Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Gangguan rasa nyeri pada masa nifas banyak dialami meskipun pada persalinan
normal tanpa komplikasi. Hal tersebut menimbulkan ketidak nyamanan pada ibu.
Setelah melahirkan tubuh akan terasa sakit tapi tidak akan bertahan lama.
Berikut adalah beberapa cara untuk meringankan sakit dan nyeri sesudah
melahirkan.
Hal ini disebabkan kontraksi dan relaksasi yang terus menerus pada
uterus banyak terjadi pada multipara. Kram ini kadang-kadang disebut nyeri
sehabis melahirkan. Jika telah melahirkan sebelumnya atau jika ibu
menyusui, hal ini mungkin terasa lebih menyakitkan. Nyeri ini akan
menghilang dalam beberapa hari.
2) Nyeri Perineum.
Kompres dingin.
3) Masalah berkemih.
Pada hari-hari pertama setelah melahirkan, mungkin merasa ingin buang
air kecil tetapi tidak ada yang keluar, nyeri dan rasa terbakar setelah buang
air kecil. Hal ini biasanya hilang dalam beberapa hari setelah persalinan.
4) Konstipasi
Biasakan BAB tepat waktu, saat pertama kali ada dorongan untuk BAB.
5) Hemoroid
b. Masalah infeksi
penyerapan beberapa bahan tertentu melalui pembuluh darah vena sehingga terjadi
peningkatan suhu badan sekitar 0,5oC yang bukan merupakan keadaan patologis atau
masuknya kuman kedalam tubuh, sehingga menimbulkan infeksi pada kala nifas.
Infeksi kala nifas adalah infeksi peradangan pada semua alat genitalia pada masa nifas
oleh sebab apapun dengan ketentuan meningkatnya suhu badan melebihi 38 oC tanpa
4. Ketuban pecah dini atau pada pembukaan masih kecil melebihi enam jam.
1. Infeksi Lokal
b. Terjadi penanahan.
2. Infeksi General
c. Masalah cemas
kecemasan yaitu ketegangan, rasa tidak aman dan kekhawatiran yang timbul
karena dirasakan akan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan, tetapi sumbernya
sebagian besar tidak diketahuinya. Rasa cemas sering timbul pada ibu masa nifas
karena perubahan fisik dan emosi dan masih menyesuaikan diri dengan kehadiran bayi.
Pada priode ini sering di sebut “masa krisis” karena memerlukan banyak prilaku, nilai
dan peran. Tingkat kecemasan akan berbeda antara satu dengan yang lain. Bidan
harus bersifat empati dalam memberikan support mental pada ibu untuk mengatasi
kecemasan.
Gejala kecemasan seringkali timbul bersamaan dengan gejala depresi. Menifestasi dari
kedua gangguan ini lebih lanjut sering timbul sebagai keluhan umum seperti : sukar
tidur, merasa bersalah, kelelahan, sukar konsentrasi, hingga pikiran mau bunuh diri.
Sekitar 10% ibu baru mengalami depresi pasca melahirkan. Hal ini ditandai dengan
perasaan putus asa, gelisah berat, atau keputusan yang menghalangi kehidupan
sehari-hari. Hal ini dapat terjadi setelah kelahiran kedua dan seterusnya, bukan hanya
pada kelahiran pertama.
Infeksi bisa terjadi, tetapi sangat kecil kemungkinan jika luka perineum dirawat
dengan baik. Selama di rumah sakit Dokter akan memeriksa perineum setidaknya
sekali sehari untuk memastikan tidak terjadi peradangan atau tanda infeksi lainnya.
Dokter juga akan memberi instruksi bagaimana menjaga kebersihan perineum
pasca lahir yang sangat penting untuk mencegah infeksi.
1. Ganti pembalut wanita yang bersih setiap 4-6 jam. Letakkan dengan baik
sehingga tidak bergeser.
3. Alirkan atau bilas dengan air hangat atau cairan anti septic area perineum
setelah buang air kecil atau besar. Keringkan dengan kain pembalut atau
handuk dengan cara ditepuk-tepuk, selalu dari arah muka ke belakang.
5. Rasa gatal pada area sekitar jaitan normal dan merupakan tanda
penyembuhan. Namun, untuk meredakan rasa tidak enak, atasi dengan
mandi berendam air hangat atau kompres dingin dengan kain pembalut
yang telah didinginkan.
6. Berbaring pada sisi tubuh, hindari berdiri atau duduk lama untuk
mengurangi tekanan pada daerah tersebut.
