Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Oleh:
dr. Nurhasyimah
Pendamping:
JOMBANG
2018
LATAR BELAKANG Diare akut adalah perubahan konsistensi tinja yang terjadi tiba-tiba
akibat kandungan air di dalam tinja melebihi normal (10 ml/kg/hari),
menyebabkan peningkatan frekuensi defekasi lebih dari 3 x/hari),
umumnya berlangsung selama 7 hari dan biasanya sembuh sendiri
(10% melanjut hingga 14 hari). Diare persisten adalah diare akut
karena infeksi usus yang karena sesuatu sebab melanjut 14 hari atau
lebih.
Penambahan jumlah air di tinja disebabkan oleh
ketidakseimbangan proses fisiologis di usus besar dan halus yang
meliputi penyerapan ion, substrat organik, dan air. Diare akut pada
anak biasanya disebabkan oleh infeksi; namun beberapa kelainan juga
dapat menyebabkan hal ini; sindrom malabsorpsi dan berbagai
enteropati. Diare dengan onset akut biasanya self-limited; namun pada
infeksi akut dapat terjadi gejala yang memanjang. Komplikasi yang
paling sering pada diare akut adalah dehidrasi.
Di negara berkembang, rata-rata tiap anak di bawah usia 5 tahun
mengalami episode diare 3 x/tahun. Malnutrisi merupakan faktor risiko
tambahan untuk diare akut maupun melanjut.
Angka kematian per tahun di negara berkembang akibat diare
adalah sebesar 1,8 juta anak (usia < 5 tahun). Kematian disebabkan
oleh dehidrasi dan berbagai komplikasinya, sehingga koreksinya
adalah tujuan fundamental dalam penatalaksanaannya. Komplikasi
lainnya adalah abnormalitas elektrolit/mineral dan iritasi sekitar anus.
Episode diare secara klasik dibagi menjadi akut dan kronik (atau
persisten) berdasarkan durasinya. Diare akut didefinisikan sebagai
episode dengan onset akut dan berlangsung tidak lebih dari 14 hari.
Diare persisten atau kronik berlangsung lebih dari 14 hari. Pembagian
ini, didukung oleh WHO, tidak hanya memiliki implikasi untuk
klasifikasi atau epidemiologi namun juga untuk praktik karena diare
yang berlangsung lama sering memiliki penyebab, penanganan dan
prognosis yang berbeda.
Keluhan Utama
BAB cair 6x
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dibawa ibunya dengan keluhan BAB cair tanpa
lendir dan darah sudah 3 hari, frekuensi 6x, demam, tidak mual,
tidak muntah, sudah tidak diberi ASI, buang air kecil sesuai
dengan cairan yang diminum, dan tidak merasa kehausan.
Disertai demam sumer. Sehari-hari, anak minum susu formula.
Hygiene pasien bisa dikatakan baik.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah mengalami BAB cair ±3 bulan yang lalu
Riwayat Sosial
Di rumah pasien tinggal bersama kedua orang tua dan satu
adiknya, di rumah hanya pasien yang mengalami hal seperti ini,
Riwayat Penyakit Keluarga
- Penyakit Keturunan : -
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Tampak sakit ringan
2. Kesadaran : Compos mentis, GCS 4-5-6
3. Tanda-tanda vital
Suhu badan : 37,1 C (aksilar)
Nadi : 80 x/mnt regular
Pernapasan : 18 x/m
4. Status Generalis
Mata
Konjungtiva anemis - -
Sclera icterus - -
Edema palpebra - -
Mata cekung - -
Mata merah dan berair - -
Hidung
Pernapasan cuping hidung -
Deviasi septum -
Sekret (+/+)
Perdarahan (-/-)
Telinga
Normotia + +
Sekret - -
Mulut
Mukosa bibir Lembab
Sianosis -
Stomatitis -
Tonsil T3/T3
Faring Hiperemis -
Thorax
Inspeksi Gerak dada simetris, retraksi dada ( -)
Perkusi Sonor
Palpasi Tidak terdapat nyeri tekan
Auskultasi Bunyi paru vesikular (+/+), ronkhi (-/-),
wheezing (-/-)
Bunyi jantung I dan II murni, regular, murmur
(-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi Distensi (-), Scar (-)
Auskultasi BU (+) normal
Perkusi Tympani
Palpasi Supel, nyeri tekan (-)
Turgor Kulit Baik, kembali dalam waktu < 2 detik
Diagnosis
Diagnosa : Diare akut tanpa dehidrasi
Edukasi:
Perilaku hidup bersih dan sehat
Pemberian ASI dan makanan sesuai usia
Pemberian oralit dan minum yang banyak (rehidrasi) juntuk
mencegah terjadi dehidrasi
Hindari pemberian anti diare
Komentar/Umpan Balik :
Peserta Pendamping