Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Disusun Oleh :
P2.06.20.2.15.019
1. Pengertian
Ambulans adalah kendaraan transportasi gawat darurat medis khusus orang
sakit atau cedera yang digunakan untuk membawanya dari satu tempat ke tempat lain
guna perawatan lebih lanjut. Istilah Ambulans digunakan menerangkan kendaraan
yang digunakan untuk membawa peralatan medis kepada pasien di luar rumah sakit
atau memindahkan pasien ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Kendaraan ini
dilengkapi dengan sirene dan lampu berwarna merah dan biru gawat darurat agar
dapat menembus kemacetan lalu lintas.
Kendaraan ini merupakan salah satu prioritas di lalu lintas dan memiliki hak
untuk melanggar peraturan lalu lintas seperti menerobos lampu merah, melawan arah,
dan melalui lajur bahu jalan, dan sudah dijelaskan dalam Undang-Undang
Perlalulintasan bahwa kendaraan seperti Ambulans dan kendaraan gawat darurat yang
lainnya harus diberi kenyamanan dan diberi lintasan untuk di jalan raya guna
menyelamatkan nyawa.
Istilah Ambulans berasal dari bahasa Latin Ambulare berarti berjalan atau
bergerak yang merujuk pada perawatan saat pasien dipindahkan dengan kendaraan.
Istilah ini awalnya mengartikan rumah sakit bergerak yang dipakai dalam militer pada
masa itu. Kendaraan Puskesmas Keliling juga merupakan kendaraan Ambulans yang
memiliki tugas dan kegunaan yang sama sebagai transportasi kendaraan medis
kesehatan gawat darurat dan untuk mengangkut orang cedera atau sakit ke tempat
perawatan.
Mobil Jenazah pada keadaan membawa jenazah dan membunyikan sirene dan
menyalakan lampu-lampu darurat juga wajib di beri laluan selayaknya kendaraan
darurat. Ini dikarenakan jenazah mempunyai prioritas utama untuk sampai kepada
rumah duka atau kuburan dengan cepat.
2. Sejarah Ambulan
Pada abad kesebelas, ambulan sudah dikenal dan dipakai oleh prajurit
Kerajaan Inggris, pada masa pemerintahan Raja Willian I. Pada saat itu, ambulance
dipakai untuk mengangkut tentara yang terluka akibat perang, yang berupa tandu yang
kedua ujungnya ditarik oleh seekor kuda.
Nama ambulance mulai dikenal pada abad kelimabelas. Pada waktu itu, Ratu
Isabella dari Spanyol memerintahkan untuk membuat tandu di atas kereta kuda yang
diberi peneduh kain. Kereta kuda tersebut diberi nama "Ambulancias". Tandu di atas
kereta kuda yang mirip dengan kemah berjalan ini digunakan untuk mengangkut
perajurit yang terluka pada waktu terjadinya Perang Salib.
Pada tahun 1810, seorang dokter bedah dari Perancis yang bernama dr.
Dominique Jean Laney, menciptakan bentuk ambulance baru, yaitu berupa kereta
roda dua yang ditarik oleh seekor kuda, bentuknya berupa rumah kotak, yang
dilengkapi dengan ventilasi dan berkasur. Oleh dr. Dominique Jean Laney kereta kuda
ini diberi nama Flying Ambulance.
Tentara Amerika pada perang Meksiko tahun 1863, menggunakan ambulance
dalam bentuk kereta yang memiliki lantai yang bisa ditarik keluar untuk memudahkan
dalam mengangkut dan memindahkan prajurit yang terluka. Ambulance ini dilengkapi
dengan selimut, brandy, spun kecil, sepotong besi persulfat, dan kayu penahan pasien.
Pada Perang Dunia Pertama, ambulance sudah mengalami modifikasi. Tidak
lagi ditarik oleh kuda atau tenaga manusia, melainkan sudah ditarik dengan sepeda
atau sepeda bermotor.
Pada tahun 1930, untuk pertama kalinya ambulance diperkenalkan dalam
bentuk berbentuk kendaraan roda empat, sehingga mobil ambulance ini dapat
digunakan untuk mengangkut prajurit yang terluka akibat perang.
