Sunteți pe pagina 1din 9

ASPEK BISNIIS DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

Prosedur Pendirian Bisnis

Untuk membentuk sebuah badan usaha kita harus melewati beberapa prosedur terlebih
dahulu. Kali ini mari kita diskusikan prosedur dan sedikit pengetahuan yang manyangkut
pendirian badan usaha atau bisnis. Sebelum melangkah lebih jauh, terlebih dahulu kita
definisikan apa itu badan usaha.

Badan Usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis dan ekonomis yang bertujuan mencari
laba atau keuntungan. Badan Usaha seringkali disamakan dengan perusahaan, walaupun pada
kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah lembaga sementara
perusahaan adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor produksi.

Adapun beberapa alasan pendirian suatu badan usaha adalah :

1. Untuk hidup,

2. Bebas dan tidak terikat,

3. Dorongan sosial,

4. Mendapat kekuasaan, atau

5. Melanjutkan usaha orang tua.

Faktor-faktor yang harus dihadapi atau diperhitungkan di dalam pendirian suatu badan usaha,
khususnya di bidang IT adalah :

1. Barang dan Jasa yang akan dijual

2. Pemasaran barang dan jasa

3. Penentuan harga

4. Pembelian

5. Kebutuhan Tenaga Kerja

6. Organisasi intern

7. Pembelanjaan

8. Jenis badan usaha yang akan dipilih, dll.

Di dalam pendirian suatu badan usaha, ada terdapat beberapa fungsi yang akan terlibat di
dalam bisnis-nya :

1. Manajemen: cara karyawan dan sumber-sumber lain digunakan oleh perusahaan.


2. Pemasaran: cara produk/jasa dikembangkan, diberi harga, didistribusikan dan
dipromosikan kepada pelanggan.

3. Keuangan: cara perusahaan mendapatkan dan menggunakan dana untuk operasi


bisnisnya.

4. Akuntansi: ringkasan dan analisis suatu kondisi keuangan suatu perusahaan.

5. Sistem Informasi: meliputi teknologi Informasi, masyarakat dan prosedur yang


bekerja sama untuk memberikan Informasi yang cocok kepada karyawan perusahaan
sehingga mereka dapat membuat keputusan bisnis.

Proses Pendirian Badan Usaha

1. Mengadakan rapat umum pemegang saham.

2. Dibuatkan akte notaris (nama-nama pendiri, komisaris, direksi, bidang usaha, tujuan
perusahaan didirikan).

3. Didaftarkan di pengadilan negeri (dokumen : izin domisili, surat tanda daftar


perusahaan (TDP), NPWP, bukti diri masing-masing).

4. Diberitahukan dalam lembaran negara (legalitas dari dept. kehakiman).

Perizinan pembuatan badan usaha perlu dirancang agar dalam pelaksanaan kegiatan, para
pelaku dunia usaha menyadari akan tanggung jawab dan tidak asal dalam melakukan praktik
kerja yang dapat merugikan orang lain atau bahkan Negara. Peraturan perizinan memliki
mata rantai prosedur yang panjangnya bergantung pada skala perusahaan yang akan
didirikan.

Berikut ini adalah prosedur-prosedur yang harus dilakukan dalam pendirian badan usaha
(bisnis) :

1. Tahapan pengurusan izin pendirian

Bagi perusahaan skala besar hal ini menjadi prinsip yang tidak boleh dihilangkan demi
kemajuan dan pengakuan atas perusahaan yang bersangkutan. Hasil akhir pada tahapan ini
adalah sebuah izin prinsip yang dikenal dengan Letter of Intent yang dapat berupa izin
sementara, izin tetap hinga izin perluasan. Untk beerapa jenis perusahaan misalnya, sole
distributor dari sebuah merek dagang, Letter of Intent akan memberi turunan berupa Letter of
Appointment sebagai bentuk surat perjanjian keagenan yang merupakan izin perluasan jika
perusahaan ini memberi kesempatan pada perusahaan lain untuk mendistribusikan barang
yang diproduksi.

Berikut ini adalah dokumen yang diperlukan :

 Tanda Daftar Perusahaan (TDP);

 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);


 Bukti diri.

Selain itu terdapat beberapa Izin perusahaan lainnya yang harus dipenuhi :

 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), diperoleh melalui Dep. Perdagangan.

 Surat Izin Usaha Industri (SIUI), diperoleh melalui Dep. Perindustrian.

 Izin Domisili.

 Izin Gangguan.

 Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

 Izin dari Departemen Teknis.

