Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Latar Belakang
B.PENGERTIAN.
C.PENYEBAB
D.PATOFISIOLOGI
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan tinja
a) Makroskopis dan mikroskopis
b) PH dan kadar gula dalam tinja
c) Bila perlu diadakan uji bakteri
2. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam
darah, dengan menentukan PH dan cadangan alkali dan
analisa gas darah. AGD : asidosis metabolic ( Ph menurun,
pO2 meningkat, pcO2 meningkat, HCO3 menurun )
3. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk
mengetahui faal ginjal.
4. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K, Kalsium
dan Posfat( Serum elektrolit : Hipo natremi, Hipernatremi,
hipokalemi).
5. Riwayat alergi pada obat-obatan atau makanan
6. Kultur tinja : Bakteri, virus, parasit, candida
7. Pemeriksaan elektrolit; BUN, creatinine, dan glukosa
8. Faal ginjal : UC meningkat (GGA)
9. Radiologi : mungkin ditemukan bronchopemoni
H. PENTALAKSANAAN
1. Medis
Dasar pengobatan diare adalah:
a. Pemberian cairan, jenis cairan, cara memberikan cairan,
jumlah pemberiannya.
b. Jumlah Cairan ; tergantung pada :
1) Defisit ( derajat dehidrasi)
2) Kehilangan sesaat (concurrent less)
3) Rumatan (maintenance).
2. Metode Pierce
Berdasarkan keadaan klinis, yakni:
* diare ringan, kebutuhan cairan = 5% x kg BB
* diare sedang, kebutuhan cairan = 8% x kg BB
* diare ringan, kebutuhan cairan = 10% x kg BB
TAMBAHAN