Sunteți pe pagina 1din 65

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA TN.H DENGAN MASALAH KEPERAWATAN NYERI KRONIS


DI RUANG RAJAWALI 1B RSUP Dr KARIADI SEMARANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Keperawatan Medikal Bedah


Pembimbing Akademik : Candra Bagus R,M.Kep.,Sp.KMB
Pembimbing Klinik : Ns. Arif Susianto, S.Kep

Oleh :
NI MADE DWI PARWATI
22020117220062

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS XXXI


JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.H
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN NYERI KRONIS
DI RUANG RAJAWALI 1A RSUP Dr KARIADI

I. PENGKAJIAN
Tanggal Masuk RS : 16 April 2018
Tanggal Masuk Bangsal : 16 April 2018
Tanggal Pengkajian : 24 April 2018
A. Data Demografi
1. Biodata Pasien
a. Nama : Tn. H
b. Usia : 38
c. Jenis Kelamin : Laki - laki
d. Agama : Islam
e. No Rekam Medik : C688858
f. Diagnosa Medis : Ca Colon
g. Pendidikan : Tamat SMTA
h. Pekerjaan : Pegawai Swasta
i. Alamat Rumah : Jalan sumurtawang Rt 2 Rw 2 Kragan, Rembang
2. Penanggung Jawab
a. Nama : Ny.S
b. Hubungan dg Klien : Istri
c. Usia : 26
d. Agama : Islam
j. Alamat : Jalan sumurtawang Rt 2 Rw 2 Kragan, Rembang

B. Keluhan Utama
Tn. H mengeluhkan nyeri skala 3 pada bagian abdomen kuadran IV
P: Tn.H mengatakan nyeri hilang timbul pada saat beraktivitas
Q: Tn.H mengatakan nyeri seperti mencengkram
R: Tn.H mengatakan nyeri di bagian abdomen kuadran IV
S: Tn.H mengatakan skala nyeri 3 (Dari skala 10)
T: Tn.H mengatakan nyeri hilang timbul

2
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Tn.H mengeluh nyeri pada perut kanan bawah (kuadran IV). Pada tanggal 16 April
2017 klien merasa nyeri perutnya sudah tak tertahankan, dan merasa sangat lemah.
Pukul 08.00 WIB keluarga kemudian membawa klien ke IGD RSUP Dr.Kariadi
Semarang. Setelah dilakukan beberapa pemeriksaan klien didiagnosa ca colon.
Kemudian Tn.H dianjurkan untuk dilakukan perawatan pada hari tersebut. Tn.H
masuk ke ruangan rajawali IB tanggal 16/04/2018 jam 19.30. Kemudian di ruangan
1B dilakukan pemeriksaan dengan tanda-tanda vital BP= 110/70 mmHg, HR
78x/menit, RR 18x/menit, Suhu 36.5 0 C dan SpO2 98%. Tn.H terpasang infus RL
pada tangan kanan.

2. Riwayat Penyakit Dahulu


Tn. H pertama kali mengalami keluhan nyeri pada bagian abdomen dan BAB keras
disertai darah pada pertengahan tahun 2016. Kemudian Tn. H melakukan pemeriksaan
di rumah sakit daerah rembang kemudian Tn.H di opname. Setelah dilakukan
perawatan ± 5 hari Tn.H memutuskan untuk pulang karena merasa tidak ada
perkembangan terkait penyakitnya. Setelah itu Tn.H dan keluarga memutuskan untuk
memeriksakan terkait kondisi yang dialami di Semarang. Kemudian Tn.H melakukan
pemeriksaan di rumah sakit sultan agung Semarang dan mendapat perawatan selama ±
2 minggu, setelah itu Tn.H di rujuk ke RSUP dr.Kariadi Semarang.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga


Tn. H mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus, hipertensi,
riwayat operasi sebelumnya, ginjal, penyakit menular ataupun penyakit bawaan.
Tidak ada keluarga yang memiliki penyakit hipertensi, TB, DM atau penyakit seperti
yang dialami klien.
4. Genogram
Pedigree/genogram

II

3
III

Ny.S 26 thn
Tn. H
(38 thn)

Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: meninggal
: klien
: garis pernikahan
: garis keturunan
: tinggal serumah

D. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Parameter Sebelum sakit Saat sakit

Pola emosional Tn.H mengatakan Tn.H mengatakan selama


sebelum sakit emosi sakit lebih banyak diam
masih dalam batas
aman (dapat terkontrol)
dengan baik

Ideal diri Tn.H mengatakan Tn.H mengatakan ia ingin


memiliki harapan besar segera sembuh,
untuk keluarganya, dan memasrahkan semuanya
memiliki cita – cita kepada Allah dan tetap
untuk kedepannya nanti bersemangat ,beriktiar,
dan selalu berusaha untuk
segera sembuh

Harga diri Tn.H mengatakan tidak Tn.H mengatakan merasa


pernah menunda tugas bersalah terutama kepada
yang diberikan dan istrinya , karena semenjak
selalu menghargai sakit belum dapat

4
kemampuan pribadi memenuhi kebutuhan dan
yang dimiliki tugas sebagai seorang
suami dengan baik

Identitas diri Tn.H mengatakan Tn.H mengatakan percaya


percaya diri, mampu diri menurun semenjak
menentukan pilihan, sakit
dan mampu menerima
perubahan yang ada

Peran diri Tn.H mengatakan Tn.H mengatakan


bahwa dirinya adalah perannya sebagai kepala
seorang suami dan rumah tangga terganggu,
kepala rumah tangga karena ia tidak dapat
serta menjadi melayani secara penuh
pelindung untuk istri untuk istrinyasaat ini
dan keluarganya karena harus berfokus
pada kesembuhannya saat
ini. Tn.H mengatakan
tidak ragu karena
semangat dan optimis jika
klien akan segera sembuh
dan pulih

Gambaran diri Tn.H mengatakan Tn.H mengatakan ia


bahwa ia memang memang berbadan kurus
berbadan kurus

E. RIWAYAT SPIRITUAL
Sebelum Sakit :
Keluarga mengatakan bahwa Tn.H seorang muslim yang taat menjalankan shalat lima
waktu, dan Tn.H dapat melakukan Ibadah dengan baik dan lancar.
Saat Sakit :
Keluarga mengatakan ibadah Tn.H terganggu saat sakit. Tn.H mengatakan saat ini
masih dapat menjalankan ibadah dengan baik dan insyallah masih tepat waktu walaupun
dibantuoleh istri dan selalu berdzikir atau membaca istighfar saat nyeri bagian abdomen
muncul.

5
F. PERAN – HUBUNGAN
Sebelum sakit:
Tn.H mengatakan bahwa ia perananya sebagai suami dapat berjalan dengan baik dan
hubungan baik dengan keluarga. Selain itu, ia juga bersosialisasi dengan baik dengan
masyarakat dan aktif dalam perkumpulan yang ada disekitar rumah.
Selama sakit
Tn.H mengatakan bahwa peranannya sebagai seorang suami terganggu, karena belum
dapat melakukan tugasnya sebagaimana mestinya, selama dirumah sakit interaksinya
terbatas dengan keluarga, dokter, perawat, dan pasien maupun penunggu pasien lain,
hubungan Tn.H dengan lingkungan sekitar baik.

G. SEKSUALITAS – REPRODUKSI
Sebelum sakit
Tn.H mengatakan mendapatkan kasih sayang dari istri dan keluarganya. Tn.H juga
menyadari bahwa ia sudah menikah. Tn.H selalu menjaga hubungan harmonis
dengan istri dan membina keluarga yang rukun dengannya.

Selama sakit
Tn.H mengatakan mendapatkan kasih sayang dari istri dan keluarga.

H. KOPING-STRES KOPING
Sebelum sakit:
Tn.H ketika merasa bosan dapat bercengkraman dengan keluarga dan tetangga sekitar,
Tn.H mengatakan sering berpergian istrinya ketika sedang libur untuk mengurangi
kebosanan. Tn.H selalu terbuka dengan suami apabila ada masalah. Ketika ada
masalah ia juga tidak berlarut-larut dalam masalah dan lebih suka untuk berbagi
dengan orang terdekat.
Selama sakit :
Tn.H mengatakan ketika merasa jenuh yang dilakukan yaitu dengan tidur,
mendengarkan musik, berdzikir, melihat tayangan video yang ada di media social dan
mengobrol dengan teman kamarnya dan istri. Selama sakit Tn.H lebih terbuka dengan
istrinya, mengatakan lebih suka bercerita sehingga beban pikiran setidaknya
berkurang.

I. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Lemah
2. Kesadaran
Composmentis GCS 15 (E4M6V5)
3. Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg

6
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 Xmenit
0
Suhu : 36.7 C
SpO2 : 100 %

4. Head to toe
a. Kepala (Kepala, Mata, Telinga, Hidung, Mulut)
Inspeksi :
Kepala : Bentuk kepala mesochepal, tidak terlihat ada lesi/luka maupun
perdarahan, kulit kepala terlihat kotor, rambut berwarna hitam
Telinga : Tidak terlihat cairan keluar dari lubang telinga, tidak terlihat adanya
lesi/luka maupun perdarahan.
Mata : Konjungtiva anemis, pergerakan kedua bola mata searah, pupil
isokor, tidak menggunakan alat bantu penglihatan
Hidung : Tidak terlihat adanya cairan yang keluar dari lubang hidung, tidak
terpasang oksigen.
Mulut : Mulut terlihat bersih, gigi berwarna putih kekuningan, tidak terlihat
adanya sariawan, bibir tidak terlihat sianosis/pucat.
Palpasi :
Kepala : Tidak ada massa/pembengkakan dan tidak ada nyeri tekan.
Telinga : Tidak ada massa/pembengkakan dan tidak ada nyeri tekan.
Mata : Tidak terdapat massa di area mata kanan dan kiri dan tidak ada nyeri
tekan
Hidung : Tidak ada massa/pembengkakan dan tidak ada nyeri tekan.
Mulut : Tidak ada massa/pembengkakan dan tidak ada nyeri tekan.
b. Leher
Inspeksi :
Bentuk simetris, pergerakan epiglottis normal, tidak ada pembesaran tiroid,tidak
ada lesi, tidak ada kaku kuduk
Palpasi :
Tidak ada massa / benjolan, tidak ada nyeri tekan

c. Paru dan Dada


Inspeksi : Bentuk dada simetris kanan kiri, gerakan dada simetris, tidak terdapat
tarikan otot intercostal, pengembangan dada kanan dan kiri simetris, warna kulit
merata, tidak ada lesi dan tidak terdapat penggunaan otot bantu nafas.

