Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia rentan dengan penyakit. Penyebabnya bisa beragam, salah satu
yang sering dijumpai adalah virus, yakni mikroba yang bersifat parasit dengan
ukuran mikroskopik dan cenderung bekerja dengan cara menginfeksi inangnya.
Virus berasal dari bahasa Yunani venom yang berarti racun. Virus merupakan
suatu partikel yang masih diperdebatkan statusnya apakah ia termasuk makhluk
hidup atau benda mati. Virus dianggap benda mati karena ia dapat dikristalkan,
sedangkan virus dikatakan benda hidup, karena virus dapat memperbanyak diri
(replikasi) dalam tubuh inang. Para ahli biologi terus mengungkap hakikat virus
ini sehingga akhirnya partikel tersebut dikelompokkan sebagai makhluk hidup
dalam dunia tersendiri yaitu virus.
Virus merupakan organisme non-seluler, karena ia tidak memilki
kelengkapan seperti sitoplasma, organel sel, dan tidak bisa membelah diri sendiri.
Secara umum virus merupakan partikel tersusun atas elemen genetik yang
mengandung salah satu asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) atau
asam ribonukleat (RNA) yang dapat berada dalam dua kondisi yang berbeda,
yaitu secara intraseluler dalam tubuh inang dan ekstraseluler di luar tubuh inang.
Partikel virus secara keseluruhan ketika berada di luar inang yang terdiri
dari asam nukleat yang dikelilingi oleh protein dikenal dengan nama virion.
Virion tidak melakukan aktivitas biosinteis dan reproduksi. Pada saat virion
memasuki sel inang, baru kemudian akan terjadi proses reproduksi. Virus ketika
memasuki sel inang akan mengambil alih aktivitas inang untuk menghasilkan
komponen-komponen pembentuk virus.
Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat.
Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-
perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau
bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris
sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
Perubahan yang diakibatkannya tidak membahayakan bagi sel atau bahkan
bersifat menguntungkan. Dalam beberapa kasus, virus dapat bertindak sebagai
agen penyakit atau sebagai agen pewaris sifat tergantung dari sel-sel inangnya dan
kondisi lingkungan.
Pada akhir abad ke-20 seluruh masyarakat dunia terhentak dan mengalami
kecemasan yang luar biasa karena hadirnya sang pembunuh yang melumpuhkan
system pertahanan tubuh manusia. Pembunuh tersebut bagaikan makhluk halus,
yang siap merengut nyawa seseorang. Makhluk asing tersebut yang kemudian
dikenal sebagai penyebab penyakit AIDS (Aquired Immunodefisiensi Syndrome).
Selanjutnya muncul berbagai penyakit seperti, penyakit saluran pernafasan akut
SARS (Severe Acute Respiratory syndrome) dan dewasa ini disusul dengan
munculnya penyakit Flu burung (Avian influenza). Setelah diungkap dengan
berbagai penelitian, ternyata penyakit mematikan tersebut disebabkan oleh sejenis
organisme ultramikroskopis yang disebut sebagai virus. Telah puluhan ribu orang
meninggal dunia akibat serangan makhluk ajaib tersebut. Makhluk sejenis apakah
virus tersebut ? Kenapa bisa membunuh banyak orang? Dalam Bab ini kita akan
membahas lebih dalam tentang ciri-ciri dan sifat virus.
C. TUJUAN MASALAH
Pada dasarnya, ada beberapa sifat umum dari virus yang dapat
membedakannya dari bakteri, mengingat bahwa kedua organisme ini sering
disamakan. Berikut ini adalah sifat-sifat virus :
1. Virus merupakan makhluk hidup peralihan antara benda mati atau benda
hidup. Disebut sebagai benda mati karena virus dapat dikristalkan dan tidak
mengandung protoplasma, sedangkan disebut sebagai makhluk hidup karena
dapat berkembang biak dan memiliki asam nukleat
2. Virus hanya dapat hidup pada organisme yang hidup saja, virus juga dapat
melekatkan dirinya pada permukaan sel hidup atau organisme
3. Virus juga dapat mengenali inangnya dengan suatu mekanisme lock and key,
atau dengan kata lain seperti kunci dan anak kunci.
Adapun sifat – sifat khusus virus menurut Lwoff, Home dan Tournier
(1966) adalah :
1. Bahan genetic virus terdiri dari asam ribonukleat (RNA) atau asam
deoksiribonukleat (DNA), akan tetapi bukan gabungan dari kedua jenis asam
nukleat tersebut.
