Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
si Ibu:
1
c. Klas III : Pregestasional diabetes yang disertai dengan komplikasi
2.3 Etiologi
Gen penyebab diabetes mellitus akan dibawa oleh anak jika orang tuanya
yang disertai defect fungsi sekresi. Tetapi, pada tahap yang lebih lanjut, hal
itu didominasi defect fungsi sekresi yang disertai dengan resistensi insulin.
adenosin trifosfat (ATP). Pada penderita DM, ATP yang dihasilkan dari
sebagai mutasi A3243G yang merupakan mutasi kausal pada DM. Mutasi
ini terletak pada gen penyandi ribo nucleid acid (RNA). Pada
2
perkembangannya, terkadang para penderita DM menderita penyakit
lainnya sebagai akibat menderita DM. Penyakit yang menyertai itu antara
lain tuli sensoris, epilepsi, dan stroke. Hal itu telah diidentifikasi sebagai
akibat dari mutasi DNA pada mitokondria. Hal ini terjadi karena makin
tinggi proporsi sel mutan pada sel beta pankreas maka fungsi OXPHOS
akan makin rendah dan defect fungsi sekresi makin berat. Prevalensi
proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Segala jenis residu obat yang
berpuasa atau waktu bangun tidur dipagi hari) juga harus dihindari. Sirup
dengan kadar fruktosa tinggi, soda, dan pemanis buatan yang terdapat
3
dalam minuman soda dapat merusak pangkreas yang menyebabkan
yang mengkonsumsi soda lebih dari 1 kaleng per hari memiliki resiko 2
6. Wanita obesitas
Tanda dan gejala dari diabetes melitus gestasional sangatlah mirip dengan
4
9. gula darah sewaktu > 200 mg/dl
2.5 Patofisiologi
komposisi sumber energi dalam plasma ibu bertambah (kadar gula darah tinggi,
kadar insulin tetap tinggi). Melalui difusi terfasilitasi dalam membran plasenta,
dimana sirkulasi janin juga ikut terjadi komposisi sumber energi abnormal.
sebagainya).
Jika pada pemeriksaan berat badan bayi ditemukan bayinya besar sekali
komplikasi saat persalinan. Proses persalinan ini harus dalam pengawasan ketat
Biasanya setelah bayi lahir maka kadar gula darah akan kembali normal, apabila
tidak, maka perlu dilanjutkan pemberian antidiabetes oral sampai jangka waktu
tertentu. Pada kehamilan normal terjadi banyak perubahan pada pertumbuhan dan
perkembangan fetus secara optimal. Pada kehamilan normal kadar glukosa darah
5
3. Produksi alanin (salah satu precursor glukoneogenesis ) menurun.
estrogen, dll)
3. Obesitas
4. Keguguran kehamilan yang tidak bisa dijelaskan (abortus spontan)
5. Adanya hidramnion
6. Kelahiran anak sebelumnya besar
7. Umur mulai tua
8. Herediter
dengan cepat dibawah kadar glukosa tidak hamil sampai antara 55 dan 65
6
mg/dl. Akibat pengaruh estrogen dan progesterone, pancreas
Pada saat yang sama, penggunaan glukosa oleh janin meningkat, sehingga
menurunkan kadar glukosa ibu. Selain itu, trimester pertama juga ditandai
glukosa ibu semakin menurun dan selama tri mester kedua dan ketiga
pada periode sebelum hamil. Pada ibu yagn tidak menyusui bayi,
digunakan sehinggu kebutuhan insulin ibu yang menyusui ibu tetap rendah
7
Skrining selektif seharusnya digunakan pada diabetes gestasional seperti
diperiksa 1 jam kemudian.Bila kadar glukosa plasma > 140 mg/dl maka
perlu dilanjutkan dengan tes toleransi glukosa 3 jam. Tes ini cukup
Puasa < 95
Jam 1 < 180
Jam 2 < 155
Jam 3 < 140
Tabel 1. Tes Beban Glukosa Oral (American Diabetes Association,2005)
8
a. Kematian perinatal bayi dengann ibu DMG ( BIDMG ) sangat
37-40 minggu. Hal ini dapat terjadi juga karena adanya perubahan
bila kadar kalsium darahnya < 7 mg/dl (kalsium ion < 3 mg/dl).
