Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
A. PENGKAJIAN KOMUNITAS
PENGKAJIAN TAHAP I
1. Sejarah
Sebelum menjadi Kelurahan, Benteng merupakan daerah desa yang
memiliki pemerintahan sendiri, dahulu disebut Desa Benteng yang dibagi
menjadi beberapa RT (Rukun Tetangga) dan RK (Rukun Kampong) yang
sekarang RW (Rukun Warga) ± pada tahun 1945.
Sejarah nama Benteng itu sendiri berasal pada waktu perang melawan
penjajah Belanda, pada waktu itu para pejuang dan masyarakat berjajar
membentuk benteng pertahanan untuk menahan serangan musuh dan
mempertahankan wilayah dari penjajah. Mereka berjuang bahu membahu
tanpa mengenal lelah sampai dengan titik darah penghabisan sehingga para
penjajah pun dapat diusir dari Desa Benteng. Dengan adanya kejadian
tersebut, maka sampai dengan sekarang dikenal dengan Kelurahan Benteng.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang
Pemerintahan Desa dan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 140-
502 tanggal 27 September 1980 dan Nomor 140-135 tanggal 22 September
1980 perihal Penetapan Desa menjadi Kelurahan, maka terhitung tanggal 1
Januari 1981 Desa Benteng statusnya mengalami perubahan yaitu semula
berstatus Desa berubah menjadi Kelurahan.
Kelurahan Benteng yang berasal dari Desa Benteng mulai berdiri pada
tahun 1981 dengan pusat pemerintahannya adalah bertempat di Lingkungan
Desa. Adapun Lurah Benteng yang pertama adalah Bahru yang memerintah
pada tahun 1982.
Dengan perubahan status dari desa menjadi kelurahan pada tahun 1981,
maka terjadi perubahan pula pada tatanan pemerintahannya. Pimpinan
pemerintahan yang semula adalah Kepala Desa yang dipilih langsung oleh
masyarakat dan menjalankan pemerintahan sendiri berubah menjadi Lurah
yang telah ditunjuk langsung oleh Bupati Ciamis sebagai kepala perangkat
daerah.
2. Geografi
Wilayah RW 6 Kelurahan Benteng Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis
terdiri dari 127 KK dan yang terkaji sebanyak 119 KK.
Berdasarkan metode pengkajian windshield survey data demografi
masyarakat akan disajikan sebagai berikut :
• Utara : RW 6 berbatasan dengan RW 9
1
• Selatan :RW 6 berbatasan dengan Kecamatan Manonjaya Kabupaten
Tasikmalaya
• Timur : RW 6 berbatasan dengan Kelurahan Cigembor
• Barat : RW 6 berbatasan dengan RW 5 lingkungan Bangunsari
3. Demografi
a. Jumlah KK : 128 KK
b. Jumlah KK hasil survey : 119 KK
c. Mobilitas penduduk : Penduduk jarang di rumah ketika pagi
dan siang hari karena bekerja dan sebagian besar penduduk bekerja
sebagai petani, sedangkananak-anak sekolah.
4. Karakteristik usia:
KARAKTERISTIK USIA JUMLAH PERSENTASE
Bayi 6 2.1 %
Batita 5 1.8 %
Balita 15 5.4 %
Anak anak 89 32.2 %
Remaja 35 12.6 %
Pasangan Usia Subur (PUS) 78 28.2 %
Lansia 48 17.3 %
Bumil 0 0%
5. Pekerjaan:
PEKERJAAN JUMLAH PERSENTASE
WIRASWASTA 12 5.4 %
PETANI 53 23.9 %
IRT 102 46.1 %
BURUH HARIAN LEPAS 48 21.7 %
PNS 6 2.7%
2
b. Penerangan: di lingkungan penerangan pada malam hari sudah cukup,
tapi banyak rumah warga yang kurang pencahayaannya pada siang hari.
f. Buang sampah
3
h. Perokok Aktif
i. Kandang ternak
2. Pendidikan
TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH PERSENTASE
Tidak sekolah 1 0.4%
SD 134 53.6%
SMP 64 25.6%
SMA 38 15.2%
D3 1 0.4%
S1 12 4.8 %
4
4. Politik dan Pemerintahan
a. Struktur Pemerintahan :
1) Masyarakat swadaya yang terdiri dari 1 RW dan 3 RT
2) Kepala desa : 1 orang
3) Kader desa : 16 orang
4) PKK : ada dan masih berjalan aktif setiap bulan
5) Karang taruna : Karang Taruna Birawa
6) Kumpulan agama :ada dan aktif di masyarakat terutama pada
pengajian malam Jum’at dan Jum’at pagi setiap minggunya.
