiap
saat.
d) Pasangan suami istri harus tahu masa subur dan masa tidak subur.
e) Harus mengamati sikus menstruasi minimal enam kali siklus.
f) Siklus menstruasi yang tidak teratur (menjadi penghambat). Hanya
sedikit wanita yang mempunyai daur haid teratur, lagi pula dapat terjadi
variasi, lebih-lebih sesudah melahirkan dan pada tahun-tahun menjelang
menopause. Ovulasi tidak selalu terjadi pada hari ke 14. Adapun rumus
yang dapat digunakan untuk menghitung masa subur pada siklus haid
teratur dan siklus haid tidak teratur.
(1) Rumus masa subur pada siklus haid teratur
Menstruasi wanita teratur antara 26-30 hari. Masa subur dapat
diperhitungkan, yaitu menstruasi hari pertama ditambah 12 yang
merupakan hari pertama minggu subur dan akhir minggu subur
adalah hari pertama menstruasi ditambah 19. Sedangkan puncak
minggu subur adalah hari pertama menstruasi ditambah 14.
Contoh :
Seorang wanita/istri mendapat haid mulai tanggal 9 Maret. Tanggal
9 Maret ini dihitung sebagai hari ke-1. Maka hari pertama minggu
subur adalah 9 + 12 = 21. Akhir minggu subur adalah 9 + 19 = 28.
Sedangkan puncak masa subur adalah 9 + 14 = 23.
2. KB DENGAN ALAT
a. Kondom
Kondom adalah alat kontrasepsi atau alat untuk mencegah kehamilan atau
penularan penyakit kelamin pada saat bersanggama. Kondom biasanya dibuat dari
bahan karet latex dan dipakaikan pada alat kelamin pria pada keadaan ereksi
sebelum bersanggama (bersetubuh) atau berhubungan suami-istri
1) Cara kerja
a) Menghalangi bertemunya sperma dan sel telur.
b) Mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan ke pasangan lain
2) Kelebihan :
a) Tidak mengganggu produksi ASI.
b) Mencegah Penyakit Menular Seksual (PMS)
c) Mencegah ejakulasi dini.
d) Mencegah terjadinya kanker serviks.
e) Mencegah imunoinfertiltas.
f) Murah dan dapat diberi secara umum.
g) Memberi dorongan suami untuk ber KB.
3) Kekurangan :
a) Perlu menghentikan sementara aktifitas dan spontanitas hubungan seks
guna pemasangan kondom
b) Perlu di pakai secara konsisten, hati –hati dan terus menerus pada setiap
senggama.
4) Angka keberhasilan :
Angka keberhasilan dalam penggunaan kondom rendah.
5) Efek samping :
a) Kondom rusak atau bocor sebelum berhubungan
b) Alergi
c) Mengurangi kenikmatan hubungan seksual
6) Indikasi
a) Penyakit genitalia
b) Sensivitas penis terhadap sekret vagina
c) Ejakulsi premature
d) Vaginitis,termasuk yang dalam pengobatan.
e) Kontraindikasi terhadap kontrasepsi oral dan IUD,sedangkan pemasangan
diafragma atau kap serviks secara otomatis atau psikologis tidak
memungkin.
f) Untuk membuktikan bahwa tidak ada semen yang dilepaskan kedalam
vagina.
g) Metode temporer:
(1) Belum mengadakan sanggama secara teratur.
(2) Selama haid
(3) Selama mid-siklus pada pemakaian IUD
(4) Selama siklus pertama dari kontrasepsi oral dosis rendah
(5) Gagal memakai kontrasepsi oral secara benar dan tepat
(6) Selama periode awal post-partum
(7) Keengganan psikologis untuk bersenrtuhan dengan semen.
(8) Keengganan psikologis atau religius untuk menggunakan suatu
kontrasepsi.
7) Kontraindikasi
a) Pria dengan ereksi yang tidak baik.
b) Riwayat syok septic
c) Tidak bertanggung jawab secara seksual.
d) Interupsi seksual foreplay menghalangi minat seksual
e) Alergi terhadap karet atau lubrikan pada partner seksual.
f) Interupsi sexsual foreplay yang mengganggu ekspresi seksual.
b. Diafragma
Diafragma adalah kap berbentuk bulat, cembung, terbuat dari lateks (karet)
yang dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutupi
serviks.