Pada awal mulainya pecah Perang Dunia Kedua, tahun 1937, dr. Hess
Eisenhard dari Ohio, Amerika menyempurnakan bentuk ambulance seperti yang
sering kita lihat sekarang ini, yaitu mobil ambulance dengan dilengkapi tandu khusus
pasien, di sampingnya diberi beberapa kursi untuk menjaga dan mengurus pasien
selama perjalanan dari dan menuju rumah sakit, serta dilengkapi dengan lampu sirene
yang diletakkan di atas mobil ambulance.
Dengan semakin majunya dunia kedokteran, saat ini mobil ambulance tidak
lagi hanya berisi tandu, tapi sudah dimodifikasi dengan berbagai peralatan kedokteran
yang modern, sehingga lebih memudahkan dalam perawatan pasien selama di jalan
sebelum mendapatkan perawatan yang lebih intensif di rumah sakit.
3. Hak-Hak Kendaraan Gawat Darurat Yang Sedang Melaksanakan Tugas Di
Lalu-Lintas
Penjelasan dari: Pasal 134 dan 135 UU No 22 tahun 2009 mengenai prioritas
dan hak kendaraan gawat darurat di lalulintas sebagai berikut: "Hak utama kendaraan
tertentu Tidak memberikan prioritas jalan bagi kendaraan bermotor memiliki hak
utama yang menggunakan peringatan dengan bunyi dan sinar dan/atau yang dikawal
oleh petugas Polri : a. Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan
tugas; b. Ambulans yang mengangkut orang sakit; c. Kendaraan untuk memberikan
pertolongan pada kecalakaan lalu lintas; d. Kendaraan pimpinan Lembaga Negara
Republik Indonesia; e. Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga
internasional yang menjadi tamu negara;". Dari penjelasan tersebut, diprioritaskan
kendaraan-kendaraan yang telah disebut untuk diberi laluan aman dan cepat di jalan
raya. Ketentuannya yaitu:
a. Ambulans, Pemadam Kebakaran, dan Kendaraan Polisi yang sedang membunyikan
sirene dan lampu-lampu di jalanan wajib diberi jalan dan lintasan aman guna
sampai pada tujuan dengan selamat, dimana pengemudi lainya harus minggir
ataupun berhenti di tepi jalan dan beri haluan aman.
b. Ketiga kendaraan darurat tersebut mempunyai keistimewaan untuk bisa melanggar
rambu-rambu lalulintas seperti melawan arus lalu-lintas, menerobos lampu merah,
melewati jalur busway, dll pada kondisi darurat dan tidak boleh di ganggu oleh
pengemudi lainya.
c. Seluruh pengemudi lalu-lintas yang melihat dan mendengar sirene atau lampu-
lampu dari kendaraan darurat tersebut wajib berusaha memberi jalan walaupun
pada kondisi kemacetan lalulintas. Jika tidak memungkinkan, pengemudi wajib
berusaha semaksimal mungkin untuk minggir dan memberi jalan.
d. Dilarang keras menghadang, mengabaikan, dan mengganggu perjalanan ketiga
kendaraan darurat tersebut dalam melaksanakan tugas untuk menyelamatkan
nyawa.
e. Selain keperluan tertentu, dilarang membuntuti atau mengikuti ketiga kendaraan
darurat tersebut dalam melaksanakan tugas guna melewati kemacetan atau cari
jalan cepat, karena dapat membahayakan dan menyelakai kendaraan darurat
tersebut jika terjadi rem mendadak, dll.
4. Standar Fisik, Perlengkapan Ambulans Gawat Darurat Medik
a. Landasan Hukum :
Kepmekes No. 0152/YanMed/RSKS/1987, tentang Standarisasi Kendaraan
Pelayanan Medik. Kepmenkes No 143/Menkes-kesos/SK/II/2001, tentang
Standarisasi Kendaraan Pelayanan Medik. Diperlukan standarisasi perlengkapan
umum dan medik pada kendaraan ambulans AGDT, khususnya untuk keseragaman
dan peningkatan mutu pelayaan rujukan kegawatdaruratan medik.