TIDAK HADIR 0 0%
6. Ekonomi
Keadaan ekonomi masyarakat RW 6 KelurahanBenteng dalam kategori
baik. Warga masyarakat juga tidak ditemukan yang menganggur di rumah.
Rata-rata petani dan buruh harian lepas.
PENDAPATAN PERBULAN JUMLAH PERSENTASE
> 2 Juta 20 16.8%
1 – 2 Juta 72 60.5%
< 1 Juta 27 22.6%
5
7. Komunikasi dan Rekreasi
a. Sarana Komunikasi
b. Media Informasi
MEDIA INFORMASI JUMLAH PERSENTASE
TELEVISI 87 73.1%
RADIO 25 21%
KORAN 7 5.9%
c. Kegiatan Rekreasi
KEGIATAN REKREASI JUMLAH PERSENTASE
1X / BULAN 6 5%
2X / TAHUN 64 53.8%
1X / TAHUN 49 41.2%
B. ANALISA DATA
C. URUTAN MASALAH
Masalah Jumlah
Kriteria Penafsiran
Kesehatan Skor
A B C D E F G H I J K L
Perilaku
4 4 3 2 3 2 3 2 4 3 3 3 36
pembersiha bak
Perilaku
kebersihan 5 5 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 37
kandang hewan
8
reumatik pada dilaksanakannya Melakukan reumatik
lansia b.d kegiatan Loka Karya pengkajian di Dusun O:
Kurangnya Mini Walahir 1. Terdapat bapak-
pengetahuan 3. Loka Karya Mini 3. Tanggal 15 April bapak dan ibu-
masyarakat dengan Tokoh 2018 ibu yang aktif
terhadap Masyarakat dan Musyawarah dengan bertanya dan
pencegahan masyarakat Dusun Kepala Desa, Kepala mendengarkan
penyakit Walahir Dusun, Kader dan materi yang
hipertensi dan 4. Kunjungan pada rumah Ketua RT/ RW untuk disampaikan.
reumatik lansia yang menderita dilaksanakannya 2. Masyarakat
hipertensi dan reumatik kegiatan Loka Karya mengerti terapi
5. Demonstrasi terapi Mini tradisional untuk
tradisional kepada 4. Tanggal 15 April penyakit
warga tentang penyakit 2018 hipertensi dan
hipertensi dan reumatik Melaksanakan Loka reumatik
6. Penyuluhan terapi Karya Mini dengan A : Masalah teratasi
tradisional hipertensi Tokoh Masyarakat P:-
dan reumatik dengan dan masyarakat
lansia penderita Dusun Walahir
hipertensi dan reumatik 5. Tanggal 19 April
2018
Melakukan kunjungan
pada rumah lansia
yang menderita
hipertensi dan
reumatik
6. Tanggal 19 April
2018
Melakukan
demonstrasi terapi
tradisional untuk
hipertensi dan rematik
dengan lansia
penderita hipertensi
dan reumatik
7. Tanggal 20 April
2018
Memberikan
9
penyuluhan kepada
warga tentang terapi
tradisional penyakit
hipertensi dan
reumatik
Resiko tinggi 1. Jelaskan pada Tanggal 20 April 2018 S : Masyarakat
peningkatan masyarakat dampak 1. Menjelaskan pada mengatakan bahwa
kejadian dari lingkungan tidak masyarakat dampak mereka sering
penyakit sehat dari lingkungan tidak membuang sampah
menular pada 2. Instruksikan pada sehat ke kebun dan dekat
masyarakat masyarakat untuk 2. Menginstruksikan dengan pekarangan
b.d menjaga kebersihan pada masyarakat rumah serta
Lingkungan lingkungan untuk menjaga membuang kotoran
yang kurang 3. Ajarkan metoda kebersihan lingkungan limbah Jamban ke
memadai mengolah dan memilah 3. Mengajarkan metoda kolam ikan, ada pula
sampah yang benar mengolah dan yang membuang
4. Beritahu masyarakat memilah sampah yang limbah rumah tangga
jarak antara benar ke selokan.