2. Struktur virus secara relative sangat sederhana, yaitu dari pembungkus yang
mengelilingi atau melindungi asam nukleat.
3. Virus mengadakan reproduksi hanya dalam sel hidup, yaitu dalam nucleus,
sitoplasma atau di dalam keduanya dan tidak mengadakan kegiatan
metabolisme jika berada di luar sel hidup.
4. Virus tidak membelah diri dengan cara pembelahan biner. Partikel virus baru
dibentuk dengan suatu proses biosintesis majemuk yang dimulai dengan
pemecahan suatu partikel virus infektif menjadi lapisan protein pelindung dan
komponen asam nukleat infektif.
5. Asam nukleat partikel virus yang menginfeksi sel mengambil alih kekuasaan
dan pengawasan system enzim hospesnya, sehingga selaras dengan proses
sintesis asam nukleat dan protein virus.
6. Virus yang menginfeksi sel mempergunakan ribosom sel hospes untuk
keperluan metabolismenya.
7. Komponen – komponen virus dibentuk secara terpisah dan baru digabung di
dalam sel hospes tidak lama setelah dibebaskan.
8. Selama proses pembebasan, beberapa partikel virus mendapat selubung luar
yang mengandung lipid, protein, dan bahan – bahan lain yang sebagian berasal
dari sel hospes.
9. Partikel virus lengkap disebut Virion dan terdiri dari inti asam nukleat yang
dikelilingi lapisan protein yang bersifat antigenic yang disebut kapsid dengan
atau tanpa selubung di luar kapsid.
1. Virus Bakteri
Virus bakteri adalah virus yang sel inangnya adalah sel bakteri. Virus
bakteri disebut juga bakteriofage atau fage (Latin, phage = memakan). Virus
bakteri mengandung materi genetik berupa DNA
2. Virus Mikroorganisme Eukariot
Virus mikroorganisme eukariot adalah virus yang sel inangnya berupa
mikroorganisme yang tergolong eukariot. Virus ini terutama mengandung
RNA. Virus yang menyerang jamur disebut Mycovirus.
3. Virus Tumbuhan
Virus tumbuhan adalah virus yang sel inangnya adalah sel tumbuhan.
Virus tumbuhan sebagian besar mengandung RNA.
4. Virus Hewan
Virus hewan adalah virus yang sel inangnya adalah sel hewan atau sel
manusia. Virus hewan mengandung RNA atau DNA.
E. PARASITISME VIRUS
Jika bakteriofag menginfeksikan genomnya ke dalam sel inang, maka
virus hewan diselubungi oleh endositosis atau, jika terbungkus membran,
menyatu dengan plasmalema inang dan melepaskan inti nukleoproteinnya ke
dalam sel. Beberapa virus (misalnya virus polio), mempunyai tempat-tempat
reseptor yang khas pada sel inangnya, yang memungkinkannya masuk. Setelah
di dalam, biasanya genom tersebut mula-mula ditrskripsi oleh enzim inang
tetapi kemudian biasanya enzim yang tersandi oleh virus akan mengambil alih.
Sintesis sel inang biasanya berhenti, genom virus bereplikasi dan kapsomer
disintesis sebelum menjadi virion dewasa.
Virus biasanya mengkode suatu enzim yang diproduksi terakhir, merobek
plasma membran inang (tahap lisis) dan melepaskan keturunan infektif; atau
dapat pula genom virus terintegrasi ke dalam kromsom inang dan bereplikasi
bersamanya (provirus). Banyak genom eukariota mempunyai komponen
provirus. Kadang-kadang hal ini mengakibatkan transformasi neoplastik sel
melalui sintesis protein biasanya hanya diproduksi selama penggandaan virus.
Virus tumor DNA mencakup adenovirus dan papavavirus; virus tumor DNA
terbungkus dan mencakup beberapa retrovirus (contohnya virus sarkoma rous).
F. REPRODUKSI VIRUS
Virus selama reproduksi selalu berada di dalam tubuh organisme inang ,
karena ditubuh inang itulah dia mendapatkan seperangkat penyusun tubuhnya
berupa kapsid yang tersusun atas protein yang tidak bisa susun sendiri yang
hanya bisa diambil dari tubuh mahkluk hidup
Didalam proses reproduksi di dalam tubuh inang itu ada dua keputusan
yang diambil berupa dua macam siklus hidup, yaitu siklus litik ataukah siklus
lisogenik.