2. Tahapan pengesahan menjadi badan hukum

Tidak semua badan usaha mesti ber badan hukum. Akan tetapi setiap usaha yang memang
dimaksudkan untuk ekspansi atau berkembang menjadi berskala besar maka hal yang harus
dilakukan untuk mendapatkan izin atas kegiatan yang dilakukannya tidak boleh mengabaikan
hukum yang berlaku. Izin yang mengikat suatu bentuk usaha tertentu di Indonesia memang
terdapat lebih dari satu macam. Adapun pengakuan badan hukum bisa didasarkan pada Kitab
Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), hingga Undang-Undang Penanaman Modal Asing
(UU PMA).

3. Tahapan penggolongan menurut bidang yang dijalani

Badan usaha dikelompokkan kedalam berbagai jenis berdasarkan jenis bidang kegiatan yang
dijalani. Berkaitan dengan bidang tersebut, maka setiap pengurusan izin disesuaikan dengan
departemen yang membawahinya seperti kehutanan, pertambangan, perdagangan, pertanian
dsb.

4. Tahapan mendapatkan pengakuan, pengesahan dan izin dari departemen lain yang
terkait

Departemen tertentu yang berhubungan langsung dengan jenis kegiatan badan usaha akan
mengeluarkan izin. Namun diluar itu, badan usaha juga harus mendapatkan izin dari
departemen lain yang pada nantinya akan bersinggungan dengan operasional badan usaha
misalnya Departemen Perdagangan mengeluarkan izin pendirian industri pembuatan obat
berupa SIUP. Maka sebgai kelanjutannya, kegiatan ini harus mendapatkan sertifikasi juga
dari BP POM, Izin Gangguan atau HO dari Dinas Perizinan.

Kontrak Kerja

Defini kontrak kerja adalah suatu bentuk perjanjian kerja antara karyawan dan perusahaan.
Adapun isi kontrak kerja yaitu, hak dan kewajiban karyawan dan perusahaan selama terikat
hubungan kerja, yang ditandai dengan penandatanganan kontrak kerja tersebut oleh pimpinan
perusahaan dan karyawan.

Terdapat 3 sistem kontrak kerja, yaitu:

1. Perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT), karyawannya biasa disebut dengan karyawan
kontrak. Lamanya kontrak 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun. Masa kontrak bisa
diperpanjang dengan maksimal 2 tahun.

2. Perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT), karyawan dengan kontrak ini disebut
dengan karyawan permanent (tetap). Perjanjian kerja yang dibuat bersifat tetap. Pada
kontrak kerja ini, karyawan bisa langsung menjadi tetap/permanent atau melalui masa
percobaan kerja (probation) untuk paling lama 3 (tiga) bulan. Setelah lulus masa
percobaan, karyawan tersebut baru bisa menjadi karyawan tetap.

3. Untuk kontrak kerja melalui outsourcing, anda akan mengikuti hak dan kewajiban
perusahaan outsorcing, walaupun nantinya anda akan disalurkan ke perusahaan yang
menjadi klien perusahaan outsourcing, sehingga perjanjian yang dibuat adalah
perjanjian tidak langsung dengan tempat anda ditugaskan untuk bekerja. Sedangkan
untuk kontrak kerja langsung dengan perusahaan, anda mengikuti hak dan kewajiban
perusahaan tersebut.

Prosedur Pengadaan

Prosedur pengadaan terdiri dari prosedur pengadaan tenaga kerja dan prosedur pengadaan
barang dan jasa.

Prosedur Pengadaan Tenaga Kerja

Prosedur pengadaan tenaga kerja terdiri dari:

1. Perencanaan Tenaga Kerja

Perencanaan tenaga kerja adalah penentuan kuantitas dan kualitas tenaga kerja yang
dibutuhkan dan cara memenuhinya. Penentuan kuantitas dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu, time motion study dan peramalan tenaga kerja. Sedangkan penentuan kualitas dapat
dilakukan dengan Job Analysis. Job Analysis terbagi menjadi 2, yaitu Job Description dan
Job Specification/Job Requirement. Tujuan Job Analysis bagi perusahaan yang sudah lama
berdiri, yaitu untuk reorganisasi, penggantian pegawai, dan penerimaan pegawai baru.

2. Penarikan Tenaga Kerja

Penarikan tenaga kerja diperoleh dari 2 sumber, yaitu sumber internal dan sumber eksternal.

Sumber internal yaitu menarik tenaga kerja baru dari rekomendasi karyawan lama dan
nepotisme, berdasarkan sistem kekeluargaan, misalnya mempekerjakan anak, adik, dan
sebagainya. Keuntungan menarik tenaga kerja dari sumber internal yaitu lowongan cepat
terisi, tenaga kerja cepat menyesuaikan diri, dan semangat kerja meningkat. Namun,
kekurangannya adalah menghambat masuknya gagasan baru, terjadi konflik bila salah
penempatan jabatan, karakter lama terbawa terus, dan promosi yang salah mempengaruhi
efisiensi dan efektifitas. Tujuan menarik tenaga kerja dari sumber internal adalah untuk
meningkatkan semangat, menjaga kesetiaan, memberi motivasi, dan memberi penghargaan
atas prestasi.