7
Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan, ekspansi dinding dada simetris
Perkusi: Sonor kedua lapang paru

Auskultasi: Suara paru terdengar vesikuler, suara napas bronkial bersih, suara
napas bronkovesikular bersih, dan tidak terdapat suara napas tambahan.

d. Jantung
Inspeksi : Tidak terlihat ictus cordis, bentuk dada simetris, tidak nampak adanya
lesi.
Palpasi : Akral teraba hangat, CRT <3 detik
Perkusi : Terdengar bunyi pekak. Batas kiri jantung ICS 2 sternal kiri, ICS 4
sternal kiri dan batas kanan ICS 2 sterna kanan dan ICS 4 mid axilla kanan.
Auskultasi : Bunyi jantung S1 & S2 reguler, tidak ada bunyi jantung tambahan
e. Abdomen
Inspeksi : Warna kulit abdomen merata, tidak terdapat lesi, tidak terdapat acites.
Auskultasi : Bising usus 10 kali per menit
Palpasi : terdapat nyeri tekan pada abdomen kuadran IV skala 3, hepar, lien dan
ginjal tidak teraba, tidak terdapat lesi
Perkusi : Terdapat bunyi timpani.

f. Punggung
Inspeksi : Tidak terdapat lessi dan bentuk simetris
Palpasi :Terdapat nyeri tekan

g. Anus dan Genital


Inspeksi : Tidak terpasang kateter
Palpasi : Tidak terkaji

h. Ekstremitas Atas
Indikator Kanan Kiri
Movement Mandiri Mandiri
Akral Teraba hangat Teraba hangat
ATAS

Oedem Tidak edema Tidak edema


EKSTREMITAS

Nyeri Tidak teraba nyeri Tidak teraba nyeri


Capilary Refill Time <3detik <3detik
Kekuatan otot 5 5
BAWAH

Movement Mandiri Mandiri


Akral Teraba hangat Teraba hangat
Oedem Tidak ada edema Tidak ada edema
Nyeri Tidak teraba nyeri Tidak teraba nyeri
Capilary Refill Time <3detik <3detik
Kekuatan otot 5 5

8
B. PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
1. Kebutuhan Aktivitas dan Latihan
Saat pengkajian:
Index 0 1 2 3 Keterangan
Makan, Minum V 0 : Tidak mampu
1 : Dibantu
2 : Mandiri
Mandi V 0 : Tergantung orang lain
1 : Mandiri
Perawatan diri (grooming) V 0 : Tergantung orang lain
1 : Mandiri
Berpakaian (dressing) v 0 : Tidak mampu
1 : Dibantu
2 : Mandiri
BAB (bladder) V 0 : Inkontinensia
(tidak teratur/ perlu enema)
1 : Kadang inkontinensia
(sekali seminggu)
2 : Kontinensia (teratur)
BAK (bowel) V 0 : Inkontinensia
(pakai kateter/terkontrol)
1 : Kadang inkontinensia
(maks 1 x 24 jam)
2 : Kontinensia (teratur)
Transfer V 0 : Tidak mampu
1 : Butuh bantuan alat dan 2 orang
2 : Butuh bantuan kecil
3 : Mandiri
Mobilitas V 0 : Imobile
1 : Menggunakan kursi roda
2 : Berjalan dengan bantuan 1 orang
3 : Mandiri
Penggunaan toilet V 0 : Tergantung bantuan orang lain
1 : Membutuhkan bantuan tapi beberapa
hal dilakukan sendiri
2 : Mandiri
Naik turun tangga V 0 : Tidak mampu
1 : Membutuhkan bantuan
2 : Mandiri
Total Score 16 (Ketergantungan ringan)
Sumber: Dewi, Sofia Rosma 2014 Buku Ajar Keperawatan Geriatrik Yogyakarta: Deepublish
Interpretasi hasil Barthel Index :
20 : Mandiri
12–19 : Ketergantungan ringan
9 – 11 : Ketergantungan sedang
5–8 : Ketergantungan berat
0–4 : Ketergantungan total
Keterangan:
Tn. H mengalami ketergantungan ringan dengan total skor 17

2. Kebutuhan Hygiene Integritas Kulit

9
Hygiene Sebelum sakit Saat sakit

Mandi 2 kali 1-2 kali

Ganti baju 2 kali 1 kali

Rambut bersih kulit kepala terlihat


kotor

Gosok gigi 2 kali 2 kali

Kulit lembab Lembab

Gatal Tidak ada Tidak ada

3. Kebutuhan Istirahat dan Tidur

Parameter Sebelum sakit Saat sakit

Frekuensi 6-7 jam 5 jam

Kualitas Nyenyak Terkadang terbangun

Gangguan Tidak ada Lingkungan ruangan

Obat-obatan Tidak ada Tidak ada

4. Kebutuhan Nutrisi dan Cairan


Nutrisi

Saat Pengkajian
A (Antropometri) BB = 46 kg
TB= 164 cm
IMT = 17.1 (IMT < Normal )

B (Biokimia) - Hemoglobin : 9.34 g/dl (L)


- Hematocrit : 28.8 (L)
- Eritrosit: 3.81 x 10^6 u/L )L)
- Natrium : 138 mmol/L
- Klorida : 95 mmol/L (H)
- Kalium : 3.5 mmol/L (L)
- GDS : 95 mg/dL (N)
- Ureum : 20 mg/Dl
- Kreatinin:0.7 mg/dL

10
C (Clinic)  Klien tampak menahan nyeri
 BP= 110/70 mmhg
 RR= 20x/menit
 HR = 80x/menit
 SpO2= 100%
 Konjungtiva anemis
 Mukosa bibir kering
 Klien mual dan muntah
 Klien tampak lemah
D (Diet) Tidak ada diet khusus

Cairan/ 8 jam

Input Output
Minum : 500 cc BAK : 500 cc
Makan : 150 cc BAB : - cc
Minum : 300 cc IWL : 300 cc
Jumlah : 950 cc Muntah : 100 cc
Jumlah: 900 cc
*BC/24 jam : Input – Output
: 950-900
: +50 cc

Keterangan:
Edema= Tidak ada edema

5. Kebutuhan Oksigenasi
Sebelum sakit : Tn. H tidak mengalami sesak nafas dan bernafas tanpa
menggunakan alat bantu
Setelah sakit : Tn. N tidak mengalami sesak dan bernafas spontan tanpa
menggunakan alat bantu pernafasan

6. Kebutuhan Eliminasi
a. BAB

Parameter Sebelum sakit Saat pengkajian

Frekuensi 1 hari sekali 1 hari sekali

Jumlah Tidak terkaji Tidak terkaji

Konsistensi Lembek Keras

Warna kuning Hitam kekuningan

Bau Khas fases Khas fases

Darah Tidak ada Tidak ada

Keluhan Tidak ada Tidak ada

11
b. BAK

Parameter Sebelum sakit Saat pengkajian

Frekuensi 4-5 kali/hari 3-4 kali/hari

Jumlah Tidak terkaji ± 500 cc

Konsistensi cair Cair

Warna kuning Kuning

Bau Khas urine Khas urine

Darah Tidak ada Tidak ada

Keluhan Tidak ada Tidak ada

7. Kebutuhan Persepsi Sensori dan Kognitif


Persepsi Sensori
a. Penglihatan
Tn. H memiliki panca indera yang normal dan dapat melihat dengan jelas
tanpa menggunakan alat bantu penglihatan
b. Pendengaran
Tn. H dapat mendengar dengan jelas dan baik, keluarga maupun dengan
lingkungan sekitar
c. Penciuman
Tn. H dapat mencium dengan baik bau yang ada di lingkungan sekitar,
aroma penciuman terhadap makanan baik
d. Pengecapan
Tn. H dapat merasakan manis nya teh dan makanan yang di dapatkan dari
rumah sakit
e. Perabaan
Tn. H dapat menyebutkan tajam, tumpul, halus pada bagian tangan dan
kaki menggunakan bolpen saat diberikan sensasi.

Kognitif
Sebelum sakit
Tn.H dapat berkomunikasi baik dengan keluarga, orang lain dan masyarakat
sekitar tempat tinggal. Informasi kesehatan yang dimiliki klien terbatas hanya
seputar masalah kesehatan yang umum dan bagaimana penanganan masalah
secara sederhana. Sumber informasi kesehatan klien adalah keluarga dan tetangga.
Selama sakit:

12
Orientasi dengan lingkungan sekitar baik. Daya ingat klien masih berfungsi
dengan baik dan kemampuan berbahasa Tn.H baik. Klien dapat menyebutkan
nama, pekerjaan dan anggota keluarganya. Kemampuan ingatan Tn.H masih baik,
Klien dapat menjelaskan kronologi kejadian penyakitnya, kemudian klien juga
menjelaskan keadaannya selama di rawat di beberapa rumah sakit, Tn. H
mengetahuhi terkait alasan nyeri yang dialami. Tn. H mengetahuhi dengan kondisi
penyakitnya sehingga harus dilakukan operasi. Namun Tn.H mengatakan belum
mengetahuhi terkait tindakan operasi yang akan dilakukan.