7. Lakukan latihan kegel sesering mungkin guna merangsang perdaran
darah disekitar perineum dengan demikian, akan mempercepat
penyembuhan dan memperbaiki otot-otot. Jangn terkejut jika anda tidak
merasakan apa-apa saat pertama kali berlatih karena area tersebut akan
kebal setelah persalinan dan pulih secara bertahap dalam beberapa
minggu.
e. Masalah Payudara
Umumnya ibu akan merasa nyeri pada waktu awal menyusui. Perasaan sakit
ini akan berkurang setelah ASI keluar. Bila posisi mulut bayi dan puting susu
itu benar, perasaan nyeri akan segera hilang.
Putting susu terasa nyeri bila tidak ditangani dengan benar akan menjadi
lecet. Umumnya menyusui akan menyakitkan dan kadang-kadang
mengeluarkan darah.
Putting susu lecet dapat disebabkan oleh posisi menyusui yang salah, tapi
dapat pula disebabkan oleh thrush (candidates) atau dermatitis.
3. Payudara bengkak
Pada hari-hari pertama (sekitar 2-4 jam), payudara sering terasa penuh dan
nyeri sering disebabkan bertambahnya aliran darah ke payudara bersamaan
dengan ASI dan mulai diproduksi dalam jumlah banyak.
Penyebab bengkak:
3) Terlambat menyusui
1. Payudara penuh : rasa berat pada payudara, panas dan keras. Bila
diperiksa ASI keluar, dan tidak ada demam
4) Bila perlu bias diberikan istirahat total dan obat untuk penghilang rasa
nyeri.
ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi 0-6 bulan karena mengandung semua
bahan yang diperlukan oleh bayi.
Namun di Indonesia hanya sekitar 8% saja ibu-ibu yang memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya sampai umur 6 bulan dan 4% bayi disusui ibunya dalam waktu satu jam
partama setelah kelahirannya. Padahal 21.000 kematian bayi baru lahir usia dibawah
28 hari di Indonesia dapat dicegah melalui pemberian ASI pada satu jam pertama
setelah lahir.
Dilema sebagai ibu yang bekerja akan muncul ketika seorang ibu harus tetap
memberikan ASI (Air Susu Ibu) ekslusif kepada anaknya, tetapi pada waktu yang
bersamaan juga harus meninggalkan anaknya disaat sedang bekerja sehingga banyak
wanita karier yang tidak memberikan ASI eksklusif. Selain itu kurangnya informasi
tentang ASI menjadi salah satu faktor yang mendorong semakin sedikitnya ibu
menyusui bayi bahkan memberikan ASI eksklusif.
G. Masalah KB
Pemilihan kontrasepsi harus sudah dipertimbangkan pada masa nifas. Apabila hendak
memakai kontrasepsi yang mengandung hormon, harus menggunakan obat yang tidak
mengganggu produksi ASI. Pada ibu yang tidak menyusui kadar estrogen mulai
meningkat kembali pada minggu kedua setelah melahirkan dan pada wanita yang
menyusui peningkatan hormone estrogen tersebut lebih tinggi.
Sehingga pada wanita yang tidak menyusui, ovulasi dan kembalinya siklus menstruasi
akan terjadi lebih cepat dari pada wanita yang menyusui.
Hubungan suami istri pada masa nifas tidak dianjurkan, masa nifas adalah masa
pemulihan. Tubuh akan berusaha kembali keadaan sebelum hamil. Menjaga pola hidup
sehat dapat membantu melewati masa transisi ini dengan nyaman. Peran suami dan
keluarga juga merupakan faktor yang penting.
Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun sebelum ibu
hamil kembali. Setiap pasangan menentukan sendiri kapan dan bagaimana
mereka ingin merencanakan tentang keluarganya. Namun petugas kesehatan
dapat membantu merencanakan keluargannya dengan mengajarkan kepada
mereka tentang cara mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Biasanya
wanita tidak akan menghasilkan telur (ovulasi) sebelum ia mendapatkan lagi
haidnya selama meneteki. Oleh karena itu, metode amenore laktasi dapat
dipakai sebelum haid pertama kembali untuk mencegah terjadinya kehamilan
baru. Resiko cara ini ialah 2% kehamilan.
Kelebihan / keuntungnnya.
Kekurangannya.
Efek samping.
Kapan metode itu dapat mulai digunakan untuk wanita paska salin yang
menyusui.
Jika seorang ibu / pasangan telah memilih metode KB tertentu, ada baiknnya untuk
bertemu denganya lagi dalam 2 minggu untuk mengetahui apakah ada yang ingin
ditanyakan oleh ibu / pasangan itu dan untuk melihat apakah metode tersebut bekerja
dengan baik.