Sumber eksternal yaitu menarik tenaga kerja baru dari lembaga tenaga kerja, lembaga
pendidikan, ataupun dari advertising, yaitu media cetak dan internet. Keuntungan menarik
tenaga kerja dari sumber eksternal adalah dapat meminimaslisasi kesalahan penempatan
jabatan, lebih berkualitas dan memperoleh ide baru/segar. Namun kekurangannya adalah
membutuhkan proses yang lama, biaya yang cukup besar, dan rasa tidak senang dari pegawai
lama. Tujuan menarik tenaga kerja dari sumber eksternal adalah untuk memperoleh
gagasan/ide baru dan mencegah persaingan yang negatif.

3. Seleksi Tenaga Kerja

Ada 5 tahapan dalam menyeleksi tenaga kerja, yaitu seleksi administrasi, tes kemampuan dan
psikologi, wawancara, tes kesehatan dan referensi (pengecekan). Terdapat dua pendekatan
untuk menyeleksi tenaga kerja, yaitu :

 Succecive Selection Process adalah seleksi yang dilaksanakan secara bertahap atau
sistem gugur.

 Compensatory Selection Process adalah seleksi dengan memberikan kesempatan yang


sama pada semua calon untuk mengikuti seluruh tahapan seleksi yang telah
ditentukan.

4. Penempatan Tenaga Kerja

Penempatan tenaga kerja adalah proses penentuan jabatan seseorang yang disesuaikan antara
kualifikasi yang bersangkutan dengan job specification-nya. Indikator kesalahan penempatan
tenaga kerja yaitu tenaga kerja yang tidak produktif, terjadi konflik, biaya yang tinggi dan
tingkat kecelakaan kerja tinggi.

Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa

Berdasarkan Keppres No. 80/2003 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa terdapat
beberapa metode pemilihan serta sistem penilaian kompetensi penyedia barang dan jasa.
secara umum jenis-jenis metode pemilihan penyedia barang dan jasa, yang antara lain :

1. Metode Pelelangan Umum

Metode pelelangan umum merupakan metoda pemilihan penyedia barang/jasa yang relatif
banyak dilakukan. Pelelangan umum dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara
luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum, sehingga
masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.
2. Pelelangan Terbatas

Pelelangan terbatas dilakukan jika pelelangan umum sulit dilaksanakan karena penyedia
barang/jasa yang mampu mengerjakan diyakini terbatas dan pekerjaannya kompleks, maka
dilakukan pelelangan terbatas. Pelelangan terbatas diumumkan secara luas melalui media
massa dan papan pengumuman resmi dengan mencantumkan penyedia barang/jasa yang telah
diyakini mampu, guna memberi kesempatan kepada penyedia barang/jasa lainnya yang
memenuhi kualifikasi.

3. Pemilihan Langsung

Pemilihan langsung merupakan pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan dengan


membandingkan sebanyak-banyaknya penawaran, sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawaran
dari penyedia barang/jasa yang telah lulus prakualifikasi serta dilakukan negosiasi baik teknis
maupun biaya serta harus diumumkan minimal melalui papan pengumuman resmi untuk
penerangan umum dan bila memungkinkan melalui internet.

4. Penunjukan Langsung

Berdasarkan ketentuan dalam Keppres No 80/2003 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan
Jasa, Penunjukan langsung dalam pengadaan barang/jasa dapat dilaksanakan dalam hal
memenuhi kriteria yang antara lain :

 Terjadi keadaan darurat untuk pertahanan negara, keamanan dan keselamatan


masyarakat yang pelaksanaan pekerjaannya tidak dapat ditunda, atau harus dilakukan
segera, termasuk penanganan darurat akibat bencana alam,

 Pekerjaan yang bersifat rahasia dan menyangkut pertahanan serta keamanan negara
yang ditetapkan oleh Presiden,

 Pekerjaan berskala kecil dengan nilai paket pekerjaan maksimum Rp. 50.000.000,

 Paket pekerjaan berupa pekerjaan/barang spesifik yang hanya dapat dilaksanakan oleh
satu penyedia barang/jasa, pabrikan, pemegang hak paten tertentu,

 Paket pekerjaan merupakan hasil produksi usaha kecil atau koperasi kecil atau
pengrajin industri kecil yang telah mempunyai pasar dan harga yang relatif stabil,

 Paket pekerjaan bersifat kompleks dan hanya dapat dilaksanakan dengan penggunaan
teknologi khusus dan/atau hanya ada satu penyedia barang/jasa yang mampu
mengaplikasikannya.