8. Kebutuhan Termoregulasi
Suhu Tn. H adalah 36.5 0C

9. Kebutuhan Stress Koping


Sebelum sakit :
Tn. H saat bosan di rumah menonton tv dan bersedau gurau dengan istri atau
dengan saudara sepupu yang tempat tinggalnya tidak jauh dari rumah Tn.H

Selama sakit :
Tn. H saat jenuh biasanya mendengarkan musik religi yang ada di handphone
nya, atau bercengkrama bersama istrinya.

Pengkajian Ansietas (Hamilton Scale for Anxiety/HARS)

No Pernyataan 0 1 2 3 4

1 Perasaan Ansietas:
V
cemas, firasat buruk, takut akan pikiran
sendiri, mudah tersinggung

2 Ketegangan: V

merasa tegang, lesu, tak bisa istirahat


tenang, mudah terkejut, mudah
menangis, gemetar, gelisah

3 Ketakutan: V

pada gelap, pada orang asing, ditinggal


sendiri, pada binatang besar, pada
keramaian lalu lintas, pada kerumunan
orang banyak

4 Gangguan Tidur: V

13
sukar masuk tidur, terbangun malam
hari, tidak nyenyak, bangun dengan
lesu, banyak mimpi-mimpi, mimpi
buruk, mimpi menakutkan

5 Gangguan Kecerdasan: V

sukar konsentrasi, daya ingat buruk

6 Perasaan Depresi: V

hilangnya minat, berkurangnya


kesenangan pada hobi, sedih, bangun
dini hari, perasaan berubah-ubah
sepanjang hari

7 Gejala Somatik (Otot): V

sakit dan nyeri di otot-otot, kaku,


kedutan otot, gigi gemerutuk, suara
tidak stabil

8 Gejala Somatik (Sensorik): V

tinitus, penglihatan kabur, muka merah


atau pucat, merasa lemah, perasaan
ditusuk-tusuk

9 Gejala Kardiovaskuler: V

takikardi, berdebar, nyeri di dada,


denyut nadi mengeras, perasaan
lesu/lemas seperti mau pingsan, detak
jantung menghilang (berhenti sekejap)

10 Gejala Respiratori: V

rasa tertekan atau sempit di dada,


perasaan tercekik, sering menarik napas,
napas pendek/sesak

11 Gejala Gastrointestinal: V

sulit menelan, perut melilit, gangguan


pencernaan, nyeri sebelum dan sesudah
makan, perasaan terbakar di perut, rasa
penuh atau kembung, mual, muntah,
buang air besar lembek, kehilangan
berat badan, sukar buang air besar

14
(konstipasi)

12 Gejala Urogenital: V

sering buang air kecil, tidak dapat


menahan air seni, amenorrhoe,
menorrhagia, menjadi dingin (frigid),
ejakulasi praecocks, ereksi hilang,
impotensi

13 Gejala Otonom: V

mulut kering, muka merah, mudah


berkeringat, pusing, sakit kepala, bulu-
bulu berdiri

14 Tingkah Laku Pada Wawancara: V

gelisah, tidak tenang, jari gemetar, kerut


kening, muka tegang, tonus otot
meningkat, napas pendek dan cepat,
muka merah

TOTAL: 11 (kecemasan ringan)


Keterangan:
<17 indicates mild severity
18–24 mild to moderate severity and
25–30 moderate to severe

10. Kebutuhan Seksual-Reproduksi


Tn. H adalah seorang suami bagi keluarganya. Tn.H mengatakan sudah menikah
dan belum memiliki keturunan

11. Kebutuhan Komunikasi-Informasi tentang kesehatan


Sebelum Sakit:
Tn.H termasuk orang yang ramah dalam berkomunikasi dengan orang-orang
sekitarnya, bila ingin mengungkapkan sesuatu klien langsung mengatakannya
sendiri tanpa ragu dan malu. Tn.H mengatakan dalam berkomunikasi dengan
ruang lingkup tempat tinggal sekitar, teman maupun keluarga baik. Tn.H
mengatakan bahwa keluarganya sangat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
ada (Puskesmas) untuk memeriksakan terkait kondisinya dan keluarganya.
Saat sakit :
Dalam berkomunikasi Tn.H tidak mengalami gangguan, terbukti dalam
melakukan pengkajian klien dapat berkomunikasi dengan baik dan selalu
melakukan komunikasi dengan orang-orang sekitarnya, yaitu berkomunikasi

15
dengan keluarga, dokter, perawat, tenaga kesehatan lain, serta lingkungan sekitar
tempat tidur Tn.H. komunikasi klien dengan orang sekitarnya baik, klien dapat
cepat berbaur dengan orang baru, sehingga klien tidak mengalami kesulitan dalam
berkomunikasi maupun beinteraksi dengan orang sekitar. Tn.H mengatakan
selama sakit klien memanfaatkan fasilitas pelayanan terdekat (Puskesmas) untuk
melakukan kontrol terkait kondisi yang dialami.
Tingkat pengetahuan kesehatan/penyakit:
Tn.H mengatakan bahwa sudah tahu jika ia mengalami sakit ca colon. Tn.H juga
sudah diberi tahu untuk tidak terlalu sering melakukan aktivitas secara berlebihan,
Tn.H mengatakan sering mencari informasi menganai kondisi penyakitnya.
Perilaku untuk mengatasi kesehatan
Tn.H mengatakan ketika nyeri datang Tn.H biasanya melakukan dzikir dan nafas
dalam. Kemudian klien dibantu keluarga (istri) selalu untuk membantu dalam
keperluan yang dilakukan Tn.H.
Faktor-faktor risiko sehubungan dengan kesehatan
Tn.H mengetahui bahwa ia memerlukan waktu yang tidak sebentar untuk proses
penyembuhan dan setelah operasi selanjutnya. Dan ada kemungkinan untuk terjadi
infeksi, oleh karena itu keluarga selalu menjaga kebersihan daerah sekitar luka
nantinya setelah dioperasi dan perawatan dirumah.

12. Kebutuhan Rekreasi-Spiritual


Tn. H mengatakan selalu mengingat Allah, berdzikir dan berdoa agar ia cepat
sembuh dan lien mengatakan sudah berpasrah kepada tuhan atas segala yang
diberikan saya hanya bias menerima dengan ikhalas dan semangat untuk
kesembuhan. Tn.H mengatakan untuk saat ini rekreasi disela sakit yaitu tasbih
untuk selalu ingat kepada Allah dan mengikhalaskan segalanya yang diberikan.

16
13. Kebutuhan Aman Nyaman
Pasien merasa nyeri: ( v ) Ya ( ) Tidak

Tanggal/Jam
24/04/2018 25/04/2018 26/04/2018 27/04/2018
Saat tidak beraktivitas Saat tidak beraktivitas dan Saat tidak beraktivitas dan Saat tidak beraktivitas dan
P (Provoke)
dan berdiam diri berdiam diri berdiam diri berdiam diri
Q (Quality) Seperti mencengkram Seperti mencengkram Seperti mencengkram Seperti mencengkram
Area abdomen kuadran
R (Region) Area abdomen kuadran IV Area abdomen kuadran IV Area abdomen kuadran IV
IV
S (Scale) Skala 3 Skala 3 Skala 2 Skala 1
T (Time) Hilang timbul Hilang timbul Hilang timbul Hilang timbul
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
D. Laboratorium (19/04/2018)

Jenis Hasil Nilai Interpretasi Rasional


Pemeriksaan
Normal

HEMATOLOGI
10.6 13.00-16.00 Rendah
- Hemoglobin 31.3 40-54 Rendah
4.38 4.4-5.9 Rendah
- Hematokrit
24.2 27.00-32.00 Rendah
- Eritosit 71.5
- MCH 76-96 Rendah
33.9
- MCV 29.00-36.00 High
6.1
- MCHC 279 3.6-11
- Leukosit 17
- Trombosit 9.4
- RDW 80-160 Normal
- MPV 15-39 Normal
95 9.60-1.30 Normal
20
KIMIA KLINIK mmol/L
0.7
mmol/L
17/04/2018 138 mmol/L
3.5
95 Negatif : <=0 Normal
- Gulkosa sewaktu
- Ureum equivocal :
<0.10
- Kreatinin
1-50
Positif : >50
Elektrolit

- Natrium
- Kalium
- Chlorida

IMMUNOSEROLOGI

- HBsAg

Jenis Hasil Nilai Normal Interpretasi Rasional


Pemeriksaan
Patologi Klinik
KOAGULASI
Plasma 13.9 detik 10.0-14.5 Normal Normal
Prothombin
13.7 detik
Time (PPT)
36.6 detik 24.0-36.0 Tinggi Tinggi
- Waktu
protombin 33.6 detik
- PPT Kontrol
Partial

Thromboplastin
Time (PPTK)
- Waktu
Thromboplastin

- APTT Kontrol

Pemeriksaan Radiologi (MSCT SCAN ABDOMEN DENGAN KONTRAS)

Tampak penebalan asimetris (tebal ±5.26; panjang±10,31 cm) dan tampak esofitik pada
proximal colon asceendens dan caecum yang tampak manempel pada dengan dinding anterior
abdomen, musculus psoas kanan dan small bowell disekitarnya. Tampak pula penyempitan
caliber lumen pada level tersebut disertai lat stranding disekitarnya. Pasca injeksi kontras
tampak enhancement inhomogen

Tampak multiple limfadenopati pada paracava, mesenterica dan paracolic kanan (ukuran
terbesar ±2.76x1.84 cm pada paracolic kanan ) hepar ukuran membesar dan bentuk normal,
permukaan regular, sudut tajam, tak tampak nodul, vena porta dan vena hepatica tak melebar.
Tak tampak thrombus.