H. Masalah Gizi
Dalam masa nifas ibu membutuhkan gizi yang cukup. Gizi pada ibu menyusui
sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk
tumbuh kembang bayi. Kualitas dan jumlah makanan yang dikonsumsi ibu
sangat berpengaruh pada jumlah ASI yang dihasilkan, ibu menyusui disarankan
memperoleh tambahan zat makanan 800 Kkal yang digunakan untuk
memproduksi ASI dan untuk aktifitas ibu itu sendiri
Sebuah teori, maternal depletion syndrome menyatakan bahwa status gizi ibu
setelah peristiwa kehamilan dan persalinan, kemudian diikuti masa laktasi, tidak
segera pulih dan ditambah lagi pemenuhan gizi yang kurang, jumlah paritas
yang banyak dengan jarak kehamilan yang pendek, akan menyebabkan ibu
mengalami drainage gizi. Akibatnya ibu akan berada dalam status gizi yang
kurang dengan akibat lebih lanjut pada ibu dan anaknya. Oleh karena itu, ibu
yang menyusui anaknya harus diberikan pengetahuan tentang gizi.
Bila status gizinya kurang, maka zat nutrisi yang terdapat pada ASI juga kurang,
dan proses pertumbuhan serta pemeliharaan jaringan terutama untuk mengganti
kerusakan sel-sel pada genetalia interna dan ekterna akibat proses kehamilan maupun
persalinan juga mengalami gangguan, sehingga pengembalian alat-alat kandungan
menjadi terlambat. Status gizi yang kurang pada ibu pasca salin, maka pertahanan
tubuh akan jauh berkurang atau tidak ada sama sekali, sehingga sistem pertahanan
pada dasar ligamentum latum yang terdiri atas kelompok infiltrate sel bulat, yang
bermanfaat untuk mengadakan pertahanan terhadap penyerbuan kuman-kuman, serta
menghilangkan jaringan-jaringan nekrotis tidak dapat berfungsi optimal. Keadaan ini
akan memudahkan terjadinya infeksi nifas dan menghambat involusi uterus.
1. Bendungan ASI
Penyebab depresi terjadi karena reaksi terhadap rasa sakit yang muncul
saat melahirkan dan karena sebab-sebab yang kompleks lainnya.
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan menunjukan faktor-faktor
penyebab depresi adalah terhambatnya karir ibu karena harus
melahirkan, kurangnya perhatian orang-orang terdekat terutama suami
dan perubahan struktur keluarga karena hadirnya bayi, terutama pada
ibu primipara.
J. Masalah Senam
Umumnya, para ibu pasca melahirkan takut melakukan banyak gerakan. Sang
ibu biasanya khawatir gerakan-gerakan yang dilakukannya akan menimbulkan
dampak yang tidak diinginkan. Padahal, apabila ibu bersalin melakukan
ambulasi dini, itu bisa memperlancar terjadinya proses involusi uteri (kembalinya
rahim ke bentuk semula).
Salah satu aktivitas yang dianjurkan untuk dilakukan para ibu setelah persalinan
adalah senam nifas. Senam ini dilakukan sejak hari pertama setelah melahirkan
hingga hari kesepuluh. Dalam pelaksanannya, harus dilakukan secara bertahap,
sistematis, dan kontinyu.
Program senam nifas dimulai dari tahap yang paling sederhana hingga yang
sulit. Dimulai dengan mengulang tiap 5 gerakan. Setiap hari ditingkatkan sampai
10 kali. Adapun gerakan-gerakannya sebagai berikut:
Hari ketiga, berbaring dengan posisi tangan di samping badan, angkat lutut
dan pantat kemudian diturunkan kembali.
Hari keenam, tidur terlentang, kaki lurus, kemudian lutut ditekuk ke arah
perut 90o secara bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan.
Hari ketujuh, tidur terlentang kaki lurus kemudian kaki dibuka sambil diputar
ke arah luar secara bergantian.
Hari 8, 9, 10, tidur terlentang kaki lurus, kedua telapak tangan diletakkan di
tengkuk kemudian bangun untuk duduk (sit up)
K. Masalah Menyusui
1) Bayi tidak puas setiap setelah menyusui, sering sekali menyusu dengan
waktu yang sangat lama. Tapi juga terkadang bayi lebih cepat menyusu.
Disangka produksinya berkurang padahal dikarenakan bayi telah pandai
menyusu.
3) Ngompol rata-rata kurang dari 6 kali dalam 24 jam, cairan urin pekat, bau
dan warna kuning.
Ibu dan bayi dapat saling membantu agar produksi ASI meningkat dan bayi
terus memberikan isapan efektifnya. Pada keadaan-keadaan tertentu dimana
produksi ASI memang tidak memadai maka perlu upaya yang lebih, misalnya
pada relaksi, maka bila perlu dapat dilakukan pemberian ASI dengan
suplementer yaitu dengan pipa nasogastrik atau pipa halus lainnya yang
ditempelkan pada putting untuk diisap bayi dan ujung lainnya dihubungkan
dengan ASI, atau formula.