1) Cara Kerja
a) Mencegah masuknya sperma melalui kanalis servikalis ke uterus dan
saluran telur (tuba falopi).
b) Sebagai alat untuk menempatkan spermisida
2) Kelebihan
a) Efektif bila digunakan dengan benar.
b) Tidak mengganggu produksi ASI.
c) Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah dipersiapkan
sebelumnya.
d) Tidak mengganggu kesehatan klien.
e) Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
f) Memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual.
g) Dapat menampung darah menstruasi, bila digunakan saat haid.
3) Kekurangan
a) Memerlukan motivasi dari pengguna agar selalu berkesinambungan
dalam penggunaan alat kontrasepsi ini.
b) Pemeriksaan pelvik diperlukan untuk memastikan ketepatan
pemasangan.
c) Dapat menyebabkan infeksi saluran uretra.
d) Harus masih terpasang selama 6 jam pasca senggama.
4) Angka Keberhasilan :
Efektifitas penggunaan KB diafragma tidak terlalu tinggi menurut teori : 2-3
kegagalan per-100 wanita per tahun dan pada prakteknya : 6-25 kegagalan
per-100 wanita per tahun. Sebab sebab kegagalan adalah ketidaktahuan cara
pemasangan yang benar, ukuran diafragma tidak tepat, adanya cacat atau
kerusakan pada diafragma.
5) Efek Samping
a) Infeksi saluran uretra
b) Alergi diafragma
c) Nyeri
d) Timbul cairan vagina yang berbau
e) Luka dinding vagina akibat tekanan pegas diafragma
6) Indikasi
Sebelum alat kontrasepsi diafragma digunakan oleh klien, sebaiknya
petugas kesehatan mengkaji klien terlebih dahulu. Sehingga alat kontrasepsi
ini sesuai atau tidak digunakan oleh wanita tersebut.
Diafragma
Sesuai untuk klien yang: Tidak sesuai untuk klien yang:
Tidak mau atau tidak boleh menggunakan Mempunyai umur dan paritas serta masalah
metode kontrasepsi hormonal (perokok, kesehatan yang menyebabkan kehamilan
wanita di atas 35 tahun) resiko tinggi
Tidak menyukai metode yang diberikan oleh Terinfeksi saluran uretra
petugas kesehatan (AKDR)
Menyusui dan memerlukan kontrasepsi Tidak suka menyentuh alat kelaminnya
pendukung (vulva dan vagina)
Jarang melakukan hubungan seksual dengan Mempunyai riwayat sindrom syok karena
pasangannya keracunan
Ingin melindungi dari penyakit menular Ingin metode KB efektif
seksual
7) Kontraindikasi
a) Kelainan anatomis dari vagina,serviks dan uterus
(1) Prolapsus uteri
(2) Cystocele/rectocele yang besar
(3) Retroversi atau anteflexi uterus yang berlebihan
(4) Septum vagina
b) Infeksi traktus urinarius yang berulang-ulang
c) Alergi terhadap latex
d) Riwayat sindrom syok toksik
e) Nyeri pelvic/nyeri introitus yang sementara oleh sebab apapun
(PID,herpes,baru mengalami episiotomi,introitus yang sangat
sempit/ketat)
f) Post-partum (bayi aterm) 6-12 minggu
g) Ketidakmampuan calon akseptor atau pasangannya untuk mempelajari
dan melaksanakan tehnik insersi yang benar.
8) Jenis – jenis Kontrasepsi Diafragma
a) Flat spring (Diafragma pegas datar)
Jenis ini cocok untuk vagina normal dan disarankan untuk pemakaian
pertama kali. Memiliki pegas jam yang kuat dan mudah dipasang.
b) Coil spring (Diafragma pegas kumparan)
Jenis ini cocok untuk wanita yang vaginanya kencang dan peka
terhadap tekanan. Jenis ini memiliki pegas kumparan spiral dan jauh
lebih lunak dari pegas datar.
c) Arching spring
Jenis ini bermanfaat pada dinding vagina yang tampak kendur atau
panjang dan posisi serviks menyebabkan pemasangan sulit. Tipe ini
merupakan kombinasi dari flat spring dan coil spring, dan
menimbulkan tekanan kuat pada dinding vagina.
Intra Uterin Device (IUD) / AKDR adalah suatu benda kecil dari plastic lentur,
kebanyakan mempunyai lilitan tembaga yang dimasukkan kedalam rahim.
Kontrasepsi ini sangat efektif digunakan bagi ibu yang tidak boleh menggunakan
kontrasepsi yang mengandung hormon dan merupakan kontrasepsi jangka panjang
8 -10 tahun.