Ductus biliaris intra/ extrahepatal tak melebar

19
Vesica fellea tak membesar, dinding tak menebal, tak tampak batu

Lien ukuran membesar (cc ±12.0 cm), parenkim homogen, vena lienalis tak melebar tampak
lesi, isodens (CT number 34-45HU) bentuk bulat batas tegas, tepi regular pada perilienalis
(ukuran ±AP 1.84 x LL 1.49 XCC 1.49 cm)

Pancreas ukuran normal, parenkim homogen, ductus pancreastikus tak melebar.

Ginjal kanan-kiri ukuran dan bentuk normal, PCS tak melebar, tak tampak batu, tak tampak
masa. Tampak lesi hiperdens (CC number 1.38 HU) bentuk relative oval (ukuran ±27 cm)
pada medulla pole atas ginjal kin

Aorta tidak melebar

Prostat tidak tampak membesar, Tak tampak massa ataupun kalsifikasi

Fesica urinaria dinding tak melebar, regular. Tak tampak batu ataupun masa

Tak tampak cairan bebas intraabdomen

Pada bone window

Tak tampak lesi litic, sclerotic maupun destruksi tulang, tampak multiple osteofit aspek
anterolateral corpus

Vertebra lumbal 1-5

Pada potongan thorax tak tampak infiltrate, massa, nodul, atrlektasis maupun efusa plura

KESAN:

 Penebalan asismetris (±5.26cm; panjang ±10.31 cm) yang tampak eksofitik pada
proximal colon asendens dan caucum yang tampak menempel pada dinging arterior
abdomen, muskulus psoas kanan dan small bowel disekitarnya serta penyempitan
caliber lumen pada level tersebut dan fat strangding disekitarnya

 Hepato spleno megali dengan parenkim homogen, tak tampak nodul

 Multiple limfadenopati pada paracafa, mesenterika dan para colic kanan (ukuran
terbesar ±2.76x1.84cm) pada paracolic kanan – masa colon assendens- caecum
( T4aN1bMx)

20
 Lesi soliter bentuk bulat pada perilienalis (ukuran±AP 1.84 x LL 1.49 X CC 1.49 cm)

OO/Limfadenopati

SPLEEN ACCESORY

 Nefrocalcinosis ginal kiri

 Tak tampak destruksi tulang

21
E. TERAPI
Jenis Terapi Dosis Rute Indikasi dan Cara Kerja Kontraindikasi Efek Samping

NaCl 0.9% 20 IV Sebagai pengganti cairan plasma isotonik Hipernatremia, asidosis,  Demam, iritasi atau
tpm yang hilang. Pengganti cairan pada kondisi hipokalemi. infeksi pada tempat
hipokloremia. injeksi, trombosis atau
flebitis yang meluas
dari tempat injeksi,
ekstravasi

RL 20 IV Ringer laktat bekerja sebagai sumber air dan  Alergi sodium laktat  Nyeri dada
Tpm elektrolit tubuh serta meningkatkan diuresis.  Detak jantung tidak
Obat ini memiliki efek alkalis, ion laktat  Tidak diberikan normal
dimetabolisasi menjadi karbon dioksida dan bersamaan dengan  Tekanan darah
air yang menggunakan hydrogen kation ceftriaxone bada menurun
sehingga kadar keasaman tubuh menurun. BBLR  Kesulitan bernafas
Ringer laktat digunakan untuk meringankan  Batuk
beban beberapa kondisi diantaranya :  Ruam kulit
 Tetani hipokalsemik  Gatal
 Ketidakseimbangan elektrolit tubuh  Sakit kepala
 Diare
 Luka bakar
 Gagal ginjal akut
 Kadar natrium rendah
 Kalium rendah
Kalsium rendah
 Kehilangan banyak darah dan cairan
 Hipertensi
 Aritmia

Omeperazol 40mg IV  ulkus duodenum Pada pasien yang  sakit kepala


/12  ulkus gaster diketahui  diare, nyeri abdomen,
jam
 esofagitis ulseratif hipersensitivitas mual
 sindrom Zolinger-Ellison terhadap obat ini atau  muntah, infeksi
bahan lain yang saluran nafas atas
terdapat dalam  vertigo,ruam,
formulasi. konstipasi, batuk,
astenia
 nyeri tulang belakang

23
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. ANALISIS DATA
Nama Klien : Tn. H
No Rekam Medik : C688868
Ruang Rawat : Rajawali 1B
No Data Masalah Etiologi

1 DS: Nyeri kronis Infiltrasi Tumor ( Ca Colon )


- Tn. H mengatakan nyeri pada bagian abdomen
P : Tn. H mengatakan nyeri saat
beraktivitas dan berdiam diri

Q : Tn. H mengatakan nyeri seperti


mencengkram

R : Tn.H mengatakan nyeri pada bagian


abdomen kuadran IV

S : Tn. H mengatakan skala nyeri 3


( NRS)

T : Tn. H mengatakan nyeri hilang timbul

DO:

- Tn.H tampak menahan area nyeri

24
- Tn.H terlihat menunjukkan bagian nyeri
abdomen

2 Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang asupan makanan


Ds :
Kurang dari kebutuhan
- Tn.H mengatakan lemas
- Tn.H mengatakan sudah sekitar ± 5 hari selalu
mual terkadang saat makan
- Tn.H mengatakan tidak nafsu makan
Do :
- IMT : 17.1 (Kurang)
- Hemoglobin : 10.6 g/dl ( LOW)
- Hematocrit : 28.8% ( LOW)
- Eritrosit : 3.81 x 106 u/L ( LOW)
- Natrium : 138 mmol/L
- Klorida : 95 mmol/L ( LOW)
- Konjungtiva anemis
- Mukosa bibir kering
- Tn.H mual dan muntah
- Muntah sebanyak ±100 cc
- Tn.H tampak lemah
- Terlihat Tn.H hanya menghabiskan 3-4 sendok
saja
3 DS: Ansietas Prosedur invansif
- Tn.H mengatakan mendekati operasi
semakin cemas
- Tn.H mengatakan khawatir dan takut terkait
tindakan yang akan dilakukan

DO:

25
- Skala HARS 11 ( Kecemasan Ringan )
- Terlihat Tn.H tampak gelisah
- Terlihat kekhawatiran pada Tn.H

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Klien : Tn. H
No Rekam Medik : C688868
Ruang Rawat : Rajawali 1B
No Dx Diagnosa Keperawatan Tgl Ditemukan Tgl Teratasi
(Kode Nanda)
1 Nyeri kronis berhubungan dengan Infiltrasi Tumor (Ca Colon ) 24/04/2018 27/04/2018
( 00133 : NANDA 2015 – 2017 )

2 Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan 24/04/2018 26/04/2018


dengan kurang asupan makanan
(00002 : NANDA 2015 – 2017)

3 Ansietas berhubungan dengan prosedur invansif 24/04/2018 27/04/2018

(00146 : NANDA 2015 – 2017)

26
III. RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien : Tn. H
No Rekam Medik : C688868
Ruang Rawat : Rajawali IB
Tgl No Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan TTD
Dx
24/04/2018 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3×24 jam Pain Management Mad
masalah nyeri kronis pada Tn. H dapat teratasi dengan - Lakukan pengkajian nyeri secara e
kriteria hasil: komprehensif
(PQRST)
NOC: - Observasi reaksi nonverbal klien
- Pain control terhadap nyeri
- Ajarkan teknik non farmakolgi napas
Kriteria hasil Tidak Jarang Kadang– Sering Secara
pernah menun- kadang menun- konsis- dalam dan guide imagery
menunju- jukan menunju- jukan ten - Kolaborasi pemberian analgesik
kan kan menun- - Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
jukan
Klien mampu 1 2 3 4 5 - Tingkatkan istirahat dengan
mendeskripsikan memberikan sandaran punggung

27
faktor penyebab dengan bantal
nyeri Analgesic Administration
- Berikan analgesik dengan prinsip 7
Melaporkan 1 2 3 4 5 benar
penurunan skala - Periksa kembali instruksi dokter
nyeri mengenai jenis obat
Menggunakan 1 2 3 4 5 - Evaluasi efektifitas penggunaan
teknik analgesic
farmakologis
Menggunakan 1 2 3 4 5
teknik non
farmakologis
24/04/2018 2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, NIC Mad
masalah Ketidakseimbangan nutrisi pada Tn.H dapat teratasi Nutrition Management e
dengan kriteria hasil : 1. Kaji adanya alergi makanan
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
NOC : Nutriional Status : Food and Fluid intake(1008) menentukan jumlah kalori dan
nutrisi yang dibutuhkan pasien
Kriteria hasil Tidak Jarang Kadang– Sering Secara 3. Anjurkan klien untuk
pernah menun- kadang menun- konsis-
menunju- jukan menunju- jukan ten meningkatkan asupan protein dan
kan kan menun- vitamin c
jukan 4. Monitor adanya mual dan muntah
Klien mampu 1 2 3 4 5
menghabiskan Nutrition Monitoring
porsi makan 5. Monitor adanya penurunan berat
dari rumah badan
sakit 6. Monitor membrane mukosa
Klien tidak 1 2 3 4 5 7. Monitor turgor kulit
mual dan 8. Monitor adanya pucat pada
muntah konjungtiva