2. Ibu yang bekerja
4) ASI dapat disimpan dilemari pendingin dan dapat diberikan pada bayi saat
ibu bekerja dengan cangkir.
5) Pada saat ibu dirumah sesering mungkin bayi disusui dan ganti jadwal
menyusuinya sehingga banyak menyusui di malam hari.
7) Minum dan makan makanan yang bergizi dan cukup selama bekerja dan
selama menyusui bayinya.
Bidan harus dapat mendeteksi masalah yang mungkin timbul pada ibu dengan
merumuskan masalah potensial. Masalah potensial belum terjadi tapi bidan harus
sudah berfikir untuk melakukan antisipasi terhadap masalah potensial. Langkah
ini bersifat antisipatif yang rasional dan merupakan hal yang penting dalam
asuhan yang aman dan nyaman.
a. Gangguan Perkemihan
Pada masa hamil, perubahan hormonal yaitu kadar steroid tinggi yang
berperan meningkatkan fungsi ginjal. Begitu sebaliknya, pada pasca melahirkan
kadar steroid menurun sehingga menyebabkan penurunan fungsi ginjal. Fungsi
ginjal kembali normal dalam waktu satu bulan setelah wanita melahirkan. Urin
dalam jumlah yang besar akan dihasilkan dalam waktu 12 – 36 jam sesudah
melahirkan
1. Hemostatis internal.
Tubuh, terdiri dari air dan unsur-unsur yang larut di dalamnya, dan 70% dari
cairan tubuh terletak di dalam sel-sel, yang disebut dengan cairan
intraselular. Cairan ekstraselular terbagi dalam plasma darah, dan langsung
diberikan untuk sel-sel yang disebut cairan interstisial. Beberapa hal yang
berkaitan dengan cairan tubuh antara lain edema dan dehidrasi. Edema
adalah tertimbunnya cairan dalam jaringan akibat gangguan keseimbangan
cairan dalam tubuh. Dehidrasi adalah kekurangan cairan atau volume air
yang terjadi pada tubuh karena pengeluaran berlebihan dan tidak diganti.
Keasaman dalam tubuh disebut PH. Batas normal PH cairan tubuh adalah
7,35-7,40. Bila PH >7,4 disebut alkalosis dan jika PH < 7,35 disebut asidosis.
Zat toksin ginjal mengekskresi hasil akhir dari metabolisme protein yang
mengandung nitrogen terutama urea, asam urat dan kreatinin.
Ibu post partum dianjurkan segera buang air kecil, agar tidak mengganggu
proses involusi uteri dan ibu merasa nyaman. Namun demikian, pasca
melahirkan ibu merasa sulit buang air kecil.Hal yang menyebabkan kesulitan
buang air kecil pada ibu post partum, antara lain:
1. Adanya odema trigonium yang menimbulkan obstruksi sehingga terjadi
retensi urin.
3. Depresi dari sfingter uretra oleh karena penekanan kepala janin dan
spasme oleh iritasi muskulus sfingter ani selama persalinan, sehingga
menyebabkan miksi.
Bila wanita pasca persalinan tidak dapat berkemih dalam waktu 4 jam pasca
persalinan mungkin ada masalah dan sebaiknya segera dipasang dower
kateter selama 24 jam. Bila kemudian keluhan tak dapat berkemih dalam
waktu 4 jam, lakukan kateterisasi dan bila jumlah residu > 200 ml maka
kemungkinan ada gangguan proses urinasinya. Maka kateter tetap terpasang
dan dibuka 4 jam kemudian , bila volume urine < 200 ml, kateter dibuka dan
pasien diharapkan dapat berkemih seperti biasa.
b. Gangguan BAB
Sebagian besar ibu takut untuk BAB karena nyeri perineum dan juga adanya
penekanan waktu persalinan sehingga biasanya BAB tertunda 2-3 hari. Beberapa
wanita mengalami konstipasi pada masa nifas, namun kebanyakan kasus sembuh
secara spontan. Untuk membantu ibu mencegah konstipasi anjurkan ibu untuk diit tinggi
makanan berserat dan buah-buahan, memperbanyak minum minimal 3 liter perhari.
Wanita yang menderita hemoroid selama kehamilan sering mengeluh bahwa mereka
lebih merasakan nyeri pada masa postpartum. 1 dari 20 wanita mengalami hemoroid
untuk pertama kali sewaktu melahirkan tetapi kebanyakan kasus akan hilang dalam
waktu dua atau tiga minggu.
Gangguan seperti ini disebut dyspareunia atau rasa nyeri waktu sanggama. Pada kasus
semacam ini ada beberapa kemungkinan yang bisa menjadi penyebab, yaitu :