9
kadar glukosa ibu DMG. Bayi mengidap hipomagnesemia bila
pada ibu DMG dengan kadar glukosa darah yang terkendali baik.
10
2.10 Penatalaksanaan
1. Diet
2. Olah raga
kesehatannya. Kita tidak bisa memaksakan olah raga pada ibu hamil
3. Obat-obat antidiabetik
11
obat-obat untuk penderita DM yang dapat dikonsumsi dengan dimakan
timester kedua pengobatan tidak begitu sukar lagi karena tidak perlu
hidrat arang.
4. Diuretik
5. Steroid-steroid seks
6. Penatalaksanaan obstetric
ibu dan janin, terutama tekanan darah, pembesaran/ tinggi fundus uteri,
denyut jantung janin, kadar gula darah ibu, pemeriksaan USG dan
12
Pada tingkat Polindes dilakukan pemantauan ibu dan janin dengan
janin.
jantung janin.
Pada tingkat rumah sakit, pemantauan ibu dan janin dilakukan dengan
cara :
seksio sesarea.
e. Pada janin yang sehat, dengan nilai FDJP > 6, dapat dilahirkan
pada usia kehamilan cukup waktu (40-42 mg) dengan persalinan biasa.
13
i. Penilaian paling ideal adalah penilaian janin dengan skor fungsi
ahli neonatologi.
2.11 Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Diagnostik
Kadar gula darah pada waktu puasa > 140 mg/dl. Kadar gula
tanpa deproteinisasi
d. Glukosa urin: 95% glukosa direabsorpsi tubulus, bila glukosa
darah > 160-180% maka sekresi dalam urine akan naik secara
eksponensial, uji dalam urin: + nilai ambang ini akan naik pada
14
f. Pemeriksan lain: fungsi ginjal ( Ureum, creatinin), Lemak
kongenital).
2.12 Pencegahan
kehamilan agar berat badan tidak bertambah, akan tetapi ibu hamil
pembuluh darah atau ginjal. Sebaliknya, prognosis bagi anak jauh lebih
15
1. Berat dan lamanya penyakit, terutama disertai asetonuria
2. Insufisiensi plasenta
3. Prematuritas
5. Cacat bawaan
I. Pengkajian
1. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama.
16
Mual, muntah, penambahan berat badan berlebihan atau tidak
retinopati.
c. Riwayat kehamilan
infertilitas, bayi low gestasional age, riwayat kematian janin, lahir mati
2. Pemeriksaan Fisik
a. Sirkulasi
b. Eliminasi
poliuri.
- Polidipsi.
- Poliuri.
17
- Obesitas.
- Hipoglikemi.
- Glukosuria.
- Ketonuria.
d. Keamanan
- Kulit : Sensasi kulit lengan, paha, pantat dan perut dapat berubah
e. Mata
f. Seksualitas
- Uterus : tinggi fundus uteri mungkin lebih tinggi atau lebih rendah dari
g. Psikososial
18
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
keperawatan
1 Perubahan nutrisi Setelah diberikan asuhan 1. Timbang BB klien 1. Penambahan BB adalah
19
mencerna dan Ib pada masa prenatal 3. Tinjau ulang/ berikan pemahaman klien
menggunakan atau yang tepat untuk informasi mengenai tentang mentaati aturan
20
diperlambat 7. Kebutuhan insulin
pertanyaan ketonuria
mengenai diet
postprandial tetap
21
dari 120 mg/dl
3. Memberikan keakuratan
gambaran rata-rata
selama 60 hari
sebelumnya. control
glukosa serum
memerlukan waktu 6
4. Morbiditas bayi
dihubungkan pada
hiperinsulinemia janin
karena hiperglikemia
maternal.
volume cairan dan keperawatan selama ...x dokumentasikan turgor dan elekrolit yang akurat
intake cairan mukosa lembab 3. Catat intake dan output kesesuaian BB dengan
22
mengonsumsi cairan kehilangan cairan.