Nutritional Status : Energy (1007) Nutrionnal energy

28
9. Kaji adanya factor yang
Kriteria Sangat Banyak Cukup Sedikit Tidak menyebabkan kelelahan
menyim- menyim- menyim- menyim- menyim-
hasil pang dari pang dari pang dari pang dari pang dari
10. Monitor nutrisi dan sumber
rentang rentang rentang rentang rentang energy yang adekuat
normal normal normal normal normal
Klien 1 2 3 4 5
tidak
lemas
Tidak ada 1 2 3 4 5
tanda
tanda mal
nutrisi
24/04/2018 3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, Anxiety reduction Mad
diharapkan kecemasan Tn.H dapat teratasi dengan kriteria hasil: 1. Gunakan pendekatan yang e
menenangkan
Kriteria hasil Tidak Jarang Kadang– Sering Secara
pernah menun- kadang menun- konsis- 2. Nyatakan dengan jelas harapan
menunju- jukan menunju- jukan ten terhadap pelaku pasien
kan kan menun-
jukan
3. Jelaskan semua prosedur dan apa
Monitor 1 2 3 4 5 yang dirasakan selama prosedur
intensitas 4. Temani pasien untuk memberikan
kecemasan keamanan dan mengurangi rasa takut
5. Dengarkan dengan penuh perhatian
6. Identifikasi tingkat kecemasan
Gangguan tidur 1 2 3 4 5 7. Bantu pasien mengenal situasi yang
Berbicara 1 2 3 4 5 menimbulkan kecemasan
secara verbal 8. Dorong pasien untuk
terkait
mengungkapkan perasaan, ketakutan,
kecemasan
persepsi
9. Jelaskan terkait informasi mengenai
edukasi prosedur tindakan kepada
pasien

29
NOC :

- Penerimaan status kesehatan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam,


diharapkan kecemasan klien dapat teratasi dengan kriteria hasil:
Kriteria hasil Tidak Jarang Kadang– Sering Secara
pernah menun- kadang menun- konsis-
menunju- jukan menunju- jukan ten
kan kan menun-
jukan
Menyesuaiakan 1 2 3 4 5
perubahan
dalam status
kesehatan

Mencari 1 2 3 4 5
informasi
tentang
kesehatan

30
IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
CATATAN TINDAKAN
Nama Klien : Tn. H
No Rekam Medik : C688868
Ruang Rawat : Rajawali 1B
Tanggal Diagnosa Jam Tindakan Keperawatan Hasil (Evaluasi Formatif) TTD
Keperawatan
Selasa 1 16.30 Melakukan pengkajian nyeri PQRST S: Tn. H mengatakan tidak nyaman Mad
24/04/ dan terkadang mengalami nyeri pada e
2018 area abdomen

- P : Nyeri saat aktivitas dan


berdiam diri

- Q: Nyeri seperti mencengkram

- R: nyeri abdomen kuadran IV

- S: nyeri skala 3 (NRS)

- T : nyeri hilang timbul

O:

- Tn.H tampak menahan area


nyeri

31
- Tampak Tn.H melokalisir area
nyeri yang dirasakan

2 16.35 Mengkaji intake nutrisi dan cairan klien S : keluarga Tn.H mengatakan klien Mad
masih mual dan muntah
e
O:
- Turgor kulit elastis
- Mukosa bibir kering
- Konjungtiva anemis
- Terlihat Tn.H lemas

2 16.40 Memotivasi klien untuk makan sedikit tapi S : Tn.H mengatakan bersedia Mad
sering
O: e

- Tn.H tampak lemah


- Terlihat Tn.H menghabiskan 3-
4 sendok saja

32
3 16.45 Melakukan pengkajian terkait ansietas S: Tn.H mengatakan cemas akan Mad
klien dengan menggunakan skala HARS
dilakukan operasi e

O:

- Skala HARS Tn.H adalah 11


(kecemasan ringan)

- Tn.H tampak gelisah dan


khawatir

- Terlihat Tn.H sulit tidur karena


khawatir memikirkan tindakan
operasi yang akan dilakukan

3 16.50 Dengarkan Keluhan Tn.H S: Tn.H mengatakan masih khawatir Mad


dan cemas karena jadwal operasi akan e
segara dilakukan

O:

- Terlihat kekhawatiran dalam


diri Tn.H

- Terlihat Tn.H tampak


ketakutan

33
- terlihat Tn.H selalu
menanyakan terkait jadwal
operasinya

Rabu, 25/04/2018

25/04/ 1 18.00 Melakukan pengkajian nyeri PQRST S: Mad


- Tn.H mengeluhkan nyeri
2018 e
mencengkram pada area
abdomen
P: nyeri saat beraktivitas dan
berdiam
Q: nyeri mencengkram
R: pada abdomen kuadran IV
S: skala 3 (NRS)
T: nyeri hilang timbul

O:

- Tn.H tampak menahan area


nyeri

- Tampak Tn.H melokalisir area


nyeri yang dirasakan

34
1 18.05 Mengajarkan teknik non farmakologi S: Tn. H mengatakan bersedia Mad
(relaksasi nafas dalam ) menerapkan relaksasi nafas dalam saat e
nyeri muncul

O: Tn. H melakukan relaksasi nafas


dalam selama kurang lebih 5 menit

1 18.10 Mengajarkan teknik non farmakologi S: Tn. H mengatakan bersedia Mad


(Guide Imagery) imajinasi terbimbing melakukan terapi guide imagery untuk e
mengatasi nyeri muncul

O:

- Tn. H terlihat rileks dan


nyaman

- Tn.H telihat lebih tenang

- Tn.H kooperatif melakukan


Guide imagery sesuai instruksi
yang diberikan

2 18.15 Memberikan injeksi omeperazole 40mg S : Tn.H mengatakan bersedia Mad


O : Tn.H kooperatif e

35
2 18.20 Monitor intake dan output klien S: Tn.H mengatakan menghabiskan 5 Mad
sendok makan dan hanya makan nasi
e
dan lauk saja
O:
- Terlihat makanan masih tersisa
seperti sayur dan nasi
- Tampak Tn.H masih mual
- Intake ± 950cc

- Output ± 900 cc = +50 cc

3 18.25 Mengkaji ansietas dengan menggunakan S: Tn.H mengatakan masih cemas Mad
skala HARS
tindakan operasi yang akan dilakukan, e
dan mengatakan terkadang sulit tidur
lelap karena memikirkan tindakan
operasi yang dilakukan

O:

- Skala HARS Tn.H adalah 9


(kecemasan ringan)

- Tn.H terlihat khawatir

- Terlihat Tn.H dapat tidur

36
secara puas dari hari yang
sebelumnya

Kamis, 26/04/2018

26/04/ 1 19.30 Mekakukan pengkajian nyeri PQRST S: Mad


- Tn.H mengeluhkan nyeri
2018 e
mencengkram pada area
abdomen
P: nyeri saat beraktivitas dan
berdiam
Q: nyeri mencengkram
R: pada abdomen kuadran IV
S: skala 2 (NRS)
T: nyeri hilang timbul
O:
- Tn.H tampak masih menahan
nyeri
- Terlihat tangan Tn.H masih
memegangi area nyeri yang
dirasakan

1 19.35 Mengajarkan teknik non farmakologi S: Tn. H mengatakan bersedia Mad


(relaksasi nafas dalam ) melakukan dan menerapkan relaksasi e
dalam

O:

- Tn. H melakukan relaksasi

37
nafas dalam selama kurang
lebih 5 menit

- Tn.H terlihat lebih rileks dan


nyaman

1 19.40 Mengajarkan teknik non farmakologi S: Tn. H mengatakan bersedia Mad


(Guide Imagery) imajinasi terbimbing melakukan terapi guide imagery untuk e
mengatasi saat nyeri muncul

O:

- Tn. H terlihat rileks dan nyaman

- Terlihat Tn.H lebih tenang dari


sebelumnya

- Terlihat Tn.H dapat melakukan


terapi Guide Imagery secara
mandiri sesuai dengan yang
sudah di ajarkan

- Tn.H kooperatif melakukan


terapi dengan baik

38
2 19.50 Monitor intake dan output klien S: Tn.H mengatakan menghabiskan 5 Mad
sendok makan dan hanya makan nasi
dan lauk saja
O:
- Turgor kulit elastis

- Mukosa bibir lembab

- Konjungtiva anemis

- Intake ± 1100cc

Output ± 1000 cc = +100 cc

2 19.53 Memotivasi klien untuk makan sedikit tapi S : Tn.H mengatakan bersedia Mad
sering
O:
- Keadaan umum Tn.H baik
- Terlihat Tn.H menghabiskan
susu (150cc) dan memakan
snack yang diberikan oleh gizi
RS

3 20.00 Mengukur tingkat kecemasan Tn. H S: Tn. H mengatakan kecemasan Mad


berkurang dari sebelumnya, dan
mengikhaskan semua semoga
diberikan kelancaran

39
O:

- Tn. H tampak lebih tenang

- Skala HARS Tn.H adalah 6


(kecemasan ringan)

- Terlihat Tn.H sudah siap dan


optimis semua akan berjalan
lancar

- Terlihat Tn.H dapat tidur


secara puas dan berkualitas

Jum’at, 27/04/2018

27/04/2 1 06.40 Mekakukan pengkajian nyeri PQRST S: Mad


- Tn.H mengeluhkan nyeri
018
mencengkram pada area
abdomen
- P: nyeri saat beraktivitas dan
berdiam
Q: nyeri mencengkram
R: pada abdomen kuadran IV
S: skala 1 (NRS)
T: nyeri hilang timbul
O : klien terlihat nyaman, tidak terlihat
menahan adanya kesakitan

40
1 06.50 Mengajarkan teknik non farmakologi S: Tn. H mengatakan bersedia Mad
(relaksasi nafas dalam ) melakukan dan menerapkan relaksasi
dalam

O:

- Tn. H melakukan relaksasi


nafas dalam selama kurang
lebih 3 menit

- Tn.H terlihat lebih tenang dan


nyaman

- Terlihat Tn.H dapat melakukan


nafas dalam secara mandiri

1 06.53 Mengajarkan teknik non farmakologi S: Tn. H mengatakan bersedia Mad


(Guide Imagery) imajinasi terbimbing melakukan terapi guide imagery untuk
mengatasi saat nyeri datang