Yang diatur dalam Kepmenkes adalah jenis kendaraan :
1) Ambulance transportasi
a) Tujuan Penggunaan :
Pengangkutan penderita yang tidak memerlukan perawatan khusus/
tindakan darurat untuk menyelamatkan nyawa dan diperkirakan tidak akan
timbul kegawatan selama dalam perjalanan.
b) Persyaratan Kendaraan :
Teknis
Kendaraan roda empat atau lebih dengan suspensi lunak
Warna kendaraan : putih (DKI warna hijau lapis )
Tanda pengenal kendaraan : di depan - gawat darurat/ emergency,
disamping kanan dan kiri
tertulis : ambulans dan logo : bintang enam biru dan ular tongkat.
Ruang penderita mudah dicapai dari tempat pengemudi
Tempat duduk bagi petugas dan keluarga di ruangan penderita
Dilengkapi sabuk pengaman untuk petugas dan penderita
Ruangan penderita cukup luas untuk sekurang-kurangnya satu tandu
Ruangan penderita berhubungan langsung dengan tempat pengemudi
Gantungan infus terletak sekurangnya 90 sm di atas tempat penderita
Stop kontak khusus 12 V DC di ruang penderita
Lampu ruangan secukupnya/bukan neon, dan lampu sorot yang dapat
digerakan
Lemari obat dan peralatan
Penyimpan air bersih 20 liter, wastafel dan penampungan air limbah
Sirine dua nada
Lampu rotator warna merah dan biru, di tengah atas kendaraan
Radio komunikasi dan atau radio genggam di ruang kemudi
Tersedia peta wilayah
Buku petunjuk pemeliharaan semua alat berbahasa Indonesia
Tanda pengenal ambulans transportasi dari bahan pemantul sinar
Kendaraan mudah dibersihkan, lantai landai dan batas dinding dengan
lantai tidak menyudut
Dapat membawa inkubator transport
Persyaratan lain sesuai peraturan perundangan yang berlaku
Medis
Tabung oksigen dengan peralatannya
Alat penghisap cairan/lendir 12 Volt DC
Peralatan medis PPGD (tensimeter dengan manset anak-dewasa, dll)
Obat-obatan sederhana, cairan infus secukupnya
Petugas
1 (satu) supir dengan kemampuan BHD (bantuan hidup dasar) dan
berkomunikasi
1 (satu) perawat dengan kemampuan PPGD
Tata tertib
Sewaktu menuju tempat penderita boleh menghidupkan sirine dan
rotator
Selama mengangkut penderita hanya menggunakan lampu rotator .
Mematuhi semua peraturan lalu lintas
Kecepatan kendaraan maksimum 40 km di jalan biasa, 80 km di jalan
bebas hambatan.
Petugas membuat/ mengisi laporan selama perjalanan yang disebut
dengan lembar catatan
penderita yang mencakup identitas, waktu dan keadaan penderita setiap
15 menit.
Petugas memakai seragam awak ambulans dengan identitas yang jelas.
2) Ambulance gawat darurat
a) Tujuan Penggunaan :
Pertolongan Penderita Gawat Darurat Pra Rumah Sakit
Pengangkutan penderita gawat darurat yang sudah distabilkan dari lokasi
kejadian ke tempat tindakan definitif atau ke Rumah Sakit
Sebagai kendaraan transport rujukan.
b) Persyaratan :
Teknis Kendaraan
Kendaraan roda empat atau lebih dengan suspensi lunak
Warna kendaraan : kuning muda
Tanda pengenal kendaraan : di depan - gawat darurat/ emergency,
disamping kanan dan kiri
tertulis : Ambulans dan logo : Star of Life, bintang enam biru dan ular
tongkat.
Menggunakan pengatur udara AC dengan pengendali di ruang
pengemudi.
Pintu belakang dapat dibuka ke arah atas.