1) Cara Kerja
a) Menghambat kemampuan sperma masuk tuba fallopi.
b) Mencegah implantasi telur dalam uterus.
c) Mencegah sperma dan ovum bertemu.
2) Kelebihan
a) Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
b) Meningkatkan kenyamanan hubungan seksual.
c) Tidak mempengaruhi ASI.
d) Metode jangka panjang.
e) Dapat digunakan sampai menopouse.
3) Kekurangan
a) Menstruasi yang lebih banyak dan lebih lama.
b) Infeksi dapat terjadi saat pemasangan yang tidak steril.
c) Ekspulsi ( IUD yang keluar atau terlepas dari rongga rahim ).
d) Perdarahan spoting ( bercak – bercak ).
e) Kadang – kadang nyeri haid yang hebat, perlu tenaga terlatih untuk
memasangan dan membuka IUD.
f) Dapat terjadi pembuahan di luar endometrium
4) Angka Keberhasilan
Angka kegagalan pada tahun pertama 2,2%
5) Efek Samping
Efek samping adalah akibat yang ditimbulkan atau reaksi yang disebabkan
oleh benda asing yang masuk kedalam tubuh dan tidak diharapkan. Efek
samping IUD : Haid lebih banyak dan lama, Saat haid terasa sakit,
Perdarahan spoting , Terjadinya pedarahan yang banyak, dan Kehamilan
insitu
6) Indikasi
Wanita yang menginginkan kontrasepsi jangka panjang. Multigravida.
Wanita yang mengalami kesulitan menggunakan kontrasepsi lain.
7) Kontraindikasi
Wanita yang sedang hamil, Wanita yang sedang menderita infeksi alat
genitalia. Perdarahan vagina yang tidak diketahui, wanita yang tidak dapat
menggunakan kontrasepsi IUD, anita yang menderita PMS. Wanita yang
pernah menderita infeksi rahim, dan wanita yang pernah mengalami
pedarahan yang hebat.
8) Jenis – jenis IUD
Menurut Speroff 2003 jenis IUD ada beberapa macam yaitu :
a) Lippes lopp yang terbuat dari plastic, berbentuk huruf S.
b) TCU – 380A adalah alat yang berbentuk T, yang dililit tembaga pada
lengan horizontal dan lilitan tembaga memiliki inti perak pada batang.
c) Sof – T adalah IUD tembaga yang berbentuk mirip rongga uterus.
Multiload 375, kawat tembaga yang dililit pada batangnya dan berbentuk
2/3 lingkaran elips.
d) Nova T mempunyai inti perak pada kawat tembaganya pada batang dan
sebuah lengkung besar pada ujung bawah.
3. KB HORMONAL
Kontrasepsi Hormonal adalah upaya untuk mengontrol kehamilan
menggunakan hormone. Beberapa metode kontrasepsi hormonal yang umum
dilakukan antara lain pil mini, implant, suntikan. Hormon yang dilibatkan dalam jenis
kontrasepsi ini adalah estrogen, progesterone, serta gabungan keduanya ( esterogen +
progesterone = progestin) sifat khas kontrasepsi hormonal sebagai berikut :
a Komponen estrogen yang menyebabkan mudah tersingung, tegang, retensi air dan
garam, BB bertambah, menimbulkan nyeri kepala, perdarahan banyak saat
menstruasi, meningkatkan pengeluaran keputihan, menimbulakan perlunakan
serviks
b Komponen progesteron menyebabkan payudara tegang, akne, kulit dan rambut
kering, menstruasi berkurang, kaki dan tangan sering kram, liang senggama kering
1) Kelebihan
a) Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
b) Tidak mengganggu hubungan seksual
c) Siklus haid teratur, tidak terjadi nyeri haid
d) Dapat digunakan jangka panjang selama wanita itu ingin
menggunakannya
e) Mudah diberhentikan setiap saat dan kesuburan akan kembali setelah
diberhentikan
f) Untuk kontrasepsi darurat
2) Kekurangan
a) Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari
b) Mual, terutama pada 3 bulan pertama
c) Perdarahan bercak/spotting terutama 3 bulan pertama
d) Nyeri payudara, BB mengalami kenaikan, tidak untuk wanita menyusui
e) Meningkatkan TD
3) Angka Keberhasilan
g) KB pil oral kombinasi memiliki efektifitas yang tinggi.