O:

- Tn. H terlihat rileks

- Tn.H nyaman

41
- Terlihat Tn.H dapat
melakukanya sendiri sesuai
yang diajarkan

2 07.05 Monitor intake dan output klien S: Tn.H mengatakan menghabiskan Mad
porsi makanan 6-7 sendok, dan
memakan sayur yang diberikan dari
rumah sakit
O:
- Tn.H tampak lebih ber energy
dari sebelumnya
- Tn.H terlihat sudah tidak mual
ataupun muntah
- Kondisi umum Tn.H baik
- Mukosa bibir lembab
- Konjungtiva anemis
- Terlihat porsi makanan yang
diberikan rumah sakit porsi
habis
- Intake ± 1300cc

Output ± 1200 cc = +100 cc

42
2 07.10 Memotivasi klien untuk makan sedikit tapi S : Tn.H mengatakan bersedia Mad
sering
O:
- Kondisi umum Tn.H terlihat
Baik
- Terlihat Tn.H berenergi
- Terlihat Tn.H menghabiskan
snack dan susu yang diberikan
dari Gizi RS

43
V. EVALUASI KEPERAWATAN
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : Tn. H
No Rekam Medik : C688868
Ruang Rawat : Rajawali 1B

Tgl Diagnosa Jam Evaluasi Sumatif/SOAP TTD


Keperawatan

44
Selasa, Nyeri kronis 17.00 S: Mad
24/04/2018
berhubungan - P: Klien mengatakan nyeri abdomen kuadran IV saat merubah posisi dan diam.
dengan Infiltrasi Klien mengatakan mengusap perut, dan berdzikir untuk mengurangi nyeri.
Tumor (Ca Colon ) - Q : Klien mengatakan nyeri seperti mencengkaram
- R : Klien mengatakan nyeri di daerah abdomen kanan kuadran IV
- S : Klien mengatakan nyeri pada skala 3 (NRS)
- T : Klien mengatakan nyeri hilang timbul

O:
- TD: 110/70 mmHg
- Klien tampak menahan nyeri pada area abdomen
- Kondisi umum klien tampak lemah
- Klien tampak sering memanggil istrinya
A: Masalah belum teratasi
Kriteria hasil Tidak pernah Jarang Kadang– Sering Secara
menunjukan menunjuka kadang menunjukan konsisten
n menunjukan menunjukan
Klien mampu 1 2 3 4 5
mengenali nyeri
Klien mampu 1 2 3 4 5
mendeskripsikan
faktor penyebab
nyeri
Melaporkan 1 2 3 4 5
penurunan skala
nyeri
Menggunakan 1 2 3 4 5
teknik
45
Ketidakseimbangan 17.05 S: Mad
nutrisi : kurang dari - Tn.H mengatakan mual dan muntah siang ini e
kebutuhan tubuh - Tn.H mengatakan selera makan berkurang
berhubungan
- Tn.H ahanya menghabiskan 3-4 sendok makan dan hanya makan nasi
dengan kurang dan lauk saja
asupan makanan O:
- Turgor kulit elastis
- Mukosa bibir kering
- Konjungtiva anemis
- Tampak lemas
- Tn.H mual dan muntah ±100cc
A: Masalah belum teratasi
Kriteria hasil Tidak Jarang Kadang– Sering Secara konsisten
pernah menunjuka kadang menunjuk menunjukan
menunjujka n menunjukan an
n
Klien mampu 1 2 3 4 5
menghabiskan porsi
makan dari rumah
sakit
Klien tidak mual dan 1 2 3 4 5
muntah

Kriteria hasil Sangat Banyak Cukup Sedikit Tidak menyim-pang


menyim- menyim- menyim- menyim- dari rentang normal
pang dari pang dari pang dari pang dari
rentang rentang rentang rentang

46
Ansietas 17.10 S: klien mengatakan masih khawatir dan cemas tindakan operasi yang akan Mad
berhubungan dilakukan e
dengan krisis O:
situasi - terlihat klien menanyakan dengan pertanyaan berulang-ulang
- klien tampak gelisah menunggu jadwal operasi
- klien terlihat khawatir
- hasil pengkuran ansietas HARS (skor 11)
- Terlihat Tn.H sulit tidur secara puas
A: Masalah belum tertasi

Kriteria hasil Tidak Jarang Kadang– Sering Secara


pernah menun- kadang menun- konsis-
menunju- jukan menunju- jukan ten
kan kan menun-
jukan
Monitor 1 2 3 4 5
intensitas
kecemasan

Gangguan tidur 1 2 3 4 5
Berbicara 1 2 3 4 5
secara verbal
terkait
kecemasan
Penerimaan status kesehatan

Kriteria hasil Tidak Jarang Kadang– Sering Secara


pernah menun- kadang menun- konsis-
menunju- jukan menunju- jukan ten
kan kan menun-
jukan
Menyesuaiakan 1 2 3 4 5
perubahan
dalam status
47
Tgl Diagnosa Jam Evaluasi Sumatif/SOAP TTD
Keperawatan

48
Rabu, Nyeri kronis 18.35 S: Mad
25/04/2018
berhubungan - Klien mengatakan masih nyeri pada area abdomen kuadran ke Iv
dengan Infiltrasi - P : Klien mengatakan nyeri abdomen kuadran IV saat merubah posisi dan diam.

Tumor (Ca Colon ) Klien mengatakan mengusap perut, dan berdzikir untuk mengurangi nyeri.
- Q : Klien mengatakan nyeri seperti mencengkaram
- R : Klien mengatakan nyeri di daerah abdomen kanan kuadran IV
- S : Klien mengatakan nyeri pada skala 3 (NRS)
- T : Klien mengatakan nyeri hilamng timbul

O:
- Klien tampak menahan nyeri pada area perut
- Kondisi umum klien tampak lemah
A: Masalah keperawatan nyeri kronik belum teratasi
Kriteria hasil Tidak pernah Jarang Kadang– Sering Secara
menunjukan menunjuka kadang menunjukan konsisten
n menunjukan menunjukan
Klien mampu 1 2 3 4 5
mengenali nyeri
Klien mampu 1 2 3 4 5
mendeskripsikan
faktor penyebab
nyeri
Melaporkan 1 2 3 4 5
penurunan skala
nyeri
Menggunakan 1 2 3 4 5
teknik
farmakologis
Menggunakan 1 2 3 4 5
teknik non
49
Ketidakseimbangan 18.40 S : Mad
Nutrisi: kurang dari - Klien mengatakan tidak mual atau muntah siang ini e
kebutuhan tubuh
berhubungan
O:
dengan kurang
- Turgor kulit elastis
asupan makanan
- Mukosa bibir kering
- Konjungtiva anemis
- Tampak lemas
- Terlihat klien hanya menghabiskan 5 sendok makan
A: Masalah belum teratasi

Kriteria hasil Tidak pernah Jarang Kadang– Sering Secara konsisten


menunjujkan menunjukan kadang menunjukan menunjukan
menunjukan
Klien mampu 1 2 3 4 5
menghabiskan porsi
makan dari rumah sakit
Klien tidak mual dan 1 2 3 4 5
muntah

Kriteria hasil Sangat Banyak Cukup Sedikit Tidak menyim-


menyim-pang menyim- menyim-pang menyim- pang dari
dari rentang pang dari dari rentang pang dari rentang normal
normal rentang normal rentang
normal normal
Klien tidak lemas 1 2 3 4 5

Tidak ada tanda tanda 1 2 3 4 5


mal nutrisi
50
Ansietas 18.45 S: klien mengatakan masih khawatir dan cemas tindakan operasi yang akan dilkukan, Mad
berhubungan kekhawatiran klien keberhasilan operasi yang dilakukan nantinya e
dengan krisis O:
situasi - terlihat pada klien menanyakan dengan pertanyaan berulang-ulang
- klien tampak gelisah
- klien terlihat khawatir
- hasil pengukuran HARS Skor 9
- Terlihat Tn.H dapat tidur secara puas dari hari yang sebelumnya

A: Masalah belum tertasi

Kriteria hasil Tidak Jarang Kadang– Sering Secara


pernah menun- kadang menun- konsis-
menunju- jukan menunju- jukan ten
kan kan menun-
jukan
Monitor 1 2 3 4 5
intensitas
kecemasan

Gangguan tidur 1 2 3 4 5
Berbicara 1 2 3 4 5
secara verbal
terkait
kecemasan

Kriteria hasil Tidak Jarang Kadang– Sering Secara


pernah menun- kadang menun- konsis-
menunju- jukan menunju- jukan ten
kan kan menun-
jukan
Menyesuaiakan 1 2 3 4 5
perubahan
51
Tgl Diagnosa Jam Evaluasi Sumatif/SOAP TTD
Keperawatan

52
Kamis, Nyeri kronis 20.10 S: Mad
26/04/2018
berhubungan
- Tn.H mengatakan nyeri area abdomen kuadran IV
dengan Infiltrasi
Tumor (Ca Colon ) - P : Klien mengatakan nyeri saat beraktivitas dan saat tidur di tempat tidur

Q : Klien mengatakan nyeri seperti mencengkram

R : Klien mengatakan nyeri di daerah abdomen kuadran IV

S : Klien mengatakan nyeri pada skala 2 (NRS)

T : Klien mengatakan nyeri hilang timbul

O:
- Tn.H tampak masih menahan nyeri
- Terlihat tangan Tn.H masih memegangi area nyeri yang dirasakan

