Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Definisi
a. Demam berdarah merupakan manifestasi klinis yang berat dari penyakit arbovirus. (Soedarmo
Sumarno, 2005).
b. Dengue ialah infeksi arbovirus (arthropod-borne virus) akut ditularkan oleh nyamuk spesies
Aedes. (prinsip keperawatan 269,267).
c. Penyakit demam berdarah dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue I, II, III,
dan IV yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegepti dan Aedes albopictus. (hidayat , aziz. 2006 )
2. Anatomi fisilogi
Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat didalam pembuluh darah yang warnanya
merah. Warna merah itu keadaannya tidak tetap tergantung pada banyaknya O 2 dan CO2
didalamnya. Darah yang banyak mengandung CO2 warnanya merah tua. Adanya oksigen dalam
darah diambil dengan jalan bernafas, dan zat ini berguna pada peristiwa
pembakaran/metabolisme didalam tubuh.
Darah terdiri dari elemen-elemen dan plasma dalam jumlah setara. Elemen-elemen yang tersebut
adalah sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). (
Syarifuddin, 2006).
BAGIAN-BAGIAN DARAH
Jika darah dilihat begitu saja maka ia merupakan zat cair yang warnanya merah, tetapi
apabila dilihat dibawah mikroskop maka nyatakah bahwa dalam darah terdapat benda-benda
kecil bundar yang disebut sel-sel darah, sedang cairan berwarna kekuning-kuningan disebut
plasma.
Jadi nyatalah bahwa darah terdiri dari dua bagian yaitu :
1) Sel-sel darah
a) Eritrosit (sel darah merah)
b) Leukosit (sel darah putih)
c) Trombosit (sel pembeku darah)
2) Plasma darah
a) Air : 91%
b) Protein : 3% (albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)
c) Mineral: 0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat,
garam fosfat,magnesium), kalsium, dan zat besi).
d) Bahan organik : 0,1% (glukosa, lemak, asam urat, kreatinin,
kolesterol, dan asam amino).
kalau kita periksa dan lihat dibawah miskroskop maka nyatalah bahwa eritrosit dapat
diterangkan sebagai berikut : Bentuknya seperti cakram/bikonkaf dan tidak mempunyai inti,
ukuran diam eter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm) tidak dapat bergerak. Banyaknya kira-kira 5 juta
dalam 1 mm3 (4½ juta) warna kuning kemerah-merahan, karean didalam mengandung zat yang
disebut hemoglobin, warna ini akan bertambah merah jika didalamnya banyak mengandung
oksigen, fungsinya mengikat O2 dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh jaringan tubuh dan
mengikat karbon dioksida (CO2) dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru-paru.
3. Etilogi
Penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue adalah virus Dengue.dan nyamuk aedes
a. Aedes Aegypti
Adalah nyamuk yang hidup di daerah tropis, terutama hidup dan berkembang biak di
dalam rumah, yaitu di tempat penampungan air jernih atau tempat penampungan air di sekitar
rumah. Nyamuk ini sepintas lalu tampak berlurik, berbintik bintik putih.
4) Biasanya menggigit pada siang hari, terutama pada pagi dan sore hari.
b. Aedes Albopictus
1) Tempat habitatnya di tempat air bersih. Biasanya di sekitar rumah atau
pohon-pohon, seperti pohon pisang, pandan kaleng bekas.
2) Menggigit pada waktu siang hari
3) Jarak terbang 50 meter.
4. Klasifikasi
a. Derajat I : Demam disertai gejala klinis lain atau perdarahan spontan, uji turniket positif,
trombositopenia, dan hemokosentrasi.
b. Derajat II :Derajat I disertai perdarahan spontan dikulit atau perdarahan lain
c. Derajat III : Kegagalan sirkulasi : nadi cepat dan lemah, hipotensi, kulit dingin
lembab, gelisah.
d. Derajat IV : Renjatan berat, denyut nadi, dan tekanan darah tidak dapat diukur.
5. Manifestasi klinis
a. Demam tinggi selam 5-7 hari
b. Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit : petechie, ekimosis, hematoma.
c. Epistaksis, hematemesis, melena, hematuria.
d. Mual, muntah, tidak ada napsu makan, diare, konstipasi
e. Nyeri otot, tulang sendi, abdomen, dan uluh hati
f. Sakit kepala
g. Pembengkakan sekitar mata
h. Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening
i. Tanda dan renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah menurun,
gelisah, nadi cepat dan lemah
6. Patofisiologi
Hal pertama yang terjadi setelah virus masuk kedalam tubuh penderita adalah viremia
yang mengakibatkan penderita mengalami demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal-pegal
diseluruh tubuh, ruam atau bintik-bintik merah pada kulit), hiperemi tenggorokan dan hal lain
yang mungkin terjadi seperti pembesaran kelenjar getah bening, pembesaran hati (hepatomegali)
dan pembesaran limpa (splenomegali). Peningkatan dinding kapiler mengakibatkan
berkurangnya volume plasma, terjadi hipotensi, hemokonsentrasi dan hipoproteinemia serta efusi
dan renjatan (Syok).
Hemokontrasi (peningkatan hematokrit 32%) menunjukkan atau menggambarkan adanya
kebocoran (perembesan) plasma (plasma leakage) sehingga nilai hematokrit menjadi penting
untuk patokan pemberian cairan intravena. Oleh karena itu ada penderita Demam Berdarah
Dengue (DHF) sangat dianjurkan untuk memantau hematokrit darah berkala untuk mengetahui
berapa persen hemokonsentrasi yang terjadi.
Setelah pemberian cairan intravena, peningkatan jumlah trombosit menunjukkan
kebocoran plasma telah teratasi sehingga pemberian cairan intravena harus dikurangi kecepatan
dan jumlahnya untuk mencegah terjadinya edema paru dan gagal jantung. Sebaliknya jika tidak
mendapat cairan yang cukup, penderita akan mengalami kekurangan cairan yang dapat
mengakibatkan kondisi yang buruk bahkan bisa mengalami renjatan.
Jika renjatan atau hipovolemik berlangsung lama akan timbul anoksia jaringan, metabolik
asidosis dan kematian apabila tidak segera diatasi dengan baik.
7. Pahtway
Virus dengeu
Melalui gigitan
Verimia
Demam
hipotensi
Vasodilatasi arterial
Kulit menjadi panas
Penguapan cairan
Muntah
kerja otot
kelemahan Inteke nutrisi kurang
Intolaransi
aktivitas
9. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan penderita dengan DHF adalah sebagai berikut :
3. Minum banyak (2 – 2,5 liter/24 jam) dapat berupa : susu, teh manis, sirup dan
beri penderita sedikit oralit, pemberian cairan merupakan hal yang paling
5. Monitor tanda-tanda vital tiap 3 jam (suhu, nadi, tensi, pernafasan) jika kondisi
ASUHAN KEPERAWATAN
1. pengkajian
a. pengumpulan Data
1. Biodata
Biodata terdiri dari identitas klien, orang tua dan saudara kandung. Identitas klien
meliputi : nama, usia, jenis kelamin, pendidikan, agama, tanggal masuk rumah sakit, tanggal
pengkajian, nomor register dan diagnosa medik. Identitas orang tua meliputi : alamat, usia,
jenis kelamin, pendidikan agama, pekerjaan, alamat. Sedangkan identitas saudara kandung
meliputi nama dan usia.
2. Keluhan utama
Keluhan utama meliputi alasan klien di bawah ke rumah sakit seperti demam, nyeri
otot, mual,muntah, nyeri kepala, perut dan sendi disertai perdarahan.
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Klien menderita nyeri kepala, nyeri perut disertai mual dan muntah.
b. Riwayat kesehatan masa lalu
Penyakit yang pernah dialami klien seperti demam, tidak ada riwayat alergi, tidak ada
ketergantungan terhadap makanan/ minuman dan obat-obatan.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan klien.
4. Riwayat imunisasi
Riwayat imunisasi meliputi kelengkapan imunisasi seperti BCG, DPT, Polio, Campak
dan Hepatitis.
6.Riwayat psikososial
Bagaimana kehidupan sosial dan lingkungannya, apakah keadaan tempat tinggalnya
memenuhi syarat kesehatan.
7. Riwayat spiritual
Apakah anggota keluarga rajin beribadah dan sering mengikuti kegiatan keagamaan.
8 . Aktivitas sehari-hari
a. Nutrisi terdiri dari frekuensi makan, waktu makan, makanan yang dikonsumsi, porsi makan,
makanan yang disukai, nafsu makan. Jumlah yang dapat dihabiskan dan cara makan klien
sebelum sakit dan saat sakit.
b. Istirahat, tidur terdiri dari waktu tidur malam dan siang, apakah mudah terbangun, kesulitan
tidur, bagaimana pola tidur, ada perubahan atau tidak sebelum sakit dan saat sakit.
c. Personal hygiene terdiri dari mandi, sikat gigi, kebersihan kuku, genetalia, dan penampilan
umum klien sebelum sakit dan saat sakit.
2. Diagnosa
1. Kekurangan Volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler ,
perdarahan, muntah, dan demam
2. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah, tidak ada
nafsu makan
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
3. Intervensi
No Diagnosa Intervensi Rasional
1 Kekurangan Volume 1) Kaji KU dan kondisi 1) Untuk mengetahui
cairan berhubungan pasien kondisi pasien
dengan peningkatan 2) Observasi tanda-tanda 2) Untuk menentukan
permeabilitas kapiler , vital ( S,N,RR ) tindakan selanjutnya
perdarahan, muntah, 3) Beri pasien dan 3) Untuk
dan demam anjurkan keluarga pasien menyeimbangkan
Tujuan : untuk memberi minum cairan tubuh pasien
Gangguan volume banyak
cairan tubuh dapat
teratasi
Kriteria hasil :
Volume cairan tubuh
kembali normal
1. Memudahkan untuk
3. Perubahan nutrisi
1. Kaji keadaan umum klien intervensi selanjutnya
kurang dari kebutuhan
2. Beri makanan sesuai 2. Merangsang nafsu
tubuh berhubungan
kebutuhan tubuh klien. makan klien sehingga
dengan mual, muntah,
3. Anjurkan orang tua klien klien mau makan.
tidak ada nafsu makan
untuk memberi makanan 3. Makanan dalam porsi
Tujuan : Tidak terjadi
sedikit tapi sering. kecil tapi sering
syok hipovolemik,
4. Kolaborasi pemberian memudahkan organ
dengan criteria :
obat reborantia. pencernaan dalam
- Keadaan umum
metabolisme.
membaik
4. Menambah nafsu makan
- Tanda-tanda vital
dalam batas normal
1. Mengetahui tingkat
1. Kaji hal-hal yang ketergantungan klien
mampu dilakukan klien. dalam memenuhi
2. Beri penjelasan tentang kebutuhannya.
hal-hal yang dapat2. Bantuan sangat
4 Intoleransi aktivitas membantu dan diperlukan klien pada
berhubungan dengan meningkatkan kekuatan saat kondisinya lemah
kelemahan fisik fisik klien. 3. Keluarga merupakan
Tujuan 3. Libatkan keluarga dalam orang terdekat dengan
Klien mampu pemenuhan ADL klien klien
melakukan aktivitas 4. Jelaskan pada keluarga4. Untuk mencegah
sehari-hari, dan klien tentang terjadinya keadaan yang
dengan criteria : pentingnya bedrest lebih parah
- Kebutuhan ditempat tidur.
aktivitas sehari-hari
terpenuhi.
- Klien mampu
mandiri setelah bebas
demam
ASUHAN KEPERAWATAN
Pada An. A dengan Demam Berdarah Duege
Di Instalasi Rawat Anak RSUD Kayu Agung
Obat-obatan
Nama obat Jenis dosis Gologan
Injeksi ceftri 2×1 mg Antibiotik
Injeksi ranitidin 2×25 mg Antibiotik
Injeksi ondan 2×4 mg Antianalgentik
Injeksi asam treneksamat 2×250 mg Antikolagen
ANALISA DATA
Nama pasien : An. A diagnosa medis : Demam berdarah
Jenis kelamin : laki-laki no.kamar medis : 327585
No kamar bed : kamar III infeksi hari/tanggal : 19 maret 2014
No Data senjang Etiologi Masalah Paraf perawat
keperawatan
1 Ds : ibu klien Virus duege HIPERTERMI
mengatakan badan anak
nya panas Masuk
Do : klien tampak lemah kedalam
O
T: 38,8 C tubuh
(verimia)
Peradagan
Hipotalamus
Merangsang
saraf
simpa
tis
Pembuluh
darah
ferife
r
Vaso
kontr
2 DS : klien mengatakan
aksi
tidak nafsu makan karna
mual dan mutah Demam Gangguan
Do : makanan tidak habis pemenuhan nutrisi
Bibir kering Peningkatan kurang dari
Demam
Anoreksia
3 DS : ibu klien Muntah
mengatakan keadaan
anak nya lemas Intake kurang Intoloransi
DO : KU lemah dari aktivitas
Dan KU tampak lemas kebuituhan
tubuh
Demam
Anoreksia
Mun
tah
Day
a tubuh
menurun
Kele
maha
n
Intoloransi
aktivitas
NURSING PLANNING
Nama pasien : An .A diagnosa medis : DBD
Jenis kelamin : laki-laki No. RM : 327585
No kamar bed : infeksi III hari/ tanggal : 19 maret 2014
No Diagnosa Tujuan Rencana keperawatan Rasionalisasi Paraf
keperawatan
1 Hipertermi b.d proses Setelah di 1. Observasi TTV 1. Untuk menentukan
infeksi lakukan intervensi
Ditandai dengan keperawatan selanjutnya
DS: ibu mengatakan selama 2. Pemberian
badan anak nya panas 2×24 jam di2. Berikan kompres komperes hangat
Do : klien tampak harapkan hangat + anjurkan dan minum air
lemah demam minum air putih putih untuk
T: 38,8O C turun mempercepat
dengan proses penguapan
kreteria 3. Untuk penurun
hasil : panas
badan tidak
panas dan 3. Kalaobrasi dengan
suhu dalam dokter
batas
normal 1. Untuk mengindari
rasa mual karna
prsi kecil dapat di
2 Ganguan Pemenuhan Setelah di 1. Anjurkan pada orang intolaransi dengan
Nutrisi Kurng dari lakukan tua untuk pemberian baik
kebutuhan tubuh keperawatan makan dalm porsi 2. Untuk mengetahui
DS : klien selama kecil tapi sering intake dan ut put
mengatakan tidak 2×24 jam di makanan yag
nafsu makan karna harapkan 2. Catat jumlah porsi masuk dan keluar
mual dan mutah nafsu yang di habiskan oleh3. Untuk
Do : makanan tidak makan pasien menyeimbangkan
habis bertambah nutrisi yang hilang
Bibir kering dengan KH
:
-anak tidak3. Kaloborasi dengan
merasa tim gizi dalam
mual dam pemberian diet 1. Untuk menentukan
muntah makanan intervensi
-Nafsu selanjutnya
makan 2. Untuk mengetahui
bertambah kondisi klien
3. Agar klien dapaty
1. Kaji TTV beraktivitas
3 Intolorasni aktivitas Setelah di 2. Kaji kemampuan
b.d kondisi tubuh lakukan klien dalam
yang lemas keperawatan beraktivitas
DS : ibu klien selama 3. Bantu klien dalam
mengatakan keadaan 2×24 jam di beraktivitas
anak nya lemas harapkan
DO : KU lemah klien dapat
Dan KU tampak melakukan
lemas aktivitas
NURSING IMPLEMENTASI
Nama pasien : An .A diagnosa medis : DBD
Jenis kelamin : laki-laki No. RM : 327585
No kamar bed : infeksi III hari/ tanggal : 19 maret 2014
No Diagnosa Tindakan keperawatan Respon Paraf
1 Hipertermi b.d proses
1. Mengobservasi TTV 1. Suhu tubuh berangsur
infeksi 2. Berikan kompres hangat normal
Ditandai dengan dan anjurkan sering 2. Keluarga klien mengikuti
DS: ibu mengatakan minum air putih perintah perawat
badan anak nya 3. Berikan obat analgetik 3. Suhu tubuh menurun
panas
Do : klien tampak
lemah
T: 38,8O C 1. Anjurkan pada orang tua
untuk pemberian makan 1. Orang tua klien
2 Ganguan Pemenuhan dalm porsi kecil tapi mengikuti anjuran
Nutrisi Kurng dari sering perawat
kebutuhan tubuh 2. Catat jumlah porsi yang2. Klien mulai makan
DS : klien di habiskan oleh pasien walau dalm porsi kecil
mengatakan tidak 3. Kaloborasi dengan tim
nafsu makan karna gizi dalam pemberian 3. Nafsu makan klien
mual dan mutah diet makanan berangsur kembali
Do : makanan tidak
habis
Bibir kering
1. Kaji TTV
2. Kaji kemampuan klien
1. TTV:
dalam beraktivitas
RR: 24×/ menit
3. Bantu klien dalam
T: 36O C
3 Intolorasni aktivitas beraktivitas
P : 120×/menit
b.d kondisi tubuh
2. Klien mulai berangsur
yang lmas
beraktivitas
DS : ibu klien
3. Agar klien mampu
mengatakan keadaan
beraktivitas
anak nya lemas
DO : KU lemah
Dan KU tampak
lemas
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama pasien : An .A diagnosa medis : DBD
Jenis kelamin : laki-laki No. RM : 327585
No kamar bed : infeksi III hari/ tanggal : 20 maret 2014
No Diagnosa Jam Catatan perkembangan paraf
1 Hipertermi b.d proses 19:00 S: ibu klien mengatakan badan
infeksi anak nya masih panas
O: tampak T : 38,8 O c
A: masalah belum teratasi
P: intervensi belum teratasi
I:
- mengobservasi TTV
- memberikan kompres hangat
-berikan obat analgetik
E:
S: ibu klien mengatakan anak
nya tidak panas lagi
O: tampak T : 36,5O C
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama pasien : An .A diagnosa medis : DBD
Jenis kelamin : laki-laki No. RM : 327585
No kamar bed : infeksi III hari/ tanggal : 21 maret 2014
No Diagnosa Jam Catatan perkembangan paraf
1 Hipertermi b.d proses 07:00 S: ibu klien mengatakan badan
infeksi anak nya tidak panas lagi
O: tampak T : 36,5 O c
A: masalah teratasi
P: intervensi di hentikan
EVALUASI
Nama pasien : An .A diagnosa medis : DBD
Jenis kelamin : laki-laki No. RM : 327585
No kamar bed : infeksi III hari/ tanggal : 21 maret 2014
NO Diagnosa Jam Evaluasi Paraf
1 1. Hipertermi b.d proses 09:00 S: ibu klien mengatakan badan
infeksi anak nya tidak panas lagi
O: tampak T : 36,5 O c
A: masalah teratasi
P: intervensi di hentikan
2. Gangguan pemenuhan 09:15 S : klien mengatakan anak nya
nutrisi kurang dari mualai nafsu makan
kebutuhan tubuh b.d O: tampak makanan telah habis
mual dan muntah A: masalah teratasi
P: intervensi di hentikan