Ruang penderita tidak dipisahkan dari ruang pengemudi
Tempat duduk petugas di ruang penderita dapat diatur/ dilipat
Dilengkapi sabuk pengaman bagi pengemudi dan pasien
Ruang penderita cukup luas untuk sekurangnya dua tandu. Tandu dapat
dilipat.
Ruang penderita cukup tinggi sehingga petugas dapat berdiri tegak untuk
melakukan tindakan
Gantungan infus terletak sekurang-kurangnya 90 sm di atas tempat
penderita
Stop kontak khusus 12 V DC di ruang penderita
Lampu ruangan secukupnya/ bukan neon dan lampu sorot yang dapat
digerakan
Meja yang dapat dilipat
Lemari obat dan peralatan
Tersedia peta wilayah dan detailnya
Penyimpan air bersih 20 liter, wastafel dan penampungan air limbah
Sirine dua nada
Lampu rotator warna merah dan biru
Radio komunikasi dan telepon genggam di ruang kemudi
Buku petunjuk pemeliharaan semua alat berbahasa Indonesia
Peralatan rescue
Lemari obat dan peralatan
Tanda pengenal dari bahan pemantul sinar
Peta wilayah setempat – Jabotabek
Persyaratan lain menurut perundangan yang berlaku
Lemari es/ freezer, atau kotak pendingin.
Medis
Tabung oksigen dengan peralatan bagi 2 orang
Peralatan medis PPGD
Alat resusitasi manual/automatic lengkap bagi dewasa dan anak/ bayi
Suction pump manual dan listrik 12 V DC
Peralatan monitor jantung dan nafas
Alat monitor dan diagnostik
Peralatan defibrilator untuk anak dan dewasa
Minor surgery set
Obat-obatan gawat darurat dan cairan infus secukupnya
Entonok
Kantung mayat
Sarung tangan disposable
Sepatu boot
Petugas
1 (satu) pengemudi berkemampuan PPGD dan berkomunikasi
1 (satu) perawat berkemampuan PPGD
1 (satu) dokter berkemampuan PPGD atau ATLS/ACLS
Tata tertib berkendara
Saat menuju ke tempat penderita boleh menghidupkan sirine dan lampu
rotator. Selama mengangkut penderita hanya lampu rotator yang
dihidupkan
Mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku
Kecepatan kendaraan kurang dari 40 km di jalan biasa, 80 km di jalan
bebas hambatan.
Petugas membuat/ mengisi laporan selama perjalanan yang disebut
dengan lembar catatan
penderita yang mencakup identitas, waktu dan keadaan penderita setiap
15 menit.
Petugas memakai seragam ambulans dengan identitas yang jelas.
3) Ambulans rumah sakit lapangan
a) Tujuan Penggunaan :
Merupakan gabungan beberapa ambulans gawat darurat dan ambulans
pelayanan medik bergerak.
Sehari-hari berfungsi sebagai ambulans gawat darurat
b) Persyaratan :
Teknis Kendaraan
Kendaraan roda empat atau lebih dengan suspensi lunak
Warna kendaraan : kuning muda
Tanda pengenal kendaraan : di depan - gawat darurat/ emergency,
disamping kanan dan kiri atas
tanda : Ambulans dan logo : Star of Life, bintang enam biru dan ular
tongkat.
Kendaraan menggunakan pengatur udara AC dengan pengendali di
ruang pengemudi.
Pintu belakang dapat dibuka ke arah atas.
Ruang penderita tidak dipisahkan dari ruang pengemudi
Tempat duduk petugas di ruang penderita dapat diatur/ dilipat
Dilengkapi sabuk pengaman bagi pengemudi dan pasien
Ruang penderita cukup luas untuk sekurangnya dua tandu. Tandu dapat
dilipat.
Ruang penderita cukup tinggi sehingga petugas dapat berdiri tegak untuk
melakukan tindakan
Gantungan infus terletak sekurang-kurangnya 90 sm di atas tempat
penderita
Stop kontak khusus 12 V DC di ruang penderita
Lampu ruangan secukupnya, bukan neon dan lampu sorot yang dapat
digerakan
Meja yang dapat dilipat
Lemari obat dan peralatan
Penyimpan air bersih 20 liter, wastafel dan penampungan air limbah
Sirine dua nada
Lampu rotator warna merah dan biru terletak di atap sepertiga depan.
