Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
A. Administrasi Manajemen :
STRUKTUR INSTRUMEN
1. STANDAR
3. ELEMEN PENILAIAN
4.TELUSUR
- Sasaran
- Materi Telusur
5. DOKUMEN
- Dokumen Di Puskesmas
STANDAR :
5 KRITERIA:
- proaktif
6 KRITERIA
1.2.5. Mekanisme kerja, komunikasi dan koordinasi dalam memberikan pelayanan serta upaya
2 KRITERIA
1.3.2. Evaluasi meliputi pengumpunan data dan analisis thd indikator kinerja Puskesmas
Bab II
Kepemimpinan & Manajemen Puskesmas
( KMP )
6 STANDAR
5 KRITERIA :
2 KRITERIA :
17 KRITERIA
2.3.5 Kewajiban untuk orientasi bagi karyawan baru, Ka Pusk, PJ & Pelaksana program
2.3.6 Penetapan visi, misi, tujuan, tata nilai dalam pengelolaan puskesmas
2.3.7 Arah strategi dalam penyelenggaraan puskesmas pengorganisasian tiap program
2.3.14 Pengelolaan jejaring dan jaringan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
2 KRITERIA
-PERILAKU
- KRITERIA
1 KRITERIA
2.6.1 Penanggung jawab dan program kerja monitoring fungsi, pemeliharaan, perbaikan
Bab III
Peningkatan Mutu Puskesmas
( PMP )
7 KRITERIA:
1. Penanggung jawab manajemen mutu, tugas tanggung jawab dan wewenang, Tim Mutu,
Kebijakan Mutu
2. Pedoman peningkatan mutu dan kinerja (MANUAL MUTU)
3. Tanggung jawab implementasi Perbaikan mutu dan kinerja berkesinambungan
4. Peran pimpinan & STAF Puskesmas, Rencana perbaikan mutu/kinerja
5. Pelaksanaan rapat tinjauan manajemen
6. Peran serta Pimpinan Puskesmas & pihak terkait dalam perbaikan mutu dan kinerja
7. Evaluasi perbaikan kinerja melalui audit internal
8. Pemberdayaan pengguna untuk berperan dalam perbaikan mutu dan kinerja
9. Perbaikan mutu berkesinambungan (korektif & preventif)
10. Kaji banding kinerja ( PELUANG PERBAIKAN)
BAB 4
4.1.3 Inovasi
4.2.1 Jadwal
4.2.4 Kesepakatan
4.2.6 Keluhan
4.3.1 Evaluasi
-Evaluasi
BAB 5
5.1.1 Kompetensi
5.1.2 Orientasi
5.2 Perencanaan
5.3 Pengorganisasian
5.6 Akuntabilitas
6.1.5 Pendokumentasian
Pelaksanaan Kegiatan:
Q. Perbaikan Kinerja
Bab VII.
Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien
(LKBP)
Access (Akses/pendaftaran)
Entry (Masuk)
Plan (Perencanaan)
Implementation (Pelaksanaan)
Evaluation (Penilaian)
Discharge (Pemulangan)
7.1. Pendaftaran
-Tahapan pelayanan
Disusun bersama dengan pasien dengan memerhatikan kebutuhan biopsikososiospiritual, dan tata nilai
budaya
Informasi rujukan
Kebijakan dan Prosedur khusus untuk kasus gawat darurat dan berisiko tinggi
Jika melakukan anestesi, sedasi, dan pembedahan: dipandu oleh standar yang baku
Prosedur untuk pasien yang memerlukan rujukan tetapi tidak mungkin dilakukan
Pelayanan laboratorium
Pelayanan obat
Pelayanan radiodiagnostik
Manajemen informasi
Manajemen peralatan
PMI dan PME: kalibrasi, validasi internal, dan pemantapan mutu eksternal
Program peningkatan mutu dan keselamatan: indicator pelayanan, analisis, upaya peningkatan mutu dan
keselamatan dan tindak lanjutnya
Program peningkatan mutu dan manajemen risiko pada pelayanan obat: indicator pelayanan obat, analisis
dan tindak lanjut, identifikasi risiko pelayananan obat, analisis dan tindak lanjut
Pemeliharaan alat dan kalibrasi: inventarisasi, jadual pemeliharaan, pelaksanaan, monitoring dan tindak
lanjut, kalibrasi
Perijinan alat
Pembakuan klasifikasi diagnosis, kode diagnosis, symbol, specimen tanda tangan dan inisial
dokter/perawat
Manajemen prasarana: instalasi listrik, kualitas air, ketersediaan gas medis, ventilasi, dan system utama
yang lain
Penanganan B3B
Penanganan limbah
Tenaga yang bertanggung jawab untuk pengelolaan lingkungan dan kalau terjadi bencana/kebakaran
1. Mewajibkan semua praktisi klinis berperan aktif dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien
2. Penetapan area prioritas dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien
3. Penetapan indicator-indicator mutu dan keselamatan pasien
4. Penetapan standar/panduan pelayanan klinis
5. Penetapan budaya/tata nilai mutu dan keselamatan pasien
6. Diterapkannya manajemen risiko dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien
Dibentuk tim mutu dan keselamatan pasien dengan kejelasan tanggung jawab dan uraian tugas, yang
anggotanya adalah praktisi klinis
1. Adanya komitmen (terdokumentasi) praktisi klinis untuk peningkatan mutu dan keselamatan
pasien secara berkelanjutan
2. Pemahaman praktisi klinis thd mutu dan keselamatan pasien (melalui sosialisasi, workshop,
pelatihan)
3. Keterlibatan praktisi klinis dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang ditunjukkan
dalam:
Peran aktif dalam penyusunan, pengumpulan, analisis dan tindak lanjut terhadap
pencapaian indicator klinis
Penilaian terhadap perilaku dalam pemberian pelayanan klinis (sesuai dengan budaya dan
tata nilai keselamatan pasien (contoh: kebiasaan cuci tangan, kebiasaan melakukan chek
ulang untuk menghindari kekeliruan, budaya tidak saling menyalahkan)
Ide-ide perbaikan pelayanan klinis
Penyusunan rencana, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi perbaikan mutu dan
keselamatan pasien
4. Dilakukan monitoring mutu dan keselamatan pasien melalui penyusunan indicator mutu dan
keselamatan pasien (dengan target yang jelas), pengumpulan data dan analisis thd pencapaian
indicator.
1. Indikator meliputi:
Indikator mutu pada penilaian oleh pasien, asuhan pasien (mulai dari patient assessment
dan pelaksanaan asuhan), pelayananan penunjang medis, penggunaan antibiotika.
Indikator keselamatan pasien: tidak terjadinya salah identifikasi pasien, komunikasi dalam
pelayanan klinis, tidak terjadinya kesalahan pemberian obat, tidak terjadinya kesalahaan
prosedur klinis, pengendalian infeksi (tidak terjadi infeksi akibat pemberian pelayanan),
dilakukannya kebiasaan cuci tangan (hand hygiene), dan tidak terjadinya pasien jatuh
2. Layanan klinis dilaksanakan berdasarkan standar/panduan pelayanan klinis
3. Disusun Perencanaan mutu dan keselamatan pasien berdasar:
Area prioritas (3H + 1P)
Hasil monitoring dan pengukuran indicator-indicator mutu dan keselamatan pasien
Identifikasi Risiko dan Analisis risiko
Pelaporan dan analisis terjadinya KTD, KTC, KNC dan KPC
Penyediaan sumber daya untuk melaksanakan rencana peningkatan mutu dan keselamatan pasien
Tindak lanjut dari hasil pengukuran indicator dan jika ada permasalahan/complain, maupun
KTD, KTC, dan KNC
Program-program yang ada pada rencana
Monitoring, evaluasi dan tindak lanjut thd pelaksanaan peningkatan mutu dan keselamatan pasien
sesuai dengan yang direncanakan yang dikomunikasikan kepada semua praktisi klinis dan
dilaporkan pada pimpinan