A: Masalah nyeri kronis belum teratasi


Kriteria hasil Tidak Jarang Kadang– Sering Secara
pernah menun kadang menun- konsis
menunju -jukan menunju jukan -ten
-kan -kan menun
-jukan
Klien mampu 1 2 3 4 5
mengenali nyeri
Klien mampu 1 2 3 4 5
mendeskripsikan
faktor penyebab
nyeri

Melaporkan 1 2 3 4 5
53
Ketidakseimbangan 20.15 S : Klien mengatakan sudah tidak mual atau muntah Mad
nutrisi : kurang dari O: e
kebutuhan tubuh
- Turgor kulit elastis
berhubungan
- Mukosa bibir kering
dengan kurang
- Konjungtiva anemis
asupan makanan
- Keadaan umum klien baik
- Klien tampak menghabiskan 5-6 sendok makan
A: Masalah belum teratasi

Kriteria hasil Tidak pernah Jarang Kadang– Sering Secara konsisten


menunjujkan menunjukan kadang menunjukan menunjukan
menunjukan
Klien mampu 1 2 3 4 5
menghabiskan porsi
makan dari rumah sakit
Klien tidak mual dan 1 2 3 4 5
muntah

Kriteria hasil Sangat Banyak Cukup Sedikit Tidak menyim-


menyim-pang menyim- menyim-pang menyim- pang dari
dari rentang pang dari dari rentang pang dari rentang normal
normal rentang normal rentang
normal normal
Klien tidak lemas 1 2 3 4 5

Tidak ada tanda tanda 1 2 3 4 5


mal nutrisi

54
Ansietas 20.20 S: klien mengatakan kekawatiran dan gelisah sudah mulai dapat diatasi, klien Mad
berhubungan mengatakan sudah diberikan edukasi baik dokter dan perawat terkait tindakan operasi e
dengan krisis
yang akan dilkukan
situasi
O:
- hasil pengukuran HARS Skor 6( skala kecemasan ringan )
- Terlihat Tn.H sudah dapat tidur secara berkulaiatas dan puas dari sebelumnya
- Tn.H terlihat lebih tenang dan sudah tidak terlihat gelisah
A: Masalah tertasi

Kriteria hasil Tidak Jarang Kadang– Sering Secara


pernah menun- kadang menun- konsis-
menunju- jukan menunju- jukan ten
kan kan menun-
jukan
Monitor 1 2 3 4 5
intensitas
kecemasan

Gangguan tidur 1 2 3 4 5
Berbicara 1 2 3 4 5
secara verbal
terkait
kecemasan

Kriteria hasil Tidak Jarang Kadang– Sering Secara


pernah menun- kadang menun- konsis-
menunju- jukan menunju- jukan ten
kan kan menun-
jukan
Menyesuaiakan 1 2 3 4 5
perubahan
dalam status
55
Tgl Diagnosa Jam Evaluasi Sumatif/SOAP TTD
Keperawatan

56
Jum’at, Nyeri kronis 07.15 S: Mad
27/04/2018
berhubungan
- klien mengatakan nyeri area abdomen kuadran IV
dengan Infiltrasi
Tumor (Ca Colon ) - P : Klien mengatakan nyeri saat beraktivitas dan saat tidur di tempat tidur

Q : Klien mengatakan nyeri seperti mencengkram


R : Klien mengatakan nyeri di daerah abdomen kuadran IV
S : Klien mengatakan nyeri pada skala 1 (NRS)
T : Klien mengatakan nyeri hilang timbul
O:

- Klien terlihat tampak lebih rileks dan tenang setelah diberikan terapi non
farmakologi ( Guide imagery ) dan relaksasi nafas dalam

A: Masalah nyeri kronis teratasi


Kriteria hasil Tidak Jarang Kadang– Sering Secara
pernah menun kadang menun- konsis
menunju -jukan menunju jukan -ten
-kan -kan menun
-jukan
Klien mampu 1 2 3 4 5
mengenali nyeri
Klien mampu 1 2 3 4 5
mendeskripsikan
faktor penyebab
nyeri

57
Ketidakseimbangan 07.20 S: Mad
nutrisi : kurang dari - Keluarga klien mengatakan klien minum susu e
kebutuhan tubuh
- Keluarga klien mengatakan klien tidak muntah pagi ini
berhubungan
O:
dengan kurang
- Turgor kulit elastis
asupan makanan
- Mukosa bibir lembab
- Konjungtiva anemis
- Terlihat kondisi umum klien baik
- Terlihat klien mengahabiska porsi makanan, snack dan susu yang diberikan
rumah sakit
A: Masalah teratasi

Kriteria hasil Tidak pernah Jarang Kadang– Sering Secara konsisten


menunjujkan menunjukan kadang menunjukan menunjukan
menunjukan
Klien mampu 1 2 3 4 5
menghabiskan porsi
makan dari rumah sakit
Klien tidak mual dan 1 2 3 4 5
muntah

Sangat Banyak Cukup Sedikit Tidak menyim-


menyim-pang menyim- menyim-pang menyim- pang dari
Kriteria hasil dari rentang pang dari dari rentang pang dari rentang normal
normal rentang normal rentang
normal normal
Klien tidak lemas 1 2 3 4 5
58
59
PEMBAHASAN

1. Hasil Pengkajian

Tn. H pertama kali mengalami keluhan nyeri pada bagian abdomen dan BAB
keras disertai darah pada pertengahan tahun 2016. Kemudian Tn. H melakukan
pemeriksaan di rumah sakit daerah rembang kemudian Tn.H di opname. Setelah
dilakukan perawatan ± 5 hari Tn.H memutuskan untuk pulang karena merasa tidak
ada perkembangan terkait penyakitnya. Setelah itu Tn.H dan keluarga memutuskan
untuk memeriksakan terkait kondisi yang dialami di Semarang. Kemudian Tn.H
melakukan pemeriksaan di rumah sakit sultan agung Semarang dan mendapat
perawatan selama ± 2 minggu, setelah itu Tn.H di rujuk ke RSUP dr.Kariadi
Semarang.
Tn.H mengeluh nyeri pada perut kanan bawah dan beberapa minggu terakhir
mengeluh BAB keras. Pada tanggal 16 April 2017 klien merasa nyeri perutnya
sudah tak tertahankan, dan merasa sangat lemah. Pukul 08.00 WIB keluarga
kemudian membawa klien ke IGD RSUP Dr.Kariadi Semarang. Setelah dilakukan
beberapa pemeriksaan klien didiagnosa ca colon. Kemudian Tn.H dianjurkan
untuk dilakukan perawatan pada hari tersebut. Tn.H masuk ke ruangan rajawali IB
tanggal 16/04/2018 jam 19.30. Kemudian di ruangan 1B dilakukan pemeriksaan
dengan tanda-tanda vital BP= 110/70 mmHg, HR 78x/menit, RR 18x/menit, Suhu
0
36.5 C dan SpO2 98%. Tn.H terpasang infus RL pada tangan kanan. Tn. H
mengeluhkan nyeri pada saat aktivitas dan berdiam diri, nyeri yang dirasakan
seperti mencengkram, nyeri pada area abdomen kuadran IV, nyeri skala 3, dan
nyeri datang hilang timbul. Tn. H mengatakan terkadang mengalami nyeri dan
merasa tidak nyaman.
Dari data pengkajian diatas Tn.H mengatakan lemas, mengatakan sudah sekitar
± 5 hari selalu mual terkadang saat makan, tidak nafsu makan,IMT : 17.1 (<
normal), Hemoglobin : 9.34 g/dl ( LOW), Konjungtiva anemis, Tn.H mual dan
muntah, muntah sebanyak ±100 cc, Tn.H tampak lemah,terlihat Tn.H hanya
menghabiskan 3-4 sendok saja.
Tn. H mengalami kecemasan dikarenakan menunggu jadwal operasi dan
terdapat kekhawatiran serta takut dalam diri pasien terkait tindakan yang akan
dilakukan padanya. Tn. H menjadi sedikit cemas menunggu operasi ± 7 hari dan

60
takut operasinya akan gagal. Kecemasan Tn. N diukur dengan menggunakan skala
HARS yang bernilai 11. Skala HARS Tn. H termasuk kedalam kecemasan ringan.

2. Masalah Keperawatan yang Dialami Klien

Dari data diatas muncul setidaknya tiga masalah keperawatan yaitu nyeri
kronis berhubungan dengan infiltrasi tumor (Ca colon), ketidakseimbangan nutrisi
:kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kurang asupan makanan, dan
ansietas berhubungan dengan krisi situasi. Masalah nyeri kronis merupakan
masalah yang membuat perhatian khusus karena masalah nyeri yang dirasakan
Tn.H sudah ± 2 tahun terakhir dari pertengahan 2016.
Tn. H mengeluhkan nyeri pada saat aktivitas dan berdiam diri, nyeri yang
dirasakan seperti mencengkram, nyeri pada area abdomen kuadran IV, nyeri skala
3, dan nyeri datang hilang timbul. Penatalaksanaan yang sudah dilakukan untuk
mengatasi hal tersebut adalah dengan pemberian terapi non farmakologi yaitu
terapi guide imagery dan nafas dalam. Penanganan nyeri dengan melakukan
teknik relaksasi merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk
mengurangi nyeri. Penanganan nyeri dengan tindakan relaksasi mencakup teknik
relaksasi nafas dalam dan guided imagery. Beberapa penelitian telah menunjukkan
bahwa relaksasi nafas dalam sangat efektif dalam menurunkan nyeri pasca operasi
(Sehono, 2010).
Teknik relaksasi nafas dalam akan lebih efektif bila dikombinasikan dengan
beberapa teknik lainnya, seperti guided imagery. Guided imagery merupakan
teknik yang menggunakan imajinasi seseorang untuk mencapai efek positif
tertentu (Smeltzer, Bare, Hinkle, & Cheever, 2010). Teknik ini dimulai dengan
proses relaksasi pada umumnya yaitu meminta kepada klien untuk perlahan-lahan
menutup matanya dan fokus pada nafas mereka, klien didorong untuk relaksasi
mengosongkan pikiran dan memenuhi pikiran dengan bayangan untuk membuat
damai dan tenang (Rahmayati, 2010). Pada sat dilakukan terapi relaksasi nafas
dalam dan guide imagery Tn.H terlihat lebih tenang dan rileks setelah dilakukan
terapi tersebut, sehingga membuat Tn.H teampak lebih nyaman.
Masalah keperawatan yang kedua Saat dilakukan pengkajian
ketidakseimbangan nutrisi merupakan masalah yang membutuhkan perhatian
lebih. Pada Tn.H saat dilakukan pengkajian status nutrisi pada tanggal 24 April