Virus bereproduksi dengan menginfeksi organisme lain dengan
memasukan DNA atau RNAnya saja. Ada 2 siklus yang terjadi pada virus
ketika menginfeksi organisme lain(e.coli):
1. Siklus Litik
Disebut siklus litik karena ketika pada fase pembebasan membran plasma
bakteri akan lisis/pecah, berikut fase-fase pada siklus ini:
a. Fase adsorpsi
Tahap absorbsi (pelekatan) adalah saat partikel virus (virion) melekat pada sel
yang diinfeksi. Tempat pelekatan virus pada sel inang terjadi pada reseptor
(protein khusus pada membran plasma sel inang yang mengenali virus).
b. Fase penetrasi/injeksi
Fase ini adalah fase virus merusak membran plasma bakteri dengan enzim
lisozim yang dipunyanya.Kemudian setelah membran tersebut
terhidrolisis/rusak barulah virus memasukan DNA/RNAnya kedalam tubuh
inang.
c. Fase sintesis
Fase dimana terjadinya membentukan DNA/RNA baru virus oleh DNA dan
RNA bakteri.
d. Fase replikasi
e. Fase Perakitan
Fase ini terjadi perakitan fag-fag baru. tahap penyusunan asam nukleat dan
protein virus menjadi partikel virus yang utuh.
f. Fase pembebasan
Setelah sejumlah fag-fag baru terbentuk kemudian membran plasma bakteri
pecah dan virus-virus tersebut keluar kemudian berpencar dan menginfeksi
organisme lainya.
2. Siklus Lisogenik
Siklus lisogenik dalam virologi merupakan siklus reproduksi virus selain
siklus litik. Tahapan dari siklus ini hampir sama dengan siklus litik,
perbedaannya yaitu sel inangnya tidak hancur tetapi disisipi oleh asam nukleat
dari virus. Tahap penyisipan tersebut kemudian membentuk provirus.
Siklus lisogenik secara umum mempunyai tiga tahap, yaitu adsorpsi dan
penetrasi, penyisipan gen virus dan pembelahan sel inang.
Tahap siklus:
a. Adsorpsi dan penetrasi
Virus menempel pada permukaan sel inang dengan reseptor protein yang
spesifik lalu menghancurkan membran sel dengan enzim lisozim, virus
melakukan penetrasi pada sel inang dengan menyuntikkan materi genetik yang
terdapat pada asam nukleatnya kedalam sel.
b. Penyisipan gen virus
Asam nukleat dari virus yang telah menembus sitoplasma sel inang
kemudian akan menyisip kedalam asam nukleat sel inang, tahap penyisipan
tersebut kemudian akan membentuk provirus (pada bakteriofage disebut
profage). Sebelum terjadi pembelahan sel, kromosom dan provirus akan
bereplikasi.
c. Pembelahan sel inang
Sel inang yang telah disisipi kemudian melakukan pembelahan, provirus
yang telah bereplikasi akan diberikan kepada sel anakan dan siklus inipun akan
kembali berulang sehingga sel yang memiliki profage menjadi sangat banyak.
Hubungan dengan siklus litik
Provirus yang baru dapat memasuki keadaan Litik dalam kondisi
lingkungan yang tepat tetapi kemungkinannya sangat kecil. Kemungkinan
akan bertambah besar apabila diberi agen penginduksi.
G. KLASIFIKASI VIRUS
Untuk saat ini, klasifikasi virus yang penting hanya dari tingkat famili ke
bawah. Semua famili virus memiliki akhiran – viridae , misalnya
Poxviridae
Herpesviridae
Parvoviridae
Retroviridae
Anggota-anggota famili Picornaviridae umumnya ditularkan melalui jalur
faecal/oral dan melalui udara.
Genus memiliki nama dengan akhiran – virus . Misalnya, famili
Picornaviridae terdiri dari 5 genus:
Genus Enterovirus misalnya poliovirus 1, 2, 3
Genus Cardiovirus misalnya mengovirus
Genus Rhinovirus misalnya Rhinovirus 1a
Genus Apthovirus misalnya FMDV-C
Genus Hepatovirus misalnya virus Hepatitits A
Definisi `spesies’ merupakan hal yang paling penting, namun sulit
dilakukan untuk virus. Penentuan spesies virus mengandung unsur subyektif.