pembuangan limbah 4. Memberitahu O:
dengan perumahan masyarakat jarak 6. Buang sampah <
5. Berikan penyuluhan antara pembuangan 5 M dari
2. kesehatan tentang limbah dengan pekarangan
sanitasi lingkungan dan perumahan 7. Kurangnya
rumah sehat 5. Memberikan ventilasi didalam
penyuluhan kesehatan rumah
tentang sanitasi 8. Setelah dilakukan
lingkungan dan rumah penyuluhan
sehat masyarakat
mengerti cara
pembuangan
sampah dan
limbah jamban
serta limbah
rumahtangga
yang benar serta
hiegiene dan
masyarakat
mengerti dampak
10
dari lingkungan
tidak sehat
A : Masalah teratasi
P:-
Resiko tinggi 1. Jelaskan pada Tanggal 20 April 2018 S : Lansia
peningkatan lansiaciri dari lansia 1. Menjelaskan pada mengatakan bahwa
penyakit sehat lansiaciri dari lansia banyak dari lansia
degeneratif 2. Beritahu lansia tentang sehat yang jarang
pada lansia manfaat dari lansia 2. Memberitahu lansia melakukan
b.d yang sehat tentang manfaat dari kunjungan posyandu
Kurangnya 3. Berikan penyuluhan lansia yang sehat lansia
pengetahuan kesehatan tentang pola 3. Memberikan O:
lansia hidup sehat pada lansia penyuluhan kesehatan 1. Terdapat ibu- ibu
mengenai tentang pola hidup yang aktif
3.
manfaat lansia sehat pada lansia bertanya dan
sehat mendengarkan
materi yang
disampaikan.
2. Lansia mengerti
manfaat dari pola
hidup sehat pada
lansia
A : Masalah teratasi
P:-
11
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hal-hal yang telah disebutkan pada bab sebelumnya maka
dapat kami simpulkan sebagai berikut :
Masalah keperawatan komunitas yang muncul di wilayah Dusun Walahir
Desa Jelegong antara lain adalah:
1. Resiko tinggi peningkatan angka kejadian hipertensi dan reumatik pada lansia
b.d Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap pencegahan penyakit
hipertensi dan reumatik
2. Resiko tinggi peningkatan kejadian penyakit menular pada masyarakat b.d
Lingkungan yang kurang memadai
3. Resiko tinggi peningkatan penyakit degeneratif pada lansia b.d Kurangnya
pengetahuan lansia mengenai manfaat lansia sehat
Implementasi yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut
antara lain adalah memberikan penyuluhan kepada warga tentang penyakit
hipertensi dan reumatik dan terapi tradisional mengenai penyakit hipertensi dan
reumatik, menjelaskan pada masyarakat dampak dari lingkungan tidak sehat,
menginstruksikan pada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan,
mengajarkan metoda mengolah dan memilah sampah yang benar, memberitahu
masyarakat jarak antara pembuangan limbah dengan perumahan, memberikan
penyuluhan kesehatan tentang rumah sehat, dan menjelaskan kepada masyarakat
bagaimana pola hidup sehat pada lansia.
Pada dasarnya kegiatan yang dilakukan mendapat dukungan dari
masyarakat dilingkungan di wilayah Dusun Walahir Desa Jelegong, hal ini dapat
dilihat dari partisipasi warga selama kegiatan berlangsung.
B. SARAN
Berdasarkan dari kesimpulan diatas, maka disarankan untuk :
1. Masyarakat
Peran serta dari masyarakat, tokoh masyarakat, kepala desa, kepala
dusun dan pengurus RT – RW perlu ditingkatkan terus dalam berbagai
kegiatan dibidang kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
seoptimal mungkin. Antara lain warga aktif mengadakan kerja bakti bersih
lingkungan agar tidak menjadi sarang nyamuk.
2. STIKes Muhammadiyah Ciamis
12
Kegiatan Community Health Development (CHD) yang telah
dilaksanakan di Dusun Walahir Desa Jelegong Kecamatan Cidolog perlu
ditindaklanjuti oleh mahasiswa angkatan berikutnya untuk mempertahankan
dan mengoptimalkan hal-hal yang telah dicapai serta menindaklanjuti hal-hal
yang belum tercapai.
13