Kontak Bisnis

Definisi kontak bisnis adalah seseorang dalam sebuah perusahaan klien atau organisasi
lainnya yang lebih sering dihubungi dalam rangka keperluan bisnis.
Data kontak bisnis berfungsi untuk mengorganisasikan dan menyimpan informasi lengkap
mengenai koneksi, sehingga memudahkan dan mempercepat akses ke data penting dalam
rangka memelihara hubungan bisnis.

Pakta Integritas

Dalam Pasal 1 Keppres No.80/2003 mengenai pedoman pelaksanaan pengadaan barang dan
jasa pemerintah disebutkan bahwa yang dimaksud Pakta Integritas adalah surat pernyataan
yang ditandatangani oleh pengguna barang/ jasa/ panitia pengadaan/ pejabat pengadaan/
penyedia barang/ jasa, yang berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan KKN dalam
pelaksanaan pengadaan barang/jasa.

Pakta Integritas merupakan suatu bentuk kesepakatan tertulis mengenai tranparansi dan
pemberantasan korupsi dalam pengadaan barang dan jasa barang publik melalui dokumen-
dokumen yang terkait, yang ditandatangani kedua belah pihak, baik sektor publik maupun
penawar dari pihak swasta.

Tujuan Pakta Integritas :

Mendukung sektor publik untuk dapat menghasilkan barang dan jasa pada harga
bersaing tanpa adanya korupsi yang menyebabkan penyimpangan harga dalam
pengadaan barang dan jasa barang dan jasa.

Mendukung pihak penyedia pelayanan dari swasta agar dapat diperlakukan secara
transparan, dapat diperkirakan, dan dengan cara yang adil agar dapat terhindar dari
adanya upaya "suap" untuk mendapatkan kontrak dan hal ini pada akhirnya akan
dapat mengurangi biaya-biaya dan meningkatkan daya saing.

Contoh Pakta Integritas :


Manfaat Pakta Integritas bagi Institusi/Lembaga :

Melindungi para pimpinan, anggota komisi, sekretariat, dan karyawan dari tuduhan-
tuduhan suap.

Melindungi para pimpinan, anggota komisi, sekretariat, dan karyawan dari tindak
pidana korupsi yang dapat menyeret mereka ke penjara.

Pakta Integritas memungkinkan peserta lelang/kontraktor melaksanakan kontrak


pengadaan yang bebas suap.

Membantu Institusi/Lembaga mengurangi high cost economy.

Pakta Integritas membantu meningkatkan kredibilitas Institusi.

Pakta Integritas membantu meningkatkan barang/jasa instansi publik kepercayaan


masyarakat atas pengadaan.

Pakta Integritas membantu pelaksanaan program yang berkualitas dengan dukungan


logistik tepat mutu, tepat waktu, dan tepat biaya.

Dasar Hukum Pakta Integritas Di Indonesia :


TAP MPR No. VIII/2001 tentang keterbukaan informasibagi masyarakat dalam
rangka partisipasi masyarakat dalam pemberantasan korupsi.

Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 186 tahun 2002 tentang PETUNJUK
PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA KEPERLUAN
PEMILIHAN UMUM.

UNDANG-UNDANG No. 5 TAHUN 1999 tentang LARANGAN PRAKTEK


MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT. PASAL . 22

UNDANG-UNDANG PIDANA KORUPSI. NO.31/1999 tentang PEMBRANTASAN


TINDAK PIDANA KORUPSI.

UNDANG-UNDANG No. 30/2002 tentang KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK


PIDANA KORUPSI.

UNDANG-UNDANG No. 18/1999 Tentang PENGEMBANGAN INDUSTRI JASA


KONSTRUKSI.

UNDANG-UNDANG No.20/2001 tentang PERUBAHAN ATAS UNDANG-


UNDANG No. 31/1999 Tentang PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA
KORUPSI.

Kepres 80/2003 tentang Perubahan Kepres 18/2001 tentang Pedoman Pengadaan


Barang dan Jasa MODUL PAKTA INTEGRITAS & SISTEM PEMANTAUAN
(PELAKSANAAN BARANG DAN JASA ) DI INSTITUSI/ LEMBAGA PUBLIK

Sumber :

http://arizalferdiansyah.blogspot.com/2014/05/jelaskan-prosedur-pendirian-bisnis.html

https://komukblangsak.wordpress.com/2012/12/05/bab-ix-prosedur-pendirian-bisnis/

http://avi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/8359/Pendirian+Badan+Usaha.pdfnan, Izin
Reklame, dll.

http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Usaha

S-ar putea să vă placă și