Sebagai contoh, genus Lentivirus terdiri dari banyak spesies yang berbeda,
termasuk:
HIV-1, Human Immunodeficiency Virus 1
HIV-2, Human Immunodeficiency Virus 2
SIV, Simian Immunodeficiency Virus
FIV, Feline Immunodeficiency Virus
BIV, Bovine Immunodeficiency Virus
Visna (domba)
EIAV (kuda)
CAEV (kambing)
a. Common influenza
Common influenza atau biasa disebut flu adalah penyakit yang disebabkan
oleh virus, yang disebut virus influenza. Virus influenza sangat mudah
menular dan ditularkan oleh si penderita melalui udara. Virus ini menyerang
saluran pernafasan sehingga si penderita mengalami kesulitan bernafas. Gejala
yang timbul akibat influenza adalah pilek, demam, pusing, batuk kering hingga
batuk berdahak, kerongkongan gatal, hidung mampet, meler, bersin-bersin
hingga hidung memerah, badan terasa pegal-pegal.
b. Kanker leher rahim
Kanker leher rahim yang hanya menyerang wanita adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus, yaitu virus human pappiloma virus (HPV) onkogen.
Virus ini termasuk virus ganas karena mengalami pembelahan dengan sangat
cepat, tidak terkendali dan tanpa disadari. Karena tanpa disadari biasanya si
penderita baru menyadari pada stadium lanjut. Kanker leher lahir disebut
“silent killer”. Kanker leher lahir ini tidak menunjukkan gejala yang khas pada
stadium awal, namun pada stadium lanjut dapat dikenali dengan gejala;
keputihan yang tidak biasa, pendarahan post coitus, pendarahan setelah
menopause, mengeluarkan cairan kekuningan, berbau dan bercampur nanah.
c. Ebola
Ebola adalah penyakit yang disebabkan oleh virus ebola. Penyakit ini
sangat mengerikan karena tubuh si penderita akan mengalami pendarahan di
seluruh tubuh pasien. Gejala yang lain adalah; demam, muntah, diare dan
badan terasa sakit. Penyakit ebola adalah penyakit paling mematikan dengan
kesempatan hidup bagi pasien adalah 0%, penderita ebola tidak dapat
diselamatkan dan bisa langsung meninggal dalam jangka waktu siklus 6
hingga 20 hari. Penularan penyakit ini melalui kontak langsung antara kulit
dengan kulit. Belum ditemukan obat atau vaksin untuk penyakit ebola.
d. Avian influenza
Avian influenza atau flu burung adalah penyakit yang disebabkan oleh
virus influenza tipe A jenis H5N1 yang ditularkan oleh unggas dan menyerang
manusia. Negara di Asia dikonfirmasi paling mudah terinfeksi virus H5N1.
Virus H5N1 merupakan virus yang ganas dan mematikan, delapan dari sepuluh
penderita flu burung tidak dapat diselamatkan. Pemerintah menetapkan aksi
tanggap darurat terhadap virus H5N1 untuk mencegah terjangkitnya virus ini.
Gejala flu burung adalah; demam tinggi, keluhan pernafasan dan bisa pula
sakit perut. Penderita flu burung biasanya telah melakukan kontak langsung
dengan unggas yang terinfeksi virus H5N1.
e. SARS
SARS adalah penyakit sindrom saluran pernafasan akut yang disebabkan
oleh virus, yaitu virus SARS. Penyakit ini pertama kali muncul di provinsi
Guangdong, Tiongkok dan kemudian merebak menjadi sebuah wabah ke
beberapa negara melalui bandara dimana terdapat banyak orang dari berbagai
negara. SARS dapat dikenali dengan beberapa gejala seperti; demam tinggi di
atas 38 derajat celcius, batuk, radang tenggorokan, gejala gastrointestinal,
badan terasa pegal atau myalgia dan gejala yang lainnya. SARS dapat diobati
dan dapat disembuhkan.
f. Cacar air
Cacar air adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, yang disebut virus
varicella-zoster. Cacar hanya mengidap manusia sekali selama hidup.
Disarankan untuk menjaga kekebalan tubuh untuk menghindari virus ini.
Gejalanya adalah; demam, pilek, lemah, letih, lesu dan kemudian muncul ruam
kemerahan di tubuh berisi cairan. Cacar air ini akan sembuh dengan
sendirinya, jangan berusaha untuk memecah cacar air tersebut, karena akan
meninggalkan bekas luka. Penderita hendaknya dikarantina agar tidak
menulari orang lain, dan usahakan tetap mandi agar terhindar kuman dan
bakteri yang berkembang biak pada kulit.
g. Herpes
Herpes adalah penyakit yang disebabkan oleh virus herpes simpleks.
Herpes dapat menyerang kulit, mulut dan alat kelamin (herpes genetalis).