4) Efek Samping
a) Afektif dan reversible
b) Harus diminum setiap hari
c) Efek samping yang serius jarang terjadi
d) Efek samping yang sering timbul yaitu mual dan bercak perdarahan atau
spotting
e) Tidak dianjurkan pada wanita yang sedang menyusui
f) Dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat
5) Indikasi
Pada prinsipnya hampir semua ibu boleh menggunakan pil kombinasi
a) Usia reproduksi
b) Telah memiliki anak / pun yang belum memiliki anak
c) Gemuk/kurus
d) Mengingkari metode kontrasepsi dengan efektivitas tinggi
e) Setelah melahirkan dan menyusui
f) Setelah melahirkan 6 bulan yang tidak memberikan ASI eksklusif
sedangkan semua cara kontrasepsi yang dianjurkan tidak ada yang cocok
pada ibu tersebut.
g) Pasca keguguran
h) Anemi karena haid berlebihan
i) Nyeri haid hebat
j) Siklus haid tidak teratur
k) Riwayat kehamilan ektopik
l) Kelainan payudara jinak
m) Kencing manis tanpa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah, mata dan
syaraf
n) Penyakit tyroid, penyakit radang panggul., endometriosis, tumor
ovarium jinak.
o) Menderita tuberculosis (kecuali yang menggunakan rifhampisin.
p) Varises vena
6) Kontraindikasi
Kontraindikasi menggunakan pil kombinasi
a) Hamil / dicurigai hamil
b) Menyusui eksklusif
c) Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya
d) Penyakit hati akut/hepatitis
e) Perokok dengan usia lebih dari 35 tahun
f) Riwayat penyakit jantung, stroke atau tekanan darah lebih dari 180/110
mm
g) Riwayat gangguan faktor pembekuan darah / DM 20 tahun
h) Kanker payudara / dicurigai kanker PD
i) Migran dan gejala neurologik fokal (epilepsi/riwayat epilepsi)
j) Tidak dapat menggunakan pil secara teratur / setiap hari
7) Jenis-jenis pil oral kombinasi, yaitu :
a) Monofasik : Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen/progestin dalam dosis yang sama dengan 7 tablet
tanpa hormon aktif
b) Bifasik : Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon
aktif estrogen/progestin dengan dua dosis yang berbeda dengan 7 tablet
tanpa hormon aktif
c) Trifasik : Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen/progestin dengan tiga dosis yang berbeda dengan
7 tablet tanpa hormon aktif
b. Suntik
1) Suntik progestin
Merupakan metoda kontrasepsi yang efektif, aman, dapat dipakai oleh
semua WUS, kembalinya ke kesuburan lebih lambat (4 bulan), cocok untuk
masa laktasi karena tidak mempengaruhi ASI.
a) Cara Kerja
Hormon progestin sintetik disuntikkan ke dalam otot yang kemudian
menyebar sedikit demi sedikit melalui peredaran darah. Mencegah
terjadinya kehamilan dengan menghambat ovulasi, endometrium menjadi
tipis dan atrofi, dan lendir serviks menjadi sangat pekat sehingga tidak
dapat dilalui oleh spermatozoa.
b) Kelebihan
(1) Tidak mempengaruhi hubungan suami istri
(2) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak pada penyakit
jantung
(3) Tidak berpengaruh terhadap ASI
c) Kekurangan
(1) Sering ditemukan gangguan haid seperti spotting, siklus memanjang
dan memendek
(2) Klien bergantung pelayanan kesehatan dan tidak dapat dihentikan
sewaktu-waktu
(3) Peningkatan BB dan terlambanya kembali ke kesuburan setelah
penghentian pemakaian
d) Angka Keberhasilan
KB suntik progestin sangat efektif untuk pencegahan kehamilan jangka
panjang.
Efektivitas teoritik: 0,25 kehamilan / 100 pemakai / tahun (DMPA)
Efektivitas praktek: 1 kehamilan / 100 pemakai / tahun (DMPA)
e) Efek Samping
(1) Amenorhea
(2) Perdarahan tidak teratur/spotting
(3) Meningkat/menurunnya Berat Badan
f) Indikasi
(1) Usia reproduksi
(2) Telah memiliki anak/belum
(3) Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dengan efektivitas yang
tinggi
(4) Menyusui ASI
(5) Setelah melahirkan anak dan tidak menyusui
(6) Setelah abortus atau keguguran
(7) Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi
(8) Perokok
(9) Tekanan darah <180/110mmHg, memiliki masalah pembekuan darah
atau anemia bulan sabit
(10) Menggunakan obat-obat epilepsi (fenitoin dan barbiturat) atau obat
tuberculosis (rifampisin)
(11) Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen
(12) Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
(13) Anemia defisiensi besi
(14) Mendekati menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan
kontrasepsi yang mengandung estrogen
g) Kontraindikasi
(a) Tidak boleh dipakai apabila diduga adanya kehamilan atau perdarahan
abnormal dari uterus yang belum diketahui diagnosisnya
(b) Tidak diberikan kalau ada riwayat keganasan
(c) Narices yang luas atau kelainan kardiovaskuler lainnya.
