Sunteți pe pagina 1din 6

Andi Hasrawati

C034171002

Endometritis

Endometritis merupakan peradangan pada lapisan


endometrium. Endometritis hanya melibatkan endometrium dan jaringan
kelenjar dibawah permukaan, sedangkan metritis melibatkan
endometrium, jaringan kelenjar dan lapisan otot. Perbedaan keduanya
hanya digunakan secara teoritis sebab dalam prakteknya sulit dibedakan.
Adapun penyebab terjadinya endometritis ialah jumlah mikroorganisme
yang tinggi seperti bakteri, virus, fungi dan protozoa yang hanya dapat
dlihat dari melalui kultur uteri dengan pengamatan mikroskopik (Ratnawati
et al. 2007; Laven,2014; Abidine,2018).
Endometritis merupakan penyebab utama infertilitas pada sapi
betina. Adapun faktor- faktor kerentangan terjadinya endometritis ialah
adanya kelainan konformasi sistem reproduksi, kontraksi miometrium yang
lemah, gangguan sitem kekebalan tubuh, produksi lender yang
berlebihan, pembersihan mukosiliar dan fungsi serviks yang abnormal
(Abidine,2018)
Gejalanya klinis endometritis meliputi leleran lendir berwarna jernih
keputihan sampai purulen (kekuningan) yang berlebihan, dan dengan
palpasi uterus mengalami pembesaran (peningkatan ukuran). Sapi bisa
tampak sehat, walaupun dengan leleran vulva purulen dan dalam
uterusnya tertimbun cairan. Gejala lain yang mungkin terlihat khususnya
pada endometritis akut adalah suhu yang meningkat disertai demam,
poliuria, nafsu makan menurun, produksi susu menurun, denyut nadi
lemah, pernafasan cepat, ekor sering diangkat, dan selalu merejan. Salah
satu gejala endometritis klinis adalah discharge mukopurulen pada
pemeriksaan pada 21 hari atau lebih pasca melahirkan. Leleran ini
bervariasi dari putih ke kuning, tetapi bisa juga merah muda atau merah
dan berwarna darah. Bergantung pada tingkat keparahan, leleran juga
terkadang ada bau busuk da nada pula yang tidak (Julia,dkk,2014;
Laven,2018).

Gambar. 2. Discharge mukopurulen yang keluar melalui vulva


Signalement
Nama hewan : Izvi
Jenis hewan : Sapi
Ras/ Breed : Hasil IB Fresian Holstein Pengalengan
Warna rambut : Merah
Jenis kelamin : Betina
ID Sapi : E51963
Laktasi : Ke-3
Umur : 5 Tahun
Berat : ±250

Anamnesa/ Temuan Klinis/ Pemeriksaan Klinis


Peternak melaporkan sapi tersebut sebulan yang lalu mengalami
kejadian premature 7 bulan dan pernah mengalami prolapsus vagina di
usia kebuntingan 4 bulan, kemudian post partus mengalami retensi
plasenta, dan 21 hari kemudian sapi tersebut mengalami penurunan
produksi susu dan mengeluarkan discharge purulent dari vulva.

Diagnosa
Diagnosa endometritis dapat dilakukan dengan pemeriksaan klinis,
palpasi rektal menggunakan alat USG terhadap organ reproduksi dan
pemeriksaan histopatologi atau penanaman pada media agar dari biopsi
endometrium dan pemeriksaan sitologi endometrium hewan penderita
untuk menemukan agen infeksi. Dari hasil pemeriksaan klinis dengan
menggunakan teknik palpasi perektal didapatkan uterus yang terasa keras
dan membengkak, serta adanyanya lender yang sudah mukopurulent,
maka diagnosisnya ialah endometritis

Terapi
Penanganan kasus ini dilakukan dengan pemberian antibiotik
Penstrep-400® (mengandung procain penicillin 200.000 IU dan
dihydrostreptomycin 200 mg) secara infusi intrauterin sebanyak 3 ml,
prostaglandin 2 ml dicampurkan dengan aquadest sebanyak 10 ml.
Menurut Laven (2018) terdapat beberapa cara pengobatan endometritis,
yaitu pemberian antibiotik parenteral, antibiotik secara intrauteri, dan
pemberian prostaglandin. Pemberian hormon prostaglandin bertujuan
untuk meningkatkan kontraksi uterus sehingga terjadi pengeluaran
discharge, serta menstimulasi proses phagosit oleh leukosit dan
menginduksi leutolisis, sehingga progesterone menurun dan kadar
estrogen meningkat (Abidine,2018). Obat antiseptis dengan maksud untuk
membersihkan sisa-sisa nanah dalam uterus, kemudian diobati dengan
antibiotik dengan maksud untuk membunuh mikroorganisme penyebabnya
(Abdullah, et al,2015).

Daftar Pustaka
Abdullah F. F. J., Chung E. L. T., Abba Y., Tijjani A., Sadiq M. A.,
Mohammed K., Osman A. Y., Adamu L., Lila M. A. M. and Haron A.
W, 2015, Management of Clinical Case of Endometritis in a Cow: A
Case Report, Department of Veterinary Clinical Studies, Faculty of
Veterinary Medicine, Universiti Putra Malaysia, 43400 Serdang,
Selangor, Malaysia. 5(4): 887-890
Abidine, Kouider Zine el and Benallou Bouabdellah, 2018, Diagnosis and
Treatment of Endometritis with Intra-Uterine Infusion of A Solution
of Honey 70% in Mares, Veterinary Institute, Ibn Khaldoun
University, 14000, Tiaret, Algeria, 9: 499
Laven, Richard, 2018, Fertility in Dairy Herds Part7-UterineInfection,
NADIS, Animal Health Skills.
Laven, R. (2014) Kesuburan di Dairy Herds - Infeksi uterus. Tersedia dari:
http://www.nadis.org.uk/bulletins/fertility-in-dairy-herds/part-7-
uterine-infection.aspx [30 Juni 2018]
Melia, Juli Amrozi, dan Ligaya ITA Tumbelaka, 2014, Dinamika Ovarium
Sapi Endometritis Yang Diterapi Dengan Gentamicine, Flumequine
Dan Analog Prostaglandin F2 Alpha (Pgf2α) Secara Intra Uterus.
Bagian Reproduksi dan Kebidanan Departemen Klinik Reproduksi
dan Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor,
Bogor. Vol. 8 No. 2.
Dokumentasi Kegiatan

Identitas Sapi Sapi Endometritis

Pengukuran Suhu Pengecekan Tonus Rumen


Jahitan Pasca Prolaps Vagina Retensi Plasenta

Discharge Mukopurulent Palpasi Rektal

Pengobatan Secara Intra Uterin Injeksi Vitol dan Oksitetrasiklin


Kondisi Vulva Pasca Pengobatan Penstrep+Pgf2@+ Aquades

Antibiotik Antiseptis

Bukti Pelayanan Keswan

S-ar putea să vă placă și