Herpes dikenal dengan penyakit radang pada kulit yang ditandai dengan ruam
kemerahan dengan gelembung-gelembung berisi air yang mengelompok.
Herpes menular melalui kontak langsung atau melalui bersin, batuk, pakaian
yang terkena cairan dari herpes. Cara menangani herpes adalah menjaga agar
gelembung tersebut tidak pecah agar tidak mejnadi jalan masuknya kuman
atau bakteri.
h. Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis A, B, non
A dan non B. Hepatitis dikenal dengan penyakit kuning atau liver karena virus
ini menyerang hati. Penyebab penyakit hepatitis adalah terinfeksi virus, adanya
gangguan metabolisme tubuh, mengkonsumsi alkohol, autoimun, komplikasi
karena penyakit lain, terlalu banyak dan sering mengkonsumsi obat-obatan dll.
i. Polio
Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, yang disebut polivirus.
Polio menyebabkan kelumpuhan bagian tubuh, terutama pada kaki. Virus ini
masuk melalui mulut kemudian menginfeksi saluran usus, masuk melalui
aliran darah dan menyerang saraf pusat hingga menyebabkan kelumpuhan
permanen dalam hitungan jam. Balita berusia 3 hingga 5 tahun rawan terserang
polia, karena sistem imunitas balita belum sekuat orang dewasa. Polio menular
melalui kontak antar manusia, feces yang terkontaminasi virus
j. AIDS
AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus). AIDS dikenal sebagai berbagai gejala dan infeksi
yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh. Atau dengan kata lain,
apabila seseorang terjangkit virus HIV, maka orang tersebut tidak memiliki
sistem kekebalan tubuh, sehingga jika si penderita terkena flu atau penyakit
lain maka akan sulit sekali untuk sembuh. AIDS adalah penyakit yang
mematikan dan belum ada obat atau vaksinnya. AIDS berasal dari Afrika Sub-
Sahara. Gejala dari penderita AIDS adalah; demam, berkeringat di malam hari,
mengalami pembengkakan kelenjar, lemah, berat badan yang terus mengalami
penurunan. AIDS dapat ditularkan melalui hubungan seksual, air mani, cairan
vagina, ASI, transfusi darah, lapisan kulit dalam (membran mukosa), jarum
suntik. Kemungkinan kesempatan hidup penderita AIDS adalah 0% alias tidak
mungkin.
2. Penyakit yang disebabkan virus pada hewan
Karena virus menggunakan jalur metabolik vital dalam sel inang untuk
meniru, mereka sulit untuk menghilangkan tanpa menggunakan obat yang
menimbulkan efek toksik untuk host sel pada umumnya. Pendekatan medis
yang paling efektif untuk penyakit virus vaksinasi pencegahan untuk
memberikan kekebalan terhadap infeksi, dan obat antivirus yang selektif
mengganggu replikasi virus.
Vaksin
Vaksinasi adalah cara yang murah dan efektif untuk mencegah infeksi oleh
virus. Vaksin yang digunakan untuk mencegah infeksi virus jauh sebelum
penemuan virus yang sebenarnya. Penggunaan mereka telah menghasilkan
penurunan dramatis dalam morbiditas (penyakit) dan mortalitas (kematian)
yang berhubungan dengan infeksi virus seperti polio, campak, gondok dan
rubela. Infeksi cacar telah diberantas. Vaksin yang tersedia untuk mencegah
infeksi virus selama tiga belas manusia, dan lebih banyak digunakan untuk
mencegah infeksi virus hewan. Vaksin dapat terdiri dari virus hidup yang
dilemahkan atau dibunuh, atau protein virus (antigen). Vaksin hidup berisi
bentuk lemah dari virus yang menyebabkan penyakit. Virus seperti ini disebut
dilemahkan. Vaksin hidup dapat berbahaya apabila diberikan pada orang
dengan kekebalan lemah, (yang digambarkan sebagai immunocompromised),
karena dalam orang-orang ini, virus yang lemah dapat menyebabkan penyakit
asli. Bioteknologi dan teknik rekayasa genetik yang digunakan untuk
memproduksi vaksin subunit. Vaksin ini hanya menggunakan protein kapsid
virus. Vaksin hepatitis B adalah contoh dari jenis vaksin. Vaksin subunit yang
aman untuk pasien immunocompromised karena mereka tidak dapat
menyebabkan penyakit. Virus vaksin demam kuning, strain hidup yang
dilemahkan disebut 17D, mungkin vaksin yang paling aman dan paling efektif
yang pernah dihasilkan.
Obat antivirus