Radio komunikasi dan telepon genggam di ruang kemudi
Buku petunjuk pemeliharaan semua alat berbahasa Indonesia
Peralatan rescue
Lemari obat dan peralatan
Tanda pengenal dari bahan pemantul sinar
Peta wilayah setempat – Jabotabek dan detailnya
Persyaratan lain menurut perundangan yang berlaku
Lemari es/ freezer, atau kotak pendingin.
Medis
Tabung oksigen dengan peralatan bagi 2 orang
Peralatan medis PPGD
Alat resusitasi manual/automatic lengkap bagi dewasa dan anak/ bayi
Suction pump manual dan listrik 12 V DC
Peralatan monitor jantung dan nafas
Alat monitor dan diagnostik
Peralatan defibrilator untuk anak dan dewasa
Minor surgery set
Obat-obatan gawat darurat dan cairan infus secukupnya
Kantung mayat
Sarung tangan disposable
Sepatu boot
Petugas
1 (satu) pengemudi berkemampuan PPGD dan berkomunikasi
1 (satu) perawat berkemampuan PPGD BTLS/BCLS
1 (satu) dokter berkemampuan PPGD atau ATLS/ACLS
Tata tertib
Saat menuju ke tempat penderita boleh menghidupkan sirine dan lampu
rotator
Selama mengangkut penderita hanya lampu rotator yang dihidupkan
Mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku
Kecepatan kendaraan kurang dari 40 km di jalan biasa, 80 km di jalan
bebas hambatan.
Petugas membuat/ mengisi laporan selama perjalanan yang disebut
dengan lembar catatan
penderita yang mencakup identitas, waktu dan keadaan penderita setiap
15 menit.
Petugas memakai seragam ambulans dengan identitas yang jelas.
4) Ambulans pelayanan medik bergerak
a) Tujuan Penggunaan :
Melaksanakan salah satu upaya pelayanan medik di lapangan
Digunakan sebagai ambulans transport.
b) Persyaratan
Teknis Kendaraan
Kendaraan roda empat atau lebih dengan suspensi lunak.
Berbentuk kontainer dan berfungsi sebagai poliklinik
Warna kendaraan : kuning muda
Tanda pengenal kendaraan : di depan - gawat darurat/ emergency,
disamping kanan dan kiri atas
tanda : Poliklinik dan logo : Star of Life, bintang enam biru dan ular
tongkat.
Sirine satu atau dua nada
Lampu rotator warna merah dan biru di atap sepetiga depan
Kendaraan berpengatur udara /AC dengan pengendali di ruang
pengemudi.
Ruang kerja cukup luas dan atap tinggi sehingga petugas dapat berdiri
untuk melakukan
tindakan dan gantungan infus tinggi sehingga cairan infus dapat menetes
dengan lancar.
Meja kerja yang dapat dilipat
Tempat duduk petugas di ruang periksa yang dapat diatur/ dilipat
Dilengkapi sabuk pengaman bagi pengemudi dan penderita
Tempat tidur atau tandu dapat dilipat sekurangnya untuk satu pasien.
Stop kontak khusus 12 V DC di ruang penderita
Generator 220/240 Volt AC dengan peralatannya, dan alih tegangan arus
Lampu ruangan secukupnya, bukan neon dan lampu sorot yang dapat
digerakan
Lemari obat dan peralatan
Kapasitas penyimpanan air bersih 20 liter, wastafel dan penampungan air
limbah
Radio komunikasi dan telepon genggam di ruang kemudi
Peralatan rescue
Peta wilayah setempat – Jabotabek ,
Persyaratan lain menurut perundangan yang berlaku
Lemari es/ freezer, atau kotak pendingin.
Medis
Tabung oksigen dengan peralatan.