keseimbanganasam-basa,
tinggi seperti
ketidakadekuatan intake
karbohidrat, diabetic
ketoaidosis, dan
hipertensi dalam
kehamilan
Kolaborasi
1. Selanjutnya guna
mempertahankan
kesimbangan asam-
23
basa dan keadaan
seimbang
3. Gangguan Setelah diberikan asuhan 1. Atur keberadaan 1. Meningkatkan
dengan situasi - Mengungkapkan 2. Pastikan respon yang mereka tidak sendiri dan
6. Membantu untuk
24
menghilangkan atau
meminimalkan rasa
khawatir dan
mengembangkan rasa
percaya.
4 Kurang Setelah diberikan asuhan 1. Kaji pengetahuan 1. Keputusan berdasarkan
pengetahuan keperawatan selama ...x tentang proses dan informasi dapat dibuat
diabetik, prognosa pengetahuan pasien penyakit dari klien pemahaman yang jelas
informasi dan pemahaman tentang Ingatkan untuk berhenti 3. Klien harus latihan
tidak mengenal prosedur, tes latihan bila glukosa setelah makan ntuk
25
dirumah terhadap kadar 4. Peningkatan
peningkatan kadar
26
glukosa menggantikan
Hb mengakibatkan
penurunan kapasitas
pembawa oksigen
8. Pembatasan kalori
dengan akibat
ketonemia dapat
menyebakan kerusakan
penggunaan protein
optimal
5 Resiko tinggi Setelah diberikan asuhan 1. Tinjau ulang riwayat 1. Hiperglikemia
terhadap trauma, keperawatan selama ....x pranatal dan kontrol maternal pada periode
pada janin tidak terjadi dengan KH ; 2. Periksa adanya glukosa makrosomia, membuat
berhubungan - Kehamilan cukup atau keton dan albumin janin berisiko terhadap
makrosomnia atau bayi usia gestasi rekumben lateral selama tinggi pada kelahiran
27
tanda persalinan.. menandakan
Kolaborasi : mengakibatkan
28
6. Siapkan untuk janin.
variabilitas
menandakan
kemungkinan hipoksia
janin.
5. Mempertahankan
normoglikemia tanpa
pemberian glukosa
mulai.
6. Mendapatkan kelahiran
7. Profesionalisasi dapat
memberikan bantuan
tepat.
6 Resiko tinggi Setelah diberikan asuhan 1. Perhatikan klasifikasi 1. Klien dengan
terhadap cedera keperawatan selama ... x white untuk diabetes. klasifikasi D, E atau F
maternal 24 jam diharapkan cedera Kaji derajad kontrol adalah berisiko tinggi
29
dengan dengan KH ; 2. Kaji perdarahan kehamilan.
sehari. mempredisposisikan
30
Kolaborasi : aliran glukosa darah
31
oftalmologi selama amnion dan
janin dengan
menggunakan Kolaborasi
32
mampu menelan meningkat dua kali dan
ketiga.
5. Membantu mencegah
atau mengatasi
pielonefritis. Monilial
vulvovaginitis dapat
menyebabkan sariawan
lahir.
6. Kemajuan perubahan
diabetes jangka
7. Latar belakang
retinopati dapat
berlanjut selama
kehamilan karena
keterlibatan vaskuler
laser dapat
memperbaiki dan
menurunkan fibrosis
optik.
8. Mengetahui adanya
33
tanda makrosomia dan
diproporsi
cephalopelvis.
9. Glukagon adalah
hepar dan
mengubahnya menjadi
glukosa yang
memperbaiki status
hipoglikemik.
IV. Implementasi
oleh pasien itu sendiri ataupun perawat secara mandiri dan juga dapat
bekerjasama dengan anggota tim kesehatan lainnya seperti ahli gizi dan
kepada pasien
V. Evaluasi Keperawatan
puasa antara 60-100 mg/dl dan 2 jam sesudah makan tidak lebih dari 140
mg/dl.
34
2. Dx 2 : Kebutuhan cairan pasien terpenuhi, turgor kulit kembali normal,
tepat
35