(d) Penyakit hepar
h) Jenis-jenis suntik progestin
(1) DMPA mengandung 150 mg DMPAyang diberikan setiap 3 bulan
dengan cara disuntikkan IM
(2) Depo Noristerat yang mengandung 200 mg Noretindron Enantat
dengan cara disuntikan IM dalam
2) Suntik kombinasi
Merupakan jenis suntikan yang terdiri atas 25 mg Depo
Medroksiprogesteron Asetat 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi IM
1 bulan sekali
a) Cara Kerja
Pemberian hormon progestin akan menyebabkan pengentalan mukus
serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma. Hormon
tersebut juga mencegah pematangan dan pelepasan sel telur. Endometrium
menjadi tipis dan atrofi dengan berkurangnya aktifitas kelenjar. Selain itu
akan merangsang timbulnya haid setiap bulan
b) Kelebihan
(1) Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak mempengaruhi hubungan
suami istri
(2) Tidak diperlukan pemeriksaan dalam dan metode jangka panjang
(3) Efek samping yang kecil
(4) Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
c) Kekurangan
(1) Terjadi perubahan pola haid, apotting, perdarahan sela sampai 10 hari
(2) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan
(3) Ketergantungan terhadap pelayanan kesehatan
(4) Peningkatan BB dan terlambat kembali kesuburannya
d) Angka Keberhasilan
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara, macam-macam suntikan
tersebut telah dibuktikan sangat baik, dengan angka kegagalan kurang dari
0,1 % per 100 wanita selama tahun pertama penggunaan.
e) Indikasi
(1) Usia reproduksi
(2) Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak
(3) Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi
(4) Menyusui ASI pascapersalinan lebih dari 6 bulan
(5) Pascapersalinan dan tidak menyusui
(6) Anemia
(7) Nyeri haid hebat
(8) Haid teratur
(9) Riwayat kehamilan ektopik
(10) Sering menggunakan pil kontrasepsi
f) Kontraindikasi
(1) Hamil atau diduga hamil
(2) Menyusui di bawah 6 minggu pascapersalinan
(3) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
(4) Penyakit hati akut
(5) Usia lebih dari 35 tahun yang merokok
(6) Riwayat penyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan darah tinggi
(lebih dari 180/110 mmHg)
(7) Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau
migraine
(8) Keganasan payudara
Implant adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam bawah kulit, yang
memiliki keefektivitas yang cukup tinggi, dan merupakan kontrasepsi jangka
panjang 5 tahun serta efek perdarahan lebih ringan tidak menaikan tekanan darah.
Sangat efektif bagi ibu yang tidak boleh menggunakan obat yang mengandung
estrogen.
1) Cara Kerja
Mekanisme kerja implant adalah dapat menekan ovulasi, membuat getah
serviks menjadi kental, membuat endometrium tidak siap menerima
kehamilan. Dengan konsep kerjanya adalah progesteron dapat mengahalangi
pengeluaran LH sehingga tidak terjadi ovulasi dan menyebabkan situasi
endometrium tidak siap menjadi tempat nidasi.
2) Kelebihan
Keuntungan kontrasepsi implant adalah dipasang selama 5 tahun, control
medis ringan, dapat dilayani di daerah pedesaan, penyulit tidak terlalu
tingggi, biaya ringan.
3) Kekurangan
Kerugian kontrasepsi implant adalah terjadi perdarahan bercak,
meningkatnya jumlah darah haid, berat badan bertambah, menimbulkan acne,
dan membutuhkan tenaga yang ahli untuk memasang dan membukanya.
