Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien CKD disesuaikan dengan stadium penyakit
pasien tersebut (National Kidney Foundation, 2010). Tujuan utama penatalaksanaan pasien
CKD adalah untuk mempertahankan fungsi ginjal yang tersisa dan homeostasis tubuh selama
mungkin serta mencegah atau mengobati komplikasi (Smeltzer, 2001; Rubenstain dkk, 2007).
Terapi konservatif tidak dapat mengobati CKD namun dapat memperlambat progres dari
penyakit ini karena yang dibutuhkan adalah terapi penggantian ginjal baik dengan dialisis atau
transplantasi ginjal. Lima sasaran dalam manajemen medis CKD meliputi:
1. Untuk memelihara fungsi renal dan menunda dialisis dengan cara mengontrol proses
penyakit melalui kontrol tekanan darah (diet, kontrol berat badan dan obat-obatan) dan
mengurangi intake protein (pembatasan protein, menjaga intake protein sehari-hari dengan
nilai biologik tinggi < 50 gr), dan katabolisme (menyediakan kalori nonprotein yang adekuat
untuk mencegah atau mengurangi katabolisme)
2. Mengurangi manifestasi ekstra renal seperti pruritus , neurologik, perubahan hematologi,
penyakit kardiovaskuler
3. Meningkatkan kimiawi tubuh melalui dialisis, obat-obatan dan diet
4. Mempromosikan kualitas hidup pasien dan anggota keluarga (Black & Hawks, 2005)
Perencanaan tatalaksana pasien CKD dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya paling tepat diberikan sebelum terjadinya
penurunan GFR sehingga tidak terjadi perburukan fungsi ginjal. Selain itu, perlu juga dilakukan
pencegahan dan terapi terhadap kondisi komorbid dengan mengikuti dan mencatat penurunan
GFR yang terjadi. Perburukan fungsi ginjal dapat dicegah dengan mengurangi hiperfiltrasi
glomerulus, yaitu melalui pembatasan asupan protein dan terapi farmakologis guna mengurangi
hipertensi intraglomerulus. Pencegahan dan terapi terhadap penyakit kardiovaskular merupakan
hal yang penting mengingat 40-45 % kematian pada CKD disebabkan oleh penyakit
kardiovaskular ini. Pencegahan dan terapi penyakit kardiovaskular dapat dilakukan dengan
pengendalian diabetes, pengendalian hipertensi, pengendalian dislipidemia dan sebagainya.
Selain itu, perlu dilakukan pencegahan dan terapi terhadap komplikasi yang mungkin muncul
seperti anemia dan osteodistrofi renal (Suwitra, 2009).
Selain itu, menurut Reeves, Roux, Lockhart (2012) penatalaksanaan terhadap CKD
meliputi: