Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PENDAHULUAN
1
Pada saat ini banyak ibu-ibu yang bekerja dengan alasan untuk menambah
penghasilan ekonomi keluarga. Berdasarkan data statistik Biro Pusat Statistik
(BPS) tahun 2003 menunjukan bahwa dari 100% wanita didapatkan 82,68%
adalah perempuan bekerja dan sisanya sebanyak 17,31% adalah perempuan tidak
bekerja. Dengan bekerja maka semakin sedikit pula waktu dan perhatian yang
mereka curahkan untuk anaknya. Keadaan ini dikhawatirkan akan berpengaruh
pada pertumbuhan dan perkembangan anak.3
Interaksi timbal balik antara anak dan orang tua dapat menciptakan
keakraban dalam keluarga. Anak akan terbuka kepada orang tuanya, sehingga
komunikasi bisa dua arah dan segala permasalahan dapat dipecahkan bersama
karena adanya kedekatan dan kepercayaan antara anak dan orang tua. Interaksi
tidak ditentukan oleh seberapa lama kita bersama anak (kuantitas) namun lebih
ditentukan oleh kualitas dari interaksi tersebut. Kualitas adalah pemahaman
terhadap kebutuhan masing-masing dan upaya optimal untuk memenuhi
kebutuhan tersebut yang dilandasi oleh rasa saling menyayangi.5
2
Secara psikologis, sebagai perbandingan dalam penelitian cit
atkinson.et.al. (1983) ditunjukan bahwa memiliki seorang ibu yang bekerja
nampaknya lebih menguntungkan bagi anak perempuan daripada anak laki-laki
dan anak perempuan yang mempunyai ibu yang bekerja cenderung lebih dapat
mandiri, lebih dapat menyesuaikan diri dalam pergaulan, cenderung berprestasi
baik secara akademis serta bercita-cita mencapai suatu karier dibandingkan
dengan anak perempuan yang memiliki ibu yang tidak bekerja. Cit atkinson.et.al
(1983) menunjukan bahwa anak laki-laki yang memiliki ibu yang bekerja juga
lebih mandiri dan lebih dapat menyesuaikan diri daripada anak laki-laki yang
memiliki ibu tidak bekerja, akan tetapi di sekolah dan dalam tes-tes kemampuan
kognitif mereka tidak begitu baik.6
3
1.4 Tujuan Penelitian
Fokus utama dalam penelitian ini adalah apakah ibu yang bekerja
dalam kesehariannya memiliki pengaruh terhadap perkembangan anaknya.
Perkembangan anak yang dimaksud adalah perkembangan motorik,
meliputi motorik halus dan motorik kasar si anak.
4
mengetahui hubungan perkembangan anak dengan ibunya yang
bekerja.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Walaupun terdapat variasi yang besar, akan tetapi setiap anak akan
melalui suatu “milestone” yang merupakan tahapan dari tumbuh
kembangnya dan tiap-tiap tahap mempunyai ciri tersendiri.8
1. Masa Prenatal
6
2. Masa bayi : Usia 0 – 1 tahun
b. Masa remaja
a. Faktor Genetik
Seperti kita ketahui bahwa warna kulit, bentuk tubuh, dan lain lain
terdapat di dalam gen. Gen terdapat dalam kromosom, yang dimiliki oleh
setiap manusia dalam setiap sel nya. Baik sel sperma maupun ovum
masing masing mengandung 23 pasang kromosom. Jika ovum dan sperma
bergabung akan terbentuk 46 pasang kromosom, yang kemudian akan
terus membelah untuk memperbanyak diri sampai kahirnya terbentuk
7
janin, bayi. Setiap kromosom mengandung gen yang dapat diturunkan.
Misalnya saja abnormalitas kromosom dapat diturunkan pada anak dari
keluarga yang memiliki abnormalitas tersebut.9
b. Faktor Hormonal
a. Faktor Gizi
8
gangguan pada saat terjadi pertambahan jumlah sel, sifatnya menetap. Bila
gangguan terjadi pada saat terjadi peningkatan ukuran sel, mungkin masih
dapat dipulihkan dengan upaya perbaikan gizi.
b. Faktor Lingkungan
9
2.1.3 Perkembangan Anak Usia 3 Tahun
10
2.2 Pengaruh Ibu
11
perubahan-perubahan terutama dalam hubungan pekerjaannya dengan
perkembangan anaknya. Pada perempuan, semakin tinggi tingkat
pendidikan ibu, semakin rendah angka kematian bayi dan kematian ibu.12
1. Pendidikan dasar
Pendidikan dasar menjadi landasan utama untuk pendidikan
menengah. Pendidikan dasar terdiri dari sekolah dasar (SD) dan
madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lainnya yang sederajat
serta sekolah menengah pertama (SMP) dan MTsN atau bentuk
lainnya yang sederajat.
2. Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah merupakan lanjutan dari pendidikan
dasar. Pendidikan menengah dikelompokan menjadi
pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah
kejuruan. Pendidikan menengah umum terdiri dari SMA dan
MA. Sedangkan sekolah menengah kejuruan terdiri dari SMK
atau MAK atau bentuk lain yang sederajat.
3. Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi merupakan lanjutan dari pendidikan
menengah yang mencakup program pendidikan diploma,
sarjana, magister, spesialis dan doktor yang diselenggarakan
oleh pendidikan tinggi. Jenjang pendidikan ini dibuat dengan
sistem terbuka.
12
2.4 Pekerjaan Ibu
13
2.5 Kerangkap Teori
Pekerjaan ibu
Waktu
Perkembangan Jenis Pekerjaan
untuk anak
anak
Jenjang
Pendidikan
14
BAB III
KERANGKA KONSEP
Perkembangan anak
Ibu yang bekerja
15
3.3 Variabel Penelitian
Variabel independen atau variabel bebas pada penelitian ini adalah ibu
yang bekerja.
16
3.4 Definisi Operasional
Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Skala Ukur Hasil Ukur
Variabel
17
3.5 Instrumen Pengumpulan Data
18
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
19
1) Kriteria Inklusi
Ibu-ibu yang bersedia menjadi responden.
Ibu-ibu yang bekerja.
Ibu-ibu yang memiliki anak batita.
2) Kriteria Eksklusi
Ibu-ibu yang tidak bekerja.
Ibu-ibu yang memiliki anak di atas usia 3 tahun.
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑑 2 )
Keterangan :
n : besar sampel
N : besar populasi
d : tingkat kesalahan (absolut) yang dapat ditoleris (ditetapkan oleh
peneliti sebesar 5%)
20
Maka besar sampel yang dibutuhkan :
103
n = 1+103 (0,052 )
n = 82 Subjek
Unit analisis dalam penelitian ini adalah anak-anak batita yang diukur
perkembangannnya berdasarkan waktu si ibu untuk anaknya.
21
mengisi lembar persetujuan dan bersedia untuk mengikuti rangkaian
penelitian sampai selesai.
diteliti.
22
4) Tabulating, kegiatan memindahkan data, pengelompokan responden yang
𝐹
P= 𝑛 𝑥100 %
Keterangan :
P = Persentase
n = Sampel
F = Frekuensi Teramati
23
4.10 Etika Penelitian
24