61
ditemukan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang ditandai dengan klien terlihat
lemas, klien terlihat muntah ±100cc, Hemoglobin 9.43 g/dl, Hematokrit 28.8%,
konjungtiva anemis, mukosa bibir kering serta nilai IMT 17.1 (kurus).
Penatalaksanaan yang sudah diakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah
pemantauan status nutrisi,mengajarkan klien untuk tetap makan sedikit namun
sering, melakukan penambahan darah PRC 1 kolf karena Hb pasien 9.43
g/dl(Low).. Secara normal cairan kaya elektrolit disekresi oleh usus dan
kebanyakan direabsorbsi, bila usus tersumbat, cairan ini sebagian tertahan dalam
usus dan sebagian dieliminasi melalui muntah. Penurunan peristaltic usus juga
dapat menyebabkan anoreksia (Smeltzer and Suzane,2001). Pada pasien Tn.H
mual dan muntah masih terus terjadi hingga ±5 sampai 6 hari meskipun ferekuensi
mulai berkurang. Intervensi yang dilakukan untuk mengatasi maalah mual dan
muntah pada pasien yaitu terapi farmakologi dan non farmakologis. Intervensi non
farmakologi yang dilakukan perawat yaitu menganjurkan keluarga klien untuk
memasukkan susu dengan kuantitas sedikit demi sedikit dengan durasi pemberian
sering (Bullecheck). Selain itu perawat juga menganjurkan keluarga klien untuk
memberikan susu dalam keadaan dingin bukan hangat. Menurut (Bahatori
D,2013) minuman dingin secara umum bermanfaat untuk merespon tubuh dengan
menimbulkan mekanisme vasoconstriction atau penyempitan pembuluh darah.
Tujuan dilakukan perawatan melalui terapi non farmakolagi dengan pemberian
minuman dingin merupakan salah satu cara pengelolaan diri yang didasarkan pada
cara kerja sistem syaraf simpatis dan parasimpatis. Sistem saraf pusat berfungsi
mengendalikan gerakan-gerakan yang dikehendaki, misalnya reaksi tubuh
terhadap suhu dingin (minuman dingin), seperti saraf-saraf disekitar mulut,
tenggorokan sampai perut bagian atas akan terangsang secara mendadak. Sistem
saraf simpatis lebih banyak aktif ketika tubuh membutuhkan energi. Misalnya
pada saat terkejut, takut, cemas, atau berada dalam keadaan tegang, dimana
kondisi ini dapat terjadi pada saat mual/muntah. Sebaliknya, system saraf
parasimpatetis mengontrol aktivitas yang berlangsung selama penenangan tubuh,
misalnya penurunan denyut jantung setelah fase ketegangan dan menaikkan aliran
darah ke system gastrointestinal (Carlson, 1994, dalam Ramdhani & Putra, 2008).
Pemberian minuman dingin seperti jus buah,es susu atau minuman dingin
sejenisnya dapat menimbulkan mekanisme vasokontriksi, sehingga merangsang
syaraf simpatis dari stimulasi reseptor gastrointestinal yang menimbulkan reflex

62
nyaman sehingga rangsangan kedalam cortex menurun dan hypothalamus
menyampaikan rangsangan kepusat muntah menjadi menurun. Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Pangesti (2016) yang menyatakan bahwa
makanan/minuman dingin seperti buah, jus buah,susu, teh manis atau
makanan/minuman dingin sejenisnya dapat diberikan pada suhu mencapai 10–15
ºC lebih baik dari pada air hangat karena lebih cepat diserap oleh usus, sehingga
waktu pengosongan lambung lebih cepat.
Masalah keperawatan yang ketiga yaitu ansietas berhubungan dengan krisis
situasi. Kecemasan yang dialami Tn. H akibat dari menunggunya jadwal operasi,
informasi terkait tindakan operasi yang akan dilakukan dan takutnya
ketidakberhasilan operasi. Terdapat berbagai alasan yang dapat menyebabkan
ketakutan atau kecemasan pasien dalam menghadapi pembedahan antara lain
adalah takut nyeri setelah pembedahan, takut terjadi perubahan fisik, dan takut
operasi akan gagal (Potter & Perry, 2005). Salah satu tindakan untuk mengurangi
tingkat kecemasan adalah dengan cara mempersiapkan mental dari pasien.
Persiapan mental tersebut salah satunya dapat dilakukan melalui pemberian
pendidikan kesehatan (Health education). Pendidikan kesehatan pra operasi dapat
membantu pasien dan keluarga mengidentifikasi kekhawatiran yang dirasakan.
Perawat kemudian dapat merencanakan intervensi keperawatan dan perawatan
suportif untuk mengurangi tingkat kecemasan pasien dan membantu pasien untuk
berhasil menghadapi stress yang dihadapi selama periode perioperatif.
Memberikan informasi sangat penting dan yang perlu dijelaskan kepada pasien
adalah prosedur pre operasi, operasi dan apa yang diharapkan dari operasi yang
dilakukan. (Baradero, dkk, 2008).
Berdasarkan Terapi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecemasannya
dengan menggunakan terapi pemberian edukatif pada pasien pre operatif. Tn. H
sudah mendapatkan edukasi terkait operasi yang akan di jalani dan itu sudah
dapat mengurangi kecemasan Tn H.

63
DAFTAR PUSTAKA

Bahatori, D. 2013. Manfaat Minuman Dingin. Salemba Medika. Jakarta.


Baradero, M., Dayrit, M.W., Siswadi, Y., & Ariani, F. Dan Ester, M. (Eds.). (2008).
Keperawatan Perioperatif : Prinsip dan Praktik. Jakarta : EGC
Bulechek, G.M., Butcher, H & Dochterman, J M. 2013. Nursing Intervention Classification
(NIC) sixth edition.United States of America. Elsevier. Easter.2001.Pemeriksaan
Laboratorium dan Diagnostik dengan Implikasi Keperawatan.
Guyton A.C., Hall J.E. 2005a. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran . Edisi ke-9. Jakarta : EGC.
Pangesti, Dimas Ning & Yani Sofiani. 2016. Efektifitas Perbandingan Pemberian Minuman
Dingin Terhadap Penurunan Sensasi Mual Dan Muntah Setelah Kemoterapi Pada Klien
Kanker Payudara Di Rs Umum Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung. Volume VII.
Nomor 2.(189-196). Jurnal Kesehatan Sabara.2007.
Lemone, P; & Burke, K.M. (2000). Medical Surgical Nursing: critical thinking in client care.
Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall.
Rahmayati, Yeni Nur. 2010. Pengaruh Guided Imagery Terhadap Tingkat Kecemasan Pada
Pasien Skizoafektif Di RSJD SURAKARTA. http://etd.eprints.ums.ac.id/9482/1/J21
0060060.pdf didownload pada tanggal : 28 April 2018 pukul 23.00 WIB
Ramdhani,Neila & Adhyos Aulia Putra.2008.Pengembangan Multimedia Relaksasi. Fakultas
psikologi Universitas Gajahmada.Yogyakarta.
Sehono, Endrayani. 2010. Pengaruh Teknik Relaksasi Guided Imagery Terhadap Penurunan
Nyeri Pada Pasien Pasca Operasi Fraktur Di RSUD DR. Moewardi.
http://etd.eprints.ums.ac.id/10412/ di download pada tanggal 28 April 2018 pukul 23.00 WIB
Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner dan Suddarth (Ed.8, Vol. 1,2), Alih bahasa oleh Agung Waluy(dkk), EGC, Jakarta.
Smeltzer. Suzanne C. Bare Brenda G. Hinkle Janice L & Cheever Kerry H. 2010. Brunner &
Suddarth’s Textbook of Medical-Surgical Nursing edisi 12. Philadelphia: Wolters Kluwer
Health Suyanto
Potter, P.A; & Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.

64
LAMPIRAN
- Jurnal
- Dll

65

S-ar putea să vă placă și

  • Analisa Igd
    Analisa Igd
    Document14 pagini
    Analisa Igd
    nimadedwiparwati
    Încă nu există evaluări
  • Analisa Igd
    Analisa Igd
    Document14 pagini
    Analisa Igd
    nimadedwiparwati
    Încă nu există evaluări
  • Angket Orang Tua
    Angket Orang Tua
    Document4 pagini
    Angket Orang Tua
    nimadedwiparwati
    Încă nu există evaluări
  • Askep KMB
    Askep KMB
    Document70 pagini
    Askep KMB
    nimadedwiparwati
    Încă nu există evaluări
  • Askep Manajemen
    Askep Manajemen
    Document81 pagini
    Askep Manajemen
    nimadedwiparwati
    Încă nu există evaluări
  • Partograf Kosong
    Partograf Kosong
    Document1 pagină
    Partograf Kosong
    Muhammad Yusup
    Încă nu există evaluări
  • Partograf Kosong
    Partograf Kosong
    Document1 pagină
    Partograf Kosong
    Muhammad Yusup
    Încă nu există evaluări