Peralatan medis PPGD (terlampir)
Alat resusitasi manual/automatic lengkap bagi dewasa dan anak/ bayi
Suction pump manual dan listrik 12 V DC
Obat-obatan gawat darurat dan cairan infus secukupnya
Sarung tangan disposable
Sepatu boot
Petugas
1 (satu) pengemudi berkemampuan PPGD dan berkomunikasi
Perawat berkemampuan PPGD dengan jumlah sesuai kebutuhan
Paramedis lain sesuai kebutuhan
Dokter berkemampuan PPGD atau ATLS/ACLS
Tata tertib berkendara
Bila sangat dibutuhkan boleh menghidupkan sirine
Selama berangkat ke tujuan dan pulang, lampu rotator boleh dihidupkan
Mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku
Kecepatan kendaraan kurang dari 40 km di jalan biasa, 80 km di jalan
bebas hambatan.
Petugas membuat/ mengisi laporan catatan penderita.
Petugas memakai seragam ambulans dengan identitas yang jelas.
5) Ambulance gawat darurat medik sepeda motor.
a) Tujuan Penggunaan :
Pertolongan Penderita Gawat Darurat pra Rumah Sakit, sebagai kendaraan
pendahulu.
b) Persyaratan
Teknis Kendaraan
Kendaraan roda dua, bahan bakar minyak/ bensin
Silinder 100 cc atau lebih
Warna kendaraan : kuning muda – hijau
Tempat duduk dua orang
Sirine satu atau dua nada
Lampu rotator warna biru
Radio komunikasi atau radio genggam
Helmet, jaket dengan identitas dibuat dari bahan pemancar cahaya
Tanda pengenal tertulis gawat darurat/ Emergency dan logo : Star of
Life, bintang enam biru dan ular tongkat.
Medis
Tabung oksigen dengan peralatan.
Alat resusitasi manual/automatic lengkap bagi dewasa dan anak/ bayi
Alat pertolongan luka (terlampir)
Obat-obatan gawat darurat dan cairan infus secukupnya
Sarung tangan disposable
Sepatu boot
Petugas
2 (dua) orang perawat berkemampuan PPGD dan yang mempunyai SIM
C sebagai pengemudi.
Tata tertib berkendara
Bila sangat dibutuhkan boleh menghidupkan sirine
Selama berangkat ke tujuan dan pulang, lampu rotator boleh dihidupkan
Mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku
Kecepatan kendaraan kurang dari 40 km di jalan biasa, 80 km di jalan
bebas hambatan.
Petugas membuat/ mengisi laporan catatan penderita.
Petugas memakai seragam ambulans dengan identitas yang jelas.
6) Kerta Jenazah.
a) Tujuan Penggunaan :
Merupakan kendaraan yang digunakan khusus untuk mengangkut jenazah
b) Persyaratan Kendaraan :
Teknis
Kendaraan roda empat atau lebih dengan suspensi lunak
Warna kendaraan : hitam, di kanan-kiri bertulis : Kereta Jenazah
Dilengkapi sabuk pengaman bagi penumpang
Radio komunikasi dan telepon genggam di ruang kemudi
Lampu ruangan secukupnya, dan lampu sorot yang dapat digerakan
Sirine satu atau dua nada
Lampu rotator warna merah dan biru
Dapat mengangkut sekurangnya satu peti jenazah, dan ada sabuk
pengaman peti jenazah.
Ruang jenazah terpisah dari ruang kemudi.
Tempat duduk/ duduk lipat bagi sekurang-kurangnya 4 (empat) orang di
samping jenazah.
Penyimpan air bersih 20 liter, wastafel dan penampungan air limbah
Tanda pengenal kereta jenazah dari bahan pemantul sinar
Gantungan karangan bunga di depan, samping kiri dan kanan.
Persyaratan lain menurut perundangan yang berlaku
Petugas
1 (satu) pengemudi yang dapat berkomunikasi
1 (satu) pengawal jenazah atau lebih
Tata tertib berkendara
Sirine hanya digunakan saat bergerak dalam iringan jenazah dan
mematuhi peraturan lalau lintas
tentang konvoi
Bila tidak dalam iringan hanya boleh menghidupkan rotator.
Mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku
Kecepatan kendaraan kurang dari 40 km di jalan biasa, 80 km di jalan
bebas hambatan.