4) Angka Keberhasilan
Efektivitas teoritik: 0,3 kehamilan / 100 pemakai / tahun
Efektifitas praktik: 0,3 kehamilan / 100 pemakai / tahun
5) Efek Samping
Efek samping kontrasepsi implant adalah nyeri , gatal atau infeksi pada
tempat pemasangan, sakit kepala, mual, perubahan moot, perubahan berat
badan, jerawat, nyeri tekan pada payudara, rambut rontok. ( Everett. 2007)
6) Indikasi
Indikasi kontrasepsi implant adalah wanita usia subur, wanita yang ingin
kontrasepsi jangka panjang, ibu yang menyusui, pasca keguguran
7) Kontraindikasi
Kontra indikasi kontrasepsi implant adalah ibu yang hamil, perdarahan yang
tidak diketahui penyebabnya, adanya penyakit hati yang berat, obesitas dan
depresi.
8) Jenis-jenis suntik progestin
a) Norplan dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm,
dengan diameter 2,4 mm, yang di isi dengan 36 mg levonolgestrel
dengan lama kerjanya 5 tahun.
b) Implanon terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira – kira
40 mm, dan diameter 2 mm, yang di isi dengan 68 mg 3-keto-desogestrel
dan lama kerjanya 3 tahun.
c) Jedena dan indoplan Terdiri dari 2 batang yang di isi dengan 75 mg
levonolgester dengan lama kerjanya 3 tahun. (Saifuddin. 2003. hlm PK-
15 )
4. KB KIMIA
Alat Kontrasepsi Kimiawi ( Spermisida )
2) Cream / jelly
5. KONTRASEPSI MANTAP
a. Tubektomi /MOW ( Medik Operasi Wanita )
Hidayati, Ratna. 2009. Metode dan Tekhnik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Salemba
Medika: Jakarta.
Arum, DNS dan sujiyatini. 2009. Panduan Lengakap Pelayanan KB Terkini. Mitra Cendikia
Press: Yogyakarta.
Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Trans Info Media: Jakarta.
Lampiran II
EVALUASI
PERTANYAAN:
Jawablah pertnyaan ini dengan singkat dan jelas :
1. Apa itu kontrasepsi ?
2. Sebutkan jenis- jenis kontrasepsi ?
3. Apa saja keuntungan menggunakan KB pil, suntik dan IUD ?
4. Apa saja kekurangan menggunakan KB pil, suntik dan IUD ?
5. Apa saja efek samping meggunakan kondom ?
JAWABAN:
1. Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan intim. Alat
ini atau cara ini sifat tidak permanen dan memungkinkan pasangan untuk
mendapatkan anak apabila diinginkan. Ada berbagai macam jenis Alat Kontrasepsi
yang tersedia di pasaran yang dapat dibeli dengan bebas.
2. Jenis- jenis kontrasepsi : KB Hormonal (pil oral kombinasi, suntik dan implant), KB
Non Hormonal (AKDR/ IUD, kondom), KB tanpa memakai alat apapun (coitus
interuptus, kalender dan MAL), Kontrasepsi Mantap (Vasektomi dan Tubektomi)
3. Keuntungan KB Pil :
a. Memiliki efektifitas yang tinggi
b. Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
c. Tidak mengganggu hubungan seksual
d. Siklus haid teratur, tidak terjadi nyeri haid
e. Dapat digunakan jangka panjang selama wanita itu ingin menggunakannya
f. Mudah diberhentikan setiap saat dan kesuburan akan kembali setelah
diberhentikan
g. Untuk kontrasepsi darurat
Keuntungan KB Suntik :
a Sangat efektif untuk pencegahan kehamilan jangka panjang
b Tidak mempengaruhi hubungan suami istri
c Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak pada penyakit jantung
d Tidak berpengaruh terhadap ASI
Keuntungan KB IUD :
a Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
b Meningkatkan kenyamanan hubungan seksual.
c Tidak mempengaruhi ASI.
d Metode jangka panjang.
e Dapat digunakan sampai menopouse.
4. Kekurangan KB Pil
a. Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari
b. Mual, terutama pada 3 bulan pertama
c. Perdarahan bercak/spotting terutama 3 bulan pertama
d. Nyeri payudara, BB mengalami kenaikan, tidak untuk wanita menyusui
e. Meningkatkan TD
Kekurangan KB Suntik
a Terjadi perubahan pola haid, apotting, perdarahan sela sampai 10 hari
b Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan
c Ketergantungan terhadap pelayanan kesehatan
d Peningkatan BB dan terlambat kembali kesuburannya
Kekurangan KB IUD
a Menstruasi menjadi lebih lama dan banyak
b Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama)
c Perdarahan irreguler (spotting) di antara menstruasi
d Saat haid lebih sakit
5. Efek samping kondom
a Kondom rusak atau bocor sebelum berhubungan
b Alergi
c Mengurangi kenikmatan hubungan seksual